Anda di halaman 1dari 102

SUPERVISI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Penanggungjawab:
Kepala LPMP Sumatera Barat

Pengarah:
Kepala Bidang PSMP LPMP Sumatera Barat
Kepala Seksi Supervisi

Tim Penulis:
1. Nama : Iryasman, S. Pd 4. Nama : Drs. Helmi, MM
Jabatan : Widyaiswara Jabatan : Pengawas SMP
Instansi : LPMP Sumatera Barat Instansi : Disdik Kab Sijunjung
Nomor hp : 08126792163 Nomor hp : 081363470642
Email : iryasman_inyiak@yahoo.co.id Email : helmibermutu@gmail.com
2. Nama : Delviati, S. Pd., M. Pd. 5. Nama : Pariadi, M. Pd.
Jabatan : Widyaiswara Jabatan : Pengawas SMK
Instansi : LPMP Sumatera Barat Instansi : Disdik Prov Sumatera Barat
Nomor hp : 08126774375 Nomor hp : 081261370223
Email : delviatiepi_bareco@yahoo.com Email : pariadesip@yahoo.com
3. Nama : Drs. Momon Fikri 6. Nama : Dra. Maswita, M. Pd.
Jabatan : Widyaiswara Jabatan : Pengawas SMA
Instansi : LPMP Sumatera Barat Instansi : Disdik Prov Sumatera Barat
Nomor hp : 081374014225 Nomor hp : 085263276308
Email : momon.fikri@gmail.com Email : ita.maswita@gmail.com

Diterbitkan oleh LPMP Sumatera Barat


Copyright @2019
LPMP Sumatera Barat
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari LPMP Sumatera Barat.

1
DAFTAR ISI

Hal
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Dasar Hukum
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN I
ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
A. Perencanaan Pembelajaran
1. Deskripsi
2. Aktifitas Belajar
LK 1. Menganalisis Keterkaitan SKL, KI, dan KD
LK 2. Merumuskan IPK
LK 3. Menganalisis Rencana Program Pembelajaran
LK 4. Merancang RPP
B. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Deskripsi
2. Aktifitas Belajar
LK 5 Model-model Pembelajaran
LK 5a. Pemilihan Model Pembelajaran
LK 5b. Penerapan Model Pembelajaran
C. Penilaian
1. Deskripsi
2. Aktifitas Belajar
LK 6a. Menentukan KKM Mata Pelajaran
LK 6b. Menentukan KKM Satuan Pendidikan
LK 7a. Menilai Aspek Sikap
LK 7b. Mengolah Nilai Aspek Sikap
LK 8a. Menyusun Kisi-kisi Penulisan Soal
LK 8b. Menulis Soal HOTS
LK 8c. Mengolah Hasil Penilaian Pengetahuan
LK 8d. Menyusun Instrumen Penilaian Pembelajaran Aspek
Keterampilan
LK 9a. Mengolah Hasil Nilai Akhir Aspek Keterampilan
LK 9b. Mengolah hasil penilaian akhir
LK 9c . Mengisi Buku Rapor
LK 10 . Menganalisis Penilaian

BAB III KEGIATAN PEMBELAJARAN II


PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
A. Perencanaan Pendampingan
1. Deskripsi
2. Aktifitas Belajar
LK 1 Mengidentifikasi hasil pengawasan di sekolah binaan tahun
sebelumnya
B. Pelaksanaan Pendampingan
1. Deskripsi
2. Aktifitas Belajar
2
LK. 2 Menyusun Program Tahunan Supervisi Manajerial dan
Supervisi Akademik
LK. 3 Menyusun Program Semester Supervisi Manajerial dan
Supervisi Akademik
LK. 4 Menyusun Rencana Pengawasan Manajerial
LK. 5 Menyusun Rencana Pengawasan Akademik
C. Monitoring dan Evaluasi
1. Deskripsi
2. Aktifitas Belajar
LK. 6 Instrumen Monitoring dan Evaluasi
D. Tindak Lanjut Program Pendampingan
1. Deskripsi
2. Aktifitas Belajar
LK. 7. Menyusun laporan pelaksanaan supervisi manajerial

PENUTUP
DAFTAR BACAAN
MODUL BK
LAMPIRAN

3
PENDAHULUAN

A. Rasional

Supervisi kurikulum adalah semua usaha yang dilakukan supervisor dalam


bentuk pemberian bantuan, bimbingan, penggerakan motivasi, nasihat dan
pengarahan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pendidik dalam proses
belajar-mengajar, yang pada gilirannya meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras antara ide, desain, dokumen, dan
pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan
antara SKL, KI, KD, pembelajaran, penilaian, dan buku teks. Perbaikan tersebut pada
tahun 2017 disesuaikan dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Penguatan lima nilai utama karakter tersebut
akan dapat mendorong peserta didik untuk memiliki keterampilan Abad 21 yang
dibutuhkan dalam meniti kehidupan, seperti keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah (critical thinking and problem solving), keterampilan berkolaborasi
(collaboration skills), keterampilan berkreasi (creativities skills), .
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi satuan pendidikan.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan dibimbing oleh konselor, pendidik, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karir peserta didik
Perencanaan kurikulum merupakan langkah awal membangun kurikulum
ketika tim pengembang kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan
untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh pendidik dan peserta
didik, melalui penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum
yang berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional.
Kegiatan evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum
untuk menentukan bagaimana hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-
program yang telah direncanakan, dari hasil-hasil implementasi kurikulum itu
sendiri. Sasaran supervisi kurikulum adalah pendidik agar berkemampuan lebih baik
dalam membantu dan membimbing peserta didik. Menggerakkan pendidik untuk
4
meningkatkan mutu kemampuan profesionalnya sehubungan dengan pelaksanaan
kurikulum. Dengan demikian diharapkan pendidik menyadari kelemahan dan
kekurangannya, baik berkat rangsangan dari supervisor maupun berkat pemahaman
diri sendiri. Pada gilirannya pendidik yang profesional akan mampu berupaya
maksimal hingga terlihat nyata peningkatan hasil belajar peserta didik.
Bertitik tolak dari pemahaman di atas, maka pada dasarnya supervisi
kurikulum memiliki, fungsi edukatif yakni sebagai usaha dimaksudkan untuk
pendidik agar lebih mampu dan lebih baik kualitasnya sesuai dengan tujuan-tujuan
kemampuan profesional sesuai dengan tuntutan terhadap pendidik profesional dan
kebutuhan lapangan kependidikan di satuan pendidikan.
Dengan demikian, usaha supervisi kurikulum harus dilandasi oleh sistem
nilai yang berlaku, yang secara mendasar berpijak pada filsafat pendidikan, dan fungsi
kurikuler yakni berkenaan dengan pelaksanaan pengajaran dan peningkatan situasi
belajar-mengajar sehingga memungkinkan peserta didik belajar lebih efektif.
Kegiatan supervisi dimaksudkan untuk membantu pendidik mengatasi
kesulitan-kesulitan dalam melaksanakan kurikulum satuan pendidikan. Berfungsi
memberikan bimbingan kepada pendidik, konselor agar mampu mengatasi
kesulitannya sendiri. Oleh karena itu, supervisi kurikulum memiliki fungsi perbaikan
atau diagnosis terhadap kesulitan pendidik dalam melaksanakan tanggung jawab
kependidikan yang dibebankan kepadanya.
Sebagai fungsi administratif yang berkenaan dengan kegiatan kepengawasan
dan kepemimpinan terhadap organisasi profesi pendidik dalam rangka kependidikan
dan pengajaran satuan pendidikan. fungsi pengabdian, sebagai supervisor terhadap
kepentingan satuan pendidikan, seperti membantu pendidik, peserta didik dan
penyelenggaraan sistem satuan pendidikan secara menyeluruh.
Dengan demikian supervisor diharapkan memiliki kemampuan di antaranya:
1. Menganalisis rapor mutu satuan pendidikan binaan terkait pelaksanaan kurikulum
2013
2. Merencanakan program pendampingan kurikulum 2013 bagi satuan pendidikan
dalam rangka pemenuhan mutu pendidikan sesuai hasil analisis rapor mutunya
3. Melaksanakan pendampingan pelaksanaan pemenuhan mutu kurikulum 2013 ke
satuan pendidikan
4. Menindaklanjuti hasil pendampingan kurikulum 2013 yang telah dilakukan
5. Merencanakan dan melaksanakan kurikulum yang berkaitan dengan pelaksanaan
proses belajar mengajar.

5
6. Memilih dan menggunakan material kurikulum khususnya berkenaan dengan
media instruksional dan bahan-bahan mengajar.
7. Memberikan pelayanan terhadap individu peserta didik dengan memperhatikan
pola tingkah laku mereka di awal tahun pelajaran, bakat, minat dan sebagainya.
8. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang tentunya mencakup juga kegiatan
kurikuler dan ko kurikuler.
9. Memecahkan masalah-masalah khusus, misalnya disiplin kelas dan masalah sosial
lainnya.

B. Dasar Hukum
1. Undang-undang No 20 thn 2003 tentang Sisdiknas
2. Permendikbud No. 59 thn 2014 tentang Kerangka Dasar Kurikulum SMA
3. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 tentang Pramuka
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 2014 tentang Peminatan
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79
Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103
Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah
9. PP No 19 tahun 2005 tentang SNP dan/atau PP No 32 tahun 2013 dan PP No. 13 thn
2015 ttng Perubahan PP No 19 tahun 2005 tentang SNP
10. Permendikbud No 20 tahun 2016 dan/atau Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006
Tentang SKL
11.Permendikbud No 21 tahun 2016 dan/atau permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
Tentang Standar Isi
12.Permendikbud No 22 tahun 2016 dan/atau Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007
Tentang Standar Proses
13.Permendikbud No 23 tahun 2016 dan/atau Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007
Tentang Standar Penilaian
14.Permendikbud No 24 tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Inti dan kompetensi
Dasar

6
15. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK
16. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik indonesia nomor 20
tahun 2018 tentang penguatan Pendidikan karakter pada satuan pendidikan formal
17.Permendikbud No. 23 thn 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
18.Permendikbud no. 4 thn 2018 tentang penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan
19. Permendikbud No 34 Tahun 2018 tentang SNP SMK
20.Permendikbud Nomor 36 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
SMA/MASMA
21.Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Permendikbud
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran
pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

C. Tujuan
Kegiatan ini bagi pengawas satuan pendidikan bertujuan untuk memberikan
pemahaman dan keterampilan bagi pengawas dalam:
1. melaksanakan supervisi pelaksanaan kurikulum 2013,
2. menganalisis hasil supervisi pelaksanaan kurikulum 2013,
3. menentukan pemberian umpan balik dan rencana tindak lanjut perbaikan proses
pembelajaran, dan
4. menyusun laporan hasil supervisi pelaksanaan kurikulum 2013, mengevaluasi, dan
melakukan tindak lanjut.

D. Manfaat
Kegiatan supervisi kurikulum diharapkan dapat memberikan manfaat di
antaranya:
1. untuk perbaikan mutu mengajar pendidik,
2. untuk mendorong semangat pendidik dan tenaga kependidikan dalam melengkapi
kekurangan mereka dalam menyelenggarakan pendidikan di satuan pendidikan,
3. mengembangkan dan mencari metode baru untuk kemajuan proses mengajar yang
lebih baik,
4. membina kerja sama yang harmonis antara pendidik dan peserta didik,
5. menfasilitasi upaya pengembangan profesi bagi pendidik, dan
6. sebagai dasar pengambil kebijakan peningkatan mutu pendidikan.
7
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

A. Penyusunan Program Pendampingan


8
1. Deskripsi
Secara umum kegiatan pendampingan implementasi kurikulum 2013
dengan materi supevisi manajerial dan supervisi akademik, meliputi: (1) menyusun
program tahunan supervisi manajerial dan supervisi akademik, (2) menyusun
program semester supervisi manajerial dan supervisi akademik, (3) menyusun
rencana pengawasan manajerial dan rencana pengawasan akademik, (4) mendata
sekolah binaan diawal tahun pelajaran, (5) mengevaluasi dokumen kurikulum
tingkat satuan pendidikan tahun sebelumnya, (6) mendata dokumen kurikulum,
(7) supervisi klinis proses pembelajaran, (8) supervisi pelaksanaan penilaian
kurikulum 2013, (9) menyusun laporan pelaksanaan supervisi manajerial dan
supevisi akademik (10) menevaluasi dan menentukan tindak lanjut pelaksanaan
program supevisi manajerial dan supervisi akademik di sekolah binaan.
Pada pembahasan selanjutnya untuk melaksanakan supervisi pelaksanaan
kurikulum 2013 pengawas mengikuti langkah sebagai berikut: 1) menganalisis
rapor mutu satuan pendidikan terkait dengan pelaksanaan kurikulum 2013. 2)
menyusun program pendampingan, 3) melaksanakan pendampingan, dan 4)
menindaklanjuti hasil pendampingan.
Modul ini memuat Penyusunan Program Pendampingan yang terkait
dengan supervi manajerial dan supervisi akademik yang ditandai dengan integrasi
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Gerakan Literasi Sekolah (LGS), dan
Penguatan Keterampilan Pembelajaran abad 21 (4C) serta pembelajaran HOTS
dalam Perencanaan Pembelajaran.
Seharusnya guru dapat merencanakan pembelajaran mengacu kepada
ketentuan di atas sebagai bentuk ideal pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah.
Fenomena nyatanya menunjukan guru-guru belum sepenuhnya dapat
merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21.
Guru masih kesulitan dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang
memenuhi Penguatan Pendidikan Karakter, Gerakan Literasi Sekolah yang sesuai
rumus ABCD. Atas dasar hal itu dirasa perlu untuk dilakukan pendampingan
implementasi Kurikulum 2013 oleh pengawas sekolah.

2. Aktivitas Belajar

9
Program supevisi manajerial dan supervisi akademik dalam pendampingan
implementasi kurikulum 2013 di sekolah binaan merupakan bagian yang penting
dalam pelaksanaan supevisi yang berkelanjutan di sekolah binaan.
Aktivitas Belajar di awali dengan mengidentifikasi Hasil Pengawasan di
Sekolah Binaan Tahun sebelumnya, Dimulai dengan merumuskan program,
aspek/materi, target pencapaian dan hasil yang dicapai dalam implementasi
kurikulum 2013 dengan mengetahui kesenjangan serta mencari alternatif
pemecahan masalah (tindak lanjut), dengan mengisi tabel di bawah ini

LK 1 Mengidentifikasi hasil pengawasan di sekolah binaan tahun sebelumnya

a. Identifikasi Hasil Pengawasan di Sekolah Binaan Tahun Sebelumnya

Alternatif Keteranga
Hasil Pemecahan n
Aspek/ Target Kesenjan
Program yang Masalah (Nama
Materi Pencapaian gan
dicapai (Tindak Sekolah
Lanjut ) Binaan)
Data sekolah 100 % memiliki data
Pembina
awal tahun sekolah (pendidik,
an
pelajaran tenaga
Kepala
kependidikan,
Sekolah
rombel, jumlah
(Supervis
siswa, sarana, visi,
i
misi dan dokumen
Manajeri
SNP) sekolah binaan
al)
Buku 1 KTSP
Pembina Buku2 100 % Buku 2
an Guru (Silabus) (Silabus) sesuai hasil
(Supervis analisis SKL, KI, KD
i yang terintergasi
Akademi dengan kecakapan
k) abad ke-21
Buku 3 (RPP) 100 % Buku 3 (RPP)
sesuai dengan
silabus yang
terintergasi dengan
kecakapan abad ke-
21
KKM 100 % membuat
KKM satuan
pendidikan
berdasarkan kriteria
A, B, C, dan D
dengan melibatkan
semua guru mata
pelajaran
Dokumen
Kurukulum
2013 (SNP
dan
Panduan/Pe
doman)
10
Alternatif Keteranga
Hasil Pemecahan n
Aspek/ Target Kesenjan
Program yang Masalah (Nama
Materi Pencapaian gan
dicapai (Tindak Sekolah
Lanjut ) Binaan)
Perangkat
pembelajaran
Proses
pembelajaran
kurikulumu
2013
Pelaksanaan
penilaian
kurikulum
2013

b. Evaluasi dan Tindak Lanjut Hasil Supervisi Manajerial dan Supervisi


Akademik di Sekolah Binaan Tahun Pelajaran Sebelumnya.

Sasar Hamb Keterc Kesimp Tindak


Program Aspek/Materi Kegiatan Target
an atan apaian ulan Lanjut
Pembina Data sekolah Supervisi data
an awal tahun sekolah pada
Kepala pelajaran awal tahun
Sekolah pelajaran
(Supervi
Buku 1 KTSP
si
Manajeri
al)
Buku II Menyusun silabus
(Silabus) sesuai hasil
analisis SKL, KI,
KD berdasarkan
regulasi yang
sesuai dengan
kurikulum 2013
dan
mengintegrasikan
kecakapan abad
ke-21
Pembinaa Buku III (RPP) Menyusun RPP
n Guru sesuai dengan
(Supervisi silabus dan sesuai
Akademik dengan regulasi
) dengan
kurikulum 2013
serta
mengintegrasikan
kecakapan abad
ke-21
KKM
Dokumen
Kurukulum
2013 (SNP dan
Panduan/
Pedoman)
11
Sasar Hamb Keterc Kesimp Tindak
Program Aspek/Materi Kegiatan Target
an atan apaian ulan Lanjut
Perangkat
pembelajaran
Proses
pembelajaran
kurikulum
2013
Pelaksanaan
penilaian
kurikulum
2013

Keterangan:
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pembinaan Guru dan Kepala Sekolah memenuhi:
1. Aspek berisi materi pembinaan guru dan kepala sekolah.
a. Materi pembinaan guru yang dievaluasi diarahkan pada dimensi kompetensi
pedagogik dan profesional, seperti kegiatan merencanakan, melaksanakan
dan menilai hasil pembelajaran.
b. Materi pembinaan kepala sekolah yang dievaluasi diarahkan pada dimensi
kompetensi manajerial dan supervisi.
2. Kegiatan berisi uraian kegiatan pembinaan guru dan kepala sekolah.
3. Sasaran diisi dengan jumlah guru dan kepala sekolah yang dibina.
4. Target diisi dengan persentase jumlah guru dan kepala sekolah yang dibina.
5. Metode berisi beragam cara yang sesuai dengan jenis kegiatan pembinaan.
6. Hambatan diisi dengan kendala yang ditemui di lapangan selama melakukan
pembinaan.
7. Ketercapaian diisi dengan persentase tingkat keberhasilan jumlah guru dan
kepala sekolah yang dibina.
8. Kesimpulan diisi dengan hasil evaluasi pelaksanaan pembinaan guru dan kepala
sekolah yang meningkat.
9. Tindak lanjut hasil evaluasi pembinaan guru dankepala sekolah ditulis secara
tepat. Misalnya melalui konsultasi, diskusi, pemberian contoh, diklat, dan
lainnya.
Berikutnya dasar yang dapat kita gunakan adalah dengan menganalisis
rapor mutu satuan pendidikan (rencana pusat akan dirilis rapor kurikulum 2013
sebagaimana rapor mutu PPK, GLS dan UKS.). Sementara menunggu rapor mutu
khusu Kurikulum 2013 kita gunakan rapor mutu satuan pendidikan sebagai acuan.

LK. 1A Menganalisis Rapor mutu satuan pendidikan


Langkah kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Mencermati rapor mutu sekolah binaan saudara
12
2. Menganalisis (membaca, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan) rapor mutu
berdasarkan 8 standar nasional pendidikan
3. Menemukan kondisi ril, bukti fiksik, menentukan kekuatan dan kelemahan
satuan pendidikan
4. Merumuskan penyebab rendahnya capaian mutu dan akibatnya bagi satuan
pendidikan
5. Ajukan upaya untuk membantu sekolah agar mereka mampu
mempertahankan/mengembangkan sub indikator yang sudah SNP dan upaya
peningkatan bagi sub indikator yang belum SNP
Untuk pemahaman saudara berikut ini diberikan contoh rapor mutu dari
sebuah sekolah. Kita akan menganalisis satu sub indikator sebagai contoh. Saudara
cermati potongan rapor mutu yang disajikan di bawah ini, kemudian lengkapi tabel
LK 1b Menganalisis Rapor Mutu sesuai petunjuk.

13
Contoh penggalan rapor mutu.

KATEGORI CAPAIAN
Kategori Batas Bawah Batas Atas
* Menuju SNP 1 0 2,04
** Menuju SNP 2 2,05 3,7
*** Menuju SNP 3 3,71 5,06
**** Menuju SNP 4 5,07 6,66
***** SNP 6,67 7

CAPAIAN CAPAIAN CAPAIAN


STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR 2016 2017 2018
Nomo Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Katego Nilai Kategor Nilai Kategori
r ri i
3 Standar Proses 0,16 * 6,94 ***** 6,48 ****
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan * 6,99 ***** 6,51 ****
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan * 7 ***** 7 *****
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi * 7 ***** 7 *****
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis * 6,99 ***** 6,22 ****
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah * 7 ***** 5,84 ****

Saudara dapat berlatih membaca dan memaknai data yang disajikan, antara lain;

1. Capaian sekolah tahun 2018 pada 3. Standar proses nilai 6,48 kategori menuju SNP 4 artinya belum SNP masih perlu upaya
peningkatan terhadap standar ini.

2. Capaian indikator 3.1 Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan nilai 6,51 kategori menuju SNP 4 artinya

14
belum SNP masih perlu upaya peningkatan terhadap standar ini.

3. Capaian sub indikator 3.1.1 Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan nialai 7 kategori SNP artinya perlu
pengembangan

4. Saudara bisa melanjutkan berlatih membaca untuk indikator ataupun sub indikator lainnya.

Setelah berlatih membaca dan memaknai rapor mutu, kita akan menganalisis rapor mutu sesuai tabel berikut;

LK 1A Menganalisis Rapor Mutu

Standar/ Indikator/ Deskripsi Penye Alternatif Rekomend


No Capaian Kondisi ril Kekuatan Kelemahan Akibat
Sub Indikator (SNP) bab Ssolusi asi

3 Standar Proses 6,48 Menuju


SNP 4

3.1 Sekolah Menuju


merencanakan 6,51 SNP 4
proses pembelajaran
sesuai ketentuan
3.1.3. Menyusun 6,22 Menuju Sebagian Ada 2 3 orang 3 orang Jika 1. Perlunya
dokumen rencana SNP 4 guru orang guru guru dibiarkPelatihan pelatihan
dengan lengkap dan belum Guru honorer baru an penyusuna kur 2013
sistematis menyusun yang baru belum perenc n RPP kur bagi guru
dokumen sudah memiliki dilatih anaan 2013 bagi 3 dalam
rencana dilatih pembe menyusun

15
dengan menjadi masa kerja khusus lajaran orang guru dokumen
lengkap instruktur 1 tahun kur 2013 tdk baru rencana
dan kab/kota sesuai 2. Pendamp dengan
sistematis kur 2013 denga ingan lengkap
n oleh guru dan
ketent IK atau sistematis
uan pengawas

Setelah saudara menganalisis semua standar, indikator serta sub indikator terkait pelaksanaan kurikulum 2013, maka
saudara perlu menyusun program pendampingan ke satuan pendidikan binaan saudara sebanyak 3 kali pendampingan.
Program pendampingan pelaksanaan kurikulum 2013 dirancang berdasarkan hasil analisis rapor mutu sekolah atau hasil
analisi observasi di sekolah binaan. Penyusunan program diprioritaskan pada indikator mutu yang urgen berdasarkan
supervisi sebelumnya atau dari pencapaian indikator terendah dalam Rapor Mutu. Penyusunan program lebih menfokuskan
pada rencana aktivitas supervisi yang dapat dilakukan dalam upaya pemenuhan dan peningkatan mutu pendidikan.
Khususnya pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah.

Buatlah program pendampingan dengan menggunakan format berikut yang terdapat pada

LK 1 B. Menyusun program pendampingan pemenuhan mutu

No Materi Tujuan dan Indikator Strategi, Skenario pembimbingan Sumber Evaluasi RTL
Sasaran keberhasila metode daya dan
n /teknik instrumen
1 Bimbingan Memberika Seluruh FGD Pendahuluan: Modul Instrumen Menyus
Penyusuna n guru Modeling, Kurikulu yang telah un

16
n RPP pendampin mampu Pembimbi Koordinasi dengan kepala m 2013, disiapkan jadwal
sesuai gan menyusun ngan sekolah dan TPMPS Rapor sebelumnya supervi
ketentuan penyusuna RPP sesuai berkelanj Inti : Mutu oleh LPMP si mutu
n RPP dengan utan Pemaparan hasil analisis sekolah, lembar
sesuai ketentuan rapor mutu terkait Laptop, observasi,
dengan kurikulum 2013, serta hasil LCD,
ketentuan observasi pada sekolah Buku-
bagi seluruh binaan buku
guru Diskusi hasil analisis referensi
dengan Kepala sekolah,
TPMPS dengan teknik
FGD.
Menyepakati program
pendampingan (supervisi
mutu)
Penutup :
Mengambil kesimpulan

17
Supervisi Kurikulum 2013

B. Pelaksanaan Pendampingan
1. Deskripsi

Pelaksanaan pendampingan dimaksudkan untuk mendampingi


pelaksanan implementasi kurikulum 2013 baik berdasarkan pada hasil supervisi
manajerialnya atau pembelajaran melalui supervisi manajerial dan supervis
akademik, maupun berdasarkan hasil analisis rapor mutu sekolah.

Supervisi Manajerial adalah serangkaian kegiatan profesional yang dilakukan


oleh Pengawas Sekolah dalam rangka membantu kepala sekolah, guru dan tenaga
kependidikan lainya guna meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran. Supervisi manajerial menitik beratkan pada
pengamatan aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah.

Supervisi Akademik adalah serangkaian kegiatan membantu pendidik


dan tenaga kependidikan mengembangkan kemampuannya dalam mengelola
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Supervisi akademik bukan
penilaian unjuk kerja pendidik melainkan membantu pendidik mengembangkan
kemampuan profesionalismenya.

Pendampingan dilakukan berdasarkan rencana supervisi mutu yang


sudah disepakati dalam program pendampingan . Pendampingan merupakan
kegiatan pengawas di sekolah binaan terhadap guru. Materi pendampingan
mengacu kepada upaya pemenuhan mutu hasil analisis pada Kegitan
Pembelajaran 1 pada modul ini terkait pemenuhan standar mutu pelaksanaan
kurikulum 2013, sebagaimana yang sudah dituangkan pada program
pendampingan.

Pelaksanaan pendampingan mencakup Kegiatan yang meliputi:

a. Menyusun skenario pendampingan

b. Menyediakan format telaah

c. Melakukan simulasi pendampingan

Pada kegiatan berikut, saudara diarahkan untuk menyusun skenario


pendampingan terkait rekomendasi dan program pendampingan yang telah
saudara lakukan sebelumnya.
Supervisi Kurikulum 2013

LK 1C Menyusun Skenario Pendampingan

Kegiatan Aktifitas fasilitator Aktifitas Metode waktu


peserta
Persiapan (diisi dengan kegiatan fasilitator - -
sebelum melaksanakan
pendampingan)
Kegiatan (diisi dengan kegiatan membuka
Awal pembelajaran, berdoa,
menyampaikan tujuan, manfaat,
penilaian dan ice breaking)
Kegiatan Inti (diisi dengan rangkaian aktifitas
fasilitator dalam membelajarkan
peserta untuk mampu mencapai
tujuan)
Kegiatan (diisi dengan kegiatan fasilitator
Akhir dalam menutup proses
pembelajaran termasuk
merangkum, menilaia dan
menyampaikan rencana ke
depan)

2. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar diawali dengan melakukan analisis Pelaksanaan


pendampingan sesuai dengan Standar Proses yang berlaku, setelah itu peserta
menyusun rencana pendampingan.

Selanjutnya saudara dipersilakan berlatih menggunakan LK 1D secara


berkelompok. Kemudian saudara presentasikan untuk ditanggapi oleh peserta
dari kelompok lainnya.

Tindak lanjut dalam bentuk tugas individu atau kelompok, Konfirmasi


untuk pembelajaran pertemuan berikutnya. Berdasarkan hasil evaluasi dan
tindak lanjut pelaksanaan program pendampingan, Saudara akan menyusun
program tahunan supervisi manajerial dan supervisi akademik. Untuk itu,
ikutilah langkah-langkah berikut ini.
Supervisi Kurikulum 2013

1. Saudara duduk berkelompok untuk berdiskusi untuk menyusun program


tahunan supervisi manajerial dan supervisi akademik.
2. Identifikasi hasil evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan program supervisi
manajerial dan supervisi akademik tahun sebelumnya dengan teliti dan penuh
tanggung jawab
3. Isilah program tahunan supervisi manajerial dan supervisi akademik tahun
berikutnya pada LK 1 yang dintegrasikan dengan kecakapan abad ke-21
4. Saudara bekerja sama dalam kelompok untuk mengerjakan LK 1 pada kertas
plano, kemudian ditempel di dinding ruangan. Setiap kelompok secara
bergiliran berkunjung kepada kelompok lain. Saudara dapat membaca Bahan
Bacaan terkait sebagai bahan referensi.

LK. 2 Menyusun Program Tahunan Supervisi Manajerial dan Supervisi Akademik

Uraian Kegiatan
(Pembinaan/Pemantauan
Program
Pelaksanaan Keterangan
Supervisi Target
SNP/Penilaian (Nama
No. Akademik yang
Kinerja/Pembimbingan Sekolah
dan Diharapkan
dan Pelatihan Binaan)
Manajerial
Profesionalisme Guru
dan/atau Kepala Sekolah)

Setelah saudara membuat Program Tahunan Supervisi Manajerial dan


Supervisi Akademik. Selanjutnya Saudara akan melaksanakan Kegiatan LK 3
dengan berdiskusi kelompok.

LK. 3 Menyusun Program Semester Supervisi Manajerial dan Supervisi Akademik

Program Semester Ganjil

Sekolah : SMPN .....


Kepala Sekolah :
Alamat Sekolah :
Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Supervisi Kurikulum 2013

Visi : Unggul dalam prestasi, berakhlak mulia, kreatif, dan


mandiri
Misi : 1. Meningkatkan kualitas lulusan di bidang akademik,
keagamaan dan keterampilan.
2. Melahirkan berbagai inovasi pendidikan berkelanjutan.
3. Meningkatkan pelayanan belajar efektif, kreatif dan
menyenangkan dengan dukungan sumber belajar yang
memadai sesuai tuntutan kecakapan abad ke-21.
4. Meningkatkan publikasi secara luas sebagai sekolah yang
memelihara seni dan budaya bangsa Indonesia dalam wujud
partisipatif.
5. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
untuk memperbaiki kualitas layanan melalui beasiswa
pendidikan dari yayasan dan sumber lain.
6. Melakukan pendidikan untuk hidup bersih dan sehat.

Identifikasi Masalah : 1. Banyak administrasi guru/administrasi pembelajaran


ribet/memberatkan
2. Sulit mengintegrasikan antara pendekatan, model dan metode
sehingga proses pembelajaran monoton
3. Fasilitas IT di kelas/ruang kurang
4. Dengan berbagai metode tetapi tidak semua siswa menangkap
materi
5. Merumuskan materi yang abstrak ke pembelajaran kontekstual
Indika
Target tor Metode/
Aspek/Materi Jadwal/
No Tujuan Sasaran Keberh Keber Teknik
Pengawasan Waktu
asilan hasila Supervisi
n
1 Data sekolah Memiliki data (pendidik,
awal tahun tenaga kependidikan,
pelajaran rombel, jumlah siswa,
sarana, visi, misi dan
dokumen SNP) sekolah
binaan
2 Analisis Memiliki prioritas sesuai
Konteks kebutuhan sekolah untuk
acuan penyusunan Buku I
Kurikulum SMP A dan
Supervisi Kurikulum 2013

mengintegrasikan
kecakapan abad ke-21
3 Buku I KTSP Memiliki pemetaan
kelebihan dan kekurangan
Buku I Kurikulum SMPA
Terampil menyusun Buku1
Kurikulum SMP A sesuai
kebutuhan sekolah yang
memiliki ciri khas sekolah
sesuai regulasi yang
berlaku tentang Kurikulum
2013gulai dalam
mewujudkan kecakapan
abad ke-21 dengan
melibatkan semua warga
sekolah
Mevalidasi Buku I untuk
mengetahui kesiapan
Buku1 Kurikulum SMP A
untuk di syahkan oleh
pemangku kepentingan
4 Buku II Silabus Terampilmerevisi silabus
sesuai hasil analisis SKL,KI,
KD dan regulasi kurikulum
2013 serta
mengintegrasikan
kecakapan abad ke-21 yang
kontektual dan global
5 Buku III RPP Terampilmerivisi RPP
mengacu pada silabus
dengan cara menganalisis
materi dari buku sumber,
menganalisis model
pembeljaransserta
diintegrasikan dengan
kecakapan abad ke-21 yang
kontekstual dan global
6 KKM Terampil membuat KKM
oleh semua guru mapel per
KD per jenjang kelas,
kemudian membuat KKM
satuan pendidikan dengan
melibatkan semua guru
mata pelajaran berdasarkan
kriteria A, B, C, D

LK. 4 Menyusun Rencana Pengawasan Manajerial

RENCANA PENGAWASAN MANAJERIAL (RPM)


Nama Sekolah : SMPN ..................
Nama Pengawas Sekolah :
Supervisi Kurikulum 2013

Tahun Pelajaran/Semester : 2019-2020/Ganjil


Tanggal/Bulan : Juli 2019
Kegiatan : IHT
Waktu : 08.00 - 09.35
Tempat : SMPN .................

Penilaia
Sumber Rencana
Uraian Indikator Metode/ Skenario n dan
No Tujuan Daya yang Tindak
Kegiatan Keberhasilan Teknik Kegiatan Instrum
digunakan Lanjut
en
1 Setiap Menyus -
kelompok un
MGMP Buku1
sekolah Kurikul
melaksana um
kan FGD SMPN
membaha Pelita
s satu sesuai
aspek dari dengan
dokumen regulasi
Buku 1 dan
Kurikulu kebutuh
m SMPN an
Pelita sekolah
dalam
mewjud
kan
kecakap
an abad
ke-21

Mengetahui .............., ...............................

Koordinator Pengawas, Pengawas Sekolah

.................................... .....................................

LK. 5 Menyusun Rencana Pengawasan Akademik

RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA)

Nama Sekolah : SMPN ......


Nama Pengawas Sekolah :
Tahun Pelajaran/Semester : 2019-2020 / Ganjil
Supervisi Kurikulum 2013

Tanggal/Bulan : Agustus 2019


Kegiatan : Pengawasan Akademik
Waktu : 135 menit
Tempat : SMPN ........
Sumber Daya Penilaian Rencana
Uraian Indikator Metod/ Skenario
No Tujuan yang dan Tindak
Kegiatan Keberhasilan Teknik Kegiatan
Digunakan Instrumen Lanjut
1 Merevisi Guru-guru -
silabus memiliki
sesuai silabus
dengan KI- yang sesuai
KD yang dengan
berlaku hasil
untuk analisis
mewujudk SKL, KI-
an KD yang
kecakapan berlaku
abad ke-21

Mengetahui ............., ...............................


Koordinator Pengawas, Pengawas Sekolah

.................................... .....................................

Saudara telah selesai membuat perencanaan supervusi manajerial dan supervisi akademik.
Apakah rencana selanjutnya?

C. Monitoring dan Evaluasi


1. Deskripsi
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pendampingan implementari
kurikulum 2013, diketahui bahwa sekolah masih kurang memahami konsep
pengembangan supervisi manajerial dan supervisi akademik terkait dengan
implementasi kurikulum 2013

2. Aktivitas Belajar
Supervisi Kurikulum 2013

Fasillitator menyiapkan peserta untuk melanjutkan kegiatan bimbingan teknis


dengan mengadakan ice breaking selama 10 menit . Setelah semua siap, fasilitator
melanjutkan acara dengan menyampaikan paparan tentang monitoring dan
evaluasi hasil pendampingan selama 30 menit. Selanjutnya fasilitator
menyampaikan paparan tentang penyusunan laporan hasil supervisi selama 25
menit. Diakhir sesi fasilitator memfasilitasi para peserta dalam melakukan simulasi
monitoring, dengan menggunakan contoh rapor mutu sekolah dan hasil supervisi
mutu. Kegiatan simulasi ini dlaksanakan selama 60 menit.

HASIL DAN PEMBAHASAN MONEV

A. Hasil Monev

1. Input
2. Proses
3. Output
4. Outcome

B. Pembahasan

1. Input
2. Proses
3. Output
4. Outcome

LK. 6 Instrumen Monitoring dan Evaluasi

Sekolah :
Kabupaten :

CAPAIAN KESIMPULAN
DAN
PROGRAM KEGIATAN INPUT PROSES OUTPUT OIUTCOME REKOMENDASI

D. Tindak Lanjut Program Pendampingan


1. Deskripsi
Tindak lanjut pelaksanaan program pendampingan pelaksanaan kurikulum 2013
adalah dengan supervisi manajerial dan supervisi akademik dalam implementasi
kurikulum 2013 oleh pengawas pembina.
2. Aktivitas Belajar
Supervisi Kurikulum 2013

a. Mengidentifikasi hasil supervisi manajerial dan supervisi akademik pada


sekolah binaan

LK. 7 Identifikasi Hasil Pengawasan di Sekolah Binaan Tahun: 2019

Sekolah :
Kabupaten :

Alternatif
Keterangan
Hasil Pemecahan
Aspek/ Target (Nama
Program yang Kesenjangan Masalah
Materi Pencapaian Sekolah
Dicapai (Tindak
Binaan)
Lanjut)
Pembinaan
Kepala
Sekolah
(Supervisi
Manajerial)
Pembinaan
Guru
(Supervisi
Akademik)

Apakah manfaat Saudara melaksanakan kegiatan mengidentifikasi hasil kepengawasan


sekolah binaan ?

b. Mengevaluasi dan Menentukan Tindak Lanjut Hasil Supervisi Manajerial dan


Supervisi Akademik

LK. 8 Evaluasi dan tindak lanjut hasil pelaksanaan program supervisi manajerial dan
supervisi akademik di sekolah binaan Tahun: 2019
Sekolah :
Kabupaten :

N Aspek/ Kegiat Hambat Ketercapa Tindak


Program Sasaran Target Kesimpulan
o materi an an ian Lanjut
Pembinaan
Kepala
1 Sekolah
(supervisi
manajerial)
Pembinaan
guru
2
(supervisi
akademik)

Keterangan:
Supervisi Kurikulum 2013

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pembinaan Guru dan Kepala Sekolah memenuhi:
1. Aspek berisi materi pembinaan guru dan kepala sekolah.
a. Materi pembinaan guru yang dievaluasi diarahkan pada dimensi kompetensi
pedagogik dan profesional, seperti kegiatan merencanakan, melaksanakan dan
menilai hasil pembelajaran.
b. Materi pembinaan kepala sekolah yang dievaluasi diarahkan pada dimensi
kompetensi manajerial dan supervisi.
2. Kegiatan berisi uraian kegiatan pembinaan guru dan kepala sekolah.
3. Sasaran diisi dengan jumlah guru dan kepala sekolah yang dibina.
4. Target diisi dengan persentase jumlah guru dan kepala sekolah yang dibina.
5. Metode berisi beragam cara yang sesuai dengan jenis kegiatan pembinaan.
6. Hambatan diisi dengan kendala yang ditemui di lapangan selama melakukan
pembinaan.
7. Ketercapaian diisi dengan persentase tingkat keberhasilan jumlah guru dan
kepalasekolah yang dibina.
8. Kesimpulan diisi dengan hasil evaluasi pelaksanaan pembinaan guru dan kepala
sekolah yang meningkat.
9. Tindak lanjut hasil evaluasi pembinaan guru dan kepala sekolah ditulis secara
tepat. Misalnya melalui konsultasi, diskusi, pemberian contoh, diklat, dan lainnya.
E. Penyusunan Laporan Pendampingan
1. Deskripsi

Saudara telah menyelesaikan rangkaian kegiatan pendampingan dengan supervisi


manajerial dan supervisi akademik, selanjutnya sebagai pengawas sekolah saudara
menyusun laporan pelaksanaan supervisi manajerial dan akademik
pendampingan implementasi kurikulum 2013

2. Aktivitas Belajar

LK. 9. Menyusun laporan pelaksanaan supervisi manajerial

a. Pelaksanaan dan hasil pelaksanaan supervisi Manajerial

Waktu
dan
No Materi/Aspek Kegiatan Sasaran Target Capaian/Hasil Hambatan
tempat
Supervisi Kurikulum 2013

Apakah simpulan dari hasil pelaksanaan supervisi manajerial ?

b. Pelaksanaan dan hasil pelaksanaan supervisi Akademik

No Materi/Aspek Kegiatan Sasaran Target Capaian/Hasil Hambatan Waktu


dan
tempat

Apakah simpulan dari hasil pelaksanaan supervisi akademil


Supervisi Kurikulum 2013

KEGIATAN PEMBELAJARAN II
ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

F. Perencanaan Pembelajaran
1. Deskripsi

Modul ini memuat analisis yang terkait dengan Implementasi Kurikulum


2013 dalam perencanaan pembelajaran di sekolah, mulai dari analisis kontek,
keterkaitan KI, KD, analisis minggu efektif, penyusunan program semester hingga
program tahunan sebagai prasyarat utama pengawas dapat mengerjakan modul
ini. Perencanaan pembelajaran implementasi kurikulum 2013 ditandai dengan
integrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Gerakan Literasi Sekolah (GLS),
Penguatan Keterampilan abad 21 (4C) serta pembelajaran HOTS , sebagai ciri
Perencanaan Pembelajaran abad 21. Sejatinya guru dapat merencanakan
pembelajaran mengacu kepada ketentuan di atas sebagai bentuk ideal
pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah.

Fenomena nyatanya menunjukkan guru-guru belum sepenuhnya dapat


merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21.
Guru masih kesulitan dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang memenuhi
penguatan PPK,GLS dan sesuai rumus ABCD yang memuat unsur audience,
Supervisi Kurikulum 2013

behavior, condition dan degree. Atas dasar hal itu dirasa perlu untuk dilakukan
analisis perencanaan pembelajaran untuk mengetahui keterlaksanaannya oleh
guru, menemukan permasalahan dan upaya tindak lanjut pembinaannya oleh
pengawas sekolah.
2. Aktivitas Belajar

Aktivitas Belajar diawali dengan analisis/telaah Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) Guru Binaan di Sekolah, Menemukan kekurangan melalui
instrumen analisis Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran dan melakukan tindak
lanjut pembinaan atas temuan kekurangan RPP guru menurut standar
Permendikbud yang sesuai denganjenjang pendidikan dan karakteristik mata
pelajaran. Kegiatan harus diawali dengan melakukan analisis keterkaitan SKL, KI,
KD, Silabus dan Perumusan IPK.

LK 1. Menganalisis Keterkaitan SKL, KI, dan KD

1. Apa yang harus dilakukan apabila Saudara akan melakukan pembimbingan


dan pelatihan kepada guru tentang keterkaitan SKL, KI, dan KD?

2. Apa manfaat yang akan didapat bila guru melakukan analisis SKL, KI, dan
KD?

Pasangan
Standar Kompetensi Lulusan
Kompetensi Inti ( KI ) Kompetensi Dasar
(SKL)
(KD)
3. 3.7
Memiliki pengetahuan faktual, Memahami, menerapkan, Mengidentifikasi
konseptual, prosedural, dan menganalisis dan mengevaluasi nilai-nilai dan isi
metakognitif pada tingkat pengetahuan faktual, konseptual, yang
teknis, spesifik, detil, dan prosedural, dan metakognitif pada terkandung
kompleks berkenaan dengan: tingkat teknis, spesifik, detil, dan dalam cerita
1. ilmu pengetahuan, kompleks berdasarkan rasa ingin rakyat (hikayat)
Supervisi Kurikulum 2013

2. teknologi, tahunya tentang ilmu pengetahuan, baik lisan


3. seni, teknologi, seni, budaya, dan maupun tulis
4. budaya, dan humaniora
5. humaniora.
Dengan wawasan kemanusiaan,
Mampu mengaitkan kebangsaan, kenegaraan, dan
pengetahuan di atas dalam peradaban terkait penyebab
konteks diri sendiri, keluarga, fenomena dan kejadian, serta
sekolah, masyarakat dan menerapkan pengetahuan pada
lingkungan alam sekitar, bidang kajian yang spesifik sesuai
bangsa, negara, serta kawasan dengan bakat dan minatnya untuk
regional dan internasional. memecahkan masalah

1. 4.7
Memiliki keterampilan Menunjukkan keterampilan Menceritakan
berpikir dan bertindak: menalar, mengolah, dan menyaji kembali isi cerita
1. kreatif, secara: rakyat (hikayat)
2. produktif, a. efektif, yang didengar
3. kritis, b. kreatif, dan dibaca
4. mandiri, c. produktif,
5. kolaboratif, dan d. kritis,
6. komunikatif e. mandiri,
f. kolaboratif,
melalui pendekatan ilmiah g. komunikatif, dan
sebagai pengembangan h. solutif
dari yang dipelajari di Dalam ranah konkret dan abstrak
satuan pendidikan dan terkait dengan pengembangan dari
sumber lain secara mandiri yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan.

1. Apa
3. Kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi bila guru tidak melakukan
analisis SKL, KI, dan KD? Bagaimana Saudara menyikapi hal ini?

4. Bagaimana diagram keterkaitan antara SKL,KI, dan KD? Diskusikan


kemudian gambarkan!

5. Berikut ini kutipan SKL, KI, dan KD


Adakah keterkaitan antara SKL, KI, dan KD dari kutipan di atas? Jelaskan!
Supervisi Kurikulum 2013

LK 2. Merumuskan IPK

1. Bagaimana langkah-langkah yang Saudara lakukan ketika membimbing guru


menentukan kata kerja operasional dalam IPK?

2. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan untuk merumuskan IPK!

3. Rumuskan IPK (IPK Penunjang, IPK Kunci dan IPK Pengayaan) berdasarkan
KD yang Saudara pilih!

Pasangan
Standar Kompetensi Kompetensi Inti Indikator Pencapaian
Kompetensi
Lulusan (SKL) (KI) Kompetensi (IPK)
Dasar (KD)

LK 3. Menganalisis Rencana Program Pembelajaran


Lakukanlah Analisis Terhadap Salah Satu RPP Guru Binaan Anda dan Isi
Format Analisis di bawah ini:

CONTOH FORMAT ANALISIS


Rencana Program Pembelajaran (RPP)

Nama Guru :........................................ Sekolah :................................


Mata Pelajaran :........................................ Semester :...................................

N KOMPONEN/SUB KOMPONEN YA TIDAK KETERANGAN


O
Supervisi Kurikulum 2013

A. KOMPONEN RPP

Identitas
1 Sekolah/Nama Sekolah

Identitas
2 Mata Pelajaran

Kelas/Semester
3

Materi
4 Pokok

Alokasi
5 Waktu

Tujuan
6 Pelajaran dgn KKO dapat diamati &
diukur Mencakup Sikap,Pengetahuan dan
Keterampilan

Kompetensi
7 Dasar dan Indikator

Materi
8 Pelajaran memuat Fakta,Konsep,
Prinsip,dan Prosedur dalam bentuk butir
sesuai indikatot

Metode
9 Pembelajaran

Media
1 Pembelajaran
0

Media
1 Pembelajaran: Buku, Media Cetak,
Elektronik,
1 alam sekitar, Sumber lain yang
relevan

Langkah
1 –langkah Pembelajaran:
Pendahuluan,
2 Inti dan Penutup

Penilaian
1 Hasil Belajar
3

PELAKSANAAN
B PEMBELAJARAN

KEGIATAN
1 PENDAHULUAN , Guru
Wajib:
.

a. Melakukan Persiapan fisikis (sikap


Religius) dan pisik peserta didikuntuk
mengikuti Pembelajaran

b. Memberi Motivasi ( Manfaat,Aplikasi&


Contoh)

c. MengajukanPertanyaan Pengait (
Appersepsi)

d. Menjelaskan Tujuan Pelajaran

e. Mencapaikan Cakupan Materi dan


Uraian Kegiatan ( Skenario
Pembelajaran)

KEGIATAN
2 INTI
Supervisi Kurikulum 2013

Pendekatan dan Model yang digunakan:

Saintifik dan/atau inkuri dan/ atau discovery


dan atau Project based learning.

Khusus Mata Pelajaran Produktif di SMK


menggunakan Model pelatihan berbasis
produk (production based training) dan
pembelajaran berbasis proyek (project based
learning) serta teaching factory sesuai dengan
karakteristik pendidikan menengah kejuruan

Kegiatan Pembelajaran di SMK Memenuhi


Standar Pembelajaran Teori di Kelas,
Pembelajaran Praktik, Pembelajaran Sistem
Blok dan Pembelajaran Sistem Ganda.

Melakukan Gerakan Literasi Sekolah,


membaca, menulis, yang relevan (diawal,
ditengah atau diakhir)

a. SIKAP, proses afeksi penanaman nilai


melalui, menerima,menjalankan,
menghargai, menghayati hingga
mengamalkan (Penguatan PPK, Sikap
Sosial)

b. Pengetahuan, melalui aktifitas


mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis,mengevaluasi, hingga
mencipta (HOTS)

c. Keterampilan, melalui kegiatan


mengamati, menanya,mencoba,menalar,
menyaji dan mencipta

Keterampilan KONGRIT: Imitasi,


Manipulasi,Presisi,Artikulasi , Artikulasi
dan Naturalisasi

3
KEGIATAN PENUTUP, melakukan refleksi
untuk mengevaluasi:

a. Rangkaian aktivitas pembelajaran

b. Umpan balik terhadap proses dan hasil

c. Tindak lanjut dalam bentuk tugas


individu atau kelompok

d. konfirmasi untuk pembelajaran


pertemuan berikutnya

Padang,........................................2019
Pengawas Mata Pelajaran,
Supervisi Kurikulum 2013

..............................................
NIP.

Format analisis RPP ini perlu saudara sesuaikan dengan jenjang pendidikan
masing-masing sebagaimana terlampir.

LK 4. Merancang RPP
1. Setelah melakukan analisis di atas, selanjutnya sudara diminta untuk
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengikuti
komponen di bawah ini. Selanjutnya presentasikan RPP yang telah Saudara
susun untuk ditanggapi peserta lain.
CONTOH HAND OUT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan, meliputi:
Nama Sekolah : …...........................................................................
Mata Pelajaran : …...........................................................................
Komp. Keahlian : ..............................................................................
Kelas/Semester : ……........................................................................
Tahun Pelajaran : ..............................................................................
Alokasi Waktu : …...........................................................................
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti *)
1. Pengetahuan KI-3
2. Keterampilan KI-4
Kompetensi Dasar *)
1. KD pada KI pengetahuan (KD-3)
2. KD pada KI keterampilan (KD-4)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
2. Indikator KD pada KI keterampilan
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
(Rincian dari Materi Pokok Pembelajaran)
F. Pendekatan, Strategi dan Metode
G. Kegiatan Pembelajaran
1. PertemuanKesatu:**)
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (… menit)
b. Kegiatan Inti (... menit)
c. Penutup (… menit)
2. Pertemuan Kedua:**)
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (… menit)
b. Kegiatan Inti (... menit)
c. Penutup (… menit),
dan pertemuan seterusnya.
H. Alat/Bahandan Media Pembelajaran
I. Sumber Belajar
Supervisi Kurikulum 2013

J. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
2. Instrumen Penilaian

Mengetahui ______________, _________


Kepala …….......................... Guru Mata Pelajaran,

NIP NIP

Hand out RPP ini perlu saudara sesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-
masing sebagaimana terlampir.

G. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Deskripsi

Analisis Pelaksanaan Pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui


pelaksanan pembelajaran yang sesuai dengan Standar Proses setiap Jenjang
pendidikan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan Pembelajaran mencakup Kegiatan
Pendahuluan yang meliputi: Melakukan Persiapan psikis dan fisik peserta didik
untuk mengikuti Pembelajaran, Memberi Motivasi (Manfaat,Aplikasi& Contoh),
Mengajukan Pertanyaan Pengait ( Appersepsi), Menjelaskan Tujuan Pelajaran dan
Mencapaikan Cakupan Materi dan Uraian Kegiatan (Skenario Pembelajaran),serta
menyampaikan penilaian yang akan dilakukan sesuai materi pembelajaran. Kegiatan
Inti pembelajaran mencakup kegiatan pengembangan sikap, pengetahuan dan
keterampilandengan menggunakan model dan sintak pembelajaran yang
sesuai.Kegiatan pembelajaran menggambarkan integrasi Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK), Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Penerapan Keterampilan abad 21 (4C)
serta pembelajaran HOTS sebagai implementasi Pembelajaran abad 21. Pada Kegiatan
Penutup: Rangkaian aktivitas pembelajaran, Umpan balik terhadap proses dan hasil,
Tindak lanjut dalam bentuk tugas individu atau kelompok (LITERASI), Konfirmasi
untuk pembelajaran pertemuan berikutnya.
Khusus untuk SMK standar Pelaksanaan pembelajaran memencakup standar
pembelajaran Teori di kelas, pembelajaran Praktik, Pembelajaran Sistem Blok dan
Pembelajaran Pembelajaran Sistem Ganda.

2. Aktivitas Belajar
Supervisi Kurikulum 2013

Aktivitas belajar diawali dengan melakukan observasi Pelaksanaan


Pembelajaran sesuai dengan Standar Proses yang berlaku. Menemukan permasalahan
guru binaan dan menentukan tindak lanjut pembinaan dari hasil supervisi. Pengawas
perlu melakukan pendalaman studi tentang model-model pembelajaran dan sintaknya
juga tentang media/alat pembelajaran serta penggunaannya. Selain itu perlu dipahami
tentang karakteristik pembelajaran abad 21 serta menguasai tentang perubahan dan
penyempurnaan standar proses yang terbaru.

LK 5. Model-model Pembelajaran
LK 5a. Pemilihan Model Pembelajaran
Silakan Saudara berkelompok sesuai jenjang yang terdiri dari 5-7 orang
kemudian membaca Bahan Bacaan terkait Model-model pembelajaran. Silakan
memilih salah satu model pembelajaran di antaranya; pembelajaran berbasis Commented [A1]: Pilihlah

masalah (problem-based learning), pelatihan berbasis produk (production-based


trainning), pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), discovery, incuiry
learning serta teaching factory sesuai dengan karakteristik pendidikan menengah
kejuruan. Tuliskan dan jelaskan kelebihan dan kekurangan model pembelajaran
tersebut sesuai dengan kondisi sekolah yang saudara bina. Presentasikan hasil
diskusi kelompok Saudara dan kelompok lain dipersilahkan untuk menanggapinya
dengan waktu masing-masing 15 menit.

LK 5b. Penerapan Model Pembelajaran


1. Model pembelajaran apa sajakah yang sesuai digunakan untuk
pembelajaran di SD/SMP/SMA/SMK yang Saudara ketahui? Sebutkan!.
Supervisi Kurikulum 2013

2. Manakah model pembelajaran di SD/SMP/SMA/SMK yang terbaik


menurut Saudara?.
Berikan komentar!.

Tuliskan Sintaks/Tahapan model pembelajaran Project Based Learning!

H. Penilaian
1. Deskripsi
Analisis Penilaian dilakukan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan,
analisis hasil penilaian serta pelaporan hasil penilaian oleh guru,menemukan
permasalahan yang terjadi dalam penilaian pembelajaran abad 21 di sekolah.Penilaian
hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi
aspek: a. sikap; b. pengetahuan; dan c. keterampilan.
Penilaian sikap sebagaimana dimaksud huruf a merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku
peserta didik. Penilaian pengetahuan sebagaimana dimaksud pada huruf b merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta
didik.Penilaian keterampilan sebagaimana dimaksud pada huruf c merupakan kegiatan
Supervisi Kurikulum 2013

yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan


dalam melakukan tugas tertentu.
Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus, penilaian aspek sikap
dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan, dan
pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas, penilaian aspek
pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan
kompetensi yang dinilai, penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk,
proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai, peserta
didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus mengikuti pembelajaran
remedial dan peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan kegiatan pengayaan.
Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta didik disampaikan
dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Selain itu Pengawas perlu melakukan analisis tentang keterlaksanaaan dan
kemampuan guru dalam menyusun soal-soal HOTS: mulai dari menganalisis KD,
menentukan IPK, Menyusun Kisi-kisi sampai menyusun Butir Soal, mengolah dan
melaporkan penilaian hasil belajar.

2. Aktivitas Belajar
Aktivitas Belajar diawali dari Analisis Penilaian Kurikulum 2013 mencakup
penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan. Selain itu perlu penguatan
kemampuan pengawas tentang penilaian HOTS, dan memahami standar penilaian
yang berlaku sesuai tingkat dan jenis jenjang pendidikan.
Pengawas perlu mendapat pelatihan menulis butir soal HOTS, mulai dari Analisis KD,
Merumuskan IPK, membuat Kisi-Kisi sampai menyusun dan merumuskan soal-soal
HOTS., mengolah dan melaporkan penilaian hasil belajar.

PENILAIAN PEMBELAJARAN
LK 6a. Menentukan KKM Mata Pelajaran
Dalam kegiatan ini silakan Saudara menyelesaikan LK yang terkait dengan
menentukan KKM Mata Pelajaran dan menentukan KKM Tingkat Satuan Pendidikan
sebagai latihan persiapan melakukan pembimbingan pada sekolah binaan Saudara,
dengan langkah kerja:
Supervisi Kurikulum 2013

a. bentuk kelompok dengan anggota 3 – 4 orang (dapat dalam kelompok yang sudah
dibentuk sebelumnya, atau menyesuaikan kondisi),
b. hitunglah KKM KD berdasarkan data dalam format,
c. setelah selesai mengerjakan LK 6a, paparkan hasil pekerjaan kelompok di depan
kelompok lain,
d. lakukanlah konfirmasi terhadap hasil kerja kelompok.

Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian


Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas 1 2 3
Daya Dukung 3 2 1
Intake Peserta Didik 3 2 1

Jika KD memiliki kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intake peserta
didik sedang, maka tentukan nilai KKM nya!

LK 6b. Menentukan KKM Satuan Pendidikan


Jika KKM setiap tingkatan kelas di satuan pendidikan yang Saudara bina
adalah seperti pada tabel di bawah ini, maka:
a. tentukan KKM satuan pendidikannya,

b. buatlah kategori nilai yang dapat digunakan oleh guru semua mata pelajaran di
sekolah tersebut.

Tingkatan Kelas (*) ... .... .... ... .... ....

KKM 62 65 63 65 68 64
Supervisi Kurikulum 2013

KKM Satuan Pendidikan: ….

Rata-rata Interval: ….

