Anda di halaman 1dari 398

1

Page

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 1


2
Page

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 2


3
Page

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 3


4
Page

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 4


5
Page

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 5


6
Page

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 6


7
Page

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom |


7
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjChapter
Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 11
Chapter 1
The Demon Emperor Jaldabaoth

Part 1
Holy Kingdom adalah sebuah kerajaan yang berada disemenanjung barat
daya Re-Estize Kingdom.

Itu adalah sebuah kerajaan yang sangat religius, dipimpin oleh seorang Holly
Queen yang bisa menggunakan sihir divine dan berhubungan erat dengan
gereja-gereja. katanya, mereka tidak terlalu religius seperti Slaine Theocracy.

Selain itu, ada dua ciri khusus tentang geografi Holly Kingdom.

Yang pertama adalah bahwa tanahnya terbagi ke utara dan selatan oleh laut,
namun bagiannya tidak terpisah sama sekali. Sebaliknya, teluk raksasa ---
yang panjangnya empat kilometer dan lebar dua setengah kilometer ---
membuat geografinya terlihat seperti huruf U yang diputar di sisinya.

Dengan demikian, beberapa orang memanggil mereka dengan sebutan Holly


Kingdom Utara dan Selatan.

Lalu, ada ciri khas lainnya.

Pintu masuk ke semenanjung itu memakai sebuah tembok besar, panjangnya


lebih dari seratus kilometer.

Dibangun untuk menahan serbuan dari suku-suku demihuman yang


berkumpul di perbukitan di sebelah timur Holly Kingdom, dan menjadi
pembatas antara mereka dan Theocracy.

Tembok besar ini, yang dibangun dengan biaya dan sumber daya yang besar
serta kurun waktu yang lama, adalah sebuah saksi bisu tentang betapa
menakutkannya keberadaan para demihuman yang sering menyerang Holly
Kingdom.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 2


Ada kesenjangan kekuatan yang besar antara demihuman dan manusia.

Baik itu ukuran tubuh , kekuatan fisik, pengetahuan, atau tingkat di mana
mereka menghasilkan Magic Caster, mereka adalah lawan yang hebat bagi
manusia dalam segala hal.

Memang, ada demihuman tertentu yang lebih lemah dari manusia, seperti
Goblin. Itu adalah fakta.

Meski begitu, bahkan Goblinpun memiliki mata yang bisa melihat kedalam
kegelapan, dan jika mereka dengan hati-hati menyembunyikan tubuh kecil
mereka di sudut-sudut gelap --- misalnya, saat meluncurkan penyergapan
malam hari di hutan --- mereka pasti akan menjadi musuh yang menyusahkan
bagi manusia.

Tak perlu dikatakan lagi, sebagian besar demihuman memiliki tubuh yang
lebih kuat daripada manusia, dan ada juga banyak ras yang secara alami
memiliki kemampuan magis. Jika mereka membiarkan makhluk itu
menyerang sesuka hati, mereka harus membayar harga yang tak terhitung
dalam darah untuk melawannya.

Oleh karena itu, Holly Kingdom memilih untuk memperkuat pertahanannya.

Mereka melakukan ini agar para demihuman tidak mengambil satu langkah
pun ke tanah mereka.

Mereka melakukan ini untuk memberi tahu dunia bahwa tanah ini bukan
milik Demihuman.

Mereka melakukan ini untuk membuat para Demihuman tahu bahwa jika
demihuman berani melanggar hak mereka, mereka akan mengalami serangan
balasan yang mengerikan.

Namun, tembok yang dibangun untuk tujuan itu memiliki beberapa masalah.

Agar tetap beroperasi pada kapasitas penuh, mereka harus tetap memiliki
banyak tenaga kerja yang berjaga sepanjang hari di lokasi.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 3


Kepemimpinan Holy Kingdom telah menghitung berapa banyak kekuatan
tempur yang dibutuhkan untuk mengalahkan suku demihuman jika
menyerang. Jawabannya adalah bahwa kerajaan itu akan berada dalam bahaya
sebelum para demihuman menyerang mereka.

Sementara mereka tidak memiliki cukup biaya untuk mengumpulkan pasukan


yang tidak terpakai, ada kebutuhan untuk menempatkan jumlah tenaga kerja
yang sesuai di sana.

Dalam sejarah Holly Kingdom --- setelah pembangunan tembok --- invasi
terberat ke tanah mereka telah terjadi selama invasi saat di tengah Hujan
Panjang.

Itu adalah serangan malam, diluncurkan oleh sebuah ras yang disebut Srush,
yang memiliki tangan pengisap dan lidah berbisa yang bisa menjulur panjang,
dan anggota elitnya bahkan bisa mengubah warna kulit mereka seolah-olah
menggunakan mantra「 kamuflase 」.

Srush melewati dinding, dan menuju ke barat.

Banyak desa yang telah hilang, dan sampai hari ini, masih ada desas-desus
bahwa Srush masih bertahan di dalam batas-batas Holly Kingdom, begitulah
tragedi yang pernah terjadi pada saat itu.

Mereka ingin memperbaiki tembok agar tidak terjadi tragedi semacam itu,
namun menempatkan pasukan di setiap titik di sepanjang dinding akan
menyulitkan kerajaan. Solusi yang mereka dapatkan adalah membangun pos-
pos terdepan dengan interval tetap di sepanjang dinding. Titik-titik kuat ini
kemudian akan diawasi oleh benteng raksasa.

Mereka menempatkan sejumlah kecil pasukan di basis ini, tujuan mereka


untuk memberikan waktu, kepada orang terakhir. Jika mereka menghadapi
serangan musuh, mereka akan meluncurkan suar untuk meminta bala bantuan.
Selain itu, ada perkumpulan pasukan yang akan menjadi staf dan berpatroli di
benteng, bertugas sebagai pasukan cadangan selama keadaan darurat, untuk
ditempatkan sesuai situasi yang dibutuhkan.

Setelah melakukan langkah-langkah ini, para demihuman tidak berhasil


menembus dinding lagi.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 4


Namun, ketekunan kepemimpinan Holly Kingdom saat itu telah berubah
menjadi obsesi. Bahkan garis pertahanan-pertahanan yang direncanakan
dengan hati-hati tidak bisa meyakinkan mereka.

Memang, itu adalah dinding yang sangat besar --- untuk manusia. Namun,
tidak ada ancaman apapun untuk ras yang beberapa kali lebih tinggi dari
manusia atau yang memiliki kemampuan terbang. Oleh karena itu, tidak
mudah bagi mereka untuk beristirahat saat menghadapi demihumans yang
memiliki banyak kemampuan, bahkan dengan benteng kokoh semacam itu.

Holly King pada waktu itu adalah orang yang bijaksana, dan dia bahkan
sudah siap menghadapi kemungkinan terjadinya penerobosan di dinding.
Solusinya adalah memobilisasi seluruh bangsa.
[TL : Mobilisasi : Menggerakan secara massal ]

Oleh karena itu, warga Holy Kingdom diwajibkan untuk wajib militer
nasional. Selama mereka dewasa, semua warga kerajaan, laki - laki dan
perempuan, akan menjadi pasukan dan perlu menghabiskan sejumlah waktu
untuk dilatih, setelah itu mereka ditugaskan untuk bertugas sebagai penjaga di
dinding. Harapannya adalah bahwa mereka akan menjadi pasukan cadangan
untuk melindungi tanah mereka jika demihuman melintasi tembok.

Semua tempat tinggal dengan ukuran tertentu juga diperkuat. Ini memberi
penduduk desa cukup kekuatan untuk bertahan sampai pasukan reguler bisa
tiba, dan mengizinkan desa-desa tersebut untuk dijadikan pos militer. Pada
akhirnya, desa-desa Holly Kingdom jauh lebih terlindungi daripada kerajaan-
kerajaan lain, dan mereka juga dapat berfungsi sebagai pangkalan militer.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 5


♦♦♦

Garis pertahanan Holy Kingdom terbuat dari tiga dinding yang saling
terhubung. Hanya ada tiga gerbang yang diperkuat di sepanjang tembok
panjang, yang panjangnya lebih dari seratus kilometer, dan mereka juga
berfungsi sebagai garnisun untuk mengirim pasukan ke tempat-tempat kuat di
sekitarnya. Jika demihuman menyerang dan perintah mobilisasi secara
keseluruhan diberikan, mereka akan menjadi daerah pementasan dimana
pasukan berkumpul untuk menyerang musuh.
[Garnisun : adalah suatu korps pasukan yang ditempatkan di suatu benteng
untuk bertahan melawan musuh yang dapat menyerangnya]

Inilah salah satunya.

Saat matahari perlahan terbenam di bawah cakrawala, tanah berwarna merah


itu perlahan direndam dengan warna malam.

Seorang pria berwajah tampan berdiri dengan satu kaki di benteng, melihat ke
atas tanah --- di kaki bukit bagian barat. Setelah itu, dia menurunkan kakinya.

Lehernya kuat, dan otot-otot dadanya cukup menonjol sehingga orang bisa
merasakannya melalui baju besinya yang tebal. Lengannya yang kuat
bertengger dari lengannya yang digulung. Tidak ada cara yang lebih baik
untuk menggambarkannya daripada “ fuarking joocy brah “
[TL : fuarking joocy : Kata yang biasanya digunakan oleh seseorang dalam
kekagumannya dalam melihat seseorang yang berbadan kekar.]

Wajahnya buram, seorang veteran kondisi keras, dan alisnya yang tebal dan
kumis yang berantakan mengungkapkan tentang kebrutalan dan liar.
Tubuhnya yang kuat dan penampilannya yang buram seharusnya saling
cocok, namun matanya mematahkan tren itu.

Mereka kecil dan bundar, seperti binatang kecil, dan itu hampir tidak sesuai.

Begitulah orang yang sekarang memandang ke langit.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 6


Angin membawa awan tipis dengan kecepatan yang luar biasa, tapi bahkan
jika dia bisa melihat bintang di balik penutup tipis nya, mereka tidak bisa
menerangi tanah itu.

Lubang hidung pria itu berkobar, dan dia menarik napas dalam-dalam,
mencium nafas malam sampai awal musim gugur, yang dibumbui dengan
sedikit dinginnya musim dingin. Langit malam yang merah menelan cahaya
samar senja di cakrawala dengan kecepatan yang bisa terlihat dengan mata
telanjang. Pria itu membelakangi bukit, dan menatap orang-orang di
sekitarnya.

Mereka adalah prajurit veteran yang mempercayainya dan yang telah


mengikutinya. Itu karena dia dikelilingi oleh pejuang semacam itu sehingga
dia membiarkan dirinya memiliki celah sesaat. Bagaimanapun, pekerjaan hari
itu telah selesai, dan tidak ada yang bisa membantahnya.

“-Oi, ada yang bertanya pada peramal tentang cuaca malam ini?”

Pertanyaan itu diajukan dengan suara yang kuat yang melengkapi tubuhnya
yang kuat. Para prajurit saling pandang, dan salah satu dari mereka berbicara
atas nama kelompok tersebut.

“Maafkan saya sedalam-dalamnya! Tuan Kopral Campano , nampaknya tak


ada satupun dari kita yang pernah mendengar laporan yang dimaksud! “

Orang ini --- Orlando Campano --- adalah seorang pria dengan peringkat
cukup rendah dalam hierarki militer Roble Holy Kingdom.

Dari bawah sampai atas, jajaran militer Roble Holy Kingdom terdiri dari
Recruit, Private, Private First Class, Kopral, Sersan, Sersan Peleton, dan
sebagainya. Tentu saja, peringkat yang berbeda ada di unit yang berbeda, dan
ini hanyalah barisan untuk pasukan reguler.

Biasanya berbicara dengan kopral adalah sederhana tidak perlu menggunakan


“Tuan”.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 7


Namun, mereka memanggilnya “Tuan” bukan untuk menggodanya. Rasa
hormat mereka terhadapnya terbukti dalam sikap dan nada mereka. Bukan
hanya itu; Setiap prajurit yang hadir, masing-masing mereka adalah veteran
terampil dalam banyak pertempuran, merasakan hal yang sama tentang
Orlando.

“Sudah waktunya.”

Orlando perlahan membelai wajahnya yang berkumis.

“Tuan, jika ada waktu, maukah anda mengizinkan saya untuk pergi dan
bertanya segera?”

“Hm? Tidak, tidak perlu untuk itu. Tugas kita sudah berakhir sekarang. Apa
yang terjadi selanjutnya adalah tanggung jawab yang lain. “

♦♦♦

Orlando Campano.

Dia adalah seorang pria ,yang dengan mengandalkan keahlian bertarungnya


sendiri, mendapat kehormatan untuk dinobatkan sebagai salah satu dari Nine
Colors Holy Kingdom oleh Holy King sebelumnya.

Alasan mengapa pria seperti itu tetap berada di pos rendah seperti itu adalah
karena dua masalah yang dialami Orlando.

Yang pertama adalah karena dia sangat senang dengan kebebasan --- dia
benci bila diperintah.

Yang kedua adalah karena ia terobsesi dengan keterampilan bertarung.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 8


Ketika kedua titik ini bersatu, mereka menuju ke jalan kehidupan yang
berbunyi, “Jika kau ingin memberi tahuku apa yang harus dilakukan, hentikan
omong kosong itu dariku dan kalahkan aku terlebih dahulu.” Jika dia bertemu
dengan seorang musuh yang layak, dia akan berkata, “Kau terlihat cukup kuat
Tunjukkan kemampuanmu, “dan kemudian mereka akan bertarung sampai
salah satu dari mereka pingsan.

Kepribadian ini telah menyebabkan dia menggunakan kekerasan pada para


bangsawan dan atasannya, jadi pangkatnya telah diturunkan lebih dari
sepuluh kali.

Tidak perlu orang-orang yang tidak bisa mematuhi perintah di militer, dan
mereka secara umum juga dibenci. Dalam keadaan normal, dia mungkin
dipenjara atau dipecat secara tidak hormat. Namun, dia belum pernah bertemu
dengan nasib seperti itu hanya karena kekuatannya. Selain itu, ada juga orang
yang mengaguminya.

Untuk orang kasar yang tidak senang diperintah oleh bangsawan lemah, cara
hidup Orlando dengan kekuatan lengannya tidak lain adalah sukacita itu
sendiri.

