Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN NEONATUS, BAYI,BALITA DAN

ANAK PRA SEKOLAH

KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK PRA SEKOLAH

ROSIDAH SOLIHAH,SST
MATA KULIAH : Asuhan Neonatus Bayi Balita, dan Pra Sekolah

TOPIK : KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK PRA SEKOLAH

SUB TOPIK : Konsep tumbuh kembang anak pra sekolah :,

 Pengertian anak pra sekolah


 Pertumbuhan fisik anak pra sekolah
 Perkembangan kognitif
 Perkembangan psikososial
 Perkembangan motorik
 Perkembangan psikoseksual
 Perkembangan moral

Dosen : Rosidah Solihah, SST

Objektif Perilaku Siswa

Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat menjelaskan konsep tumbuh kembang anak pra
sekolah

Sumber Pustaka

1. Khoirunnisa dan Sudarti, 2010, Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak balita, Nuha Medika,
Yogyakarta.
2. Yulianti Lia dan Yeyeh Ai, 2010, Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita, Trans Info Media, Jakarta
1. Varney’s, Midwifery, 1997
2. Wolli and Wong, 2003
3. FK-UI, Ilmu Kesehatan Anak 1 dan 3
4. Immunisasi
5. Penny Stanway, Pregnancy dan Baby and Care,1997
6. Mirriamstoppard, Complete Baby and Child Care, 1995
7. Maodul MTBS
8. Mayes, Midwifery, 1999
9. Tumbuh Kembang Anak
10. Program-program yang terkait
11. Sumber lain yang mendukung
MATERI
KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK PRASEKOLAH

1. PENGERTIAN ANAK PRA SEKOLAH


Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun(Wong,2000), dimana
memiliki karakteristik tersendiri dalam segi pertumbuhan dan perkembangannya.
2. PERTUMBUHAN FISIK ANAK PRA SEKOLAH
a) Anatomi dan fisiologi anak pra sekolah
Beberapa perkembangan anatomi dan fisiologi pada anak pra sekolah ( dimana
terdapat sedikit perbedaan antara toddler dan pra sekolah)yang perlu dicermati,
diuraikan pada tabel
1) Leher dan jaringan limfoid
No Hal-hal yang perlu Uraian
diperhatikan
1 Leher Leher memanjang pada sekitar usia
3 atau 4 tahun
2 tonsil  Tonsil secara khas sangat
besar pada masa kanak-
kanak awal dan jarang pada
masa dewasa
 Tonsil ini secara cepat
mencapai ukuran dewasa
pada usia 6 tahun, terus
tumbuh sampai usia 10
atau12 tahun

2) Mata
No Hal-hal yang perlu Uraian
diperhatikan
1 Pandangan mata Pandangan binocular dan perifer
dikembangkan pada usia 6 tahun
2 Biasanya, anak-anak tetap
berpandangan jauh sampai usia 7
tahun
3) Telinga
No Hal-hal yang perlu Uraian
diperhatikan
1 Telinga Pendengaran mencapai
kematangan pada usia 3 sampai 4
tahun

4) Sistem kardiovaskuler
No Hal-hal yang perlu Uraian
diperhatikan
1 Jantung Jantung membagi empat pada
ukurannya pada usia 5 tahun
2 Sinus aritmia  Sinus aritmia menjadi lebih
jelass selama masa-masa pra
sekolah
 Celah fisologis bisa tampil
untuk pertama kalinya, dan
mur-mur fungsional bisa
terdengar

5) Abdomen(kandung kemih)
No Hal-hal yang perlu Uraian
diperhatikan
1 Kandung kemih Kapasitas kandung kemih
meningkat sesuai usia dan
menurun ke dlam pelviks pada usia
3 tahun

6) Sistem neurologis
No Hal-hal yang Uraian
perludiperhatikan
1 Hubungan neuron Sejumlah bentuk hubungan yang
lebih besar antara neuron dengan
neuron meningkat dalam
kompleksitasnya
2 Hemisfer Aktivitas pada hemisfer terjadi,
dibuktikan dengan pilihan
menggunakan tangan
3 Sistem limbik Sistem limbik mematangkan tidur
teratur yang lebih naik, bangun dan
emosi-emosinya