(*) sesuaikan dengan jenjang pendidikan yang dipilih

Kategori nilai tingkat satuan pendidikan


Interval Predikat

LK 7a. Menilai Aspek Sikap


Baca dan pahami kasus berikut ini:
Ketika melakukan supervisi akademik di salah satu sekolah binaan, seorang
pengawas menemukan beberapa kasus terkait sikap, antara lain:
Kasus 1:

Ibu Anjar, S.Pd., Guru Sosiologi Kelas XI, memutuskan untuk melakukan
penilaian sikap tanggungjawab dan gotong royong dengan tehnik pengamatan
(observasi) dalam salah satu pembelajarannya. Namun dalam RPP yang telah
disusunnya, Ibu Anjar tidak mencantumkan instrumen penilaian sikap tersebut
karena belum memahami bagaimana menyusun sebuah instrumen pengamatan,
khususnya merumuskan kriteria penilaiannya.
Silahkan saudara berlatih melengkapi contoh jurnal guru mata pelajaran
berikut untuk dipakai pada saat melakukan pembimbingan kepada guru
bersangkutan. Silahkan menambahkan/menyesuaikan dengan jenjang masing-
masing dan dapat pula menambah jumlah kriteria bila perlu.
Kejadian/Perila Butir
No. Waktu Nama Pos/Neg Tindak Lanjut
ku Sikap
1. 18/03/2018 Maria Memotivasi Gotong + Diberi apresiasi/
(Contoh) teman-teman di royong pujian
kelasnya untuk
menanam
pohon bakau di
pantai
Supervisi Kurikulum 2013

2.

LK 7b. Mengolah Nilai Aspek Sikap


Kasus 2

Cermati kasus berikut:

Pak Aji, S.Pd., guru yang baru ditugaskan sebagai wali kelas XI SMA Mentari,
mengumpulkan jurnal penilaian sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik
semester I, sementara Ibu Wahyu, S.Pd., belum memahami bagaimana mengolah
hasil penilaian sikap.

1) Jurnal dari Pak Aji

Jurnal Penilaian Sikap Spiritual

Nama
Kejadian/Perilaku Pos/
No Waktu Siswa Butir sikap Tindak lanjut
Neg

Kamis, Mengingatkan temannya


Mendapatkan stiker
1 01/02/ Syarif untuk melaksanakan ketakwaan +
2 bintang
2018 sholat Dzuhur di sekolah.
Ikut membantu
Rabu,
mempersiapkan
07/02/ Lema Mendapatkan stiker
2 perayaan keagamaan toleransi +
2018 n 4 bintang
temannya yang
beragama lain
Menjadi anggota panitia
Yakob Mendapatkan stiker
3 perayaan keagamaan Toleransi +
Sam 4 bintang
Kamis, agama Islam di sekolah.
22/03/ Mengajak temannya
2018 untuk berdoa sebelum Mendapatkan stiker
4 Anita Ketakwaan +
praktik memasak di 2 bintang
ruang keterampilan
Jumat
Menjadi Muadzin pada Mendapatkan stiker
5 23/03/ Syarif Ketakwaan +
sholat Jumat di sekolah 4 bintang
2018

Jurnal Penilaian Sikap Sosial Semester 1

Nama Pos/
No Waktu Catatan perilaku Butir sikap Tindak lanjut
Siswa Neg
Supervisi Kurikulum 2013

1 Senin, Tidak menyerahkan “surat Pembinaan dan


22/01/ ijin tidak masuk sekolah” diminta berjanji
Tanggung-
2018 Syarif dari orangtuanya kepada - untuk tidak
jawab
guru. mengulangi
perbuatannya
Memukul temannya yang Pembinaan dan
tidak sengaja diminta berjanji
Lema
menyenggolnya ketika Santun - untuk tidak
n
berjalan keluar kelas mengulangi
perbuatannya
2 Rabu, Menolong orang lanjut
07/02/ usia untuk menyeberang Mendapatkan stiker
Yakob Peduli +
2018 jalan di depan sekolah. 2 bintang

3 Selasa, Menyerahkan dompet


13/03/ yang ditemukannya di Mendapatkan stiker
2018 Anita Jujur +
halaman sekolah kepada 4 bintang
Satpam sekolah.

2) Jurnal Penilaian dari Ibu Wahyu, S.Pd.

Jurnal Penilaian Sikap Spiritual


Nama Butir sikap Pos/
No Waktu Catatan perilaku Tindak lanjut
Siswa Neg
Membersihkan
Kamis,
mushola sekolah Mendapatkan
1 11/01/ Leman Ketakwaan +
sebelum melaksanakan stiker 3 bintang
2018
sholat dhuhur .
Mengkoordinir teman-
Jumat, temannya yang
16/01/ Yakob beragama nasrani Mendapatkan
2 Toleransi +
2018 Sam mempersiapkan stiker 3 bintang
kebaktian bersama di
sekolah.
Menjadi imam bagi
teman-temannya
Sabtu,
perempuan Mendapatkan
3 10/02/ Anita Ketakwaan +
menunaikan sholat stiker 4 bintang
2018
magrib pada kegiatan
Persami
Jumat, Mengajarkan membaca
Mendapatkan
4 09/03/ Syarif Al Quran kepada Ketakwaan +
stiker 4 bintang
2018 teman sekelasnya
Supervisi Kurikulum 2013

setiap istahat sholat


dhuhur
Meninggalkan ruangan Dinasehati dan
sebelum kultum selesai diminta untuk
5 Leman dan tidak kembali lagi Ketakwaan - berjanji tidak
ke ruangan. mengulangi lagi
pebuatannya

Jurnal Penilaian Sikap Sosial


Nama Butir sikap Pos/
No Waktu Catatan perilaku Tindak lanjut
Siswa Neg
1 Membantu dan merawat
Mendapatkan
Anita temannya yang pingsan peduli +
stiker 3 bintang
saat praktik olahraga
Jumat,
Diadukan oleh temannya Pembinaan dan
02/01/
karena menyembunyikan diminta bejanji
2018 Lema
tas temannya Peduli - untuk tidak
n
mengulangi
perbuatannya
2 Memimpin temannya
Rabu,
membersihkan dan Gotong Mendapatkan
24/01/ Syarif +
menata ulang ruang kelas royong stiker 2 bintang
2018
dengan hasil yang rapi.
3 Menemukan uang
Rp.20.000, di halaman
Rabu,
tempat apel pagi -
07/02/ Mendapatkan
Yakob dilaporkan kepada guru Jujur +
2018 stiker 4 bintang
piket dan diumumkan
untuk menenukan
pemiliknya.
4 Tidak memakai seragam
sekolah sesuai aturan Pembinaan dan
Kamis, diminta bejanji
Lema yang telah ditetapkan
01/03/ disiplin untuk tidak
n (tidak memakai baju putih
2018 mengulangi
dengan lambang sekolah,
perbuatannya
tidak memakai dasi)

Silahkan Saudara berlatih merangkum jurnal penilaian setiap peserta didik


dengan cara melengkapi rekapitulasi hasil penilaian sikap pada format di bawah untuk
dipakai sebagai contoh dalam melakukan pembimbingan terkait cara mengolah nilai
sikap sosial dan spiritual kepada guru yang bersangkutan.
Supervisi Kurikulum 2013

Format Rekapitulasi Penilaian Sikap

Sekolah : SMA Mentari


Kelas/Semester : XI / 2
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Nama Wali kelas : Aji, S.Pd.

Predikat
Nama Rangkuman Rangkuman Alasan
Penilaian
NO Peserta Penilaian Sikap Penilaian Sikap pemberian
Sikap
didik Spiritual Sosial Predikat
( A, B, C, D)
1*) Aminah Baik sekali Selalu Selama satu
*) Contoh dalam berpakaian rapi semester
memimpin doa dan sesuai menunjukan
bersama pada aturan, datang sebagian
apel pagi, dan pulang besar sikap
mengikuti sekolah tepat spiritual dan
B
sholat dhuhur waktu, peduli sikap sosial
berjamaah, kepada sesama secara
rajin mengikuti teman, berkata normal.
kegiatan jujur Hanya ada 1
keagamaan sikap yang
ekstrim baik

LK 8a .Menyusun Kisi-kisi Penulisan Soal


Lengkapi format Kisi-kisi Penulisan Butir Soal pada salah satu mata pelajaran dengan
menggunakan Format di bawah ini:

KISI-KISI PENULISAN SOAL

Jenis Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kurikulum :K-13
Alokasi waktu :
Jumlah Soal :
Bentuk Soal : Pilihan Ganda No ... s.d. ... /Uraian no ... s.d. ....
Tahun Ajaran :
Supervisi Kurikulum 2013

N Indikator Nomor
Kompetensi Indikator
o Pencapaian Materi Level Kognitif
Dasar Soal Soal
. Kompetensi

LK 8b. Penulisan Soal HOTS


Bacalah contoh kasus di bawah ini:

Kasus 1

Pada saat melakukan kunjungan supervisi akademik di sekolah binaan,


Saudara memeriksa instrumen penilaian yang dirancang oleh seorang guru berupa
tes tertulis bentuk uraian. Saudara menemukan bahwa soal yang dibuat belum
memenuhi kriteria penulisan soal yang baik, bukan soal High Order Thinking Skill
(HOTs) dan tidak disertai dengan rubrik penskoran

Silahkan saudara mengerjakan tugas menyusun contoh instrumen tes uraian


(2 nomor) yang benar, memenuhi kriteria HOTs dan dilengkapi dengan pedoman
penskorannya. Instrumen ini akan dipakai sebagai contoh dalam memberikan
pembimbingan bagi guru yang bersangkutan pada pertemuan berikutnya. Pilih dan
tuliskan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan tes tersebut.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN
KARTU SOAL
Tahun Pelajaran ______________

Provinsi/Kota/Kabupaten : ………………………………………..
Program Studi : …………………………….. Nama Penulis Soal :
Satuan Kerja :
Mata Pelajaran : …………………………….. 1. ……………………………..
……………………………..
Kelas : …………………………….. 2. ……………………………..
……………………………..
Kurikulum : KTSP-2006 / K-2013
KD – Kompetensi Dasar/Indikator Buku Acuan / Referensi:
Pencapaian Kompetensi
Pengetahuan/
Aplikasi
Penalaran
Pemahaman
Supervisi Kurikulum 2013

No. Soal Deskripsi Soal

Kunci
Jawaban

Konten/Materi

Indikator Soal

Untuk Analisis Kartu Soal Uraian dapat dipedomani dan dikerjakan sesuai format
di bawah ini:

KARTU SOAL URAIAN

Mata Pelajaran : ……………….


Kelas/semester : ……………….
Kurikulum : ……………….

Kompetensi Dasar :
Materi :
Indikator Soal :
Level
LK 8c.Kognitif
Mengolah Hasil: Penilaian Pengetahuan
Bacalah contoh kasus di bawah ini:
S O A2 L :
Kasus

Ibu Rosa, guru Matematika, telah melakukan penilaian aspek pengetahuan


untuk semester 1 dengan daftar nilai seperti yang tampak pada tabel di bawah.
Namun, Ibu Rosa belum memahami bagaimana mengolah Hasil Penilaian Harian
dan Penilaian Akhir. Sekolah sepakat untuk menetapkan pembobotan HPH : HPTS
: HPAS = 2 : 1 : 1 atau 50% : 25% : 25% untuk Penilaian Akhir Aspek Pengetahuan.

Silahkan Saudara mengerjakan contoh pengolahan hasil penilaian harian


dan penilaian akhir berikut sebagai persiapan saudara dalam melakukan
pembimbingan. Gunakanlah tabel predikat dari penentuan KKM pada tugas LK 8
untuk menentukan predikat hasil penilaian akhir (nilai rapor) peserta didik.

Daftar Nilai Harian Aspek Pengetahuan


Nama Sekolah : ..........
Kelas/Semester : ....../ I
Supervisi Kurikulum 2013

Mata Pelajaran : Matematika

PH-1 PH-2 PH-3 PH-4 PH-5 PH-6 PH-7 PH-8


Hasil
NO Nama Kompetensi Dasar Penilaian
3.1 3.2 3.3 3.4 3.4 3.5 3.6 3.7 3.7 Harian

1 Anita 80 78 82 80 74 78 70 78 76 ...
2 Syarif 75 80 84 75 78 78 65 78 78 ...
3 Yakob 76 76 80 75 68 80 68 76 76 ...
4 Leman 82 78 78 78 70 76 68 78 70 ...

Keterangan: Nilai masing-masing Penilaian Harian (PH) di atas sudah


merupakan hasil penghitungan dari nilai Tes Tertulis dan Penugasan.

LK 8d. Menyusun Instrumen Penilaian Pembelajaran Aspek Keterampilan


Baca dan pahami kasus berikut ini dengan seksama!

Kasus 1:

Pada saat melakukan kunjungan supervisi akademik di sekolah binaan,


Saudara memeriksa instrumen penilaian aspek keterampilan yang dirancang oleh 3
orang guru. Masing-masing guru menggunakan tehnik penilaian yang berbeda satu
sama lain yakni praktik, produk dan proyek. Saudara menemukan bahwa ketiga
instrumen tersebut tidak sesuai dengan pelaksanaan penilaiannya

• Bekerjalah dalam kelompok untuk menentukan instrumen penilain praktik, produk


atau proyek yang sesuai dengan KD.

• Masing-masing kelompok diberi tugas untuk menyiapkan KD-KI 4 pada jenjang


kelas yang berbeda.

• Tentukan tehnik penilaian ketrampilan pada masing-masing KD-KI 4 tersebut

• Tulislah hasil kerja kelompok pada format yang telah disediakan

• Sebaiknya masing-masing anggota menyusun instrument penilaian yang berbeda

RENCANA PENILAIAN
INDIKATOR
NO IPK DARI KI 4 WAKTU
SOAL TEKNIK
PELAKSANAAN
Supervisi Kurikulum 2013

LK 9a. Mengolah Hasil Nilai Akhir Aspek Keterampilan


Kasus 2:

Selama satu semester, Ibu Fera, S.Pd., melakukan penilaian terhadap lima
Kompetensi Dasar keterampilan. Pada akhir semester Ibu Fera, S.Pd., memiliki
rekapitulasi daftar nilai untuk kelima KD tersebut seperti pada tabel di bawah. Ibu
Fera, S.Pd merasa kesulitan dalam mengolah hasil penilaian harian dan penilaian
akhir sebelum dituliskan di dalam Buku Rapor KKM 79.

Daftar nilai harian aspek keterampilan Keterampilan Kelas ......

4.1 4.2 4.3 4.4 4.5


Nama Praktik Praktik Produk Produk
Project Produk P.folio Praktik Projek Produk
ke-1 ke-2 Ke-1 Ke-2
Ayu 76 80 76 78 √ 80 70 76 90 88
Binar 75 78 82 76 √ 82 65 78 86 86
Ivan 77 82 82 78 √ 78 68 76 84 88
Ria 82 80 78 76 √ 78 68 70 88 86
Tata 80 78 82 74 √ 80 70 74 90 86

Silahkan Saudara bekerja secara kelompok untuk menyelesaikan format


pengolahan nilai akhir aspek keterampilan berikut sebagai contoh bahan
pembimbingan bagi guru yang bersangkutan.

Masing-masing anggota kelompok mengerjakan pengolahan nilai satu


peserta didik dari daftar nilai harian di atas.

Daftar Nilai Akhir Keterampilan Setiap Peserta Didik

Kelas/Semester : ......./ ........


Nama Peserta Didik : _______________
Nomo Induk : _________________

Kompetensi Nilai
Dasar Praktik Produk Proyek Portofolio Akhir
KD
4.1 76 80 - - - - - - ....

4.2 ... ... ... ... ... ... ... ...


...
4.3 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Nilai Rata-Rata Akhir Semester ...


Supervisi Kurikulum 2013

Nilai Rapor (Pembulatan) ...

LK 9b. Mengolah Hasil Penilaian Akhir


Daftar Nilai Akhir Aspek Pengetahuan
Nama Sekolah : ...........
Kelas/Semester: ........./........
Mata Pelajaran : Matematika
NPA
NO Nama NPH NPTS NPAS NPA Pembulatan Predikat
(nilai Rapor)
1 Anita ... 75 78 ... ...
2 Syarif ... 81 76 ... ...
3 Yakob ... 80 82 ... ...
4 Leman ... 79 80 ... ...

LK 9c. Mengisi Buku Rapor


Bacalah contoh kasus di bawah ini:

Kasus 3

Pak Kusman M.Pd. menerima daftar nilai akhir peserta didik dari semua
guru mata pelajaran seperti daftar di bawah ini. Pak Kusman M.Pd perlu
menyesuaikan nilai tersebut dengan rentang nilai setiap predikat pencapaian
kompetensi pengetahuan dan mengisi nilai tersebut pada format buku Rapor dengan
KKM Tunggal.

Aga Seni
Mapel PPKn Bhs. Ind Mat IPA IPS B Ingg PJOK
ma Budaya

Nilai 77 72 74 75 78 78 80 85 72

Silahkan Saudara berlatih menyelesaikan pengisian Buku Rapor pada


halaman Pencapaian Kompetensi Pengetahuan berikut untuk menjadi contoh pada
saat melakukan pembimbingan bagi guru yang bersangkutan terkait pelaporan hasil
penilaian.

Gunakanlah hasil penghitungan rentang nilai predikat yang telah


ditentukan pada LK 8 untuk menentukan predikat pencapaian yang sesuai masing-
Supervisi Kurikulum 2013

masing mata pelajaran. Cobalah juga untuk merumuskan deskripsi hanya pada mata
pelajaran yang Saudara ampu.

Kriteria Ketuntasan Minimal: ...

N Pengetahuan
Mata pelajaran
O Nilai Predikat Deskripsi
Kelompok A
Pendidikan Agama
... ... ...
dan Budi Pekerti
Pendidikan
Pancasila dan ... ... ...
Kewarganegaan
Bahasa Indonesia ... … …

Matematika ... …. ….

Ilmu Pengetahuan
... ... ...
Alam
Ilmu Pengetahuan
... ... ...
Sosial
Bahasa Inggris ... ... ...

Kelompok B

Seni Budaya ... …. ….

Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan ... ... ...
Kesehatan
Prakarya .....