Unitnya adalah skuad yang terdiri dari penjahat semacam itu --- tidak, mereka
lebih seperti geng.

Mereka cukup banyak, sehingga memanggil mereka ‘Rombongan’ tidak akan


masalah. Selain itu, anggotanya mungkin tidak sekuat Orlando, tapi mereka
semua adalah warrior terampil, yang menyebabkan dia menganggap jabatan
tidak resmi sebagai atasan tidak dapat dia toleransi, tapi dia tidak dapat
melakukan apa-apa.

♦♦♦

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 9


Orlando melihat sekeliling, dan setelah memverifikasi identitas pria yang
mendekati mereka, sebuah senyuman muncul di wajahnya, seperti sebuah
karnivora yang akan menerkam mangsanya.

Pria itu tampak sangat ramping dibandingkan dengan bentuk brutal Orlando.
Namun, dia bukan serigala ranting. Sebaliknya, dia memiliki pandangan yang
kurus dan kuat serta tajam tentang dirinya.

Selain itu matanya yang kecil sangat tajam, seolah-olah hendak menyerang
kapan saja. Lalu ada bawahannya yang kecil, yang tidak terlihat seperti
orang-orang dalam kelompok yang sama. Halusnya, dia adalah seorang
pembunuh. Dengan kata yang agak kasar, dia adalah pembunuh massal.

“Bicara tentang iblis, dan ini dia datang. Senang bertemu denganmu di sini,
night shift-san. Terima kasih atas kerja kerasmu ~ “
[TL : night shift-san (Shift Malam-san) = maksudnya orang yang akan
berganti untuk berjaga, jadi semacam julukan atau ejekan ]

Pria satunya mendekati mereka dengan langkah kaki sunyi. Dia berpakaian
sangat berbeda dari Orlando.

Orlando dan orang-orang di sekitarnya mengenakan pakaian pelindung kulit


berat, terbuat dari kulit monster yang disebut Lanca Cattle. Selain itu, mereka
membawa perisai bulat kecil dan pedang bermata satu, pakaian standar
pasukan superior Holly Kingdom. Kebetulan, Orlando adalah satu-satunya
yang memiliki dua pedang di pinggangnya.

Berbeda dengan itu, pria satunya mengenakan jas pelindung kulit yang bagus.
Ada lambang seekor burung hantu yang dijahit di dada kanannya, sementara
lambang Holy Kingdom ada kirinya.

“... Orlando. Aku belum menerima laporan perubahanmu. Dan Juga, apakah
begitu caramu bersikap terhadap atasan. Itu seperti pembangkangan. Berapa
kali aku harus mengingatkanmu akan hal itu?”

“Baiklah, maafkan aku, Platoon Sersan-sama.”


[TL : Platoon sersan-sama : disini Orlando sudah bersikap sopan ]

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 10


Saat Orlando memberi hormat padanya, orang-orang di bawahnya juga
memberi hormat. Itu adalah salam yang layak, jenis yang tidak akan pernah
mereka berikan kepada seorang bangsawan atau atasan belaka. Itu adalah
salut yang menunjukkan rasa hormat yang tulus.

Pria itu mendesah dengan “haaah”. Itu adalah desahan yang dibuat oleh orang
yang tahu bahwa ini tidak dapat ditolerir, tapi siapa juga yang tahu bahwa
mengajari dia tentang hal itu tidak akan ada gunanya.

Maaf bos Kebiasaan tertanam keras, seperti yang mereka katakan.

Alasan mengapa Orlando memberi hormat pada pria ini, betapapun


enggannya, adalah karena dia telah mengalahkan Orlando.

Aku ingin sekali mengalahkanmu sebelum meninggalkan tempat ini. Sesuai


persyaratan, Bukankah begitu Sersan Platoon Babel Baraja?

Pria itu --- Babel Baraja --- dijuluki “The Night Watchman”. Seperti Orlando,
dia adalah salah satu dari Nine Colors. Busur besar dan indah di punggungnya
berkilauan dengan cahaya sihir samar, dan getaran yang tergantung di
pinggangnya bersinar dengan cara yang sama. Dia adalah pemanah, sama
seperti penampilannya, dengan reputasi yang baik.

“Aku selalu memikirkannya, tapi bekerja di malam hari pasti sulit. Para
demihuman sangat baik dalam kegelapan dan cukup sulit menemukan jejak
mereka, apalagi melawan mereka. “

“Termasuk kami juga. Satu-satunya cara untuk mendapatkan sihir dan talenta
yang sebanding dengan demihuman --- penglihatan mereka --- adalah melalui
pelatihan. Dan kami sudah menerima pelatihan itu. “

“Ya ya. Sama halnya dengan anak perempuan yang sangat kamu banggakan
itu kan? “

Wajah Babel bergetar, dan Orlando langsung menyesali dirinya yang memilih
topik yang buruk.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 11


Ini adalah pria yang ekspresinya tetap tidak berubah bahkan di tengah pesta
minum. Satu-satunya pengecualian adalah ketika topik putri dan istrinya
muncul. Di situlah terbaring masalah fatal.

“Oh ya. Dia gadis yang luar biasa. “

--- Itu terjadi Itu sudah dimulai.

Babel tidak mengindahkan penyesalan Orlando dan terus berbicara.

“Konon, sejujurnya aku tidak tahu kenapa dia mau jadi paladin. Dia hanya
seorang gadis yang lembut dan rapuh, tentu bukan tipe orang yang berpikir
kekuatan adalah segalanya --- sejujurnya, dia bahkan takut ulat bulu dan
menangis di dulu --- dan sementara aku mengatakan kalau itu mungkin adalah
segalanya sekarang, itu belum Sampai pada istriku... meskipun istriku sedikit
mirip dengannya --- dan dia menggemaskan karena dia tumbuh seperti diriku,
tidak, aku harus mengatakan bahwa sayang dia akhirnya tumbuh untuk
terlihat sepertiku --- tapi rasa malu yang sebenarnya adalah bahwa dia tidak
memiliki bakat untuk menggunakan pedang. Namun, dia mahir dalam
memanah. Kalau saja dia bisa mengasah ketrampilannya dalam hal itu, tapi
kemudian dia ingin menjadi paladin dan semacamnya - “

Dia membiarkan cerita yang berkelok-kelok itu mengalir di satu telinga dan
keluar dari telinga yang lain, dan akan mengubah topik saat dibutuhkan, tapi
sepertinya dia masih belum menemukannya.

“Oi, apa kau mendengarkanku ?”

Pertanyaan itu sudah diduganya.

Tidak, aku tidak mendengarkan. Aku pikir aku berhenti setelah yang ketiga
kalinya.

Setelah mendengar hal yang sama sekitar lima atau enam kali, dalam keadaan
normal Orlando dengan tidak sengaja menjawab “tidakk”. Namun, menjawab
Babel akan menjadi kesalahan yang mengerikan. Itu karena dia tahu pasti dia
akan menjawab, “Kalau begitu aku akan memberitahumu lagi”.

Hanya ada satu jawaban yang benar yang bisa dia berikan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 12


“Tentu saja. Betapa cantiknya dia! “

Wajah Babel berubah drastis. Sementara itu adalah ungkapan buruk yang
membuat Orlando waspada, faktanya adalah bahwa orang lain itu hanya
merasa malu.

Jika dia tidak memanfaatkan pola pikir Babel menikmati kegembiraan


mendengar anak perempuannya menerima pujian dari orang lain dan
memanfaatkan saat ini untuk mengatasi keinginannya untuk mulai memuji
putrinya sekali lagi, dia pasti akan terjatuh lagi ke neraka itu.

“Juga-”

Hanya satu hal yang bisa mengalahkan topik putrinya. Itu adalah pekerjaan.

“Tidakkah malam hari akan bertabrakan dengan jam istirahatmu ? Apa


tubuhmu tidak merasa aneh? “

Ekspresi pembantai di wajah Babel kembali pada ekspresi pembunuh yang


biasa.

“... Sudah berapa kali kau mengajukan pertanyaan itu? Jawabannya sama
seperti biasanya; Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, mengapa kau
begitu terobsesi dengan pertanyaan itu? Sebenanrnya apa yang kau dapatkan
dari itu? “

Dia tahu penyebabnya, tapi tetap saja, pergeseran sikap yang cepat ini tetap
membuatnya terdiam dan menatap.

Dari mana asalmu sekarang, dia ingin mengatakannya, tapi Orlando tidak
ingin kembali ke neraka dari sekarang.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 13


“... Hah. Maksud mu, apa yang sebenarnya ingin aku katakan? Nah, itu
pertanyaan yang mengejutkan... Aku hanya berpikir bahwa ini akan
menyebabkan banyak masalah bagiku jika orang yang mengalahkanku
menghancurkan tubuhnya dan akhirnya harus pensiun karena hal sepele.
Tentu saja, begitu aku menang, hal-hal kecil seperti itu tidak akan penting
lagi. “

Dulu, Orlando sudah percaya dengan dirinya sendiri saat pertama kali
ditugaskan ke benteng ini, dan mengingat kembali hari-hari itu membuatnya
malu. Pasukan terampil berkumpul di sekelilingnya dengan kagum,
mendorong egonya lebih jauh, dan entah bagaimana, akhirnya diapun
bertarung melawan Babel. Orlando menyukai pertarungan pedang jarak
dekat. Sebaliknya, Babel menyukai busur --- atau pertempuran jarak jauh.

Jika keduanya bertarung, persyaratan tentang perjanjian jarak akan sangat


penting. Namun, Babel dengan bangga menyatakan bahwa dia baik-baik saja
dengan pertarungan jarak dekat.

Dan kemudian, Orlando kalah.

Orlando menghormati Babel karena alasan itu. Pada saat bersamaan, ia


menyimpan keinginan untuk mengalahkannya lain kali. Selain itu, ia ingin
melawan Babel di bidang keahliannya, bertempur jarak jauh, dan muncul
sebagai sang pemenang di sana.

“Apakah begitu. kau ingin melawanku ? Sementara aku berada di puncak


kondisi fisik, tanpa sedikitpun kekurangan. “

Orlando sangat gembira dengan kata-kata Babel, yang diucapkan sebagai


senyuman terbaik di wajahnya.

Oh ya, pasti. Bukankah itu sudah jelas? Aku ingin melawanmu, aku ingin
mengakhiri hidupku dengan melawanmu. Namun, itu tidak bisa terjadi, kan?
Meski begitu, jika memungkinkan, aku ingin kita bertarung dimana kita
berdua bisa mati kapan saja. Begitulah aku ingin melawanmu.

Namun, Orlando tetap diam. Itu karena instingnya mengatakan tidak ada yang
tahu di mana binatang itu sebelum dia pergi. Dan faktanya, apa kata Babel
setelah itu mengkonfirmasi naluri itu.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 14


“Tetap saja, aku harus minta maaf. kau harus tahu mengapa. Kau bahkan bisa
menghitung jumlah orang yang bisa mengalahkanmu dengan jari satu tangan
jika kau sekarang dalam pertempuran jarak dekat. Dan aku bukan salah satu
dari mereka. “

Lalu mari kita selesaikan dengan pertempuran jarak jauh. Kata-kata itu tidak
keluar dari mulut Orlando. Itu karena dia tahu itu hanya akan menjadi
penghinaan terhadap lawan yang layak.

Dia mengingat kemampuan busur Babel. Dia masih belum yakin bahwa dia
bisa menghindari serangannya dan menutup jarak pada saat bersamaan.

---Tidak, belum.

“Nah, kalau memang begitu, saatnya membuat laporanmu.”

“Tidak perlu terburu-buru, Bos. Ini bukan saatnya perubahan shift, kan?
Dengar, bel belum berbunyi. “

Memang, bel yang memberi isyarat perubahan shift belum terdengar.

“Kau masih perlu mempersiapkan diri untuk berganti shift, kan? Ada hal
yang harus dilakukan sebelum bel berbunyi. Kau harus siap sendiri sehingga
kau bisa berganti selama bel berbunyi. “

“Masih terlalu dini bahkan untuk itu, benarkan bos? Ayo bicara dengan kami
sebentar. “

“Kalau begitu, bisakah aku membuat laporan ke komando kedua Sersan


Peleton?”

Orang yang berbicara adalah salah satu anak buahnya.

“Oh, itu ide bagus. Kerja bagus, kau Bagaimana dengan itu, Bos? “

“... Hah. Kau benar-benar agak berbeda hari ini. Apa kau ingin mengatakan
sesuatu ? Jujur saja ... jika kau ingin mengatakan sesuatu, keluarkan dan
katakanlah.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 15


Seakan bisa mengatakan itu.

Sementara dia mengakui orang lain sebagai seseorang yang bisa dia ajak
bicara karena dia menghormatinya, Orlando adalah tipe orang yang tidak
berbicara dengan orang justru karena dia menghormatinya. Dengan kata lain,
dia adalah seorang tsundere.
[TL : Tsundere = Sifat malu-malu tapi mau]

“Nah, itu sebabnya kau bosnya. kau mengerti kan? “

“... Hahhh. Jadi, apa itu? Aku tidak akan mengecewakanmu jika itu omong
kosong sepele. “

“Nah, tentang itu ...” Orlando melepas helmnya dan menggaruk kepalanya.
Udara sejuk terasa nyaman di kulit kepalanya yang panas.

“sebenarnya aku ingin melakukan perjalanan sebagai Warrior. Jadi bisakah


aku meninggalkan tempat ini? “

Dia bisa mendengar suara terkejut yang terengah-engah dari sekelilingnya.


Namun, ekspresi pria ramping di depannya tetap tak tergerak.

“Kenapa ceritakan padaku?”

“Itu karena kau adalah orang yang paling aku percayai di kerajaan ini, atasan.
Jika kau tidak akan menghentikan aku untuk itu, maka aku tidak memiliki
ikatan yang tersisa. “

“... bukankah kau seorang NCO? Jika kau telah menyelesaikan pelayanan
nasionalmu, aku tidak mungkin menghentikanmu. “
[TL : NCO = Semacam Prajurit ]

Holy Kingdom mempraktekkan wajib militer. Oleh karena itu, terkadang


mereka memanggil orang-orang yang memilih menjadi tentara
noncommissioned officers, untuk membedakannya dari orang-orang yang
telah diwajibkan untuk militer. Babel dan semua orangnya adalah NCO,
sementara Orlando memiliki beberapa bintara dan wajib militer di bawah
komandonya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 16


“Kalau begitu, kau tidak keberatan jika aku berhenti, kan?”

Ini adalah pertama kalinya wajah Babel berubah dari saat topik istri dan
putrinya muncul. Orlando nyaris tidak berhasil menemukan jawabannnya
karena kekuatan persepsinya yang luar biasa didapat dari menjadi seorang
Warrior. Tidak ada orang lain di sekitar mereka yang menyadarinya.

Dia adalah seseorang yang diakui Orlando sebagai manusia baja, tapi
sebenarnya dia terganggu oleh pertanyaan tentang tinggal atau pergi. Hatinya
berputar-putar dengan campuran kegembiraan dan kesedihan.

“... Baiklah, secara hukum aku harus menerimanya. Aku tidak bisa
menghentikanmu ... Yang mengatakan, kita akan sangat merasakan
kehilangan dengan tidak adanya orang kuat sepertimu. Seharusnya Kau pergi
pada perjalanan Warrior mu sebelumnya, bukan? Kenapa sekarang? Apakah
karena tidak ada lagi serangan demihuman? “

Sejak sekitar setengah tahun yang lalu, para demihumans telah berhenti
menyerang benteng ini. Di masa lalu, mereka telah menyerang sekitar satu
atau dua kali sebulan, dengan sekitar beberapa lusin orang setiap saat.

Walaupun mereka hanya berjumlah beberapa lusin, mereka masih


demihuman, yang memiliki kemampuan fisik superior dibandingkan manusia,
dan banyak di antara mereka memiliki kemampuan spesial di atas itu. Itu
adalah angka yang bisa dengan mudah membantai seluruh grosir pasukan.

Baik Orlando dan Babel telah mengalami banyak situasi di mana mereka
harus mengirim pasukan elit untuk operasi bantuan.

“Kau tahu aku tidak suka membantai para demihuman, bukan? Aku suka
melawan orang kuat dan menjadi kuat. “

“Jadi bagaimana dengan Grand King?”

“Ahhh, orang itu ...”

“Oh, dan kemudian ada Devil Claw, the Beast Emperor, the Ashen King, the
Burning Frost Lightning, dan the Cyclone Lance.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 17


Babel telah menyebutkan nama panggilan dari beberapa demihuman
terkemuka, tapi selain yang dia sebutkan tadi, tidak ada yang bisa
memindahkan hati Orlando.

Grand King Buzzer.

Dia adalah raja dari sebuah suku demihuman tertentu, yang dikenal sebagai
Lord of Destruction.

Julukan itu berasal dari fakta bahwa dia ahli dalam seni bela diri yang
menghancurkan persenjataan dan gaya bertarungnya yang berkisar pada
teknik menggelegak seperti itu. Dia adalah musuh besar Holy Kingdom yang
telah mengalahkan banyak warrior terkenal, dan dia telah melawan Orlando
di masa lalu. Saat itu, dia telah menghancurkan longsword milik Orlando,
senjata cadangannya dari shortsword dan handaxe, dan bahkan sebuah
billhook digunakan untuk menebang pohon untuk kayu bakar.

Meskipun dia telah menghancurkan semua senjata Orlando, Grand King


mundur setelah melihat bala-bantuan yang dikirim dari benteng. Dengan kata
lain, mampu bertahan sampai bantuan datang adalah kemenangan bagi
Orlando, dan banyak orang memuji dia untuk itu. Namun bagi Orlando, itu
hanya berarti bahwa Grand King tidak melihat dia sebagai seorang musuh
yang layak untuk dikalahkan, dan membuat semua yang ia rasakan adalah
sebuah kekalahan.

“Aku ingin melawan dia lagi, tapi... Kurasa aku tidak bisa mengalahkan dia
sekarang. Kau mungkin akan membutuhkan salah satu dari orang-orang yang
mereka sebut pahlawan untuk mengalahkan dia, jika tidak maka akan sangat
sulit. Oleh karena itu... ah, Kau juga mendengar itu kan bos? Bagaimana
seorang warrior hebat, Gazef Stronoff, meninggal di pertempuran.”

“Ah, ya, Aku tahu. Para petinggi berdebat dengan hangat tentang bagaimana
hal itu akan mempengaruhi kerajaan-kerajaan disekitarnya”

Kematian Gazef Stronoff, dia dikenal sebagai prajurit terkuat dari Re-Estize
Kingdom, sangat menarik bagi para prajurit Holy kingdom --- terutama para
prajurit yang ahli.

“Apakah kau tahu rinciannya?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 18


“Hanya sedikit. Rupanya, dia berduel dengan magic caster yang dikenal
sebagai Sorcerer King dan kalah. Terus terang, fakta bahwa dia benar-benar
akan menantang magic caster untuk berduel cukup sulit untuk dibayangkan. “

Orlando mengangguk setuju.

Konon, istilah “magic caster” cukup luas. Seorang magic caster hebat
memang bisa, setelah menggunakan mantra yang meningkatkan kemampuan
fisik mereka, mereka akan lebih kuat daripada warior yang setengah matang.
Selain itu, paladin yang merupakan kebanggaan bangsa ini bisa menggunakan
sihir juga, sehingga sampai batas tertentu, orang tidak bisa mengatakan bahwa
mereka bukan magic caster. Dalam hal ini, dia bisa mengerti alasan duel
mereka.

“... Selain itu, yang lain mengatakan bahwa Sorcerer King membantai seluruh
pasukan kingdom. Dan rupanya ia memanggil raksasa,seperti domba atau
kambing.”

“Aku baru mendengarnya. Benarkah, raksasa kambing? magic caster yang


aneh.”

Penyebutan kambing membawa kenangan buruk akan kekalahan itu ke


Orlando. Konon, sementara rumor tersebut mengatakan bahwa dia telah
memanggil kambing, mereka jelas bukan kambing biasa.

“Yah, hal ini juga karena magic caster yang aneh. Itulah salah satu alasan
mengapa aku perlu untuk pergi. “

“... Itulah salah satu alasan ? Aku tidak mengerti maksudmu.”

“Ini tidak berubah dari saat aku kalah darimu, tapi aku adalah tipe orang yang
mengabaikan item-item yang memberikan efek terbang, mantra, dan
sejenisnya. Aku selalu berpikir bahwa semua yang perlu Kau lakukan adalah
mengalahkan lawan dengan pedangmu. Namun, setelah mendengar Warrior
Kingdom-Kapten-dono --- yang lebih kuat dariku --- dikalahkan, aku mulai
berpikir bahwa mungkin sebaiknya aku tidak memandang rendah mereka. “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 19


“Jadi maksudmu ?”

“Maksudku, aku harus pergi sebagai seorang prajurit dan melakukan


perjalanan.”

“... apa kau akan mengatakan kau akan menantang orang-orang di kerajaan
kita yang kau tidak bisa kalahkan?”

“tentu saja tidak.”

Orlando tidak bisa menang melawan anggota lain dari nine colors.

Wakil kapten Marinir, Enrikai Belusai, dikenal sebagai “biru”.

Pemimpin urutan paladin, Remedios Custodio, dikenal sebagai “putih”.

Babel Baraja, dikenal sebagai “Black”.

Ran Ji Rin, salah satu duyung yang hidup di laut, dikenal sebagai “hijau”.

Dan kemudian, di luar nine colors, ada priest paling kuat dalam kerajaan,
Kylardo Custodio.

Dengan kata lain, mereka adalah beberapa orang dengan posisi paling tinggi
di kerajaan ini, dan menantang mereka pasti akan menyebabkan kericuhan
hebat di kerajaan ini. Jika itu hanya pertempuran pura-pura, maka seharusnya
baik-baik saja, asalkan melawan sesama anggota Nine colors, tapi duel habis-
habisan tidak akan pernah diizinkan.

Pertempuran yang benar-benar berbeda dari pertempuran pura-pura.


Terkadang, pemenang dan pecundang bisa benar-benar dibalik di antara
mereka. Banyak orang menjadi lebih kuat --- atau lebih lemah --- saat
mereka bertarung mempertaruhkan nyawa mereka. Tentu, yang kuat diakui
seperti itu karena mereka menunjukkan kekuatan mereka dalam pertarungan
yang sebenarnya. Oleh karena itu, seseorang tidak bisa menganggap
petualang akan sempurna tanpa pertempuran yang sesungguhnya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 20


“Baiklah ... tapi, di mana kau berencana untuk melatih diri?”

“Aku sedang berpikir untuk mengunjungi Sorcerous Kingdom yang kau


sebutkan sebelumnya. Tampaknya ada undead kuat disana. “

Ainz Ooal Gown dari Sorcerous Kingdom.

Hanya sedikit orang yang cukup sinting karena egotisme mereka sendiri
untuk benar-benar memberi nama sebuah kerajaan dengan nama mereka
sendiri, tapi bukan berarti orang seperti itu tidak ada. Lebih tepatnya, orang
yang telah melakukannya memiliki kekuatan untuk mendukungnya.

“Memang, aku pernah mendengar hal itu dari para pedagang yang melakukan
perjalanan antara Kingdom dan Holly Kingdom.”

Ajaran-ajaran gereja sangat tertanam dalam hati mereka, sehingga orang-


orang di Holly Kingdom memiliki kebencian terhadap undead. Bahkan Babel
pun tak terkecuali. Tidak, pikir Orlando. Babel tidak membenci mereka
karena mereka adalah musuh Holly kingdom, lebih tepatnya karena mereka
adalah musuh istrinya.

Namun, dia tidak bisa membantu istrinya. Dia tidak terlalu hilang kendali saat
bicara tentang istrinya seperti saat dia bicara tentang putrinya, namun dia
masih tetap bicara terlalu banyak.

“Holly Kingdom sikap yang secara diam-diam mengakui keberadaan


Sorcerous Kingdom, bukan? Mereka bilang tidak apa-apa bagi orang-orang
Holly Kingdom untuk pergi ke sana ... bukan? “

Tidak ada cara untuk menyembunyikan fakta bahwa Sorcerous Kingdom,


dengan pasukannya dari Undead, adalah musuh Holly Kingdom tak dapat
dipungkiri. Banyak orang mendesak mereka untuk mengirim pasukan saat
mereka memikirkan bagaimana orang-orang di Ibu Kota Sorcereous
Kingdom, E-Rantel harus menderita. Namun, Holly Kingdom saat ini
menghadapi ancaman demihuman, dan mereka tidak akan dapat melakukan
operasi militer di kerajaan lain tanpa terlebih dahulu menjaga bukit.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 21


Perasaan orang-orang hanya dikesampingkan, kepemimpinan kerajaan hanya
bisa mengungkapkan ketidaksetujuan mereka akan Sorcerous Kingdom.

“... Sorcerous Kingdom, hm. Nah, jika kau pergi , kau harus bisa ke sana
sebagai anggota prajurit. Mereka memandang Sorcerous Kingdom sebagai
ancaman kedua setelah demihuman. Sepertinya mereka ingin bersekutu
dengan Theocracy melawan Sorcerous Kingdom. “

“Sungguh. Sepertinya akan ada banyak masalah karena perbedaan keyakinan,


kemudian.”

“Ya, tepat. Yah, disamping itu, jika kesetiaanmu tidak berubah, kau dapat
menerima bantuan dari kerajaan dan kau dapat melewati cek imigrasi yang
menjengkelkan itu... aku rasa. Jika kau pergi, kau akan menjadi anugerah bagi
orang-orang yang ingin tahu lebih banyak tentang Sorcerous Kingdom. “

“Yah, bukankah itu menyenangkan? Namun, jika aku melakukan itu, aku
tidak bisa begitu saja membuat masalah. “

“Kau... caramu mengatakan dengan begitu serius benar-benar membuatku


sakit kepala.”

“Aku kira ini akan menjadi berat bagimu jika itu menjadi insiden
internasional, ya.”

Angin dingin bertiup melewati mereka. Untuk sementara, Babel terdiam,


ekspresinya tidak berubah, tapi setelah itu, dia mulai bergumam tak karuan
(seperti biasa).

“Aku akan kehilangan wajah jelek mu itu.”“

Orlando tersenyum jahat. Itu adalah senyuman buas dan jahat, tapi dia sama
sekali tidak malu. Babel tidak berkata, “jangan pergi”, tapi dia juga tidak
mengatakan, “pergi”. Dia memutuskan untuk memastikan bahwa dia akan
memiliki tempat untuk kembali.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 22


“Maaf tentang hal itu... Yah, aku akan datang kembali setelah aku menjadi
lebih kuat. Kau ingin aku melatihmu pada saat itu ?”

“Enaknya kau mengatakan itu.”

Saat Orlando tersenyum, Babel kembali tersenyum kepadanya. Senyuman


mereka sangat ganas seperti saat dua binatang liar saling menggeram.

Tepat pada saat itu, bel berbunyi. Sepertinya sudah saatnya berganti ke shift
malam. Mereka telah berbicara panjang lebar, jadi mereka akan
membungkusnya dengan satu hal lagi. Seperti yang dipikirkan Orlando,
gagasan itu menguap dari benaknya saat bel terus berdering.

Babel, diikuti oleh Orlando, memandang ke arah bukit.

Lonceng pertanda, “Demihuman terlihat.”

Penglihatan mereka meluas sampai lebih dari empat ratus meter, dan tidak
ada hambatan pada pandangan mereka. Meskipun pernah ada hutan dan
pepohonan di sini, kerajaan ini telah melakukan proyek lansekap besar
sebagai bagian dari konstruksi tembok untuk meratakannya. Namun, di
dataran terjauh dari dataran luas --- di mana ada perbukitan dan rintangan
lainnya --- mereka melihat kilauan di kegelapan dan bergerak dalam bayang-
bayang hitam.

“Boss...”

Tidak mungkin bagi Orlando untuk membedakan identitas sebenarnya dari


demihuman di jarak ini saat berada dalam kegelapan. Oleh karena itu, dia
memanggil orang itu dengan penglihatan yang tajam.

