Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN


DI RUANG IGD
Semester III Tahun 2019/2020

Disusun Oleh Kelompok 10 :


1. Anisa Nurul Aulia
2. Hafifah Nabilla
3. M. Bisri Mustofa
4. Putri Artini Saras
5. Tutik Hajifah

AKADEMIK KEPERAWATAN
DHARMA WACANA METRO
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas izin,
kuasa dan perlindunganNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Konsep Dasar Keperawatan (KDK) Peran Perawat Sebagai
Koordinator di ruang IGD.”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas bidang studi
Konsep Dasar Keperawatan (KDK) yang diberikan kepada kami oleh Ibu
Ns.Indhit Tri Utami, S.Kep.,M.Kep Agar kami dapat mengetahui serta memahami
cara menyusun makalah dengan benar dan agar dapat mengembangkan ilmu yang
telah kami peroleh.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini
masih belum sempurna. Oleh karena itu kami mohon saran dan kritik yang
membangun untuk perbaikan makalah ini .
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
Dosen Konsep Dasar Keperawatan (KDK) yaitu Ibu Ns. Indhit Tri Utami,
S.Kep.,M.Kep Selaku guru yang memberikan tugas ini juga yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk membuat makalah ini dan semua
bentuk bimbingan serta pengajarannya yang kami terima dalam menyelesaikan
penulisan makalah ini.

Metro,28 Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover ...................................................................................................... i
Kata Pengantar ....................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 3
A. Peran Perawat dalam pelayanan Kegawat Daruratan ................. 3
B. Peran Perawat ............................................................................. 4
C. Peran Perawat Sebagai Koordinator Atau Manajer Kasus .......... 5
D. Tugas Utama dan Tanggung Jawab Perawat Sebagai Koordinator
Keperawatan Diruang IGD ......................................................... 6
BAB III PENUTUP .............................................................................. 8
A. Kesimpulan ................................................................................ 8
B. Saran ........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan
sebagai suatu fenomena yang harus mendapat respons segera dari perawat.
Respons dimaksud terutama yang bersifat dedukatif dengan selalu
meningkatkan kemampuan diri dalam hal belajar lebih banyak tentang konsep
pengelolaan pelayanan keperawatan dan langkah-langkah konkrit dalam
pelaksanaannya. Langkah-langkah konkrit tersebut dapat berupa penataan
model pemberian asuhan keperawatan, penataan tenaga keparawatan dan
perbaikan sistem pendokumentasian keperawatan.Koordinator keperawatan
saat ini perlu mendapat perhatian dan prioritas utama dalam pengembangan
keperawatan ke depan. Hal ini sangat berkaitan dengan tuntutan profesi
maupun tuntutan global tentang kualitas pelayanan keperawatan, sehingga
diperlukan pengelolaan secara profesional, khususnya kemampuan profesional
manajerial perawat dalam melaksanakan peran perawat sebagai manajer.
Sekarang ini, sebagaimana kita ketahui bahwa sistem pelayanan kesehatan
khususnya sistem pelayanan keperawatan mengalamin perubahan sangat
pesat. Perubahan tersebut selain karena semakin meningkatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi keperawatan, juga sebagai dampak dari situasi
politik dan sistem sosial, ekonomi yang sering mengalami perubahan. Dari
ketiga aspek perubahan itu berimplikasi terhadap perubahan sistem pelayanan
keperawatan sekaligus menjadi tantangan bagi tenaga perawat profesional
(Nursalam, 2002).
Koordinator keperawatan harus dapat diaplikasi dalam tatanan pelayanan
nyata, baik di rumah sakit maupun di masyarakat, sehingga perawat perlu
memahami konsep pengelolaan pelayanan keperawatan, terutama tentang
penerapan peran perawat manajer kasus atau yang sering disebut koordinator
keperawatan.

1
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan peran perawat secara umum?
b. Apa yang disebut dengan peran perawat sebagai koordinator di ruang
IGD?
c. Apa saja tugas utama dan tanggung jawab perawat sebagai manajer kasus?
d. Menganalisis sebuah kasus:
a) Mengapa perawat dikasus tersebut disebut sebagai manajer kasus atau
koordinator keperawatan di ruang IGD?
b) Apa bukti jika perawat dikasus tersebut disebut sebagai manajer kasus
atau koordinator keperawatan di ruang IGD?
C. Tujuan
a. Mahasiswa mengerti tentangperan perawat secara umum.
b. Mahasiswa mengerti apa yang disebut peran perawat sebagai coordinator
keperawatan.
c. Mahasiswa mengerti apa tugas utama dan tanggung jawab keperawatan
sebagai coordinator keperawatan atau manajer kasus .
d. Mahasiswa mengerti peran perawat sebagai coordinator di dalam sebuah
kasus.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Perawat Dalam Pelayanan Kegawat Daruratan


Secara pasti memberikan perawatan yang berkualitas terhadap pasien dengan
cara penggunaan sistem yang efektif serta menyeluruh dan terkoordinasi
dalam :
a. Perawatan pasien gawat darurat.
b. Pencegahan cedera.
c. Kesiagaan menghadapi bencana. Menanggulangi pasien dengan cara
aman dan terpercaya :
d. Evaluasi pasien secara cepat dan tepat.
e. Resusitasi dan stabilisasi sesuai prioritas.
f. Menentukan apakah kebutuhan penderita melebihi kemampuan fasilitas.
g. Mengatur sebaik mungkin rujukan antar RS (apa, siapa, kapan,
bagaimana).
h. Menjamin penanggulangan maksimum sudah diberikan sesuai kebutuhan
pasien.
1. Petugas medis harus mengetahui :
a. Konsep dan prinsip penilaian awal serta penilaian setelah resusitasi.
b. Menentukan prioritas pengelolaan penderita.
c. Memulai tindakan dalam periode emas.
d. Pengelolaan
2. Unit Pelayanan Intensif :
Filosofi : Intensive Medical Care (IMC) mendapatkan legitimasi bukan
karena kompleksitas peralatan dan pemantauan pasien, tapi karena pasien
sakit kritis selalu berakhir pada suatu final common pathway dari
kegagalan sistem organ, sehingga dibutuhkan bantuan terhadap organ vital
baik tersendiri mauun terkombinasi. Aplikasi tidak terkoordinasi dari multi
disipliner tidak hanya merugikan pasien, tetapi personil perawat dan
tenaga profesi medis lainnya juga akan merasa sangat sulit untuk bekerja

3
dengan baik dalam suatu unit yang tidak mempunyai arah dan filosofi
yang tegas.
3. Komponen Pembiayaan (sub sistem pembiayaan). Sumber bisa berasal
dari pemerintah atau masyarakat :
a. Pemerintah pusat / daerah.
b. Jasa marga, askes, jasa raharja, astek.
c. DUKM.
d. Perusahaan berisiko terjadinya kecelaka
B. Peran Perawat
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang
berarti merawat atau memelihara. Harlley Cit ANA (2000) menjelaskan
pengertian dasar seorang perawat yaitu seseorang yang berperan dalam
merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit,
injury dan proses penuaan dan perawat Profesional adalah Perawat yang
bertanggungjawab dan berwewenang memberikan pelayanan Keparawatan
secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai
dengan kewenanganya.(Depkes RI,2002).
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat
stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada
situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh sesorang terhadap orang
lain, dalam hal ini peran perawat untuk memberikan asuhan keperawatan,
melakukan pembelaan kepada klien, sebagai pendidik tenaga perawat dan
masyarakat, koordinator dalam pelayanan
Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.
Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun
sakit dimana segala aktifitas yang di lakukan berguna untuk pemulihan
Kesehatan berdasarkan pengetahuan yang di miliki, aktifitas ini di lakukan
dengan berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian Pasien secepat

4
mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang terdiri dari tahap
Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan,
Implementasi dan Evaluasi.
Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada
situasi sosial tertentu.Peran peraat yang dimaksud adalah cara untuk
menyatakan aktivitas perawat dalam pratik, dimana telah menyelesaikan
pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah
untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab keperawatan secara profesional
sesuai dengan kode etik profesional. Dimana setiap peran yang dinyatakan
sebagai ciri terpisah untuk kejelasan.

C. Peran Perawat Sebagai Koordinator Atau Manajer Kasus


Peran perawat sebagai coordinator keperawatan atau manajer kasus
dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehaan sehinga pemberian pelayanan
kesehatan di ruang IGD dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan pasien
(A. Aziz Alimul Hidayat, 2007). Selain itu adanya berbagai tempat kerja,
perawat dapat memilih antara peran sebagai manajer asuhan keperawatan atau
sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan manajer (Manthey,
1990). Sebagai manajer , perawat mengoordinasi dan mendelegasikan
tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya (Potter &
Perry, 2005).
Peran perawat sebagai koordinator keperawatan atau manajer kasus secara
umum yaitu di bawah arahan dari atasan langsung, mengkoordinasikan operasi
sehari-hari dari unit keperawatan, Mengorganisir, mendistribusikan dan
memverifikasi pekerjaan orang lain, dan berpartisipasi dalam pelatihan
mereka. Bertindak sebagai narasumber pada hal-hal yang terkait dengan
kesehatan. Memberikan asuhan keperawatan, konseling, dan assist dokter.
Mengembangkan program pendidikan kesehatan. Mengorganisir dan
berpartisipasi dalam proyek-proyek penelitian dan kegiatan lainnya yang
berkaitan dengan pencegahan penyakit dan kesehatan. Mempertahankan
peralatan. Memelihara catatan.

