Anda di halaman 1dari 24

“LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA”

KELOMPOK 6
ANGGOTA :
-BUNGA AULIA NURFASYA (06)
-GHAIZAN YUSUF (12)
-MOCHAMAD REIHAN (18)
-NAZWA NAIKISYA MUTIARA (24)
-RIDHO FATUR RAHMAN (30)
-THIRZA AULIA SABINA (36)
LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA

PENGERTIAN LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA


Lembaga-lembaga negara adalah lembaga
pemerintahan atau “Civilizated Organization” dimana
lembaga tersebut dibuat oleh negara dari negara,dan untuk
negara dimana bertujuan untuk membangun negara itu
sendiri . Lembaga negara terbagi dalam beberapa macam dan
mempunyai tugas masing – masing.
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
- MPR adalah lembaga legislatif bikameral yang merupakan salah
satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia
- Tugas dan Wewenang :
1. Mengubah dan metepkan UUD (Pasal 3 ayat 1).
Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan
memenetapkan Undang Undang Dasar.
2. Melantik Presiden dan Wakil Presiden (Pasal 3 ayat 2).
Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan / atau
Wakil Presiden.
3. Memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa
jabatannya menurut UUD (Pasal 3 ayat 3). Majelis
Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden /
atau Wakil Presiden
4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh
Presiden dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden (Pasal 8 ayat
2).
“Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden,
selambatlambatnya dalam waktu enam puluh hari, Majelis
Permusyawaratan Rakyat menyelenggarakan sidang untuk
memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh
Presiden.”
5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon
Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai poliitik yang pasangan calon Presiden dan Wakil
Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam
pemilihan umum sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya,
jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan,
atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya secara bersamaan ( Pasal 8 ayat 3)
“ Jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan,
atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya
seacara bersamaan, Pelaksana Tugas Kepresidenan adalah Menteri
Luar Negeri, Menteri dalam Negeri, Menteri Pertahanan secara
bersama-sama. Selambat-lambatnya tiga puluh hari setelah itu,
Majelis Permusyawaratan Rakyat meneyelenggarakan sidang untuk
memilih Preseiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon
Preseiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik yang paket calon Presiden dan Wakil
Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam
pemlihan sebelumnya, sampainhabis masa jabatannya.”
- a. Presiden, diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 Pasal 4 sampai 17. Pasal 4 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, menyatakan bahwa “Presiden Republik
Indonesiamemegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-
Undang Dasar”. Kemudian, dalam Pasal 7 dinyatakan bahwa
“Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun,
dan sesudahnya dapat dipilihh kembali dalam
jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan”. Sebaai
kepala negara dan kepla pemerintahan, presiden memiliki kekuasaan
sebagai berikut.
1. Kekuasaan presiden dalam bidang eksekutif yang dijelaskan dalam
Pasal 4 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, juga
dalam Pasal 5 ayat 2 yang menyatakan bahwa presiden
menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-
uandang sebgaimana mestinya.
2. Kekuaaan presiden dalam bidang legislatif merupakan mitra DPR
dalam bekerja sama untuk membuat undang-undang dan
menetapkan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara).
-Kekuasaan presiden sebagai kepala negara, mempunyai tugs pokok
sebagai berikut.
1) Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan dara, laut, dan
udara(Pasal 10)
“ Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat,
Angkatan Laut dan Angkatan Udara”.
2) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian
dengan negara lain dengan peretujuan DPR(Pasal 11)
“ 1. Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian
dengan negara lain.
2. Presiden dalam membuat perjanjian internsional lainnya yang
menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat
yang terkait dengan beban keuangan negara, dan/atau
mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus
dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
3. Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur
dengan undang-undang.”
3) Menyatakan keadaan bahaya(Pasal 12)
“Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat akibatnya
keadaan bahaa ditetapkan dengan undang-undang.
4) Mengangkat serta menerima duta dan konsul dengan
memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 13)
“1. Presiden mengangkat duta dan konsul.
2. Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
3. Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.”
5) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan
pertimbangan MA (Pasal 14 ayat 1)
“Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan
pertimbangan Mahkamah Agung.”
6) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan
pertimbangan DPR (Pasal 14 ayat 2)
“Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.”
7) Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya(Pasal
15)
“Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda
kehormatan yang diatur dengan undang-undang.
- Tugas dan wewenang Presiden sebgai kepala pemerintahan
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945hasil
amandemen, yaitu sebagai berikut.
1. Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR (Pasal 5 ayat
1)
“Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada
Dewan Perwakila Rakyat.”
2. Menetapkan peraturan pemerintah (Pasal 5 ayat 2)
“Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan
undang-undang sebagaimana mestinya.”
3. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara (Pasal
17)
“1. Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara
2. Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
3. Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan
4. Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementrian
negara diatur dalam undang-undang.”
