Abdillah Fikri
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
1.1 Latar Belakang..............................................................................3
1.2 Maksud dan Tujuan.......................................................................3
1.2.1 Maksud..............................................................................3
1.2.2 Tujuan................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................3
2.1 Fragmentasi Batuan......................................................................3
2.2 Ukuran Fragmen Batuan...............................................................3
2.3 Mekanisme Fragmentasi Batuan...................................................3
2.4 Model Perkiraan Ukuran Fragmentasi...........................................3
2.5 Perhitungan Fragmentasi Hasil Peledakan....................................4
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN.................................................................6
3.1 Tugas............................................................................................6
3.2 Pembahasan.................................................................................8
BAB IV ANALISA...............................................................................................15
BAB V KESIMPULAN........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum kali ini adalah agar praktikan dapat menganalisis
fragmentasi hasil peledakan dari suatu kegiatan peledakan.
1.2.2 Tujuan
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
3
Vo 0,8 1/6
X=A( ) Q
q
1 : lunak
7 : Agak lunak
10 : Keras dengan banyak rekahan
13 : Keras dengan sedikit rekahan
Vo = Volume batuan (m3)
Q = Jumlah bahan peledak (kg)
Cunningham (1987) memodifikasi persamaan Kuznetsov untuk bahan
peledak ANFO menjadi:
115 19/30
Xm = A (PF)-0,8 Qe1/6 ( )
E
hasil pengamatannya kurang representatif. Namun teknik ini secara hasil masih
cukup baik untuk digunakan.
Perhitungan fragmentasi hasil peledakan dapat dilakukan seperti
diagram alir berikut ini:
Gambar 2.1
Diagram Alir Cara Perhitungan Fragmentasi
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
PT UUS merupakan salah satu perusahaan tambang andesit di Jawa
Barat yang diketahui memiliki banyak rekahan, jarak antar kekar 0,1 m – 1 m dan
kekerasan 6 (Skala mohs) dengan spesifikasi batuannya dengan nilai SGr 2,55
gr/cc dan SGrstd 2,7 gr/cc. Perusahaan ini menggunakan metode peledakan
dalam penmbongkaran/penggaliannya dengan menggunakan ANFO sebagai
bahan peledak utamanya yang memiliki spesifikasi SGe 0,85 ton/m3, SGestd
0,85 gr/cc, VOD 11803 fps dan VODstd 12000 fps. Geometri peledakan yang
digunakan perusahaan tersebut adalah sbb:
Burden (B) =3m
Spasi (S) = 3,5 m
Kedalaman (H) = 12 m
Diameter (De) = 3 inch
Stemming (T) =3m
Tinggi Jenjang (L) = 12 m
Subdrilling (J) =0m
Jika dalam perhitungan di lapangan didapatkan hasil pengambilan data
distribusi ukuran fragmentasi hasil peledakan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Hasil Pengamatan Lapangan Fragmentasi Blok 1
Section
Ukuran (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
<20 8 7 6 5 7 6 8 7 6 10
21-40 15 20 14 22 21 24 15 23 6 12
41-60 8 5 5 4 4 8 5 6 5 4
61-80 9 5 7 7 8 4 4 5 4 5
>80 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3
Sumber: Asistensi Shift II, Peledakan, 2016
6
7
Tabel 3.2
Hasil Pengamatan Lapangan Fragmentasi Blok 2
Section
Ukuran (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
<20 9 10 8 7 7 5 7 6 8 8
21-40 25 22 30 18 20 20 21 18 19 19
41-60 7 6 6 5 3 7 5 6 6 5
61-80 7 4 8 9 5 6 6 7 5 7
>80 1 1 2 1 3 1 1 2 1 1
Sumber: Asistensi Shift II, Peledakan, 2016
Tabel 3.3
Hasil Pengamatan Lapangan Fragmentasi Blok 3
Section
Ukuran (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
<20 12 15 20 14 14 12 15 17 17 15
21-40 22 22 25 17 19 19 20 23 19 24
41-60 8 5 5 4 4 7 6 6 4 4