“Ya, mereka adalah demihuman... Snakemen,” Babel segera menjawab.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 23


Snakemen memiliki kepala seperti kobra dan bersisik, tubuh manusia, dan
juga ekor. Mereka dianggap kerabat dekat dengan Lizardmen. Kepala mereka
memiliki gigitan berbisa dan tombak mereka dilapisi racun kuat. Pertarungan
jarak dekat dengan mereka harus dihindari semaksimal mungkin.
[terlihat hampir seperti Lizardman]

Konon, Orlando dan anak buahnya adalah veteran berpengalaman, dan


mereka memiliki ketahanan yang sangat tinggi terhadap racun. Sementara
mereka cukup mampu memberi perlindungan namun, mereka tidak cukup
mampu untuk menangkis senjata logam. Mereka mungkin terampil dengan
ekor mereka, tapi orang bisa memempertimbangkannya dengan senjata lain.
Selain itu, mereka memiliki keuntungan pada malam hari karena organ
sensorik ophidian mereka, tapi itu tidak menjadi masalah.

Adalah memimpin penyerangan terhadap mereka akan menjadi tugas kita?


Tidak, pada saat mereka mencapai di sini, bos unit akan menyelesaikan
mereka semua.

Snakemen membenci objek dingin, sehingga mereka tidak akan


menggunakan baju besi logam dan item lainnya seperti itu. Sebagai hasilnya,
ini adalah tugas sederhana bagi pemanah kelas satu seperti Babel dan anak
buahnya untuk menghujani mereka dengan panah.

“Jadi berapa jumlah mereka, bos?”

Biasanya, akan ada kurang dari dua puluh jumah mereka.

“... Bos?”

Orlando sempat bingung dengan tidak adanya tanggapan. Dia menatap Babel,
dan melihat ekspresi jengkel yang jelas pada wajahnya yang biasanya kosong.

“Apa ada yang salah, bos?”

“... Masih ada lagi? Mungkinkah ini --- ini buruk! Aku telah melihat anggota
spesies lain! Pangolin Men, Ogres, dan apakah itu Morlocks ?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 24


“Apa katamu?”

Ada banyak jenis demihuman di daerah perbukitan, tapi mereka tidak


memiliki hubungan baik satu sama lain. Sebaliknya, mereka sering bertempur
di atas wilayah, dan terlepas dari kasus di mana Ogres membuat Goblin
sebagai budak dan dengan kejam menggunakannya, ras ini sangat jarang
bekerja satu sama lain.

Bahkan ada kasus-kasus di mana beberapa dari mereka telah diusir dari tanah
mereka dan dipaksa untuk menyerang Holly Kingdom.

Maka ini seharusnya sama. Karena kalau bukan-

“Sebuah invasi?”

Dia tidak tahu siapa yang mengatakan itu. Mungkin orang tersebut
mengatakan bahwa mungkin dia mengira dirinya berbicara pada dirinya
sendiri, tapi itu terdengar cukup jelas di telinganya.

“Orlando, aku punya pertanyaan untukmu.”

Ada ketegangan dalam suara Babel. Tidak, itu sudah bisa diduga.

Etnis, budaya dan agama. Sama seperti, bagaimana ada banyak kerajaan yang
terdiri dari anggota spesies yang sama, menciptakan sebuah kerajaan yang
kohesif adalah tugas yang sangat sulit. Bahkan lebih sulit lagi bila ras para
anggota berbeda. Oleh karena itu, menyatukan suku-suku demihuman di
perbukitan merupakan tugas yang nyaris mustahil.

Jika itu yang terjadi, itu berarti awal pertempuran untuk kelangsungan hidup
Holly Kingdom.

Setelah itu --- tubuh Orlando bergetar tak terkendali.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 25


Menyatukan semua ras seperti ini membutuhkan kekuatan yang jelas. Di
antara umat manusia, kebijaksanaan dan kekayaan akan memenuhi syarat
sebagai bentuk kekuatan, namun ras demihuman menghargai kekuatan sejati.
Dengan kata lain-

Itu berarti mungkin ada musuh yang sangat kuat di luar sana, bukan?

“Katakan padaku dengan naluri prajuritmu. Menurutmu mengapa orang-orang


ini memilih untuk menunjukan diri mereka di sebuah benteng seperti ini --- di
tempat yang sangat aman? Satu - mereka melayani sebagai umpan untuk
menarik keluar kekuatan kita untuk menipiskan pertahanan kita. Dua-”

“Mereka yakin bisa menembus dengan serangan langsung. Dua puluh persen
kekuatan tempur Holly Kingdom ditempatkan di sini, dan mereka akan
menghancurkan kita seperti kecoak. “

Meski merasakan tatapan tajam Babel dari sampingnya, Orlando tidak


berhenti berbicara.

“Pada saat yang sama, mereka akan menggunakan benteng ini sebagai
jembatan. Kemudian, mereka akan menghancurkan moral Holly Kindom dan
meningkatkan moral mereka sendiri. Itu saja?”

“... Mereka mungkin mengeluarkan perintah mobilisasi massa.”


[TL: Mobilisasi massa : perintah untuk sebuah rombongan/gerakan
rombongan]

“Ha ha...! Perang seperti ini baru terjadi sekali dalam sejarah Holly Kingdom,
dan sekarang akan terjadi sekali lagi di zaman kita! Apa yang bisa kita
katakan untuk itu !? “

“Aku akan melapor pada petinggi, kau ikut denganku.”

“Mengerti, bos! Oi, kalian semua! Pesta ini akan benar-benar menakjubkan!
Jaga agar ada senjata cadangan!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 26


Jika musuh adalah pasukan, mereka harus meluangkan banyak waktu untuk
membentuknya. Hal ini terutama terjadi jika mereka menghitung banyak ras
di antara jumlah mereka. Namun, hal yang sama juga terjadi dengan pasukan
kerajaan. Karena mereka adalah pasukan, mereka butuh waktu untuk
mempersiapkan diri. Hal ini berlaku bahkan di garis depan. Ada sejumlah hal
mengejutkan yang perlu dilakukan. Tidak ada waktu lagi untuk berhenti.

Orlando mengejar Babel.

♦♦♦

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 27


Part 2
Saat pasukan musuh perlahan mengambil formasi mereka, Babel merasakan
sakit yang tajam di tenggorokannya.

Semakin lambat serangan musuh, semakin banyak kekuatan yang bisa mereka
konsentrasikan ke benteng ini, dan semakin banyak waktu mereka harus
memberikan perintah mobilisasi. Ini adalah skenario sempurna bagi seorang
perwira komando mereka, tapi Babel tidak berbagi pendapatnya kepada
mereka.

Ada demihuman dengan intelektualitas yang melampaui manusia. Tentunya


komandan pasukan yang berpengalaman itu tidak bodoh. Dalam hal ini, dia
tahu bahwa memberi waktu lawan untuk mempersiapkan diri adalah hal yang
tidak menguntungkan.

Selain itu, sekarang sudah larut malam, dan pertarungan yang akan datang
adalah keuntungan bagi para Demihuman. Itu akan tetap sama bahkan jika
mereka menyalakan api unggun sekalipun.

Babel melihat formasi musuh, empat ratus meter jauhnya.

Sementara mereka diatur dalam ras-ras yang banyak, mereka tampaknya tidak
mempertimbangkan hal-hal seperti senjata yang mereka gunakan, taktik
pertempuran, berbagai karakteristik ras mereka, dan hal-hal lain.

Kemungkinan besar, para demihuman tidak berbaris di bawah bendera yang


sama. Jika tidak, mereka akan menerjunkan jalur pertempuran yang lebih
kompak. Atau apakah ini seperti oligarki, aliansi demihuman yang dipimpin
oleh dewan yang sama?
[TL: Oligarki : Pasukan yang dipimpin oleh orang yang kuat/berkuasa]

“Tidak bisa, Bos. Bisahkah kau melihat komandan musuh? “

“... Tidak, aku belum melihat pemimpin mereka.”

Anak buahnya belum pernah melaporkan kejadian seperti itu sejauh ini.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 28


Namun, harus ada komandan. Jika tidak, bahkan membentuk unit seperti itu
menjadi sangat sulit.

“Dia tidak bisa bersembunyi selamanya. Dia pasti akan muncul di medan
perang. “

Di antara demihuman, pemimpin kuat mereka akan muncul untuk


memamerkan kekuatan mereka.

Itu akan terjadi ketika Babel melakukan pergerakan.

Babel mencengkeram busurnya.

Itu adalah busur dengan penambahan kekuatan magis, dibuat secara khusus
untuk penggunaan melawan demihuman. Selain itu, ia juga memiliki Mantle
of Shadow, kombinasi yang sangat cocok untuk masuk ke dalam bayang-
bayang dan melakukan penyergapan, Boots of Silence yang menghilangkan
suara langkahnya, sebuah Rompi Perlawanan untuk meningkatkan
ketahanannya terhadap berbagai serangan, Ring of Deflection untuk
melindunginya dari jarak serangan sebuah senjata dan banyak perlengkapan
lainnya. Ini adalah tanda bahwa betapa kerajaannya menghargai Babel. 、
(Mantle of Shadow), (Boots of Silence), (Vest of Resistance), (Ring of
Deflection)

“Kalian semua bersiap untuk menembak setiap saat,” dia memerintahkan


bawahannya, yang disembunyikan di sampingnya seolah mereka telah lenyap
kedalam kegelapan malam.

Manusia akan menukar utusan untuk membacakan deklarasi dan pernyataan;


yang merupakan sebuah karakteristik perang antar bangsawan. Namun, tidak
seorang pun dari Holly Kingdom yang berada di benteng ini, termasuk para
jenderal, yang ingin berunding dengan demihuman diperbukitan. Namun
setidaknya, mereka akan mengadakan pembicaraan sebagai bagian dari skema
atau menipu mereka, dan begitu mereka melihat komandan musuh mereka
akan langsung menembaknya mati di tempat.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 29


“Kau juga harus kembali ke unitmu.”

“Aku akan melakukannya. Hati-hati, Bos. “

“Ahh, kau juga.”

Sebuah gumpalan kegelisahan melukai hati Babel saat ia melihat Orlando


pergi.

Beberapa demihum memiliki serangan khusus yang mematikan.

Misalnya, Mystic Eyes dari Giant Biclops.

Para demihuman ini memiliki sepasang mata yang sangat tidak proporsional.
Salah satu Mystic Eyes ini memiliki kemampuan untuk 「Charm」 musuh
mereka. Korbannya secara tidak sadar akan mendekati demihuman. Bahkan,
para penjaga di dinding pun akan menempuh jalur terpendek ke demihuman.
[TL: Proporsional : tidak berimbang]

Biasanya, mereka akan dilengkapi dengan magic item untuk melawan


kemampuan spesial semacam itu, tapi Orlando belum dilengkapi barang-
barang semacam itu. Jika keberuntungannya buruk, dia mungkin akan dibawa
keluar dalam satu serangan.

Dia memejamkan mata untuk menghilangkan kegelisahannya, dan sosok


wanita muncul di benak Babel.

Dia adalah salah satu dari Nine colors, wanita yang dikenal sebagai White.

Dia juga mengkhawatirkanku, tapi dengan cara yang berbeda. Dia tidak tahu
apa-apa dan sering membuat orang-orang di sekitarnya dalam masalah. Itu
sebabnya dia orang yang begitu keras ... kenapa putriku mau berdiri di
sisinya? Tidakkah cukup baik baginya untuk bertemu dengan orang baik, lalu
jatuh cinta padanya dan kemudian menikahinya --- tidak!

Dia menyingkirkan kekhawatiran putrinya yang membengkak di dalam


hatinya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 30


Pada saat yang sama, dia melihat kembali susunan demihuman, yang
mengubah suasana hatinya.

Dia tidak tahu berapa banyak demihuman yang berdiri di kaki bukit, tapi ada
banyak bendera melambai di sana. Bendera itu bukan kamuflase; Satu-
satunya magic caster di benteng ini telah membuktikannya dari langit.

Dengan kata lain, memang benar bahwa banyak unit tempur berkumpul di
sini hari ini. Ini tidak akan berakhir dengan pertempuran sederhana.

Babel memulai ritualnya yang biasa.

Dia mengeluarkan boneka kayu yang berukir dari saku dadanya, lalu
menciumnya.

Ini adalah patung yang dibuat putrinya saat berusia enam tahun. Itu adalah
boneka aneh dengan empat batang yang keluar dari sebuah bola, dibuat agar
terlihat seperti ayahnya.

Dia masih ingat dengan jelas hari ketika dia memujinya dengan mengatakan
“ini adalah monster yang sangat keren”, dan bagaimana putrinya menangis,
dan bagaimana istrinya telah menendangnya. Boneka itu sudah lusuh karena
sudah berkali-kali disentuhnya, mata dan mulut yang diukir sudah memudar.

Dia telah tumbuh jauh lebih tua sejak saat itu, jadi dia ingin putrinya
membuat patung yang lebih mirip dia. Tapi mungkin dia tidak tahu isi
hatinya, karena dia tidak menunjukkan tanda-tanda ingin membuat ulang.
Mungkin karena tur panjang tugasnya di sini, tapi dia jarang berkesempatan
menemui istri dan anak perempuannya. Dia merasa dirinya semakin hari
semakin menjauh dari putrinya.

Dulu dia akan segera memeluknya, tapi pada suatu saat, dia tidak lagi
memeluknya setelah dia kembali ke rumah.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 31


Dia tumbuh mandiri dari ayahnya, istrinya tersenyum, tapi ini adalah hal yang
besar bagi Babel. Jika aku bisa mengambil cuti dua bulan, aku ingin pergi
berkemah sebagai keluarga, seperti dulu. Putrinya akan mendengarkan
dengan penuh perhatian setiap kali dia mengajarkan pengetahuan tentang
ranger kepadanya.

Itulah tujuannya. Konon, dia tahu itu mungkin tidak akan berhasil. Dia
meletakkan boneka itu kembali ke sakunya. Puterinya jarang pulang karena
tujuannya untuk menjadi paladin. Ketika Babel kembali ke rumahnya setelah
lama absen, anak perempuannya juga sering pergi.

Sebaiknya dia menikahi seseorang yang tinggal di dekat rumah kita ... tidak,
itu akan baik, atau mungkin sedikit. Jalan Kehidupan paladin paling tidak
cocok untuk putrinya. Dia telah mengamatinya selama ini, jadi dia yakin akan
hal itu.

Puterinya telah memilih jalan itu karena dia mengagumi bagaimana ibunya
tampak sebagai paladin. Namun,alasan itu tidak cukup untuk menjadi paladin.
Hanya seorang kesatria yang secara fisik mengekspresikan keadilan yang
mereka percaya bisa disebut paladin.

