Anda di halaman 1dari 3

Proses glikolisis

Metabolisme karbohidrat dibagi menjadi dua:

1. Menggunakan oksigen (aerob)


2. Tidak menggunakan oksigen (anaerob)

Proses metabolisme glukosa ini disebut dengan glikolisis. Tiap reaksi dalam glikolisis menggunakan
enzim tertentu.

a. Heksokinase
Tahap pertama proses glikolisis adalah pengubahan glukosa menjadi glukosa-6-fosfat
dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari dalam reaksi sebagai berikut.

Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu oleh ion Mg 2+ sebagai
kofaktor. Heksokinase berasal dari ragi dapat merupakan katalis pada reaksi pemindahan
gugus fosfat dari ATP tidak hanya kepada glukosa tetapi juga tetapi juga kepada fruktosa,
manosa, dan glukosamina. Dalam otot, otak dan hati terdapat enzim heksokinase yang
multisubstrat ini. Enzim heksokinase dari hati dapat dihambat oleh reaksi sendiri. Jadi
apabila glukosa-6-fosfat terbentuk terbentuk dalam jumlah banyak, maka senyawa ini akan
menjadi inhibitor bagi enzim heksokinase tadi. Selanjutnya enzim akan aktif kembali apabila
konsentrasi glukosa-6-fosfat menurun pada tingkat tertentu.
b. Fosfoheksoisomerase
Reaksi selanjutnya ialah isomerisasi, yaitu pengubahan glukosa-6-fosfat menjadi fruktosa-6-
fosfat, dengan enzim fosfoglukoisomerase. Ezim ini tidak memerlukan kofaktor dan
diperoleh dari ragi dengan cara kristalisasi.
c. Fosfofruktokinase
Frukrosa-6-fosfat diubah menjagi fruktosa-1,6-difosfat oleh enzim fosfofruktokinase
dibantu oleh ion Mg++ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini gugus fosfat dipindahkan
dariATP kepada fruktosa-6-fosfat dari ATP sendiri akan berubah menjadi ADP.
Fosfofruktokinase dapat dihambat atau dirangsang oleh beberapa metabolit, yaitu
senyawa yang terlibat dalam proses metabolisme ini.  Sebagai contoh, ATP yang
berlebih dan asam sitrat dapat menghambat,dilain pihak adanya AMP, ADP, dan
fruktosa-6-fosfat dapat menjadi efektor positif yang merangsang enzim
fosfofruktokinase.

4.      Aldose
Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian molekul fruktosa-
1,6-difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan D-
gliseraldehida-3-fosfat. Dalam tahap ini enzim aldolase yang menjadi katalis telah
dimurnukan dan ditemukan oleh Warburg. Enzim ini terdapat dalam jaringan tertentu dan
dapat bekerja sebagai kaalis dalam reaksi penguraian beberapa ketosa dan monofosfat,
misalnya fruktosa-1,6-difosfat, sedoheptulose-1,7- difosfat, fruktosa-1-fosfat, eritulosa-1-
fosfat. Hasil reaksi penguraian tiap senyawa tersebut yang sama adalah dihidroksi aseton
fosfat.
5.      Triosafosfat Isomerase
Dalam reaksi penguraian oleh enzim aldolase terbentuk dua macam senyawa, yaitu D-
gliseraldehida-3-fosfat dan dihidroksi-aseton fosfat. Yang mengalami reaksi lebih lanjut
dalam proses glikolisis adalah D-gliseraldehida-3-fosfat. Andaikata sel tidak mampu
mengubah dihidroksiasotonfosfat menjadi D-gliseraldehida-3-fosfat, tentulah
dihidrosiasetonfosfat akan bertimbun didalam sel. Hal ini tidak berllangsung karena dalam sel
terdapat enzim triofosfat isomerase yang dapat mengubah dihidrokasetonfosfat menjadi D-
gliseraldehida-3-fosfat. Adanya keseimbangan antara kedua senyawa tersebut dikemukakan
oleh Mayerhof dan dalam keadaan keseimbangan dihidroksiaseton fosfat terdapat dalam
jumlah dari 90%.
6.      Gliseraldehida-3-fosfat Dihidrogenase
Enzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi gliseraldehida-3-fosfat menjadi 1,3
difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+. Sedangkan gugus fosfat
diperoleh dari asam fosfat. Reaksi oksidasi ini mengubah aldehida menjadi asam karboksilat.
Gliseraldehida-3-fosfat dehidrogenase telah dapat diperoleh dalam bentuk Kristal dari ragi
dan mempunyai berat molekul 145.000. Enzim ini adalah suatu tetramer yang terdiri atas
empat subunit yang masing-masing mengikat suatu molekul NAD+, jadi pada tiap molekul
enzim terikat empat molekul NAD+.
7.      Fosfogliseril Kinase
Reaksi yang menggunakan enzim ini ialah reaksi pengubahan asam 1,3-difosfogliserat
menjadi asam 3-fosfogliserat. Dalam reaksi ini terbentuk datu molekul ATP dari ADP dan
ion Mg2+diperlukan sebagai kofaktor. Oleh karena ATP adalah senyawa fosfat berenergi
tinggi, maka reaksi ini mempunyai fungsi untuk menyimpan energy yang dihasilkan oleh
proses glikolisis dalam bentuk ATP.
8.      Fosfogliseril Mutase
Fosfogliseril mutase bekerja sebagai katalis pada reaksipengubahan asam 3-fosfogliserat
menjadi asam 2-fosfogliserat.Enzim ini berfungsi memindahkan gugus fosfat dari suatu atom
C kepada atom C lain dalam suatu molekul. Berat molekul enzim ini yang diperoleh dari ragi
ialah 112.000.
9.      Enolase
Reaksi berikutnya ialah pembentukan asam fosfofenol piruvat dari asaam 2-fosfogliserar
dengan katalis enzim enolase dan ion Mg2+ sebagai kofaktor. Reaksi pembentukkan asam
fosfofenol piruvat ini ialah pembentukan asam fosfofenol piruvat dari asaam 2-fosfogliserar
dengan katalis enzim enolase dan ion Mg2+ sebagai kofaktor. Reaksi pembentukkan asam
fosfofenol piruvat ini ialah reaksi dehidrasi. Adanya ion F- dapat menghambat kerja enzim
enolase, sebab ion F- dengan ion Mg2+dan fosfat dapat membentuk kompleks magnesium
fluoro fosfat. Dengan terbentuknya kompleks ini akan mengurangi jumlah ion Mg2+ dalam
campuran reaksi dan akibat berkurangnya ion Mg2+maka efektivitas reaksi berkurang.
Enzim ini menggunakan enzim laktat dehidrogenase ini ialah reaksi tahap akhir glikolisis,
yaitu pembentukan asam laktat dengan cara reduksi asam piruvat. Dalam reaksi ini digunakan
NAD sebagai koenzim (Anna Poedjiadi, 1994).

Anda mungkin juga menyukai