Anda di halaman 1dari 3

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN

Ekstrak n-heksana biji mimba

PEMISAHAN

Kromatografi kolom Pemilihan eluen secara KLT

Kloroform : n-heksana (1:1)


Kloroform : n-heksana (7:3)
Kloroform : n-heksana (8:2)
Kloroform : etil asetat (7:3)
Kloroform : n-heksana (9:1)

Eluen dengan pemisahan


terbaik
Kecepatan alir 1mL/menit
Fase Gerak = Kloroform : n-heksana
(9:1)
Fase Diam= 100 g silika gel 60

Eluat (151 fraksi @3ml)

Fraksi 1 Fraksi 2 Fraksi 3

Cukup toxic
Cukup toxic larva terhadap nyamuk Aedes aegypti
PEMURNIAN

Metode KLT

campuran eluen::
kloroform : etil asetat (1:1);
metanol : kloroform (7:3);
kloroform : metanol (2:8);
kloroform : eter (7:3)

Murni (1 bercak noda)

Skrining fitokimia
Asam lemak
IDENTIFIKASI SENYAWA
SPEKTROFOTOMETRI IR

Gambar 1. Spektrum inframerah dari isolat aktif


Daerah bilangan gelombang Gugus fungsi
2921,5 dan 2821,0 cm-1 C-H stretching alifatik
1712,4 cm-1 C=O
720,1 cm- C-H bending

Hasil uji fitokimia menunjukkan senyawa golongan asam karboksilat. Gugus-gugus fungsi di
atas menunjukkan ester dari asam lemak.
SPEKTROFOTOMETRI UV VISIBLE
Serapan pada panjang gelombang 290,1 nm diduga akibat adanya transisi n-p * oleh suatu
kromofor C=O(hal ini didukung dengan intensitas tajam pada bilangan gelombang 1712,4
cm-1 pada spektra IR.

Gambar 2. Spektrum Ultra violet - Visibel


GC-MS
Waktu Retensi (menit) Senyawa
16,43 Asam palmitat
16,78 Asam stearat
18,13 Asam oleat
18,32 Asam oktadekanoat
18,41 Etil ester oktadekanoat
18,63 Etil ester oktadekanoat
20,39 Ester dioktil heksadioat
KESIMPULAN
Ekstraksi biji mimba dilakukan dengan dengan teknik maserasi dengan etanol,
kemudian difraksinasi dengan sistem partisi mengunakan pelarut n-heksana, kloroform dan
etil asetat diperoleh ekstrak kental n-heksana yang berwarna hijau kekuningan sebanyak 6,52
g, ekstrak kental kloroform yang berwarna orange sebanyak 1,20 g, dan ekstrak kental etil
asetat yang berwarna coklat kekuningan sebanyak 0,89 g. Proses pemisahan dan pemurnian
isolat aktif larvasida dari ekstrak biji mimba dapat dilakukan dengan menggunakan metode
kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis. Identifikasi senyawa dapat dilakkan dengan
FTIR, fraksi F1 memiliki karakteristik gugus fungsi C-H stretching alifatik, C-H bending dan
gugus karbonil C=O serta menyerap sinar UV-vis padal max 290,1 nm yang kemungkinan
disebabkan karena adanya transisi n- p * .Identifikasi isolat aktif dengan GC-MS
mengandung asam heksadekanoat, asam stearat, asam oleat, etil oleat, asam oktadekanoat,
etil oktadekanoat, dioktil heksadioat. Diduga senyawa-senyawa tersebut bersifat antilarvasida
terhadap larva nyamuk Aedes aegypti.

Anda mungkin juga menyukai