Oleh karena itu --- terutama karena istrinya sangat menakutkan --- dia tidak
mengatakannya, tapi menurutnya, paladin pada dasarnya adalah orang gila.
Aku khawatir apakah putriku tahu itu ... Sementara aku tidak ingin dia tahu
...

“- Itu benar-benar sebuah kebodohan.”

Kata-kata ajudannya saat dia bergumam pada dirinya sendiri dengan napas
tertahan membuat Babel sadar.

“Ahhh, itu benar . Tetap saja, tidak perlu takut. Kita hanya perlu waspada.”

Selain ajudannya, mood dari pria di sekitarnya agak rileks. Benar, itu dia.
Ketegangan adalah musuh bebuyutan bagi para sniping.
[TL: Sniping : kaya sniper/pengintai]

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 32


Dan seperti Babel yang memecah wajahnya yang kosong --- meski dia tidak
mengetahuinya --- dengan senyum kurus, terjadi pergerakan di garis musuh.

Satu-satunya demihuman perlahan melangkah maju.

Meski banyak demihuman Di sekelilingnya, dia sama sekali tidak gemetar.


Apakah dia tidak membutuhkan pendamping, atau apakah dia penuh
kesombongan, ataukah dia seorang pembawa pesan yang kematiannya tidak
akan dipedulikan ?

“Haruskah kita menembaknya?”

“Bukan saatnya. Tapi pindah ke tempat di mana akan mudah untuk


menembak dan kemudian menunggu perintahku.”

Setelah diam-diam memberikan perintahnya, orang-orangnya melesat


berbondong-bondong, seperti bayangan yang memanjang.

Apakah dia jenderal musuh, atau apakah dia kurir ? Babel mengamatinya
dengan cermat untuk mencari tahu.

Itu demihuman ... dia spesies apa ? rasanya Tidak pernah kulihat sebelumnya
... dan ada apa dengan pakaian itu? Apakah itu pakaian kesukuan? Apakah
topeng itu seperti itu juga? Dia jelas bukan manusia, dilihat dari ekornya yang
berasal dari balik pinggangnya. Masalahnya adalah pakaian demihuman itu.

Orang bisa menganggapnya sebagai kostum kesukuan, dan memang, rasanya


seperti itu atau memang seperti itu. Namun, bahkan pada jarak ini, orang bisa
mengatakan bahwa pakaian itu sangat bagus, bahkan bila dibandingkan
dengan manusia.

Demihuman yang sangat beradab sangat merepotkan ... Bukan hanya Babel,
tapi semua pasukan menunggu di dinding yang menelan ludah saat mereka
melihat setiap gerakan yang dilakukan demihuman.

Di tengah ketegangan yang meningkat di udara, demihuman itu mendekati


jarak lima puluh meter dari lokasinya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 33


“Itu cukup jauh! Lebih jauh lagi dan kau akan melanggar batas wilayah
Holly Kingdom ! Ini bukan tempat untukmu demihuman! Segera Pergi! “

Suara itu cukup keras sehingga bahkan Babel pun, yang agak jauh,
mendengarnya dengan jelas. Itu berasal dari orang yang memimpin benteng,
salah satu dari lima jenderal di Holly Kingdom. Dia bisa merasakan suara pria
dengan baju besi usang dan kasar beresonansi di perutnya.
[TL : Beresonansi : peristiwa turut bergetarnya suatu benda krn pengaruh
getaran gelombang ]

Alasan mengapa dia hanya memiliki satu petugas staf di sisinya mungkin
karena dia tidak berniat membuat yang lain terjebak di dalamnya jika musuh
meluncurkan sebuah serangan. Pada saat yang bersamaan, ada banyak
pasukan dengan perisai tersembunyi di belakang mereka, yang siap untuk
bergegas keluar jika terjadi sesuatu.

Sebaliknya, suara demihuman itu lembut dan menyenangkan di telinga,


bernuansa dan cukup halus untuk menenangkan hati setiap orang. . Bahkan
pada jarak ini, masih sampai di telinga Babel.

“Kami sudah tahu itu. Baiklah, bolehkah aku tahu siapa kau ? “

“ Aku --- aku adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas benteng ini!
Dan Kau siapa ? “

Tidak perlu memberi tahu pihak musuh tentang itu, Babel mengerutkan
kening, tapi dia sudah tahu bahwa jendral itu bukan orang yang cerdik.

Karena itu, yang bisa dia lakukan hanyalah menganggap ini sebagai sesuatu
yang tak terelakkan.

“Begitu, aku mengerti. Karena kau telah memberitahu namamu, aku khawatir
mungkin aku tidak menanggapi dengan baik. Salam, Tuan-tuan dari Holly
kingdom. Namaku Jaldabaoth. “

“ Mungkinkah! “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 34


Orang yang berteriak adalah petugas staf di dekat jenderal.

“ Jaldabaoth yang gagah perkasa! Apakah Anda iblis yang memimpin para
pasukan iblis yang mengacau di Ibu Kota! “

“ Ohh! Aku merasa terhormat bahwa kau mengenal namaku. Memang, aku
adalah dalang dari pesta megah di Re-Estize Kingdom. Namun ... nama itu
cukup menyedihkan ... ya, aku bertanya-tanya apakah kau bisa
menganggapku sebagai Demon Emperor Jaldabaoth.”

Babel merasakan ungkapan itu,” Demon Emperor Jaldabaoth .”

Itu adalah gelar yang benar-benar sombong, namun mengingat banyak


demihuman yang ia pimimpin, dan setelah memikirkan kembali apa yang
telah dia dengar tentang gangguan di Royal Capital, nama itu mungkin layak.

“Sialan kau ! Apakah kau ingin membohongi kami dengan trikmu itu setelah
apa yang kau lakukan ke Kingdom! “

“ Tidak, itu tidak benar. Itu karena aku bertemu dengan seorang Warrior yang
menakutkan di Kingdom - “

Jaldabaoth mengangkat bahu dengan bosan. Ada kesan gaya yang tak
terlukiskan pada gerakan itu, dan memberi kesan palsu pada Babel bahwa dia
berurusan dengan seorang manusia mulia sejenak.

“- Baiklah, ijinkan aku untuk menyimpan hal itu untuk diriku sendiri.”

“Lalu ada urusan apa kau kesini ? Mengapa kau memimpin demihuman itu ke
tempat ini? “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 35


“Aku datang ke sini untuk mengubah kerajaan ini menjadi neraka yang hidup.
Aku ingin membuat kerajaan ini yang bergema dengan tangisan, kutukan, dan
jeritan abadi. Namun, membuat bermain dengan jutaan manusia tidak
mungkin dilakukan, jadi aku membawa mereka. Di tempatku, mereka akan
menceburkan kalian manusia yang menyedihkan jauh ke dalam rawa
keputusasaan , untuk menarik teriakan penyesalan dan penderitaan dari kalian
semua. “

Jaldabaoth berkata dengan sangat bahagia. Babel tahu rencana jahatnya, dan
bahwa apa yang orang-orang suci teriakan tentang “demihuman makhluk
jahat” tidak lebih dari propaganda untuk meningkatkan semangat juang. Dari
sudut pandang para dewa, invasi demihuman ini tidak lebih dari sekadar
perjalanan untuk kegiatan pertanian; sebuah tindakan yang sangat alami.

Teror memenuhi tubuh Babel, begitu pula tekad yang kuat. Dia tidak akan
membiarkan iblis itu menginjakkan kaki di tanah Holly Kingdom, tempat istri
dan putrinya berada.

Dia memperketat pegangan panah di tangannya.

Jika kata-kata Jaldabaoth dimaksudkan untuk mengintimidasi mereka, maka


jaldabaoth benar-benar gagal total. Manusia bukan makhluk pengecut dan
lemah. Mereka akan membiarkan dia merasakan kebodohan karena sudah
meremehkan manusia dengan serangan balasan yang mematikan.

Orang-orang di sini memiliki kemauan kuat untuk mempertahankan Holly


Kingdom, dan bahkan jika itu berkarat sedikit dalam beberapa tahun terakhir,
mereka masih sangat setia terhadap bangsa mereka.

“- Apa menurutmu kita akan membiarkanmu melakukan hal seperti itu !?


Dengarkan sekarang, Jaldabaoth si bodoh! “

Jenderal itu menderu. Memang, itu adalah sebuah raungan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 36


“ Ini adalah baris pertama dari pertahanan Holly Kingdom ! Dan ini juga
merupakan baris terakhir pertahanan ! Di dalam sana terletak kedamaian
orang-orang Holly Kingdom ! Apakah kau pikir kami akan membiarkanmu
menginjak-injaknya sesuai keinginanmu! “

Prajurit di dekatnya berteriak, “ Ohhh! “ Sebagai tanggapan atas ucapan


barusan tersebut.

Pada saat itu, semangat juang mereka melonjak. Babel juga akan menangis
jika dia tidak menyembunyikan dirinya, dan mungkin bawahannya yang
sedikit gemetar juga merasakan hal yang sama.

Namun, tepuk tangan yang sama sekali tidak dapat merontokkan hal itu.
Setelah bertepuk tangan secara keseluruhan, iblis itu angkat bicara.

“Penjaga yang menjaga buaian, hm? Aku tidak bisa mengatakan bahwa itu
salah. Hal itu sangat penting untuk melindungi sesuatu yang berharga bagimu.
---Ya, aku sangat setuju. Karena itulah, aku akan menangkap orang-orang
disini sebagai hadiah sambutan.”

Cara dia tertawa saat berbicara membuatnya terdengar seperti sedang


menikmati dirinya sendiri.

Jaldabaoth tidak meninggikan suaranya untuk berbicara. Oleh karena itu, bisa
dimaklumi jika suaranya tidak terbawa ke tempat Babel berada. Meski begitu,
kata-kata itu sampai padanya dengan kejernihan yang misterius, seolah-olah
mereka datang dari belakang dirinya sendiri .

-- Jangan khawatir, itu mungkin efek sihir.

Mantra dan item magic yang diperkuat suara memang ada, dan Kemungkinan
besar Jaldabaoth menggunakannya. Namun, dia tidak bisa lepas dari
ketidaksenangan yang sepertinya menempel di punggungnya.

“Aku tidak suka orang yang menyerah. Karena itu, lakukan yang terbaik
untuk menghiburku. Sekarang, mari kita mulai. “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 37


Babel memberi perintah untuk menembak.

Tidak perlu menunggu perintah Jenderal. Mereka diijinkan melakukannya,


karena peluang untuk menembak komandan musuh tidak akan ada.
Menunggu persetujuan dari atasan mungkin mengakibatkan mereka
kehilangan kesempatan mereka.

Babel bangkit.

Orang-orang di sekelilingnya meniru gerakannya.

Butuh beberapa saat untuk mengunci targetnya. Jarak sejauh lima puluh meter
pada dasarnya adalah titik kosong bagi Babel. Dia menarik busurnya, penuh
dengan niat untuk membunuh --- dan Babel merasakan tatapan Jaldabaoth
bertemu dengan topengnya.

Kami tidak akan memberimu waktu untuk melarikan diri atau membela diri.
Jika kau ingin menyalahkan sesuatu , salahkan kesombonganmu sendiri
karena maju ke garis depan seorang diri !

“- Tembak !”

Lima puluh satu anak panah terbang bersamaan dengan suara Babel.

Mereka adalah panah magic yang diluncurkan dengan luar biasa. Panah yang
menyala memancarkan warna merah yang menggantung di udara, jejak biru
yang tertinggal di belakang panah es, jalur panah petir ditandai dengan warna
kuning, garis-garis hijau mengikuti panah asam, dan panah suci Babel
menelusuri lintasan putih. karena mereka semua melonjak melalui
kekosongan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 38


Panah yang dilepaskan dari busur yang ditarik sepenuhnya menempuh jalur
datar saat mereka meluncur di udara, masing-masing menyentuh tubuh
Jaldabaoth tanpa sedikitpun yang menyimpang. Tembakan Babel sangat kuat,
dan setelah disempurnakan oleh Babel dengan Martial-art dan Skillnya,
masing-masing memiliki kekuatan yang sebanding dengan tebasan yang kuat
dari seorang pasukan kelas berat. Jika dia terkena ini, bahkan seorang prajurit
dengan baju besinya akan dipukul mundur dan terguling-guling di tanah.

Namun --- Jaldabaoth tidak bergerak bahkan setelah diserang oleh lima puluh
satu panah.

Dan kemudian, sesuatu terjadi yang membuatnya meragukan penglihatannya.

Anak panah yang seharusnya menusuk tubuh jaldabaoth jatuh lemas ke tanah.

Apa !? Apakah dia membela terhadap proyektil!

Babel dengan cepat melihat kearah panah lain saat dia memikirkan bagaimana
Jaldabaoth bertahan dari tembakan panah tersebut.

Beberapa monster mampu meniadakan serangan melalui kemampuan spesial


mereka. Misalnya, werebeasts dan sejenisnya hampir-kebal jika tidak
diserang menggunakan senjata perak.

Oleh karena itu, dia merasa bahwa Jaldabaoth mungkin memiliki kemampuan
yang sama. Dalam kasus itu, serangan macam apa yang bisa menembus
pertahanan Jaldabaoth?

Panah yang baru diluncurkannya sekarang terbuat dari baja, dimantrai dengan
kekuatan suci yang sangat efektif melawan iblis. Sementara jika dikatakan
bahwa iblis tidak bisa menahannya, tidak dapat disangkal bahwa Jaldabaoth
telah terbukti kebal terhadap serangan itu. Dalam hal ini, akan lebih baik
menggunakan anak panah lain untuk belajar lebih banyak tentang musuh,
meruntuhkan kerudung misterinya untuk memetakan jalan menuju
kemenangan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 39


Babel menyiapkan panah perak di sebelahnya. Hal itu juga dipenuhi dengan
kekuatan suci.

“... Sekarang, ijinkan aku untuk melakukan balasan. Ini adalah hadiah yang
remeh, tapi aku akan senang jika kalian menerimanya. Ini adalah mantra
tingkat kesepuluh;「Meteor Strike」 “

Babel merasakan sesuatu dari atas mereka, mendekati dengan kecepatan yang
tak terhindarkan. Melihat ke atas, dia melihat secercah cahaya.

Ini adalah batu yang dipanaskan --- tidak, itu adalah sesuatu yang lebih besar.
Cahaya perlahan-lahan memenuhi penglihatannya, dan sesaat dia melihat
sekilas bentuk istri dan putrinya di tengah cahaya.

Dia tahu itu adalah ilusi. Putrinya sudah cukup umur sehingga bisa memilih
jalan yang ingin ia jalani. Meski begitu, putrinya yang dia lihat masih muda,
dan istrinya yang memegang putrinya masih terlihat sangat muda.

Tidak, jika aku tidak mengatakan bahwa dia istri yang masih muda, dia
mungkin akan membunuhku

♦♦♦

Meteor yang jatuh yang merobek udara dan menghantam dinding itu meletus
menjadi ledakan. Deru gemuruh bergema di sekelilingnya. Ledakan besar itu
meratakan semua yang ada disekitarnya dan menghancurkan dinding itu.

Ketika pasir dan tanah yang dilemparkan oleh gelombang kejut ledakan mulai
jatuh kembali ke tanah, debu perlahan mulai mengendap.

Apa yang terlihat adalah pemandangan tembok yang hancur, meledak


berkeping-keping dan asap berterbangan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 40


Setelah melihat benteng yang hancur, tidak perlu memikirkan apa yang telah
terjadi pada pasukan yang ditempatkan di sana.

Manusia tidak mungkin dapat bertahan dalam kondisi seperti itu.

Tentu saja, beberapa manusia dapat bertahan dalam hal-hal seperti itu.
Demiurge tahu betul itu. Misalnya, ada orang bodoh yang telah memasuki
Great Underground Tomb of Nazarick, tanah suci yang diciptakan oleh
Supreme Beings. Namun, dia telah melakukan penelitian menyeluruh
sebelumnya, dan dia telah memastikan bahwa tidak ada manusia seperti itu di
sini.

“Nah, ini seharusnya cukup untuk persiapan.”

Demiurge merapikan jasnya dengan tangannya. Dia tidak terkena dengan


pasir atau kotoran itu, tapi debu dari ledakan itu sampai ke padanya, jadi ada
sedikit bau tanah yang menempel padanya. Tidak --- dia akan melakukannya
bahkan jika itu tidak terjadi. Bagaimanapun, ini adalah barang berharga dari
makhluk hebat yang telah menciptakannya.

Tentu saja, Demiurge memiliki banyak set pakaian lain selain pakaian yang
dia gunakan sekarang, tapi itu tidak berarti bahwa dia bisa
memperlakukannya dengan ceroboh karena hal itu.

Ketika dia memikirkan pencipta dirinya yang hebat, dia tersenyum di balik
topengnya, dan kemudian melihat ke arah manusia yang meringkuk.

Jika dia melanjutkan serangan, kebingungan musuh akan menjadi jauh lebih
jelas, dan pada saat itu, serangan demihuman akan menyebabkan kemenangan
total. Namun, dia tidak menggunakan mantra itu sekarang untuk tujuan itu.

Demiurge hanya bisa mengeluarkan sejumlah kecil mantra ; hanya ada satu
mantra tingkat kesepuluh lainnya yang bisa dia gunakan. Kekuatan sejatinya
terletak pada keahliannya, dan sementara sekarang dia menggunakan mantra
itu untuk menunjukan kekuatannya, pemandangan di depan matanya cukup
tragis.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 41


Tidak ada tanda-tanda serangan balasan. Sepertinya mereka berusaha keras
untuk mengumpulkan informasi dan berkumpul kembali.

Komandan mereka tidak mati... dan kebingunan mereka tidak terlihat seperti
mereka sedang mencurigai kita ... apakah mereka baik-baik saja?

Demiurge membelakangi manusia, berjalan kembali ke formasi budak-


budaknya.

Dia bahkan tidak berjaga-jaga terhadap kemungkinan diserang dari belakang.

Dia bisa menjadi lemah karena semua informasi yang dia kumpulkan.

Demiurge sangat kuat.

Memang, dia mungkin berada di peringkat terendah di antara Guardian Floor


, tapi dia yakin akan kemenangan dalam pertempuran. Itu karena dia tahu
pertempuran itu diperjuangkan karena dia yakin bisa memenangkannya.
Artinya, seseorang seharusnya tidak memilih untuk bertarung jika seseorang
itu tidak dapat menang, kecuali jika diperintahkan.

Hanya ada satu orang yang tidak dapat dikalahkan Demiurge --- dengan kata
lain, hanya ada satu lawan yang tidak memiliki syarat untuk mempersiapkan
kemenangan Demiurge.

Orang itu memiliki kecerdasan yang melampaui skemanya yang


membangkitkan imajinasi, pandangan dunia yang sepertinya meluas sampai
ke keabadian, puncak mutlak yang memegang segala sesuatu di telapak
tangannya.

Dia adalah Supreme being penguasa Great Underground Tomb of Nazarick -


Ainz Ooal Gown.

Supreme Beings adalah orang yang berhak Demiurge berikan atas


kesetiaannya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 42


Memproduksi banyak undead adalah bagian dari rencananya. Begitu skema
itu terlaksana, tak ada yang bisa membahayakan Ainz-sama. Betapa
menakutkannya dia. Sepertinya yang lain belum menyadari betapa senangnya
bisa diperintah oleh Supreme Beings –

Suara Buk! terdengar. Ini adalah pertama kalinya sesuatu yang tidak
diharapkan Demiurge terjadi. Dia berbalik untuk melihat sumber suaranya.

Tampaknya seseorang melompat dari dinding. Pria yang dimaksud perlahan


bangkit berdiri.

“Bos sudah mati. Dia, dia adalah orang yang ingin aku kalahkan! “

Pria itu menarik pedangnya dengan kedua tangan saat dia berkata begitu.

Demiurge menilai pria itu dari penampilannya. Dia langsung mendapatkan


jawabannya.

Threat Level -- E.
Error Rate -- E.
Importance -- E.

Dengan kata lain, dia hanyalah sampah. Namun, dia adalah salah satu dari
Nine Colors --- walaupun tidak semua mengesankan, dia berpikir akan lebih
baik untuk menangkapnya dan menjalankan berbagai eksperimen padanya.

“Uoooooooh!”

Pria yang berteriak itu berlari menghampirinya.

Lambat. Sangat lambat. Jika ini adalah kecepatannya, apakah dia tidak
menggunakan otaknya ? Misalnya dengan menggunakan 「
Silence」 untuk mendekat secara diam-diam dan menutup celah di antara
kita ...

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 43


Ini adalah jarak yang bisa ditempuh rekan-rekannya dalam sekejap. Pria itu --
- perlahan --- lari menghampirinya.

Menurut informasi yang Demiurge kumpulkan, orang yang memiliki


kemampuan inferior ini rupanya menggunakan serangan khusus yang
beberapa kali lebih kuat dari biasanya dalam beradu untuk mematahkan
senjata. Oleh karena itu, ia memiliki pedang di masing-masing tangan, dan
beberapa pedang lagi seperti itu di pinggangnya.

Bagaimana seharusnya aku membunuhnya? Jika aku menyelesaikannya


dengan saksama, maka ketika aku membawanya kembali, aku bisa --- ah, dia
akhirnya tiba.

Setelah memastikan bahwa dia tidak akan terkena cipratan darah pria itu,
Demiurge memberi perintah.

“「 ... Stab yourself in the throat with your swords.(Tusuklah dirimu di


tenggorokan dengan pedangmu) 」”

Ada seruan parau.

Tatapan bingung muncul di mata pria yang baru saja memotong


tenggorokannya sendiri dengan pisau yang dipegangnya. Matanya mendung
seperti kelereng diwaktu yang sama membuatnya terjatuh ke tanah.

Tangisan penderitaan bangkit dari dinding itu.

Demiurge berbalik, berjalan ke sisi pria itu, dan mengangkat kerahnya dengan
satu jari telunjuknya sebelum kembali ke formasinya.

Setelah dia berpaling ke garis pasukannya, perwakilan dari setiap ras --- tidak
semua yang memegang kekuasaan --- berkumpul di hadapannya.

Di dalam pikiran Demiurge, ada dua jenis demihuman.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 44


Salah satu jenisnya mendambakan darah segar yang mengidam dan
memandang manusia sebagai makanan. Mereka akan mematuhi yang kuat,
dan mereka dengan senang hati mematuhi perintah Demiurge.

Jenis lainnya adalah mereka yang telah berlutut sebelum teror Demiurge, dan
mereka mematuhinya karena takut. Demiurge telah memilih kelompok yang
terakhir.

“Kalian meluangkan waktu untuk berkumpul.”

Mengatakan demikian, dia menangkap bahu salah satu demihuman secara


acak yang telah dia pilih dari kelompok tersebut. Spesiesnya dikenal dengan
sebutan Blue Maggots. Setelah melakukannya, dia merobek kulit dari
bahunya.

Sementara Demiurge termasuk di antara Guardian Floor yang lebih lemah,


dia masih bisa melakukan hal seperti itu.

Para demihuman yang kulitnya --- dan sebagian dagingnya --- telah robek
roboh ke tanah. Rasa sakit yang hebat, menjerit tanpa kata.

“Sekarang, mulailah serangannya. Berhati-hatilah untuk meminimalisir


banyak kerugian. Hidangan utama dimulai setelah kita melewati tembok ini, “
kata Demiurge dengan nada lembut.

Kebaikannya tulus saat diarahkan ke sesama penghuni Nazarick. Dia adalah


orang yang sangat lembut saat bertemu dengan teman-temannya. Namun,
untuk orang lain, kebaikannya hanyalah sebatas seperti perawatan yang
diberikan pada alatnya.

Setelah menerima perintahnya, para demihuman lari kembali ke dalam


kelompok ras mereka. Demihuman yang jatuh itu tidak terkecuali. Pesan yang
mereka dapatkan adalah bahwa mereka yang mematuhi perintah Demiurge
dan mencapai hasil yang baik akan memenuhi takdir yang membahagiakan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 45


Tentu saja, mereka juga membawa pesan bahwa mencapai hasil yang
berlawanan berarti bahwa masa depan mereka akan menjadi sesuatu yang
menyenangkan.

Demiurge tersenyum lembut saat dia melihat punggung suram dari para
Beastmen.

“---Lalu, mari kita mulai langkah selanjutnya dari rencana kita. ---Demons. “
Demiurge mengaktifkan salah satu Skillnya dan memanggil sejumlah besar
iblis yang ingin dia gunakan sebagai pionnya.

Sementara iblis-iblis ini sangat lemah dibandingkan dengan Demiurge,


memanggil iblis yang lebih kuat berarti dia tidak dapat memanggil sebanyak
itu. Yang penting dalam operasi ini adalah menyebarkan berita bahwa
pasukan Holly Kingdom telah diserang oleh iblis, yang berarti bahwa
kuantitas itu adalah prioritas di sini.

“Dengarkan baik-baik sekarang juga. Bantu demihuman dalam usaha mereka.


Juga, batasi pencarian kalian terhadap manusia. Jangan melakukan sesuatu
yang bodoh dengan seperti tidak membiarkan satu orangpun melarikan diri
dari benteng.”

Iblis peringkat rendah mengangguk, dan melayang ke langit bersamaan.

Sementara monster yang dipanggil berbagi pengetahuan tertentu dengan para


summoner mereka, mengatakan bahwa informasi cukup banyak, acak dan
tidak terorganisir.

Akan lebih baik menganggapnya sebagai kemampuan untuk memberi tahu


teman tentang musuh. Oleh karena itu, penting untuk memberi perintah lisan
kepada makhluk yang dipanggil.

Sekarang, ... akan lebih baik jika bola akan mendarat tepat sasaran.

Pikiran tajam Demiurge merenungkan berbagai situasi, dan setelah


menghitung puluhan kemungkinan, dia melakukan koreksi yang sesuai untuk
mencapai tujuannya. Sedikit penyimpangan ada di dalam perkiraannya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 46


Namun, ada kalanya orang bodoh akan menyebabkan situasi berkembang
melampaui harapannya.

Hanya seseorang dengan kecerdasan seperti Ainz-sama yang bahkan bisa


memprediksi tindakan orang bodoh ... Aku masih jauh. Kalau dipikir-pikir,
alangkah baiknya aku bisa berbagi tentang ini dengan Ainz-sama ...

Seperti yang dia duga, hati Demiurge berlari tanpa henti. Dia telah
menghabiskan banyak waktu untuk mempersiapkan tahap ini; jika dia bahkan
tidak bisa berbagi dengan tuannya yang tertinggi, apa yang akan dilakukan
Demiurge?

Hadirin Holly Kingdom sekalian, aku memiliki keinginan yang tulus. Izinkan
Ainz-sama untuk menikmati bentuk penderitaan kalian . ... Meski begitu,
apakah Ainz-sama akan menyesuaikan rencanaku dengan rencana beliau
yang lebih baik?

Demiurge tersenyum, hatinya penuh dengan antisipasi dan kegembiraan,


seperti seorang siswa yang menunggu seorang guru yang dihormati untuk
mengeluarkan instruksi.

Oh, untuk belajar dari tindakan Ainz-sama, Untuk menuju diri yang lebih
baik, dan selanjutnya lebih memperdalam kesetiaanku.

Betapa indahnya itu Bagi Demiurge, yang telah lahir untuk melayani
Supreme Beings, tidak ada yang lebih menyenangkan daripada kesetiaan
kepada tuannya.

“Ahhh, aku menantikan ini ...”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 47


Part 3
Berita tentang koalisi demihuman --- sebuah pasukan besar , pada saat itu ---
menghancurkan benteng tengah dan sejumlah besar pasukan dan kemudian
melewati tembok, telah mulai menyebar ke seluruh Holly Kingdom.
Pemimpin koalisi demihuman tersebut disebut Demon Emperor Jaldabaoth.

Dia adalah iblis yang telah menyebabkan kekacauan besar di Kerajaan, dan
menurut rumor tersebut, dia telah menggunakan sihir yang kuat untuk
menghancurkan tembok itu seperti ego humiefag.
[TL: ego humiefag : Semudah ngancurin cangkang telur]

Aliansi demihuman terdiri dari delapan belas spesies, dan jumlah mereka
diperkirakan lebih dari seratus ribu. Pasukan demihuman sekarang difokuskan
untuk menghancurkan tembok dan benteng, dan pergerakan mereka terhenti.

Setelah mengetahui hal ini, pemimpin Holly Kingdom --- Holly Queen ---
mengeluarkan perintah mobilisasi umum ke seluruh bangsa.

Karena wilayah Holly Kingdom terbentang di sekitar tepi utara dan selatan
teluk tengah, kekuatan yang dimobilisasi secara alami akan dibentuk menjadi
dua pasukan --- Pasukan Holly Kingdom Utara dan Pasukan Holly Kingdom
Selatan.

Masing-masing pasukan bergerak menuju lokasi penting mereka sendiri ---


kota Kalinsha di utara, dan kota Dibonei di selatan --- di mana mereka
memata-matai gerakan musuh selama beberapa hari.

Laporan yang mereka terima dari pasukan yang mengamati dinding membuat
situasi semakin mendesak.

- Aliansi demihuman, dengan segala kekuatannya, bergerak ke barat---

- Mereka akan sampai di kota benteng Kalinsha utara dalam beberapa hari –

“Sudah waktunya ? Jadi tempat ini akan menjadi medan perang setelah
semua... “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 48


Yang bicara adalah Holy Queen, Calca Bessarez.

Karena peluangnya yang rendah --- Hanya ada laki-laki yang sudah mewarisi
Holly Kingdom sampai sekarang --- dia seharusnya tidak mengambil posisi
sebagai Holly Queen. Namun, karena dua kualitas yang dimilikinya, mahkota
itu akhirnya diletakkan di atas alisnya.

Yang pertama adalah penampilannya yang cantik. Wajahnya seindah bunga


yang baru saja mekar, penuh dengan kelucuan dan martabat, dan dipuji
sebagai “ the treasure of Roble [Harta karun Holly Kingdom]”, sementara
rambutnya yang cerah dan bersemangat seperti benang emas yang dipintal.
Karena itu mirip dengan halo malaikat, dan banyak yang melihat senyum
lembutnya menggambarkannya sebagai orang suci.
[TL : Halo malaikat : lingkaran seperti cicin yang ada di atas kepala malaikat]

Kualitas lainnya adalah keunggulannya sebagai Divine Magic caster . Dia


adalah seorang jenius yang bisa menggunakan mantra tingkat empat pada usia
lima belas tahun, dan dia telah naik tahta dengan dukungan penuh dari Holly
King sebelumnya begitu pula gereja-gereja.

Dalam sepuluh tahun setelah itu, sementara banyak orang-orang tertentu tidak
menyetujui kebaikannya yang berlebihan, dia tidak membuat kesalahan
apapun yang dapat dianggap penting dan karenanya dia telah memerintah
Holly Kingdom sampai hari ini. Namun, peraturan ini tidak sekuat batuan
dasar. Sebaliknya, bara api pun padam tanpa terlihat.

“Saya mengerti duka cita Anda, Calca-sama, tapi orang-orang yang tinggal di
Kalinsha melakukannya karena mereka telah mempersiapkan diri untuk hal
seperti ini. Dulu, ada juga, ahem, pertempuran itu, dimana kota ini menjadi
jantung pertempuran. Itu sebabnya dinding di sini bahkan lebih tinggi dan
lebih kokoh daripada di sana. “

Orang yang mencoba menghiburnya adalah seorang wanita berambut cokelat.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 49


Walaupun dia seindah Holly Queen, matanya tampak dingin dan tajam,
seperti tepi pisau. Dia mengenakan jas berlapis perak penuh keperakan dan
mantel. Inilah jubah tradisional dari grandmaster paladin ordo, Jubah ancient
suits of magical artifice. Yang paling penting adalah pedang di pinggangnya,
yang namanya dikenal semua orang di Holly Kingdom.

Itu terkenal sebagai salah satu dari empat Pedang Suci, The sacred blade
Zafarisia

Salah satu dari Tiga Belas Pahlawan, yang dikenal sebagai Black Knight,
dikatakan membawa empat pedang --- the evil blade Hyumilis, the demonic
blade Kilineyram, the blade of rot Crocdabal dan the fatal blade Sfeiz. Ini
adalah salah satu dari empat pedang yang ada sebagai pendamping mereka.
Kebetulan, tiga pedang suci lainnya dikenal sebagai the blade of law, the
blade of righteousness dan the blade of life.

Memegang pedang yang kuat sering membuat seseorang menjadi mabuk


karena kekuatannya dan mengabaikan dasar-dasar ilmu pedang. Oleh karena
itu, fakta bahwa dia membawa pedang yang biasanya tidak pernah dia bawa
adalah tanda tekadnya yang tak tergoyahkan untuk bergabung dalam
pertempuran yang akan datang, dan untuk memenangkannya.

Namanya adalah, Remedios Custodios.

Dia adalah teman dekat Calca, dan sebagai kepala generasi terkuat dari
tatanan paladin dalam sejarah, dasar kekuatannya didasarkan pada kekuatan
militer. Pada saat yang sama, dia adalah “White” salah satu dari Nine colors.

“Yup, yup. Dan kami juga telah mengirim semua orang yang tidak bepergian
untuk berlindung sehingga tidak akan ada korban jiwa di antara mereka.
Sebaliknya, bukankah menurut Anda masalah yang lebih mendesak setelah
perang akan menjadi biaya yang dikeluarkan selama pertempuran? “

Orang yang tertawa eeheeheehee dengan cara yang tidak sopan adalah
seorang wanita.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 50


Sementara bentuk mata dan mulutnya sedikit berbeda dari Remedios ',
wajahnya masih memiliki kemiripan yang dekat dengan Remedios. Namun,
perbedaan samar itu cukup untuk mengubah kesan orang lain terhadap
dirinya. Dia tampak seperti sedang merencanakan sesuatu --- atau dengan
istilah yang kurang sopan, bahwa dia memiliki semacam skema gelap di
lengan bajunya.

Dia adalah adik Remedios, lebih muda dari dia dua tahun, Kylardo Custodios.

Dia adalah seorang high Priest gereja-gereja, dan pemimpin priesthood.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dia bisa menggunakan divine magic dari
tingkat keempat.

Namun, itu hanyalah tipuan; Orang-orang yang dekat dengannya tahu bahwa
dia bisa melemparkan mantra tingkat kelima.

Kebetulan, dia bukan salah satu dari Nine colors. Sementara gereja-gereja
berada di bawah Holly Queen, adalah kebijakan pemerintah untuk tidak
memberikan gelar Warna pada salah satu dari mereka untuk menghindari
masalah dengan keseimbangan kekuasaan.

Saudari perempuan ini dikenal sebagai Custodios jenius, the twin wings of the
Holy Queen.[Sayap kembar Holly Queen]

Sampai sekarang, banyak bangsawan meragukan kenaikan Calca ke takhta


sebagai perempuan, dan mereka bertanya-tanya apakah dia telah melakukan
sesuatu kepada dua saudari itu. Oleh karena itu, mereka sering berbicara
tentang ketiganya pada saat bersamaan.

Sementara banyak rumor tentang mereka telah dibersihkan, namun beberapa


rumor itu tetap ada. Ketiganya tidak menikah --- tanpa adanya kekasih laki-
laki --- dan begitulah dikatakan bahwa mereka memiliki hubungan yuri-yuri.
Namun Calca membantahnya, dia tidak bisa melepaskan diri dari rumor itu,
dan ini adalah sumber frustrasi utama baginya.
[TL: yuri-yuri : Ini hubungan Lesbi ya, hubungan yang dijalin antara cewe
dan cewe]

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 51


“Hanya mendengarnya saja membuatku sakit kepala. Ini sangat buruk
sehingga kita tidak tahan untuk mendapatkan apapun meski kita menang. “

“Namun, mereka mengatakan bahwa demihuman kali ini dilengkapi dengan


cukup baik. Kenapa tidak menjual perlengkapannya? “

“Itu benar --- Kau tahu aku tidak bisa menyetujuinya, onee-sama. Katakanlah
kita ingin menjual baju besi mereka --- kemana kita akan menjualnya? Kau
belum memikirkannya, bukan? Kami hanya bisa menjualnya ke luar negeri,
tapi armor demihuman tidak akan memerintahkan apapun kecuali harga
basement murah. Selain itu, kita harus menghindari penguatan persenjataan
negeri lain sampai tembok yang hancur dibangun kembali. Secara khusus, aku
harap mereka tidak jatuh ke tangan Sorcerous Kingdom. “

“Hah? Kau tidak menyukai Sorcerous Kingdom? Aku belum pernah


mendengar kau mengatakannya di pengadilan. “

“Tidak ada Priest yang menyukai mereka. Anda juga sama, kan, Calca-
sama?”

Calca merenung. Sebagai bagian dari priest dan Holly queen, dia tidak
menyukai mereka. Namun, sebagai kepala negara ---

“- Tugas seorang raja adalah mencintai bangsanya, mencintai rakyatnya, dan


memberi mereka kedamaian. Selama dia melakukan itu, seharusnya baik-baik
saja, kan? “

Dua saudari itu saling berpandangan di depan Calca.

“Cinta? Tidak mungkin. Bagaimana mungkin Undead bisa merasakan sesuatu


seperti itu? “

“Aku setuju dengan onee-sama. Undead --- aku tidak berpikir mereka bisa
mencintai seperti yang Anda lakukan, Calca-sama. “

“Kalian berdua tidak menahan apapun. Tetap saja, kau tidak bisa hanya
menilai orang sembarangan bahkan tanpa melihat sifat mereka, kan? “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 52


Tatapan bingung di wajah mereka tampak sangat mirip. Calca merenung
bahwa mereka adalah saudara kandung, dan setelah menepis senyum di
wajahnya, suaranya menjadi serius.

“Apa yang dikatakan ajudanmu? Kylardo, ceritakan rencana kami untuk


berurusan dengan Jaldabaoth. “

Holly Queen tidak ambil bagian dalam pembahasan strategi. Sebagai


gantinya, dia berkeliling melihat pasukan untuk meningkatkan semangat
mereka. Sementara pasukan Holly Queen lebih terlatih daripada negari lain,
mereka pasukan wajib militer. Penting untuk memotivasi mereka ... dengan
seksama.

“Iya nih. Kita sudah membahas bagaimana menghadapi situasi di mana para
demihuman melintasi kota ini, melewatinya, maju ke selatan, berpisah untuk
mencapai tujuan yang berbeda, dan seterusnya.”

Saat itulah yang menegaskan kembali keyakinannya bahwa para saudari itu
serupa, tapi tidak sama. Jika dia bertanya pada kakak perempuan pertanyaan
itu, jawaban yang akan dia dapatkan akan membuatnya ingin menarik
kepalanya karena frustrasi.

“Jadi begitu ... lalu, mana kemungkinan menurutmu yang paling mungkin?”

“Mengingat jalur invasi demihuman sejauh ini, kemungkinan besar mereka


akan memilih untuk mengepung kota ini. Namun, ada masalah dengan itu. “

“Mm, iya.”

“Apa maksudmu?”

Remedios juga tidak berpartisipasi dalam pembahasan tersebut, mengingat


bahwa dia adalah pengawal Calca. Namun, fakta bahwa dia tidak memahami
jawaban yang segera diketahui Holly Queen karena masalah lain. [maksudnya
Remedios nih orangnya gak pinter-pinter amat]

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 53


“... Onee-sama. Aku sedang berbicara tentang Iblis yang membuat
malapetaka di Kingdom, Jaldabaoth. Meskipun tidak ada yang tahu seberapa
pintar dia, Iblis-iblis terampil dalam skema dan tipu daya. Dia mungkin akan
mengadopsi sebuah rencana yang tidak kami duga.”

“Jadi Begitu ... ajudan yang harus menangani strategi dan perencanaan
pastinya tangguh ...”

Sementara banyak yang ingin dia katakan kepada pemimpin ordo paladin,
Calca menolak keinginan untuk melakukannya

“... ini cukup menjengkelkan. Lalu, apakah para demihuman mengepung kota
ini, apa yang akan terjadi setelah itu? Sementara persediaan makanan cukup
banyak, pertempuran pengepungan bertahan akan menimbulkan ketakutan
pada jiwa. Sudahkah kau mempertimbangkannya juga? “

“Iya. Biasanya, yang harus kita lakukan hanyalah menunggu bala bantuan
dari selatan tiba, namun ada laporan yang mengatakan bahwa Jaldabaoth
menggunakan kekuatan misterius untuk menghancurkan tembok itu dalam
satu pukulan. Dengan banyaknya kartu yang dimainkan ... “

Ketiganya mengerutkan kening menjadi satu.

Siapa pun akan kesal saat memikirkan apa yang terjadi di dinding, tapi Calca
tahu apa yang sedang terjadi.

Remedios hanya meniru apa yang telah dilakukan dua orang lainnya.

Remedios tidak suka berpikir, dan dia adalah orang yang sangat keras kepala.
Itu adalah kekurangan, tapi itu juga alasan mengapa dia bisa mewujudkan
keadilan sejati.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 54


Sifat keadilan sulit untuk direnungkan. Misalnya, bayangkan jika ada dua
anak, satu manusia dan satu demihuman. Mereka murni dan polos, mereka
menjadi teman. Namun, jika anak demihuman ditemukan oleh orang dewasa,
dia akan dikurung, dan anak manusia itu akan memohon hidupnya. Namun,
jika membiarkan anak demihuman itu pergi, dia bisa tumbuh menjadi
ancaman bagi kemanusiaan. Apakah membunuh anak demihuman itu benar
atau salah? Ini bukan pertanyaan yang mudah untuk dijawab.

Calca pasti akan membebaskannya tanpa ragu sedikit pun.

Remedios, bagaimanapun, akan membunuhnya tanpa berpikir sedetik


sekalipun. Selain itu, dia akan bersikeras bahwa dia benar, dan tidak
merasakan sedikit pun rasa bersalah mengenai hal itu. Di dalam hatinya,
apapun yang dia lakukan demi bangsa dan orang-orang bisa diterima.

Ketika dia mengambil tahta Holly Queen, Calca telah menyatakan kepada
kedua teman dekatnnya, “Aku akan memberikan kebahagiaan kepada orang-
orang yang lemah, dan membuat sebuah negara di mana tidak ada yang akan
menangis”. Dan dia menanggapinya, dan berkata, “Aku akan membantu Anda
dalam hal ini dan mendukung tujuan yang benar itu.”

Dia lebih berterus terang dari pada orang lain, hatinya penuh dengan
keyakinan, dan cahaya di matanya seperti orang yang fanatik.

