Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN

LABORATORIUM YANG
BERISIKO TINGGI
No. Dokumen :

SO No. Revisi :
P Tanggal Terbit :
Halaman : 1/ 3

UPT PUSKESMAS Hj. Ema Maemunah, S. Tr.


PANCATENGAH Keb. SE
NIP. 19661022 198803 2
013

1. Pengertian Pemeriksaan yang beresiko tinggi adalah suatu pemeriksaan


lab yang mempunyai resiko tinggi terhadap petugas
laboratorium seperti pemeriksaan HIV, Hepatitis, dan TBC
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah
pemeriksaan laboratorium yang beresiko tinggi
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Pancatengah
Nomor ...................................................... Kebijakan
Pelayanan Laboratorium di UPT Puskesmas Pancatengah

4. Referensi - Permenkes RI Nomor 37 tahun 2012 tentang


Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat.

- Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar


(Good Laboratory Practise) Depkes RI tahun 2008

5. Prosedur 1. Pemeriksaan terhadap bahan yang beresiko tinggi harus


dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku
2. Mempersiapkan tempat, ruangan, alat pelindung diri dan
mengetahui prosedur penanganan terhadap bahan yang
beresiko tinggi sesuai prosedur
3. Pemeriksaan dilakukan di tempat khusus seperti
lemari/kabinet asam yang dilengkap exause fan, meja
yang permukaannya datar
4. Petugas harus menggunakan alat pelindung diri seperti
jas lab, sarung tangan, masker, kacamata pelindung
(google) dan sepatu tertutup
5. Memberlakukan semua spesimen sebagai bahan infeksius
6. Pengelolaan limbah sesuai protap yang berlaku
7. Melakukan desinfeksi dan sterilisasi tempat kerja dan
ruangan
8. Mencatat setiap tindakan yang dilakukan
9. Melaporkan segala kegiatan kepada penanggung jawab
lab
A. Pemeriksaan sampel dahak/sputum untuk
pemeriskaan BTA
1. Petugas harus memakai alat pelindung diri
2. Ventilasi ruangan harus terbuka, matikan pendingin
ruangan dan jendela dibuka
3. Tidak boleh mengerjakan sampel sputum dengan
arah angin yang berlawanan atau menyalakan kipas
angin
4. Setelah melakukan pemeriksaan, lakukan
desinfektan tempat kerja dan ruangan. Wadah
tempat pot sputum diberikan desinfektan terlebih
dahulu kemudian dimasukan ke penampungan
limbah medis untuk segera dimusnahkan
5. Biarkan ruangan dalam keadaan terbuka selama 1
jam atau seharian untuk sirkulasi udara segar
B. Pemeriksaan sampel serum HIV
1. Petugas lab harus memakai alat pelindung diri
2. Jangan sampai ada tumpahan atau percikan sampel
3. Semua alat pemeriksaan seperti tip, pipet tetes,
tabung darah, tissue harus dibuang pada wadah
khusus yang sudah diberikan label dan tertutup
rapat
4. Kemudian ditampung pada wadah medis hasil
pemeriksaan untuk segera dimusnahkan
5. Bersihkan tempat kerja, ruangan, peralatan yang
digunakan dengan desinfektan dan lakukan
sterilisasi tempat kerja
C. Pemeriksaan sampel serum Hepatitis
1. Petugas lab harus memakai alat pelindung diri
2. Jangan sampai ada tumpahan atau percikan sampel
3. Semua alat pemeriksaan seperti tip, pipet tetes,
tabung darah, tissue harus dibuang pada wadah
khusus yang sudah diberikan label dan tertutup
rapat
4. Kemudian ditampung pada wadah medis hasil
pemeriksaan untuk segera dimusnahkan
5. Bersihkan tempat kerja, ruangan, peralatan yang
digunakan
Pemeriksaan Lab. dengan desinfektan dan lakukan
Gunakan APD Sesuai
Dilakukan sesuai
sterilisasi tempat kerja Ketentuan
SOP

6. Diagram Alir
Pengelolaan Limbah Sesuai
Protap

Lapor kepada PJ. Catat seluruh kegiatan yang


Laboratorium dilakukan
7. Hal-hal yang Rekomendasi dari Tim Pemantau harus dilakukan perbaiakan
Perlu dalam Pemantauan berikutnya
Diperhatikan

8. Unit Terkait UKP, Kesling

9. Dokumen - SOP Pemeriksaan laboratorium


Terkait - Dokumen Pemantauan

10. Rekaman No Yang Isi Tanggal mulai


Historis diubah perubahan diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai