Anda di halaman 1dari 3

NAMA : PUNTA RIZKY

NIM/KELAS : C0514048 / B

PRODI/SEMESTER : ILMU SEJARAH / VI

Rancangan Penelitian

“Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Penelitian Sumber Sejarah Tertulis”

Tema : Kebudayaan

Judul : Sejarah Perkembangan Batik “Jonegoroan” Sebagai Identitas Kabupaten Bojonegoro


Tahun 2009-2016

Alasan Pemilihan Judul :

Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang
patut diperhitungkan keberadaannya, karena berbagai potensi sumber daya berasa disana. Baik
dilihat dari segi sosial, ekonomi, budaya, ataupun yang lain. Dilihat dari sisi kebudayaan yang
berada di Kabupaten Bojonegoro khususnya keberadaan batik khas yang menjadi identitas
daerah sungguh lah berkembang dengan baik. Berawal dari pengakuan UNESCO pada 9
Oktober 2009 yang sudah mematenkan bahwa batik adalah milik negara Republik Indonesia
yang mempunyai berbagai makna dan motif yang berbeda dari berbagai daerah.

Berangkat dari sini maka ibu Mahfudhoh Suyoto pada 29 Desember 2009 mempunyai
ide bahwa Kabupaten Bojonegoro harus memiliki motif batik sendiri, faktor lainnya juga
karena Bojonegoro sendiri belum memiliki motif batik yang khas. Maka dari itu, ibu
Mahfudhoh mengadakan lomba desain motif batik dengan mengusung tema potensi dan
kekayaan alam di Kabupaten Bojonegoro, setelah lomba tersebut terlaksana maka
menghasilkan 9 motif batik “Jonegoroan” yaitu motif Pari Sumilak, motif Sata Ganda Wangi,
motif Parang Dahono Munggal, motif Mliwis Mukti, motif Sekar Jati, motif Parang Lembu
Sekar Sinambat, motif Gatra Ronce, motif Rancak Thengul, motif Jagung Miji Emas.
Kesembilan motif tersebut memiliki makna yang berbeda-beda dan dalam perkembangannya
sampai saat ini sudah muncul beberapa motif baru namun tetap mempertahankan motif-motif
dasar.
Batik merupakan bagian penting untuk sebuah identitas di suatu daerah maka dengan
penjelasan yang singkat diatas maka penulis mengambil judul: Sejarah Perkembangan Batik
“Jonegoroan” Sebagai Identitas Kabupaten Bojonegoro Tahun 2009-2016. Periode tahun yang
diambil dari 2009 sampai 2016 menjadi latar belakang dalam penulisan mulai dari sejarah awal
munculnya batik “Jonegoroan” sampai perkembangan yang pesat pada tahun 2016.

Rumusan Masalah :

1. Bagaimana latar belakang munculnya batik “Jonegoroan”?


2. Bagaimana sejarah perkembangan batik “Jonegoroan” di Kabupaten Bojonegoro tahun
2009-2016?
3. Bagaimana bentuk perlindungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terhadap motif-
motif khas batik “Jonegoroan”?
4. Bagaimana kondisi perekonomian masyarakat di Kabupaten Bojonegoro dengan
kemunculan batik “Jonegoroan”?

Metode Penelitian :

Penelitian yang dilakukan disini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas 4
langkah yaitu: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.

1. Heuristik
Langkah pertama adalah metode heuristik. Heuristik ini bertujuan untuk
mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang sifatnya masih acak untuk kemudian
menjadi pendukung dalam sebuah tulisan penelitian. Data yang diperoleh dari
penelitian ini berasal dari studi dokumen, studi pustaka dan wawancara.
2. Kritik Sumber
Langkah kedua yaitu kritik sumber yang terdiri dari kritik internal dan kritik eksternal.
Kritik internal berguna untuk mengetahui kredibilitas sebuah data. Sebuah data
dikatakan kredibel apabila unsur yang termuat di dalamnya dekat dengan peristiwa
yang sesungguhnya terjadi di masa lampau ataupun sekarang, agar data tersebut dapat
dipercaya dan tidak mudah untuk dimanipulasi. Kritik eksternal merupakan usaha
untuk melihat sebuah data dari keadaan fisiknya, hal ini bertujuan untuk mengetahui
data tersebut sezaman atau tidak.
3. Interpretasi
Langkah ketiga adalah interpretasi, yaitu menafsirkan data baik yang tertulis maupun
lisan yang saling berhubungan secara kronologis untuk kemudian dikritisi dengan fakta
sejarah yang ada. Fakta sebenarnya merupakan hasil dari pemikiran sejarawan,
disinilah terdapat kesubjektivitasan sejarawan sehingga dalam proses analisis
diperlukan sebuah ketepatan yang akan menentukan bobot suatu penelitian.
4. Historiografi
Langkah yang terakhir adalah historiografi atau suatu penulisan sejarah yang dihasilkan
dari data-data yang sudah dikumpulkan dan diinterpretasi sebelumnya. Data-data yang
telah diseleksi kebenarannya akan dijadikan argumen yang kuat sehingga isi
penulisannya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai