Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tidak semua manusia lahir dengan jenis kelamin yang normal.
Identifikasi kelamin tidaklah sulit dalam keadaan normal, karena pada
masa kehidupan rahim terjadi diferensiasi kelamin. Anak yang normal
dengan alat kelamin yang lengkap. Sedang pada keadaan tertentu dapat
dijumpai tanda kelamin pria berada bersama-sama dengan liang vagina,
dan bukan mustahil tandakelamin laki-laki yang lengkap bersamaan
dengan organ kelamin wanita (individu mempunyai scrotum dan indung
telur). Variasi kombinasi keberadaan organ kelamin laki-laki dan
perempuan sangat banyak, hal ini sangat mempersulit penentuan jenis
kelamin.
Pada masa anak-anak, remaja, dan dewasa perhatian terhadap
masalah seksual termasuk perhatian terhadap alat kelamin semakin
meningkat. Pada masa inilah biasanya terdapat keluhan tentang organ
kelamin, terutama pada mereka yang merasa tidak sesuai antara jiwa dan
organ kelamin yang dimiliki.
Dengan semakin berkembangnya perkembangan teknologi, khususnya
dibidang kedokteran, kini memungkinkan dilakukan tindakan operasi ganti
kelamin.1 Operasi tersebut menimbulkan pertanyaan bagi umat Islam,
terutama berkenaan dengan hukum diperbolehkan atau tidak, sehingga
perlu dikaji dan dalam makalah ini akan dibahas tentang operasi kelamin
yang berorientasi pada hukum dan dampaknya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan menjadi titik
fokus dalam makalah ini adalah:
1
Ali Ghufron dan Adi Heru Sutomo, Abortus, Bayi Tabung, Euthanasia, Transplantasi Ginjal, dan
Operasi Kelamin: dalam Tinjauan Medis, Hukum, dan Agama Islam (ADITYA MEDIA, Yogyakarta:
1993), Hlm. 45.

1
1. Apa pengertian dari transgender?
2. Apa saja jenis-jenis operasi kelamin?
3. Bagaimana tahapan memulai operasi ganti kelamin?
4. Bagaimana prosedur operasi ganti kelamin?
5. Bagaimana hukum operasi penggantian kelamin, dari tinjauan hukum
Islam dan tinjauan Departemen Kesehatan Indonesia?
6. Bagaimana status jenis kelamin setelah operasi ganti kelamin?
7. Apa saja dampak negatif dari operasi kelamin?

C. Maksud Dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
untuk mengetahui lebih dalam mengenai operasi kelamin mulai dari
pengertian, jenis-jenis, tahapan, prosedur, hukum, status, serta dampak
negatif dari operasi kelamin.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Transeksualisme atupun transender adalah merupakan suatu gejala
ketidakpuasan seseorang karena merasa tidak adanya kecocokan antara
bentuk fisik kelamin dengan kejiwaan ataupun adanya ketidakpuasan
dengan alat kelamin yang dimilikinya. Ekspresinya bisa dalam bentuk
dandanan, make up, gaya dan tingkah laku, bahkan sampai kepada operasi
penggantian kellamin (sex reassigment surgery).2
Saat ini ilmu kedokteran telah mampu melakukan operasi ganti
kelamin. Operasi ini dapat dilakukan pada penderita dengan kelainan
intereseksual maupun transeksual.
1. Kelainan Intereseksual
a. Macam-macam
Berdasarkan histologi gonad, kelainan intereseksual dibagi
menjadi:3
1) Pseudo Hermaphroditisme Peremuan
Individu ini biasanya mempunyai tipe genetik 46XX,
penderita ini mempunyai ovarium, rahim, dan saluran telur.
Organ kelamin luar seperti laki-laki, antara lain, klitoris besar
seperti penis, labio mayora bersatu di bagian bawah.
Pada kondisi seperti ini, biasanya individu tersebut
dipertahankan sebagai seorang wanita dengan supresi hormon
androgen dan koreksi operatif pada organ yang kurang
proporsional.

2
Setiawan Budi Utomo, FIQIH AKTUAL: Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer (GEMA INSANI
PRESS, Jakarta: 2003), Hlm. 171
3
Ali Ghufron dan Adi Heru Sutomo, Abortus, Bayi Tabung, Euthanasia, Transplantasi Ginjal, dan
Operasi Kelamin: dalam Tinjauan Medis, Hukum, dan Agama Islam...Hlm. 46-47

3
2) Hermaphroditisme Sejati
Individu ini mempunyai testis maupun ovarium. Testis
dijumpai pada satu sisi, sedangkan pada sisi lain terdapat
ovarium. Kadang-kadang dijumpai ovarium dan testis di kedua
sisi (ovotestis). Individu ini mempunyai rumus genetik 46 XX
46 XY, 46 XX/XY,. Individu ini mula-mula berperangai
sebagai wanita dengan klitoris yang menonjol besar. Pada
perjalanan umur akan terjadi tendensi maskulinasi. Kadang-
kadang peyudara membesar dan dapat mengalami menstruasi.
Bila perkembangan testis dominan, perkembangan pribadi laki-
laki lebih menonjol. Perkembangan testis maupun ovarium
selalu dimonitor. Bila testis turun di tempatnya, dan individu
stabil sebagai laki-laki, maka ovarium dibuang, jika sebaliknya,
maka testis dibuang.
3) Pseude Hermaphroditisme Laki-laki
Individu ini, biasanya mempunyai rumus genetik 46 XY.
Perkembangan organ genitalia eksternalnya adalah laki-laki
dan dijumpai hipospadia, regresi duktus mulleri terganggu.
Perkembangan berikutnya pada saat pubertas, nampak
pribadinya seperti perempuan, testis kecil, bersifat primitif,
sekresi testoteron rendah.
4) Dysgenesis Gonade Murni
Para individu ini di kedua sisi dijumpai kompoen gonad.
Individu biasanya berperangai perempuan. Duktus Mulleri
masih dapat ditemukan, bentuk fisik pendek leher lebar, puting
susu lebar. Dalam kasus ini sering ditemukan tumor ganas pada
gonad.
5) Dysgenesis Gonade Campuran
Pada individu ini di jumpai testis di satu sisi, sedang di sisi
laiin di jumpai komponen gonad. Testis berstruktur tidak
normal (ada campuran ovarium). Komponen gonad berbentuk

