Anda di halaman 1dari 26

KARBOHIDRAT

DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


TEROI KIMIA KLINIK

Disusun oleh :

1. Ruly Fadita (P1337434117056)


2. Siti Nurhadijah (P1337434117102)

Tingkat II Reguler B
Pengertian Karbohidrat
• Karbohidrat adalah konstituen
utama makanan hewan dan
jaringan hewan yang ditandai
dengan jumlah residu
monosakarida didalam molekulnya
• Glukosa adalah prekursor utama
sintesis semua karbohidrat lain di
tubuh termasuk glikogen untuk
penyimpanan, ribosa dan
deoksiribosa dalam asam nukleat,
galaktosa dalam laktosa usus,
dalam glukolipid, dan sebagai
kombinasi dalam glikoprotein dan
proteoglikan
Jenis karbohidrat

Monosakarida Disakarida

Polisakarida
oligosakarida
Dimana terdapat kandungan
karbohidrat pada tubuh?

KARBOHIDRAT TERDAPAT DALAM


MEMBRAN SEL DAN LIPOPROTEIN

SEKITAR 5% BERAT MEMBRAN SEL


ADALAH KARBOHIDRAT DALAM
GLIKOPROTEIN DAN GLIKOLIPID
Proses Pencernaan Karbohidrat
• Pencernaan karbohidrat kompleks dimulai di
mulut dengan bantuan enzim amilase saliva yang
menghidrolisis karbohidrat kompleks (Pati)
menjadi unit-unit yang lebih kecil.
• Pada tahap selanjutnya proses pemecahan
karbohidrat dilakukan dalam jumlah yang
sedikit
• Peningkatan pemecahan karbohidrat kompleks
terjadi di usus halus bagian atas dengan
bantuan enzim amilase pankreas dan intestine.
Enzim Regulatorik dan Enzim Adaptif yang berkaitan
dengan metabolisme karbohidrat
Aktivasi Pada penginduk penekan Aktivator inhibitor
si
Pemerian Puasa
karbohidrat dan
diabetes
Glikogenolisis, glikolisis, dan oksidasi piruvat Insulin, glukagon
glukos 6-
Glikogen ↑ ↓ fosfat
sintetase
heksokinas Glukosa 6-
e fosfat
glukokinas ↑ ↓ insulin glukagon
e
Fosfofrukto ↑ ↓ insulin glukagon 5’AMP, Sitrat, ATP,
kinase-1 fruktosa 6 Glukagon
fosfat,
fruktosa
2.6
bifosfat,P
↑ ↓ Insulin, glukagon Fruktosa ATP,alanin,
fruktosa 1,6- glukagon,n
bisfosfat,in orepinefri
sulin n

Piruvat ↑ ↓ koA, asetilkoA,N


dehidroge NAD+, ADH,ATP
nase Insulin,ADP ( asam
,piruvat lemak,bad
an keton)

Glukoneog ↓ ↑ Glukokorti insulin asetilkoA ADP


enesis, koid,glukag
piruvat on,
karboksilas epinefrin
e

Fosfonolpir ↓ ↑ Glukokorti insulin glukagon


uvat koid,
karboksikin glukagon,e
ase pinefrin

Glukosa 6- ↓ ↑ Glukokorti insulin


fosfolase koid,
glukagon,e
pinefrin
Mengapa kita membutuhkan
Karbohidrat?

Komponen
Bahan bakar
struktural
metabolik
asam nukleat
utama
dan koenzim
Menjaga
stabilitas
fungsi otak

Komponen
struktur Pembangun
penting pada struktur sel
makhluk hidup
Kelainan metabolisme Karbohidrat
1. Diabetes melitus : kelemahan toleransi glukosa karena
defesiensi aktivitas insulin yang sejenis dan perubahan
metabolisme glukosa yang normal
2. Galaktosemia: defesiensi enzim galaktose tranferase dan
konfersinya menjadi glukose
3. Penyakit penimbunan glikogen/ glikogen (glykogen storect
diseases): kesalahan metabolisme bawaan seperti
hipoglikemia akibat defesiensi glukosa 6 fosfatase yang
menyebabkan ketidk sanggupan memecahkan glikogen
hepar dan ginjal secara sempurna.
4. Intoleransi laktosa : karena tidak adanya laktosa pada
brush border usus kecil sehingga laktosa tidak dapat
dipecah menjadi heksose-heksose penyusunnya dan tidak
dapat diserap.
METABOLISME KARBOHIDRAT