61-80 9 5 7 6 5 4 4 6 4 5
>80 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1
Sumber: Asistensi Shift II, Peledakan, 2016
Tabel 3.4
Hasil Pengamatan Lapangan Fragmentasi Blok 4
Section
Ukuran (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
<20 25 18 17 17 16 19 19 16 16 15
21-40 21 20 22 24 28 25 25 24 26 25
41-60 10 12 8 7 9 9 7 7 6 7
61-80 7 5 5 6 3 6 7 8 7 7
>80 1 3 2 1 1 1 3 1 1 1
Sumber: Asistensi Shift II, Peledakan, 2016
Tabel 3.5
Hasil Pengamatan Lapangan Fragmentasi Blok 5
Section
Ukuran (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
<20 15 15 13 16 18 12 12 14 15 15
21-40 21 22 22 21 21 22 21 24 27 25
41-60 15 14 14 14 14 14 16 14 15 18
61-80 10 9 9 9 8 8 9 9 8 8
>80 2 2 5 1 2 1 3 1 3 1
Sumber: Asistensi Shift II, Peledakan, 2016
3.2 Pembahasan
1. Dari hasil perhitungan dapat diketahui geometri peledakan secara teoritis
dan actual adalah:
Tabel 3.6
Data Geometri Peledakan
Geometri R.L Ash C.J Konya Aktual
Burden (m) 2,285 1,97 3
Spasi (m) 1,4994 2,759 3,5
Subdrilling (m) 0,685 0,788 0
Stemming (m) 1,827 1,97 3
Powder Column (m) 10,858 10,818 9
Loading Density (kg/m) 3,74 3,74 3,89
Berat Handak (kg) 40,609 40,46 35,01
Volume (m3) 93,941 65,199 126
Tonase (ton) 239,549 166,258 321,3
Powder Factor (kg/m3) 0,432 0,62 0,28
X (cm) 36,26 27,14
21-40
Xm (cm) 23,72 17,76
Konya:
1) Burden (B)
B= 3,15 x De x
√
3 SGe
SGr
B= 3,15 x 3 inch x
√
3 0,82
2,55
B= 6,47 ft ≈ 1,97 meter
2) Spacing (S), menggunakan L > 4B
9
S= 1,4 x B
S= 1,4 x 1,97 m = 2,75 meter
3) Subdrilling (J)
J= Kj x B
J= 0,4 x 1,97 m = 0,788 meter
4) Stemming (T), T = B sebab andesit tergolong batuan keras
T= 1,97 meter
5) Powder Coloumn (PC)
PC= L + T + J
PC= 12 m + 0,788 m – 1,97 m
PC= 10,81 meter
6) Loading Density (LD)
LD= 0,508 x De2 x ρe
LD= 0,508 x 32 x 0,82
LD= 3,74 Kg/m
7) W
W= LD x PC
W= 3,74 Kg/m x 10,81 m
W= 40,42 Kg
8) Volume
V= B x S x L
V= 1,97 m x 2,758 m x 12 m
V= 65,01 m3
9) Tonase
= Volume x ρr
= 65,199 m3 x 2,55 ton/m3
=165,77 ton
10) Powder Factor (PF)
W 40,46 Kg
PF= = = 0,62 Kg/m3
V 65,199 m3
R.L Ash:
1) Burden (B)
AF1 =
√
3 SGe x VODhandak 2
SGestd x VODstd2
=
√
3 0,82 x 118032
0,85 x 120002
= 0,98
10
AF2 =
√
3 ρ r std
ρr
=
√
3 2,7
2,55
= 1,019
V= 2,285 m x 3,426 m x 12 m
V= 90,85 m3
9) Tonase
= Volume x ρr
= 93,941 m3 x 2,55 ton/m3 = 231,66 ton
10) Powder Factor (PF)
W 40, 72 Kg
PF= = = 0,44 Kg/m3
V 90,85 m3
3. Perdiksi fragmentasi:
Blasting Indesks = 0,5 x (RMD + JPS + JPO + SGI + H)
= 0,5 x (20 + 20 + 40 +13,5 + 6)
BI = 49,875
Rock factor (RF) = 0,12 x BI
= 0,12 x 49,875 = 5,985
a. R.L Ash
Kuznetsov
115 19/30
Xm = A (PF)-0,8 Qe1/6 ( )
E
115 19/30
= 10 (0,27)-0,8 40,721/6 ( )
110
= 23,390 cm
b. C.J Konya
Kuznetsov
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
<20 8 7 6 5 7 6 8 7 6 10 70 18.373
21-40 15 20 14 22 21 24 15 23 6 12 172 45.144
41-60 8 5 5 4 4 8 5 6 5 4 54 14.173
61-80 9 5 7 7 8 4 4 5 4 5 58 15.223
>80 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 27 7.089
Total 381 100.00
Sumber: Asistensi Shift II, Peledakan, 2016
Tabel 3.9
DIstribusi Fragmentasi Blok 2
Section
Ukuran (cm) Jumlah (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
<20 9 10 8 7 7 5 7 6 8 8 75 17.815
21-40 25 22 30 18 20 20 21 18 19 19 212 50.356
41-60 7 6 6 5 3 7 5 6 6 5 56 13.302
61-80 7 4 8 9 5 6 6 7 5 7 64 15.202
>80 1 1 2 1 3 1 1 2 1 1 14 3.325
Total 421 100.00
Sumber: Asistensi Shift II, Peledakan, 2016
Tabel 3.10
DIstribusi Fragmentasi Blok 3
Section Jumlah (%)
Ukuran (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
<20 12 15 20 14 14 12 15 17 17 15 151 31.393
21-40 22 22 25 17 19 19 20 23 19 24 210 43.659
41-60 8 5 5 4 4 7 6 6 4 4 53 11.019
61-80 9 5 7 6 5 4 4 6 4 5 55 11.435
>80 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 12 2.494
Total 481 100.00
Sumber: Asistensi Shift II, Peledakan, 2016
Tabel 3.11
DIstribusi Fragmentasi Blok 4
Section Jumlah (%)