4
panjang dan pipih. Individu ini dapat berperangai laki-laki
maupun perempuan.
b. Pengelolaaan Penderita
Penetapan jenis kelamin. Keadaan ini merupakan kunci
penanggulangan individu interseksual. Berhubung faktor yang
mempengaruhi timbulnya interseksual sangat banyak, maka
kerja sama antar-disiplin di bidang kdokteran sangat penting
antara lain bidang Urologi, Andrologi, Ginekologi, Plastik,
Genetika, Endoktrinologi, Histologi, Psikologi.4
2. Transeksual
Ialah penyimpangan perilaku seksual dimana terdapat pertentangan
sifat jenis kelamin seseorang dengan keadaan jiwanya. Jelasnya secara
anatomis dia adalah seorang laki-laki, mempunyai alat kelamin laki-
laki, tetapi tingkah laku serta jiwanya seperti seorang perempuan,
ataupun sebaliknya: alat kelaminnya perempuan, tetapi perilaku serta
jiwanya seperti laki-laki.5
Transeksual dapat diakibatkan faktor bawaan (hormon dan gen)
dan faktor lingungan.faktor lingkungan di antaranya pendidikan yang
salah pada masa kecil dengan membiarkan anak laki-laki berkembang
dalam tingkah laku perempuan, trauma pergaulan seks dengan pacar,
suami atau isteri.perlu dibedakan penyebab transeksual kejiwaan dan
bawaan.6 Kasus ini sebenarnya condong sebagai kasus gangguan
kejiwaaan, yaitu kelainan psikoseksual.7Pada kasus transeksual karena
keseimbangan hormon yang menyimpang (bawaan), menyeimbangkan
kondisi hormonal guna mendekatkan kecenderungan biologis jenis
kelamin bisa dilakukan.8

4
Ali Ghufron dan Adi Heru Sutomo, Abortus, Bayi Tabung, Euthanasia, Transplantasi Ginjal, dan
Operasi Kelamin: dalam Tinjauan Medis, Hukum, dan Agama Islam...Hlm. 47
5
Ibid. 47
6
Setiawan Budi Utomo, FIQIH AKTUAL: Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer...Hlm. 172
7
Ibid. 47
8
Setiawan Budi Utomo, FIQIH AKTUAL: Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer...Hlm. 172

5
Dengan demikian operasi ganti kelamin bukan merupakan satu-
satunya terapi. Dalam hal ini harus ada kejelasan mengenai motivasi
atau niat penderita, misalnya untuk mencari kepuasan, alasan bisnis,
dsb.9 Mereka yang sebenarnya normal karena tidak memilki kelainan
genetikal maupun hormonal dan memiliki kecenderungan
berpenamilan lawan jenis hanya untuk memperturutkan dorongan
kejiwaan dan nafsu adalah sesuatu yang menyimpang dan tidak
dibenarkan menurut syariat Islam.10

B. Jenis-Jenis Operasi Kelamin


Dari uraian macam-macam kelainan seksual di atas, maka dalam dunia
kedokteran modern dikenal tiga bentuk operasi kelamin yaitu:11
1. Operasi penggantian jenis kelamin, yang dilakukan terhadap orang
yang sejak lahir memiliki kelamin normal.
2. Operasi perbaikan atau penyempurnaan kelamin yang dilakukan
terhadap orang yang sejak lahir memiliki cacat kelamin, seperti dzakar
(penis) atau vagina yang tidak berlubang atau tidak sempurna.
3. Operasi pembuangan salah satu dari kelamin ganda, yang dilakukan
terhadap orang yang sejak lahir memiliki organ/jenis kelamin (penis
dan vagina).

C. Tahapan Memulai Operasi Ganti Kelamin


Dilansir dari The Washington Post, berikut ini langkah-langkah
memulai operasi ganti kelamin:12
1. Langkah paling pertama sebelum melaksanakan operasi ganti kelamin
biasanya sesi konsultasi dengan konselor kesehatan mental profesional

9
Ali Ghufron dan Adi Heru Sutomo, Abortus, Bayi Tabung, Euthanasia, Transplantasi Ginjal, dan
Operasi Kelamin: dalam Tinjauan Medis, Hukum, dan Agama Islam...Hlm. 46-47
10
Setiawan Budi Utomo, FIQIH AKTUAL Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer...Hlm. 172
11
Ibid. 172
12
https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/operasi-ganti-kelamin-sex-reassignment-
surgery/ minggu, 29 April 2018 pukul 16.00

6
untuk melakukan diagnosis dan psikoterapi. Diagnosis dari gangguan
identitas gender atau disforia gender dan surat rekomendasi resmi dari
terapis yang bersangkutan membolehkan individu tersebut untuk
memulai terapi hormon di bawah pengawasan dokter.
2. Hormon androgen diberikan pada pria transgender (dari wanita ke
pria) untuk membantu mereka mengembangkan karakteristik seks
sekunder pria, seperti jenggot dan rambut tubuh, juga suara yang lebih
berat. Sebaliknya, hormon estrogen dan anti-androgen diberikan
kepada wanita transgender (dari pria ke wanita) untuk membantu
mereka mengubah suara massa otot, kulit, distribusi lemak tubuh, dan
melebarkan pinggul. Sejumlah hal ini akan membuat penampilan fisik
mereka lebih feminin. Rambut tubuh tipikal pria juga akan hilang.
3. Terapi hormon kemudian akan diikuti oleh uji penyesuaian hidup
pasien untuk beraktivitas seperti biasa di dunia nyata, bukan lagi
dengan gendernya yang ‘lama’ namun sebagai orang dengan gender
yang ia yakini, selama kurang lebih satu tahun — bersekolah, kerja,
belanja bulanan, serta mengganti nama depan mereka. Hal ini
dilakukan untuk membuktikan pada dokter bedah bahwa orang lain di
sekitarnya, selain terapis, mengakui bahwa ia telah berhasil menjalani
hidup sebagai orang yang ‘baru’.
4. Setelah itu, dokter akan melaksanakan sejumlah prosedur untuk
mengubah genitalia dan bagian tubuh lainnya.