LK 10 . Menganalisis Penilaian
Lakukanlah Analisis Terhadap Salah Satu Instrumen Penilaian Guru Binaan pada salah
satu Mata Pelajaran dengan menggunakan Instrumen di bawah ini:

INSTRUMEN TELAAH SOAL URAIAN

Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Jenjang Sekolah :
Kurikulum :
Penelaah : :
Aspek No Kriteria Penilaian No Soal
Supervisi Kurikulum 2013

1 2 3 4 dst
Soal sesuai dengan indikator (menuntut testertulis dalam
A.HOTS 1
bentuk Uraian).
Soal tidakmengandung unsur SARAPPPK (Suku, Agama,
2 Ras, antar golongan, Pornografi, Politik, Propopaganda, dan
Kekerasan).
Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru,
3
mendorong peserta didik untuk membaca).
Soal menggunakan stimulus yang kontekstual
4 (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll, sesuai dengan dunia
nyata)*
Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis,
5
mengevaluasi, mencipta).
6 Jawaban tersirat pada stimulus.
B. Materi 1 Soal sesuai indikator
2 Ada batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan
3 Isi materi sesuai dengan yang ditanyakan
Isi materi yang ditanyakan sesuai jenjang /kelas/jenis
4
sekolah
C. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan menggunakan kata
5
Kontruksi tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai
6 Ada petunjuk yang jelas cara mengerjakan soal
7 Ada pedoman penyekoran
Tabel gambar, grafik.peta,atau sejenisnya disajikan jelas dan
8
terbaca
C. Bahasa 9 Rumusan soal komunikatif
Butir sosl menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
10
bahasa pada mata pelajarannya
Rumusan nsoal menggunakan kata-kata/kalimat yang
11
tidak menimbulkan penefsiran ganda atau salah penafsiran
Tidak Menggunakan bahasa yang berlaku di daerah
12
setempat
Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat
13
menyinggung perasaan peserta ujian/ulangan

..............................,2019

Penelaah.
KEGIATAN PEMBELAJARAN II
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

I. Penyusunan Program Pendampingan Bimbingan Konseling/ Psiko Edukatif


3. Deskripsi

Pada Abad ke-21, setiap peserta didik dihadapkan pada situasi


kehidupan yang kompleks, penuh peluang dan tantangan serta ketidak
menentuan. Dalam konstelasi kehidupan tersebut setiap peserta didik
Supervisi Kurikulum 2013

memerlukan berbagai kompetensi hidup untuk berkembang secara efektif,


produktif dan bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Pengembangan kompetensi hidup memerlukan sistem layanan
pendidikan pada satuan pendidikan yang tidak hanya mengandalkan layanan
pembelajaran matapelajaran bidang studi dan manajemen saja, tetapi juga layanan
khusus yang bersifat psiko-edukatif melalui layanan bimbingan dan konseling.
Berbagai aktivitas bimbingan dan konseling dapat diupayakan untuk
mengembangkan potensi dan kompetensi hidup peserta didik/konseli yang
efektif serta memfasilitasi mereka secara sistematik, terprogram, dan kolaboratif
agar setiap peserta didik/konseli betul-betul mencapai kompetensi
perkembangan atau pola perilaku yang diharapkan.
Pengembangan layanan peminatan peserta didik diarahkan pada
kegiatan meliputi; (1) pemberian informasi program peminatan; (2)melakukan
pemetaan dan penetapan peminatan peserta didik (pengumpulan data, analisis
data, interpretasi hasil analisis data dan penetapan peminatan peserta didik); (3)
layanan lintas minat; (4) layanan pendalaman minat; (5)layanan pindah minat;(6)
pendampingan dilakukan melalui bimbingan klasikal, bimbingankelompok,
konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi, (7) pengembangan dan
penyaluran; (8) evaluasi dan tindak lanjut. Konselor atau guru bimbingan dan
konseling berperan penting dalam layanan peminatan peserta didik dalam
implementasi kurikulum 2013 dengan cara merealisasikan 8 (delapan) kegiatan
tersebut. Dalam penetapan peminatan peserta didik/konseli SMTA
memperhatikan data tentang nilai komponen pelayanan dan kegiatan manajemen,
tata kerja, infrastruktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan
pengembangan kemampuan profesional konselor atau guru bimbingan dan
konseling secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan
kepada peserta didik/konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan
peserta didik/konseli dan mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling.
Kurikulum 2013 memuat program peminatan peserta didik yang
merupakan suatu proses pemilihan dan pengambilan keputusan oleh peserta
didik yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada pada
satuan pendidikan. Muatan peminatan peserta didik meliputi peminatan
kelompok matapelajaran, matapelajaran, lintas peminatan, pendalaman
Supervisi Kurikulum 2013

peminatan dan ekstra kurikuler. Dalam konteks tersebut, layanan bimbingan dan
konseling membantu peserta didik untuk memahami, menerima, mengarahkan,
mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusan dirinya secara
bertanggungjawab sehingga mencapai kesuksesan, kesejahteraan dan
kebahagiaan dalam kehidupannya. Di samping itu, bimbingan dan konseling
membantu peserta didik/konseli dalam memilih, meraih dan mempertahankan
karir untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera.
Sesuai dengan arah dan spirit Kurikulum 2013, paradigma bimbingan
dan konseling memandang bahwa setiap peserta didik/konseli memiliki potensi
untuk berkembang secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas
tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimiliki,
melainkan sebagai sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta
didik mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung
jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang
dihadapinya, Pada akhirnya fungsi Bimbingan konseling disekolah antara lain :
1. Bimbingan dan konseling di sekolah diselenggarakan untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik/konseli agar mampu mengaktualisasikan
potensi dirinya atau mencapai perkembangan secara optimal. Fasilitasi
dimaksudkan sebagai upaya memperlancar proses perkembangan peserta
didik/konseli, karena secara kodrati setiap manusia berpotensi tumbuh dan
berkembang untuk mencapai kemandirian secara optimal.

4. Bimbingan dan konseling menggunakan paradigma perkembangan


individu, yang menekankan pada upaya mengembangkan potensi-potensi
positif individu. Semua peserta didik/konseli berhak mendapatkan layanan
bimbingan dan konseling agar potensinya berkembang dan teraktualisasi
secara positif. Meskipun demikian, paradigma perkembangan tidak
mengabaikan layanan-layanan yang berorientasi pada pencegahan
timbulnya masalah (preventif) dan pengentasan masalah (kuratif).
5. Upaya mewujudkan potensi peserta didik/konseli menjadi kompetensi dan
prestasi hidup memerlukan sistem layanan pendidikan integratif.
Kompetensi hidup ditumbuhkan secara isi-mengisi atau komplementer
antara guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan guru mata
pelajaran dalam satuanpendidikan.
6. Setiap peserta didik/konseli memiliki potensi (kecerdasan, bakat, minat,
Supervisi Kurikulum 2013

kepribadian, kondisi fisik), latar belakang keluarga, serta pengalaman


belajar yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan peserta didik/konseli
memerlukan layanan pengembangan yang berbeda-beda pula.
7. Perkembangan peserta didik/konseli tidak lepas dari pengaruh lingkungan,
baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah
perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat
mempengaruhi gaya hidup warga masyarakat, termasuk peserta
didik/konseli. Pada dasarnya peserta didik/konseli SMA memiliki
kemampuan menyesuaikan diri, baik dengan diri sendiri
maupunlingkungan.
8. Proses penyesuaian diri akan optimal jika difasilitasi oleh pendidik,
termasuk guru bimbingan dan konseling atau konselor. Penyesuaian diri
yang optimal mendorong peserta didik/konseli mampu menghadapi
masalah-masalah pribadi, sosial,belajar dan karir.

9. Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan


berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh guru bimbingan dan
konseling atau konselor untuk memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli dalam mencapai kemandirian.

10. Bimbingan dan konseling merupakan komponen integral sistem pendidikan


pada setiap satuan pendidikan, yang berupaya memfasilitasi dan
memandirikan peserta didik/konseli agar mencapai perkembangan yang
utuh dan optimal.
11. Sebagai komponen integral, wilayah bimbingan dan konseling yang
memandirikan secara terpadu bersinergi dengan wilayah layanan
administrasi dan manajemen, serta wilayah kurikulum dan pembelajaran
yang mendidik.

2. Aktivitas Belajar 1

Untuk dapat memahami secara utuh isi modul ini, Saudara


hendaknya membaca dengan runtut. Sebagai dasar pemahaman mudul ini
memberikan gambaran tentang perkembangan fisik individu, perkembangan
Supervisi Kurikulum 2013

psikis, perkembangan perilaku individu, menggambarkan penerapan kaidah


perkembangan fisik, psikologis, dan perilku individu terhadap pelayanan
konseling sekaligus berisi evaluasi kegiatan, umpan balik dan tindak lanjut.
Untuk mengetahui pemahaman tentang isi materi, kerjakan seluruh tugas dan
evaluasi, Apabila masih ada kesalahan, baca kembali modul untuk materi
yang masih belum dikuasai.
Perubahan fisik remaja ditandai oleh (1) perubahan ukuran tubuh,
yang selama masa remaja pertumbuhan tinggi badan bertambah 25% dan
berat badan sekitar 200 persen, (2) proporsi tubuh yang kurang proporsional,
(3) ciri kelamin utama yaitu kematangan fungsi alat kelamin utama yang pada
wanita mengalami menstruasi pertama dan “mimpi basah” pertama, dan (4)
ciri kelamin kedua adalah pinggul melebar, dan payudara membesar pada
wanita dan tumbuhnya kumis dan bulu halus di sekitar kelamin,
membesarnya jakun, dan perubahan suara pada laki-laki.
Perobahan Perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas
manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat
diamati pihak luar. Perilaku individu terbentuk melalui proses awareness
(kesadaran), interest, evaluasi, trial, dan adopsi. Perilaku individu dapat
dipelajari melalui observasi, eksperimen, tes, angket, biografi, dan buku
harian.
Pesera didik memiliki karakteristik individu yang berbeda satu
dengan lainnya. Layanan BK diharapkan dapat melayani semua siswa
dengan segenap potensi dan kekurangan yang dimiliki. Dalam menyusun
program BK seharusnya memperhatikan kebutuhan peserta didik sehingga
sebelum merencanakan program guru BK perlu melakukan identifikasi dan
analisis kebutuhan peserta didik termasuk kebutuhan akan perkembangan
fisik, psikis, dan perilaku.
Layanan yang dilaksanakan seharusnya dapat mengemban fungsi
pemahaman, pencegahan, pengentasan, dan pemeliharaan dan
perkembangan terhadap perkembangan fisik, psikis, dan perilaku peserta
didik yang dapat mengembangkan pribadi, sosial, belajar, dan karir.

Berkaitan dengan kondisi peserta didik yang mengalami


perkembangan fisik, psikis, dan perilaku, maka materi layanan perlu
Supervisi Kurikulum 2013

disesuaikan dengan hal tersebut. Tak kalah penting, dalam pelaksanaan


kegiatan layanan pun hal tersebut perlu mejadi pertimbangan sehingga
peserta didik dapat mengikuti kegiatan bimbingan sesuai dengan kondisi
fisik, psikis, dan perilaku.

J. Pelaksanaan Pendampingan
1. Deskripsi
Fasilitator diminta memahami dan menjelaskan kepada peserta berkaitan
dengan

Peta Kompetensi

Perkembangan Perkembangan psikis Perkembangan


fisik individu Individu prilaku Individu

Implikasi kaidah
perkembangan fisik,psikis,dan
perkembangan prilaku
individu terhadap pelayanan
BK
LK.1 Peserta dapat Menjelaskan

a. Menjelaskan makna dan karakteristik pertumbuhan fisik remaja.

b. Menjelaskan tentang macam perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja

c.Menjelaskan tentang keanekaragaman proporsi tubuh

d.Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik

e.Menjelaskan pengaruh pertumbuhan fisik terhadap perilaku.


Supervisi Kurikulum 2013

2. Uraian materi
a. Makna dan karakteristik pertumbuhan fisik individu.
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks.
Perubahan fisik adalah perubahan – perubahan fisik yan terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik yang
tampak jelas adalah tubuh berkembang pesat sehingga mencapai bentuk
tubuh orang dewasa yang disertai pula dengan berkembangnya kapasitas
produktif. Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh,
perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yan utama (primer)
dan ciri kelamin sekunder.
Rangkaian perubahan fisik yang paling jelas yang nampak dialami
oleh remaja adalah perubahan biologis dan fisiologis yang berlangsung pada
masa pubertas atau pada awal masa remaja, yaitu sekitar 11 – 15 tahun pada
wanita, dan 12 – 16 tahun pada pria (Hurlock, 1973: 20-21). Hormon-hormon
baru diproduksi oleh kelenjar endokrin, dan ini membawa perubahan dalam
ciri-ciri seks primer dan memunculkan ciri-ciri seks sekunder. Gejala ini
memberi isyarat bahwa fungsi reproduksi atau kemampuan
menghasilkanketurunan sudah mulai bekerja. Seiring dengan itu,
berlangsung pula pertumbuhan yang pesat pada tubuh dan anggota –
anggota tubuh untuk mencapai proporsi seperti orang dewasa.
Ciri-ciri seks primer remaja pria ditandai dengan sangat cepatnya
pertumbuhan testis, yaitu pada tahun pertama dan kedua,kemudian tumbuh
secara lebih lambat, dan mencapai usia matangnya pada usia 20 atau 21
tahun. Matangnya organ-organ seks tersebut memungkinkan remaja pria
(sekitar usia 14-15 tahun) mengalami mimpi basah.
Pada remaja wanita, kematangan organ-organ seksnya ditandai
dengan tumbuhnya rahin, vagina, dan ovarium secara cepat. Pada masa
inilah (usia 11-15 tahun) untuk pertama kalinya wanita mengalami
menstruasi pertama.
Ciri perubahan fisik adalah sebagai berikut:

a. Remaja Wanita.
1. Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota badan
menjadi panjang)
2. Pertumbuhan payudara
Supervisi Kurikulum 2013

3. Tumbuh bulu yang halus di kemaluan dan ketiak.


4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap
tahunnya.
5. Menstruasi atau haid.
6. Pinggul dan paha membesar

b. Remaja pria

1. Petumbuhan tulang
2. Testis (buah pelir membesar).
3. Tumbuh bulu halus di kemaluan
4. Tumbuh jakun dan mengalami perubahan suara.
5. Alat produksi sperma mulai bereproduksi ditandai mimpi basah.
6. Menguatnya otot-otot lengan dan paha.

b. Perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja


Perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja adalah sebagai berikut:

1) Perubahan ukuran tubuh.


Irama pertumbuhan mendadak menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum
anak mencapai taraf kematangan kelaminnya. Setahun sebelum pematangan
ini, anak akan bertambah tinggi 10 sampai 15 centimeter dan bertambah berat
5 sampai 10 kilogram setelah terjadi pematangan kelamin. Pertumbuhan
tubuh selanjutnya masih terus terjadi namun dalam tempo yang sedikit
lamban. Selama empat tahun pertumbuhan tinggi badan anak akan
bertambah 25 persen dan berat tubuhnya hampir mencapai dua kali lipat.
Anak laki-laki tumbuh terus lebih cepat dari pada anak perempuan.
Pertumbuhan anak laki-laki akan mencapai bentuk tubuh dewasa pada usia
10 sampai 20 tahun, sedang anak perempuan pada usia 20 tahun.
2) Perubahan proporsi tubuh
Ciri tubuh yang kurang proporsional pada masa remaja ini tidak sama
untuk seluruh tubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin proporsional.
Proporsi yang tidak seimbang ini akan berlangsung terus sampai seluruh
masa puber selesai dilalui sepenuhnya sehingga akhirnya proporsi tubuhnya
mulai tampak seimbang menjadi roporsi orang dewasa.
3) Ciri kelamin yang utama
Supervisi Kurikulum 2013

Pada masa anak-anak, alat kelamin yang utama masih belum


berkembang dengan sempurna. Ketika memasuki masa remaja, alat kelamin
mulai berfungsi pada saat pertama kali anak laki-laki mengalami “mimpi
basah”. Sedangkan anak perempuan indung telurnya mulai berfungsi pada
saat pertama kali mengalami menstruasi.
4) Ciri kelamin kedua.
Yangdimaksud dengan ciri kelamin kedua pada anak perempuan
adalah membesarnya buah dada dan mencuatnya puting susu, pinggul
melebar lebih lebar dari pada lebar bahu, tumbuh rambut di sekitar alat
kelamin dan ketiak, dan suara bertambah nyaring. Sedangkan ciri kelamin
kedua pada anak laki-laki adalah tumbuh kumis dan jenggot, otot mulai
tampak, bahu melebar lebih lebar daripada pinggul, nada suara membesar,
tumbuh jakun, tumbuh bulu di ketiak, dada, dan alat kelamin, serta
perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar.

Ciri kelamin kedua inilah yang membedakan bentuk fisik antara laki-
laki dan perempuan. Ciri ini pula yang seringkali merupakan daya tarik antar
jenis kelamin. Pertumbuhan tersebut bejalan seiring dengan perkembangan
ciri kelamin utama, dan keduanya akan mencapai taraf kematangan pada
tahun pertama atau tahun kedua masa remaja.

c. Keanekaragaman Proporsi Tubuh


1) Percepatan Pertumbuhan
Masa dan proses pertumbuhan tidak sama bagi semua remaja. Banyak
faktor individual mempengaruhi jalannya pertumbuhan ini, sehingga baik
awal maupun akhir prosesnya terjadi secara berbeda.

Pada titik awal mulainya pertumbuhan biasanya tidak terdapat


banyak berbeda, akan tetapi kecepatan pertumbuhan setiap individu menjadi
sangat berbeda sesuai iramanya masing-masing. Jadi perbedaan individual
tentang pertumbuhan tampak dalam perbedaan awal percepatan dan
cepatnya pertumbuhan.

1) Bagi remaja pria permulaan pertumbuhan berbeda-beda dan berkisar


antara 10 sampai 16 tahun.
Supervisi Kurikulum 2013

2) Bagi remaja wanita, percepatan pertumbuhan dumulai antara umur rata-


rata 11 tahun. Puncak pertambahan ukuran fisik dicapai pada umur 12
tahun yakni kuran lebih bertambah 6 – 11 cm setahun.
2) Proses Kematangan Seksual
Meskipun kematangan seksual berlangsung dalam batas-batas
tertentu dan urutan tertentu dalam perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder,
namun kematanagn seksual remaja berjalan secara individual, sehingga
hanya mungkin untuk memberikan ukuran rata-rata dan penyebarannya
saja.

3) Kriteria yang membedakan anak laki-laki dan perempuan, yaitu:


a) Kriteria kematangan seksual.
Kriteria kematangan seksual tampak lebih jelas pada anak
perempuan dari pada anak laki-laki. Menstruasi pertama dipakai sebagai
tanda permulaan pubertas. Sesudah itu masih dibutuhkan satu sampai
setengah tahun lagi sebelum matang bereproduksi.Kriteria pada remaja
laki-laki adalah dengan datangnya ejakulasi (pelepasan air mani).
Permulaannya masih sangat sedikit, sehingga tidak jelas.

b) Permulaan kematangan seksual


Permulaan kematangan seksual pada anak perempuan kira-kira 2
tahun lebih cepat mulainya dari pada anak laki-laki.

d. Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik


Kondisi yang mempengaruhi perkembangan fisik remaja
1) Sistem endokrin.
Bila sistem endoktrin berfungsi normal maka anak akan
memperlihatkan ukuran tubuh yang normal pula. Sebaliknya bila anak
mengalami kekurangan hormon pertumbuhan, maka akan menjadi kecil
seperti orang kerdil. Sedangkan yang kelebihan hormon pertumbuhan akan
tumbuh menjadi terlalu besar.
2) Pengaruh keluarga.
Faktor keluarga ini meliputi faktor keturunan maupun lingkungan.
Karena faktor keturunan, seorang anak dapat menjadi lebih tinggi dari anak
lainnya.
Supervisi Kurikulum 2013

3) Pengaruh Gizi
Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi
tubuhnya.
4) Gangguan emosional
Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan
menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan
membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di
kelenjar pituitari. Bila terjadi hal demikian, pertumbuhan awal remajanya
terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
5) Jenis kelamin.
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari anak
perempuan. Kecuali pada usia antara 12-15 tahun anak perempuan biasanya
akan sedikit lebih tnggi dan lebih berat dari anak laki-laki. Tejadinya
perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada
anak laki-laki memang berbeda dari perempuan.
6) Status sosial ekonomi.
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi
rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga
yang status sosial ekonominya tinggi.
7) Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki
tubuh yang lebih berat daripada anak yang sering sakit.
8) Akibat pertumbuhan fisik
Perubahan fisik pada masa remaja mempengaruhi semua begian
tubuh, baik eksternal maupun internal, sehingga juga mempengaruhi
keadaan fisik dan psikologisnya. Hal ini akan menimbulkan permasalah
dalam pola perilaku, sikap, dan kepribadian yaitu :
a) Dampak terhadap keadaan fisik.
Pada saat menstruasi remaja wanita sering mengalami sakit kepala,
sakit pinggang, kejang, dan sakit perut yang diiringi dengan pingsan dan
muntah-muntah, dan gangguan kulit. Karena itu timbullah rasa lelah,
tertekan, dan mudah marah. Perubahan fisik remaja juga dapat
menyebabkan gangguan pencernaan dan nafsu makan kurang baik
sehingga lesu dan lelah.Kalau remaja benar-benar sakit, ia ingin
Supervisi Kurikulum 2013

diperlakukan dengan penuh pengertian dan simpati yang lebih besar dari
biasanya.
b) Dampak terhadap Sikap dan perilaku
Pengaruh perubahan fisik terhadap sikap dan perilaku, yaitu:
i. Ingin menyendiri

Remaja mulai menarik diri dari teman-teman dan dari


berbagai kegiatan keluarga, dan sering bertengkar dengan
teman-teman dan dengan anggota keluarga. Juga ia sering
melamun dan mencoba eksperimen seks melalui masturbasi.
ii. Bosan
Remaja mulai bosan dengan permainan yang
sebelumnya amat digemari, bosan dengan tugas-tugas
sekolah, kegiatan-kegiatan sosial dan kehidupan pada
umumnya. Akibatnya remaja sedikit sekali bekerja sehingga
prestasinya di bebagai bidang menurun. Mereka menjadi
terbiasa untuk tidak mau berprestasi karena sering timbul
perasaan akan keadaan fisik yang tidak normal.
iii. Inkoordinasi (Koordinasi gerakan)kikuk dan janggal beberapa
waktu
iv. Antagonisme sosial( Tidak mau kerjasama, bermusushan)
v. Emosi yang meninggi
vi. Hilangnya kepercayaan diri
vii. Terlalu sederhana
c) Dampak terhadap jiwa
Perubahan fisik tersebut menyebabkan kecanggungan bagi
remaja karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
yang terjadi pada dirinya sendiri. Pertumbuhan badan yang mencolok
misalnya pembesaran payudara yang cepat membuat remaja merasa
tersisih dari teman-temannya. Demikian pula dalam menghadapi
menstruasi dan mimpi basah yang pertama, remaja perlu menyesuaikan
tingkah lakunya.
K. Rangkuman

Perubahan fisik remaja ditandai oleh (1) perubahan ukuran tubuh, yang
selama masa remaja pertumbuhan tinggi badan bertambah 25% dan berat badan
Supervisi Kurikulum 2013

sekitar 200 persen, (2) proporsi tubuh yang kurang proporsional, (3) ciri kelamin
utama yaitu kematangan fungsi alat kelamin utama yang pada wanita mengalami
menstruasi pertama dan “mimpi basah” pertama, dan (4) ciri kelamin kedua adalah
pinggul melebar, dan payudara membesar pada wanita dan tumbuhnya kumis dan
bulu halus di sekitar kelamin, membesarnya jakun, dan perubahan suara pada laki-
laki.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik adalah keluarga,


gizi, emosional, jenis kelamin, dan kesehatan. Perubahan fisik dapat mempengaruhi
perkembangan tingkah laku dan jiwa.

