Anda di halaman 1dari 19

TUGAS FD M4 KB 3

Oleh :
RONI AGUSTIAR
SMK N 1 BIREUEN
Soal
Buatkan rangkuman dan diagram alir dari pelaksanaan prosedur pengelasan:
1. SMAW sesuai dengan prosedur
2. OAW sesuai dengan prosedur
3. GTAW sesuai dengan Prosedur
4. GTAW sesuai dengan prosedur
5. Pengelasan kombo (dengan dua cara sesuai dengan SOP)
JAWAB :

1. RANGKUMAN SMAW

Las SMAW (Shielded Metal Arc Welding) atau las Busur listrik elektroda terbungkus .

SMAW adalah proses penyambungan atau penyambungan 2 logam atau lebih dengan

memanfaatkan energi panas busur listrik sehingga terjadi pencairan dan penyatuan bagian

yang disambung secara permanent.


A. Prinsip Kerja SMAW
Saat mesin las SMAW dinyalakan akan terjadi arus listrik yang mengalir melewati
elektroda dengan bahan dasar. Kalau ada celah diantara ujung elektroda dengan bahan dasar
maka terjadi loncatan busur listrik. Loncatan busur listrik mengakibatkn panas yang dapat
melelehkan kedua bahan tersebut. Saat bahan elektroda meleleh dan tercampur dengan bahan
dasar akan terjadi pembentukan gas hydrogen yang berguna melindungi cairan logam lasan
dari pengaruh udara luar.

B. Peralatan SMAW
Peralatan SMAW terdiri dari tiga macam:

1. Mesin las, Mesin las digunakan untuk membangkitkan energi panas. mesin SMAW
terdiri dari: Transformator dan pengatur arus listrik, Kabel & holder elektroda, dan
Kabel & tang massa

2. Peralatan bantu las, Peralatan bantu digunakan untuk membantu pekerjaan las

3. Peralatan keselamatan kerja. dan peralatan keselamatan kerja digunakan untuk


melindungi diri dari bahaya pekerjaan las

Gambar Satu Unit Perlatan SMAW

C. Polaritas Arus
Mesin Las SMAW dbuat 2 jenis arus, yaitu arus bolak balik/Alternating Current (AC)
dan arus searah/Direct Current (DC). Polaritas arus AC tidak banyak berpengaruh terhadap
heat input benda kerja, tidak demikian dengan arus DC, pembalikan polaritas arus DC
sangat berpengaruh pada heat input terhadap benda kerja.
D. Parametr Las SMAW
Parameter SMAW berhubungan dengan masukan panas adalah:

 Arus listrik Besar arus yang digunakan berdasar penyetingan pada amper meter
yang terdapat pada mesin las SMAW , harus disesuaikan dengan besar diameter
elektroda saat digunakan buat mengelas

 Tegangan, Tegangan tergantung pada panjangnya busur yang ada, dan tergantung
dari mesin las/travo serta panjang kabel las yang digunakan, kalau voltage rendah,
akan mempengaruhi masuknya panas pada benda kerja dan elektroda
 Panjang busur (arc length), Panjang busur secara langsung sangat menentukan
masukan panas baik terhadap benda kerja maupun elektroda yang diperlukan
dalam proses pengelasan. Hubungan Arc Length dengan Jenis Elektroda dapat
dilihat pada tabel dibawah.

Tipe Elektroda Arc Lenght


Celullose ½ Ø elektroda
Rutile 1 Ø elektroda
Acid 1 ½ Ø elektroda
Basic ½ Ø elektroda

 Kecepatan travel, Kecepatan penarikan kawat elektroda operator las (welder)


sangat berpengaruh pada masukan panas dan bentuk deposit logam lasan.
kecepatan penarikan kawat las yang baik sekitar 2 meter per menit.

