Anda di halaman 1dari 25

TUGAS BESAR PLUMBING

GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

BAB IV
ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

4.1. PERENCANAAN ALAT PLAMBING


4.1.1. Data Primer
Peruntukan gedung = Gedung sekolah dasar
Jumlah lantai = 3 lantai
Jumlah lantai yang direncanakan = 3 lantai

4.1.2. Data Sekunder


Data yang diasumsikan dalam pengerjaan tugas :
Luas bangunan = 449 m2/ lantai
Luas efektif = 60% x 449 m2
= 269,4 m2
Luas perkapita = 5 – 10 m2
Jumlah penghuni = luas efektif / luas perkapita
= 269,4 m2 / 5
= 53,88 = 54 orang per lantai

4.1.3. Analisis Data


Metode yang digunakan untuk menentukan kebutuhan air pada
perencanaan ini adalah dengan penaksiran jumalah pemakai
(penghuni) dikarenakan apabila jumlah penghuni diketahui untuk suatu
gedung, maka data tersebut digunakan untuk menghitung pemakaian
air rata-rata sehari berdasarkan standar sesuai peruntukan gedung
tersebut.

4.1.4. Perencanaan Alat Plumbing


Perhitungan Jumlah Penghuni Pria dan Wanita
Perhitungan jumlah penghuni pria dan wanita didasarkan pada luas

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

efektif bangunan sebesar 60 % dan perbandingannya, yaitu pria dan


wanita = 1 : 1.
Contoh perhitungan (typical) :
Luas per lantai = 449 m2
Total hunian = 449 orang x 3
= 162 orang
Perbandingan pria dan wanita = 2 : 3
Pria = 2/5 x 54 orang/lantai = 22 orang/lantai
Wanita = 3/5 x 54 orang/lantai = 32 orang/lantai
Hasil perhitungan jumlah penghuni selengkapnya dapat dilihat pada
tabel 5.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Jumlah Penghuni Pria dan Wanita
Jumlah Jumlah Jumlah
Luas
Lantai penghuni pria Wanita
(m2)
(orang) (orang) (orang)
1 449 54 22 32
2 449 54 22 32
3 449 54 22 32

Jumlah 1347 162 66 96


Sumber : Hasil Pengolahan Data

Perencanaan alat-alat plambing berdasarkan jumlah penghuni pria dan wanita


seperti

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

Tabel 4.2. Jumlah Alat Plambing

Sumber : Table 4 ANSI A40-1993 Standard, Safety Requirements for Plumbing


4.1.5. Perhitungan Kebutuhan Air
4.1.5.1. Berdasarkan Jumlah Penghuni
Kebutuhan air rata-rata tiap orang untuk gedung sekolah dasar
adalah 40 l/orang/hari dengan lama pemakaian 5 jam/hari (Tabel 3.12,
Morimura, 1999, hal : 48). Jam kerja diasumsikan pukul 8.00 – 13.00
WIB.
Contoh perhitungan kebutuhan air :
Kebutuhan air minum lantai 1 = 54 orang x 40 l/o/h
= 2160 l/hari
Hasil perhitungan selengkapnya pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Kebutuhan Air
Lantai Penghuni (orang) Kebutuhan Air (l/o/h) Total Kebutuhan(l/h)
1 54 40 2160

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

2 54 40 2160
3 54 40 2160
Jumlah 162 6480
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Kebutuhan air = 6480 l/h


24 𝑗𝑎𝑚
Debit Pemompaan = ( 5 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖) × 6480 𝑙/ℎ𝑎𝑟𝑖

= 31104 l/hari = 0,36 l/ detik


Jangka waktu pemakaian = 5 jam
Qh = Qd / 5
Qh = 6480 l/hari : 5 jam/hari = 1296 l/jam
Debit per jam max (C1 = 1,5 - 2)
Qh max = C1 x Qh
Qh max = 2 x 1296 l/jam
= 2592 l/jam
Debit per menit max (C2 = 3 – 4)
Qm max = C2 x Qh
Qm max = 4 x 1296/60 l/menit
= 86,4 l/menit
Debit per detik max = 86,4: 60 l/dt
= 1,44 l/dt

4.1.5.2. Berdasarkan Jumlah Alat Plumbing


Perhitungan kebutuhan air untuk kebutuhan air sehari-hari berdasarkan
jenis dan jumlah alat plambing adalah sebagai berikut :

Kloset (WC) = 13 liter x 9 buah x 10/jam = 11070 L/jam


Urinoir = 9 liter x 3 buah x 12/jam = 324 L/jam
Lavatory = 10 liter x 9 buah x 6/jam = 540 L/jam
Faucet = 50 liter x 9 buah x 3/jam = 1350 L/jam

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

Tabel 4.4 Kebutuhan Air Berdasarkan Jumlah Alat Plambing


Alat Penggunaan Jumlah Alat Faktor Penggunaan Kebutuhan
Plumbing Air (L/jam) Plumbing Serentak (%) Air (L/jam)
Kloset 11070 9 48 47822,4
Urinoir 324 3 75 729
Lavatory 540 9 48 2332,8
Faucet 1350 9 48 5832
Jumlah 13284 30 56716,2
Sumber : Tabel 3.13 dan 3.15 “Plambing” Morimura, 1999

Q = 56716,2 l/jam = 56,7162 m3/jam


Pemakaian efektif asumsi 90 % selama 5 jam
Pemakaian tidak efektif asumsi 10 % selama 19 jam sehingga
90 % x 56,7162 m3/jam x 5 jam/hari = 255,2229 m3/hari
10 % x 56,7162 m3/jam x 19 jam/hari = 28,3581m3/hari
Total pemakaian = 283,581 m3/hari

4.1.5.3.Berdasarkan Unit Beban Alat Plambing


Tabel 4.5 Kebutuhan Air Beredasar Unit Beban Alat Plambing
Plambing Fixture Jumlah Total Unit Beban Alat Jumlah Unit Beban
WC 9 5 45
Urinoir 3 3 9
Lavatories 9 2 18
Faucet 9 2 18
Jumlah 30 90
Sumber : Tabel 3.16 “Plambing” Morimura, 1999
Dari pengeplotan jumlah unit beban sebesar 90 FU pada gambar 3.61a
(Morimura, 1997) pada kurva 2 dapat diperoleh laju aliran serentak untuk
seluruh gedung (Qm max):

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

Qm max = 155 L / menit

= 0,155 m3 / menit

Qm max = C2 x (Qh / 60)

0,155 m3 / menit = 4 x (Qh / 60)

Qh = 2,325 m3 / jam

Qh max = C1 x Qh

= 2 x 2,325 m3 / jam

= 4,65 m3 / jam = 77,5 L/menit

Qh = Qd / T

Qd = Qh x T

= 2,325 m3 / jam x 5 jam/hari

= 11,625 m3 / hari

= 1,346 x 10-4 m3 / detik

Dari perhitungan kebutuhan air total berdasarkan jumlah penghuni, jenis dan
jumlah alat plambing, serta unit beban alat plambing hasilnya sedikit berbeda.
Namun untuk amannya, maka untuk perhitungan selanjutnya dipakai hasil
penentuan kebutuhan air bersih yang nilainya paling besar, yaitu perhitungan
berdasarkan jumlah dan jenis alat plumbing.

4.2. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR BESIH

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

4.2.1. Altenatif Sistem Penyediaan Air Bersih


Sumber air yang digunakan berasal dari sistem penyediaan air minum kota
(PAM). Kapasitas yang dapat diambil terbatas dengan tekanan rata-rata
sebesar 1,5 mKa. Tinggi lantai 1 adalah 5 m, lantai 2 adalah 4 m, sedangkan
untuk lantai 3 memiliki tinggi 3 m. Sehingga tinggi gedung keseluruhan
adalah 5m + 4m + 3m = 12 m. Tiap 10 m membutuhkan tekanan 1 atm, jadi
tekanan yang dibutuhkan sistem adalah 1,2 atm. Tekanan yang tersedia tidak
mencukupi, masih diperlukan tekanan sebesar 0.1 atm. Untuk mengatasinya
diperlukan energi tambahan dengan pemasangan pompa dan reservoir.

Alternatif sistem yang digunakan adalah :


a. Menggunakan reservoir 1 (R1) sebagai ground tank yang bekerja dengan
pemompaan.
b. Menggunakan reservoir 2 (R2) sebagai roof tank yang bekerja secara
gravitasi.

Gbr 4.1. Alternatif Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum


Keterangan :
R1 : Ground Tank
R2 : Roof Tank
M : Meter Air
P : Pompa

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

Pertimbangan-pertimbangan dalam pemilihan sistem antara lain :

a. Pemasangan R1 ( Ground Reservoir )

Reservoir 1 akan memperingan kerja pompa. Hal ini disebabkan karena


adanya fluktuasi pada sistem penyediaan air minum kota atau alirannya tidak
konstan. Adanya R1 ini akan mampu menyuplai air bersih dalam bangunan
walaupun suplai air dari PAM akan terhenti untuk selang waktu.

b. Pemasangan R2 ( Roof Tank )


Reservoir 2 berguna sebagai reservoir distribusi untuk menghadapi
fluktuasi pemakaian air pada bangunan perkantoran dan sebagai pembentuk
tekanan pada sistem penyediaan air bersih di dalam bangunan perkantoran.
Hingga jika listrik mati, sistem masih dapat berjalan yang lamanya tergantung dari
volume reservoir tersebut.

c. Sistem pompa

Sistem pompa digunakan untuk menaikkan air ke tangki atap dilakukan secara
otomatis. Cara ini akan menghemat energi, karena pompa akan bekerja jika
dibutuhkan.

4.2.2. Perencanaan Penempatan Sistem Sanitari dan Sistem Air Minum


Denah perencanaan penempatan fasilitas sanitari dapat dilihat pada
lampiran Gambar.

4.2.3. Penentuan Dimensi Reservoir


4.2.3.1.Dimensi Ground Tank
Persentase pelayanan air minum dari PDAM yaitu (1/24 jam) x 100 % =
4,17%. Pemakaian pompa yaitu 5 jam/hari. Kebutuhan air minum yang harus
dipenuhi tiap jamnya adalah (24 jam/5 jam per hari) x 4,17 % = 20,016 %. Debit

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

rata-rata air minum adalah 283,581 m3/hari

(20,016 − 4.17)
𝑉𝑜𝑙. 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑛𝑘 = × 5 𝐽𝑎𝑚 × 283,581 m3/hari
100

𝑉𝑜𝑙. 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑛𝑘 = 224,681 𝑚3

= 225 m3

Ground Tank berbentuk Rectangular, dengan ukuran sebagai berikut:


Panjang = 10 m
Lebar =6m
Tinggi =4m
Freeboard = 15% x 4 m
= 0,6 m
Tinggi muka air minimum = 0,1 meter
Tinggi ground tank total = tinggi ground tank + freeboard + tinggi muka air
minimum

= 4 + 0,6 + 0.1

= 4,7 m ≈ 5 m
4.2.3.2. Dimensi Roof Tank
Penentuan volume roof tank berdasarkan tingkat pemakaian pada jam
puncak juga menit puncak dan perhitungan kecepatan laju pompa pengisi.
Oleh karena itu, besarnya volume roof tank adalah sebagai berikut:

Qp = Qjam-maks = 2592 l/jam = 43,2 L/menit ( Kebutuhan jam puncak)

Qmaks = Qmenit-maks = 86,4 l/menit (Kebutuhan menit puncak)

Tp = 30 menit (Waktu menit puncak terjadi)

QPu = Qmenit-maks = 86,4 l/menit ( kapasitas pompa pengisi)

TPu = 30 menit (Waktu untuk mengisi roof tank)

Perhitungan :

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

VRT = ( (Qp – Qmax ) Tp ) + (QPu x TPu)

VRT = ( (43,2 L/menit – 86,4 L/menit ) 30 menit ) + (86,4 L/menit x 30 menit )

VRT = ( (- 1296) + 2592)

VRT = 1296 L = 1,296 m3

Jumlah tanki air atap (roof tank) direncanakan sebanyak 2 buah untuk
mengantisipasi kegagalan atau tidak berfungsinya salah satu dari tangki tersebut.
Jika salah satu tanki mengalami masalah seperti bocor atau tersumbat, tangki itu
dapat dihentikan operasinya dan diperbaiki/dibersihkan, sedangkan tangki air atap
(rooftank) yang lain masih dapat beroperasi melayani kebutuhan air sementara
untuk penghuni gedung Mondial Education.

Konfigurasi jumlah tangki air atap (rooftank) adalah 2 x 1296 liter


mengingat volume yang ada dipasaran adalah kelipatan 1.000 liter.

Dimensi Rooftank adalah:

Panjang = 1,5 m

Lebar = 1m

Tinggi = 1m

Freeboard 10 % x tinggi = 10 % x 1m = 0,1 m

Tinggi muka air minimum = 0,1

Tinggi total rooftank = 1 + 0,1 + 0,1 = 1,2 m

4.2.3.3. Penentuan Dimensi Pipa


Untuk penentuan dimensi pipa air bersih, alat-alat plambing digambar
secara isometri. Gambar isometeri air minum terdapat dalam Gambar 5 lampiran.

a. Dimensi Pipa Induk


Pipa induk adalah pipa yang menghubungkan sumber air (PDAM) dengan

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

reservoir 1 (Ground Tank).

Dengan asumsi kegiatan perkuliahan berlangsung selama 5 jam yaitu


mulai pukul 08.00 – 13.00.

Q𝑑𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑
Q𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑛𝑑 =
5 jam/hari
269,36064 l/hari
= 5 jam/hari

= 53,872128 𝑙/𝑗𝑎𝑚

= 8,98 𝑥 10−4 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Q= VxA
1
A= x D2 x π
4

1
Q= Vx x D2 x π
4

Dengan asumsi aliran air dalam pipa mempunyai kecepatan 1,5 – 3 m/s.
Dalam perhitungan ini digunakan kecepatan aliran sebesar 2 m/s.
1
A= x D2 x π
4

4xQ
D = √V x π

4 x 8,98 𝑥 10−4
D= √ 2x 3,14

D = 0,0239 m
D = 2,39 cm ≈ 2,5cm = 25 mm

Dikarenakan pipa berdiameter 25 mm tidak ada di pasaran maka


digunakan pipa berdiameter 100 mm.
Q
V= 1
x π x D2
4

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

8,98 𝑥 10−4
V= 1
x 3,14 x (0,1)2
4

V = 0,115 m/s
b. Dimensi Pipa Penghantar dari Pompa Ground Tank ke Roof Tank
Dengan asumsi kegiatan berlangsung selama 5 jam yaitu mulai 08.00 –
13.00.

Q Pompa = 24 jam/5 jam x Qjp

Q jp = 43,2 L/menit = 7,2 x 10-4 m3/s

Q pompa = 24 jam/ 5 jam x 7,2 x 10-4 m3/s

= 3,456 x 10-3 m3/s

Aliran air dalam pipa memiliki kecepatan di antara 0,9 – 3 m/s. Dalam
perhitungan digunakan asumsi kecepatan 3 m/s.