4. Membuat undang-undang bersama DPR(Pasal 20 ayat 2)
“Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan
Rakayat dan Presiden untuk mendapatkan persetujuan bersama.”
5. Mengajukan rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan
belanja negara (APBN)(Pasal 23 ayat 2)
“Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja
negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan
Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah”
- Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui
pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden. Masa jabatan Presiden dan
Wakil Presiden adalah selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih
kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
Dengan demikian, seseorang hanya dapat menjadi Presiden dan Wakil
Presiden untuk sepuluh tahun atau dua kali masa jabatan.
-Tata cara pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden diatur
dalam Pasal 7A dan Pasal 7B UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
secara ringkas, tata cara pemberhentian tersebut adalah sebagai berikut.
1) Preiden dan/atau Wakil Presiden dapat diberhentikan oleh MPR atas
usul DPR apabila terbukti :
a) Telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan
terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya,
atau perbuatan tercela;
b) tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil
Presiden.
2) Usul pemberhentian Presiden oleh DPR diajuka kepada Mahkamah
Konstitusi untuk diperiksa, diadili, dan diputuskan.
3) Apabila Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden terbukti bersalah, DPR menyelenggarakan
sidang paripurna untuk mengusulkan pemberhentian kepada MPR
4) MPR bersidang untuk memutuskan usulan DPR tersebut. Apabila
MPR menerima usul pemberhentian tersebut, MPR akan
memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden sesuai
wewenangnya.
- c. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Sebagaimana diatur dalam
pasal 20 UUD Negara Republik Indonesa Tahun 1945, DPR dalah lembaga
negara pembuat undang-undang atau lembaga legislatif. Namun,
kekuasaan ini harus dengan persetujuan Presiden. Anggota DPR dipilih
oleh rakyat melalui pemilihan umum. Jumlah anggota DPR sesuai
undang-undang adalah sebanyak 560 orang. Masa jabatan anggota DPR
bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.
- Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi sebagaimana diatur
dalam Pasal 20A ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
yaitu sebgai berikut.
a) Fungsi legislasi, ialah menetapkan undang-undang dengan
persetujuan Presiden.
b) Fungsi anggaran, ialah menyusun dan menetapkan APBN
melalui undang-undang.
c) Fungsi pengawasan, ialah mengawasi pelaksanaa pemerintah
oleh Presiden.
Sementara itu, Pasal 20A ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 mengatur hak-hak DPR. Hak DPR ini berfungsi untuk
menjalankan fungsi DPR agar lebih efektif, yaitu sebagai berikt.
1) Hak interpelasi, ialah hak DPR untuk meminta keterangan
kepada Pemerintah dalam menjalankan pemerintahan.
2) Hak angket, ialah hak DPR untuk melakukan penyelidikan
mengenai kebijakan pemerintah yang diduga bertentangan
dengan hukum.
3) Hak mengeluarkan pendapat, ialah hak DPR untuk menyampaikan
pendapat atau usul mengenai kebijakan pemerintah.
Selain itu, setiap anggota DPR memiliki hak untuk mengajukan
pertanyaan, menyampaikan pendapat dan usul, serta hak imunitas.
d. Dewan Perwakilan Daerah, merupakan lembaga negara baru yang
dibentuk setelah perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Lembaga negara ini dibentuk untuk menampung aspirasi masyarakat di
daerah, karena sebelumnya aspirasi daerah belum mendapat penyaluran
secara baik. Salah satu hasil reformasi sistem pemerintahan adalah
pembentukan lembaga negara yang mampu mewakili aspiras daerah
secara khusus, di samping lembaga wakil rakyat yang sudah ada
sebelumnya. Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan
umum. Anggota DPD setiap provinsi jumlahnya sama, dan jumlah seluruh
anggota DPD tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota DPR. Saat ini
jumlah anggota DPD setiap provinsi sebanyak empat wakil. Anggota DPD
berdomisili di daerah pemilihannya, dan selama bersidang di ibu kota
negara RI (UU No. 17 Tahun 2014)
- Tugas dan ewenang DPD, ditegaskan dalam Pasal 22D UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, sebagai berikut.
1) Mengajukan rancangan undang-undang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran
serta pengembangan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya, serta berkaitan dengan perimbangan
keuangan pusat dan daerah.
2) Membahas rancangan undang-undang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran
serta pengembangan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan
daerah. Selain itu, juga DPD berwenang memberikan pertimbangan
kepada DPR atas rancangan undang-undang APBN, pajak,
pendidikan, dan agama.
3) Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang tersebut
di atas, serta menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR.
4) Berhak mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan
dengan otonomi daerah dan membahas RUU yang berkaitan dengan
daerah. DPD juga berhak memberikan pertimbangan tentang
rancangan undang-undang APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
e. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yaitu lembaga negara yang
bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara. BPK berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakila di
setiap provinsi. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD dan diresmikan oleh presiden. Keanggota BPK sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 berjumlah 9 (sembilan)
orang. Susunan BPK terdiri atas satu orang ketua, satu orang wakil ketua,
dan 7 (tujuh) orang anggota. Masa jabatan anggota BPK adalah selama
lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa
jabatan.
- Tugas BPK, ditegaskan dalam Pasal 23E UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yaitu memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
tentang keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank
Indonesia, Badan Usaha
Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha MilikDaerah,
maupun lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.
Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan
DPRD sesuai kemenangannya.

