Oleh :
RONI AGUSTIAR
SMK N 1 BIREUEN
Soal
Buatkan rangkuman dan diagram alir dari pelaksanaan prosedur pengelasan:
1. SMAW sesuai dengan prosedur
2. OAW sesuai dengan prosedur
3. GTAW sesuai dengan Prosedur
4. GTAW sesuai dengan prosedur
5. Pengelasan kombo (dengan dua cara sesuai dengan SOP)
JAWAB :
1. RANGKUMAN SMAW
Las SMAW (Shielded Metal Arc Welding) atau las Busur listrik elektroda terbungkus .
SMAW adalah proses penyambungan atau penyambungan 2 logam atau lebih dengan
memanfaatkan energi panas busur listrik sehingga terjadi pencairan dan penyatuan bagian
B. Peralatan SMAW
Peralatan SMAW terdiri dari tiga macam:
1. Mesin las, Mesin las digunakan untuk membangkitkan energi panas. mesin SMAW
terdiri dari: Transformator dan pengatur arus listrik, Kabel & holder elektroda, dan
Kabel & tang massa
2. Peralatan bantu las, Peralatan bantu digunakan untuk membantu pekerjaan las
C. Polaritas Arus
Mesin Las SMAW dbuat 2 jenis arus, yaitu arus bolak balik/Alternating Current (AC)
dan arus searah/Direct Current (DC). Polaritas arus AC tidak banyak berpengaruh terhadap
heat input benda kerja, tidak demikian dengan arus DC, pembalikan polaritas arus DC
sangat berpengaruh pada heat input terhadap benda kerja.
D. Parametr Las SMAW
Parameter SMAW berhubungan dengan masukan panas adalah:
Arus listrik Besar arus yang digunakan berdasar penyetingan pada amper meter
yang terdapat pada mesin las SMAW , harus disesuaikan dengan besar diameter
elektroda saat digunakan buat mengelas
Tegangan, Tegangan tergantung pada panjangnya busur yang ada, dan tergantung
dari mesin las/travo serta panjang kabel las yang digunakan, kalau voltage rendah,
akan mempengaruhi masuknya panas pada benda kerja dan elektroda
Panjang busur (arc length), Panjang busur secara langsung sangat menentukan
masukan panas baik terhadap benda kerja maupun elektroda yang diperlukan
dalam proses pengelasan. Hubungan Arc Length dengan Jenis Elektroda dapat
dilihat pada tabel dibawah.
E. Elektroda SMAW
Elektroda perlu diidentifikasi dengan baik danbenar, karena pengelasan untuk proses
Liquid State Welding dibutuhkan kesamaan dari base metal dengan bahan tambah
(elektroda untuk SMAW). Negara industri memmiliki standar tersendiri, yang sering
digunakan secara luas yaitu standar DIN, JIS, AWS, dan ASME.
2. Klasifikasi Elektroda SMAW Baja Karbon Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifat pembekuan dan laju airannya , elektroda SMAW dibedakan menjadi
empat golongan: a) Fast Fill Electrodes, b) Fast Freeze Electrodes, c) Fill Freeze Electrodes,
dan d) Low Hydrogen Electrodes
F. Prosedur pengelasan SMAW
Prosedur pengelasan SMAW adalah mengatur parameter pengelasan diantaranya sbb :
Jenis dan diameter elektroda
Tegangan busur las
Besar arus las
Kecepatan pengelasan
Polaritas listrik
Besarnya penembusan/penetrasi
2. RANGKUMAN OAW
Las Karbit Oxy Acetylene Welding (OAW) atau Las Karbit adalah proses pengelasan
logam yang energi panasnya menggunakan hasil pembakaran antara gas Oksigen dengan gas
Acetylene (C2H2). Las ini dapat diaplikasikan pada semua logam kecuali Baja Tahan Karat
(Stainless steel).
Cara kerja peralatan las OAW ialah sebagai berikut: Gas Oksigen dan Acetylene dari
tabung yang dibuka mengalir menuju brander.Dalam brander gas bercampur dengan
komposisi tertentu, untuk mengatur komposisi dilakukan dengan menyetel katup gas
masing-masing gas. Setelah gas tercampur di dalam ruang pencampuran di dalam brander
menuju Tip dan dibakar. Nyala hasil pembakaran gas tersebut dapat dipakai untuk
mengelas.
a. Tabung Gas Oksigen, berfungsi untuk menyimpan dan menyuplai gas oksigen untuk
keperluan pengelasan
b. Tabung gas Acitylene, digunakan sebagai bahan bakar
c. Regulator Gas Oksigen, berfungsi untuk mengetahui tekanan tabung gas dan tekanan
kerja saat pengelasan dilakukan. regulator gas terdiri dari mur tabung, katup, ruang gas,
diafragma, pegas difragma, ulir pembuka, serta manometer tabung dan tekanan kerja
d. Regulator Gas Acetylene, berwarna merah dan mur tabungnya berulir kiri agar tidak
tertukar dengan regulator gas lainnya
e. Selang Gas Oksigen dan Acetylene, Selang dibuat agar dapat menahan tekanan gas
saat proses pengelasan, oleh sebab itu selang dibuat dari bahan karet buatan atau alami
yang tahan terhadap panas, oli, dan sobek dan serat nylon
f. Brander OAW, berfungsi sebagai alat pembakar campuran gas Oksigen dan Acetylene
3. Parameter Las OAW
Yang mempengaruhi masukan panas parameter las, untuk las Oxy-acetylene (OAW), adalah
ukuran diameter lubang Tip, jenis nyala, tekanan kerja gas Oksigen, tekanan kerja gas Acetylene, jarak
nyala inti, dan kecepatan pengelasan
4. Bahan Tambah Las Oxy-acetylene (OAW)
Bahan tambah OAW dibuat berbentuk batangan yang terdiri dari beberapa macam ukuran
diameter yang dalam penggunannya diselaraskan dengan jenis bahan dan ukuran (ketebalan) bahan
yang akan dilas, untuk mengidentifikasi kita harus mengenal standarisasi yang ada. Asosiasi las
Amerika yang biasa disebut American Welding Society (AWS) membuat standarisasi bahan tambah
untuk proses OAW dan TIG.
Bahan Tambah OAW untuk Baja Karbon dan Baja Paduan Rendah
R60 410 20
R65 450 16
R100 690 14
5. Pengoperasian OAW
a. Menyalakan Brander las
1) Pertama Buka katup tabung gas Oksigen ¼ - ½ putaran dengan kunci tabung
dan atur tekanan kerja sesuai ukuran Tip, kemudian
2) Buka katup tabung gas Acetylene ¼ - ½ putaran dengan kunci tabung dan
pasanglah kunci tabung tersebut pada tempatnya selama pengelasan
berlangsung. Atur tekanan kerja sesuai ukuran Tip, kemudian
3) Buka katup gas pada Brander las secukupnya dan bakarlah dengan korek gas,
serta atur nyala Acetylene sampai asapnya hilang, kemudian
4) Buka katup Oksigen pada Brander las dan atur hingga terbentuk nyala yang
dikehendaki (nyala Netral, Karburasi, atau Oksidasi)
4) Buanglah sisa gas yang masih berada pada saluran gas dengan membuka
katup Oksigen dan Acetylene pada Brander las
3. RANGKUMAN GTAW
Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) merupakan proses penyambungan logam yang
menggunakan elektroda tidak terumpan dan inert gas sebagai bahan pelindung deposit logam
las. Pengelasan ini biasa di sebutan dengan las TIG (Tungsten Inert Gas). Pengelasan ini
sering diaplikasikan untuk mengelas bahan logam non ferro, stainless steel, dan logam-logam
yang menghendaki presisi tinggi.
A. Prinsip Kerja Las TIG
Seperti pada gambar dibawah, busur listriknya terjadi di antara batang Wolfram dengan logam
induk yang dilindungi oleh gas Argon. Logam pengisi dimasukkan ke area arus busur sehingga mencair
dan terbawa ke logam induk. penelasan TIG dapat dilakukan dengan manual atau secara otomatis.
Aplikasi las TIG biasanya dipakai pada baja-baja kwalitas tinggi contohnya baja tahan karat, baja
tahan panas dan logam-logam bukan baja.
1. Mesin Las TIG, Mesin las TIG tergolong jenis Constan Current, sehingga heat
input bisa dimanipulasi dengan menyetel jarak stick-out.
2. Gas Pelindung, Gas yang digunakan adalah Gas lemas (inert gas) yaitu Argon dan
Helium. Campuran gas dari keduanya dengan komposisi tertentu dapat dilakukan untuk
memperoleh hasil yang lebih baik
3. Welding gun, welding gun pada las TIG berbeda dengan Las MIG/MAG. welding
gun Pada las MIG, kawat elektrodanya tidak terikat di Contac Tube, tetapi welding gun pada
las TIG elektroda tersebut terikat, karena eketroda pada las TIG merupakan elektroda tidak
terumpan yang hanya berfungsi sebagai pembangkit busur nyala. Welding gun las Tig terdiri
dari Nozzle, Isolator, Contact tube, Elektroda, Pengikat elektroda, dan Saklar
4. Elektroda Las TIG, tungsten atau tungsten dan paduanya merupakan bahan yang
digunakan untuk membuat elektroda las Tig. logam ini memiliki suhu lebih tinggi (3410oC atau
6170oF). Elektroda las TIG memiliki beberapa jenis bahan yaitu Wolfram/Tungsten murni,
Campuran unsur Wolfran dengan Thorium, dan campuran Wolfram dengan Zirconium
5. Bahan Tambah Las TIG, filler rod las Tig berbentuk batangan, Filler rod harus di
sesuaikan dengan bahan dasar yang akan dilas, untuk mengenalinya kita merujuk pada kode
standarisasi yang telah ada.
Biasanya arus searah dengan polaritas lurus digunakan pada pengelasan baja, sementara untuk
Aluminium karena permukaannya dilapisi lapisan oksida yang memiliki titik cair tinggi, maka
sebaiknya menggunakan arus bolak-balik biasa yang ditambah dengan arus bolak-balik frekwensi
tinggi
Untuk memperoleh bentuk deposit logam lasan yang baik, posisi work angle dan travel angle
harus sesui. Work angle yang baik sebesar 90° dan travel angle sebesar 75°. Di samping sudut welding
gun, sudut filler rod harus sebesar 15° supaya bentuk deposit logam lasan sempurna. Jarak terbaik
nosel terhadap benda kerja adalah sebesar 1 Cm – 2 Cm. Jarak ini mempengaruhi kefokusan semburan
gas pelindung dan besar busur nyala. Besar busur nyala pada las Tig dapat disetel seperti pada las
SMAW yaitu busur nyala akan semakin besar kalau celah antara ujung elektroda dan benda kerja
semakin lebar, sebaliknya, jika celah semakin kecil maka busur nyala semakin kecil.
4. RANGKUMAN GMAW
GMAW merupakan pengelasan dengan penyambungan permanen dua logam atau lebih
dengan cara pencairan bagian yang disambung memakai busur listrik dari elektroda
gulungan dan bahan pelindung inert gas atau active gas. Las Metal Inert Gas (MIG) yang
menggunakan bahan pelindung inert gas, sedangkan las Metal Active Gas (MAG)yang
menggunakan bahan pelindung active gas
A. Prinsip Kerja GMAW
Satu unit mesin GMAW terdiri dari Transformer, wire feeder, seperangkat alat kontrol,
kabel masa, dan satu unit welding gun. Jika mesin di-on-kan, arus listrik mengalir ke benda
kerja bersamaan dengan laju kawat elektroda dan gas pelindung. Arus listrik yang mengalir
menyebabkan terjadinya busur listrik (arc length) yang dapat mencairkan kawat elektroda dan
benda kerja. Pencairan kawat elektroda dan bahan dasar ini membentuk deposit logam las dan
bersamaan dengan pembentukan deposit lasan tersebut gas pelindung mengalir diatasnya
sehingga melindunginya dari pengaruh udara luar
1. Kelebihan GMAW
GMAW banyak digunakan pada industri manufaktur. Kemampuan pengelasan dalam
pendepositan logam las dengan berbagai bentuk menyebabkan las jenis ini banyak dipilih
dalam proses produksi. Kelebihan-kelebihan mesin las jenis ini adalah:
a. Sangat efisien dan proses pengerjaan yang cepat
h. Dapat digunakan pengelasan dengan tiga mode, yaitu: 1) kontinyu, 2) spot, dan
3) interval.
i. Dapat digunakan untuk menyambung bahan yang tipis.
2. Kelemahan GMAW
Proses GMAW yang menggunakan pelindung logam lasan dengan gas dan polaritas
DCEP menyebabkan las GMAW memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah:
1. Mesin GMAW
Mesin GMAW terdiri dari Transformer, Tabung gas, dan seperangkat alat kontrol laju kawat,
laju gas, bentuk pendepositan logam las, dan besar arus pengelasan. Transformer atau inverter yang
digunakan pada mesin GMAW memiliki sistim Constant Voltage (CV) .
Mesin las yang dirancang dengan sistim CV menghasilkan busur nyala yang stabil karena
besar arc length tidak mempengaruhi besar tegangan listrik, namun juru las harus trampil untuk
mengatur arus pengelasan pada awal pengelasan. Arus pengelasan yang tidak tepat mengakibatkan
sambungan las tidak sempurna karena heat input tidak dapat diatur pada saat pengelasan dilakukan
Wire feeder adalah satu unit peralatan yang digunakan untuk mengatur kecepatan pengumpanan
kawat elektroda las GMAW. Laju pengumpanan kawat elektroda merupakan salah satu parameter dalam
GMAW. Laju kawat harus disesuaikan dengan besarnya arus pengelasan yang digunakan. Mekanisme
pengaturan laju kawat tersebut merupakan bagian dari unti mesin GMAW atau merupakan bagian
tersendiri
3. Welding Gun
Welding gun memegang peranan yang sangat penting dalam las GMAW, melalui alat ini
deposit logam lasan dibentuk. Komponen Welding gun terdiri dari Handle, Nozzle, Gas
diffuser, dan Saklar. Welding gun tersambung dengan kabel las, selang gas, dan kabel control.
Gas pelindung yang digunakan dalam proses GMAW adalah gas lemas dan gas aktif. Gas tersebut
dapat digunakan secara mandiri atau dicampur dengan komposisi tertentu untuk mendapatkan performa
yang lebih baik, oleh karenanya dibutuhkan flow meter (Regulator gas) yang dilengkapi dengan gas
mixer. Gas lemas yang terdiri dari Argon dan Helium menyebabkan penetrasi yang dalam, sedangkan gas
aktif (CO2) membuat deposit lasan lebar namun penetrasinya dangkal. Untuk memperbaiki kondisi
ekstrem tersebut diperlukan campuran gas dengan komposisi tertentu tergantung jenis bahan yang dilas
arus las, Arus las adalah arus listrik yang digunakan untuk melakukan proses
pengelasan. Dalam proses pengelasan GMAW
ekstensi elektroda,
tegangan las, penetapan tegangan akan secara langsung mengatur panjang dari busur
las. Tegangan las ini erat kaitannya dengan arus pengelasan
Posisi Datar, Taravel angle (sudut penarikan) sebesar 10° dari sumbuh vertikal,
sedangkan work angle untuk sambungan ujung sebesar 90° dan sambungan fillet 45°
Posisi Vertikal
Gambar : Posisi Torch pada Pengelasan vertical
Pengisian atau Filler dan cover pass dilakukan dengan proses SMAW