Anda di halaman 1dari 14

8/23/2019

1
8/23/2019

PENGETAHUAN MENGENAI ALLAH

Telah banyak teori yang


dilontarkan ‘untuk menjelaskan
ihwal Allah, banyak pula
sanggahan untuk Dia dan
menentang adanya Dia, hal ini
menunjukkan bahwa akal budi
manusia tidak mampu menembus
yang Ilahi.

PENGETAHUAN MENGENAI ALLAH


Kita tidak dapat mengasihi
seseorang yang sama sekali
tidak kita kenal, bahkan kita
tidak dapat menyelidiki
perkara-perkara Allah yang
sangat mendalam (Ayb.
11:7). Kalau begitu, bagai-
manakah kita dapat
mengenal serta mengasihi
Pencipta kita?

2
8/23/2019

PENGETAHUAN MENGENAI ALLAH


Allah Dapat Diketahui atau Dikenal. ‘Kekristenan bukanlah
sebuah
catatan dari hal pertanyaan manusia mengenai Allah;
Melainkan hasil pernyataan
Allah dari hal diri-Nya dan
maksud-tujuan-Nya kepada
manusia.” Pernyataan diri ini
direncanakan untuk
menjembatani jurang antara
dunia yang memberontak
dengan Tuhan yang pemurah.

PENGETAHUAN MENGENAI ALLAH


Bagaimana Memperoleh Pengetahuan Mengenai Allah.
Pengetahuan yang demikian mencakup
keseluruhannya, tidak hanya intelek saja.
Harus ada keterbukaan terhadap Roh
Kudus dan kemauan untuk melakukan
kehendak Allah (Yoh. 7:17; bandingkan
Mat. 11:27). Yesus berkata, “Berbaha-
gialah orang yang suci hatinya, karena
mereka akan melihat Allah” (Mat 5: 8).

3
8/23/2019

EKSISTENSI ALLAH
Ada dua sumber utama
bukti adanya Tuhan,
yakni: buku alam dan
Kitab Suci.

EKSISTENSI ALLAH
Bukti dari Penciptaan.
Setiap orang dapat belajar
mengenai adanya Allah
melalui alam dan pengalaman
manusia. Daud menulis,
“Langit menceritakan
kemuliaan Allah, (Mzm. 19:2).
Perilaku manusia juga
menunjukkan bukti adanya
Allah. (Kis. 17:23).

4
8/23/2019

EKSISTENSI ALLAH
Bukti dari Kitab Suci.
Alkitab tidak membuktikan
adanya Allah. Melainkan
menganggapnya ada. Pada
pembukaan Alkitab itu
menyatakan, “Pada mulanya
Allah menciptakan langit
dan bumi” (Kej.1:1):
Pernyataan Allah melalui
pencip¬taan amat tangguh
sehingga tiada dalih bagi
penganut ateisme, (Mzm.
14:1; Rm. 1; 18- 22, 28).
9

ALLAH BERDASARKAN KITAB SUCI


Alkitab menyatakan ciri-
ciri hakiki Allah melalui
nama-Nya,kegiatan-
kegiatan dan sifat-sifat-
Nya.

10

5
8/23/2019

ALLAH BERDASARKAN KITAB SUCI


Nama-nama Allah
Nama-nama Ibrani El dan Elohim (“God”) menunjukkan
kuasa Tuhan Allah. Digambarkannya Tuhan sebagai Oknum
yang kokoh dan perkasa, Tuhan pencipta semesta (Kej.
1:1; Kel. 20:2; Dan. 9:4). Elyon (“Yang Mahatinggi”) dan El
Elyon (“Allah Yang Mahatinggi”) berfokus pada
peninggian kedudukan-Nya (Kej. 14:18-20; Yes. 14:14).
Adonai (Tuhan) menggambarkan Allah sebagai Penjaga
dan Pembela (Yes. 6:1; Mzm. 35:23). Nama-nama lain
yang dimiliki Allah menunjukkan kesediaan-Nya menjalin
hubungan dengan umat manusia.

11

ALLAH BERDASARKAN KITAB


SUCI
Kegiatan-kegiatan Allah. Para penulis Alkitab
menggunakan lebih banyak waktu untuk
melukiskan kegiatan-kegiatan Allah
daripada ciptaan-Nya. Ia diperkenalkan se-
bagai Pencipta (Kej. .1:1; Mzm. 24:1, 2),
Penopang dunia (Ibr. 1:3), dan Penebus
serta Juruselamat (UI. 5:6; 2 Kor. 5:19),
mengangkat beban d mi kepentingan
e

nasib manusia. Ia mengadakan rencana-


rencana (Yes. 46: 11), ramalan (Yes. 46:10),
dan j anj i -janj i (Ul. 15:6; 2 Ptr. 3:9). Ia
mengampuni dosa-dosa (Kel. 34:7), dan
secara konsekwen menerima ibadah, kita
(Why. 14:6,7).

12

6
8/23/2019

ALLAH BERDASARKAN KITAB SUCI


Ciri-ciri Allah
Hidup ada di dalam diriNya (Yoh 5:26)
ALLAH berdaulat atas apa yang ia kehendaki (Efesus 1:5)
ALLAH Omniscience (Ayub 37:16, Mazmur 139:1-18;
147:5; 1 Yoh 3:20
ALLAH Omnipresent (Mazmur 139:7-12; Ibrani 4:13)
ALLAH Omnipotent (Daniel 4:17, 25, 35; Matius 19:20;
Wahyu 19:6)

13

ALLAH BERDASARKAN KITAB SUCI


Ciri-ciri Allah
kasih (Rm. 5:8),
kasih karunia (Rm. 3:24),
kemurahan (Mzm. 145:9),
sabar (2 Ptr 3:15),
suci (Mzm. 99:9),
kebenaran (Ezr. 9:15; Yoh. 17:25),
keadilan (Why. 22:12),
dan hal yang benar (1 Yoh. 5:20).

14

7
8/23/2019

KEDAULATAN ALLAH
Kitab Suci mengajarkan kedaulatan
Allah. “Ia berbuat menurut kehen-
dak-Nya.... Dan tidak ada seorang
pun yang dapat menolak tangan-
Nya”
“Sebab(Dan. 4:35).
Engkau telah
menciptakan segala
sesuatu; dan oleh karena
kehendak-Mu semuanya
itu ada dan diciptakan”
(Why. 4:11).

15

KEDAULATAN ALLAH
Penentuan nasib lebih dahulu dan Kebebasan Manusia.
Alkitab juga menyatakan pengendalian yang dilakukan
Allah sepenuhnya atas dunia ini. “Mereka juga di-
tentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan
gambaran Anak-Nya itu (Rm. 8: 29, 30),

16

8
8/23/2019

KEDAULATAN ALLAH
Penentuan nasib lebih dahulu dan Kebebasan Manusia.
“Allah mungkin saja mengetahui lebih dahulu setiap
pilihan yang akan dibuat seseorang, akan tetapi
pengetahuan-Nya yang lebih dahulu ini bukanlah
menentukan pilihan yang akan diambilnya....
Penentuan lebih dahulu yang
terdapat dalam Alkitab tercapai
dalam tujuan efektif yang
dirancang Allah yakni, bahwa
semua orang yang memilih
percaya kepada Kristus akan
diselamatkan (Yoh. 1:12; Ef. 1:4-
10).
Seventhday Adventist
Encyclopedia hal 1144

17

KEDAULATAN ALLAH
Mengetahui lebih dahulu dan Kebebasan
pengetahuan
Manusia Allah mengenai apa yang akan
dilakukan individu-individu tidak menyatu dengan
apa yang sesungguhnya menjadi pilihan untuk
mereka lakukan, Mengetahui lebih dahulu, sifat
yang dimiliki Keallahan itu tidak pernah melanggar
kebebasan manusia.

18

9
8/23/2019

DINAMIKA DALAM KEALLAHAN


Keesaan Tuhan. Bangsa Israel percaya bahwa Tuhan itu Esa
(Ul. 14:35; 6:4; Yes. 45:5; Za. 14:9). Perjanjian Baru
menekankan yang serupa juga mengenai keesaan Allah
(Mrk. 12:29-32; Yoh. 17:3; 1 Kor. 8:4-6; Ef. 4:4-6; 1 Tim.
2:5). Pandangan yang monoteistik ini tidak bertentangan
dengan konsep Kristen mengenai Trinitas : Bapa, Anak dan
Roh Kudus;

19

DINAMIKA DALAM KEALLAHAN


Kemajemukan dalam Keallahan. Walaupun Perjanjian Lama
tidak mengajarkan secara tegas
bahwa Allah tritunggal,
disinggungnya juga mengenai
kemajemukan dalam Keallahan.
Berulang-ulang Allah menggunakan
kata ganti jamak (Kej. 1:26; Kej. .3:22;
Kej. 11:7; Yeremia 23:18:22)

20

10
8/23/2019

DINAMIKA DALAM KEALLAHAN


Hubungan dalam Keallahan. Kedatangan Kristus
pertama ke dunia ini memberikan begitu banyak
pandangan jelas tentang
ketritunggalan Allah. Injil Yohanes
menyatakan bahwa Keallahan
terdiri dari Allah Bapa, Allah Anak,
dan Allah Roh Kudus, sebuah
kesatuan dari ketiga oknum yang
abadi yang memiliki hubungan unik
dan misterius.

21

DINAMIKA DALAM KEALLAHAN


Hubungan dalam Keallahan. Keallahan itu dalam wujud
pribadi bukan satu, sedangkan dalam tujuan, pikiran dan
tabiat Allah tetap satu. Keesaan ini tidak melenyapkan ciri-
ciri khas Bapa, Anak dan Roh Kudus. Adanya pribadi-pribadi
yang ter-pisah ini dalam Keilahian tidak menghancurkan
pengharapan yang monoteistik yang terdapat dalam Kitab
Suci, bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus satu adanya, Allah
yang Esa.

22

11
8/23/2019

DINAMIKA DALAM KEALLAHAN


Hubungan Pekerjaan dalamKeallahan.
Di dalam Keallahan terdapat
fungsi penghematan. Allah tidak
perlu mengulangi pekerjaan yang
tidak perlu. Tata tertib adalah
hukum pertama surga, dan Tuhan
Allah bekerja dalam cara-cara
yang tertib.
Keteraturan ini dikeluarkan
untuk memelihara
persatuan yang terdapat
dalam Keallahan.

23

DINAMIKA DALAM KEALLAHAN


Hubungan pekerjaan dalam Keallahan.
Bapa bertindak sebagai sumber, Anak
sebagai Mediator
(pengantara), dan Roh
sebagai pewujud atau
pelaksana. (Yoh. 3:16;
Mat. 1:18, 20).

24

12
8/23/2019

DINAMIKA DALAM KEALLAHAN


Dalam penghematan fungsi,
anggota Keallahan dengan pribadi
yang berbeda melaksanakan
tugas-tugas yang jelas dalam
upaya menyelamatkan manusia.
Pekerjaan Roh Kudus tidak
menambahkan sesuatu apa pun
untuk melayakkan pengorbanan
yang diadakan Yesus Kristus di
kayu salib.

25

FOKUS KESELAMATAN
Kristus, pengantara di antara Allah dan
kita, dengan demikian menyatukan kita
kepada Keallahan. Yesus adalah “jalan
dan kebenaran dan hidup” (Yoh. 14:6).
Kabar baik itu berpusat kepada Seorang
Pribadi, bukan hanya sekadar kebiasaan.
Ada peran dalam hubungan, bukan hanya
peraturan-peraturan saja, karena
Kekristenan itu sendiri adalah Kristus.
Kita menemukan di dalam-Nya inti, isi
dan konteks seluruh kebenaran dan
hidup.

26

13
8/23/2019

FOKUS KESELAMATAN
Di atas kayu salib itulah Tritunggal
menyatakan perwujudan dan
kelengkapan sifat yang tidak
mementingkan diri. Di sanalah
diungkapkan, perwujudan Allah
yang paling lengkap. Dari salib inilah
Allah mengumumkan undangan-Nya
yang penuh kasih kepada kita:
Damailah, “damai sejahtera Allah,
yang melampaui segala akal, akan
memelihara hati dan pikiranmu
dalam Kristus Yesus” (Flp. 4:7).

27

14

Anda mungkin juga menyukai