LK 2. Aktivitas belajar 2
Perkembangan psikis remaja
Pelaksanaan Pendampingan

1.Deskripsi

Peserta dapat menjelaskan:

1.Perkembangan sosial remaja....

2.Perkembangan emosi remaja.

3.Perkembangan bakat remaja.

4.Pendidikan dan karir remaja

5.Perkembangan nilai dan moral remaja.

2.Uraian Materi
1.Perkembangan psikis remaja

a.Perkembangan Sosial Remaja


Pada masa remaja berkembang “sosial cognition” yaitu kemampuan
untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai
individu yang unik, baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, maupun
Supervisi Kurikulum 2013

perasaannya. Pemahaman ini mendorong remaja menjalin hubungan sosial


dengan yang lebih karab dengan mereka, terutama teman sebaya, baik
melalui jalinan persahabatan maupun percintaan.

b.Perkembangan emosi Remaja


Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan
emosi yang tinggi. Masa remaja awal perkembangan emosinya
menunjukkan sifat yang sensitif dan reaktif yang sangat kuat terhadap
berbagai peristiwa atau situasi sosial, emosinya bersifat negatif dan
temperamental (mudah tersinggung, marah, atau mudah sedih dan
murung. Sedangkan remaja akhir sudah mampu mengendalikan
emosinyakembangan emosi yang tinggi

Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam


diri individu tentang keadaan mental dari fisik dan berwujud suatu tingkah
laku yang tampak.Emosi adalah warna afektif yang kuat yang dan ditandai
oleh perubahan-perubahan fisik. Pada saat terjadi emosi seringkali terjadi
perubahan-perubahan pada fisik antara lain:

1) Reaksi elektris pada kulit: meningkat bila terpesona.


2) Peredaran darah: bertambah cepat bila marah.
3) Denyut jantung: bertambah cepat bila terkejut.
4) Pernapasan: bernapas panjang kalau kecewa.
5) Pupil mata: membesar bila marah.
6) Liur mengering kalau takut atau tegang.
7) Bulu roma: berdiri kalau takut.
8) Pencernaan: mencret kalu tegang.
9) Otot: ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang atau
bergetar (tremor).
c. Perkembangan Bakat.
Bakat didefinisikan sebagai kemampuan individu untukmelakukan sesuatu
tugas, yang sedikit sekali atau tidak tergantung pada latihan sebelumnya.

Bingham menitik beratkan pada kondisi atau seperangkat sifat-sifat yang


dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan, atau
seperangkat respon seperti kemampuan berbahasa, musik, dan lain-lain (Dalam
Sumadi Suryabrata. 1991:168-169).
Supervisi Kurikulum 2013

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat. Faktor-faktor yang


mempengaruhi perkembangan bakat adalah sebagai berikut:

1. Diri individu.
Dorongan diri individu sangat mempengaruhi pengembangan bakat.
Misalnya, individu itu tidak berminat untuk megembangkan bakat yan
dimiliki atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi tinggi, atau
mungkin pula mempunyai kesulitan masalah pribadi sehingga ia
mengalami hambatan dalam pengembangan diri dan berprstasi sesuai
dengan bakatnya.

2. Lingkungan individu.

Misalnya orang tuanya kurang mampu untuk menyediakan kesempatan


dan sarana pendidikan yang ia butuhkan atau ekonominya cukup tinggi
tetapi kurang memberi perhatian terhadap pendidikan individu.

d. Pendidikan dan karir remaja

Pengertian Kehidupan Pendidikan dan karir

Mengapa manusia belajar dan bekerja?. Pada hakikatnya manusia


selalu ingin tahu, dengan demikian mereka selalu berupaya mengejar ilmu
pengetahuan. Atas dasar hakikat inilah maka manusia senantiasa terus belajar,
mencari tahu banyak hal. Banyak bangsa yang mengikuti prinsip pendidikan
(belajar) seumur hidup, yang artinya adalah manusia itu senantiasa terus
belajar sepanjang hayat.

Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman belajar yang dihayati


sepanjang hidupnya, baik di dalam jalur pendidikan sekolah maupunluar
sekolah. Berkaitan dengan perkembangan peserta didik, kehidupan pendidikan
yang dimaksud baik yang dialami oleh remaja sebagai peserta didik di dalam
lingkungan keluarga, sekolah, atau kehidupan masyarakat. Sedang kehidupan
karir merupakan pengalaman seseorang dalam dunia kerja

e. Perkembangan nilai dan moral remaja


Supervisi Kurikulum 2013

Nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat,


misalnya adat kebiasaan dan sopan santun (Sutikna dalam Sunaryo.2002:168)
Sopan santun, adat istiadat dan kebiasaan serta nilai yang terkandung dalam
Pancasila adalah nilai-nilai hidup yang menjadi pegangan seseorang dalam
kedudukannya sebagai warga negara Indonesia dalam hubungannya dengan
negara serta dengan sesama warga negara. Moral adalah ajaran tentang baik
buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban. Dalam moral diatur segala
perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan. Dan suatu perbuatan yang
dinilai tidak baik dan perlu dihindari. Moral berkaitan dengan kemampuan
membedakan antara perbuatan yang benar dan salah. Dengan demikian moral
merupakan kendali dalam bertingkah laku.

Dalam kaitannya dengan pengamalan nilai-nilai, maka moral merupakan


kontrol dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai hidup
yang dimaksud. Misalnya dalam pengamalan nilai hidup tenggang rasa, dalam
perilaku seseorang akan selalu memperhatikan perasaan orang lain dan dapat
membedakan tindakan yang benar dan yang salah.

Nilai-nilai kehidupan sebagai norma dalam masyarakat senantiasa


menyangkut persoalan antara baik dan buruk, jadi berkaitan dengan moral.

LK 3 Aktivitas belajar 3

Penerapan kaidah perkembangan fisik, psikologi,dan perilaku individu


terhadap pelayanan konseling.

Pelaksanaan Pendampingan

1.Deskripsi

Peserta dapat menjelaskan

1.Tugas perkembangan remaja

2 Karakteristik perbedaan individu

Penerapan kaidan perilaku, perkembangan fisik, dan psikis individu dalam sasaran
pelaksanaan bimbingan dan konseling.
Supervisi Kurikulum 2013

2.Uraian Materi
1.Tugas perkembangan remaja sebagai berikut:
a. Menerima keadaan fisik dan keragaman kualitasnya.
b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur
yang mempunyai otoritas.
c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar
bergaul dengan teman sebaya atau orang lain,baik secara individual
maupun kelompok.
d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.
e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap
kemampuannya sendiri.
f. Memperkuat kemampuan mengendalikan diri atau dasar skala nilai,
prinsip-prinsip atau falsafah hidup.
g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri

Tugas-tugas tersebut menuntut untuk dipenuhi. Artinya, remaja


membutuhkan sesuatu pelayanan, baik yang diusahakan sendiri maupun atas
bantuan pihak lain, untuk memenuhi tugas perkembangan tersebut sehingga siap
memasuki tahap perkembangan selanjutnya secara lebih baik.
Ada beberapa faktor yang paling penting yang mempengaruhi tugas-tugas
dalam perkembangan. Faktor yang menghalangi antara lain; tingkat perkembangan
yang mundur, tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas perkembangan, tidak
ada bimbingan untuk menguasainya, tidak ada motivasi, kesehatan butuk, cacat
tubuh, tingkat kecerdasan yang rendah. Sedangkan yang mendukung adalah tingkat
perkembangan yang normal, kesempatan untuk mempelajari tugas perkembangan,
ada bimbingan untuk menguasainya, memiliki motivasi, kesehatan yang baik,
tingkat kecerdasan yang tinggi, dan kreatifitas
2. Karakteristik perbedaan Individual Peserta Didik

Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik. Perbedaan tersebut dapat
diketahui secara fisik yang mempunyai bentuk khas, tingkat kestabilan emosi dan
temperamennya, sikap dan tingkah lakunya, bakatnya, nilai dan moralnya, dan
keadaan sosialnya. Dalam hal pemahaman terhadap peserta didik, guru bimbingan
Supervisi Kurikulum 2013

dan konseling tidak dapat menggolongkannya ke dalam satu kategori, misalnya ia


anak yang nakal, emosional, dan tidak berbakat atau berbakat.
Penerapan kaidah perkembangan fisik, psikis, dan perilaku individu dalam
layanan BK dapat dilakukan dalam beberapa kegiatan, antara lain
a. Penyusunan program
b. Pelaksanaan Layanan / Kegiatan Pendukung
c. Mengembangan materi
d. Kegiatan pelayanan konseling

LK 4 Aktivitas Belajar 4
Esensi pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan formal,
nonformal, dan informal
Pelaksanaan Pendampingan
a. Deskripsi
Modul ini mendeskripsikan tentang esensi pelayanan bimbingan dan konseling pada
satuan jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Materi yang dibahas
mencakup pentingnya bimbingan dan konseling, karakteristik perkembangan
peserta didik, tujuan pelayanan, prinsip pelayanan, ruang lingkup pelayanan dan
pendekatan yang digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar yang ingin dicapai dari paparan modul ini agar peserta dapat
menguasai esensi bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan formal,
nonformal, dan informal.
Pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan formal, nonformal,
dan informal
Peta Kompetensi
Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam satuan jalur
pendidikan formal, nonformal dan informal merupakan kompetensi dasar dari
kompetensi menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur,
jenis, dan jenjang satuan pendidikan. Kompetensi ini merupakan salah satu
kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru bimbingan dan konseling
atau konselor.
LK 4 Peserta dapat menjelaskan

Pentingnya Bimbingan dan Konseling dalam Satuan Jalur Pendidikan


Formal
Supervisi Kurikulum 2013

Pentingnya Bimbingan dan Konseling dalam Satuan Jalur Pendidikan


Nonformal

Pentingnya Bimbingan dan Konseling dalam Satuan Jalur Pendidikan


Informal

Uraian Materi

1. Dasar pemikiran penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling


dalam satuan jalur pendidikan formal bukan semata-mata terletak adanya
hukum (perundang-undangan) yang berlaku, tetapi yang lebih penting
adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu
mengembangan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas
perkembangannya yang mencakup aspek fisik, emosi, sosial, intelektual, dan
moral spiritual. Peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam
proses berkembang yaitu berkembang ke arah kematangan atau
kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut individu memerlukan
pelayanan bimbingan dan konseling karena mereka masih kurang memiliki
pemahaman dan wawasan tentang diri dan lingkungannya.Pelayanan
bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan formal penting untuk
dilakukan. Pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik
untuk mencapai tugas perkembangan.
2 Pendidikan nonformal mempunyai karakteristik yang berbeda dengan
pendidikan formal. Dilihat dari karakteristik warga belajarnya, usianya
sangat bervariasi dan biasanya tidak sesuai dengan tahap perkembangannya.
Dilihat dari waktu pelaksanaan dan proses kegiatan pembelajarannya juga
lebih fleksibel dibandingkan pendidikan formal. Dengan karakteristik yang
demikian, maka kecenderungan masalah yang dihadapi warga belajar
pendidikan nonformal lebih banyak muncul. Dengan demikian pelayanan
bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan pada satuan jalur pendidikan
nonformal.
Supervisi Kurikulum 2013

3. Pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan informal


penting untuk membantu peserta didik mengenal dan menerima diri sendiri
dan lingkungannya secara positif dan dinamis sesuai dengan peranan yang
diinginkannya di masa depan.

Karakteristik perkembangan peserta didik pada satuan jalur pendidikan


informal tidak begitu mencolok, karena peserta didik dalam jalur pendidikan
informal (home schooling) dalam tahap perkembangan yang sama, sehingga
tugas perkembangannyapun dalam usia yang sama. Untuk itu pelayanan
bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan informal lebih
berorientasi pada ketercapaian tugas-tugas perkembangannya disamping
juga membantu peserta didik dalam pemecahan masalah

LK 5. Aktivitas belajar 5.
Hakekat, pengertian, tujuan, prinsip, teknik dan pendekatan serta prosedur
assesmen
Pelaksanaan Pendampingan
1.Deskripsi
Modul ini mendeskripsikan tentang pemahaman hakekat, pengertian, tujuan,
prinsip, teknik dan pendekatan serta prosedur assesmen yang meliputi penyusunan
dan mengembangkan instrumen, pelaksanaan assesmen, analisis data, dan
mengadministrasikan hasil assesmen.
LK 5 Hakekat, pengertian, tujuan, prinsip, teknik dan pendekatan serta prosedur
assesmen
Peserta dapat menjelaskan
.
Mampu mendeskirpsikan hakekat, pengertian, tujuan, dan prinsip-
prinsip assesmen

Mampu menyebutkan teknik dan pendekatan assesmen dalam


bimbingan dan konseling..

Memiliki keterampilan dalam menyusun dan mengembangkan


instrumen, melaksanakan, menganalisis hasil, dan
mengadministrasikan hasil assesmen
Supervisi Kurikulum 2013

2. Uraian Materi
a. Hakekat Assesmen
Asssesmen adalah penilaian terhadap diri individu guna pemberian
pelayanan bimbingan dan konseling agar sesuai dengan kebutuhan, kondisi,
dan masalah konseli. Pemahaman diri konseli harus didasarkan pada adanya
keterangan tentang diri yang akurat dan sahih. Data diri yang tidak akurat
bisa menimbulkan pemahaman yang keliru. Data yang demikian hendaknya
juga dibarengi dengan pengamatan terhadap konseli. Untuk itu diperlukan
instrumen assesmen baik dalam bentuk tes maupun non tes.
b. Tujuan assesmen sebagaiberikut :
1. Untuk menyaring dan mengidentifikasi anak

2. Untuk membuat keputusan tentang penempatan anak

3. Untuk merancang individualisasi pendidikan

4. Untuk memonitor kemajuan anak secara individu

5. Untuk mengevaluasi keefektifan program.

c. Prinsip asesmen
1. Sesuai dengan norma masyarakat atau filosofi hidup
2. Keterpaduan
3. Realistis
4. Tester yang terlatih (qualified
5. Keterlibatan peserta didik
6. Padagogis
7 Akuntabilitas

b. Hasil assesmen yang objektif, dalam arti dapat menggambarkan prestasi atau
kemampuan peserta didik yang sebenarnya, maka assesmen harus menggunakan
berbagai teknik dan sifatnya komprehensif. Dengan sifat komprehensif,
Supervisi Kurikulum 2013

dimaksudkan agar kemampuan dan permasalahan yang diungkapkomprehensif


yang mencakup berbagai bidang pelayanan bimbingan dan konseling
c. Hasil assesmen hendaknya diikuti dengan tindak lanjut. Data hasil assemen sangat
bermanfaat bagi konselor, tetapi juga sangat bermanfaat bagi peserta didik, dan
sekolah. Oleh karenanya perlu dikelola dengan sistem administrasi yang teratur.
Hasil assesmen harus dapat ditafsirkan sehingga konselor dapat memahami
kemampuan dan permasalahan setiap peserta didik sehingga dapat dijadikan
dasar dalam penyusunan program pelayanan bimbingan dan konseling sehingga
sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan masalah peserta didik.

LK 6.Aktivitas Belajar 6
Diskripsi.
Modul ini membahas tentang pengertian dan tujuan bimbingan dan konseling (BK),
fungsi BK, prinsip-pronsip dan asas BK, bidang-bidang BK, jenis-jenis layanan dan
kegiatan pendukung BK, serta format pelayanan BK
Peserta dapat menjelaskan

1.Pengertian bimbingan konseling

2..Fungsi bimbingan konseling

3.Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling

4. Azaz Bimbingan Konseling

5.Bidang-bidang bimbingan dan konseling


Supervisi Kurikulum 2013

6. Tenis bimbingan dan konseling

7.Format pelayanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling

Uraian Materi
a.Pengertian dan Tujuan BK

Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, berkenaan
dengan pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-sehari (KES) dan penanganan
kondisi kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu (KES-T), baik secara perorangan
maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam
bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan
perencanaan karir,melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung,
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Dengan pelayanan bantuan bimbingan dan konseling memungkinkan peserta didik
mengenal dan menerima diri sendiri serta mengenal dan menerima lingkungannya
secara possitif dan dinamis, serta mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan
mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan peranan yang
diinginkannya di masa depan.
Adapun tujuan dari pelayanan bimbingan dan konseling adalaha seperti yang
dinyatakan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan nasional Nomor 2 Tahun 2003
yaitu untuk terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengertahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri,
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Supervisi Kurikulum 2013

b.Fungsi Bimbingan dan Konseling


Pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak
dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Fungsi-fungsi
tersebut adalah:
1. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan
penembangan peserta didik. Pemehaman itu meliputi;
1.1 Pemahaman tentang diri peserta didik, terutama oleh peserta didik sendiri,
orang tua, dan guru (termasuk guru BK/Konselor).
2.1 Pemahaman tentang lingkungan peserta didik (termasuk di dalamnya
lingkungan keluarga dan sekolah), terutama olehpeserta didik sendiri,
orang tua, dan guru (termasuk guru BK/Konselor).
3.1 Pemahaman tentang lingkungan (termasuk di dalamnya informasi
pendidikan, informasi jabatan/pekerjaan, informasi sosial dan
budaya/nilai-nilai), terutama oleh peserta didik sendiri, orang tua, dan guru
(termasuk guru BK/Konselor).
2. Fungsi pencegahan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari permasalahan yang mungkin
timbul, yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan
kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
3. Fungsi pengentasan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta
didik.

4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi
positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan
berkelanjutan.
5.Fungsi Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan
atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui diselenggarakannya berbagai jenis layanan
dan kegiatan bimbingan dan konseling untuk mencapai hasil sebagaimana terkandung
dalam masing-masing fungsi. Setiap layanan dan kegiatan bibingan dan kon seling
yang dilaksanakan harus secara langsung mengacu kepada satu atau lebih fungsi-
Supervisi Kurikulum 2013

fungsi tersebut agar hasil-hasil yang hendak dicapainya secara jelas dapat
diidentifikasi dan dievaluasi.

