Rangkuman Biokimia Asri 10505020jkhh
Rangkuman Biokimia Asri 10505020jkhh
Regulasi Heksokinase
struktur heksokinase
Enzim heksokinse termasuk enzim induced fit yang bentuk sisi aktifnya akan
menyesuaikan dengan bentuk substrat. Enzim heksokinse merupakan enzim yang bekerja
pada proses Posporilasi I yaitu saat terjadi perubahan glukosa menjadi G6P, glukosa
beiktan dengan enzim heksokinase, kemudian glukosa akan mendapatkan gugus posfat
yang berasal dari ATP yang dikatalisis enzim ini. Heksokinase memerlukan logam
dengan ion divalent seperti Mg2+ untuk dapat teraktivasi. Ion logam ini dapat membentuk
kompleks dengan ATP dengan cara berikatan dengn dua buah atom O yang bermutan
negatif sehingga gugus posfat yang tidak berikatn akan lebih mudah ditransfer ke
glukosa.
Heksokinase diinhibisi oleh produknya sendiri yaitu glukosa-6-phosphate. Ketika
jumlah G6P meningkat, maka sel akan memberikan sinyal agar heksokinase tidak lagi
merubah glukosa menjadi G6P. Selain itu juga, factor lain yang dpat menyebabkan
heksokinase terinhibisi adalah proses inhibisi phosphofruktokinase. Hal ini disebabkan
karena saat phosphofruktokinase terinhibisi, F6P tidak diubah menjadi F1,6BP. Akibatnya
F6P yang banyak akan sebanding dengan jumlah G6P yang mengkibatkan kerja
heksokinase terhenti. Hubungan pengendalian heksokinase karena adanya pengendalian
dari phosphofruktokinase dapat didasari karena G6P bukan hanya satu- satunya hasil dari
glikolisis, Karena glukosa-6-phosphate bisa dikonversi menjadi glikogen atau dioksidasi
menjadi NADPH.
ginjal. Katalisis G6Pase merupakan reaksi pertukaran antara glukosa dan G6P dengan
bukti,
yaitu
membentuk
fosfoenzim intermediate.
G6Pase
memperlihatkan aktifitas fosfotransferase yang mampu mensintesis G6P dari glukosa dan
donor fosfat lainnya.
Glukosa berlaku sebagai inhibitor non-kompetitif dengan G6Pase, yang tidak akan
terganggu dengan kehadiran deterjen. Namun, proses inhibisi berubah menjadi kompetitif
dengan kehadiran deterjen yang digunakan sebagai indikasi keberadan Pi transporter.
Kandungan berlebih enzim G6Pase dalam hepatosit dengan rekombinasi adenovirus
menyebabkan menurunnya konsentrasi Glc-6-P dan glikogen.
Piruvat Karboksilase
Piruvat karboksilase merupakn enzim dalam siklus TCA dan glukoneogenesis. Enzim
ini mengkatalisis reaksi piruvat menjadi oksaloasetat, yang merupakan awal dari siklus
TCA dimana nantinya akan diubah menjadi sitrat (merupakan titik awal dari
glukoneogenesis).
Piruvat karboksilase sebagai enzim dari kelas ligase yang mengkatalisis reaksi
karboksilasi dari piruvat untuk membentuk oksaloasetat yang merupakan reaksi
irreversibel. Enzim ini adalah protein mitokondria yang mengandung gugus biotin
prostetik, memerlukan magnesium atau mangan dan asetil-CoA untuk aktif dan terbentuk
di hati dan sangat bergantung pada ATP. Jumlah ADP yang sangat tinggi akan
menghambat enzim sedangkan akumulasi dari asetil-Coa mendorong reaksi terjadi.
Piruvat karboksilase juga merupakan jalur pertama untuk sintesis fosfoenolpiruvat dari
piruvat. Piruvat akan diubah oleh enzim ini menjadi oksaloasetat dalam mitokondria.
Dalam proses ini, satu molekul ATP dihidrolisis.
Piruvat Kinase
Piruvat kinase adalah enzim regulasi ketiga pada glikolisis, seperti PFK Piruvat
Asetil Co-A merupakan aktivator pada piruvat karboksilase dan inhibitor pada piruvat
kinase serta piruvat dehidrogenase kompleks. Siklus glukosa-alanin pada umumnya
dilakukan pada otot tulang untuk menghilangkan nitrogen saat memulihkan energi.