D. Prosedur Operasi Ganti Kelamin


1. Dari pria ke wanita
Operasi ganti kelamin dari pria ke wanita melibatkan prosedur
pengangkatan penis dan testis, dan pemotongan uretra menjadi lebih
pendek. Sebagian sisa kulit akan digunakan untuk cangkok jaringan
pendukung vagina dan membentuk vagina utuh yang fungsional.
Sebuah “neoklitoris” yang memungkinkan wanita transgender bisa

7
merasakan sensasi orgasme bisa dibuat dari bagian penis. Wanita
transgender akan tetap mempertahankan prostat mereka.
Setelah prosedur usai, pasien akan melanjutkan penggunaan
hormon untuk membentuk kembali kontur tubuh dan merangsang
pertumbuhan payudara atau melakukan pembesaran payudara. Operasi
plastik untuk ‘mempercantik’ wajah, seperti mengubah bentuk mata,
tulang pipi, hidung, alis, dagu, rambut, dan menghilangkan jakun juga
bisa dilakukan.13
2. Dari wanita ke pria
Pada operasi ganti kelamin wanita ke pria terbagi dalam tiga tahap.
Pertama, akan dilakukan mastektomi subkutan. Kemudian, rahim dan
indung telur akan diangkat, dalam dua prosedur terpisah. Prosedur
terakhir melibatkan transformasi genital, scrotoplasty, dan pembuatan
penis menggunakan jaringan dari klitoris atau vulva atau jaringan
tubuh lainnya yang memungkinkan sensasi seksual.
Wanita yang ingin mengganti identitas menjadi laki-laki juga
mungkin menjalani pengangkatan vagina sekaligus pemanjangan
uretra (vaginectomy) untuk memungkinkan ia bisa kencing berdiri.
Pemanjangan uretra adalah prosedur tersulit dari keseluruhan proses.
Setelah satu tahun, penis (ereksi) dan testis buatan dapat dicangkokkan
saat sensasi seksual telah kembali ke ujung penis.
Selain prosedur pembuatan kelamin, operasi plastik akan dilakukan
untuk membuat tampilan dada menjadi lebih maskulin — tidak lagi
tampak seperti payudara.
Walaupun begitu, tingkat kesuksesan operasi ganti kelamin dari
wanita ke pria termasuk rendah. Pasalnya, prosedur pembuatan penis

13
https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/operasi-ganti-kelamin-sex-reassignment-
surgery/ minggu29 April 2018 pukul 16.00

8
baru yang berfungsi optimal terbilang cukup sulit ketika hanya
dibangun dari jaringan klitoris yang jauh lebih sedikit.14

E. Hukum Operasi Penggantian Kelamin


1. Tinjauan Hukum Islam
Adapun hukum operasi kelamin dalam syariat islam harus diperinci
persoalan dan latar belakangnya.
a. Operasi penggantian jenis kelamin, yang dilakukan terhadap orang
yang sejak lahir memiliki kelamin normal.
Masalah seseorang yang lahir dalam kondisi normal dan
sempurna organ kelaminya yaitu penis (dzakar) bagi laki-laki dan
vagina (farj) bagi perempuan yang dilengkapi dengan rahim dan
ovarium tidak dibolehkan dan di haramkan oleh syariat islam untuk
melakukan operasi kelamin. Ketetapan ini sesuai dengan keputusan
fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Musyawarah
Nasional II tahun 1980 tenang Operasi Perubahan/ Penyempurnaan
Kelamin. Menurut fatwa MUI ini sekalipun diubah jenis kelamin
yang semula normal kedudukan hukum jenis kelaminnya sama
dengan jenis kelamin semula sebelum diubah. Para ulama fiqih
mendasarkan ketetapan hukum tersebut pada dalil-dalil yaitu
sebagai berikut. Pertama, firman Allah swt. Dalam surah al-
Hujuraat ayat 13:
ْ ‫ُم‬
‫ْ م‬
‫ِن‬ ‫َاك‬‫ْن‬
‫لق‬ََ
‫نا خ‬ َِّ
‫َّاسُ إ‬ ‫ها الن‬ َُّ
َ‫ي‬ ‫يا أ‬ َ
ًْ
‫با‬ ‫ْ شُع‬
‫ُو‬ ‫ُم‬‫َاك‬ ‫لن‬َْ
‫َع‬‫َج‬ ‫َى و‬ ُْ
‫نث‬‫َأ‬‫ٍ و‬ ‫َك‬
‫َر‬ ‫ذ‬
َْ
‫د‬‫ِن‬ ‫ُم‬
‫ْ ع‬ ََ
‫مك‬ ‫َك‬
‫ْر‬ ‫ن أ‬َِّ
‫ْا إ‬ ‫ُو‬
‫َف‬‫َار‬ ‫َع‬‫لت‬ِ َ
‫ِل‬‫َائ‬ ‫َب‬
‫َق‬‫و‬
ٌ‫ْر‬
‫ِي‬‫َب‬
‫ٌ خ‬ ‫ْم‬‫ِي‬‫َل‬ َِّ
‫ن هللاَ ع‬ ‫ْ إ‬ ‫َك‬
‫ُم‬ ‫تق‬َْ‫هللاِ أ‬

14
https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/operasi-ganti-kelamin-sex-reassignment-
surgery/

9
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi maha mengenal.
Menurut Tafsir ath-Thabari mengajarkan prinsip equality
(keadilan) bagi segenap manusia di hadapan Allah dan hukum
yang masing-masing telah ditentukan jenis kelaminya dan
ketentuan Allah tidak boleh diubah dan seseorang harus menjalani
hidupnya sesuai kodratnya. Kedua, firman Allah swt. Dalam surah
an-Nisaa’ ayat 119:

ْ
‫هم‬ ََّ
ُ‫ن‬ ‫مر‬ُ‫َََل‬
‫ْ و‬‫هم‬َُّ
‫َن‬‫ِّي‬
ِ
‫من‬ َُ‫َََل‬
‫و‬ ْ
‫هم‬ َُّ
‫ِلن‬َّ‫َََلُض‬
‫و‬
ْ
‫هم‬ ََّ
ُ‫ن‬ ‫مر‬ُ‫َََل‬
‫ِ و‬‫َام‬ َْ‫اَل‬
‫نع‬ ْ ‫ن‬ َ‫َا‬ ‫آذ‬ َّ
‫ُن‬ ‫ِّك‬
‫َت‬
ِ ‫ُب‬‫لي‬ََ ‫ف‬
‫َّخِذ‬
ِ ‫يت‬ َ ْ‫من‬ ََ َُّ
َّ َ
‫اَّللِ و‬
ۚ‫ن‬ ‫ِر‬‫َي‬
ِّ‫لق‬َْ
‫ُغ‬
‫لي‬ ََ
‫خ‬‫ف‬
َ
‫ِر‬‫َس‬ َْ
‫د خ‬‫َق‬ ُ ْ
َّ ِ‫دون‬
‫اَّللِ ف‬ ‫ِن‬‫ًّا م‬
‫ِي‬ ‫َل‬
‫ن و‬َ‫َا‬ ‫ْط‬‫الشَّي‬
‫ًا‬
‫ِين‬ ‫مب‬ُ ‫انا‬ً َ‫ُسْر‬‫خ‬
Artinya: Dan aku (setan) benar-benar akan menyesatkan
mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada
mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga
binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan
aku suruh mereka (merobah ciptaan Allah), lalu benar-benar
mereka merobahnya”. Barangsiapa yang menjadikan syaitan
menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita
kerugian yang nyata.
Menurut kitab-kitab tafsir seperti tafsir ath-thabari, ash-Shawi,
al-Khazin (I/405), al-Baidhawi (II-117), Zubatul-Tafsir (hlm.123)
dan al-Qurtubi (III/1963) disebutkan beberapa perbuatan manusia
yang diharamkan karena termasuk “mengubah ciptaan Tuhan”

10
sebagaimana dimaksud ayat tadi. Yaitu, seperti mengebiri manusia,
homoseksual, lesbian, menyambung rambut dengan sopak, pangur
dan sanggul, membuat tato, mengerok bulu alis dan takhanus
(sorang pria berpakaian dan bertingkah laku seperti wanita
layaknya waria dan sebaliknya). Ketiga, hadist Nabi saw.,

َّ ‫د‬
ِ‫اَّلل‬ ‫َب‬
ِْ ‫ْ ع‬‫َن‬
‫ٌ ع‬ ‫مسْل‬
‫ِم‬ ‫ُخَار‬
ُ ‫ِيُّ و‬ ‫ْلب‬‫َي ا‬‫َو‬
‫ر‬
ِ‫َات‬ ‫ِم‬‫َاش‬ ْ ُ‫اَّلل‬
‫الو‬ َّ َ ‫َن‬ َ‫َا‬
‫ َلع‬:‫ل‬ ‫ٍ ق‬‫ْد‬‫ُو‬ َ ِ‫بن‬
‫مسْع‬ ْ
ِ‫َات‬ ‫ِص‬‫َّام‬
‫َالن‬‫َاتِ و‬ ‫ْش‬
‫ِم‬ ‫َو‬
‫ُسْت‬ ْ َ
‫الم‬ ‫و‬
ِ‫ُسْن‬ ْ‫َاتِ ل‬
‫ِلح‬ ‫ِج‬َِّ
‫ل‬ ‫َف‬‫ُت‬ ْ َ
‫الم‬ ‫َاتِ و‬ ‫َم‬
ِّ
‫ِص‬ ‫َن‬‫ُت‬ ْ َ
‫الم‬ ‫و‬
َّ َ
ِ‫اَّلل‬ َْ
‫لق‬ ‫َاتِ خ‬
‫ِر‬ ‫َي‬
ِّ ‫ُغ‬ ْ
‫الم‬.
Artinya: Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abdullah
ibn Mas’ud radhiallahu anhu, beliau berkata: Alloh Ta’ala
melaknat perempuan-perempuan yang mentato dan yang minta
ditato, dan yang mencabut atau mencukur rambut dan
yang mengikir gigi utk memperindah, Perempuan-perempuan
yang mengubah ciptaan Allah Ta’ala... (H.R. Bukhari). Keempat
hadist Nabi saw., “ Allah mengutuk laki-laki yang menyerupai
wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.” (H.R.Ahmad).
b. Operasi kelamin yang bersifat tashih atau takmil ( perbaikan atau
penyempurnaan) dan bukan pengganti jenis kelamin
Operasi seperti ini menurut para ulama, diperbolehkan secara
hukum syariat. Jika kelamin seseorang tidak memilki lubang yang
berfungsi untuk mengeluarkan air seni dan mani, baik penis
maupun vagina, maka operasi untuk memperbaiki atau
menyempurnakanya dibolehkan, bahkan dianjurkan sehingga
menjadi kelamin yang normal karena kelainan yang seperti ini
merupakan suatu penyakit yang harus diobati.15

