Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisa di dapat ada pengaruh pemberian oksigen

terhadap keefektifan pola nafas pada pasien gagal jantung di ruang rawat inap

RSM Siti Khodijah Gurah Kabupaten Kediri yang di laksanakan pada tanggal 21

Maret – 22 Mei 2017 dengan pembahasan sebagai berikut:

6.1.1 Keefektifan Pola Nafas Pada Pasien Gagal Jantung Sebelum


diberikan Oksigen Di Ruang Rawat Inap RSM Siti Khodijah Gurah
Kabupaten Kediri
Berdasarkan hasil penelitian yang tercantum pada tabel 5.5 ditemukan

hasil bahwa dari 31 responden diketahui jika pasien gagal jantung sebelum

diberikan oksigen seluruhnya responden memiliki pola nafas tidak efektif .

Keefektifan pola nafas pada sistem respirasi merupakan menghirup udara

yang mengandung 21% oksigen dengan tekanan parsial 150mmHg, selanjutnya

sampai di alveoli tekanan parsialnya akan turun menjadi 103mmHg, akibat

pengaruh tekanan uap air yang terjadi di pernafasan pada alveoli. Oksigen akan

segera berdifusi kedalam aliran darah paru melalui proses aktif akibat perbadaan

tekanan. Didalam darah sebagian besar oksigen terikat dengan hemoglobin

dengan daya ikat 1.39 ml/g dan sebagian kecil larut dalam plasma dengan

koefisien larutan 0.003. kemudian haemodinamik berperan mengedarkan

keseluruhan jaringan tubuh untuk keperluan jaringan metabolisme (Mangku dkk,

2010). Adapun beberapa Indikator Keefektifan Pola Nafas yaitu Status

Pernafasan tidak terganggu dalam hal ini dibuktikan dengan kedalaman inspirasi,

kemudahan bernafas dan ekspansi dada simetris dan adanya kepatenan jalan nafas

tanda yang menunjukkan kepatenan pernafasan optimal saat dipasang oksigen

52
53

dibuktikan dengan tidak ada fase apneu, tidak ada suara nafas tambahan,

pernafasan regular dan ireguler.

Keefektifan Pola Nafas sendiri yaitu kemampuan untuk membebaskan

saluran nafas guna mempertahankan jalan nafas yang bersih.

6.1.2 Keefektifan Pola Nafas Pada Pasien Gagal Jantung Sesudah diberikan
Oksigen Di Ruang Rawat Inap RSM Siti Khodijah Gurah Kabupaten
Kediri

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa berdasarkan tabel 5.6

menunjukkan sebagian besar responden memiliki pola nafas yang efektif

sebanyak 21 responden yang memiliki pola nafas tidak efektif sebanyak 10

responden.

Dari hasil crosstabs pada kategori jenis kelamin di dapatkan hasil bahwa

sebagian besar penderita gagal jantung berjenis kelamin laki-laki yaitu 17

responden hal ini dipengaruhi oleh aktivitas sehari-hari yang berat dan kebiasaan

merokok.

Berdasarkan table 5.7 dapat diketahui bahwa dari 31 pasien gagal jantung

yang diberi oksigen sebagian besar memiliki pola nafas yang tidak efektif menjadi

efektif sebanyak 21 responden, yang memiliki pola nafas tidak efektif tetapi tetap

tidak efektif yaitu sebanyak 10 responden, yang memiliki pola nafas efektif

menjadi tidak efektif yaitu sebanyak 0 responden dan yang memiliki pola nafas

efektif tetap efektif yaitu sebanyak 0 responden.

Oksigen adalah salah satu bahan farmakologi, merupakan gas yang tidak

berwarna, tidak berbau digunakan untuk proses pembakaran dan oksidasi.

Oksigen merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi

hampir dengan semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Temperatur dan
54

tekanan standart, ialah dua atom unsur yang berikatan menjadi di oksigen, yaitu

senyawa gas diatomik.

Terapi pemberian oksigen adalah bagian integral dari pengelolahan untuk

pasien yng dirawat dirumah sakit, khususnya untuk pasien yang mengalami

gangguan pernafasan yaitu untuk mempertahankan oksigenasi dalam tubuh.

Definisi terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih

tinggi dari udara ruangan untuk mengatasi atau mencegah hipoksia. Berdasarkan

cara yang bisa digunakan untuk memberikan terapi oksigen dengan berbagai

konsentrasi oksigen yaitu lebih dari 21% sampai 100% tergantung pada alat atau

metode pemberian terapi yang digunakan (Smeltzer & Bare, 2008)

Dari hasil penelitian yang dilakukan, setelah diberikan terapi oksigen pola

nafas menjadi lebih baik dibandingkan sebelum diberikan oksigen yaitu sebagian

besar responden memiliki pola nafas yang efektif, dari pola nafas tidak efektif

menjadi pola nafas efektif sebanyak 21 responden. Oksigen banyak dipakai pada

pasien kelainan kardiopulmonar. Jadi disarankan anggota keluarga untuk

mengajak pasien sesering mungkin melakukan olahraga seperti berjalan kaki,

berjalan kaki baik untuk penderita gagal jantung karena itu bisa menjaga

efektifitas pola nafas.

6.1.3 Pengaruh Pemberian Oksigen Terhadap Keefektifan Pola Nafas Pada


Pasien Gagal Jantung Di Ruang Rawat Inap RSM Siti Khodijah
Gurah Kabupaten Kediri

Hasil perhitungan Uji Wilcoxon didapat adanya pengaruh pemberian

oksigen terhadap keefektifan pola nafas pada pasien gagal jantung. Hal tersebut

seperti yang tercantum pada tabel 5.6 diketahui jika ketidakefektifan pola nafas

pada pasien gagal jantung sesudah diberikan oksigen sebagian besar memiliki
55

pola nafas efektif. Signifikan pengaruh pemberian oksigen ditunjukan oleh nilai

Asym. Sig. (2Tailed) (P value 0,000 < α 0,05), maka H0 ditolak yang berarti ada

Pengaruh Pemberian Oksigen terhadap Keefektifan Pola Nafas pada Pasien Gagal

Jantung di Ruang Rawat Inap RSM Siti Khodijah Gurah Kabupaten Kediri 2017.

Keefektifan pola nafas pada sistem respirasi merupakan menghirup udara

atmosfir yang mengandung 21% oksigen dengan tekanan parsial 150mmHg,

selanjutnya sampai di alveoli tekanan parsialnya akan turun menjadi 103mmHg,

akibat pengaruh tekanan uap air yang terjadi di pernafasan pada alveoli. Oksigen

akan segera berdifusi kedalam aliran darah paru melalui proses aktif akibat

perbadaan tekanan.

Oksigen sendiri merupakan salah satu bahan farmakologi, merupakan gas

yang tidak berwarna, tidak berbau digunakan untuk proses pembakaran dan

oksidasi. Oksigen merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah

bereaksi hampir dengan semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida).

Temperatur dan tekanan standart, ialah dua atom unsur yang berikatan menjadi

dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik.

Terapi pemberian oksigen adalah bagian integral dari pengelolahan untuk

pasien yng dirawat dirumah sakit, khususnya untuk pasien yang mengalami

gangguan pernafasan yaitu untuk mempertahankan oksigenasi dalam tubuh.

Definisi terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih

tinggi dari udara ruangan untuk mengatasi atau mencegah hipoksia.


56

Indikator dari Keefektifan Pola Nafas yaitu:

1. Status Pernafasan tidak terganggu

Dalam hal ini dibuktikan dengan kedalaman inspirasi, kemudahan bernafas

dan ekspansi dada simetris

2. Kepatenan jalan nafas yaitu menunjukkan kepatenan pernafasan yang optimal

saat dipasang oksigen dibuktikan dengan tidak ada fase apneu, tidak ada suara

nafas tambahan, pernafasan regular dan ireguler

6.2 Keterbatasan

Dalam penelitian ini ada beberapa keterbatasan antara lain:

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu keterbatasan waktu pasien

menyebabkan observasi kurang maksimal, karena pasien juga

membutuhkan istirahat.

Anda mungkin juga menyukai