Anda di halaman 1dari 27

Pengelolaan

Satuan Unit
Pendidikan
Kelompok 1
ANGGOTA
KELOMPOK:
1. Elsa Dwi Herawati 2110631050059
2. Mutia Safiera Rahayu 2110631050084

DOSEN PENGAMPU:
Dr. H. Dadang Rahman Munandar , M.Pd.
Konsep Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikan merupakan pengelolaan pendidikan yang berada pada unit paling
bawah untuk merencanakan program pendidikan dan membuat keputusan yang berada pada
tindakan - tindakan nyata yang dilakukan secara menyeluruh untuk memenuhi seluruh
kebutuhan sekolah, visi, misi, dan tujuan pendidikan sekolah (Diding Nurdin dan Imam
Sibaweh, 2015:45).

Pengelolaan satuan pendidikan bermuara kepada mutu sekolah, mutu sekolah yang mencakup
input, proses, output dan outcome tentunya diharapkan ideal sesuai dengan standar pelayanan
minimal PP Nomor 15 Tahun 2010, siapa pun pelaku dalam pengelolaan satuan pendidikan
harus ada kesadaran diri untuk mempersiapkan lulusan yang siap menghadapi kehidupan
nyatanya yang sekarang sedang dijalani, kesadaran diri dari para pelaku pendidikan merupakan
kunci keberhasilan yang memerlukan tindakan - tindakan konkret dan komprehensif, tanpa
tindakan - tindakan tersebut tidak akan mencapai hasil maksimal dan tidak akan terarah dalam
setiap tindakannya.

.
1. Menginventarisir sarana dan prasarana yang dimiliki
sekolah

2. Meningkatkan kualitas guru - guru

Tindakan konkret yang 3. Melakukan pembenahan dan pemberdayaan


diperlukan dengan potensi– potensi yang ada
kesadaran diri dalam
pengelolaan sekolah 4. Memperkuat tenaga administrasi sekolah

5. Membangun hubungan yang baik dengan


masyarakat
Input

Pengelolaan Proses
satuan unit Mutu Sekolah
pendidikan
Output

Outcome
Jenis-jenis Satuan Pendidikan

Pendidikan Formal

Pendidikan Nonformal

Pendidikan Informal

Back Next
Taman kanak-kanak (TK)
Sekolah Dasar (SD)
Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Madrasah Aliyah (MA)
Pendidikan Formal Madrasah Aliyah Kejurusan (MAK)
Perguruan Tinggi
Pendidikan Formal yaitu pendidikan
yang terstruktur dan berjenjang, terdiri
atas pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi.
Pendidikan formal terdiri dari
pendidikan formal berstatus negeri dan
pendidikan formal berstatus swasta
Kelompok Bermain (KB)
Taman Penitipan Anak (TPA)
Lembaga Kursus
Sanggar
Lembaga Pelatihan
Pusat Kegiatan Belajar Masyaraka
Pendidikan Nonformal Majelis Taklim
Kelompok Belajar
Pendidikan Non-Formal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di
luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang . Hasil pendidikan
nonformal dapat dihargai setara dengan hasil
program pendidikan formal setelah melalui proses
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk
oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan
mengacu pada standar nasional pendidikan.
Pendidikan Agama
Pendidikan Etika
Pendidikan Moral
Pendidikan Budi Pekerti
Pendidikan Informal
Pendidikan Sopan Santun
Sosialisasi Dengan Lingkungan
Pendidikan informal adalah jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan
yang berbentuk kegiatan belajar secara
mandiri.
Landasan Hukum Pengelolaan Satuan Pendidikan

Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan Pasal 49 dan 50

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50 dan


51

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 19 Tahun


2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.

Back Next
Manajemen
Pengelolaan Satuan
Pendidikan

Back Next
Fungsi Pengelolaan Sekolah
Fungsi pengelolaan sekolah untuk mencapai efisiensi serta efektivitas dalam manajemen,
maka segala tindakan dan kegiatan baru sebaiknya dilaksanakan dengan pertimbangan
atau  perhitungan yang rasional. Rumusan dari langkah-langkah tersebut disebut fungsi
manajemen. Fungsi manajemen merupakan pemuatan pengarahan mental (pikiran,
kemauan dan perasaan) dan tenaga jasmaniah untuk mewujudkan sesuatu sebagai sasaran.
Pada Umumnya Fungsi Manajemen Sekolah yang digunakan yakni:
1. Perencanaan  
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengawasan
Prinsip-prinsip Pengelolaan Sekolah
Harl R. Douglass, A.M. Ph.D. (Modern Administration of Secondary Schools, 1963)
merumuskan tentang prinsip-prinsip pendidikan sebagai berikut:
1. Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja
2. Mengkoordinasi wewenang dan tanggung jawab
3. Memberi tanggung jawab pada personil sekolah yang sesuai dengan sifat-sifat dan
kemampuannya
4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia
5. Relativitas nilai-nilai
Ruang Lingkup Pengelolaan Sekolah

1. Pengelolaan sekolah yang bersifat


2. Pengelolaan sekolah yang bersifat
fisik, terdiri dari pengelolaan gedung,
non-fisik, terdiri dari kurikulum,
ruang guru dan ruang belajar,
jadwal pelajaran, hasil belajar,
pengelolaan meja dan kursi guru serta
silabus, proses belajar mengajar dan
siswa, ruang wc, ruang laboratorium,
sebagainya.
ruang administrasi dan sebagainya.
Pengelolaan Program Pengajaran

Kepala sekolah bertanggung jawab pada segi edukatifnya lewat memimpin dan memberi
supervisi pengajaran, sedangkan wakil kepala sekolah sebagai pengelola pengajaran
bertanggung  jawab pada segi administratifnya. Tugas guru bertanggung menyusun tujuan
melaksanakan proses belajar, mengajar, dengan memilih metode yang tepat, serta media
pendidikan yang cocok. Pimpinan sekolah bertanggung jawab tentang pengadaan
persiapan atau persediaan peralatan dan perlengkapan pengajaran. Buku-buku pegangan
yang cocok dan materi lainnya dalam rangka memperkaya pengalaman belajar anak,
hendaknya disediakan  pula.
Pengelolaan Kesiswaan
Orientasi pendidikan sekarang menitik beratkan perhatian kepada siswa sebagai objek
didik dan subjek didik. Oleh karena itu, sekolah harus mengetahui dan memahami
perbedaan individu anak, mengetahui kebutuhannya, mengetahui minatnya, mengetahui
cita-citanya, dan sebagainya.
Implementasi
Pengelolaan
Pendidikan dalam
Satuan Pendidikan
Implementasi dapat diartikan sebagai penerapan atau
operasionalisasi suatu keputusan guna mencapai suatu sasaran.

Back Next
Pengelolaan Kurikulum dan Program
Pengajaran
Pengembangan kurikulum agar efektif dan program pengajaran dapat terjamin, maka
kepala sekolah sebagai pengelola program pengajaran bersama dengan guru-guru harus
menjabarkan isi kurikulum secara jelas dan terperinci dengan memperhatikan beberapa
prinsip sebagai berikut: 
● Tujuan yang dikehendaki harus jelas
● Program harus sederhana dan fleksibel.
● Program - program yang disusun dan dikembangkan harus sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
● Program yang dikembangkan harus menyeluruh dan harus jelas pencapaiannya.
● Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program di sekolah.
Pengelolaan Tenaga Kependidikan
Kualitas program pendidikan tidak hanya tergantung pada konsep-konsep yang cerdas,
akan tetapi juga pada personil pengajar yang mempunyai keinginan dan kesanggupan
untuk berprestasi. Manajemen tenaga kependidikan mencakup :
● Perencanaan pegawai
● Pengadaan pegawai
● Pembinaan dan pengembangan pegawai
● Promosi dan mutasi
● Pemberhentian pegawai
● Kompensasi
● Penilaian pegawai
Pengelolaan Kesiswaan
Pengelolaan kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan
dengan peserta didik, mulai masak sampai keluarnya peserta didik dari sekolah. Dalam
pelaksanaan manajemen kesiswaan, sebagai kepala sekolah memiliki tanggung jawab sebagai
berikut:
● Kehadiran murid di sekolah dan masalah - masalah yang berhubungan dengan itu
● Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan penunjukan murid ke kelas dan program studi
● Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar
● Program supervisi untuk murid yang mempunyai kelainan pengajaran, perbaikan dan
pengajaran luar biasa
● Pengendalian disiplin murid
● Program bimbingan dan penyuluhan
● Program kesehatan dan keamanan
● Penyesuaian pribadi, sosial, dan emosional
Pengelolaan Dana (Keuangan)
Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan salah satu komponen
produksi yang menentukan kesuksesan dalam pelaksanaan kegiatan bejalar mengajar. Oleh
karena itu, dalam pengelolaan keuangan haruslah memperhatikan komponen utama
manajemen, meliputi:
● Prosedur anggaran
● Prosedur akuntansi keuangan
● Pembelajaran, pergudangan, dan prosedur pendistribusian,
● Prosedur investasi
● Prosedur pemeriksaan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana yang baik di sekolah yaitu yang
menciptakan sekolah yang bersih, rapi, dan indah sehingga menciptakan situasi dan
kondisi yang menyenangkan bagi warga sekolah. Selain itu, dengan tersedianya
perlengkapan dan fasilitas belajar yang memadai di sekolah diharapkan akan semakin
meningkatkan semangat dan kualitas pendidikan di sekolah. Karena pengelolaan sarana
dan prasarana pendidikan dapat memberikan konstribusi secara optimal pada jalannya
proses belajar mengajar.
Pengelolaan Hubungan Masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat ini pada hakikatnya adalah suatu sarana yang cukup
mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha dalam pembinaan
pertumbuhan dan perkembangan siswa di sekolah. Hubungan sekolah dengan masyarakat
bertujuan antara lain untuk memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan,
memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat, dan
menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.
Pengelolaan Layanan Khusus
Layanan khusus ini diberikan sekolah kepada para siswanya dengan tujuan agar dengan
tersedianya beberapa layanan ini akan menambah semangat dan motivasi belajar yang
pada akhirnya akan mendorong peningkatan prestasi belajarnya. Jadi, yang dimaksud
manajemen layanan khusus adalah kewenangan sekolah untuk memberikan berbagai
layanan khusus kepada siswanya untuk menambah semangat dan motivasi belajar siswa
dalam meningkatkan prestasi belajar.
Hambatan Dalam
Pengelolaan
Pendidikan
kewenangan penanganan masalah pengelolaan dapat kita
klasifikasikan ke dalam tiga kategori

Back Next
• Masalah Yang Ada Dalam • Masalah Yang Ada Dalam • Masalah Yang Ada Diluar
Wewenang Guru Wewenang Sekolah Kekuasaan Guru dan Sekolah
Kegiatan tersebut meliputi cara Masalah-masalah yang ada di Diantaranya minum-minuman
mengatur tempat duduk peserta bawah wewenang sekolah keras di luar rumah, nonton film di
didik disesuaikan dengan format antara lain pembagian ruangan luar batas umur yang sudah
belajar, membina raport yang baik yang adil untuk setiap tingkat ditentukan, bergerombol di jalan
dengan peserta didik, memberi atau  jurusan, pengaturan dan membuat keributan, ngebut
pujian, memberi hadiah (barang)  jurusan, pengaturan upacara di jalan umum sehingga
kepada peserta didik yang bendera pada setiap hari Senin membahayakan pemakai jasa
menyelesaikan tugas dengan benar dan bila pada hari tersebut jalan yang lainnya, perkelahian
sebelum waktunya, menegur hujan lebat, menegur peserta antar sekolah, sampai kepada
peserta didik yang mengganggu didik yang selalu terlambat hal-hal yang bisa digolongkan lagi
teman di sebelahnya, dll pada saat apel bendera, kepada kenakalan akan tetapi
mengingatkan  peserta didik sudah masuk kejahatan seperti
yang tidak mau memakai pencurian, penjambretan,
seragam sekolah, dll. penodongan dan pemerasan.
THANK YOU

Back Next

Anda mungkin juga menyukai