E. Elektroda SMAW

Elektroda las SMAW merupakan elektroda terumpan (Consumable electrode), oleh


karena itu di samping berfungsi sebagai penghantar arus listrik juga berfungsi sebagai
bahan tambah las. Elektroda SMAW terdiri dari dua bagian yang meliputi :
 Kawat las, kawat las harus disesuaikan dengan jenis bahan yang dilas
 Fluks, fluks berkaitan dengan posisi pengelasan, jenis arus yang dipakai, teknik
pengelasan, dan perlu tidaknya penambahan unsure logam dalam deposit logam
las

1. Standarisasi Elektroda SMAW

Elektroda perlu diidentifikasi dengan baik danbenar, karena pengelasan untuk proses
Liquid State Welding dibutuhkan kesamaan dari base metal dengan bahan tambah
(elektroda untuk SMAW). Negara industri memmiliki standar tersendiri, yang sering
digunakan secara luas yaitu standar DIN, JIS, AWS, dan ASME.
2. Klasifikasi Elektroda SMAW Baja Karbon Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifat pembekuan dan laju airannya , elektroda SMAW dibedakan menjadi
empat golongan: a) Fast Fill Electrodes, b) Fast Freeze Electrodes, c) Fill Freeze Electrodes,
dan d) Low Hydrogen Electrodes
F. Prosedur pengelasan SMAW
Prosedur pengelasan SMAW adalah mengatur parameter pengelasan diantaranya sbb :
 Jenis dan diameter elektroda
 Tegangan busur las
 Besar arus las
 Kecepatan pengelasan
 Polaritas listrik
 Besarnya penembusan/penetrasi

G. Persiapan Prosedur Pengelasan SMAW


Diantaranya adalah :

 Menyiapkan benda kerja


 Menyediakan elektroda
 Mengatur mesin las
 Menyiapkan alat bantu dan alat keselamatan kerja

Diagram alir prosedur pengelasan SMAW sebagai berikut :


Persiapan Pengelasan Pelaksanaan pengelasan : Pemeriksaan dan
diantaranya :  Jenis dan diameter pengujian hasil las :
 Menyiapkan benda kerja elektroda  Pemeriksaan
 Menyediakan elektroda
 Tegangan busur las sebelum
 Mengatur mesin las
 Menyiapkan alat bantu dan  Besar arus las pengelasan
 Pemeriksaan
alat keselamatan kerja  Kecepatan
 Menentukan urutan las selama proses
pengelasan
 Melakukan las ikat atau tack
pengelasan
weld  Polaritas listrik
 Pemeriksaan
 Besarnya
setelah
penembusan/penetr
pengelasan
asi

2. RANGKUMAN OAW
Las Karbit Oxy Acetylene Welding (OAW) atau Las Karbit adalah proses pengelasan
logam yang energi panasnya menggunakan hasil pembakaran antara gas Oksigen dengan gas
Acetylene (C2H2). Las ini dapat diaplikasikan pada semua logam kecuali Baja Tahan Karat
(Stainless steel).

1. Prinsip Kerja OAW

Cara kerja peralatan las OAW ialah sebagai berikut: Gas Oksigen dan Acetylene dari
tabung yang dibuka mengalir menuju brander.Dalam brander gas bercampur dengan
komposisi tertentu, untuk mengatur komposisi dilakukan dengan menyetel katup gas
masing-masing gas. Setelah gas tercampur di dalam ruang pencampuran di dalam brander
menuju Tip dan dibakar. Nyala hasil pembakaran gas tersebut dapat dipakai untuk
mengelas.

2. Peralatan Las OAW

Peralatan yang digunakan pada las OAW adalah sebagai beriku :

a. Tabung Gas Oksigen, berfungsi untuk menyimpan dan menyuplai gas oksigen untuk
keperluan pengelasan
b. Tabung gas Acitylene, digunakan sebagai bahan bakar
c. Regulator Gas Oksigen, berfungsi untuk mengetahui tekanan tabung gas dan tekanan
kerja saat pengelasan dilakukan. regulator gas terdiri dari mur tabung, katup, ruang gas,
diafragma, pegas difragma, ulir pembuka, serta manometer tabung dan tekanan kerja

d. Regulator Gas Acetylene, berwarna merah dan mur tabungnya berulir kiri agar tidak
tertukar dengan regulator gas lainnya
e. Selang Gas Oksigen dan Acetylene, Selang dibuat agar dapat menahan tekanan gas
saat proses pengelasan, oleh sebab itu selang dibuat dari bahan karet buatan atau alami
yang tahan terhadap panas, oli, dan sobek dan serat nylon

f. Brander OAW, berfungsi sebagai alat pembakar campuran gas Oksigen dan Acetylene
3. Parameter Las OAW
Yang mempengaruhi masukan panas parameter las, untuk las Oxy-acetylene (OAW), adalah
ukuran diameter lubang Tip, jenis nyala, tekanan kerja gas Oksigen, tekanan kerja gas Acetylene, jarak
nyala inti, dan kecepatan pengelasan
4. Bahan Tambah Las Oxy-acetylene (OAW)
Bahan tambah OAW dibuat berbentuk batangan yang terdiri dari beberapa macam ukuran
diameter yang dalam penggunannya diselaraskan dengan jenis bahan dan ukuran (ketebalan) bahan
yang akan dilas, untuk mengidentifikasi kita harus mengenal standarisasi yang ada. Asosiasi las
Amerika yang biasa disebut American Welding Society (AWS) membuat standarisasi bahan tambah
untuk proses OAW dan TIG.

Bahan Tambah OAW untuk Baja Karbon dan Baja Paduan Rendah

Kod Kekuatan Tarik Perpanjanga


e Minimum n (1 In)
AW (MPa) Persen,
S Minimum
R45 Tidak diterangkan Tidak diterangkan

R60 410 20
R65 450 16
R100 690 14

5. Pengoperasian OAW
a. Menyalakan Brander las

1) Pertama Buka katup tabung gas Oksigen ¼ - ½ putaran dengan kunci tabung
dan atur tekanan kerja sesuai ukuran Tip, kemudian

2) Buka katup tabung gas Acetylene ¼ - ½ putaran dengan kunci tabung dan
pasanglah kunci tabung tersebut pada tempatnya selama pengelasan
berlangsung. Atur tekanan kerja sesuai ukuran Tip, kemudian

3) Buka katup gas pada Brander las secukupnya dan bakarlah dengan korek gas,
serta atur nyala Acetylene sampai asapnya hilang, kemudian

4) Buka katup Oksigen pada Brander las dan atur hingga terbentuk nyala yang
dikehendaki (nyala Netral, Karburasi, atau Oksidasi)

b. Mematikan Brander las

1) Pertama Tutup katup Oksigen pada brander las, kemudian

2) Tutup katup Acetylene pada Brander las, kemudian

3) Tutup katup tabung gas Oksigen dan Acetylene, dan terakhir

4) Buanglah sisa gas yang masih berada pada saluran gas dengan membuka
katup Oksigen dan Acetylene pada Brander las

6. Prosedur pengelasan dengan OAW antara lain :


1. Periksa sambungan-sambungan selang dan regulator

2. Pilih nomor pembakar yang sesuai dengan ketebalan benda kerja

3. Atur tekanan kerja gas sesuai dengan rekomendas

4. Atur nyala api hingga mendapatkan nyala api netral

5. Arah jalannya pengelasan disesuaikan dengan ketebalan benda kerja.

6. Sudut kemiringan pembakar dan bahan tambah.

Diagram alir prosedur pengelasan OAW sebagai berikut :


Persiapan Pengelasan Pelaksanaan pengelasan : Pemeriksaan dan
diantaranya :  Melakukan persiapan pengujian hasil las :
 Merencanakan desain pelaksanaan pengelasan  Pemeriksaan
 Melmulai proses
smbungan sebelum
 Menentukan jenis sambungan pengelasan
pengelasan
 Mendesain penumpu las  Mengakhiri proses
 Persiapan pengelasan  Pemeriksaan
 Menghitung deformasi las pengelasan
selama proses
 Menentukan urutan las
 Melakukan las ikat atau tack pengelasan
 Pemeriksaan
weld
setelah
pengelasan

3. RANGKUMAN GTAW
Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) merupakan proses penyambungan logam yang
menggunakan elektroda tidak terumpan dan inert gas sebagai bahan pelindung deposit logam
las. Pengelasan ini biasa di sebutan dengan las TIG (Tungsten Inert Gas). Pengelasan ini
sering diaplikasikan untuk mengelas bahan logam non ferro, stainless steel, dan logam-logam
yang menghendaki presisi tinggi.
A. Prinsip Kerja Las TIG

Seperti pada gambar dibawah, busur listriknya terjadi di antara batang Wolfram dengan logam
induk yang dilindungi oleh gas Argon. Logam pengisi dimasukkan ke area arus busur sehingga mencair
dan terbawa ke logam induk. penelasan TIG dapat dilakukan dengan manual atau secara otomatis.
Aplikasi las TIG biasanya dipakai pada baja-baja kwalitas tinggi contohnya baja tahan karat, baja
tahan panas dan logam-logam bukan baja.

Gambar : Sistem Pengelasan TIG

Gambr : Prinsip Kerja Las TIG

B. Peralatan Las TIG

1. Mesin Las TIG, Mesin las TIG tergolong jenis Constan Current, sehingga heat
input bisa dimanipulasi dengan menyetel jarak stick-out.

2. Gas Pelindung, Gas yang digunakan adalah Gas lemas (inert gas) yaitu Argon dan
Helium. Campuran gas dari keduanya dengan komposisi tertentu dapat dilakukan untuk
memperoleh hasil yang lebih baik
3. Welding gun, welding gun pada las TIG berbeda dengan Las MIG/MAG. welding
gun Pada las MIG, kawat elektrodanya tidak terikat di Contac Tube, tetapi welding gun pada
las TIG elektroda tersebut terikat, karena eketroda pada las TIG merupakan elektroda tidak
terumpan yang hanya berfungsi sebagai pembangkit busur nyala. Welding gun las Tig terdiri
dari Nozzle, Isolator, Contact tube, Elektroda, Pengikat elektroda, dan Saklar

4. Elektroda Las TIG, tungsten atau tungsten dan paduanya merupakan bahan yang
digunakan untuk membuat elektroda las Tig. logam ini memiliki suhu lebih tinggi (3410oC atau
6170oF). Elektroda las TIG memiliki beberapa jenis bahan yaitu Wolfram/Tungsten murni,
Campuran unsur Wolfran dengan Thorium, dan campuran Wolfram dengan Zirconium

5. Bahan Tambah Las TIG, filler rod las Tig berbentuk batangan, Filler rod harus di
sesuaikan dengan bahan dasar yang akan dilas, untuk mengenalinya kita merujuk pada kode
standarisasi yang telah ada.

C. Keuntungan dan Kerugian Las TIG

 Keuntungan Las TIG


a. Kualitas tinggi dan presisi
b. Kontrol titik yang baik
c. Manik-manik pengelasan yang estetis
d. Tidak ada Flux ataupun terak
e. Tidak berasap ataupun beruap
f. Dapat mengelas bermacam logam dan logam campuran dibanding proses pengelasan
yang lain

 Kerugian Las TIG


a. Kecepatan pengelasan relatif lama dibanding proses yang lain
b. Rata-rata pengendapan logam pengisi relatif rendah
c. Dibutuhkan keahlian koordinasi antara mata dan tangan
d. Sinar UV lebih terang dari proses pengelasan yang lain
e. Harga peralatan lebih mahal dari prosess yang lain

D. Pengaruh Polaritas terhadap Heat Input


Sumber listrik yang dipakai pada pengelasan TIG bisa berupa listrik DC atau listrik AC. Dalam hal
listrik DC rangkaian listriknya dapat dengan polaritas lurus yaitu kutup positip dismbungkan dengan
logam induk dan kutup negatip disambungkan dengan batang elektroda (DCEN/DCSP) atau rangkaian
sebaliknya yang disebut polaritas balik (DCEP/DCRP).
Gambar : Pengaruh Polaritas pada Pengelasan TIG

Biasanya arus searah dengan polaritas lurus digunakan pada pengelasan baja, sementara untuk
Aluminium karena permukaannya dilapisi lapisan oksida yang memiliki titik cair tinggi, maka
sebaiknya menggunakan arus bolak-balik biasa yang ditambah dengan arus bolak-balik frekwensi
tinggi

E. Posisi Welding Gun

Kualitas sambungan las sangat dipengaruhi oleh posisi welding gun.

Gambar : Posisi TIG Welding Gun

Untuk memperoleh bentuk deposit logam lasan yang baik, posisi work angle dan travel angle
harus sesui. Work angle yang baik sebesar 90° dan travel angle sebesar 75°. Di samping sudut welding
gun, sudut filler rod harus sebesar 15° supaya bentuk deposit logam lasan sempurna. Jarak terbaik
nosel terhadap benda kerja adalah sebesar 1 Cm – 2 Cm. Jarak ini mempengaruhi kefokusan semburan
gas pelindung dan besar busur nyala. Besar busur nyala pada las Tig dapat disetel seperti pada las
SMAW yaitu busur nyala akan semakin besar kalau celah antara ujung elektroda dan benda kerja
semakin lebar, sebaliknya, jika celah semakin kecil maka busur nyala semakin kecil.

F. Prosedur Pengelasan dengan Las TIG

Prosedur pengelasan las Tig adalah sebagai berikut :

1. Bersihkan benda kerja dari kotoran.


2. Nyalakan mesin las TIG.
3. Pilih elektroda yang sesuai dengan ketebalan benda kerja yang akan dilas.
4. Stel jenis arus dan sesuaikan dengan jenis bahan yang dilas.
5. Pilih frequensi yang sesuai dengan karakter benda kerja.
6. Stel laju gas sesuai dengan besar arus pengelasan.
7. Lakukan prose mengelas dengan gerakan sesuai ketebalan dan posisi benda kerja.
8. Bersihkan benda kerja dengan sikat baja.

Diagram alir prosedur pengelasan GTAW sebagai berikut :


Persiapan Pengelasan Pelaksanaan pengelasan : Pemeriksaan dan
diantaranya :  Melakukan persiapan pengujian hasil las :
 Merencanakan desai pelaksanaan pengelasan  Pemeriksaan
smbungan ( jenis bahan, elektroda, sebelum
 Menentukan jenis sambungan
arus dan polaritas) pengelasan
 Mendesain penumpu las
 Persiapan pengelasan  Melaksanakan proses  Pemeriksaan
 Menghitung deformasi las pengelasan ( posisi selama proses
 Menentukan urutan las
 Melakukan las ikat atau tack pengelasan, ) pengelasan
 Mengakhiri proses  Pemeriksaan
weld
pengelasan setelah
pengelasan

4. RANGKUMAN GMAW
GMAW merupakan pengelasan dengan penyambungan permanen dua logam atau lebih
dengan cara pencairan bagian yang disambung memakai busur listrik dari elektroda
gulungan dan bahan pelindung inert gas atau active gas. Las Metal Inert Gas (MIG) yang
menggunakan bahan pelindung inert gas, sedangkan las Metal Active Gas (MAG)yang
menggunakan bahan pelindung active gas
A. Prinsip Kerja GMAW

Satu unit mesin GMAW terdiri dari Transformer, wire feeder, seperangkat alat kontrol,
kabel masa, dan satu unit welding gun. Jika mesin di-on-kan, arus listrik mengalir ke benda
kerja bersamaan dengan laju kawat elektroda dan gas pelindung. Arus listrik yang mengalir
menyebabkan terjadinya busur listrik (arc length) yang dapat mencairkan kawat elektroda dan
benda kerja. Pencairan kawat elektroda dan bahan dasar ini membentuk deposit logam las dan
bersamaan dengan pembentukan deposit lasan tersebut gas pelindung mengalir diatasnya
sehingga melindunginya dari pengaruh udara luar

