Menurut dokter spesialis paru dari RS Persahabatan,
Agus Dwi Susanto, rokok elektronik bisa dikatakan merupakan
cara "bahaya" untuk berhenti merokok. Ini karena rokok tersebut memiliki bahaya yang hampir sama dengan rokok konvensional, baik dari kandungan nikotin maupun senyawa- senyawa kimia lainnya. Berikut adalah bahaya rokok elektrik : Adiksi Alat ini merupakan cara baru memasukkan nikotin ke dalam tubuh, yang mengakibatkan efek buruk terhadap tubuh. Efek dari nikotin seperti meningkatkan adrenalin, tekanan darah, dan juga mengakibatkan ketagihan. Persepsi aman Yang lebih menghawatirkan adalah rokok elektrik dipersepsikan lebih aman, karena ini menawarkan 'rasa aman palsu' atau illusive safety. Tidak hanya nikotin Agus menjelaskan, cairan yang menjadi refill atau isi ulang untuk rokok elektronik tidak hanya mengandung nikotin, tetapi juga senyawa-senyawa kimia berbahaya lainnya. Senyawa-senyawa ini bersifat karsinogenik sehingga berpotensi memicu penyakit seperti kanker. Keracunan Adanya peringatan dari pabrik rokok elektrik yang menyatakan konsumen yang memiliki penyakit pernapasan (asma, PPOK, bronchitis, pneumonia), uap yang dihasilkan rokok elektrik dapat menimbulkan serangan asma, sesak napas, dan batuk.