Anda di halaman 1dari 1

Patofisiologi luka bakar

Panas yang mengenai tubuh tidak hanya mengakibatkan kerusakan lokal tetapi
memiliki efek sistemuk. Perubahan ini khusus terjadi pada luka bakar dan umumnya tidak
ditemui pada luka yang disebabkan oleh cedera lainnya. Karena efek panas terdapat
perubahan sistemik peningkatan permeabilitas kapiler. Hal ini menyebabkan plasma bocor
keluar dari kapiler ke ruang interstitial. Peningkatan permeabilitas kapiler dan kebocoran
plasma maksimal muncul dalam 8 jam pertama dan berlanjut sampai 48 jam. Setelah 48 jam
permeabilitas kapiler kembali norman atau membentuk thrombus yang menjadikan tidak
adanya aliran sirkulasi darah. Hilangnya plasma merupakan penyebab syok hipovolemik pada
penderita luka bakar. Jumlah kehilangan cairan tergantung pada luasnya luka bakar.

Peningkatan permeabilitas kapiler secara sistemik tidak terjadi pada luka lainnya.
Hanya terdapat reaksi lokal pada lokasi luka karena inflamasi menyebabkan vasodilatasi
progresif persisten dan edema. Syok hipovolemik yang terjadi pada trauma lain biasanya
karena kehilangan darah dan membutuhkan transfusi segera. Saat terjadi kontak antara
sumber panas dengan kulit, tubuh akan merespon unutk mempertahankan homeostatis dengan
adanya proses kontraksi, retraksi dan koagulasi pembulih darah (Mawarsari,2015).

Anda mungkin juga menyukai