PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran buah yang
dalam bauh segar yaitu sebagai lalap, asinan, acar dan salad, mentimun juga daprt
Buah tmentimun dapat pula dikonsumsi sebagai minuman segar berupa jus,
menurunkan panas dalam. Mentimun adalah salah satu sayuran yang sangat
rendah kalori, yaitu hanya 15 kalori per 100 g, dan tidak mengandung lemak
jenuh atau kolesterol. Mentimun adalah sumber serat makanan yang dapat
terhadap kanker usus, yaitu dengan menghilangkan senyawa beracun dari usus.
sumber mineral dan vitamin. Kandungan gizi per 100 g mentimun terdiri dari
energy 12 kalori, protein 0,7 g, pati 0,1 g, karbohidrat 2,7 g, kalsium 10 mg, fosfor
21 mg, besi 0,3 mg, riboplavin 0,01 mg, asam 14 mg, vitamin A 0,3 mg, vitamin B
Menurut data dari Biro Pusat Statistik (BPS) produksi mentimun nasional
mengalami penurunan tahun 2016 turun dibandingkan tahun 2015 dari 447.696
ton menjadi 430.216 ton. Sedangkan, untuk tingkat provinsi Riau tahun 2016
mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2015 menjadi 17.397 ton dari 14.175
ton.
Di Indonesia mentimun merupakan sayuran yang sangat popular dan
hasil mentimun secara nasional masih rendah, yakni antara 3.5-4.8 ton/hektar.
tanaman mentimun ditanam di daerah daratan rendah dan daratan tinggi 0-1000
meter di atas permukaan laut. Daerah yang menjadi pusat pertanaman mentimun
adalah provinsi Jawa Barat, Daerah Istimewa Aceh, Bengkulu, Jawa Timur dan
Jawa Tengah. Buah mentimun dibutuhkan masyarakat baik untuk pemenuhan gizi
bagi tubbuh, juga dibutuhkan bagi industry kosmetik dalam negeri. Dewasa ini
dominasi oleh tanah PMK (Podsolik Merah Kuning) yang kandunga bahan
bagi petani di Indonesia masalah yang sering dihadapi adalah karena mentimun
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran . dari
sejarah tanaman mentimun berasal dari Benua Asia. Beberapa sumber literatur
menyebutkan daerah asal tanaman mentimun adalah Asia Utara, tetapi sebagian
lagi menduga berasal dari Asia Selatan (Rukmana, 1994). Tanaman mentimun
berasal dari bagian Utara India yakni tepatnya di lereng Gunung Himalaya, yang
basah, berbulu serta berbuku-buku. Panjang atau tinggi tanaman dapt mencapai 50
cm-250 cm, bercabang dan bersulur yang tumbuh disisi tangkai daun.
Daun ini tumbuh berselang-seling keluar dari buku-buku (ruas) batang. Perakaran
mentimun memiliki akar tunggang dan bulu-bulu akar, tetapi daya tembusnya
relative dangkal pada kedalaman sekitar 30 cm-60 cm. Oleh karena itu, tanaman
berwarna putih atau kuning cerah. Bunga jantan dicirikan tidak mempunyai
bagian yang membengkak dibawah mahkota bunga., jumlahnya lebih banyak, dan
keluarnya lebih dulu dibandingkan dengan bunga betina.sedangkan bunga betina
mempunyai bakal buah yang mambengkak, terletak dibawah mahkota bunga, dan
umumnya baru muncul pada ruas ke-6 setelah bunga jantan. Bunga jantan yang
buah.
memanjang atau bulat pendek. Kulit buah mentimun ada yang berbintil-bintil, ada
pula yang halus. Warna kulit buah antara hijau keputih-putihan , hijau muda, dan
hijau gelap.
perbanyakan tanaman.
dan gembur serta memiliki drainase yang baik. Jenis tanah yang cocok untuk
penanaman mentimun adalah tanah alluvial, latosol, dan andosol. Keasaman tanah
yang cocok untuk tanaman mentimun berkisar antara 5,5-6,5 (Sumpena, 2011).
