Saing
Proyeksi
Area (Juta Ha) 2019
Data BPS 2013: luas daratan
Indonesia 191,09 juta Ha,
50% nya memiliki potensi Gula
untuk pertanian 3,8 juta ton
50% 191,09 50%
Sawit/CPO:
2016 : Menyerap 36,4 juta ton
tenaga kerja 35 juta
orang Karet
Lainnya Potensial pertanian 3,8 juta ton
Efek multiplier dari pengembangan agroindustri
Jagung
• Memiliki keterkaitan yang kuat baik dengan industri hulunya maupun ke
industri hilir, 24,7 Juta Ton
• menggunakan sumberdaya alam yang ada dan dapat diperbaharui,
Padi
• mampu memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif baik di pasar
82 juta ton GKG
internasional maupun di pasar domestik,
• dapat menampung tenaga kerja dalam jumlah besar,
Sumber : Renstra Kementan 2015-2019, website BPS dan data-data lain yang diolah 2
PERAN AGROINDUSTRI :
Agroindustri memegang peran penting dalam proses produksi pasca panen, pengolahan hasil,
penyimpanan, pengemasan, transportasi dan lainnya.
AGROBISNIS
• Pupuk
• Menciptakan nilai tambah hasil
pertanian di dalam negeri
• Pestisida
• Bibit • Menciptakan lapangan kerja
• Mesin pertanian (menarik tenaga kerja dari sektor
pertanian ke sektor industri )
AGROINDUSTRI
• Meningkatkan penerimaan devisa
melalui peningkatan ekspor hasil
Pengolahan agroindustri
awal,pemilahan,pengemasan,
pergudangan, standarisasi • Memperbaiki pembagian
pendapatan,
• Menarik pembangunan sektor
• Promosi pertanian.
• Pemasaran
• Distribusi
3
ARAH PEMBANGUNAN AGROINDUSTRI :
Untuk mendukung program NAWACITA 6 :
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia
bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya
berdampak pada rendahnya produktivitas Teh 1,274 1,217 1,191 1,197 1,480
Tebu 5,043 5,020 5,743 5,436 6,544
dibandingkan negara lain.
s umb er : R enc ana s trategis K ementerian P ertanian 2015-2019
Produktivitas pertanian lebih banyak untuk 2010 2011 2012 2013 2014
memenuhi kebutuhan dalam negeri Tanaman Pangan ( juta US$) (3,416) (6,439) (6,156) (4,692) (5,921)
Hortikultura ( juta US$) -902 -1,195 -1,308 -685 -1,177
Perkebunan ( juta US$) 24,675 31,846 30,007 28,001 31,197
Peternakan ( juta US$) -738 -284 -2,141 -1,772 -1,699
TOTAL 19,619 23,928 20,402 20,852 22,400
s umb er : R enc ana s trategis K ementerian P ertanian 2015-2019
Permodalan
Akses permodalan dikarenakan Bank menerapkan prudential perbankan
Sumber : diolah dari berbagai sumber 5
PERMASALAHAN GULA NASIONAL
Ketersediaan lahan
Produktivitas tanaman
• Baku teknis tanaman menurun P roduktivitas T ebu (ton/ha) 2011 2012 2013 2014 2015
• Varitas bibit menua dan P roduktivitas T ebu B UMN-J awa 69,60 74,66 78,10 69,85 67,83
P roduktivitas T ebu B UMN-L uar J awa 56,77 55,15 58,15 60,91 60,01
memburuk P roduktivitas T ebu B UMN-T otal 67,30 71,31 74,93 68,56 66,57
• Umur tanaman tidak optimal P roduktivitas
P roduktivitas
T ebu S was ta
T ebu Nas ional
67,41
67,34
69,59
70,68
77,07
75,71
74,31
70,68
68,31
67,25
Initiatif strategic
P roduktivitas (ton
• Pengembangan/pembangunan T ahun
per ha)
sarana irigasi 2015 67
• Masa tanam optimal 2016 76
• Pemupukan berimbang 2017 84
• Varitas unggul 2018 92
2019 93
• Mekanisasi
Sumber : Roadmap gula BUMN
Critical Success Factor : Of-Farm
• Kapasitas giling tidak Harga P okok Gula (R p/kg) 2012 2013 2014 2015
tercapai Harga P okok Gula - AF P G 6.422 7.161 6.57 6.801
• Overall recovery rendah Harga P okok Gula - F O B 7.829 8.077 9.048 8.337
• Mill extraction rendah
Initiatif strategic
• Feed stock terbatas T etes T ebu (ton) 2011 2012 2013 2014
Inisiatif strategic
• Revitalisasi beberapa PG RNI di Jawa Barat dan membangun industri gula terintegrasi
di PG Jatitujuh.
• Penguatan peran unit PUSLIT AGRO sebagai lembaga riset Korporasi untuk mendukung
industri gula RNI.
• Pengembangan produk turunan berbasis tebu seperti Bio Ethanol dan Gula Cair untuk
menurunkan HPP.
12
UPAYA RNI MENDUKUNG PENGUATAN INDUSTRI GULA NASIONAL
13
Program menurunkan HPP
Menawarkan prospek Perusahaan melakukan penilaian kelayakan usaha yang mendukung proses utama namun
diversifikasi melalui memberikan sumbangan kepada penurunan HPP
optimalisasi by
product
Pabrik Kampas Rem (PT. Inti
Pabrik Pupuk Mix yang didirikan di Bagas Perkasa) di Cirebon
PG Subang, dan PG Redjo Agung merupakan bagian inovasi atas
dimanfaatkan oleh kebun tebu dalam pemanfaatan ampas tebu
upaya penekanan biaya pemupukan. menjadi produk kampas rem yang
dibutuhkan di pasar after market khususnya di pasar
Pendirian Pabrik Pupuk Mix ini akan terus berlanjut di kendaraan angkutan penumpang umum yang
tahun-tahun mendatang. memerlukan suku cadang yang murah, berkualitas dan
berdaya tahan lama. Kampas Rem ini telah
Pabrik Particle Board di Madiun didirikan mengantungi hak patent baik untuk merek maupun
dengan memanfaatkan limbah Pabrik Gula teknologinya.
yakni ampas tebu atau bagasse yang dijadikan
sebagai bahan dasar furnitur. Pengelolaan
Terciptanya value creation di Pabrik Particle Board ini tidak saja ternak sapi
hanya telah bernilainya ampas tebu saja, namun juga terpenuhinya di Jatitujuh
kebutuhan pabrik furnitur akan bahan dasar furnitur yang selama sebagai
ini mengandalkan particle board berbahan dasar kayu. upaya pemanfaatan pucuk tebu, merupakan
langkah untuk menciptakan mata rantai nilai
tambah.
Pemanfaatan molasses menjadi alkohol. Mengingat kebutuhan produk
alkohol dan turunannya seperti ethyl asetat maupun Mono sodium glutamat
bagi industri dunia masih cukup besar, sementara itu trend dunia untuk
mencari bahan energi alternatif dari derivatif alkohol mulai dirintis di
beberapa Negara
14
Hilirisasi Gula di Lingkungan RNI : Co-generation
PG. SUBANG
Kapasitas 4 MW
Mulai pembangunan 2017
Investasi US$ 2 juta / MW
PG. JATITUJUH
Kapasitas 6 MW
Mulai pembangunan 2017
Investasi US$ 2 juta / MW
PG. REJOAGUNG
Kapasitas 5 MW
Mulai pembangunan 2018
Investasi US$ 2 juta / MW
15
Pentingnya Kelembagaan Petani dan PG
Penataan kelembagaan menjadi penting.
Dengan kemampuan finansial PG semakin terbatas, maka pasokan tebu dari sewa menjadi
terbatas pula.
Kelangsungan pasokan tebu bagi PG akan semakin bergantung pada kebun petani, terutama bagi
PG yang tidak mempunyai lahan HGU.
Kemitraan yang baik antara PG dengan petani tebu merupakan faktor strategis yang dapat
menekan unit cost
16