AUDIT MEDIK
Oleh :
KOMITE MEDIK
Komite Medik
DAFTAR ISI
Hlm
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 67
B. Saran-saran ........................................................................................... 67
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang dibawa oleh nabi adam dan terakhir
dakwah.
1
Abdul Aziz,Islahal-Wakhudual-Diniy. Mesir:Attiqarah alkubra, 1997,hlm.26
tersebut atau menyeru dengan tujuan mendorong seseorang melakukan
mengajak, maka orang yang mengajak disebut da’i orang yang diajak
disebut mad’u.
diantaranya dapat mengambil isyarat dari surat Al – nahl (16) : 125, yaitu
Tuhanmu Dialah lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat
petunjuk.(Q.S.AL-Nahl :125).
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
2
Ahmad Subandi,Ilmu Dakwah Pengantar Kearah Metodologi, Cet.ke I. Bandung: yayasan
Syahida,1994, hlm.10
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
di sini dengan Al Qur’an. Yakni nasehat yang baik dan perkataan yang
penyeru kepada kebatilan, maka dibantah dengan cara yang baik; yakni
cara yang dapat membuat orang tersebut mau mengikuti secara akal
diyakininya, karena hal itu lebih dapat mencapai kepada maksud, dan
3
Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan terjemahannya,Bandung : Diponogoro, hlm.281
jangan sampai perdebatan mengarah kepada pertengkaran dan caci-maki
menerima dan cerdas, di mana dia tidak melawan yang hak (benar) dan
menerima namun ada sisi lalai dan suka menunda, maka didakwahi
orang yang menolak dan mengingkari didebat dengan cara yang baik.” Dia
pula amal-amal yang timbul dari kesesatannya, dan Dia akan memberikan
sanadnya yang sampai kepada Ubay bin Ka’ab ia berkata, “Ketika perang
sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.” Lalu ada
seorang yang berkata, “Tidak ada orang Quraisy setelah hari ini.” Maka
mereka selain empat orang.” (Hadits ini hadits hasan gharib dari hadits
Ubay bin Ka’ab. Syaikh Muqbil berkata, “Hadits ini disebutkan pula
dalam Musnad Ahmad dari Zawaa’id Abdullah juz 5 hal. 135, Ibnu
Kabir juz 3 hal. 157, Hakim juz 2 hal. 359 dan 446, dan pada kedua tempat
bertakwa dan berbuat ihsan. Bertakwa adalah dengan menjauhi kufur dan
manfaat dari berbagai sisi. Kita meminta kepada Allah agar Dia
mayarakat madani).5
metode yang boleh dikatakan metode tradisional karena sejak dulu metode
4
tafsir.web.id/2013/03/tafsir-nahl-ayat-111-128.html#sthash.Iy
5
.Enjang,Aliyudin,Dasar-DasarIlmu Dakwah,Bandung :Widyapadjadjaran,2009, hlm.5.
sangat sederhana dari mulai pemberian informasi, klarifikasi, ilustrasi, dan
menyimpulkan.6
yang disajiakan sesuatu yang baru, misalnya proses reformasi baru saja
berlangsung
pengalamannya
sangat disenangi
6
.Jumanta Hamdayama, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan berkarakter,Bogor:
Ghalia Indonesia, 2014,hlm. 168.
7. Emosi, sesuatu yang membangkitkan emosi dan menyentuh perasaan
banyak sekali da’i-da’i yang bermunculan dengan bakat yang berbeda ada
dengan humor, ada yang serius dan hanya menyampaikan pesan dakwah
dengan gaya yang biasa. membuat para mad’u merasa ceramah terasa
garing seolah - olah pesan yang disampaikan itu hal yang sangat monoton
dengan gaya humor membuat mad’u merasa gembira dan membuat gelak
tawa dengan adanya perbedaan metode dakwah ini maka membuat mad’u
da’i lebih menarik dibandingkan dengan da’i dengan gaya yang serius.
7
Hamzah B Uno, Perencanaan Pembelajaran,Jakarta: bumi aksara,Cet.7, 2011, hlm.53
dan penerapan didalam pengunaan metode ini apakah cocok didalam
berdakwah.
Jadi hal ini yang membuat dakwah da’i di daerah Tungkal II terasa
gembira.
B. Rumusan Masalah
C. Fokus Masalah
menyampaikan isi pesan dakwah dengan humor. apakah humor ini sangat
di sukai oeh masyarakat Tungkal II apakah dari lucu atau pesan yang
disampaikan sangat menyentuh hati masyarakat Tungkal II dan hal ini
yang menjadi tanda tanya besar penulis dalam mengambil judul skripsi ini.
1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini skripsi ini adalah :
2. Kegunaan Penelitian
untuk memperoleh Sarjana Strata Satu ( S1) dalam Ilmu Komunikasi Penyiaran
Islam ( KPI ).
E. Landasan Teoritis
Supaya penelitian ini terarah dan terfokus pada pokok
permasalahan yang telah diteliti, maka perlu landasan teori yang dapat
1. Pengertian Humor
beberapa arti. Namun, semua berasal dari suatu istilah yang berarti
cairan (james dananjaya, 1999). Arti ini berasal dari doktrin ilmu faal
bersifat menghibur
perasaan sehat.
c. Teori Inkongruitas
tahun 1960.
f. Teori Konfigurasi
konfigurasi
g. Teori Psikoanalisis
h. Teori Ambivalensi
kelucuan.9
9
Darmansyah, Ibid, hlm. 95-101
membaca hadits-hadits, akan mendapati hadits-hadits yang berisi
bahwa “di surga tidak ada orang tua”. Ini membuat si nenek itu
ada orang tua, bila nenek masuk surga maka akan berubah menjadi
gadis jelita”. Ungkapan seperti ini membuat wanita tua itu tawa10
ayat 104 :
10
Www. Digilib.uinsby.ac.
Artinya:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
membacakan firman-Nya :
...
Artinya:
11
Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan terjemahannya,Bandung : CV.Diponogoro,hlm.63
“Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang
ini ialah hendaklah ada segolongan orang dari kalangan umat ini yang
jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya. Dan jika masih tidak
tiadalah dibelakang itu (selain dari itu) iman barang seberat biji sawi
pun.”
Ja’far, telah menceritakan kepadaku Amr ibnu Amu Amr, dari jarullah
12
Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan terjemahannya,Bandung : CV.Diponogoro,hlm.63
“Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman
hadits Amr ibnu Abu Amr dengan lafaz yang sama. Imam Tirmidzi
13
https://muhammadhaydar.wordpress.com/2011/01/25/sekilas-tafsir-ali-imran-ayat-104
yang terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan tuntutan ruang dan
dai kepada mad’u, pada dasarnya pesan dakwah itu adalah ajaran islam
Qodha- Qodhar.
hukum waris.
3. Da’i
juga merupakan tugas para nabi dan rasul juga merupakan tugas para
2. Ahli Taubat
Sifat taubat dalam diri da’i, berakti dia harus mampu untuk
16
M. Quraish Shihab,Membumikan Al-Qur’an, hlm. 35.
untuk bertaubat dan menyesali atas perbuatanya dengan
3. Ahli ibadah
merupakan sifat yang dimiliki oleh seluruh para nabi dan rasul
Amanah dan shidq adalah sifat yang selalu ada bersama, karena
5. Pandai bersyukur
dengan AllahSWT
melayani sasarannya.
derajat dan martabat orang lain. Tawaaddu( rendah hati) hal ini
kebutuhan.
lainnya.
11. Sabar dan tawakal
orang lain).
Seorang Da’i adalah manusia biasa yang juga tidak luput dari
seseorang dari pola tingkah laku keseharian yang dapat dilihat dan
dengar.
1. Berakhlak mulia
17
Faizah, lalu Muchsin Effendi, Psikologi dakwah,Jakarta:Kencana,2006, hlm.91-96
Berbudi pengerti baik (berakhlakul karimah) adalah syarat
seorang da’ i
handayani.
orang lain. Oleh karena itu disiplin arti luas sangat dibutuhkan
5. Berpandangan luas
4)
Konteks dakwah
18
Ibid.Hlm.97-98
back) merupakan situasi bdan implikasi yang tidak terpisahkan
19
Enjang AS,Aliyudin,Op.Cit,hlm.73