Ukuran (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
<20 25 18 17 17 16 19 19 16 16 15 178 30.903
21-40 21 20 22 24 28 25 25 24 26 25 240 41.667
41-60 10 12 8 7 9 9 7 7 6 7 82 14.239
61-80 7 5 5 6 3 6 7 8 7 7 61 10.590
>80 1 3 2 1 1 1 3 1 1 1 15 2.604
Total 576 100.00
Sumber: Asistensi Shift II, Peledakan, 2016
Tabel 3.12
DIstribusi Fragmentasi Blok 5
Ukuran (cm) Section Jumlah (%)
14
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
<20 15 15 13 16 18 12 12 14 15 15 145 23.189
21-40 21 22 22 21 21 22 21 24 27 25 226 35.987
41-60 15 14 14 14 14 14 16 14 15 18 148 23.567
61-80 10 9 9 9 8 8 9 9 8 8 87 14.012
>80 2 2 5 1 2 1 3 1 3 1 21 3.344
Total 627 100.00
Sumber: Asistensi Shift II, Peledakan, 2016
Tabel 3.13
Persentase Fragmentasi Rata-Rata di Lapangan
No < 20 cm 21-40 cm 41-60 cm 61-80 cm >80 cm
1 18.37 45.14 14.17 15.22 7.09
2 17.81 50.36 13.30 15.20 3.33
3 31.39 43.66 11.02 11.43 2.49
4 30.90 41.67 14.24 10.59 2.60
5 23.13 36.04 23.60 13.88 3.35
Rata-rata 24.32 43.37 15.27 13.27 3.77
Sumber: Asistensi Shift II, Peledakan, 2016
Salah sati parameter yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu Pada
perhitungan geometri peledakan, PF (Powder factor) menyatakan kekuatan daya
ledak untuk memberai batuan dari bahan peledak pada lubang ledak. Semakin
besar nilai PF maka semakin kuat ledakan yang dihasilkan dan fragmentasi
batuan yang terbentuk semakin baik juga. Berdasarkan geometri aktual, nilai PF
yang didapat adalah 0,26 kg/m3 dan geometri teoritis adalah 0,62 kg/m 3 (Konya)
dan 0,44 kg/m3 (R.L Ash). Namun, geometri aktual cenderung untuk dipilih
meskipun nilai PF aktual lebih kecil dari PF teoritis sebab volume batuan yang
didapat pada geometri aktual lebih besar dari geometri teoritis. Pengaturan
burden dan spacing pada geometri aktual lebih menguntungkan untuk
mendapatkan volume batuan yang besar guna mencapai target produksi
perusahaan. Dengan burden dan spacing aktual yang besar (3 x 3,5 meter),
maka lubang ledak yang dibutuhkan tidak banyak sehingga penggunaan bahan
peledak dan cost peledakan dapat diminimalisir. Berdasarkan geometri
peledakan aktual, didapat perkiraan fragmentasi batuan yang dihasilkan adalah
21-40 cm. Hal tersebut berkaitan dengan banyaknya bahan peledak yang
digunakan pada tiap lubang ledak. Terdapat dua kriteria fragmentasi batuan yang
dianggap baik, yaitu ukuran fragmentasi batuan yang dapat masuk jaw crusher
dan maksimal berukuran bucket alat mekanis. Bila tidak memenuhi dua kriteria
tersebut, maka fragmentasi batuan yang dihasilkan melebihi kriteria yang
ditentukan dan diperlukan proses pengecilan ukuran guna mencapai ukuran
yang ditentukan. Proses pengecilan ukuran tersebut dapat menggunakan
breaker atau secondary blasting dan menyebabkan penambahan dalam cost
peledakan.
12
BAB V
KESIMPULAN
Vo 0,8 1/6
dengan menggunkana persamaan X = A ( ) Q , dan cara Cunningham
q
115 19/30
dengan persamaan Xm = A (PF)-0,8 Qe1/6 ( ) .
E
Fragmentasi hasil peledakan dapat diprediksi secara teoritis, namun pada
kenyataan perlu diketahui fragmentasi hasil peledakan yang didapat untuk
membandingkan perhitungan secara teoritis terhadap aktual. Untuk menghitung
fragmentasi hasil peledakan secara aktual, hasil peledakan ditempatkan pada
tempat berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 10x10 meter. Fragmentasi hasil
peledakan dihitung tiap jarak 1 meter untuk kemudian dihitung fragmentasi total
yang didapat. Hasil tersebut kemudian digunakan untuk perhitungan persen
fragmentasi pada daerah pengamatan.
Berdasarkan studi kasus yang ada, fragmentasi aktual 21-40 cm
menghasilkan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan fragmentasi teoritis
26-37 cm (Kuz-ram) dan 16-24 cm (Cunningham). Hal tersebut berhubungan
dengan geometri peledakan yang digunakan. Semakin banyak bahan peledak
yang digunakan maka fragmentasi batuan semakin kecil dan begitu pula
sebaliknya
13
DAFTAR PUSTAKA