4 x QPompa
Diameter Pipa = √ V xπ

4 x 3,456 x 10−3
= √ 2 x 3,14

D = 0,05 m

D = 5 cm = 50 mm

Digunakan pipa di pasaran yang berdiameter 50 mm

Cek kecepatan aliran dalam pipa :

Q
V=
1 2
4 xπxD

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

3,456 x 10−3
V=
1 2
4 x 3,14 x (0,05)

V = 1,76 m/s

c. Dimensi Pipa Horizontal antar lantai

Dimensi pipa horizontal tiap lantai adalah tipikal untuk lantai 1,2,dan 3.
Berikut terlampir perhitungan pipa horizontal lantai 1-3
Tabel 4.6 Perhitungan Dimensi pipa horizontal Lantai 1 – 3

d. Dimensi Pipa Tegak Per Lantai


Contoh cara menghitung diameter pipa tegak untuk lantai 1 ke lantai 2 :
Lantai :1
Fixture Unit : 30 (dari kumulatif fixture unit pipa horizontal
lantai 1)
Flow (l/menit) : 75,708
Diameter (mm) : 41

Tabel 4.7 Diensi Pipa Tegak Per Lantai

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

4.2.3.4. Perhitungan Headloss

Perhitungan headloss diperlukan untuk menetukan daya pompa yang


diperlukan. Pada perhitungan ini, yang ditinjau hanyalah kehilangan tekan pada
titik kritis (pada lantai 3), yaitu titik yang diperkirakan akan mendapatkan tekanan
yang kurang sehingga terdapat kemungkinan air tidak dapat mengalir. Titik kritis
ini ditentukan berdasarkan peletakkan yang terjauh dari pipa (stack) header dan
berada pada jalur yang mengalirkan air ke banyak unit fasilitas saniter. Dengan
demikian, tekanan yang dibutuhkan relatif besar.
4.2.3.5.Perhitungan Headloss Pipa Tegak (Pompa-Rooftank)
Q yang mengalir sebesar = 155,2014 l/menit
Diameter = 60 mm
L pipa =3m
L fitting = 1 Tee, 1 elbow
L eq = 3,15 m
L total = 6,15 m
R = 22
Jadi HL = L total x R
= 6,15 m x 22 mm/m
= 0,1353 m
Tabel 4.8 : Tabel Perhitungan Headloss Pipa Tegak Lantai 1-3

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

4.2.3.6.Penentuan Head Pompa di Ground Tank


Pompa ground tank berfungsi untuk menaikkan air ke roof tank. Dalam
sistem ini digunakan sebuah pompa pneumatik, yaitu pompa untuk mengalirkan
air dari ground tank ke roof tank secara otomatis. Pemompaan dilakukan selama 6
jam per hari.

Gambar 4.2 Skema Pemompaan Gedung

A. Pompa Pneumatik
Tenaga pompa adalah sebagai berikut :

L pipa dari GT ke RT = jarak mendatar GT ke gedung + tinggi


gedung + tinggi RT + (tinggi GT –

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

tinggi muka air minimum) + jarak RT ke


dinding gedung

= 4 m + 12 m + 1,2 + (5-0,1) + 1 m

= 23,1 m
H mayor ditentukan karena panjang pipa

Q 1,85
Hmayor  xLpipapenghantar
(0,2785 xCxD2,63 )1,85

0,07 1,85
 x23,1
(0,2785x130 x(0,05) 2,63 )1,85

= 471,5 m

H minor ditentukan berdasrkan banyaknya perlengkapan fitting yang


dipakai pipa GT ke RT

Fitting Jumlah Lekukan Lequivalen total


elbow 3 4,2 12,6
check valve 1 7,6 7,6
Jumlah 20,2

Hf = H mayor + H minor

= 471,5 m + 20,2 m

= 491,7 m

4.3.3. DASAR SISTEM PERPIPAAN AIR BUANGAN DAN VENT


4.3.1 Jenis Air Buangan
Sistem penyaluran air buangan penting keberadaannya pada suatu gedung.

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

Air buangan atau limbah adalah semua cairan yang dibuang, baik yang
mengandung kotoran manusia, hewan, bekas tumbuh-tumbuhan, maupun yang
mengandung sisa-sisa dari proses industri.
Air buangan dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu :
a. Air Kotor, yaitu air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet, dan air
buangan yang mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat
plambing lainnya.
b. Air Bekas, yaitu air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya,
seperti bak mandi (bath tub), bak cuci tangan, bak dapur, dsb.
c. Air Hujan, yaitu air buangan yang berasal dari atap, halaman, dsb.
d. Air Buangan Khusus, yaitu air buangan yang mengandung gas, racun, atau
bahan-bahan berbahaya seperti yang berasal dari pabrik, air buangan dari
laboratorium, tempat pengobatan, tempat pemeriksaan di rumah sakit, rumah
pemotongan hewan, air buangan yang bersifat radioaktif atau mengandung
bahan radioaktif yang dibuang dari PLTN atau laboratorium penelitian atau
pengobatan yang menggunakan bahan radioaktif.
Di Gedung Mondial EducationSemarang ini yang yang dibuat perencanaan
dalam sistem pipa air buangan dan vent yaitu air bersih dan air kotor.

4.3.2 Sistem Pembuangan Air


Sistem pembuangan di Gedung Mondial EducationSemarang ini
direncanakan menggunakan sistem pembuangan campuran yaitun air kotor dan air
bekas dikumpulkan dan dialirkan ke dalam satu saluran. Sedangkan sistem
pengalirannya menggunakan sistem gravitasi, dengan cara mengatur letak dan
kemiringan pipa-pipa pembuangan.

A. Penentuan Dimensi Pipa Air Buangan


A. Perencanaan Penempatan Sistem Air Buangan
Dalam tugas ini, akan dilakukan perancangan sistem perpipaan air
buangan yang berasal dari air kotor dan air bekas dalam sistem yang tercampur,

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

dan tidak merancang sistem pembuangan untuk air hujan. Sebelum menentukan
dimensi pipa pembuangan di tiap lantai, terlebih dahulu harus diketahui fixture
unit dari masing-masing alat plambing.
B. Penentuan Dimensi Pipa Horizontal
Pipa horisontal air buangan diletakkan di bawah lantai dalam plafon. Pipa
air buangan memeiliki beberapa perlengkapan tambahan, yaitu :
a. Perangkap (trap)
Tujuan pemasangan perangkap (trap), yaitu untuk mencegah masuknya gas
berbau ataupun beracun, maupun serangga akibat kondisi alat plambing yang
kosong/tidak terisi air pada saat tidak digunakan. Perangkap berbentuk ‘U’ , yang
akan menahan bagian terakhir dari air penggelontor, sehingga merupakan
‘penyekat’ atau ‘penutup’ air yang mencegah masuknya gas-gas tersebut.

b. Lubang pembersih (clean out)


Lubang pembersih digunakan untuk membersihkan pipa pembuangan gedung.
Lubang pembersih dipasang pada awal dari cabang mendatar atau pipa
pembuangan gedung, pada pipa mendatar yang panjang, pada tempat di mana pipa
pembuangan membelok dengan sudut lebih dari 45o, dan bagian bawah dari pipa
tegak atau didekatnya.
c. Ven
Tujuan pemasangan pipa ven adalah untuk menjaga agar perangkap tetap
mempunyai sekat air.
Penentuan dimensi pipa air buangan horisontal, ditentukan berdasarkan
unit beban (fixture unit) masing-masing alat plambing, akumulasi dari
keseluruhan cabang mendatar, dan kemiringan (slope). Untuk menentukan
besarnya diameter pipa dapat dilihat pada tabel 5.1 Morimura hal 174 . Hasil
perencanaan dimensi pipa horisontal tercantum dalam Tabel 5.1. berikut ini:

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

Contoh perhitungan dimensi pipa horizontal:

Lantai :1

Sektor :A

Jalur : 1 ke 2

Plambing fixture : LV

Jumlah :1

Fixture unit :- sendiri 1 (tabel 5.4 Morimura hal. 200)

- kumulatif 1

Diamater : 32 mm (tabel 5.3 Morimura hal 196)

Slope : 1/50 (tabel 5.1 Morimura hal.174)

Tabel 4.8: Dimensi Pipa Horisontal Air buangan Tipikal Lantai 1-3

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

C. Penentuan Dimensi Pipa Tegak (Stack)


Besar dimensi pipa tegak tergantung dari akumulasi unit beban (fixture
unit) seluruh cabang horisontal dalam satu lantai dan akumulasi dari keseluruhan
lantai yang ada di dalam gedung. Untuk menentukan besarnya diameter pipa dapat
dilihat pada tabel 2.9 . Dimensi pipa tegak tercantum dalam Tabel 6.2 brikut ini:
Contoh perhitungan dimensi pipa tegak:
Lantai :1
Fixture unit : - sendiri 15 (fixture unit sendiri pipa horizontal lantai 1).
- kumulatif 15
Diameter : 100 mm (tabel 5.6 Morimura hal. 202).

Tabel 4.9: Dimensi Pipa Tegak (Stack) Air Buangan


PERHITUNGAN DIMENSI TEGAK AIR BUANGAN
UNIT ALAT PLAMBING
LANT SLOP
SATUA AKUMULATI D PIPA (mm)
AI E
N F
I 25 25 100 0,01
II 25 50 100 0,01
III 25 75 100 0,01

D. Penentuan dimensi Pipa Vent


Bersama-sama dengan alat perangkap, pipa ven merupakan bagian penting
dari suatu sistem pembuangan. Tujuan pemasangan pipa ven adalah sebagai
berikut :

 Menjaga sekat perangkap dari efek sifon atau tekanan

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

 Menjaga aliran yang lancar dalam pipa pembuangan

 Mensirkulasikan udara dalam pipa pembuangan

Karena tujuan utamanya adalah menjaga agar perangkap tetap mempunyai


sekat air, maka pipa vent harus dipasang sedemikian rupa agar dapat mencegah
hilangnya sekat air.

Pipa vent yang digunakan dalam perencanaan ini merupakan kombinasi


dari beberapa jenis ven, yaitu :

 Vent lup, yaitu pipa vent yang melayani dua atau lebih perangkap alat
plambing, dan disambungkan kepada pipa ven tegak.

 Vent tegak, yaitu perpanjangan dari pipa tegak air buangan, di atas
cabang mendatar pipa air buangan tertinggi.

Pipa tegak vent, dipasang jika pipa tegak air buangan melayani dua
interval cabang atau lebih, dan alat-alat plambing pada setiap lantai mempunyai
pipa vent tunggal atau pipa vent jenis lainnya. Bagian atas dari pipa tegak vent ini
harus terbuka langsung ke udara luar di atas atap tanpa dikurangi ukurannya.
Bagian bawah dari pipa tegak vent harus disambungkan dengan pipa tegak air
buangan, tanpa dikurangi ukurannya, pada tempat yang lebih rendah dari cabang
terendah.
1. Penentuan Dimensi Pipa Vent Horisontal
Penentuan dimensi pipa vent horisontal didasarkan pada panjang pipa ven
horisontal, unit beban alat plambing yang dilayani, dan diameter pipa air buangan
yang dilayani. Pipa vent horisontal dan vent tegak dalam perencanaan ini dibuat
tipikal untuk semua lantai. Untuk menentukan besarnya diameter pipa vent dapat
dilihat tabel 2.11.

Contoh perhitungan dimensi pipa vent horizontal semi basement:

Jalur :A

Fixture unit : 5,5 (LV, FD, WC)

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

Diameter air buangan : 65 mm (diameter pipa buangan horizontal).

Diameter vent : 40 mm (tabel 5.9 Morimura hal 224).

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di tabel 4.10.

Tabel 4.10 : Tabel Pipa Vent Horisontal

Dimensi
Diameter
No Jalur Posisi Alat Fixture Air
Vent
Pipa Plumbing Unit Buangan
dari ke (mm) (mm)
A vertikal 5,5 65 40
LV, FD,
horizonta
A B WC 5,5 65 40
l
B vertikal 4,5 50 40
horizonta WC, FD
B C 10 65 40
l
C vertikal 4 50 40
SHA horizonta UR
C 4 50 40
FT l
D vertikal 4,5 50 40
SHA horizonta FD, WC
D 4,5 50 40
FT l
SHA
I vertikal 18,5 100 50
FT
2. Penentuan Dimensi Pipa Vent Tegak
Pipa ven tegak ditentukan berdasarkan akumulasi unit beban dalam tiap
interval cabang, diameter pipa tegak air buangan, dan panjang pipa tegak ven.
Untuk menentukan besarnya diameter pipa ven dapat dilihat pada Tabel 5.10
Morimura dan Noerbambang hal. 224..

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

Tabel 4.11 : Tabel Pipa Vent Tegak (Lantai 1-3)


pipa vent tegak lantai 1-3
lantai Dimensi Air Buangan L (Pipa Vent) Diameter Vent
Fixture Unit
dari ke (mm) (m) (mm)
1 2 15 100 3,5 50
2 3 15 100 3,5 50
3 RT 15 100 3,5 50

E. PENENTUAN DIMENSI SEPTIC TANK


Waktu tinggal lumpur (detention time) = 1 hari
Periode penyedotan lumpur = 1 tahun
Jumlah pemakai = 162 orang
Kebutuhan air per orang = 40 l/org/hari
Kapasitas lumpur = 0,03 m3/org/tahun
(dari kriteria 0,03-0,04)
Kapasitas limbah
= jumlah penghuni x kebutuhan air per orang x detensi
= 162 orang x 40 L/org/hari x 1 hari
= 6480 L
= 6,48 m3
Kapasitas Total Lumpur
= periode penyedotan lumpur x kapasitas lumpur x jumlah
penghuni
= 1 tahun x 0,03 m3/org/tahun x 162 orang
= 0,0468 m3
Volume efektif septic tank
= kapasitas air limbah + kapasitas total lumpur
= 6,48 m3 + 0,0468 m3
= 6,5286 m3
≈ 7 m3
Dimensi Septic Tank

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

Syarat p = 2 x lebar
V = p x L x t, asumsi t = 1,5 meter, maka
V = 2L2 x 1,5 = 3 L2
7 m3 = 3 L2, jadi L = 2,33 m
P = 2L = 2 x 2,33= 4,66 m
Dimensi septic tank :
Panjang = 4,66 m
Lebar = 2,33 m
Tinggi = 1,5 m
Freeboard = 10% x 1,5 = 0,15 m = 15 cm
Selain itu, ada beberapa ketentuan lain, yaitu sebagai berikut :
 Lubang pemeriksaan setinggi 0,1 m di atas permukaan tanah,
dengan ukuran 0,15 m x 0,15 m
 Pipa aliran terluar diletakkan 5 – 10 cm lebih rendah dari aliran
masuk
 Sekat harus terbenam 0,2 m di bawah permukaan air, menonjol
minimal 0,15 di atas permukaan air
Jarak dari bangunan 1,5 m, dari sumur dalam 10 m dan jarak dari
pipa air bersih 3 m.

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045
TUGAS BESAR PLUMBING
GEDUNG MONDIAL EDUCATION SEMARANG

ESTUNING MUGI RAHAJENG


21080110130045

Anda mungkin juga menyukai