MAKALAH
Oleh:
Jesisca Pratiwi
160351606432
Kelompok 3/OFF B
Pemeriksaan mutu obat sangat pelu dilakukan dalam bidang farmasi, hal ini
bertujuan agar obat dapat sampai pada target dengan kadar yang tepat sehingga
dapat memberikan efek terapi yang dikehendaki. Khususnya obat yang digunakan
terapi adalah golongan antibiotic karena penggunaan abtibiotik yang sangat sering
digunakan, irasional, berlebihan dan digunakan dalam jangka panjang dapat
memicu resistensi,
(Syafiqoh, 2014)
Berdasarkan gambar diatas, (1) sumber inframerah, (2) pembagi berkas (beam
spliter), (3) kaca pemantul, (4) sensor inframerah, (5) sampel dan (6) Display
(Anam dkk, 2007 dalam (Silviyah, Siti dan Widodo, 2003)
Sifat fisikokimia molekul obat dengan waktu paruh pendek dan
bioavailabilitas yang buruk sangat cocok apabila dibuat sediaan transdermal.
Pengahantaran obat secara transdermal ini melibatkan transport obat melalui kulit
sehingga diperlukan sifat fisikokimia yang optimal agar obat dapat dihantarkan
secara transdermal. Penghantaran obat secara transdermal dapat memberikan
beberapa keuntungan misalnya dapat meningkatkan kepatuhan pasien, suistained
releasa, menghindari iritasi asam lambung dan presistemik first pass effect. Disisi
lain penggunaan MN ini juga memiliki kekurangan, seperti akurasi dosis lebih
rendah, pemakaiannya harus lebih berhati-hati, ketebalan stratum korneum setiap
orang yang berbeda-beda sehingga kemampuan penetrasi menjadi bervariasi,
pengaruh lingkungan eksternal dapat mempengaruhi dalam penghantaran obat,
injeksi berulang dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah dan bagian tip
dai MN mungkin saja dapat tertinggal dikulit (Bariya, 2011 dalam Sulastri et al.,
2017).
B. Microneedle (MN)
Microneedle (MN) merupakan jarum suntik yang berukuran mikron yang
dapat menembus stratum korneum, membuat obat dapat diakses oleh dermis
dan sirkulasi sistemik. Beberapa jenis MN yang telah dibuat antara lain yaitu
maltose, logam, polimer, dan kaca. Berikut merupakan cara pengiriman obat
dengan MN:
(Purba, 2018)
Sulastri, A., Husni, P., Studi, P., Apoteker, P., Farmasi, F., & Padjadjaran, U.
(2017). Smart Insulin Patch: Inovasi Sistem Penghantaran Insulin
Transdermal, 15(November 2017), 9–17.
Syafiqoh, F. (2014). Analisis Gelatin Sapi dan Gelatin Babi pada Produk
Cangkang Kapsul Keras Obat dan Vitemin Menggunakan FTIR dan KCKT,
(September). Retrieved from jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Wardatus, I., Sari, A., Wulandari, L., Retnaningtyas, Y., Farmasi, J., Farmasi, F.,
& Unej, U. J. (2013). Analisis Kadar Siprofloksasin dalam Sediaan Tablet
dengan Metode Spektroskopi Near-Infrared dan Kemometrik Spectroscopy
Method and Chemometric ), 1–6.