5
D. Tugas Utama Dan Tanggung Jawab Perawat Sebagai Koordinator
Keperawatan Di Ruang IGD
a. Koordinat di ruang IGD sehari-hari dari unit keperawatan.
Mengembangkan kebijakan asuhan keperawatan dan protokol dalam
hubungannya dengan supervisor. Rencana dan menyelenggarakan
program pengembangan staf keperawatan. Mempersiapkan anggaran dan
monitor rekening.
b. Mengorganisir, mendistribusikan dan memverifikasi pekerjaan orang lain,
dan berpartisipasi dalam pelatihan mereka. Membuat rekomendasi
mengenai peralatan dan metode kerja untuk meningkatkan efisiensi unit.
c. Bertindak sebagai narasumber dan berhubungan dengan orang lain pada
hal-hal yang berkaitan dengan perawatan dan kesehatan. Merespon
keluhan pasien tentang Unit keperawatan. Memberikan konseling medis
dan psiko-seksual. Menginstruksikan pasien tentang masalah kesehatan.
d. Melakukan pemeriksaan pendahuluan dan menilai kondisi pasien. Pada
tahap ini berlaku langkah-langkah darurat yang tepat. Pesanan tes
laboratorium dan menjelaskan hasil tes.
e. Membantu dokter dalam perawatan pasien. Menyediakan perawatan
pencegahan dan pengobatan seperti memberikan suntikan dan vaksinasi,
mengambil sampel darah, membalut, desinfektan, memberikan
pemeriksaan mata dasar, dan menghapus jahitan. Memastikan kepatuhan
terhadap peraturan keselamatan.
f. Jadwal pasien untuk tindak lanjut kunjungan dan mengatur untuk arahan
luar.
g. Mengembangkan dan mengkoordinasikan program pendidikan kesehatan.
Penelitian dan mempersiapkan materi pendidikan kesehatan.
h. Mengorganisir dan berpartisipasi dalam proyek-proyek penelitian,
kampanye, kolokium, klinik, kelompok kerja, dan kegiatan yang berkaitan
dengan pencegahan penyakit dan kesehatan (nutrisi, penyakit menular
seksual, kontrasepsi, bunuh diri, dll).
i. Menjaga peralatan dan melakukan perbaikan kecil. Mengatur untuk
melayani.

6
j. Menjaga persediaan. Merekomendasikan dan pembelian peralatan dan
perlengkapan.
k. Menjaga catatan dan file. Proses dokumen yang berkaitan dengan
kegiatan unit.
l. Menjaga mengikuti perkembangan baru di lapangan untuk memperbarui
keterampilan dan pengetahuan.
m. Menggunakan berbagai peralatan dan instrumen seperti elektrokardiograf,
sterilisasi, sphygmomanometer, skala, otoscope, jarum suntik, terminal
komputer, mesin fotokopi, mesin fax, dan kalkulator.
n. Daftar tugas dan tanggung jawab yang diuraikan di atas merupakan
perwakilan dan bukan daftar lengkap dan rinci tugas yang dapat dilakukan
oleh seorang karyawan yang posisinya telah dicocokkan dengan deskripsi
pekerjaan generik ini.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa perawat sebagai coordinator di ruang IGD
mempunyai peran penting terhadap klien. Karena Peran perawat sebagai
koordinator keperawatan atau manajer kasus secara umum yaitu di bawah
arahan dari atasan langsung, mengkoordinasikan operasi sehari-hari dari unit
keperawatan, Mengorganisir, mendistribusikan dan memverifikasi pekerjaan
orang lain, dan berpartisipasi dalam pelatihan mereka.

B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat dijadikan suatu refrensi atau informasi bagi
mahasiswa keperawatan khususnya dan kalangan umum untuk melanjutkan
pendidikan selanjutnya. Mohon maaf bila banyak kekurangan dalam makalah
ini dan mohon kritik dan saran yang membangun.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat Aziz . 2007 .Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2 . Jakarta :


Salemba Medika.
http://perawat77.blogspot.co.id/2010/05/definisi-peran-fungsi-dan-tugas-
perawat.html

Edi Yuswantoro, Retty Ratnawati, dan Setyoadi. Jurnal Ilmu Keperawatan –


Volume 3, No. 2, November 2015

Anda mungkin juga menyukai