Gambar : Prinsip Kerja GMAW

B. Kelebihan dan Kelemahan GMAW

1. Kelebihan GMAW
GMAW banyak digunakan pada industri manufaktur. Kemampuan pengelasan dalam
pendepositan logam las dengan berbagai bentuk menyebabkan las jenis ini banyak dipilih
dalam proses produksi. Kelebihan-kelebihan mesin las jenis ini adalah:
a. Sangat efisien dan proses pengerjaan yang cepat

b. Dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan (welding position)

c. Tidak menghasilkan slag atau terak,layaknya terjadi pada las SMAW

d. Memiliki angka deposisi (deposition rates) yang lebih tinggi dibandingkan


SMAW
e. Membutuhkan kemampuan operator yang baik
f. Proses pengelasan GMAW sangat cocok untuk pekerjaan konstruksi

g. Membutuhkan sedikit pembersihan post-weld

h. Dapat digunakan pengelasan dengan tiga mode, yaitu: 1) kontinyu, 2) spot, dan
3) interval.
i. Dapat digunakan untuk menyambung bahan yang tipis.

2. Kelemahan GMAW

Proses GMAW yang menggunakan pelindung logam lasan dengan gas dan polaritas
DCEP menyebabkan las GMAW memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah:

a. Wire-feeder yang memerlukan pengontrolan yang kontinyu


b. Sewaktu waktu dapat terjadi Burnback
c. Cacat las porosity sering terjadi akibat pengunaan kualitas gas pelindung yang
tidak baik.
d. Busur yang tidak stabil, akibat ketrampilan operator yang kurang baik.
e. Pada awalnya set-up pengelasan merupakan permulaan yang sulit
f. Heat input sulit diatur karena mesin las menggunakan transformer dengan
sistim Constant Voltage.
C. Peralatan GMAW

1. Mesin GMAW
Mesin GMAW terdiri dari Transformer, Tabung gas, dan seperangkat alat kontrol laju kawat,
laju gas, bentuk pendepositan logam las, dan besar arus pengelasan. Transformer atau inverter yang
digunakan pada mesin GMAW memiliki sistim Constant Voltage (CV) .

Mesin las yang dirancang dengan sistim CV menghasilkan busur nyala yang stabil karena
besar arc length tidak mempengaruhi besar tegangan listrik, namun juru las harus trampil untuk
mengatur arus pengelasan pada awal pengelasan. Arus pengelasan yang tidak tepat mengakibatkan
sambungan las tidak sempurna karena heat input tidak dapat diatur pada saat pengelasan dilakukan

Gambar : Satu Unit Mesin GMAW


2. Wire Feeder

Wire feeder adalah satu unit peralatan yang digunakan untuk mengatur kecepatan pengumpanan
kawat elektroda las GMAW. Laju pengumpanan kawat elektroda merupakan salah satu parameter dalam
GMAW. Laju kawat harus disesuaikan dengan besarnya arus pengelasan yang digunakan. Mekanisme
pengaturan laju kawat tersebut merupakan bagian dari unti mesin GMAW atau merupakan bagian
tersendiri

3. Welding Gun

Welding gun memegang peranan yang sangat penting dalam las GMAW, melalui alat ini
deposit logam lasan dibentuk. Komponen Welding gun terdiri dari Handle, Nozzle, Gas
diffuser, dan Saklar. Welding gun tersambung dengan kabel las, selang gas, dan kabel control.

Gambar : welding Gun


4. Gas Pelindung

Gas pelindung yang digunakan dalam proses GMAW adalah gas lemas dan gas aktif. Gas tersebut
dapat digunakan secara mandiri atau dicampur dengan komposisi tertentu untuk mendapatkan performa
yang lebih baik, oleh karenanya dibutuhkan flow meter (Regulator gas) yang dilengkapi dengan gas
mixer. Gas lemas yang terdiri dari Argon dan Helium menyebabkan penetrasi yang dalam, sedangkan gas
aktif (CO2) membuat deposit lasan lebar namun penetrasinya dangkal. Untuk memperbaiki kondisi
ekstrem tersebut diperlukan campuran gas dengan komposisi tertentu tergantung jenis bahan yang dilas

Gambar : Pengaruh Jenis Gas terhadap Deposit Lasan

5. Elektroda Las GMAW


Elektroda las GMAW termasuk elektroda terumpan (consumable electrode), artinya di samping
berfungsi sebagai pembangkit busur nyala, kawat elektroda juga berfungsi sebagai bahan tambah las.
Bentuk elektroda las GMAW adalah gulungan dan pejal, sehingga dalam kode standar las AWS diberi
kode S

Gambar : Elektroda Las GMAW

6. Parameter Las GMAW


Setelah memilih elektroda dan gas pelindung, maka kondisi pengoperasian harus dipilih.
Parameter yang paling penting dalam pengelasan adalah :

 arus las, Arus las adalah arus listrik yang digunakan untuk melakukan proses
pengelasan. Dalam proses pengelasan GMAW

 ekstensi elektroda,

 tegangan las, penetapan tegangan akan secara langsung mengatur panjang dari busur
las. Tegangan las ini erat kaitannya dengan arus pengelasan

 kecepatan pengelasan (arc travel speed), Kecepatan pengelasan berbanding


secara linier dengan pergerakan busur las sepanjang benda kerja. Parameter ini
biasanya dinyatakan dalam meter per menit. Pernyataan yang berhubungan dengan
kecepatan penglasan: 1) dengan meningkatnya ketebalan material, kecepatan harus
diturunkan, 2) dengan material dan jenis penyambungan yang sama, jika arus listrik
meningkat, maka kecepatan pengelasan juga harus meningkat, dan 3) kecepatan
pengelasan yang lebih tinggi dapat menggunakan teknik pengelasan maju (forehand
technique)

Parameter ini akan mempengaruhi hasil las secara langsung

7. Posisi Torch (Welding Gun)


Teknik pengelasan yang paling utama dalam mempengaruhi karakteristik las adalah posisi
torch.

 Posisi Datar, Taravel angle (sudut penarikan) sebesar 10° dari sumbuh vertikal,
sedangkan work angle untuk sambungan ujung sebesar 90° dan sambungan fillet 45°

Gambar : Posisi Torch pada Pengelasan Di Bawah Tangan

 Posisi Vertikal
Gambar : Posisi Torch pada Pengelasan vertical

Diagram alir prosedur pengelasan GMAW sebagai berikut


Persiapan Pengelasan Pelaksanaan pengelasan : Pemeriksaan dan
diantaranya :  Melakukan persiapan pengujian hasil las :
 Merencanakan desai pelaksanaan  Pemeriksaan
smbungan pengelasan( menentuka sebelum
 Menentukan jenis sambungan
n elektroda sesuai pengelasan
 Mendesain penumpu las
 Persiapan pengelasan  Pemeriksaan
bahan)
 Menghitung deformasi las  Melaksanakan proses selama proses
 Menentukan urutan las
 Melakukan las ikat atau tack pengelasan ( posisi pengelasan
 Pemeriksaan
weld pengelasan)
 Mengakhiri proses setelah
pengelasan pengelasan

5. RANGKUMAN Pengelasan Combo ( dengan dua cara sesuai dengan SOP )


Pengelasan kombo dengan dua cara sesuai dengan SOP

a. Pengelasan kombo antara las GTAW dengan las SMAW

 Root pass dilakukan dengan proses GTAW

 Pengisian atau Filler dan cover pass dilakukan dengan proses SMAW

b. Pengelasan kombo antara las GMAW dengan las SMAW

 Root pass dilakukan dengan proses GMAW


 Pengisian atau Filler dan cover pass dilakukan dengan proses SMAW

Diagram alir prosedur pengelasan combo sebagai berikut


Persiapan Pengelasan Pelaksanaan pengelasan : Pemeriksaan dan
diantaranya :  Melakukan persiapan pengujian hasil las :
 Merencanakan desai pelaksanaan  Pemeriksaan
smbungan pengelasan( menentuka sebelum
 Menentukan jenis sambungan
n elektroda sesuai pengelasan
 Mendesain penumpu las
 Persiapan pengelasan  Pemeriksaan
bahan)
 Menghitung deformasi las  Melaksanakan proses selama proses
 Menentukan urutan las
 Melakukan las ikat atau tack pengelasan ( memakai pengelasan
 Pemeriksaan
weld APD standart ,
setelah
menghidupkan mesin
pengelasan
las, besar arus yg
digunakn posisi
pengelasan)
 Mengakhiri proses
pengelasan

Anda mungkin juga menyukai