Suhu tanah yang cocok unruk tanaman mentimun 20ºC atau lebih, suhu tanah
yang optimum untuk perkecambahan benih adalah 25-35ºC. pada suhu sekitar
20ºC, dibutuhkan waktu 6-7 hari untuk perkecambahan yang lebih singkat, yaitu
baik di wilayah dataran rendah sampai dengan dataran menengah, kisaran 200-800
m di atas permukaan laut (dpl), dengan ketinggian optimum ±400 dpl. Tanaman
ini tumbuh sangat baik dilingkungan dengan kisaran suhu udara 18-30ºC dan
kelembapan udara relative 50-85%. Apabila suhu udara di bawah 10ºC, tanaman
untuk pertunbuhan dan produksi yang baik adaalah 8-12 jam per hari (Direktorat
produksi tanaman (Syekhfani, 2000). Pupuk organik itu sendiri bisa berasal dari
pupukkandang, pupuk hijau atau pupuk yang terbuat dari sisa tanaman humus dan
laih-lain. Namun penggunaan pupuk organic ini lambat laun sudah mulai
terlupakan oleh para petani. Petani lebih suka dengan penggunaan pupuk buatan
dengan bahan yang berasal dari kimia. Mereka tidak memikiraka dampak yang
bisa terjadi yaitu bisa merusak kesuburan tanah. Oleh karena itu dalam
ketersediaan hara di dalam tanah. Selain itu, kelemahan dari pupuk organic antara
dan butir sekunder tanah dalam pembentukan agregat yang mantap. Keadaan ini
besar pengaruhnya pada porositas, penyimpan dan penyediaan air, aerase tanah
dan suhu tanah. Penggunaan bahan organic dapat mencegah kahat unsur mikro
pada tanah marginal atau tanah yang telah diusahakan secara intensif dengan
tanah, dan dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam yang meracuni
agar tersedianya unsur hara yang cukup dan seimbang di dalam tanah dan dapat
merah akan kurang maksimal, maka dilakukan penambahan hara dari luar untuk
Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan meramu
bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi yang mengandung beberapa macam
unsur hara makro dan mikro dengan bentuk serta warna yang khas berdasarkan
unsur hara makro yang cukup pada tanaman, karena memiliki unsur hara yang
lebih banyak dan akan mempengaruhi hasil dan kualitas bawang merah. Unsur
hara makro utama yang mempengaruhi hasil dan kualitas bawang merah adalah N,
P, dan K.
merah memerlukan pemberian pupuk nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K
dalam jumlah yang cukup dan berimbang. Unsur hara N, P, dan K merupakan
unsur hara makro primer yang diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang cukup
pemupupukan yang tepat sesuai anjuran. Strategi pemberian unsur hara N yang
protoplasma dan inti sel, sebagai bagian dari inti sel sangat penting bagi
pertumbuhan sistem perakaran, daun, batang seperti pada tanaman jagung, melon
sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, tangkai-tangkai daun
mati. Hal ini di karenakan pertumbuhan sistem perakaran yang buruk dan kurang
berfungsi.
Pupuk (K) kalium juga penting bagi tanaman mentimun khususnya pada
pembentukan daun, tanaman yang tumbuh pada tanah yang kekurangan unsur
terutama pada daun tua walaupun tidak merata. Kemudian pada daun akan timbul
bercak-bercak merah coklat. Selanjutnya daun akan mengeriting, lalu mati. Buah
tumbuh tidak sempurna kecil, jelek, hasilnya rendah, dan tidak tahan simpan.
gejalah seperti daun mengerut atau keriting terutama pada daun tua walau pun
tidak merata. Kemudian pada daun akan menimbul bercak-bercak merah coklat,
selanjutnya daun akan mengering, lalu mati. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil,
mutunya jelek, hasilnya renda, dan tidak tahan simpan. Kalau menemukan
tanaman tanda-tanda seperti ini maka segera lah melakukan pemupukan kalium.
gen. Secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara memindahklan tepung sari
kekepala putik pada tanaman yang diinginkan sebagai tetua, baik pada tanaman
yang menyerbuk sendiri (self polination crop) maupun pada tanaman yang
ditentukan oleh pemulia tanaman mengenai tehnik persilangan itu sendiri maupun
pada pengetahuan akan bunga, misalnya: Stuktur bunga, Waktu berbunga, Saat
bunga mekar, Kapan bunga betina siap menerima bunga jantan (tepung sari), dan
2001).
sifat baik ke dalam satu genotipe baru; (2) Memperluas keragaman genetik; (3)
Memanfaatkan vigor hibrida; atau (4) Menguji potensi tetua (uji turunan). Dari
keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan bahwa hibridisasi memiliki peranan
dan mendapatkan varietas unggul yang diinginkan. Seleksi akan efektif apabila
2005).
memiliki peran penting dalam pembentukan benang spindel pada mitosis. Selai itu
kolkosin juga merupakan inhibitor dan aktivitas neutrophil, salah satu partikel
tanaman dalam larutan kolkosin selama satu hari atau tergantung pada dosis.
Tumbuhan poliploid seringkali memiliki ukuran yang lebih besar daripada
Islam Riau Jalan Kaharudin Nasution Km 11, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan
Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Pratikum ini berlangsung selama empat bulan yaitu
Varietas Mercy, varietas Misano , pupuk kandang, pupuk NPK, Furadan dan
Polybag. Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah cangkul,
garu, kayu lanjaran (ajir), kamera, tali rafiah, timbangan, gembor. Alat tulis yang
D. Pelaksanaan Praktikum
1. Pengolahan Lahan
Dalam melaksanakan pratikum ini, terlebih dahulu lahan yang menjadi
tempat melaksanakan pratikum di bersihkan dari gulma dan sampah yang ada
di lahan pratikum.
mentimun agar tanah menjadi gembur. Tanah yang gembur akan terdapat
ruang-ruang atau pori-pori udara dapat masuk serta keluar dan air juga dapat
di serap sampai ke dalam akar dan akar tanaman dapat mengunakan air.
2. Pembuatan plot
Setelah melakukan pengolahan lahan tanah di bagi menjadi beberapa plot,
untuk satu plot untuk satu orang. Lahan yang di gunakan dengan luas 1 meter
pemupukan agar dapat menggantikan ungsur hara yang hilang pada tanaman
kandang. Dosis pupuk kandang yang diberikan adalah setengah karung pada
tanah. . Hal ini bertujauan agar media dapat bereaksi dengan baik sehingga
4. Penyemaian
Penyemaian dilakukan 2 minggu sebelum tanam, penyemaian dilakukan
dengan mengisi tanah ke dalam polybag sebanyak 300 polybag. Polybag yang
sudah diisi tanah kemudian dimasukkan benih, dalam setiap polybag diisi
adalah dosis ZPT kolkisin, dan L adalah lama perendaman. Dosis ZPT
kolkisin yang diberikan adalah 0,1 ml/air dan lama perendaman adalah 12
jam.
6. Penanaman
Penanaman dilakukan setelah penyemain benih berumur 14 hari.
meter, ajir yang digunakan sebanyak 4 buah kayu. Lanjaran (ajir) berbentuk
persegi, dengan jarak ajir 40 cm x 50 cm. Tujuan dari pemberian ajir agar
Pemberian pupuk di lakukan pada sore hari dengan cara menggali tanah di
pemupukan tidak hilang terkena air hujan. Saat pemupukan jangan sampai
mengenai tanaman.
9. Pemeliharaan
a. Penyiraman
dan sore hari., dengan air secukupnya sehingga kondisi tanah lembab.
b. Penyiangan
menyabut gulma seperti rumput yang ada pada bedengan tempat tumbuh
mengambil unsur hara dari tanah dan juga agar akar tanaman dapat
c. Persilangan
serta secara keseluruhan telah adanya bunga jantan dan bunga betina.
seperti semut merah, dan serangga lainnya yang menyerang bagian batang
10. Pemanenan
kriteria buah yang dapat di panen adalah buah telah mencapai ukuran
maksimal dan masih terlihat duri-duri halus yang menempel pada buah. .
E. Parameter Pengamatan
mulai dari ujung buah. Pengukuran dilakukan hanya sekali pada waktu panen.
Pengamatan diameter pada buah mentimun dilakukan satu kali pada saat
jangka sorong.
Pengamatan jumlah buah pada buah mentimun dilakukan pada saat tanaman
berumur 73 HST, dengan cara menghitung seluruh buah yang terdapat pada
Pengamatan jumlah buah mentimun per plot dilakukan pada saat tanaman
5. Umur Berbunga
Pengamatan yang dilakukan, mendapatkan hasil pengamatan Umur berbunga
media tanam.
dengan cara menimbang buah yang terdapat pada setiap label dengan
menggunakan timbangan.