7) Sistem sensori
No Hal-hal yang perlu Uraian
diperhatikan
1 Olfaktori  Anak pra sekolah sering
berespon pada bau-bauan dalam
cara cara yang tidak terlambat(
menutup muka, berpura-pura
muntah, menutup hidung)
 Mereka mempelajari hal-hal
tabu olfaktori, tetapi tidak
disukai sosial
2 Gustatori Anak-anak pra sekolah seringkali
menyatakan inisiatifnya dengan
menanyakan sesuatu yang enak
dan dengan menanyakan/ meminta
untuk membuang makanan yang
tidak enak/enek
3 Taktil Kebanyakan anak masih suka
menjadi dekat dekat dengan orang
lain, terutama jika anak
memerlukan pelukan

b) Ciri-ciri umum anak pra sekolah


Anak pra sekolah yang sehat adalah yang langsing, ceria dan gesit dengan postur
yang baik
Perkembangan utama terjadi pada koordinasi motorik halus, seperti
diperlihatkan dengan membaiknya kemampuan untuk menggambar
Keterampilan motorik kasar juga meningkat, seperti anak dapat melompat,
meloncat dan berlari lebih baik. Kemampuan-kemampuan atletik, seperti
berseluncur dan berenang, dapat dikembangkan
c) Tinggi badan
Secara fisik anak pada tahun ketiga terjadi penambahan TB berkisar antara 7,5
cm dan TB rata-rata 95 cm
Kecepatan pertumbuhan pada tahun keempat hampir sama dengan tahun
sebelumnya. TB mencapai 103 cm sehingga TB sudah mencapai dua kali lipat
dari TB saat lahir.
Pertumbuhan pada tahun kelima sampai akhir masa pra sekolah TB rata-rata
mencapai 110 cm.
d) Berat badan
Secara fisik anak pada tahun ketiga terjadi penambahan BB 1,8 s/d 2,7 kg dan
rata-rata BB 14,6 kg
Kecepatan pertumbuhan pada tahun ke empat hampir sama dengan tahun
sebelumnya,BB mencapai16,7 kg
Pertumbuhan pada tahun kelima sampai akhir masa prasekolah BB rat-rata
mencapai 18,7 kg
3. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Diuraikan menjadi dua yaitu perkembangan kognitif prasekolah menurut Piaget
dan perkembangan bahasa, yang diuraikan berikut ini:
A. Perkembangan kognitif pra sekolah menurut Piaget:
1. Tahap operasional (2-7 tahun) tahap perkembangan kognitif Piaget .
perkembangan kognitif pra sekolah menurut Piaget masih masuk pada tahap
pra pra operasional, berikut ini:
Pra operasional ditandai oleh adanya pemakaian kata-kata lebih awal dan
memanipulasi simbol-simbol yang menggambarkan objek atau benda dan
keterikatan atau hubungan diantara mereka
Pemikiran atau sifat anak yang aneh/ganjil menunjukkan fakta bahwa
mereka pada umumnya tidak mampu menunjukkan operations(eksploitasi)
atau jika mereka bisa menunjukkan operation maka keadaannya akan
terbatas.
Mental operations pada tahap ini sifatnya fleksibel dan dapat berubah.
Tahap pra operasional ini juga ditandai oleh beberapa hal, antara lain:
egosentrisme, ketidakmatangan pikiran/ide/gagasan tentang sebab-sebab
dunia di fisik, kebingungan antara simbol dan objek yang mereka wakili,
kemampuan untuk fokus pada satu dimensi pada satu waktu dan
kebingungan tentang identitas orang dan objek.
2. Perkembangan kognitif menurut Piaget diuraikan secara lebih luas, berikut
ini:
a. Menurut Piaget, tahap pemikiran pre operasional ini (2-7 tahun) terdiri dari
2 fase, yaitu:
Fase pre konseptual:
 Terjadi pada usia 2 sampai 4 tahun
 Anak membentuk konsep yang tidak selengkap atau selogis pada orang
dewasa, membuat klasifikasi sederhana, menggabungkan satu
peristiwa dengan sesuatu yang simultan( alasan transduktif) dan
menunjukan pemikiran egosentrik
Fase intuisif:
 Berkisar dari usia 4 sampai 7 tahun
 Anak menjadi mampu mengklarifikasikan, menjumlahkan dan
menghubungkan obyek-obyek tetapi tetap tidak menyadari prinsip-
prinsip dibelakang operasi-operasi ini.
 Ini menunjukkan proses berfikir instuisif ( menyadari bahwa sesuatu itu
benar, tetapi tidak dapat menyatakan mengapa), tidak dapat untuk
melihat sudut pandang dari orang lain, dan menggunakan banyak kata-
kata dengan tepat tetapi tanpa pengetahuan nyata tentang
pengertiannya.
b. Anak pra sekolah menunjjukan pemikiran khayal dan percaya bahwa
pemikiran tersebut semuanya menguatkan. Mereka mungkin merasa
bersalah dan bertanggung jawab untuk terjadinya pikiran-pikiran buruk,
yang pada waktu ini mungkin tepat dengan kejadian dari peristiwa yang
diharapkan
B. Perkembangan bahasa pra sekolah :
Anak usia 3 tahun: dapat mengatakan 900 kata, menggunakan tiga sampai
empat kalimat, dan berbicara dengan tidak putus-putusnya (ceriwis)
Anak usia 4 tahun: dapat menyatakan 1500 kata, menceritakan cerita yang
berlebihan, dan menyanyikan lagu sederhana .(ini merupakan usia puncak
untuk pertanyaan mengapa)
Anak usia 5 tahun: dapat mengatkan 2100 kata, dan mengetahui empat
warna atau lebih, nama-nama hari dalam seminggu dan nama bulan

4. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Yang dibahas pada perkembangan psikososial, ini antara lain perkembangan
psikososial menurut Erikson, ketakutan dan mekanisme koping, sosialisasi,
bermain,mainan, disiplin, tugas-tugas perkembangan, perkembangan body image.
a. Perkembangan psikososial menurut Erikson
1. Perkembangan psikososial menurut Erikson tahap 3 inisiatif vs kesalahan(1):
Tahap ini dialami pada anak saat usia 4-5 tahun
Anak-anak pada usia ini mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya
sehingga menimbulkan rasa ingin tahu terhadap segala hal yang dilihatnya
Mereka mencoba mengambil banyak inisiatif dari rasa ingin tahu yang mereka
alami
Akan tetapi bila anak-anak pada masa ini mendapatkan pola asuh yang slah,
mereka cenderung merasa bersalah dan akhirnya hanya berdiam diri
Sikap berdiam diri yang mereka lakukan bertujuan untuk menghindari suatu
kesalahan- kesalahan dalam sikap maupun perbuatan.
2. Perkembangan psikososial Erikson tahap 3 inisiatif vs kesalahan(2) diuraikan
secara luas sebagai berikut:
 Antara usia 3 dan 6 tahun, anak menghadapi krisis psikososial dimana Erikson
mengistilahkanya sebagai inisiatif melawan rasa bersalah
 Orang lain yang penting bagi anak adalah keluarga
 Pada usia ini, anak secara normal telah menguasai rasa otonomi dan
memindahkan untuk menguasai rasa inisiatif
 Anak prasekolah adalah seorang pembelajar yang energik, antusiasme, dan
pengganggu dengan imajinasi yang aktif
 Kesadaran (suara dalam yang memperingatkan dan mengancam ) mulai
berkembang
 Anak menyelidiki dunia fisik dengan semua indra dan kekuatannya
 Perkembangan rasa bersalah terjadi pada waktu anak dibuat merasa bahwa
imajinasi dan aktivitasnya tidak dapat diterima
 Rasa bersalah, cemas, dan takut yang diakibatkan pada saat pikiran dan
aktivitas anak dengan harapan-harapan orangtua
 Anak prasekolah mulai mengganggu alasan sederhana dan dapat bertoleransi
terhadap keterlambatan pemuasan dalam periode yang lama
b. Ketakutan dan mekanisme koping
KETAKUTAN
 Seorang anak biasanya mengalami lebih banyak ketakutan selama masa pra
sekolah daripada waktu lainnya
 Ketakutan-ketakutan umum pada pra sekolah meliputi takut gelap, takut
ditinggal sendirian, terutama pada saat tidur, takut binatang,terutama anjing
yang besar, takut hantu, pemotongan tubuh, nyeri, dan takut obyek-obyek dan
orang-orang yang berhubungan dengan pengalaman yang menyakitkan
 Pra sekolah tengkurap untuk bersembunyi dari hardikan dan tindakan
orangtuanya, orangtua sering tidak menyadari bahwa perilaku mereka
membuat ketakutan pada anak mereka.
 Menginginkan anak pra sekolah untuk menggunakan pada malam hari dan
mendorongnya untuk memainkan ketakutannya dengan boneka atau mainan
lainnya yang bisa membantu memberikan anak rasa pengendalian terhadap
ketakutannya
MEKANISME KOPING
 Mekanisme koping termasuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan,
menginginkan perintah, memegang mainan favorit, mempelajari dengan uji
coba, melemparkan tantrum (ledakan amarah) agresi, menghisap jempol,
menarik diri dan regresi
 Memperlihatkan anak terhadap obyek yang menakutkan dilingkungan yang
terkontrol, dapat memberikan kesempatan untuk mengurangi ketakutannya.
c. Sosialisasi
 Pada masa anak-anak pra sekolah, jangkauan anak pada orang lain/orang
terdekat berkembang diluar orangtuanya yang mencakup kakek neneknya,
saudara kandung dan guru-guru pra sekolah
 Anak memerlukan interaksi teratur dengan teman sebaya untuk membantu
perkemangan keterampilan sosial
