Kasus Depresi 2
Kasus Depresi 2
Klien Tn. D 45 th, datang ke emergensi dengan keluhan merasa dirinya sudah tidak berguna lagi,
tidak berarti, tidak ada tuhuan hidup, putus asa dan cenderung ingin bunuh diri. Klien mudah
tersinggung dan ketidakmampuan untuk konsentrasi, anoreksia, konstipasi, tensidan nadi
menurun, ekspresi wajah murung, sukar tidur dan sering menangis. Menurut psikolog klien
memiliki corak kepribadian klien depresif. Perawat menyusun diagnosa keperawatan dan
memberi terapi rekreasi audiovisual.
b) Data obyektif:
Gerakan tubuh yang terhambat, tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan
sikap yang merosot, ekspresi wajah murung, gaya jalan yang lambat dengan langkah
yang diseret.Kadang-kadang dapat terjadi stupor. Pasien tampak malas, lelah, tidak ada
nafsu makan, sukar tidur dan sering menangis.Proses berpikir terlambat, seolah-olah
pikirannya kosong, konsentrasi terganggu, tidak mempunyai minat, tidak dapat berpikir,
tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah
yang mendalam, tidak masuk akal (irasional), waham dosa, depersonalisasi dan
halusinasi.Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility),
mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu.
2. Koping maladaptif
DS : menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada harapan.
DO : nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol impuls.
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi.
2. Gangguan alam perasaan: depresi berhubungan dengan koping maladaptif.
3.1 Kesimpulan
Depresi merupakan gangguan psikis yang dapat menurunkan alam kesadaran seseorang,
sehingga seseorang yang terkena depresi akan terganggu aktifitasnya. Ada banyak pengertian
tentang arti depresi, Depresi adalah penyakit suasana hati. Penyakit dari sekitar kesedihan atau
duka cita. “Depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai
seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang. Pada umumnya mood
yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan”. Depresi
merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia baik fungsi psikis mupun fungsi fisik, yang
berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada
pola tidur dan nafsu makan, psikomotorik, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan
tak berdaya, serta gagasan bunuh diri.(ilmu kedokteran jiwa darurat halm 227) Depresi tidak
hanya menggambarkan suasana hati, tetapi juga meliputi perubahan dalam pemikiran, perilaku,
dan biologis kita. Jika hal tersebut dibiarkan maka akan sangat berbahaya karena akan
mempengaruhi keseimbangan hubungan diri kita dengan lingkungan. Depresi dapat menurunkan
fungsi kognitif, emosi dan produktifitas pada individu.
3.2 Saran
Dalam melakukan tindakan keperwatan jiwa kepada pasien yang akan melakukan
terapi kejang listrik kita sebagai seorang perawat harus dapat melakukan secara benar dalam
arti keilmuannya untuk praktik keperawatan harus dilakukan oleh perawat professional dan
berkompeten.
DAFTAR PUSTAKA
http://fitra-ilmukeperawatan.blogspot.com/2010/11/terapi-kejang-listrik.html
Dalami, Ermawati dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Jiwa.
Jakarta : Trans Info Media
Maramis, W.F. 1994. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University Press
Baihaqi, MIF. 2007. Psikiatri. Bandung : PT Refika Aditama