Anda di halaman 1dari 4

Rekomendasi Ruang Kemoterapi,CCSD,Dan UGD RSBP Batam

1. Ruang Kemoterapi
a. Kondisi Real Ruang kemoterapi

Pada ruang kemoterapi terdapat beberapa kekurangan baik dari segi


keamanan,kenyamanan bagi pasien maupun perawat
Fasilitas Penujang pada Ruang Kemoterapi :
a. Toilet
Pada ruangan kemoterapi hanya mempunyai 1 toilet untuk 5 tempat tidur
serta tidak adaya fasilitas toilet untuk perawat dan dokter
b. Ruang perawatan
Ruang perawatan pasien pada RSBP Batam ini terlalu sempit /terbatas
sehingga kurang nyaman
c. Ruang Sterill/ruang peracikan Obat
Padang ruang ini tidak mengikuti standar yang ada,dan ruangan yang teralu
sempit
d. Peletakan kabel AC yang tidak beraturan

b. Rekomendasi Ruang Kemoterapi


Pada Ruang Kemoterapi seharusnya mempunyai 3 ruangan,yaitu ruang
peracikan obat(ruang sterill),ruang perawat,dan ruang pasien.Berikut
rekomendasi yang dapat kami berikan :
a. Toilet
Seharusnya toilet pada ruang kemoterapi ditambah di bagian perawat
karena pada ruang kemoterapi RSBP Batam ini hanya mempunyai 1
toilet yaitu pada ruang perawatan.hal ini dikhawatirkan dapat
menyebabkan penularan penyakit
b. Ruang Perawatan
Dalam hal ini Ruang perawatan pasien harusnya di desain dengan
memperhatikan dari segi kenyamanan,keamanan pasien setidaknya
untuk desain ruang perawatan kemoterapi mirip dengan ruang rawat
inap
c. Ruang Peracikan Obat
Dpesain ada ruang peracikan obat ini harusnya seperti seminimalnya
seperti lab sehingga pengelolaan obat (dari mulai penyiapan obat hingga
pemberian obat)dapat ditangani dengan baik,karena seluruh persiapan
obat harusdi dalam ruang fume hood.
d. Peletakan Kabel AC Yang Tidak Rapi
Seharusnya AC(Air conditioner) pada ruang kemoterapi menggunakan
AC sentral

2. Ruang UGD
a. Kondisi Real Ruang UGD
Pada ruang UGD ini terbagi menjadi beberapa ruangan yaitu ruang
kepala UGD,ruang ganti,Ruang Penanganan UGD.Ruang UGd ini
digabung dengan ruang radiologi serta ruang diagnostig,hal ini
dikarenakan pada Rumah Sakit BP Batam sedang pada tahap
pembangunan
b. Rekomendasi Untuk Ruang UGD
Pada Wastafel dekat Ruang kepala UGD terdapat wastafel yang
dijadikan sebagai tempat pembuangan air AC dan terdapat pipa yangdi
susun tidak terlalu rapi hal ini dapat membahayakan orang-orang yang
berada di UGD.

3. Ruang CSSD
1. Kondisi Real CSSD :
Pada ruang CSSD ditemukannya jamur yang menempel pada dinding ini
dapat menyebabkan timbul debu dan dapat mengakibatkan berkurangnya
tingkat steril alat.
2. Rekomendasi Ruang CSSD

A. Bangunan Instalasi Pusat Sterilisasi


Pembangunan instalasi pusat sterilisasi harus sesuai dengan kebutuhan
bangunan pada saat ini serta kemungkinan perluasan sarana pelayanan di
masa datang serta didesain menurut tipe dan atau kapasitas rumah sakit.
B. Lokasi Instalasi Pusat Sterilisasi
Lokasi instalasi pusat sterilisasi sebaiknya berdekatan dengan ruangan
pemakai alat atau bahan steril terbesar di rumah sakit. Penetapan atau
pemilihan lokasi yang tepat berdampak pada efisiensi kerja dan meningkatkan
pengendalian infeksi, yaitu dengan meminimumkan resiko terjadinya
kontaminasi silang serta mengurangi lalu lintas transportasi alat steril. Untuk
rumah sakit yang berukuran kecil, lokasi pusat sterilisasi sebaiknya berada
dekat/di wilayah kamar operasi sesuai fungsinya dan diupayakan lokasinya
dekat dengan laundry.
C. Pembangunan dan Persyaratan Ruang Sterilisasi
Pada prinsipnya, desain ruang pusat sterilisasi terdiri dari ruang bersih
dan ruang kotor yang dibuat sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya
kontaminasi silang dari ruang kotor ke ruang bersih. Selain itu, pembagian
ruangan disesuaikan dengan alur kerja. Ruang pusat sterilisasi dibagi atas 5
ruang yaitu :

1. Ruang Dekontaminasi
Pada ruang ini, terjadi proses penerimaan barang kotor, dekontaminasi
dan pembersihan. Ruang dekontaminasi harus direncanakan, dipelihara dan
dikontrol untuk mendukung efisiensi proses dekontaminasi dan untuk
melindungi pekerja dari benda-benda yang dapat menyebabkan infeksi, racun
dan hal-hal berbahaya lainnya. Syarat-syarat ruang dekontaminasi antara lain :
a. Ventilasi
- sirkulasi udara yang dilengkapi dengan filter
- pergantian udara 10 kali/jam
- tekanan udara negatif
- tidak dianjurkan menggunakan kipas angin
b. Suhu dan kelembaban
- suhu 18-22°C
- kelembaban antara 35-75%

2. Ruang Pengemasan Alat


Ruang pengemasan alat merupakan tempat pengemasan alat, bongkar
pasang alat, dan penyimpanan barang bersih.

3. Ruang Prosesing Linen


Di ruang ini dilakukan pemeriksaan, pelipatan dan pengemasan linen yang
akan disterilisasi. Di ruang ini juga terdapat tempat tertutup untuk menyimpan
barang. Selain itu di ruangan ini juga dilakukan persiapan untuk bahan seperti
kasa, kapas, dan cotton swab.
4. Ruang Sterilisasi
Di ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat atau bahan. Untuk sterilisasi
etilen oksida, sebaiknya dibuatkan ruang tersendiri dan dilengkapi dengan
saluran pembuangan (exhaust).
5. Ruang Penyimpanan Barang Steril
Syarat-syarat ruang penyimpanan barang steril antara lain :
- Dekat dengan ruang sterilisasi
- Suhu 18-22°C
- Kelembaban 35-75%
- Ventilasi menggunakan tekanan positif
- Efisiensi partikulat 90-95% (untuk partikel berukuran 0,5 µm)
- Jauh dari lalu lintas utama
- Dinding terbuat dari bahan yang kuat, halus dan mudah dibersihkan

Anda mungkin juga menyukai