6.Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling


Sejumalah prinsip dan asas mendasar gerak dan langkah penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip dan asas-asas ini berkaitan dengan
tujuan, sasaran layanan, jenis layanan dan kegiatan pendukung, serta berbagai aspek
operasionalisasi pelayanan bimbingan dan konseling.
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling perlu diperhatikan sejumlah prinsip, yaitu:
1. Prinsi-prinsip berkenaan dengan sasaran layanan:
a. Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur,
jenis kelamin, suku, agama, dan stasus sosial ekonomi.
b. bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu
yang unik dan dinamis.
c. Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap dan berbagai
aspek perkembangan individu.

d.Bimbingan dan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan


individual yang menjadi orientasi pokok pelayanannya.
e.Prinsip-prinsip berkenaan dengan permasalahan individu:

1. Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut


pengaruh kondisi mental/fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di
rumah, di sekolah, serta dalam kaitannya dengan kontak sosia dan
pekerjaan, dan sebaliknya denganpengaruh lingkungan terhadap kondisi
mental dan fisik individu.
2. Kesenjangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya
masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian utama
pelayanan bimbingan dan konseling.
d..Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan:
1. bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari upaya
pendidikan dan pengembangan individu, oleh karena itu
program bimbingan dan konseling harus diselaraskan dan
Supervisi Kurikulum 2013

dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan


peserta didik.

2. program bimbingan dan konseling harus fleksibel, disesuaikan


dengan kebutuhan individu, masyarakat, dan kondisi lembaga.

3. program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan


dari jenjang pendidikan yang terendah sampai tertinggi.

4. terhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling


perlu diadakan penilaian yang teratur dan terarah.
e.Prinsip-prinsip berkenaan dengan tujuan pelaksanaan pelayanan:

1. bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk


pengembangan ndividu yang akhirnya mampu membimbing
diri sendiri dalam menghadapi permasalahan.

2. dalam proses bimbingan dan konseling keputusn yang diamkbil


dan yang akan dilakukan oleh individu hendaknya atas
kemauan individu itu sendiri, bukan karena kemauan atau
desakan dari pembimbing atau pihak lain.

3. permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam


bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.

4. kerjasama antara guru BK/Konselor, guru-guru lain, dan orang


tua amat menentukan hasil pelayanan bimbingan dan konseling.

5. pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling


ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil
pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam
proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu
sendiri.
Supervisi Kurikulum 2013

f.Asas-asas Bimbingan dan Konseling

Penyelenggaraan layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling selain


dimuati oleh fungsi dan didasarkan pada prinsip-prinsip bimbingan, juga
dituntut untuk memenuhi sejumlah asas bimbingan dan konseling.
Pemenuhan atas asas-asas itu akan memperlancar pelaksanaan dan lebih
menjamin keberhasilan layanan/kegiatan, sedangkan penginkarannya
akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan pelaksanaan serta
mengurangi atau mengaburkan lasil layanan/kegiatan bimbingan dan
konseling itu sendiri.
Asas-asas Bimbingan dan Konseling meliputi:
1. Asas kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yangmenuntut
dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta didik
(konseli) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang
tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini
guru BK/Konselor berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua
data dan keterangan itu sehingga kerahasiannya benar-benar terjamin.

2. asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling


yangmenghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik. (konseli)
mengikuti/menjalankan layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya.
Dalam hal ini guru BK/Konselor berkewajiban membina dan
mengembangkan kesukarelaan seperti itu

3. asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling


yangmenghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran
layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik di
dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam
menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru BK/Konselor berkewajiban
mengembangkan keterbukaan peserta didik (Konseli). Keterbukaan ini
amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya
kesukarelaan pada diri peserta didik yang menjadi sasaran
Supervisi Kurikulum 2013

layanan/kegiatan. Agar peserta didik dapat terbuka, guru BK/Konselor


terlebih dahulu harus bersikap terbukadan tidak berpura-pura.

4. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yangmenghendaki


agar peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi
secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan dan
konseling. Dalam hal ini guru BK perlu mendorong peserta didik untuk
aktif dalam setiap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang
diperuntukkan baginya.

5. Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yangmenunjuk


pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yaitu: peseta didik sebagai
sasaran layanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-
individu yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri
sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan,
mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru BK hendaknya
mampu mengarahkan layanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian peserta didik

6. Asas kekiknian, yaitu asas bimbingan dan konseling yangmenghendaki


agar obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan
peserta didik (konseli) dalam kondisinya sekarang. Layanan yang
berkenaan dengan masa depan atau kondisi masa lampau dilihat dampak
dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang dapat
diperbuat sekarang.

7. Asas kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling


yangmenghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (konseli)
yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus
berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangannya dari waktu ke waktu.

8. asas keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling


yangmenghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan
Supervisi Kurikulum 2013

konseling, baik yang dilakukan oleh guru BK/Konselor maupun pihak


lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. Untuk inikerjasama
antara guru BK dan pihak-pihak yang berperanan dalam
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus
dikembangkan. Koordinasi segenap layanan/kegiatan bimbingan dan
konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

9. Asas kenormatifan, yaitu asas bimbingan dan konseling


yangmenghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai
dan norma-norma yang ada, yaitu norma-norma agama, hukum dan
peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku.
Layanan dan kegiatan bimbingan dan konselingharus dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik (konseli) memahami,
menghayati, dan mengamalkan norma-norma tersebut

10. Asas keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yangmenghendaki


agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas
dasar kaidah-kaidah profesional. Keprofesionalan guru BK harus
terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling.

11. Asas alih tangan, yaitu asas bimbingan dan konselingyangmenghendaki


agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan
bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu
permasalahan peserta didik (konseli) mengalihtangankan permasalahan
itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru BK/Konselor dapat menerima alih
tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain, selain juga
dapat mengalihtanagankan kasus kepada guru mata peelajaran/praktik
dan ahli-ahli lain.

12. Asas tut wuri handayani, yaitu asas bimbingan dan konselingyang
menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara
keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi (memberikan
Supervisi Kurikulum 2013

rasa aman), mengembangkan keterladanan, memberikan rangsangan dan


dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik
(konseli) untuk maju.

Segenap asas perlu diselenggarakan secara terpadu dan tepat waktu


yang satu tidak perlu didahulukan atau dikemudiankan dari yang lain.

g.Bidang Bimbingan dan Konseling

Bidang bimbingan dan konseling dibagi ke dalam empat bidang, yaitu


meliputi:

a. Bidang pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan


yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik.
b. Bidang pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan
yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif
dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial
yang lebih luas.
c. Bidang pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan
yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar
dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar
secara mandiri.
d. Bidang pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih
dan mengambil keputusan karir.
h.Jenis-jenis Layanan
Pelayanan bimbingan dan konseling diselenggarakan melalui berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung berikut

a.Jenis-jenis layanan
1) Orientasi,
a) Pengertian.

Layanan orientasi yaitu layanan yang membantu peserta didik


memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah
dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta
Supervisi Kurikulum 2013

mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan


yang baru. Setiap peserta didik perlu memahami apa dan bagaimana
keadaan situasi baru yang akan dimasuki itu. Pengetahuan awal itu
akan membawanya datang dan memasuki situasi yang dimaksudkan
dengan cara yang tepat sehingga memberikan dampak positif sertaa
terhindar dari berbagai hambatan dan kesulitan.

Berbagai hal yang ada di lingkungan yang selama ini ada, mungkin juga
sebenarnya masih baru bagi seseorang, belum diketahui
keberadaannya, belum dipahami keadaannya, gunanya dan
kesempatan-kesempatan yang dikandungnya. Adanya sekolah,
perguruan tinggi, kantor, pabrik dan perusahaan, obyek wisata, dan
lain sebagainya merupakan bagian dari kekayaan dan kesempatan yang
terdapat di sekitar kita. Tanpa mengetahui apa, siapa, mengapa dan
untuk apa, bagaimana, di mana dan ke mana arah sesuatu itu,
seseorang tidak dapat mengambil hikmah atau kemanfaatan dari
sesuatu yang dimaksudkan itu. Demikian pula, seseorang tidak dapat
mempersiapkan diri ataupun memberikan perlakuan tertentu terhadap
sesuatu yang bagi dirinya baru, dan belum dipahaminya itu.

Layanan orientasi berupaya menjembatani kesenjangan antara


seseorang dengan suasana ataupun objek-objek baru. Layanan ini juga
secara langsung atau pun tidak langsung mengantarkan orang.yang
dimaksud memasuki suasana ataupun objek baru agar ia dapat
mengambil manfaat berkenan dengan situasi atau objek baru itu. Guru
BK/Konselor bertindak sebagai pembangun jembatan atau agen yang
aktif mengantar seseorang memasuki daerah baru.

b) Tujuan
Layanan orientasi berupaya mengantarkan peserta didik (konseli)
untuk memasuki suasana atau lingkungan baru. Melalui layanan ini
peserta didik (konseli) mempraktikkan berbagai kesempatan untuk
memahami dan melakukan kontak secara konstruktif dengan
berbagai elemen suasana baru tersebut. Lebih jauh, individu mampu
menyesuaikan diri dan/atau mendapatkan manfaat tertentu dari
berbagai sumber yang ada pada suasana atau lingkungan tesebut.
Supervisi Kurikulum 2013

Layanan orientasi dikaitkan dengan fungsi-fungsi konseling. Fungsi


pemahaman mendapat posisi yang paling dominan dalam layanan
orientasi. Peseerta didik memahami berbagai hal yang penting dari
suasana yang baru dijumpainya, kemudian mengolah hal-hal baru
tersebut sehingga dapat digunakan untuk sesuatu yang
menguntungkan. Penyesuaian diri dan perencanaan kegiatan yang
bersifat konstruktif dilakukan untuk lebih baik lagi dalam memasuki
atau berhubungan dengan suasana baru itu.

Dengan pemahaman terhadap elemen suasana baru beserta berbagai


keterangannya itu, individu yang bersangkutan dapat terhindar dari
hal-hal negatif yang dapat timbul apabila dia tidak memahaminya
(fungsi pencegahan). Di samping itu, kemampuan penyesuaian diri
dan pemanfaatan secara konstruktif sumber-sumber,yang ada pada
situasi, lingkungan dan/atau objek-objek baru itu, individu dapat
mengembangkan dan memelihara potensi dirinya (fungsi
pengembangan dan pemeliharaan). Lebih jauh, pemahaman dan
kemampuan konstruktif ini merupakan jalan bagi pengentasan
masalah individu (fungsi pengentasan) dan dalam membela hak-hak
pribadi diri sendiri (fungsi advokasi).

c Komponen
Komponen layanan orientasi meliputi guru BK/konselor,
individu peserta layanan (peserta didik), dan lingkungan atau suasana
atau objek baru yang menjadi isi layanan. Ketiga komponen itu
tersinergikan dalam layanan.

d.Konselor
Konselor merupakan ahli pelayanan konseling, penyelenggara
layanan orientasi. Konselor menyiapkan segenap keperluan untuk
terselenggaranya layanan, terutama yang menyangkut para peseerta
layanan. Konselor dapat dibantu oleh penyaji atau nara sumber lain
sesuai dengan isi layanan.

e.Peserta layanan
Supervisi Kurikulum 2013

Peserta layanan adalah orang-orang atau peserta didik yang


sedang atau akan berada pada, atau memerlukan akses terhadap
suasana, lingkungan dan/atau objek-objek baru.

Peserta didik yang sedang dan akan berda pada suasana baru itu sedikit
banyaknya mengalami masalah, baik yang dialami sekarang maupun
dalam konteks tertentu di masa mendatang. Masalah-masalah inilah
yang diantisipasi dan ditangani melalui layanan orientasi.

f.Isi Layanan
Isi layanan orientasi adalah berbagai elemen berkenaan dengan
suasana, lingkungan, dan objek-objek yang ada dan/atau terkait
dengan apa yang dianggap baru oleh peserta didik yang bersangkutan.
Isi layanan orientasi meliputi:Bidang pengembangan pribadi: suasana,
lembagadan obyek-obyek pengembangan pribadi seperti kegiatan atau
pengembangan bakat, pusat kebugaran dan latihan pengembangan
kemampuan diri, tempat rekreasi.

Bidang pengembangan hubungan sosial:suasana, lembaga dan


obyek-obyek sosial, seperti: berbagai suasana hubungan sosial antara
peserta didik, dalam organisasi atau lembaga tertentu, dalam acara
sosial tertentu.

Bidang pengembangan kegiatan belajar: suasana,lembaga dan


obyek belajar, seperti belajar di perpustakaan, laboratorium, bengkel,
sekolah atau kelas, lemabaga tertentu, cara-cara belajar, bahan belajar.

Bidang pengembangan karir: suasana, lembagadan obyek kerja


atau karir, seperti kantor, bengkel, pabrik, pengoperasionalan
perangkat kerja tertentu.

Asas
Partisipasi aktif peserta didasarkan atas kesukarelaan dan
keterbukaan. Masing-masing pihak, guru BK/Konselor termasuk
penyaji dan nara sumber lainnya dan seluruh peserta bersukarela
melaksanakan perannya, serta terbuka dalam dalam dinamika saling
hubungan mereka (saling memberi dan menerima, tidak berpura-pura,
lugas dan tuntas). Asas kerahasiaan diberlakukan terhadap hal-hal
yang bersifat pribadi. Penyebutan nama dan identitas lainnya hanya
Supervisi Kurikulum 2013

dilakukan sepanjang tidak merugikan pribadi-pribadi yang


besangkutan.

a. Teknik yang digunakan diasanakan melalui:

1. Penyajian: melalui ceramah, tanya jawab, diskusi.


2. Pengamatan: melihat langsung obyek-obyek yang ada.
3. Partisipasi: melibatkan diri secara langsung dalam suasana dan
4. Kegiatan, mencoba, mengalami sendiri.
5. Studi dokumenter: membaca dan mempelajari berbagai
dokumen yang ada.
b Operasionalisasi Layanan
Layanan orientasi harus direncanakan, dipersiapkan, dan
diselenggarakan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai hasil
yang optimal.

Perencanaan, meliputi:
1. Menetapkan obyek orientasi yang akan menjadi isi layanan
2. Menetapkan peserta layanan

3, Menetapkan jenis kegiatan termasul format kegiatan

4. Menyiapkan fasilitas (penyaji, nara sumber, dan media


Aktivitas

LK 7 Aktivitas Belajar 7
1 Deskripsi
Modul ini mendeskripsikan tentang perancangan program bimbingan dan konseling.
Perancangan program Bimbingan dan Konseling dimulai dari analisis kebutuhan yang dilanjutkan
dengan pemahaman tentang program bimbingan dan konseling serta penyusunan program
bimbingan dan konseling mulai dari perumusan tujuan, pengembangan materi bimbingan dan
konseling, perumusan kegiatan layanan dan pendukung, pengorganisasian, penilaian, penyusunan
jadwal kegiatan hingga perencanaan sarana dan biaya pelaksanaan program bimbingan dan
konseling

Program bimbingan dan konseling


Peserta dapat menyusun program bimbingan dan konseling.yang berkelanjutan
berdasar kebutuhan peserta didik secara komprehensif dengan pendekatan
perkembangan.

b. Pengertian Analisis Kebutuhan


Supervisi Kurikulum 2013

c. Langkah-langkah Analisis Kebutuhan

d. Analisis kebutuhan

e. Pengertian Program Bimbingan dan Konseling

f. Manfaat Program Bimbingan dan Konseling

g. Ciri - ciri Program Bimbingan dan Konseling

h. Jenis-jenis Program Bimbingan dan Konseling

8) Perumusan Tujuan

9) Pengembangan Materi Bimbingan dan Konseling

10) Perumusan Kegiatan Layanan dan Kegiatan Pendukung

11) Pengorganisasian Program Bimbingan dan Konseling

12) Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

13) Penyusunan Jadwal Kegiatan

14) Sarana Penyelenggaraan Program Bimbingan dan Konseling

1 Biaya Penyelenggaraan Program Bimbingan dan Konseling

LK 7 Peserta dapat menjelaskan

1.Pengertian Analisis Kebutuhan

2.Langkah-langkah Analisis Kebutuhan

3.Analisis kebutuhan

4.Pengertian Program Bimbingan dan Konseling

5.Manfaat Program Bimbingan dan Konseling


Supervisi Kurikulum 2013

6.Ciri - ciri Program Bimbingan dan Konseling

7.Jenis-jenis Program Bimbingan dan Konseling

8.Perumusan Tujuan

9.Pengembangan Materi Bimbingan dan Konseling

10.Perumusan Kegiatan Layanan dan Kegiatan Pendukung

11.Pengorganisasian Program Bimbingan dan Konseling

12.Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

13.Penyusunan Jadwal Kegiatan

14 Sarana Penyelenggaraan Program Bimbingan dan Konseling


Supervisi Kurikulum 2013

15. Biaya Penyelenggaraan Program Bimbingan dan Konseling

2.Uraian Materi

Pengertian Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan adalah kegiatan mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan


penghambat (kesenjangan) proses pelayanan untuk menetapkan media yang tepat dan
relevan dalam mencapai tujuan pelayanan (goals and objectives) yang mengarah pada
pencapaian tugas perkembangan
Analisis kebutuhan konseli dilakukan sebelum suatu program pelayanan bimbingan
dan konseling dirancang dan dikembangkan. Pada prinsipnya tujuan analisis
kebutuhan adalah untuk mengidentifikasi topik dan media pelayanan yang tepat dan
relevan
i. Langkah langkah Kebutuhan atau masalah peserta
didik dapat diidentifikasi melalui
1). Karakteristik siswa, seperti aspek-aspek fisik (kesehatan dan
keberfungsiannya), kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar,
temperamen (periang, pendiam, pemurung, atau mudah tersinggung), dan
karakternya (seperti kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab)

2). Harapan peserta didik, sekolah, dan masyarakat dapat dianalisis dari tugas-
tugas perkembangan yang dijabarkan dalam rumusan kompetensi dan
materi pengembangan kompetensi yang ada dalam silabus.
3. Analisis Kebutuhan
1. pengkuran kebutuhan akan menfokuskan perhatian perencanaan program
kepada masalah-masalah yang penting. Ini akan membantu perencanaan
program menyusun rencana penggunaan dan pengelolaan waktu serta sumber-
sumber secara efisien;
2. Pengukuran kebutuhan memberikan dasar pengesahan bahwa perhatian
perencana program hanya kepada kebutuhan tertentu;
3 Pengukuran kebutuhan memberikan informasi dasar untuk mengukur
perubahan performasi siswa.
4. Pengertian Program Bimbingan Konseling
Supervisi Kurikulum 2013

Program bimbingan dan konseling diartikan seperangkat kegiatan


bimbingan dan konseling yang dirancang secara terencana, terorganisasi,
terkoordinasi selama periode waktu tertentu dan dilakukan secara kait mengait
untuk mencapai tujuan
5 Manfaat Program Bimbingan Konseling
a. Memungkinkan Guru Pembimbing untuk menghemat waktu, usaha, biaya,
dengan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, dan
usaha coba-coba yang tidak menguntungkan.

b. Siswa asuh akan menerima pelayanan bimbingan dan konseling secara


seimbang dan menyeluruh, baik dalam hal kesempatan, bidang bimbingan
dan jenis-jenis layanan bimbingan yang diperlukan.

c. Setiap Guru Pembimbing mengetahui peranannya masing-masing dan


mengetahui pula bilamana dan dimana harus bertindak, dalam pada itu
Guru Pembimbing akan menghayati pengalaman yang sangat berguna
untuk kemajuannya sendiri dan untuk kepentingan siswa-siswa asuhnya