Oksidasi dari glukosa menghasilkan piruvat yang mengalami transisi ke alanin. Reaksi ini
dikatalisa oleh glutamate-pyruvate transaminase, GPT atau biasa disebut alanine
transaminase, ALT. Fungsi Alanin yakni menginhibisi secara allosterik piruvat kinase.
Dalam hal ini berfungsi sebagai sinyal bahwa produksi Piruvat dan ATP lebih dari cukup.
Pengendalian Enzim Pyruvate Kinase oleh cAMP dan ATP Dalam Glikolisis dan
Glukoneogenesis.
Pyruvate kinase adalah salah satu enzim yang terlibat dalam proses glikolisis,
yaitu pada tahap pengubahan phosphoenolpyruvate menjadi pyruvate dan ATP. Enzim ini
mengkatalisis transfer gugus fosfat dari phosphoenolpyruvate (PEP) ke ADP, sehingga
menghasilkan molekul piruvat dan satu molekul ATP.
Reaksi ini merupakan reaksi yang penting karena:
1. Menghasilkan ATP melalui fosforilasi level substrat dari ADP Total 2 molekul
ATP.
2. Reaksi ini sangat favorable dari sisi energi, sehingga berperan untuk menarik
reaksi2 sebelumnya yang kurang favorable.
3. Enzim yang mengkatalisis reaksi ini (piruvat kinase) diinaktifasi secara alosterik
oleh ATP, alanin dan asetil-CoA, dan diaktifasi secara alosterik oleh F1,6BP.
Aktivitas enzim pyruvate kinase dikendalikan oleh :
1. Substratnya, yaitu PEP dan Fructose 1,6-bisphosphate yang merupakan
intermediet dalam glikolisis. Kedua senyawa ini memacu proses glikolisis agar
berlangsung lebih cepat pada saat terdapat substrat yang lebih banyak.
2. Sitrat dan ATP, yang menginhibisi secara alosterik.
3. Insulin, yang mengaktivasi pyruvat kinase dengan cara mendefosforilasi enzim ini
(misalnya dengan memindahkan gugus fosfat).
4. Alanin, yang berfungsi menginhibisi pyruvat kinase.
mempunyai sisi pengikatan untuk substrat (binding site) dan sisi pengikatan untuk afektor
(afector site).
Konsentrasi AMP dan ADP yang tinggi merupakan sinyal bahwa energi sel rendah.
ADP menginhibisi piruvat karboksilase dan fosfoenolpiruvat karboksilase sementara
AMP menginhibisi fruktosa 1,6 bisfosfatase. AMP mengaktivasi glikolisis melalui
fosforfruktokinase. Dengan kata lain, ketika tingkat energi rendah, glukoneogenesis
diinhibisi sementara glikolisis diaktivasi.
Inhibisi fructose-1,6-bisphosphatase oleh AMP bersifat unkompetitif terhadap fructose
1,6-bisphosphate pada keadaan tidak tersedia fructose 2,6-bisphosphate. Akan tetapi,
bersifat nonkompetitif apabila fructose 2,6-bisphosphate tersedia. AMP tidak dapat
berikatan dengan enzim kecuali dengan adanya salah satu dari senyawa fruktosa
bisfosfat.
enzim kunci, salah satunya adalah phosphoenol pyruvat carboxykinase (PEPCK) yang
mengkatalisis pembentukan phosphoenol piruvat dari oksaloasetat.
Proses regulasi PEPCK ini dikendalikan oleh hormon, yaitu glucagon dan insulin
yang secara umum fungsi kedua hormon ini adalah sebagai pengatur pengeluaran glukosa
dalam tubuh. Proses ini terjadi dalam sitosol. Glukagon dan insulin secara umum
berfungsi sebagai pengatur kadar glukosa dalam darah. Saat kadar glukosa dalam darah
pankreas menghasilkan glukagon yang memicu terbentuknya PEPCK (terjadi proses
glukoneogenesis). Sedangkan saat kadar glukosa dalam darah pankreas menghasilkan
insulin yang menginhibisi pembentukan PEPCK (tidak terjadi proses glukoneogenesis).