15
Setiawan Budi Utomo, FIQIH AKTUAL Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer...Hlm. 172-173.

11
Adapun dalil –dalil syar’i yang bisa membenarkan operasi yang
bersifat memperbaiki/menyempurnakan organ kelamin, antar lain
sebagaimana kaidah ushul fiqih yaitu: ‫ودف د المفس د‬ ‫لجة د المصددة‬
artinya “mengusahakan kemaslahatanya dan menghilangkan
kemadharatnya”. Orang yang lahir tidak normal jenis/organ
kelaminya terutama yang banci alami bisa mudah mengalami
kelainan psikis dan sosial, akibat masyarakat yang tidak
memperlakukanya secara wajar, yang pada giliranya bisa
menjerumuskan ia kedalam dunia pelacuran dan menjadi sasaran
kaum homo yang sangat berbahaya bagi dirinya dan masyarakat.
Sebab perbuatan anal sex ( hubungan seks melalui anus) dan oral
sex (hubungan seks melalui mulut) yang bisa dilakukan oleh kaum
homo bisa menyebabkan terjangkitnya penyakit AIDS yang sangat
ganas yang hingga kini belum ditemukan obatnya. Karena itu,
apabila kemajuan teknologi kedokteran bisa memperbaiki kondisi
kesehatan fisik dan psikis/mental sibanci alami itu melalui operasi
kelamin , maka islam bisa membolehkan, bahkan
menganjurkan/memandang baik, karena akan mencapai maslahah-
nya lebih besar dari pada mafsadah-nya. Apalagi kalau kebancian
alami bisa dikategorikan sebagai “penyakit” yang menurut
pandangan islam, wajib berikhtiar diobati.16
Untuk menghilangkan mudharat(bahaya) dan mafsadat
(kerusakan) tersebut, menurut Makhlut dan Salthut, syariat Islam
membolehkan dan bahkan menganjurkan untuk membuang penis
yang berlawanan dengan dalam alat kelaminnya. Oleh sebab itu,
operasi kelamin yang dilakukan dalam hal ini harus sejalan dengan
bagian dalam alat kelaminya. Apabila seorang memiliki penis dan
vagina, sedang pada dalam ada rahim dan ovarium maka ia tidak
boleh menutup lubang vaginanya untuk memfungsikan penisnya.

16
Masjfuk Zuhdi, MASAILUL FIQHIYAH: Kapita Selekta Hukum Islam (PT TOKO GUNUNG AGUNG,
Jakarta: 1997), Hlm. 173-174.

12
Demikian pula sebaliknya, apabila seseorang memiliki penis dan
vagina, sedangkan pada bagian dalam kelaminya sesuai dengan
fungsi penis, maka ia boleh mengoprasi dan menutup lubang
vaginanya sehingga penisnya berfungsi sempurna dan identitasnya
sebagai laki-laki menjadi jelas. Ia dilarang membuang penisnya
agar memiliki vagina sebagai wanita, sedangkan dibagian dalam
kelaminnya tidak terdapat rahim dan ovarium. Hal ini dilarang
karena operasi kelamin yang berbeda dengan kondisi bagian dalam
kelaminnya berarti melakukan pelanggaran syariat dengan
mengubah ciptaan Allah swt. dan ini bertentangan dengan firman
Allah bahwa tidak ada perubahan pada fitrah Allah (ar-Rum: 30).17

2. Tinjauan Departemen Kesehatan Indonesia


Pada tahun 1978, Departemen Kesehatan mengadakan seminar
operasi jenis kelamin yang melahiarkan beberapa kesimpulan yaitu: 18
a. Operasi pergantian kelamin boleh dilakukan dengan alasan bahwa
kemampuan ilmu dan teknologi memungkinkan, ada indikasi medis
yang kuat (darurat), telah dicoba dengan jalan lain tetapi tidak
berhasil, dan telah dipersiapkan untuk jangka waktu tertentu.
b. Pada hermaphroditisma (Khuntsa muskil), operasi dapat dilakukan
karena tindakan ini semata-mata dimaksudkan untuk memperjelas
kelamin yang bersangkutan.
c. Pada masalah transeksualisme (perasaan kontradiksi antara kelamin
dan jiwanya), tindakan-tindakan operasi mengubah alat kelamin ini
dapat dilakukan sepanjang hal tersebut termasuk keadaan darurat.

F. Status Jenis Kelamin Setelah Operasi Ganti Kelamin

17
Setiawan Budi Utomo, FIQIH AKTUAL Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer...Hlm. 174.
18
Kutbuddin Aibak, Kajian Fiqh Kontemporer, (TERAS, Yogyakarta:2009) Hlm. 139-140

13
Perlu diketahui, bahwa kalangan fuqaha, “waria” yang dalam istilah
fiqh disebut khuntsa dirumuskan sebagai berikut:
1. Orang yang mempunyai organ kelamin ganda yang berbeda: organ
kelamin pria dan wanita
Apabila si khuntsa mempunyai indikasi-indikasi yang lebih
cenderung menunjukan ke jenis kelamin kelakiannya atau sebaliknya,
maka ia disebut khuntsa ghair musykil. Misalnya, di samping ia
mempunyai organ kelamin ganda/dua, tetapi kalau kencing lewat
lubang penisnya dan ia mempunyai kumis atau indikasi lain yang khas
pria, maka ia dikategorikan sebagai pria. Sebaliknya, kalau si khuntsa
itu kencing lewat lubang vaginanya dan ia mempunyai payudara atau
indikasi lain yang khas wanita, maka ia dikategorikan sebagai wanita.

2. Orang yang tidak mempunyai sama sekali (tidak jelas identitas jenis
kelaminnya).
Apabila si khuntsa itu tidak mempunyai indikasi-indikasi atau ciri-
ciri khas yang bisa menunjukan ke arah jenis kelamin tertentu:
pria/wanita atau ia mempunyai indikasi –indikasi atau ciri-ciri khas
yang kontradiktif, maka ia disebut khuntsa musykil, dan ia diperlukan
dalam status hukum warisnya sebagai ahli waris yang kurang
beruntung nasibnya. Sebab ia hanya menerima bagian warisan yang
lebih kecil dari dua alternatif bagian warisan dengan status hukum
pewris pria atau wanita. Pendapat tersebut merupakan fatwa
kebanyakan sahabat yang didukung oleh ulama Hanafiyah. Namun
apabila khuntsa musykil menjalani operasi ganti kelamin, maka bagian
warisannya disesuaikan dengan identitas jenis kelaminnya yang riil
sesudah operasi.19

19
Masjfuk Zuhdi, MASAILUL FIQHIYAH: Kapita Selekta Hukum Islam...Hlm. 176-177.

14
Akan tetapi fenomena yang terjadi saat ini, operasi kelamin tidak
hanya dilakukan pada mereka yang memiliki kelainan organ kelamin saja,
tetapi dilakukan juga pada mereka yang normal, dengan dorongan nafsu
dan motiv lain mereka dengan sengaja mengubah jenis kelaminnya yang
normal tadi. Maka dari itu, seperti telah disebutkan pada pembahasan
sebelumnya ada dua jenis latar belakang orang untuk melakukan operasi
kelamin, dengan pembahasan sebagai berikut:

1. Operasi yang bersifat tabdil/taghyiril khilqah (mengubah ciptaan


Allah)
Apabila sifat dan tujuan operasi kelaminnya itu tabdil/taghyiril
khilqah artinya mengubah ciptaan Allah dengan jalan operasi
penggantian jenis kelamin dari pria menjadi wanita atau sebaliknya,
maka status jenis kelaminnya tetap, tidak berubah, sehingga
kedudukannya sebagai ahli waris misalnya, ia tetap berstatus dengan
jenis kelaminnya yang asli yang normal pada waktu lahirnya. Karena
itu, seseorang wanita yang melakukan operasi ganti kelamin menjadi
pria, tidak berhak menuntut bagian warisannya sama dengan bagian
pria (2:1 untuk pria dan wanita dalam hukum Islam), sebab ia menurut
hukum tetap berstatus sebagai wanita.20
2. Operasi kelamin untuk tashih/takmil (memperbaiki/menyempurnakan)
Apabila sifat dan tujuan operasi kelamin itu hanya
untuktashih/takmil, hanya untuk memperbaiki atau menyempurnakan
jenis kelaminnya saja, dengan jalan memfungsikan salah satu organ
kelamin bagian luar yang sesuai dengna organ kelamin bagian dalam,
dan mematikan organ kelamin bagian luar yang bertentangan dengan
organ kelamin bagian dalam, atau dengan jalan menormalkan organ
kelamin luar yang hanya satu teus tapi ada catat atau kurang
sempurna, misalnya vagina yang tidak berlubang, maka operasi
semacam ini dibenarkan oleh Islam, juga berakibat merubah status

20
Masjfuk Zuhdi, MASAILUL FIQHIYAH: Kapita Selekta Hukum Islam...Hlm. 174-175

15
jenis kelamin dari waria menjadi wanita yang penuh identitsnya, sesuai
dengan kenyataan organ kelamin bagian luar dan dalam yang dimiliki
setelah operasi. Karena itu, setelah yang bersangkutan berhasil operasi
perbaikan jenis atau organ kelaminnya, maka seyogyanya ia segera
mengajukan permohonan kepada lembaga peradilan untuk legitimasi
atas status jenis kelaminnya yang baru untuk menghindari konflik yang
mungkin terjadi dalam perkawinan dan kewarisan.
Sebagai konsekuensi waria atau banci alami menjalani operasi
perbaikan jenis kelaminnya, maka ia boleh melakukan perkawinan
dengan pasangan yang berbeda jenis kelaminnya, dan ia berhak
mendapatkan bagian warisan sesuai dengan jenis kelaminnya setelah
operasi. Perubahan status hukum dari waria menjadi pria atau wanita
setelah operasi perbaikan kelamin dapat dibenarkan oleh Islam karena
dua sebab yang utama, yakni:
a. Pada hakikatnya Allah hanya menjadikan manusia terdiri dari dua
jenis kelamin; pria dan wanita sebagaimana tersebut dalam Al-
Qur’an Surat An-Nisa ayat 1 sebagai berikut:

‫ِي‬ َّ ُ
‫الذ‬ ‫ُم‬
‫بك‬ ‫ُوا ر‬
ََّ َّ ُ‫َّاس‬
‫اتق‬ ‫ها الن‬ َُّ
َ‫ي‬ ‫يا أ‬ َ
‫ها‬َْ ‫َ م‬
‫ِن‬ ‫لق‬ََ‫َخ‬‫ٍ و‬
‫دة‬َِ‫َاح‬‫ْسٍ و‬
‫نف‬َ ْ
‫ِن‬ ‫ُم‬
‫ْ م‬ ‫َك‬ ََ
‫لق‬‫خ‬
‫ًا‬
‫ِير‬ ‫َث‬ ً َ
‫اًل ك‬ ‫َا ر‬
‫ِج‬ ‫هم‬ُْ ‫َّ م‬
‫ِن‬ ََ
‫بث‬ ‫ها و‬ ََ
‫ْج‬‫َو‬
‫ز‬
َ‫ءُلو‬
‫ن‬ َ‫تسَا‬َ ‫ِي‬ َّ َ‫اَّلل‬
‫الذ‬ َّ ‫ُوا‬ َّ َ
‫اتق‬ ‫ء و‬ ً‫ِسَا‬‫َن‬
‫و‬
‫ُم‬
ْ ‫ْك‬ ََ
‫لي‬ ‫ن ع‬َ‫َا‬
‫اَّللَ ك‬
َّ ‫ن‬ َِّ
‫َ إ‬ ‫َام‬‫ْح‬‫اَلَر‬
ْ َ ‫ِ و‬‫ِه‬
‫ب‬
﴾١:‫﴿النساء‬ ‫ًا‬ ‫َق‬
‫ِيب‬ ‫ر‬

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah


menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)

16
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu.”
b. Hadis Nabi yang artinya:
Aku diperintahkan memutuskan hukum berdasarkan fakta yang
tampak, sedangkan Allah mengetahui segala yang rahasia.21

G. Dampak negatif dari Operasi Kelamin


Operasi kelamin tidak sepenuhnya aman, ada beberapa efek samping
operasi kelamin yang perlu diwaspadai karena memang operasi ini
termasuk operasi besar dan tidak main-main, di antaranya sebagai
berikut:22
1. Sakit pasca operasi
Prosedur kelamin dilakukan dengan cara mengangkat atau
memotong organ kelamin pria dan melakukan pencangkokan jaringan
untuk nantinya bisa membentuk menyerupai vagina wanita. Sementara
itu, operasi kelamin pada wanita mencakup pengangkatan rahim dan
indung telur hingga akhirnya melakukan operasi rekonstruksi
membentuk penis. Semua prosedur ini akan menjadi penyebab
mandul dan tentu bukan merupakan prosedur yang mudah dan
termasuk operasi yang besar.
Dengan begitu rumitnya operasi yang harus dijalani, maka bisa
dipastikan pasca operasi kelamin, pasien akan merasakan sakit yang
sangat, bahkan jauh lebih sakit daripada gejala kutu kemaluan. Sakit
ini disebabkan luka yang belum mengering setelah mengering.
Memang, rasa sakitnya hanya sementara hingga luka operasi sembuh.
Namun, efek samping berupa rasa sakit ini bisa berlangsung hingga
berbulan-bulan, bahkan bisa menyebabkan pasien tidak bisa berjalan

