MACAM-MACAM MAJAS”
2. Goris Keraf
Menurut Goris Keraf, pengertian majas adalah suatu gaya bahasa dalam karya
sastra yang disampaikan secara jujur, sopan-santun, dan menarik.
3. Aminuddin
Menurut Aminuddin, pengertian majas adalah gaya bahasa yang digunakan oleh
seorang penulis dalam memaparkan gagasannya sesuai dengan tujuan dan efek
tertentu yang ingin dicapai.
4. Luxemburg dkk
Menurut Luxemburg dkk, pengertian majas adalah suatu gaya bahasa yang
memberikan ciri khas pada sebuah teks. Artinya, pada saat tertentu suatu teks
dapat diibaratkan seperti individu yang berbeda dengan individu yang lain.
Menurut KBBI, pengertian majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan
menyamakannya dengan sesuatu yang lain; atau dalam bentuk kiasan.
2.MACAM – MACAM MAJAS
Secara umum, majas dapat dikelompokkan menjadi empat macam. Sesuai
dengan penjelasan pengertian majas di atas, adapun macam macam majas
adalah sebagai berikut:
A. Majas Perbandingan
2. Metafora, yaitu gaya bahasa yang digunakan sebagai kiasan yang secara
eksplisit mewakili suatu maksud lain berdasarkan persamaan atau
perbandingan
Contoh: “Pria yang sukses itu dulunya dianggap sampah masyarakat.
9. Sinekdok, majas ini terbagi dua, yaitu sinekdok pars pro toto dan
sinekdok totem pro parte.
- Sinekdok pars pro toto adalah gaya bahasa yang menyebutkan
sebagian unsur benda untuk menjelaskan keseluruhan benda tersebut.
Contoh: “batang hidungnya tidak muncul juga hingga hari ini.” Dalam
hal ini kata ‘batang hidung’ merujuk pada individu secara keseluruhan.
-Sinekdok totem proparte adalah gaya bahasa yang menyebutkan
keseluruhan untuk menjelaskan sebagian situasi atau benda. Contoh:
“Indonesia mewakili asia tenggara dalam turnamen sepak bola
internasional.” Dalam hal ini kata ‘Indonesia’ merujuk pada tim sepak
bolanya saja.
B. Majas Pertentangan
Pengertian majas pertentangan adalah gaya bahasa dalam karya sastra yang
menggunakan kata-kata kiasan dimana maksudnya berlawanan dengan arti
sebenarnya. Beberapa yang termasuk dalam macam macam majas pertentangan
adalah:
C. Majas Sindiran
1. Ironi, yaitu gaya bahasa yang memakai kata kiasan dimana artinya
berlawanan dengan fakta sebenarnya. Contoh: “Wah ruang belajar mu
sangat rapih, sampai-sampai sulit untuk duduk di sini.”
2. Sinisme, yaitu gaya bahasa dimana seseorang memberikan sindiran
secara langsung kepada orang lain. Contoh: “Badan mu bau sekali, tapi
kalau disuruh mandi tidak mau.”
3. Sarkasme, yaitu gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir orang lain
dengan konotasi yang kasar. Biasanya gaya bahasa ini diucapkan
seseorang ketika ia sangat marah. Contoh: “Dasar tidak becus! Kalau
tidak bisa kerja, kau hanya akan jadi sampah masyarakat!”
D. Majas Penegasan