Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA

MINYAK BUMI

Nama : Saripudin

Kelas : XI MIPA 1

Pelajaran : KIMIA
Kata pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, dengan ini saya
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada saya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah kimia yang saya beri judul "Minyak Bumi”

Adapun makalah kimia tentang "Minyak Bumi" ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan
makalah ini. Oleh sebab itu, saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah kimia ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah kimia tentang "Minyak Bumi" ini dapat
diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan
saran dari Anda kami tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Bekasi,September 2019
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………1

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………3

BAB I……………………………………………………………………………4

BAB II……………………………………………………………………………5

A.Pengertian Minyak Bumi………………………………………………………5

B.Proses pengolahan Minyak Bumi………………………………………………6

C.Komponen Minyak Bumi.......................................................9

D.Kualitas Bahan Bakar........................................................11

E. Bahan Bakar Alternatif.......................................................12

F. Kegunaan Minyak Bumi dan Residunya....................................................13

G. Dampak Pembakaran Bahan Bakar.......................................15

BAB III……………………………………………………………………………17

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………18
BAB I

PENDAHULUAN

Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari
minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-
sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik,
tumbuhan dan hewan yang mati. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi
lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di
atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-
sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan
gas bumi ini disebut petrokimia. Baru-baru ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat
digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan
berbagai jenis obat.Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Sifat dan
karakteristik dasar minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu
sendiri pada pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan
minyak tersebut.

Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui, mengingat
minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber eneri yang tidak dapat diperbaharui, sedangkan
penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup
memegang peranan penting atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi
dan gas alam digunakan sebagai

sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan industri, kedua
bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar
fosil.Oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan bahan bakar
alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil ini, jika suatu saat nanti
bahan bakar ini habis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Minyak Bumi

Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang paling
sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana, hidrokarbon
aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan
molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.

Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus atau
bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen dengan rumus umum
CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya,
meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin ada di dalam
campuran tersebut.

Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin, sedangkan alkana
jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel, kerosene dan
bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana
dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25 atom karbon, dan
aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan
berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10),
digunakan sebagai bahan campuran pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan
membantu mesin menyala pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik
rokok. Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan
masyarakat sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak.

Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu
atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana memiliki ciri-ciri
yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi.

Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih cincin
planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan berikatan dengan atom
karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan menimbulkan asap
hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.

Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional di tempat
pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan hidrokarbon lainnya.
Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai campuran utama dalam bensin,
mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara eksotermik:

2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)

Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium. Molekul-
molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di kromatografi gas,
dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok.

Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan menyebabkan
produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang bercampur maka akan
menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang tinggi di dalam mesin kendaraan,
maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga mengandung molekul nitrogen oksida yang
dapat menimbulkan asbut.

B. Proses Pengolahan Minyak Bumi

1. DESTILASI

Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa
dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan
tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada
pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka
dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).

Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya
terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap
berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan
naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu
yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan
titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke
bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah
komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum,
kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).

Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin,
dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.

Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara lain sebagai berikut :
1. Gas

Rentang rantai karbon : C1 sampai C5

Trayek didih : 0 sampai 50°C

2. Gasolin (Bensin)

Rentang rantai karbon : C6 sampai C11

Trayek didih : 50 sampai 85°C

3. Kerosin (Minyak Tanah)

Rentang rantai karbon : C12 sampai C20

Trayek didih : 85 sampai 105°C

4. Solar

Rentang rantai karbon : C21 sampai C30

Trayek didih : 105 sampai 135°C

5. Minyak Berat

Rentang ranai karbon : C31 sampai C40

Trayek didih : 135 sampai 300°C

6. Residu

Rentang rantai karbon : di atas C40

Trayek didih : di atas 300°C

Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut yang meliputi proses cracking,
reforming, polimerisasi, treating, dan blending.

2. CRACKING

Setelah melalui tahap destilasi, masing-masing fraksi yang dihasilkan dimurnikan (refinery

Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi


molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil.
Contoh cracking ini adalah pada pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin.
Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin (bensin).
Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang dinyatakan dalam bilangan
oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti
knocking yang istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang mempunyai sifat anti
knock yang buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan campuran isooktana dan n-heptana.
Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon.

Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :

1. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang rendah.

2. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang digunakan biasanya
SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan ion
karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkna proton ke molekul olevin atau
menarik ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium :

3. Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk menghasilkan


senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari
Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen
sulfida yang kemudian dipisahkan.

3. REFORMING

Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai
karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua jenis bensin
ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini
juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan.

Contoh:

Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi
senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis molibdenum
oksida dalam Al2O3 atau platina dalam lempung.
4. ALKILASI dan POLIMERISASI

Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih
panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3
(suatu asam kuat Lewis).

Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul


besar.Misalnya,penggabungan senyawa etana menjadi senyawa polietana

Contoh :

5. TREATING

Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya.


Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :

Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan
bau yang tidak sedap.

Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.

Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak
pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah.

Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas

Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.

Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi atau gas, namun
keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk di antaranya
korosi pada peralatan proses, meracuni katalis dalam proses pengolahan, bau yang kurang sedap,
atau produk samping pembakaran berupa gas buang yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan
menimbulkan polusi udara serta hujan asam. Berbagai upaya dilakukan untuk menyingkirkan
senyawa sulfur dari minyak bumi, antara lain menggunakan proses oksidasi, adsorpsi selektif,
ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur yang disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil
kembali sebagai sulfur elemental.
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak
bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan:

Ekstraksi menggunakan pelarut, serta

Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak bumi dalam bentuk senyawa
merkaptan, sulfida dan disulfida) secara katalitik dengan proses hidrogenasi selektif menjadi hidrogen
sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon asal dari senyawa belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang
dihasilkan dari dekomposisi senyawa sulfur tersebut kemudian dipisahkan dengan cara fraksinasi atau
pencucian/pelucutan.

6. BLENDING

Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam
rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan
kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di barbagai negara
dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan
pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya.

Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi
menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh kualitas
yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif. Penambahan TEL dapat
meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan pencemaran udara

C.Komponen Minyak Bumi

1. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Lurus

Senyawa hidrokarbon alifarik rantai lurus terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki
rantai karbon pendek,seperti etana dan propana.

2.Senyawa Hidrokarbon Bentuk Siklik

Senyawa hidrokarbon siklik memiliki rumus molekul sama dengan alkena (CnH²n),tetapi tidak
memiliki ikatan rangkap dua (hanya memiliki ikatan tunggal seperti alkana)dan membentuk struktur
cincin.

3.Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang


Senyawa golongan isoalkana atau isoparafin termasuk senyawa hidrokarbon alifatik rantai bercabang.
Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan
senyawa hidrokarbon bentuk siklik.

4.Senyawa Hidrokarbon Aromatik

Senyawa hidrokarbon aromatik berbentuk siklik segi enam,berikatan rangkap dua selang seling,dan
termasuk senyawa hidrokarbon tak jenuh.pada umumnya,senyawa hidrokarbon aromatik terdapat
dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C banyak.

D.Kualitas Bahan Bakar

1. Bensin dan Bilangan Oktan

Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang paling banyak dikonsumsi untuk bahan bakar kendaraan
bermotor.Komponen utama dari bensin adalah n-heptana (C7H16) dan isooktana (C8H18).Kualitas
bensin ditentukan oleh kandungan isooktana yang dikenal dengan istilah bilangan oktan.

Bilangan oktan adalah bilangan yang menunjukkan besarnya tekanan yang bisa diberikan
sebelum bensin terbakar secara spontan.Didalam mesin,campuran udara dan bensin (dalam bentuk
gas) ditekan oleh piston sampai volume yang sangat kecil,kemudian dibakar oleh percikan api yang
dihasilkan oleh busi.

Dikarenakan tekanan yang sangat besar,maka campuran bensin dan udara ini dapat terbakar
dengan sendirinya tanpa percikan api dari busi. Ledakan atau terbakar terjadi karena tekana yang
dikenal nama knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking akan merusak mesin karena
menimbulkan kerak dan menyebabkan boros bahan bakar karena tidak menghasilkan tenaga.
Isooktana hampir susah terbakar oleh adanya tekana sehingga dinilai dengan bilangan oktana 100,
sedangakan n-heptana sangat mudah terbakar dengan tekanan dan dinilai dengan bilangan oktana 0
(nol).

Jika campuran bensin mengandung 75% isooktana dan 25% n-heptana maka bensin tersebut
mempunyai bilangan oktana 75. Bilangan oktana bensin yang tidak dicampur dengan senyawa lainnya
menunjukkan persentase dari isooktana.

tabel Bilangan Oktana dari Beberapa Senyawa :


Senyawa Bilangan Senyawa Bilangan

Oktan Oktan

isooktana 100 n-heptana 0

2-metil heksana 41 1-heptana 68

3-metil heksana 58 5-metil -1- heksana 96

metil sikloheksana 104 2-metil -2-heksena 129

2,2-dimetil pentana 89 2,4-dimetil -1- pentena 142

2,3-dimetil pentana 87 2,3 dimetil -2- pentena 165

3,3-dimetil pentana 95 n-heksana 26

2,4-dimetil pentana 77 sikloheksana 77

2.Solar dan Bilangan Cetana

Cetana adalah nama lain daei heksadekana (senyawa alkana dengan 18 atom C ). Bilangan cetana
merupakan bilangan yang menunjukkan tingkat "penyalaan" bahan bakar diesel. Bilangan cetana
yang tinggi menunjukkan penundaan pengapian yang pendek (cepat menyala) dibanding dengan
cetana yang rendah. Bahan bakar diesel jenis solar mempunyai bilangan cetana 47-48,sedangkan
pertamina DEX (Diesel Environment Extra) mempunyai bilangan cetana 53.

E.Bahan Bakar Alternatif

Bahan bakar alternatif ini harus bersifat dapat diperbaharui. Oleh karena itu,penggunaan bahan
bakar alternatif di masa depan cukup menjanjikan. Bahan bakar alternatif bersifat lebih rama
lingkungan karena tingkat polusi yang ditimbulkan sangat rendah dan tingkat perusahaan lingkungan
menjadi berkurang.

1. Bahan Bakar Bioetamol

Etanol atau alkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor atau untuk
kebutuhan rumah tangga. Alkohil diperoleh dari hasil fermentasi karbohidrat berupa
singkong,jagung,atau tetes tebu( limbah dari proses pembuatan gula tebu). Alkohol mempunyai nilai
oktan yang tinggi dan pembakarannya sempurna sehingga lebih ramah bagi lingkungan.

2. Bahan Bakar Biodiesel


Kendaraan bermotor mesin diesel dapat menggunakan bahan bakar alternatif biodiesel.
Biodiesel dapat diperoleh dari minyak kelapa sawit (CPO = Crude Palm Oil) dan minyak biji jarak (CJO
= Crude Jatropha Oil ).

Biodiesel dapat juga dibuat dari minyak jelantah,yaitu minyak goreng yang telah beberapa kali
digunakan untuk menggoreng. Minyak jelantah sangat tidak baik bagi kesehatan karena mintak
jelantah memiliki rantai karbon yang teroksidasi.

F. Kegunaan Minyak Bumi dan Residunya

1. Kegunaan Minyak Bumi

a). Bahan bakar gas alam bentuk cair,seperti Liquified Natural Gas (LNG) mengandung 90%
metana dan 10% etana,serta Liquified Petroleum Gas (LPG) yang memiliki komponen utama propana
(C3H8) dan butana (C4H10).

b). Pelarut dalam industri. Contohnya,petroleum eter.

c). Bahan bakar ke daraan bermotor. Contohnya,bensin dan solar

d). Bahan bakar rumah tangga dan bahan baku pembuatan bensin. Contohnya kerosin atau
minyak tanah

e). Bahan bakar untuk mesin diesel ( pada kendaraan bermotor,seperti bus,truk,kereta api dan
traktor)dan bahan baku pembuatan bensin.

f). Minyak pelumas.

g). Bahan pembuatan sabun dan detegen.

2. Kegunaan Residu

Contoh kegunaan residu minyak bumi,seperri parafin digunakan untuk pembuatan obat-
obatan,kosmetik,dan lilin. Selain parafin,aspal digunakkan sebagai pengeras jalan raya. Rwsidu
minyak bumi juga dapat digunakan sebagai bahan dasar industri petrokimia.
G.Dampak Pembakaran Bahan Bakar

Penggunaan bahan bakar tentu akan menimbulkan damoak bagi lingkungan. Bensin salah satu
contohnya yang mempunyai kandungan utama campuran heptana,oktana,dan belerang.

Pembakaran bensin dapat berlangsung secara sempurna dan tidak sempurna. Oembakaran
oktana dalam bensin merupakan pembakaran sempurna serta menghasilkan gas karbon dioksida dan
air.

2C8H18(l) + 25O2(g) ---> 16CO2(g) + 18H2O(g)

Gas karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar bensin memiliki dampak bagi
kehidupan. Adanya karbon dioksida yang berlebihan di atmosfer dapat menimbulkan efek rumah
kaca. Fenomena efek rumah kaca dapat menaikkan temperatur permukaan bumi. Jika temperatur
bumi naik,maka kumpulan didaerah kutub akan mencair dan berakibat naiknya permukaan air laut.

Selain pbakaran sempurna,senyawa hidrokarbon dalam bensin dapat juga mengalamu


pembakaran tidak sempurna.

2C8H18(l) + 17O2(g) ---> 16CO(g) + 18H2O(g)

atau

2C8H18(l) +21O2(g) ---> 8CO(g) + 8CO2(g) + 18H2O(g)

Pembakaran secara tidak sempurna menghasilkan gas CO yang dapat membahayakan bagi
kesehatan. Gas CO terhirup oleh tubuh,kemudian CO akan segera masuk ke dalam darah dan
berikatan sengan hemoglobin.

Gas CO lebih mudah bereaksu dangan hemoglobin dibandingkan dengan oksigen. Akibatnya
tubuh akan kehilangan oksigen sehingga dapat menyebabkan pusing,sesak
napas,muntah,pingsan,bahkan kematian.

Proses pembakaran bensin dalam mesin kendaraan membutuhkan udara sebagai sumber
pemvakaran. Seperti yang telah diketahui,bahwa penyusun udara terbanyak adalah gas nitrogen.
Pada suhu tinggi didalam kendaraan bermotor dapat terjadi reaksi antara niteogen dwngan oksigen.

N2(g) + O2(g) + NOx(g)


Gas NOx di udara tidak beracun secara langsung pada manusia. Gas NOx ini bereaksi dengan
bahan-bahan pencemar lain sehingga menimbulkan fenomena kabut asap (smog ). Smog dapat
menimbulkan sesak napas dan mata perih.

Senyawa lain yang bertindak sebagai gas pencemar adalah gas SO2 dan SO3.

Gas SO2 di atmosfer sebagian besar merupakan hasil pembakaran bahan bakar yang mengandung
beleran. Kadar SO2 yang cukuo tinggi mengakibatkan penyakit radang paru paru pada manusia dan
khlorisis (kepucatan) pada daun daun. Reaksi dari SO 2 akan menyebabkan terbwntuknya SO3.

2SO2(g) + O2(g) ----> 2SO3(g)

Gas SO3 merupakan oksida asam yang mudah bereaksi dengan air dan membentuk asam sulfat.

SO3(g) + H2O(l) ----> H2SO4(aq)

Akibat yang ditimbulkannya adalah hujan asam (pH air hujan akan menurun) sehingga timbul
korosi logam- logam,kerusakan bagunan,dan memudarnya cat-cat pagar.
BAB III

PENUTUP

Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2 (dari reaksi antara
batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat berubah menjadi
minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi. Produk hasil pengolahan minyak bumi antara lain :
Bahan bakar, napta, gasoline, kerosin, minyak solar, minyak pelumas dan residu. Minyak bumi selain
bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-
hari yang disebut petrokimia.

Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna Pembakaran bahan
bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam bentuk gas dapat
mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup
tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia
karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat oksigen
menjadi menurun.
DAFTAR PUSTAKA

http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/dampak-penggunaan-minyak-
bumi.html?showComment=1368094830683#c282948545146537532

http://sideofardeliaini.wordpress.com/2013/02/04/makalah-minyak-bumi/

http://amboinas.wordpress.com/2009/06/05/makalah-tentang-minyak-bumi/

http://cassanarief.blogspot.com/2012/05/makalah-kimia-tentang-minyak -bumi-dan.html

http://blogrenaldi.blogdetik.com/manfaat-dari-pengolahan-minyak-bumi/

http://toegassekolah.blogspot.com/2009/10/polusi-udara-akibat-pembakaran-bahan.html

Anda mungkin juga menyukai