MAKANAN GLIKOGEN

GLUKOSA GLUKOSA Jalur Pentosa


FOSFAT Fosfat

glikolisis TRIOSA RIBOSA RNA


FOSFAT FOSFAT DNA

ASAM LAKTAT
PIRUVAT
AMINO Asil
ASAM Gliserol/
PROTEIN ASETIL KOA Lemak
LEMAK

Asam
Amino Siklus asam sitrat
Kadar glukosa darah dalam keadaan
kenyang
Arginin dan
leusin

merangsang

Makan Merangsang Sekresi


Glukosa ↑
Sel B insulin

Makan↑karbo
glukagon↓
hidrat

Makan↑protei
glukagon↑
n
Kadar glukosa darah saat puasa

Insulin ↓

Penguraian
Glukosa ↓ glikogen oleh glukosa
hati

glukagon ↑ Glukosa
stabil
METODE PEMERIKSAAN GLUKOSA
DARAH

METODE
METODE
KIMIA/
ENZIMATIK
REDUKSI

REAGEN
KERING
METODE KIMIA/REDUKSI
Proses kondensasi dengan akromatik amin dan asam asetat
PRINSIP glacial pada suasana panas sehingga terbentuk senyawa
hijau yang kemudian diukur secara fotometris

1. Pengukuran dapat dilakukan dengan cepat karena


KELEBIHAN
menggunakan fotometer.

1. Kemungkinan terjadi kesalahan lebih besar karena


KEKURANG
harus dilakukan pemanasan terlebih dahulu
AN
2. Reagen bersifat korosif
METODE ENZIMATIK

Glukosa oksidase (GOD-PAP) Metode heksokinase


• Prinsip: enzim glukosa oksidase • Prinsip : heksokinase
mengkatalis reaksi oksidasi
akan mengkatalis
glukosa glukonalakton dan
hidrogen peroksida fosforilasi glukosa
• Enzim glukosa okidase dengan ATP membentuk
digunakan pada reaksi pertama glukosa 6-fosfat dan
sehingga sifat reaksi pertama ADP. Enzim kedua yaitu
spesifik untuk glukosa,
glukosa 6-fosfat
khususnya B-D glukosa,
sedangkan reaksi ekdua tidak dehidrogenase akan
spesifik karena zat yang bisa mengkatalis oksidasi
teroksidasi dapat menyebabkan glukosa 6 fosfat dengan
hasil pemeriksaan lebih rendah.
nikolinamide adenine
• Kelebihan : pemeriksaan murah
dan memadai
dinueleotide phospate
(NAPP+)
Pemeriksaan glukosa metode GOD PAP

Blanko Standar Sampel

1000µl reagen
1000µl reagen
1000µl reagen glukosa + 10µl
glukosa + 10µl
glukosa standar serum
standar

Periksa dg
Dihomogenkan
spektrofotometer
Reagen kering (Gluko DR)

Test strip menggunakan enzim glukosa oksidase dan


didasrkan pada teknologi biosensor yang spesifik untuk
pengukuran glukosa. Test strip mempunyai bagian yang
dapat menarik darah utuh dari lokasi pengambilan/ tetesan
PRINSIP
darah kedalam zona reaksi. Glukosa oksedase dalam zona
reaksi kemudian mengoksidasi glukosa di dalam darah.
Intensitas arus elektron terukur oleh alat dan terbaca
sebagai konsentrasi glukosa dalam sampel

MENGGUNAKAN
SAMPEL DARAH
KAPILER.
Reagen kering (Gluko DR) LANJUTAN

1. Tidak membutuhkan sampelyang banyak


2. Mengurangi kesalahan pada tahap pra analitik karena
KELEBIHAN
dapat langsung diperiksa menggunakan darah kapiler
3. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cepat dan efisien

1. Hasil pemeriksaan tidak langsung terhubung dengan


sistem informasi laboratoirum
KEKURANGAN 2. Proses kalibrasi tidak masih kurang baik dibandingkan
dengan alat fotometer sehingga hasilnya tidak sebaik
hasil alat fotometer.
Reagen kering (Gluko DR) LANJUTAN
Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan (lanset, POCT, autoklik,
kapas kering, kapas alkohol 70%, tempat limbah infeksius tajam,
tempat limbah infeksius non tajam)
2. Pasanglah lanset pada autoklik dan kalibrasilah
3. Pasanglah test strip pada POCT kemudian akan terdengar bunyi tit.
4. Masaselah jari tangan pasien kemudian tekanlah ujung jari tengah
atau manis
5. Steriliasi dengan alkohol 70%
6. Tusuklah dengn lanset tegak lurus memotong sidik jari
7. Masukkan darah melalui sisi test strip sesuai dengan petunjuk pada
alat sampai terdengar bunyi tit
8. Dalam hitungan detik akan muncul hasil pemeriksaan glukosa
9. Lepaslah lanset dari autoklik, buaglah pada tempat limbah tajam
infeksius
10. Lepaslah strip testdari POCT dan buanglah pada tempat limbah
infeksiius
MACAM-MACAM PEMERIKSAAN
GLUKOSA