f. Mahkamah Agung (MA), Merupakan salah satu lembaga negara yang


memegang kekuasaan kehakiman selain Mahkamah Konstitusi di
Indonesia. Mahkamah Agung merupakan lembaga peradila negara
tertinggi dari semua lingkungan peradilan. Dalam melaksanakan
tugasnya, MA terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh-
pengaruh lain. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan medeka
untuk menyelenggarakan peradilan guna meneggakkan hukum dan
keadilan (Pasal 24 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945)
“Kekuasaan kehakiman merupakan keukuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.”
- Hal ini berarti kekuasaan seorang hakim adalah bebas dan tidak
terpengaruh oleh kekuasaan yang lain. Hakim memiliki kewenangan
memutuskan perkara sesuai peraturan perundang-undangan secara
bebas, tidak dapat dicampuri atau dipengaruhi oleh pihak lain demi
tegaknya hukum dan keadilan.
- Mahkamah Agung memiliki weweang sesuai UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yaitu sebagai berikut.
1) Mengadili pada tingkat kasasi, ialah pengajuan perkara kepada
Makamah Agung. Keputusan pada tingkat kasasi merupakan
keputusan tertinggi dalam proses peradilan.
2) Menguji peraturan perundnag-undangan di bawah undang-undang
terhadap undang-undang. Hal ini sering disebut hak uji materiel atas
peraturan di bawah undang-undang terhadap undang-undang. MA
berhak menentukan bertentangan atau tidaknya isi suatu peraturan
di bawah undang-undang, seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Peraturan Derah, bahkan peraturan sekolah dengan
undang-undang.
3) Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi Mahkamh Konstitusi.
4) Memberikan pertimbangan kepada kepala Presiden mengenai grasi dan
rehabilitasi.
g. Komisi Yudisial, merupakan lembaga negara baru sebagai hasil perubahan
ketiga UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Komisi Yudisial merupakan
lembaga negara yang bersifat mandiri dan dalam pelaksanaan wewenangnya
bebas dari campur tangan atau pengaruh kekuasaan lainnya. Lembaga ini
berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia.
Anggota Komisi Yudisial berjumlah 7 (tujuh) orang, yang diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Pimpinan Komisi Yudisial
terdiri atas seorang ketua dan seorang wakil ketua.
Masa jabatan anggota Komisi Yudisial adalah selama 5 (lima) tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan.
Wewenang Komisi Yudisial sesuai Pasal 24 B ayat 1 UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 adalah mengusulkan pengangkatan hakim agung (anggota
Mahkamah Agung), menjaga dan menegakkan kehormatan, keuhuran
martabat, serta perilaku
hakim. Wewenang ini diberikan dalam rangka mewujudkan kekuasaan
kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan.

