Asuhan Keperatan Komunitas Depresi
Asuhan Keperatan Komunitas Depresi
DEPRESI
OLEH
KELOMPOK 1 :
APRIYANTI
ANITA
CITRA LESTARI
PALOPO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat, Taufik dan hidayahnya
sehingga proposal yang berjudul “Asuhan Keperawatan Komunitas Depresi” dapat diselesaikan
dengan lancar. Saya sangat menyadari sepenuhnya bahwa didalam proposal ini masih banyak
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan. Ucapan terima
kasih tak lupa saya sampaikan kepada pihak yang telah ikut berpartisipasi didalam penyelesaian
proposal ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang . Alam perasaan ini meliputi
perlakuan dan penyerapan emosi seseorang dan mempunyai arti yang sama dengan afek,
keadaan perasaan dan emosi. Emosi atau alam perasaan memberikan suatu peran adaptif
terhadap individu. Terdapat dua pola gejala dasar pada gangguan mood yaitu depresi dan
mania. Jika memandang ekspresi emosi dalam suatu rentang sehat sakit, maka akan
1. Respon emosional termasuk dipengaruhi oleh dan berperan aktif dalam dunia internal
dan eksternal seseorang. Tersirat bahwa orang tersebut terbuka dan sadar akan
perasaannya sendiri
2. Reaksi berduka tak terkomplikasi terjadi sebagai respon terhadap kehilangan dan
tersirat bahwa seseorang sedang menghadapi suatu kehilangan yang nyata serta
sendiri, pelepasan dari keterikatan dengan emosi, atau penalaran terhadap semua aspek
terhadap kehilangan. Ini dapat terjadi pada awal proses berkabung, dan menjadi nyata
pada kemunduran proses, mulai terjadi atau keduanya. Pendundaan dan penolakan
5. Depresi, atau malankolia, suatu kesedihan atau perasaan duka yang berkepanjangan.
6. Mania ditandai dengan elevasi alam perasaan, berkepanjangan atau mudah tersinggung
B. Rumusan masalah
10. Bagaimana pengkajian keperawatan kesehatan jiwa pada Tn. A dengan kasus depresi?
11. Bagaimana diagnose dan intervensi gangguan jiwa pada Tn A dengan kasus depresi ?
C. Tujuan
7. Untuk mengetahui criteria untuk penentu keparahan episode depresi berat sekarang
10. Untuk mengetahuipengkajian keperawatan kesehatan jiwa pada Tn. A dengan kasus
depresi
11. Untuk mengetahui diagnose dan intervensi gangguan jiwa pada Tn A dengan kasus
depresi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen
psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan tidak bahagia, serta komponen
somatik: anoreksia,konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi
sedikit menurun.
dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat, lama dan menetap pada
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer dan genetik,
faktor konstitusi, faktor kepribadian pramorbid, faktor fisik, faktor psikobiologi, faktor
neurologik, faktor biokimia dalam tubuh, faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya.
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi, pembedahan,
kecelakaan, persalinan dan sebagainya, serta faktor psikik seperti kehilangan kasih
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang
pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai
Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai
lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang
lain.
Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi
Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah
aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan
pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan
bunuh diri. Tetapi pasien terdepresi kadang-kadang tampak tidak menyadari depresinya
dan tidak mengeluh suatu gangguan mood, walaupun mereka menunjukan penarikan diri
susah tidur, khususnya terbanguna pada dini hari (insomia terminal) dan sering terbangun
Pada kenyataannya kecemasan merupakan gejala yang sering pada depresi (90 %
(konstipasi, dan nyeri kepala) sering kali mempersulit pengobatan depresi. Gejala
kognetif adalah laporan subyektif yang berupa ketidak mampuan berkosentrasi (84 %),
Teori ini menunjukan tentang factor-faktor penyebab yang mungkin bekerja sendiri atau
dalam kombinas
1. Teori biologis
zat kimia ini mengalami defisiensi dalam individu dengan penyakit depresif (
a) Psikoanalisa
Teori ini melibatkan suatu ketidakpuasan dalam hubungan awal ibu bayi
menghukum
c) Teori kehilangan
pada masa anak, perpisahan yang bersifat traumatis dengan orang yang sangat
d) Teori kepribadian
e) Model kognitif
menyatakan bahwa depresi merupakan masalah kognitif yang didominasi
oleh penilaian negative seseorang terhadap diri sendiri lingkungan dan masa
depan
g) Model perilaku
D. Faktor presipetasi
1. Stres yang dapat menimbulkan gangguan alam perasaan meliputi factor, biologis,
2. Faktor biologis meliputi perubahan fisiologis yang disebabkan oleh obat-obatan atau
yang digunakan adalah represi, supresi, denael dan disosiasi. Tingkah laku mania
1. Afektif : Sedih, cemas, apatis, murung, kebencian, kekesalan, marah, persaan ditolak,
perasaan bersalah, merasa tak berdaya, putus asa , merasa sendirian, rendah diri,
dan motivasi, menyalahkan diri sendiri, pikiran merusak diri, rasa tidak menentu,
pesimis
3. Fisik : Sakit perut anoreksia, mual, muntah, gangguan pencernaan, konstipasi, lemah,
lesu, nyeri kepala, pusing, insomnia, nyeri dada, over acting, perubahan berat badan,
seksual
4. Tingkah laku : Agresif, agitasi, tidak toleran, gangguan tingkat aktifitas, kemunduran
psikomotor, menarik diri, isolasi sosial, iritebel (mudah marah, nangis, tersinggung),
1. Lima atau lebih gejala berikut telah ditemukan selama periode dua minggu yang sama
dan mewakili perubahan dari fungsi sebelumnya ; sekurangnya satu dari gejala yaitu
a) Mood terdepresi hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, seperti yang ditunjukan
oleh laporan subyektif (misalnya merasa sedih atau kosong) atau pengamatan yang
dilakukan orang lain (tampak sedih). Catatan pada anak-anak dan remaja dapat
b) Hilangnya minat atau kesenangan secara jelas dalam semua, atau hampir semua,
aktifitas sepanjang hari, hamper setiap hari (seperti yang ditunjukan keterangan
c) Penurunan berat makan yang bermakna jika tidak melakukan diet atau penambahan
berat badan (misalnya perubahan berat badan lebih dari 5 % dalam satu bulan), atau
penurunan atau peningkatan nafsu makan hampir setiap hari. Catatan pada anak-
diharapkan
e) Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (dapat dilihat oleh orang lain,
g) Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan atau tidak tepat
(mungkin bersifat waham) hampir setiap hari (tidak semata-mata mecela diri sendiri
mengambil keputusan , hampir setiap hari (baik oleh keterangan subyektif atau
i) Pikiran akan kematian yang rekuren (bukan hanya takut mati), ide bunuh diri yang
rekuren tanpa rencana spesifik,atau usaha bunuh diri atau rencana khsus untuk
3. Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam
4. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat yang
5. Gejala tidak lebih baik diterangkan oleh duka cita , yaitu setelah kehilangan orang
yang dicintai , gejala menetap lebih dari 2 bulan atau ditandai oleh gangguan
fungsional yang jelas , berokupasi morbid dengan rasa tidak berharga, ide bunuh diri,
H. Kriteria untuk penentu Keparahan Episode Depresi Berat Sekarang (atau paling
akhir)
1. Ringan : jika ada gejala yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis
dan gejala menyebabkan hanya gangguan ringan dalam fungsi pekerjaan atau dalam
2. Sedang : Gejala atau gangguan fungsional berada di antara ringan dan parah
3. Parah tanpa ciri psikotik : beberapa gejala adalah melebihi yang diperlukan untuk
membuat diagnosis, dan gejala dengan jelas menggunggu fungsi pekerjaan atau
Dengan ciri psikotik : waham atau halusinasi, jika mungkin , sejalan dengan mood
Ciri psikotik sejalan dengan mood : waham atau halusinasi yang isi keseluruhannya
adalah konsisten dengan tema depresif tipikal tentang ketidakberdayaan pribadi, rasa
Ciri psikotik yang tidak sejalan dengan mood : waham atau halusinasi yang isinya
tidak memiliki tema depresif tipikal tentang ketidakberdaayn pribadi, rasa bersalah,
penyakit , nihilisme, atau hukuman yang layak diterima. (tidak secara langsung
berhubungan dengan tema depresif, sisip pikir , siar pikir, dan waham yang
dikendalikan
I. Terapi Obat
2. Antidepresan
Doksepin 30 – 300 mg
Nortritilin 75 – 150 mg
Proptritilin 15 -160 mg
serotonin
2. Sedasi
3. Hipotensi ortostatik
5. Takikardi
6. Fotosensitivitas
7. Krisis hipertens
8. Priapisme
1. Resiko tinggi terhadap kekerasan yang diarahkan pada diri b/d alam perasan tertekan,
dalam dirinya, perasaan yang ditinggalkan oleh orang yang berkana, halusinasi
Tujuan :
a) Pasien akan mencari staf saat rasa dorongan unruk membahayakan diri sendiri
Kritera hasil :
a) Pasien mengatakan secara verbal tidak adanya pikiran – pikiran bunuh diri
c) Pasien mampu mrnyatakan secara verbal nama – nam sumber di luar rumah sakit
yang darinya ia dapat meminta pertolongan jika perasaan ingin biunuh diri terjadi
Intervensi :
a) Tanyakan pada pasien secara langsung: pernakah anda berpikir untuk membunuh
diri anda sendiri ? jika iya, apa uyang anda rencanakan? R/ resiko bunuh diri akan
khususnya jika ada cara – cara dari pasien untuk melaksanakan perencaan tersebut
b) Ciptakan lingkungan yang aman unruk pasien. Singkirkan benda – benda yang
keperawatan
c) Rumuskan suatu kontrak verbal jangka pendek dengan pasien bahwa ia tidaka akan
d) Jaminn janji pasien bahwa ia akan cari staf jika pikiran bunuh diri muncul R/ pasien
e) Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa maranhya dalam batasan yang sesuai R/
perilaku depresi dan bunuh diri dapat digambarkan sebagai kemarahan yang
ditujukan kepada diri sendiri. Jika kemerahan ini dapat dinyatakan secara verbal
sebagai sistem pendukung dan yang darinya dapat memnta pertolongan jika
yang nayata untuk mencari bantuan selama krisis dapat mengurangi untuk
g) Paling penting, meluangkan waktu bersama dengan pasien R/ hal ini memberikan
nilai untuk individu, kehilangan yang terlalu berat, perasaan bersalah yang disebabkan
Tujuan :
minggu
b) Pasien akan mampu secara verbal perilaku – perilaku yang berhubungan dengan
Criteria hasil :
a) Pasien mampu untuk menyatakan secara verbal tahap- tahap proses berduka yang
jujur
c) Pasien tidak terlalu lama mengekspresikan emosi dan perilaku yang berlebihan
Intervensi :
percaya meningkat
karung pasir, sepeda latihan) R/ latihan fisik memberikan suatu metode yang aman
e) Ajarkan tahap – tahap berduka yang normal dan perilaku yang berhubungan dengan
harus menghentikan ;persepsi idealisnya dan mampu menerima baik aspek positif
seluruhnya
g) Komunikasikan pada pasien bahwa menangis merupakan hal yang dapat diterima
h) Bantu pasien dalam pemecahan masalahnya sebagai usaha untukmenentukan
umpan balik positif meningkatkan harga diri dan mendorong pengulangan perilaku
yang diharapkan
3. Gangguan harga diri b/d kurangnya umpan balik positif,perasaan ditolak oleh
Tujuan :
b) Pasien menyatakan secara verbal hal – hal yang disukai dari dirinya dalam 5 hari
Criteria hasil :
d) Pasien menata tujuan – tujuan yang realities untuk dirinya dan mendemonstrasikan
Intervensi :
c) Bantu pasien untuk mengakui dan berfokus pada kekuatan dan pencapaiannya R/
negative
e) Bantu pasien mengidentifikasi bagian – bagian diri yang ingin diubahnya dan bantu
dengan pemecahan masalah terhadap usaha ini R/ harga diri yang rendah dapat
f) Pastikan bahwa pasien tidak menjadi semakin tergantung dan bahwa ia menerima
tanggung jawab untuk perilakunya sendiri R/ pasien harus mampu untuk berfungsi
secara mandiri jiki ingin menjadi berhasil dalam lingkungan masyarakat yang
kurang terstruktur
h) Bantu pasien untuk melakukan aspek – aspek perawatan diri saat dibutuhkan R/
umpan balik positif meningkatkan harga diri dan mendorong pengulangan perilaku
yang diharapakan
proses piker, waham, takut akan penolakan atau kegagalan dalam berinteraksi, proses
berduka yang belum terselesaikan, tidak adanya orang yang bermakana bagi klien atau
teman sebaya
Tujuan :
a) Pasien akan mengembangkan hubungan saling percaya dengan staf dalam 5 hari
b) Pasien akan dengan suka rela meluangkan waktu bersama dengan pasien – pasien
Criteria hasil :
lain
c) Pasien mendekati orang lain dengan cara yang tepat untuk interaksi satu per satu
Intervensi :
b) Kembangkan hubungan perawat pasien yang terapeutik melalui kontak yang sering,
penghargaan positif
c) Setelah pasien merasa nyaman dalam suatu hubungan satu per satu dorong untuk
f) Berikan penguatan positif untuk pasien yang secara sukarela berinteraksi denagn
5. Perubahan proses pikir b/d menarik diri, ego yang belum berkembang, kelainan
kognitif
Tujuan :
Criteria hasil :
suatu respon positif akan memperlihatkan kepada pasien bahwa anda menerima
atau menyangkali keyakinan tersebut memberikan tujuan yang tidak berguna, ide –
ide delusi tidak dapat dilenyapkan dengan pendekatan ini, dan perkembahan
R/ teknik – teknik ini menyatakan kepada pasien betapa ia diterima oleh orang lain,
d) Berikan penguatan positif kapada pasien karena mampu memisahkan antara pikiran
beradasarkan realita dan yang tidak realita R/ penguatan positif meningkatkan harga
menyatakan ide – ide panganiayaan R/ pasien yang curiga dapat menerima sentuhan
nafsu makan
Tujuan :
a) Pasien akan mencapai pertambahan berate badan sebanayak 0,9 kg setiap minggu
dalam 3 minggu
Criteri hasil :
c) Pasien mampu menyatakan secara verbal pentingnya nutrisi dan masukan cairan
yang adekuat
Intervensi :
a) Pastikan bahwa dietnya meliputi makanan yang mengandung tinggi serta untuk
mencegah konstipasi.
b) Buat dokumentasi yang ketat tentang masukan, haluaran dan jumlah kalori R/
informasi ini penting untuk membuat suatu pengkajian nutrisi yang akurat dan
d) Tentukan makanan yang disukai dan makanan yang tidak disukai oleh pasien dan
kolaborasi denagn ahli diet untuk menyediakan makanan kesukaan pasien R/ pasien
e) Temani pasien selama makan R/ untuk membantu sesuai kebutuhan dan untuk
f) Pantau hasil laboratorium dan laporka perubahan yang bermakna kepada dokter R/
g) Jelaskan pentingnya nutrisi dan masukan cairan yang adekuat R/ pasien mungkin
tidak memiliki pengetahuan yang adekuat dan akurat dengan peran nutrisi yang
ISOLASI SOSIAL
PENUTUP
A. Kesimpulan
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen
psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan tidak bahagia, serta komponen
somatik: anoreksia,konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi
sedikit
B. Saran
agar dapat memahami tentang depresi baik definisi, factor predisposisi, factor presipitasi,
terapi sampai pada diagnose yang mungkin terjadi dan intervensi yang akan dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
EGC.Jakarta. 2005 Iyus yosep S.Kep. M.Si. keperawatan jiwa.rafika aditama. Bandung.
2009. IM, Ingram. Catatan Kuliah Psikiatri. Edisi 6. Buku kedokteran. EGC. Jakarta.
EGC. Jakarta. 2005. Niven, Neil. Psikologi Kesehatan pengantar Untuk Keperawatan