21
Masjfuk Zuhdi, MASAILUL FIQHIYAH: Kapita Selekta Hukum Islam...Hlm. 175-176
22
https://dokterspkk.com/efek-samping-operasi-kelamin minggu, 29 April 2018 pukul
16.00

17
selama rasa sakitnya masih ada. Rasa sakit di daerah kemaluan
mungkin akan sangat mengganggu aktivitas seseorang. Mungkin
karena itulah tidak heran cara mengobati kemaluan keluar
nanah atau cara menghilangkan kurap di selangkangan sangat penting
untuk diketahui.
2. Gangguan psikologis
Seseorang yang menjalani operasi kelamin, tentu telah menjalani
pertarungan batin yang hebat sebelum akhirnya memutuskan untuk
melakukan operasi. Hal ini pun tidak berakhir begitu saja setelah dia
melakukan operasi kelamin. Akan ada banyak stigma atau pandangan
di masyarakat yang bisa berakibat gangguan secara psikologis.
Hampir sama dengan aneka jenis-jenis penyakit kulit yang bisa
mengganggu kondisi psikologis penderitanya, begitu pula dengan
operasi kelamin. Berdasarkan penelitian, banyak orang-orang yang
melakuan prosedur operasi kelamin terpaksa kehilangan pasangan,
keluarga, teman hingga pekerjaannya. Mereka juga akan kesulitan jika
harus pindah dan masuk ke lingkungan baru karena belum tentu
diterima juga di lingkungan baru tersebut. Hal ini akan meningkatkan
resiko depresi hingga gangguan psikologis lainnya yang bisa berakibat
buruk jika tidak segera ditangani.

3. Berkurangnya kepuasan dari hubungan seksual


Meski operasi kelamin telah dilakukan sedemikian rupa untuk
membuat bentuk kelamin menyerupai aslinya, hasilnya tentu tidak
akan sesempurna organ genitalnya yang asli, ataupun sebelum dia
melakukan operasi. Orang-orang yang melakukan operasi kelamin
biasanya akan merasakan efek samping operasi kelamin berupa
berkurangnya kenikmatan seksual jika dibandingkan dengan sebelum
mereka melakukan operasi kelamin.
4. Resiko penyakit kanker meningkat

18
Selain melakukan operasi kelamin, para transgender biasanya juga
akan melakukan terapi hormon untuk mendukung perubahan fisik
mereka. Misalnya, para wanita transgender yang menambah hormon
estrogen untuk mendukung pertumbuhan payudara dan struktur tubuh
agar lebih menyerupai wanita. Hormon estrogen ini bisa memicu
penyakit kanker pada seseorang.
Hormon estrogen adalah senyawa yang dibutuhkan untuk
mendukung perkembangan organ seks dan reproduksi, baik pada pria
dan wanita. Stimulasi hormon estrogen yang dilakukan terus menerus
akan meningkatkan resiko tumbuhnya sel kanker di tubuh. Maka,
mengendalikan hormon estrogen atau menghindari penggunaan
hormon yang berlebihan akan lebih efektif dalam mengatasi penyakit
kanker daripada cara membunuh virus HPV.
5. Terdorong untuk melakukan operasi plastik lainnya
Seseorang yang telah melakukan operasi kelamin biasanya akan
lebih cenderung tertarik untuk melakukan operasi plastik lainnya. Dia
akan lebih terdorong untuk melakukan operasi plastik di wajahnya,
payudaranya, ataupun bagian tubuh lainnya. Hal ini semata-mata untuk
mendapatkan penampilan yang lebih sesuai untuk gender barunya. Hal
ini tentu tidak akan baik untuk kondisi psikologisnya secara jangka
panjang karena dia akan selalu dihantui rasa tidak percaya diri dan
kurang sempurna.
Operasi ganti kelamin mungkin memang cukup aman untuk
dilakukan jika ditinjau dari segi kesehatan. Namun, ternyata efek
samping operasi kelamin tetap ada dan lebih mengarah pada gangguan
secara psikologis. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita selalu
bersyukur atas apapun pemberian Tuhan pada kita karena apapun
pemberian-Nya pastilah yang paling sempurna.
6. Menimbulkan konflik dalam rumah tangga
Operasi ganti kelamin bisa menimbulkan konflik dalam rumah tangga,
sebab suami/isteri yang telah menjalani operasi ganti kelamin itu tidak

19
dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/isteri yang normal.
Karena itu yang bersangkutan bisa mengajukan gugatan cerai lewat
lembaga peradilan dengan alasan pasangan (partnernya) tidak dapat
menjalankan kewajiban sebagai suami/isteri yang normal(vide PP. No.
9 Tahun 1975 pasal 19 ayat (e)). Demikian pula menurut Masjfuk
Zuhdi, pegawai pencatat nikah (KAU atau Kantor Catatan Sipil0tidak
boleh melakukan pencatatan nikah/perkawinan antara pria dan wanita
yang pernah menjalani operasi ganti kelamin, sebab bertentangan
dengan tujuan perkawinan, yakni membentuk rumah tangga yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (vide UU
No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan), dan mendapatkan keurunan
yang sah dan shaleh (Perhatikan Al-Qur’an SuratAr-Rum ayat 21 dan
An-Nahl ayat 72)). Sebab orang yang telah menjalani operasi ganti
kelamin itu tidak akan dapat lagi memberikan keturunan, dan tidak
dapat pula memenuhi kebutuhan biologis/seksualnya secara normal.23

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Transeksualisme atupun transender adalah merupakan suatu gejala
ketidakpuasan seseorang karena merasa tidak adanya kecocokan antara
bentuk fisik kelamin dengan kejiwaan ataupun adanya ketidakpuasan
dengan alat kelamin yang dimilikinya.
Saat ini ilmu kedokteran telah mampu melakukan operasi ganti
kelamin. Operasi ini dapat dilakukan pada penderita dengan kelainan
intereseksual maupun transeksual.