 Tujuan utama prasekolah adalah untuk membantu perkembangan
keterampilan sosial anak. Kriteria dipertimbangkan pada waktu memilih
program pra sekolah mencakup sebagai berikut:
o Akreditasi dan lisensi diikuti
o Jadwal aktivitas harian dan materi yang tersedia
o Guru yang berkualifikasi
o Lingkungan yang aman, dengan tingkat kebisingan rendah, rasio guru-
guru tepat, dan praktek sanitasi yang baik
o Orang lain telah merekomendasikan sekolah
o Obsevasi terhadap anak-anak pada permainan dan pekerjaan, serta
interaksi mereka dengan guru-guru dapat diterima.
o Rencana-rencana alternatif tersedia pada waktu anak sakit dan orangtua
bekerja
d. Bermain
 Permainan khas pada anak prasekolah adalah permainan yang asosiatif
interaktif dan kooperatif dengan saling berbagi
 Hal yang paling penting adalah kontak dengan teman sebaya
 Aktivitas-aktivitas seharusnya meningkatkan keterampilan pertumbuhan dan
motorik, melompat, berlari, dan memanjat
 Pada masa ini merupakan usia yang tepat untuk permainan imajiner/khayal
 Pemain meniru, imaginatif, dan dramatik adalah hal yang penting
 TV dan video games seharusnya hanya menjadi bagian dari permainan anak
dan orangtua seharusnya memonitor isi tayangan dan jumlah waktu yang
digunakan
e. Mainan
 Mainan dan games/ permainan yang mendorong perkembangan motorik kasar
dan halus, meliputi sepeda roda tiga, mobil-mobilan, peralatan senam,
kolam,boks pasir, puzzel dengan blok besar, krayon, cat, dan elektronik games
yang tepat usia
 Mainan dan gamesyang mendorong permainan meniru/imaginatif termasuk
memakaikan pakaian pada boneka, mainan rumah tangga, mainan tenda, dan
peralatan dokter/perawat
 Anak prasekolah yang aktif dan cerdas perlu diawasi oleh orang dewasa,
terutama bila dekat dengan air dan peralatan senam
f. Disiplin
 Figur penguasa harus menerapkan disiplin yang kuat, adil dan konsisten
 Anak memerlukan penjelasan sederhana mengapa perilaku tertentu tidak tepat
 Pada situasi konflik, pemberian waktu luang pendek dapat membantu anak
menghilangkan intenditasnya, memperoleh kembali pengontrolan dan
memikirkan tentang perilaku mereka
g. Tugas-tugas perkembangan
Anak pra sekolah memiliki tugas-tugas perkembangan, sebagai berikut:
 Mengembangkan rutinitas sehari-hari yang sehat
 Menjadi anggota keluarga yang berpartisipasi
 Belajar menguasai impuls dan menyesuaikan dengan harapan sosial
 Mengembangkan ekspresi emosional yang sehat
 Mempelajari komunikasi yang efektif
 Kemampuan untuk menangani situasi yang kemungkinan berbahaya
 Mengembangkan inisiatifnya
 Mempelajari landasan untuk mengerti kehidupan
h. Perkembangan body image
 Masa ini merupakan waktu penting untuk body image
 Anak-anak pra sekolah mengenali bahwa terdapat penampilan yang diinginkan
 Anak pra sekolah rentan terhadap hal yang mendua/bias
 Anak-anak sangat menyadari ukuran tubuhnya pada usia 5 tahun
3. PERKEMBANGAN MOTORIK
Perkembangan motorik halus dan kasar pada anak pra sekola, sebagai berikut:
 Perkembangan motorik halus
No Usia Aktivitas
1 3 tahun  Anak dapat menyusun ke atas 9-10 balok
 Anak dapat membentuk jembatan 3 balok
 Anak dapat membuat lingkaran dan silang
2 4 tahun  Anak dapat melepas sepatu
 Anak dapat membuat segi empat
 Anak dapat menambahkan 3 bagian ke
gambar stik
3 5 tahun  Anak dapat mengikat tali sepatu
 Anak dapat menggunakan gunting dengan
baik
 Anak dapat menyalin wajik dan segitiga
 Anak dapat menambahkan 7 sampai 9
bagian ke gambar stik
 Anak dapat menuliskan beberapa huruf dan
angka dan nama pertamanya

 Perkembangan motorik kasar


No Usia Aktivitas
1 3 tahun  Anak dapat menaiki sepeda roda tiga
 Anak menaiki tangga menggunakan kaki
bergantian
 Anak berdiri pada satu kaki selama beberapa
detik
 Anak melompat jauh
2 4 tahun  Anak dapat melompat
 Menangkap bola
 Menuruni tangga menggunakan kaki
bergantian
3 5 tahun  Anak dapat meloncat
 Anak berjingkat dengan satu kaki
 Anak menendang dan menangkap bola
 Anak lompat tali
 Anak menyeimbangkan kaki bergantian
dengan mata tertutup

4. PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
Yang dibahas adalah perkembangan psikoseksual menurut Freud dan
perkembangan seksual:
a. Perkembangan psikoseksual menurut Freud:
 Pada fase phalik, berkisar dan sekitar usia 3-7 tahun, pusat kenikmatan
anak berada pada genetalia dan masturbasi
 Tahap oedipus terjadi, yang ditandai dengan kecemburuan dan
persaingan terhadap orangtua berjenis kelamin sama dan mencintai
orangtua yang berjenis kelamin berlainan
 Tahap oedipus secara khas menghilang pada periode pra sekolah
dengan identifikasi kuat dengan orangtua yang berjenis kelamin sama
b. Perkembangan seksual:
 Banyak anak pra sekolah bermasturbasi untuk kenikmatan fisiologis
 Anak pra sekolah membentuk ikatan kuat pada orangtua dengan jenis
kelamin yang berlawanan tetapi mengidentifikasikan dengan orangtua
yang berjenis kelamin sama
 Identitas seksual dikembangkan, kesopanan mungkin menjadi
perhatian, maupun ketakutan katrasi (pengebirian)
 Karena anak pra sekolah merupakan pengamat yang tekun tetapi
penafsir/menginterpretasikan dengan buruk, anak bisa mengenali
tetapi tidak mengerti aktivitas seksual
 Sebelum menjawab pertanyaan anak tentang seks, klarifikasi apakah
anak benar-benar bertanya dan apakah anak sudah memikirkan
tentang subyek tertentu
 Jawab pertanyaan tentang seks dengan sederhana dan jujur, berikan
informasi yang hanya benar-benar anak minta, detail-detail tambahan
dapat diberikan nanti

5. PERKEMBANGAN MORAL MENURUT KOHLBERG


 Anak pra sekolah berada pada tahap prekonvensional pada tahap
perkembangan moral yang berlangsung samapai usia 10 tahun
 Pada fase ini, kesadaran timbul, dan penekanannya pada kontrol
eksternal
 Standar moral anak berada pada orang lain dan ia mengobservasi
mereka untuk menghindari hukuman dan mendapatkan ganjaran

Anda mungkin juga menyukai