6.Ciri ciri Bimbingan Konseling


a. Program bimbingan dan konseling itu hendaknya dikembangkan secara
bertahap dengan melibatkan semua unsur atau staf sekolah dalam
perencanaannya (guru, wali kelas, kepala sekolah/wakil kepala sekolah,
dan staf sekolah lainnya)

b. Program bimbingan dan konseling itu hendaknya memiliki tujuan yang


ideal dan realitas dalam perencanaannya.

c. Program bimbingan dan konseling itu hendaknya mencerminkan


komunikasi yang kontinyu antara semua unsur atau staf sekolah yang
bersangkutan.

d. Program bimbingan dan konseling itu hendaknya menyediakan atau


memiliki fasilitas yang diperlukan.
Supervisi Kurikulum 2013

e. Program bimbingan dan konseling itu hendaknya memberikan pelayanan


kepada semua peserta didik

f. Program bimbingan dan konseling hendaknya menunjukkan peranan yang


signifikan dalam menghubungkan dan memadukan sekolah dengan
masyarakat.

g. Program bimbingan dan konseling hendaknya memberikan kesempatan


untuk melaksanakan penilaian terhadap diri sendiri

7.Jenis-jenis Program Bimbingan dan Konseling

a. Program harian, yaitu program yang langsung diadakan pada hari-hari


tertentu dalam satu minggu.

b. Program mingguan, yaitu program yang akan dilaksanakansecara penuh


untuk kurun waktu satu minggu tertentu dalam satu bulan.

c. Program bulanan, yaitu program yang akan dilaksanakan secarapenuh


untuk kurun waktu satu bulan tertentu dalam satu catur wulan.

d. Program semester, yaitu program yang akan dilaksanakan secarapenuh


untuk kurun waktu satu semester tertentu dalam satu tahun ajaran.

e. Program Tahunan, yaitu program yang akan dilaksanakan secarapenuh


untuk kurun waktu satu tahun tertentu dalam satu jenjang sekolah.
8. Pengembangan Materi Bimbingan dan Konseling

Pengembangan materi bimbingan dan konseling dilakukan setelah kita


melakukan analisis kebutuhan materi bimbingan dan konseling. Pengembangan
materi bimbingan dan konseling dimaksudkan sebagai acuan guru dalam
memberikan kegiatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Supervisi Kurikulum 2013

Pengembangan materi adalah segala bentuk pengembangan bahan yang


digunakan untuk membantu guru pembimbing dalam melaksanakan kegiatan
layanan bimbingan dan konseling. Bahan bimbingan dimaksud bisa berupa bahan
bimbingan tertulis maupun bahan bimbingan tidak tertulis. Bahan bimbingan
yang dimaksud adalah seperangkat materi bimbingan dan konseling yang
disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari bentuk kompetensi yang
ada pada diri peserta didik sehingga guru pembimbing dapat memberikan
perlakuan lebih lanjut terhadap kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh peserta
didik

3. Perumusan Kegiatan Layanan dan Kegiatan Pendukung

1) Layanan Orientasi,merupakan layanan yang memungkinkan


siswamemahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-
obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar
berperannya siswa di lingkungan yang baru itu.

2) Layanan Informasi,merupakan layanan yang memungkinkan


siswamenerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi
belajar, pergaulan, jabatan, pendidikan lanjutan).

3) Layanan Penempatan dan Penyaluran,merupakan layanan


yangmemungkinkan siswa memperoleh penempatan dan penyaluran yang
tepat (misalnya penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok
belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan
ko/ekstra kurikuler).

4) Layanan Penguasaan Konten,merupakan layanan yangmemungkinkan


siswa mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam
menguasai materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan
dirinya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
Supervisi Kurikulum 2013

5) Layanan Konseling Perorangan,merupakan layanan yangmemungkin-kan


siswa mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan)
maupun bisa juga melalui tatap muka seperti melalui internet (e-counseling)
untuk mengentaskan permasalahan yang dideritanya.

6) Layanan Bimbingan Kelompok,merupakan layanan yangmemungkin-kan


sejumlah siswa secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk
menunjang pemahaman dan
7) Layanan Konseling Kelompok,merupakan layanan yangmemungkinkan
siswa (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk
pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika
kelompok.

8) Layanan Konsultasi,merupakan layanan yang memungkinkanseseorang


memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan
dalam menangani kondisi dan atau permasalahan orang lain yang menjadi
kepeduliannya.

9) Layanan Mediasi,merupakan layanan yang memungkinkan fihak-fihak


yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan (bertikai)
menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan mereka.

b. Kegiatan Pendukung

Kegiatan layanan tersebut di atas akan dipermudah dan ditingkatkan

kelancaran dan keberhasilannya oleh kegiatan pendukung. Kegiatan ini pada


umumnya dapat dilaksanakan tanpa kontak langsung dengan siswa. Kegiatan
pendukung yang perlu dilakukan adalah :
Supervisi Kurikulum 2013

1) Aplikasi Instrumentasi,merupakan kegiatan untuk mengumpulkandata


dan keterangan tentang siswa, keterangan tentang lingkungan siswa dan
lingkungan lainnya. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan
berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.

2) Himpunan Data,merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruhdata dan


keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan siswa.
Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik,
komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup.

3) Konferensi Kasus,merupakan kegiatan untuk membahaspermasalahan


siswa dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan keterangan, kemudahan dan

4) Kunjungan Rumah,merupakan kegiatan untuk memperoleh


data,keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan siswa melalui kunjungan ke rumahnya. Kunjunganrumah ini
merupakan salah satu bentuk kerja sama dengan orang tua.

5) Alih Tangan Kasus,merupakan kegiatan pendukung untukmendapatkan


penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami siswa
dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih
berwenang, misalnya kepada guru mata pelajaran, psikolog, sesuai dengan
permasalahan siswa.

6) Tampilan Kepustakaan, merupakan kegiatan pendukung


untukmendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapi peserta didik
melalui kajian pustaka yang dilakukan secara mandiri oleh peserta didik.

11.Pengorganisasian Progaram Bimbingan Konseling


Program-program ini perlu disusun dengan memperhatikan pola umum
bimbingan dan konseling dan berbagai kondisi yang terdapat di lapangan. Organisasi
Supervisi Kurikulum 2013

diartikan sebagai kumpulan orang dengan sistem kerja sama untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam sistem kerjasama secara jelas diatur siapa menjalankan apa, siapa
bertanggung jawab atas siapa, arus komunkasi, dan memfokuskan sumber daya pada
tung juan

12. Evaluasi Program Bimbingan Konseling


Untuk melihat keefektifan layanan di satu sisi, dan sebagai dasar pertimbangan
bagi pengembangannya merupakan langkah penting dalam manajemen program
bimbingan. Tanpa penilaian tidak mungkin kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi
keberhasilan kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan.
Penilaian layanan bimbingan dan konseling merupakan usaha untuk menilai sejauh
mana kegiatan layanan itu mencapai kompetensi yang telah ditetapkan diorientasikan
pada :
1. Pengentasan masalah siswa
2. Perkembangan aspek-aspek kepribadian siswa
13. Penyusunan Jadwal Kegiatan

Program bimbingan dapat dilaksanakan dalam bentuk (1) kontak langsung, dan
(2) tanpa kontak langsung dengan siswa. Untuk kegiatan kontak langsung yang
dilakukan secara klasikal di kelas perlu dialokasikan waktu terjadwal 1–2 jam pelajaran
per-kelas per-minggu
14. Sarana yang diperlukan untuk penunjang layanan bimbingan dan konseling adalah
sebagai berikut:

1. Tempat bekerja dan melaksanakan kegiatan BK


2. Peralatan instrumentasi BK, termasuk instrument pengungkapanmasalah dan
kondisi siswa, baik yang bersifat tes maupun non test, format-format.
3. Bahan-bahan informasi, seperti informasi pendidikan dan informasijabatan.
4. Buku-buku bimbingan
5. Pedoman kegiatan, meliputi:
1) SK dan ketentuan serta kebijakan-kebijakan dari pemerintah tentang
BK dan pendidikan pada umumnya.
2) Panduan operasional:
Supervisi Kurikulum 2013

a) Penyusunan program BK
b) Penilaian hasil layanan BK.
c) Pelaksanaan layanan BK
d) Pelaksanaan kegiatan pendukung BK
e) Bimbingan teman sebaya
f) Bimbingan kegiatan kelompok belajar
g) Penjurusan siswa

Pembiayaan merupakan aspek yang sangat penting yang harus


diperhatikan dalam suatu program bimbingan dan konseling. Adapun aspek
pembiayaan memerlukan perhatian yang lebih serius karena dalam kenyataannya
aspek tersebut merupakan salah satu factor penghambat proses pelaksanaan
bimbingan dan konseling

L. Monitoring dan Evaluasi


3. Deskripsi
Evaluasi kegiatan belajar dilakukan setelah kegiatan pembelajaran dilakukan.
Evaluasi kegiatan belajar mencakup evaluasi proses dan hasil belajar. Evaluasi
proses mencakup keaktifan, keterlibatan, antusiasisme peserta dalam kegiatan
belajar dan evaluasi hasil mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dimiliki peserta setelah kegiatan belajar berlangsung

6. Jika seorang siswa menangis karena mendapat menstruasi yang pertama,


berarti siswa tersebut mengalami masalah akibat perkembangan:
a. Psikhis
b. Fisik
c. Emosi
d. Sosial

7. Akibat perubahan fisik pada remaja termasuk tanda perubahan :

a. Sekunder
b. Primer
c. Tertier
d. Sampingan

2 Perubahan fisik pada remaja dapat menyebabkan perilaku, kecuali:

c. Percaya diri
Supervisi Kurikulum 2013

d. Canggung
e. Emosional
f. Mengisolasi Diri

3 Akibat dari perbahan fisik primer yaitu remaja wanita mengalami


menstruasi dan remaja pria mengalami mimpi basah, mengakibatkan
perkembangan sosial:
c. Mogok makan
d. Malas belajar
e. Gelisah
f. Tertarik pada lawan jenis.

4 Keadaan fisik yang dimiliki individu yang kemungkinan dapat


menimbulkan masalah adalah:

c. Sering marah
d. Melanggar tata tertib sekolah
e. Kesakitan saat menstruasi
f. Rendah diri.

1. Remaja cenderung memilih teman yang memiliki kualitas relatif sama


dengan dirinya merupakan salah satu ciri dari perkembangan:

a. Mental
b. Sosial
c. Nilai
d. Emosi

2. Salah satu karakteristik penyesuaian sosial remaja dengan


lingkungan keluarga adalah:

a. Hormat dan patuh pada guru


b. Mentaati peraturan sekolah
c. Menerima norma orang tua
d. Menjalin persahabatan

3. Contoh sifat defensif remaja sebagai upaya melindungi kelemahan


diri secara agresif adalah:

a. Melamun
b. Menarik diri
c. Menyendiri
d. Berkelahi
Supervisi Kurikulum 2013

4. Memahami remaja dengan mengamati perubahan fisik seperti mata


melotot karena marah, adalah salah satu pemahaman dari
perkembangan:

a. Moral

b. Kepribadian

c. Emosi

d. Sosial

5. Ciri emosi remaja usia 12 – 15 tahun antara lain:

a. Sering melamun

b. Bertingkah laku kasar untuk menutupi rasa kurang percaya diri

c. Konflik dengan orang tua

d. Memberontak

6. Belajar dengan cara mencoba-coba mengekspresikan emosi dalam


bentuk perilaku dikenal dengan istilah:

a. Belajar dengan mencoba-coba

b. Belajar dengan meniru

c. Belajar dengan identifikasi

d. Belajar dengan pengkondisian

7. Tahap remaja mulai menggunakan keterampilan dan kemampuan


pribadi sebagai pertibangan dalam melakkan pilihan karir disebut
tahap:

a. Nilai

b. Kapasitas

c. Transisi

d. Minat
.

4. Aktivitas Belajar
Supervisi Kurikulum 2013

M. Tindak Lanjut Program Pendampingan


3. Deskripsi
Jika Bapak/Ibu dapat menjawab 5 soal dengan benar maka Bapak/Ibu
dianggap menguasai materi diklat ini. Dan jika jawaban benar Bapak/Ibu
belum mencapai 4 soal berarti Bapak/Ibu perlu mengulang mempelajari modul
ini dengan lebih baik.
4. Aktivitas Belajar
a. Mengulang mempelajari modul ini dengan lebih baik.
b. Dapat melanjutkan pada mudul berikutnya

N. Penyusunan Laporan Pendampingan


3. Deskripsi
Peserta diminta melaporkan prosesdur pendampingan melalui langkah
langkah mulai dari awal pembinaan pendampingan sampai kegiatan pelaporan
4. AktivitasBelajar

PENUTUP

Supervisi kurikulum adalah semua usaha yang dilakukan supervisor dalam hal ini
adalah pengawas satuan pendidikan dalam bentuk pemberian bantuan, bimbingan,
penggerakan motivasi, nasihat dan pengarahan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan pendidik dalam melaksanakan proses belajar-mengajar, yang pada gilirannya
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Supervisi Kurikulum 2013

Kegiatan supervisi membantu pendidik mengatasi kesulitan-kesulitan dalam


melaksanakan kurikulum satuan pendidikan. Berfungsi memberikan bimbingan kepada
pendidik dan konselor agar mampu mengatasi kesulitannya sendiri. Oleh karena itu,
supervisi kurikulum memiliki fungsi perbaikan atau diagnosis terhadap kesulitan pendidik
dalam melaksanakan tanggung jawab kependidikan yang dibebankan kepadanya. Supervisi
kurikulum meningkatkan kemampuan pendidik dalam membantu dan membimbing peserta
didik. Menggerakkan pendidik untuk meningkatkan mutu kemampuan profesionalnya
sehubungan dengan pelaksanaan kurikulum. Dengan demikian diharapkan pendidik
menyadari kelemahan dan kekurangannya, baik berkat rangsangan dari supervisor maupun
berkat pemahaman diri sendiri. Pada gilirannya pendidik yang profesional akan mampu
berupaya maksimal hingga mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Melalui aktifitas yang dirancang pada kegiatan pembelajaran I, pengawas disegarkan


kembali dengan rangkaian kegiatan menganalisis implementasi kurikulum yang terdiri dari
aktifitas; menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD, merumuskan IPK, menganalisis RPP,
merancang RPP, dan melaksanakan pembelajaran terkait dengan pemilihan dan penerapan
model-model pembelajaran. Selanjutnya pada kegiatan penilaian meliputi aktifitas
menentukan KKM Mapel dan satuan pendidikan, menilai aspek sikap, mengolah nilai aspek
sikap, menyusun kisi-kisi penulisan soal, menyusun soal HOTS, mengolah hasil penilaian
pengetahuan, menyusun instrumen penilaian keterampilan, mengolah nilai akhir aspek
keterampilan, mengolah hasil penilaian akhir, mengisi buku rapor dan menganalisis
penilaian.

Kegiatan pembelajaran II pengawas diarahkan untuk merencanakan pendampingan


melalui kegiatan mengidentifikasi hasil pengawasan di sekolah binaan tahun sebelumnya.
Melaksanakan pendampingan melalui aktifitas menyusun program tahunan supervisi
manajerial dan akademik, menyusun program semester supervisi manajerial dan akademik,
menyusun rencana pengawasan manajerial, menyusun rencana pengawasan, monitoring
dan Evaluasi, serta menyusun laporan pelaksanaan supervisi manajerial.

Selanjutnya peningkatan pemahaman dan keterampilan pengawas dalam konteks BK


di sekolah yang sasarannya adalah guru BK/konselor yang disegarkan pada kegiatan ini
antara lain; Perkembangan fisik, psikis dan peirlaku individu, Perkembangan sosial, emosi,
bakat, serta karir remaja, Tugas perkembangan, Esensial bimbingan dan konseling pada jalur
formal/informal/non formal, Hakikat, pengertian, tujuan dan prinsip serta pendekatan dan
prosedur assesmen, Pengertian, tujuan, fungsi, prinsip, azas, bidang, jenis dan kegiatan
Supervisi Kurikulum 2013

bimbingan konseling, dan Menyusun program bimbingan konseling berdasarkan kebutuhan


peserta didik.

Setelah melaksanakan rangkaian kegiatan yang disediakan, pengawas terbarui


pengetahuan dan keterampilannya. Dengan meningkatnya kompetensi pengawas satuan
pendidikan dalam melaksanakan supervisi kurikulum di satuan pendidikan binaannya,
kompetensi guru dalam melaksanakan kurikulum dan konselor dalam membantu
permasalahan peserta didik menunjukkan peningkatan. Guru profesional dan konselor yang
berkompetensi melayani peserta didik dengan optimal. Pelayanan yang optimal dapat
meningkatkan hasil pembelajaran khususnya dan dapat meningkatkan mutu pendidikan di
satuan pendidikan secara umumnya.

DAFTAR BACAAN DAN REFERENSI

Depdiknas. 2003. Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Puskur Balitbang.

Hamalik, Oemar, 2005. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Askara

-----------------.2007. Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya,


Kemendikbud. 2017. Modul Pengembangan Supervisi Manajerial Dan Supervisi Akademik
Dalam Implementasi Kurikulum 2013
Supervisi Kurikulum 2013

Munandir,Program Bimbingan Karier di Sekolah, Jakarta : Depdikbud, Ditjen Dikti,


Proyek Pendidikan Tenaga Akademik, 1996

___________. 2017. Modul Manajemen Implementasi Kurikulum 2013

Mungin. Eddy Wibowo. 2002. Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Dirjen Dikdasmen.

___________. 2002. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Semarang. Bahan kuliah S2


Nurihsan. A. Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan.
Bandung: Refika Aditama

Prayitno. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Republik Indonesia. 1945. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Sekretariat Negara. Jakarta

Republik Indonesia. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional; Sekretariat Negara. Jakarta

Republik Indonesia. 2014. Permendikbud N0. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum SD;

Republik Indonesia. 2014. Permendikbud N0. 59 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar
Kurikulum SMA;

Republik Indonesia. 2014. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang KTSP;

Republik Indonesia. 2014. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler;

Republik Indonesia. 2014. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan;

Republik Indonesia. 2015. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti;

Republik Indonesia. 2015. Peraturan Pemerintah N0.13 Tahun 2015 (Revisi PP No. 32 Tahun
2013 jo PP 19/ 2005) tentang Standar Nasional Pendidikan;

Republik Indonesia. 2015. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Oleh Pendidik
di Dikdasmen;

Republik Indonesia. 2016. Permendikbud No.20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan;

Republik Indonesia. 2016. Permendikbud No.21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;

Republik Indonesia. 2016. Permendikbud No.22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;

Republik Indonesia. 2016. Permendikbud No.23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;

Republik Indonesia. 2017. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK)
Supervisi Kurikulum 2013

Republik Indonesia. 2018. Permendikbud no. 4 thn 2018 tentang penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan

Republik Indonesia. 2018. Permendikbud No 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan


Karakter

Republik Indonesia. 2018. Permendikbud No 34 Tahun 2018 tentang SNP SMK

Republik Indonesia. 2018. Permendikbud No 36 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
SMA/MASMA

Republik Indonesia. 2018. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Republik Indonesia. 2018. Permendikbud No.37 Tahun 2018 tentang SNP untuk SMK;

Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Yogyakarta : Pustaka


Pelajar, 2004.

Sahertian, Piet A., 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta. Rineka
Cipta,

Ridwan. 2004. Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah.Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Sukardi, Dewa ketut. 2002. Pengantar Pelaksana Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
Jakarta: Rineka Cipta

Uwes Charumen. (2007). Analisis Kebutuhan Multimedia Pembelajaran. Disampaikan dalam


kegiatan lokakarya penyusunan instrumen analisis kebutuhan MPI 2007 pada
tanggal 27 Maret 2007. Semarang: BPM Semarang.

Anda mungkin juga menyukai