h. Mahkamah Konstitusi (MK), merupakan lembaga negara baru sebagai hasil


perubahan ketiga UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Lembaga ini
merupakan salah satu pelaku kekuasaan kehakiman sesuai dengan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 24C. Selanjutnya ,Mahkamah Konstitusi
diatur dengan Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2003 ( telah diubah dengan
Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2011) tentang Mahkamah Konstitusi .
Mahkamah Konstitusi berkedudukan di ibu kota negara .
Mahkamah Konstitusi mempunyai 9 (sembilan) oranag anggota hakim
konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden.Anggota MK masing – masing diajukn 3
(tiga) orang oleh Mahkamah Agung, 3 (tiga) orang oleh DPR,dan 3 (tiga) orang
oleh Presiden . Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh
hakim konstitusi untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun.Tugas dan wewenang
Mahkamah Konstitusi sesuai UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu
sebagai berikut.
1) Mengadili pada tingkat pertama danterakhir untuk :
a. Menguji undang – undang terhadap UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
b. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
c. Memutus pembubaran partai politik;
d. Memutus perselisihan hasil pemilihan umum.
2) Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran
hukum Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
4. Hubungan Antarlembaga
Reformasi yang dawali tahun 1908 telah menghasilkan antara lain amandemen
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyempurnakan peraturan-
peraturan dasar tentang tatanan negara, pembagian kekuasaan, penambahan
lembaga negara yang diharapakan dapat mewujudkan prinsip mengawasi dan
menyeimbangkan (checks and balances) antara lembaga-lembaga negara
dengan mekanisme hubungan yang serasi dan harmonis.
Bentuk saling mengawasi dan saling imbang antarlembaga, dapat terlihat dari
bentuk hubungan antarlembaga negara seperti diuraikan berikut ini.
A. MPR dengan DPR, DPD
Keberadaan MPR dalam sistem perwakilan dipandang sebagai ciri yang khas
dalam sistem demokrasi di Indonesia. Keanggotaan MPR yang terdiri atas
anggota DPR dan anggota DPD menunjukan bahwa MPR merupakan lembaga
perwakilan rakyat karena keanggotaannya dipilih dalam pemilihan umum.
Unsur anggota DPR merupakan representasi rakyat melalui partai politik,
sedangan unsur DPD merupakan representasi rakyat dari daerah untuk
memperjuangkan kepentingan daerah.
Sebagai lembaga, MPR memiliki kewenangan mengubah dan menetapkan
UUD, memilih Presiden dan Wakil Presidendalam hal terjadi kekosongan jabatan
Presiden dan Wakil Presiden, melantik Presiden dan Wakil Presiden , serta
memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden menurut undang-undang dasar.
Khusus mengenai penyelenggaraan sidang MPR berkaitan dengan kewenangan
untuk memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden, proses tersebut hanya bisa
dilakukan apabila didahului oleh pendapat DPR yang diajukan MPR.
Secara umum,dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya,MPR,DPR, dan
DPD merupakan wakil rakyat . Ketiga lembaga negara ini memiliki hubungan
yang erat karena anggota MPR mweupakan merupakan anggota DPR dan
DPD, sehingga pelaksanaan tugas MPR juga menjadi tugas anggota DPR dan
DPD saat berkedudukan sebagai anggota MPR.
A. DPR dengan Presiden ,DPD, MPR, dan MK
Hubungan DPR dengan Presiden ,Dewan Perwakilan Daerah dan
Mahkamah Konstitusi terlihat dalam hubungan tata kerja ,antara lain sebagai
berikut.
1) Menetapkan undang – undang
Kekuasaan DPR untuk membentuk undang – undang anggaran dan
pendapatan negara (APBN). Dewan Perwakilan Daerah juga berwewenang
ikut mengusulkan ,membahas,dan mengawasi pelaksanaan undang –
undang berkaitan dengan otonomi daerah . DPR dalam menetapkan APBN
juga dengan mempertimbangkan pendapatan DPD .
2) Pemberhentian Presiden
DPR memiliki fungsi

Anda mungkin juga menyukai