GLUKOSA DARAH GLUKOSA DARAH


SEWAKTU PUASA

TES TOLERANSI
GLUKOSA
INTRAVENA

GLUKOSA DARAH 2
JAM pp TES TOLERANSI
GLUKOSA ORAL
MACAM-MACAM PEMERIKSAAN
GLUKOSA
• Glukosa darah sewaktu :Pemeriksaan gula darah
yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa
memperhatikan makanan terakhir yang dimakan
dan kondisi tubuh orang tersebut. Nilai normal :
70-180 m/dl
• Glukosa darah puasa : pemeriksaan yang
dilakukan setelah pasien berpuaa selama 8-10
jam. Nilai normal 70-110 m/dl
• Pemeriksaan glukosa 2 jam post prandial adalah
pemeriksaan yang dilakukan 2 jam dihitung
setelah pasien menyelesaikan makan. Nilai normal
: 70-140 mg/dl.
Tes Toleransi Glukosa Standar (oral)

Langkah : Interpretasi:
1. Waktu nol: pasient • Jika digunakan darah
minum larutan75 g kapiler, kadar puasa ≥ 0,3
glukosa dalam segelas mmol/l, Kadar puncak ≥
air (250 ml) 1,1-1,7 mmol/l, kadar 120
2. pada waktu 30,60,90 menit ≥ 0,6-1,1 mmol/l.
dan 120 menit ambil • Jika plasma vena, kadar ≥
darah vena. 1 mmol/l.
3. Pada waktu 60 dan 120
menit pasien
mengosongkan kandung
kemih dan
mengumpulkan contoh
urina secara terpisah.
Tes Glukosa Intravena Tes Sensitivitas Insulin

Metode ambil contoh Respon glukosa darah


darah puasa untuk terhadap insulin digunakan
pemeriksaan glukosa untuk penyelidikan
darah. sensitivitas insulin dan
• Langkah: respon hipoglukemi pada
• Waktu nol : 50 ml penyakit endokrin.
glukosa 50% disuntikan
secara intravena dalam pada pasien
2 menit hipopituitarisme glukosa
• Pada 10,20,30 menit darah turun lebih cepat
ambil contoh untuk dan tetap rendah lebih
pemeriksaan glukosa lama dari pada orang
darah. normal.
Tes Metabolisme Piruvat
Respon kadar Piruvat darah terhadap suatu dosis
glukosa per oral terhadap keadaan metabolisme
karbohidrat dan derajat kejenuhan tiamin (vitamin
B1) pada pasien.
Batas rujukan untuk piruvat darah puasa adalah 40-
80 mikronmol/l. Nilai abnormal timbul karena adanya
alkohol kronis.

Glikosuria
tes komprehensif tergantung atas reduksi tembaga
dan bersifat semikuantitatif. Tes tradisional meliputi:
-tes benedict
-tes fehling
Gliko Hemoglobin
Glikohemoglobin/HbA1c/A1c tes untuk menilai
pengendalian metabolisme glukosa pada penderita
diabetes melitus. HbA1c mencerminkan
pengendalian metabolisme glukosa selama 3-4
bulan terakhir.
Nilai rujukan
- Orang normal : 4,0-6,0 %
- DM teratur baik : ≤ 7,0 %
- DM teratur lumayan : 7,0-8,0 %
- DM tidak teratur baik: ≥ 8,0%
Daftar referensi
• Baron.1984.Kapita selekta Patologi Klinik. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC
• Kosasih & Kosasih.2008. Tafsiran hasil pemeriksaan
laboratorium klinik. Jakarta: Karisma Publishing group
• Linder. 2006.Biokimia Nutrisi dan Metabolisme.
Jakarta : UI-Press
• Murray.dkk. 2009. Biokimia harper. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC
• Gandasoebrata.1969.Penuntun LaboratoriumKlini.
Jakarta: Dian Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai