Anda di halaman 1dari 2

6Paper Helmintologi

Nematoda usus STH

Oleh: Ruly Fadita

1. Abstrak
Pada umumnya, cacing yang sering dijumpai menginfeksi manusia adalah jenis cacing
yang penularannya melalui tanah atau soil transmitted helmint. Hal itu lebih diperjelas
dengan seringnya aktivitas masyarakat yang berada di tanah terutama yang bekerja
sebagai petani atau anak- anak yang lebih sering main di tanah tanpa alas kaki. Hal itu
menyebakan risiko penularan cacing ini semakin tinggi. Dalam paper ini akan dijelaskan
mengenai jenis- jenis nematode usus STH, proses penularannya, siklus hidup cacing, dan
penyebab cacing ini dapat menular atau masuk kedalam tubuh manusia.
2. Pendahuluan
Soil Transmitted Helmintes merupakan infeksi cacing pada usus yang ditularkan melalui
tanah. Masyarakat mengenal penyakit ini dengan istilah cacingan. Nematode usus STH
ini dapat menular melalui perantara vector, larva menembus kulit, dan memakan telur
infektif melalui perantara jari- jari tangan yang terpapar telur cacing seperti Ascaris
Lumbricoides. Di Indonesia penularan cacing ini memiliki prevalensi yang cukup tinggi
untuk semua umur yang berkisar antara 40-60%(Depkes RI). Hal tersebut disebabkan
oleh tingkat sanitasi yang rendah, kurangnya pengetahuan masyarakat, tingkat ekonomi
yang rendah, dan makanan yang terkontaminasi cacing. Spesies nematode usus STH yang
dapat menginfeksi manusia meliputi Ascaris Lumbricoides, Trichuris trichiura,
Ancylostoma duodenale dan Necator americanus (cacing tambang).
3. Pembahasan
Nematoda atau cacing bulat memiliki tubuh yang panjang, silindris, dan
penampang melintang berbentuk bulat. Tubuh nematode diliputi oleh kutikula yang tidak
bersel (acellulos cuticle). Nematode mempunya salran cerna yang lengkap dengan mulut,
anus, system eksresi, system saraf, dan system reproduksi. Nematode jantan memiliki
ukran tubuh yang lebih kecil dari pada nematode betina. Nematode terdiri dari berbagai
macam ukuran dari yang sukar dilihat oleh mata sampai yang berukuran beberapa
centimeter. Dalam fase pertumbuhan larva melalui suatu rangkaian pergantian kulit atau
ekdisis. Nematoda dikelompokkan sesua dengan lokasi cacing dewasa di dalam tubuh
manusia,yaitu ada nematode usus dan nematode jaringan.sedangkan nematode usus
dibagi lagi menjadi 2 kelompok, yaitu bentuk inefektif bagi manusia berupa telur cacing
dan bentuk inefektif bagi manusia berupa larva cacing. Spesies nematode usus STH
meliputi Ascaris lubricoides, Trichuris trichiura, Ancylostoma duodenale, dan Necator
americanus.
A. Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides merupakan cacing penyabab penyakit askariasis
dengan ukuran terbesar pada manusia. Cacing betina menghasilkan telur yang
relative banyak serta tahan terhadap kekeringan dan temperature yang panas
sehingga cacing ini memiliki distribusi penyebaran paling luas disbanding infeksi
helmin yang lain. Habitat cacing dewasa berada di usus halus dan stadium
larvanya bermigrasi ke paru-paru yang dapat menyebabkan pneumonitis
subklinis. Telur ascaris yang berada didalam tanah dan mengalami embrionisasi
meruakan sumber infeksi pada manusia. Distribusi geograafis cacing ini berada
didaerah beriklim lembab dan panas dengan prevalensi infeksi yang berbeda
secara geogravis yang mana cina dan asia tenggara memiliki prevalensi yang
paling tinggi.
Morfologi Ascaris lumbricoides dewasa adalah berbentuk gilig panjang
dengan warna krem/ merah muda keputihan. Diperkirakan panjang ukuran cacing
betina 20-35 cm dan jantan 15-31 cm. pada bagian mulut terdapat tiga tonjolan
bibir yang berbentuk segitiga (satu tonjolan dibagian dorsal dan dua lainnya
diventrolateral sedangkan bagian tengahnya terdapat rongga mulut.

4. Kesimpulan
5. Referensi

Anda mungkin juga menyukai