1.2 Tujuan............................................................................. 2
II. Bab II
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
b. Membantu kami untuk berpikir kritis dan obyektif atas bidang usaha yang sedang kami
jalankan.
c. Membantu kami dalam pengembangan usaha kami seperti, penambahan modal dari pihak lain.
d. Sebagai alat komunikasi dalam memaparkan dan meyakinkan usaha yang sedang kami jalankan
kepada pihak lain.
BAB II
1.3 Analisis SWOT
1. Stenght
Produk yang dihasilkan oleh “” enak rasanya, pemiliknya ramah, proses pembuatannya bersih,
menggunakan bahan-bahan alami dan disukai berbagai kalangan.
2. Weakness
3. Opportunity
“Konnyakku Puding” diperkirakan akan lebih maju jika sudah mempunyai cabang ditempat-tempat
yang ramai untuk memperbanyak konsumen dan memperluas jaringan pemasaran produk serta
memperbanyak variasi rasa.
4. Threat
“Konnyakku Puding” terbilang belum terlalu banyak usaha jenis seperti ini dengan melihat kondisi
yang sudah di survey di lingkungan sekitar dan kami anggap kami belum memiliki saingan.
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN
1. Produk
Produk ini adalah Puding yang menggunakan bahan-bahan alami, rasanya manis dan berserat tinggi
serta baik untuk kesehatan, adapun harganya juga sangat terjangkau.
2. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar dari produk ini yaitu untuk kalangan umum karena bisa dinikmati dari semua
kalangan, dari yang muda sampai yang sudah dewasa juga bisa menikmati produk ini.
Target Pasar produk ini mencakup anak-anak, remaja,orang dewasa sedangkan wilayahnya sekitar
kampus dan tempat-tempat umum.
Untuk marketing Mix (4P), kami menggunakan seluruh strategi dalam Marketing Mix4P
(Product,Promotion,Place,Price). Antara lain sebagai berikut.
a. Product
Pada tahapan pertama, tentunya kami menghasilkan Produk yang dibuatHomemade, artinya produk
yang dihasilkan asli dibuat oleh kami sendiri tanpa pengawet dan bahan yang digunakan pun alami.
b. Promotion
Pada tahapan kedua yaitu Promotion, promosi yang kami lakukan cukup banyak, diantaranya melalui
Online (via Broadcast Message, SMS, maupun Facebook) , Face to Face (dengan mendatangi
langsung konsumen) , Public Relation (mengemukakan promosi produk kami ke beberapa kelas) .
c. Place
Tahapan Ketiga Place, untuk tempat penjualan kami menjualnya dalam 3 cara yaitu Di rumah
masing-masing anggota, di Kampus, di lingkungan kerja dan menitipkan pada beberapa tempat
usaha seperti warung,toko dan salon.
d. Price
Pada Tahap Terakhir yaitu Price, strategi yang kami lakukan adalah menjual produk sebanyak
banyaknya dengan harga yang terjangkau dengan tidak mengurangi kualitas isi produk.
Dengan melakukan tahap- tahap diatas kami berusaha membujuk customer agar tertarik pada
produk kami sehingga pada akhirnya bisa melakukan pembelian dan transaksi. Bahkan tidak sedikit
juga saat kami melakukan sosialisasi produk, customer langsung membelinya. Kebanyakan dari
customer kami adalah mahasiswa/wi juga orang-orang yang ada di lingkungan rumah kami karena
harganya yang terjangkau dan menyehatkan karena terbuat dari bahan yang alami .
BAB IV
ANALISIS KEUANGAN
4.1Modal
1. Bahan Baku :
Total Rp 44.500,-
2. Bahan Tambahan
Total Rp 42.000,-
3. Biaya Perlengkapan/Peralatan:
Total Rp 26.500,-
= Rp. 113.000 : 30
= Rp. 950 ,-
= Rp. 4.750
Pendapatan = 30 x 5.000
= Rp.150.000
= Rp. 4.500.000
= Rp. 54.000.000
= 113.000: 5.000
= 22,6 cup
= 23 cup (pembulatan)
= 23 : 30
= 0,76 / 1 hari
Untuk mencapai BEP harus menjual 23 cup yang dapat di capai selama 1 hari.
BAB V
PENUTUP
Kemungkinan perluasan usaha yaitu kami akan memperluas jaringan pemasaran produk dengan cara
membuka cabang-cabang baru serta memperbanyak variasi rasa dari jelly itu sendiri agar para
konsumen tidak merasa bosan dengan “Konnyakku Puding”.
5.2 Kesimpulan
Dari kegiatan yang kami lakukan adalah bahwa mahasiswa sangat memerlukan proses
pembelajaran seperti ini. Karena kita bisa secara langsung merasakan bagaimana cara menawarkan
dan menjual produk kepada orang lain. Pengalaman ini bisa menjadi dasar ketika nanti kami akan
membuka suatu usaha. Asal ada kemauan dan keinginan untuk berusaha pasti kita bisa
melakukannya, karena dalam dunia bisnis modal bukanlah sagalanya.