23
Masjfuk Zuhdi, MASAILUL FIQHIYAH: Kapita Selekta Hukum Islam...Hlm. 175

20
Jenis-jenis operasi kelamin meliputi; operasi penggantian jenis
kelamin, operasi perbaikan atau penyempurnaan kelamin, operasi
pembuangan salah satu dari kelamin ganda.
Langkah paling pertama sebelum melaksanakan operasi ganti
kelamin biasanya sesi konsultasi dengan konselor kesehatan mental
profesional untuk melakukan diagnosis dan psikoterapi. Hormon androgen
diberikan pada pria transgender (dari wanita ke pria), Sebaliknya, hormon
estrogen dan anti-androgen diberikan kepada wanita transgender (dari pria
ke wanita). Terapi hormon kemudian akan diikuti oleh uji penyesuaian
hidup pasien untuk beraktivitas seperti biasa di dunia nyata. Setelah itu,
dokter akan melaksanakan sejumlah prosedur untuk mengubah genitalia
dan bagian tubuh lainnya.
Operasi ganti kelamin dari pria ke wanita melibatkan prosedur
pengangkatan penis dan testis, dan pemotongan uretra menjadi lebih
pendek. Setelah prosedur usai, pasien akan melanjutkan penggunaan
hormon untuk membentuk kembali kontur tubuh dan merangsang
pertumbuhan payudara atau melakukan pembesaran payudara.
Pada operasi ganti kelamin wanita ke pria terbagi dalam tiga tahap.
Pertama, akan dilakukan mastektomi subkutan. Kemudian, rahim dan
indung telur akan diangkat, dalam dua prosedur terpisah. Prosedur terakhir
melibatkan transformasi genital, scrotoplasty, dan pembuatan penis
menggunakan jaringan dari klitoris atau vulva atau jaringan tubuh lainnya
yang memungkinkan sensasi seksual.
Operasi penggantian jenis kelamin, yang dilakukan terhadap orang
yang sejak lahir memiliki kelamin normal dan sempurna organ kelaminya
yaitu penis (dzakar) bagi laki-laki dan vagina (farj) bagi perempuan yang
dilengkapi dengan rahim dan ovarium tidak dibolehkan dan di haramkan
oleh syariat islam untuk melakukan operasi kelamin.
Operasi kelamin yang bersifat tashih atau takmil ( perbaikan atau
penyempurnaan) dan bukan pengganti jenis kelamin, diperbolehkan secara
hukum syariat.

21
Apabila sifat dan tujuan operasi kelaminnya itu tabdil/taghyiril
khilqah artinya mengubah ciptaan Allah dengan jalan operasi penggantian
jenis kelamin,maka status jenis kelaminnya tetap, tidak berubah.
Apabila sifat dan tujuan operasi kelamin itu hanya untuk
tashih/takmil, hanya untuk memperbaiki atau menyempurnakan jenis
kelaminnya saja, maka operasi semacam ini dibenarkan oleh Islam, juga
berakibat merubah status jenis kelamin dari waria menjadi wanita yang
penuh identitsnya, sesuai dengan kenyataan organ kelamin bagian luar dan
dalam yang dimiliki setelah operasi.
Operasi kelamin tidak sepenuhnya aman, ada beberapa efek
samping operasi kelamin yang perlu diwaspadai karena memang operasi
ini termasuk operasi besar dan tidak main-main, di antaranya adalah; Sakit
pasca operasi, gangguan psikologis, berkurangnya kepuasan dari
hubungan seksual, resiko penyakit kanker meningkat, terdorong untuk
melakukan operasi plastik lainnya dan menimbulkan konflik dalam rumah
tangga.
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa operasi kelamin
bermanfaat dan dibenarkan oleh syari’at Islam, apabila di lakukan pada
orang yang mengalami interseksual. Namun, operasi yang bersifat
mengganti jenis kelamin dari laki-laki menjadi perempuan atau
sebaliknya, sangat di larang dalam Islam, selain mengubah ciptaan Allah,
operasi tersebut juga sangat berbahaya dan berdampak besar baik dari
biologis maupun psikis terhadap pelaku operasi tersebut.
B. Saran
Tentunya dalam makalah ini masih banyak sekali kekuurangan,
baik dari isi makalah maupun yang lainnya, sehingga kritik dan aran
sangat kami nantikan.
Terkhusus untuk para ahli, baik itu kedokteran maupun Islam,
kami berharap agar senantiasa mengkaji masalah operasi kelamin ini.
Mengingat semakin banyaknya orang yang melakukan operasi kelamin,
yang berakibat pergeseran terutama nilai, etika dan moral masyarakat.

22
Sehingga perlu penyuluhan lebih ekstra lagi, agar hal demikian bisa di
bendung bahkan di selesaikan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Aibak Kutbuddin.2009.Kajian Fiqh Kontemporer.Yogyakarta: TERAS


2. Ghufron Ali dan Sutomo Heru Adi.1993. Abortus, Bayi Tabung,
Euthanasia, Transplantasi Ginjal, dan Operasi Kelamin: dalam Tinjauan
Medis, Hukum, dan Agama Islam . Yogyakarta: ADITYA MEDIA
3. Utomo Budi Setiawan.2003.FIQIH AKTUAL: Jawaban Tuntas Masalah
Kontemporer . Jakarta: GEMA INSANI PRESS
4. Zuhdi Masjfuk.1997.MASAILUL FIQHIYAH: Kapita Selekta Hukum
Islam .Jakarta: PT TOKO GUNUNG AGUNG.

23
5. https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/operasi-ganti-kelamin-sex-
reassignment-surgery/, minggu, 29 April 2018 pukul 16.00
6. https://dokterspkk.com/efek-samping-operasi-kelamin, minggu, 29 April
2018 pukul 16.00

24

Anda mungkin juga menyukai