Anda di halaman 1dari 4

1

RANGKUMAN MATERI KEJURUAN merupakan bagian yang tak


Teknik Konstruksi Batu dan Beton terpisahkan dari geddung tersebut.
A. MEKANIKA TEKNIK b. Beban Hidup
1. GAYA Adalah semua beban yang terjadi
Adalah penyebab sebuah benda yang akibat penghuni atau penggunaan
awalnya diam kemudian bergerak, suatu gedung, termasuk beban lantai
perubahan gerak ini menyebabkan besar yang berasal dari barang-barang
dan atau arah kecepatannya berubah yang dapat berpindah, mesin-mesin
pula. Gaya ditentukan oleh besarnya serta peralatan yang tidak
garis kerja, arah kerja dan titik merupakan bagian yang tak
tangkapnya. Arah gaya adalah arah terpisahkan dari gedung.
bergeraknya benda dan diberi tanda c. Beban Angin
panah bermata satu. Letak gaya disebut Adalah semua beban yang bekerja
titik tangkap gaya dan titik tangkap gaya pada gedung atau bagian gedung
terletak pada titik berat benda, sedang yang disebabkan oleh selisih dalam
garis yang berimpit dengan gaya itu tekanan udara.
disebut garis kerja gaya. d. Beban Gempa
Adalah semua beban statik ekivalen
2. SKALAR DAN VEKTOR yang bekerja pada gedung atau
Skalar adalah besaran yang hanya bagian gedung yang menirukan
ditentukan oleh besarnya saja pengaruh dari gerakan tanah akibat
(panjang,luas,volume,energi) dan lain- gempa itu.
lain. Vektor adalah besaran yang e. Beban Khusus
ditentukan oleh arah dan besarnya misal Adalah semua beban yang bekerja
gaya, kecepatan, impuls dan sebagainya. pada gedung atau bagian yang
Bila dua gaya atau lebih bekerja pada terjadi akibat selisih suhu,
satu sistem diganti dengan satu gaya pengangkatan dan pemasangan
yang ekivalen, maka gaya ekivalen ini penurunan pondasi, susut, gaya-gaya
disebut Resultan Gaya (R). Menyusun tambahan yang berasal dari beban
gaya dapat digunakan dua cara yaitu hidup seperti gaya rem yang berasal
cara Analitis (hitungan) dan cara Grafis dari kran, gaya sentripugal dan gaya
(gambar). dinamis yang berasal dari mesin-
3. BEBAN mesin, serta pengaruh-pengaruh
a. Beban Mati khusus lainnya.
Adalah berat dari semua bagian dari Rincian beban menurut PPI 1983:
suatu gedung yang bersifat tetap, a. Beban mati, antara lain:
termasuk segala unsur tambahan, 1) Beton = 2200 kg/m3
penyelesaian-penyelesaian, mesin- 2) Beton bertulang = 2400 kg/m3
mesin serta peralatan tetap yang 3) Pas. Bata merah = 1700 kg/m2
2

4) Asbes semen tebal max 4mm=


11 kg/m2 b. Beban Terbagi Merata
5) Kaca dengan tebal 3-4 mm = 10 Q
2
kg/m
6) Spesi semen per cm tebal = 21
kg/m2
7) Tegel lantai per-cm tebal, tanpa
spesi = 24 kg/m2 5. GAYA DALAM
8) Aspal+bahan mineral penambah Beban yang dikerjakan pada konstruksi
per-cm tebal = 14 kg/m2 disebut gaya luar, akibat gaya luar akan
9) Atap genting+reng+usuk per m timbul perubahan bangun(deformasi)
bidang atap = 50 kg/m2 pada konstruksi, untuk melawan
10) Dan lain-lain (lihat PPI 1983) perubahan tersebut timbul gaya-gaya
yang disebut gaya dalam.
b. Beban Hidup, muatan hidup pada Gaya dalam terbagi dua yaitu gaya
lantai bangunan, antara lain: internal (Fx, Fy, Fz) berupa gaya normal
1) Lantai dan tangga rumah tinggal (aksial N) dan gaya lintang (geser D)
sederhana, bukan untuk toko, dan Momen Internal (M).
pabrik atau bengkel = 125 kg/m2 6. TUMPUAN
2) Lantai sekolah, ruang kuliah, a. Tumpuan Bidang datar/Miring
kantor, toko, restoran, hotel dan b. Tumpuan titik
asrama = 250 kg/m2 c. Tumpuan Engsel/sendi (R,RV,RH)
3) Tangga dan bordes untuk lantai d. Tumpuan Rol (RV)
sekolah, ruang kuliah, kantor, e. Tumpuan jepit (RH, RV, M)
toko, restoran, hotel dan asrama 7. KONSTRUKSI STATIS TERTENTU
= 300 kg/m2 Balok sederhana (simple beam) adalah
4) Lantai ruang olahraga = 400 balok yang ditumpu oleh tumpuan sendi
kg/m2 dan rol saja. Portal dengan tumpuan
5) Lantai ruang dansa = 500 kg/m2 sendi dan rol termasuk dalam statis
6) Dan lain-lain lihat PPI 1983 tertentu karena dapat dianalisis dengan
tiga syarat kesetimbangan secara
4. PEMODELAN BEBAN PADA langsung yaitu ∑M = 0, ∑V = 0, dan
STRUKSTUR ∑H = 0.
a. Beban Terpusat PERJANJIAN TANDA
P1 P2 Momen = searah jarum jam (+)
Berlawanan jarum jam (-)
Tekan (+), Tarik (-)
3

CONTOH SOAL
1. Balok Sederhana (simple Beam) 2. Balok Sederhana dengan beban

P (KN) merata Q (Tm)


A ½L ½L X

B
C R

L/2 L/2
RAV RBV
Penyelesaian:
∑MA = 0 Penyelesaian:
-RBV x L + P x ½ L = 0 ∑MB = 0
RBV = ½ P RAV. L – R . ½ L = 0
RAV . L – Q . L . ½ L = 0
∑MB = 0 RAV = ½ Q.L
-RAV x L - P x ½ L = 0 RBV = ½ Q.L
RAV = ½ P
3. Balok Sederhana
∑V = 0
P = 20 T
RAV + RBV – P = 0 (Oke)

RAH A B
Gaya Lintang
SFA = RAV = ½ P KN C
3m 5 m
SFC = ½ P – P = - ½ P KN
SFB =½P KN
RAV RBV

½P (+) Penyelesaian: 3

(-) ½P
5 4

Bending Momen Diagram (Momen)


MA = 0 KNm
P = 20 T
MC = RAV x ½ L
4
=½Px½L 𝑥 20 = 16 𝑇
5
= ¼ P L KNm
MB = 0 KNm
3
𝑥 20 = 12 𝑇
5
(+)

¼ P.L
4

∑H = 0
𝑅 = √𝑃12 + 𝑃22 + 2𝑃1 𝑥 𝑃2 cos 𝛼
RAH + 12 = 0
RAH = - 12 T ( )
1. Tentukan besar dan arah resultan gaya

∑MB = 0 yang bekerja pada benda serta kemanakah


∑MA = 0
RAV . 8 – 16 . 5 = 0 arah gerak benda (kanan/kiri) ?
RBV.8 – 16 . 3 = 0
8.RAV = 80 8.RBV = 48
RBV = 6 T
RAV = 10 T

α F2 = 120 N

RESULTAN GAYA
Menyusun Gaya yang Setara
Istilah lain menyusun gaya adalah memadu α = 60O
gaya atau mencari resultan gaya. Pada
prinsipnya gaya -gaya yang dipadu harus setara ∑F = F2 – F1 cos α
(ekuivalen) dengan gaya resultannya. = 120 N – 80 cos 60
1) Menyusun Gaya yang Kolinier = 120 – 40
a) Menyusun Gaya y ang Kolinier yang = 80 N arah kanan
Satu Arah arah gerak ke kanan, karena F2 > F1 cos α
P1 P2 P3
Soal 8 Kg
1.
secara analitis R = P1 + P2 + P3 (searah)
A
C B
P1 P2 P3
3m 5m

secara analitis R = P1 + P2 - P3 Dari gambar di atas, tentukan besarnya


(berlawanan arah) momen tumpuan di C.
2) Menyusun Dua Gaya yang Konkuren 2.
P1 = 20
Secara grafis, gaya Resultandapat
ditentukan dengan menggunakan jajaran α=600
P2 = 30
genjang gaya dan atau segitiga gaya.
R Hitung resultan gaya tersebut
P1 P1

α α
P2 P2
R
P1

α
P2

Anda mungkin juga menyukai