Seseorang seperti itu sangat berbahaya, namun Calca tidak menjauhkan diri
dari temannya. Dorongan yang benar untuk mencintai orang lain, mencintai
damai, membenci kejahatan, dan keinginan untuk menolong yang lemah
adalah semua hal yang harus dia sambut.

Dan karena sifatnya itulah yang dia pikirkan dan apa yang dia lakukan
ternyata sama. Karena dia tidak memikirkan kata-katanya, semua yang dia
katakan berasal dari hatinya.

Setiap organisasi --- terutama yang sudah lama berdiri --- akan menjadi lesu
karena kekhawatiran dan perhatian. Selain itu, motif mereka secara bertahap
akan menjadi tidak murni.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 55


Karena kekuasaan berada di tangan satu orang, wajar bila perebutan
kekuasaan akan terjadi. Bahkan jika seorang pemenang diputuskan,
pertempuran melawan kecurigaan, kecemburuan dan ketakutan akan terus
berlanjut, sampai akhirnya salah satu orang tewas.

Calca telah terbebas dari kutukan ini sekalipun setengah jalan. Itu karena dia
telah mencapai kekuatan magis yang berperingkat tinggi bahkan jika
dibandingkan dengan generasi-generasi terakhir Holy Kings, dan hatinya
tenang. Oleh karena itu, Calca bisa menyingkirkan persiapan mentalnya untuk
naik tahta Holy Queen, namun saudara laki-lakinya juga tidak merasakan hal
yang sama.

Hanya ada satu kakak laki-laki di antara kerabatnya yang bisa dia percaya:
Kaspand.

Sejak dia hidup seperti ini, Remedios adalah oasis spiritual bagi Calca.
[TL : Oasis : Ibarat Pelindung,Penyelamat]

“Umu. Kekuatan yang luar biasa itu membuatku memikirkan kemungkinan


Demon Gods yang ada di cerita-cerita. “

“Onee-sama, bahkan Demon Gods tidak begitu kuat. Jaldabaoth mungkin


lebih unggul dari Demon Gods. “

“... Menyakitkan. Lalu bagaimana kita bisa mengalahkannya? “

“Apa yang Anda khawatirkan, Calca-sama! Mereka mengatakan bahwa dia


dikalahkan oleh seorang petualang peringkat adamantite. Tidakkah
menurutmu kita juga bisa melakukan hal yang sama? “

“...Itu benar. Jika petualang yang sebanding dengan kita bisa melakukannya
... tapi masalahnya sekarang terletak pada apakah Jaldabaoth dapat terus
menggunakan kekuatan yang telah menghancurkan tembok itu. “

“Pada catatan itu, para ajudan merasa bahwa mengingat tembok itu hanya
diserang sekali, dia seharusnya memiliki masalah dalam menggunakannya
secara berurutan.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 56


“Itu bisa dimengerti. Jika dia bisa menggunakannya berulang kali, maka dia
bisa saja melakukannya. Dia tidak melakukannya karena dia hanya bisa
menyerang sekali. “

Calca setuju dengan pendapat Remedios. Jika ada cara untuk melakukannya,
tidak ada alasan untuk tidak menggunakan serangan itu berulang kali.

Sama halnya dengan Calca. Dia dengan ringan membelai mahkota yang
dikenakannya. Itu adalah magic item yang merupakan fokus yang mengikat
untuk mantra ritual yang telah diwariskan melalui Holly Kingdom, 「Day of
the Rope」

“... Nah, jika kita mengumpulkan semua kekuatan kita, musuh seperti
Jaldabaoth sekalipun yang hampir tidak terkalahkan. Faktanya, dia sudah
pernah kalah sekali sebelumnya. “

Guild petualang telah sangat memprotes wajib militer bagi petualang, namun
Calca tidak bisa membebaskan mereka darinya. Itu hanya bisa diharapkan ---
ini adalah masalah kepentingan nasional, dan membelah kekuatan mereka
adalah sesuatu yang sangat bodoh. Selain itu, Guild Petualang tidak sekuat
Holly Kingdom itu sendiri, jadi memaksa mereka untuk mematuhinya adalah
tugas yang sederhana.

“Itu benar. Meskipun aku kira kita gagal karena kita tidak mendapatkan
informasi rinci tentang perbuatan Jaldabaoth di Kingdom. “

“Aku minta maaf untuk itu.”

“Tidak, Aku tidak bermaksud begitu, Kylardo. Kamu tidak salah,


Kesalahannya terletak padaku, karena aku tidak memperhatikan berita tentang
negeri lain. “

“Onee-sama ...”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 57


“Yah, ini jelas bukan salahku. Aku melakukan pekerjaanku dengan
melindungi Calca-sama dan membasmi monster! Aku tidak mengacaukan
pekerjaanku. Itulah yang mereka sebut memanfaatkan bakat dengan tepat! “

Remedios mengembuskan nafasnya yang penuh kemenangan.

Dia benar mengatakan itu. Konon, itu masih mengganggunya.

“... Mungkinkah Jaldabaoth berada di balik insiden yang menyebabkan di


mana orang-orang dari beberapa desa hilang?”

“Itu mungkin saja ...”

Sudah lama, tapi ada insiden dimana beberapa orang di desa hilang. Pada
akhirnya, mereka tidak berhasil mengumpulkan informasi yang mengarah
pada pelakunya, tapi mungkin saja Jaldabaoth menarik senar di belakang
layar.

“Kalau begitu, kita perlu menyelesaikan ini sebelum kita mengalahkan


Jaldabaoth. Omong-omong, kalau saja Kingdom itu benar-benar
menghabisinya, kita tidak akan mengalami masalah seperti ini ... apakah
Gazef Stronoff melawannya? “

Kylardo menatap Calca dengan tatapan bingung di wajahnya.

Matanya tampak bertanya, “Apa anda tidak memberi tahu Nee-san tentang
hal itu?” Karena itu, Calca memberinya sebuah jawaban yang membuat
orang-orang merebahkan diri, dan kemudian dia tersenyum lelah.

Diterjemahkan, itu berarti, “Tentu saja aku memberitahunya. Kukatakan


padanya bagaimana Jaldabaoth menyerang Ibu Kota, bagaimana petualang
mengalahkan Jaldabaoth, Iblis-iblis lain yang muncul dan bagaimana Kapten
Warrior mengalahkan mereka semua. Kukatakan padanya semuanya ... jadi
pasti sudah diperas oleh hal lain dan masuk di satu telinga dan keluar dari
telinga yang lain. “

“... Aku benar-benar merasa kasihan pada asisten Nee-san.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 58


“Hm? Mengapa kau tiba-tiba berbicara tentang mereka? “

Kylardo tidak menjawab pertanyaan itu, malah melengkungkan sekotak


rambut di jarinya.

Karena Remedios tidak berpikiran apa-apa, maka harus ada seseorang yang
bisa menutupi pantatnya. Itu pasti mereka.

Dia bisa sangat menghargai penderitaan yang mereka alami. Namun, kenaifan
Remedios --- atau kebodohan, jika seseorang tidak cenderung bersikap sopan
--- juga memiliki efek penyembuhan pada jiwa, maka hal positif dan negatif
saling berlawanan.

“... Hah. Aku hanya tahu sedikit, tapi ternyata, dia bertarung dengan iblis lain,
yang patut dipertimbangkan. “

“Sudah waktunya. Jadi, jika dia telah mengalahkan Jaldabaoth, semuanya


pasti tidak akan berakhir seperti ini. Atau jangan katakan padaku bahwa
petualang adamantite itu lebih kuat dari dia? “

“Aku tidak terlalu yakin tentang itu, tapi aku rasa itu masalahnya.”

Remedios mengerutkan kening dengan kesal.

Dia mungkin tidak senang karena seseorang yang kekuatannya diakuinya


diremehkan oleh orang lain.

“Jadi, yang dia tahu hanyalah bagaimana menggunakan pedang. Jika dia
memiliki cara untuk berurusan dengan Iblis seperti yang kita lakukan,
keadaan mungkin akan berbeda.”

Dalam kekuatan tempur murni, paladin adalah berada di bawah prajurit.


Namun, bukan itu yang terjadi saat melawan Iblis. Remedios benar, tapi
Kylardo masih mendesah pelan.

Saat itulah, Calca membayangkan bahwa dia telah mendengar suara bel.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 59


Remedios langsung beraksi. Pada saat seperti ini, dia masih yang pertama
bertindak.

Dia membuka jendela

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 60


Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 61
Udara musim gugur awal mengalir masuk, dan udara yang dihangatkan oleh
tubuh mereka mengalir keluar.

Udara yang kencang dan sejuk membawa serta bunyi dering lonceng. Itu
adalah bukti bahwa apa yang dia dengar sebelumnya bukanlah suara hantu
yang disebabkan oleh telinganya yang berdengung. Tidak, akan jauh lebih
baik jika dia salah dengar.

Pada saat bersamaan, dia mendengar suara beberapa langkah dari lorong.

“Calca-heika, tolong berdiri di belakangku.”

Remedios dengan cepat menarik Pedang the sacred blade Zafarisia dan
bergerak ke atas, menempatkan dirinya di antara Calca dan pintu.

Pintu terbuka dengan sebuah pon.

“Yang Mulia!”

Dia mengenali orang pertama yang memasuki ruangan saat dia berteriak di
atas suaranya --- dia adalah kepala staf.

“Apa yang terjadi? Kenapa kamu terburu-buru? “

Suara Remedios membawa sedikit teguran, dan kepala staf menjawab dengan
nada yang jelas-jelas bingung.

“Tidak ada waktu untuk berjalan perlahan! Yang Mulia! Ini Jaldabaoth!
Jaldabaoth muncul di dalam kota! Dia mulai menghancurkan kota dengan
banyak Iblis di belakangnya! Juga, para demihuman telah bergerak!
Sepertinya mereka maju di tempat ini!”

“Apa katamu!?”

“Kami telah melihat pasukan demihuman di sekitarnya. Kami tidak tahu


bagaimana mereka menipu penjaga kami, tapi kami diberi informasi palsu!
Pertarungan akan dimulai kapan saja sekarang! “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 62


Sementara informasi yang tiba-tiba hilang membingungkannya, itu hanya
berlangsung sebentar. Calca segera melanjutkan sikapnya yang riang dan
memberi perintah.

“Meskipun ini adalah keberangkatan besar dari rencana kami, kami akan
secara resmi memulai pertempuran dengan Jaldabaoth. Sementara kita
menghentikannya, bersiaplah untuk terlibat dengan pasukan demihuman.
Sampaikan perintahku kepada para petualang! “

Saat dia mendengar kata-kata bawahannya, keraguan di hati Calca kembali


membanjir.

Apakah dia meremehkan Jaldabaoth?

Tentu saja, dia tidak berniat meremehkan Iblis yang bisa dengan mudah
menghancurkan dinding. Tapi apakah perasaan bahwa dia bisa
mengalahkannya sendiri? Apakah tidak lebih baik untuk jatuh kembali
sampai mereka selesai belajar tentang musuh mereka?

Calca melepaskan kelemahan yang ada di hatinya.

Jika mereka tidak bertarung sekarang, lalu kapan mereka akan bertarung?
Meskipun penting untuk mengetahui informasi tentang musuh, sekarang satu-
satunya kesempatan mereka harus menyerang dengan segenap kekuatan
mereka. Setelah ini, pertarungan pertempuran akan menghabiskan sumber
daya mereka, dan akan semakin sulit untuk mengumpulkan kekuatan yang
bisa mereka komandoi seperti sekarang.

Selain itu, terus mundur sampai mereka menyelesaikan operasi pengumpulan-


intelijen mereka pada dasarnya mereka mengizinkan negeri mereka diinjak-
injak di bawah kaki musuh.

Jika demikian, jumlah warganya yang tak terbayangkan akan berakhir dengan
penderitaan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 63


“... Aku akan membiarkan anak-anak kecil menjalani hidup mereka dalam
kebahagiaan, dan menjadikannya sebuah negeri di mana tidak ada yang akan
terluka.”

“Memang, Calca-sama!”

Remedios tersenyum semua menindaklanjuti perubahan diri Calca.

Inilah kata-kata yang pernah dia ucapkan dulu, sebelum dia mengetahui
kebenaran dunia. Namun, keadaan menjadi seperti sekarang, tampaknya
tujuannya hampir tidak mungkin tercapai.

“Hmph! Sekarang dia sudah sombong saat dia menyeberangi tembok, tapi
mengingat dia tidak membawa pasukan demihuman bersamanya!” Remedios
marah marah. Benarkah begitu? Tidak, seharusnya begitulah. Namun, dia
tidak bisa menghilangkan rasa tak terbantahkan bahwa ada sesuatu yang salah
yang melingkar di sekeliling hatinya.

“... jangan turunkan kewaspadaanmu, oke? Apakah ini caramu harus


memperlakukan kekuatan lawan seperti itu? “

“Tentu saja, Calca-sama! Aku tidak bermaksud untuk ceroboh sama sekali!
Dengan pedang suci ini, aku akan memenggal kepala iblis itu dan
memberikannya kepada anda! “

Tidak baik. Aku tidak bisa menenangkannya lagi.

Itulah yang dipikirkan Calca, tapi dia tidak mengkhawatirkannya. Itu karena
Remedios adalah orang yang berbeda saat dia melangkah ke medan perang.

“Ahh ~ tidak perlu repot-repot dengan memenggal kepalanya, tapi


kesetiaanmu membuatku sangat senang. Dalam hal ini, sehubungan dengan
rencana membunuh Jaldabaoth ... bisakah kau memberikan kami beberapa
waktu? “

“Tentu saja. Utusan ini telah mengirim pasukan penggerak untuk


melaksanakan rencana kami. “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 64


Pada saat itu, Calca merasakan sakit yang menusuk di hatinya. Itu karena
melaksanakan perintah itu benar-benar mengirim mereka keluar untuk mati.

Para tentara akan pergi berperang melawan Jaldabaoth, meski tidak memiliki
kesempatan untuk menang.

Salah satu tugasnya sebagai raja adalah menukar kehidupan sedikit orang
untuk kelangsungan hidup banyak orang. Karena itu, dia tidak bisa menangis
atau meratap di sini.

Para prajurit menyerahkan nyawa mereka untuknya, jadi dia perlu


mengadakan pertunjukan untuk meyakinkan mereka bahwa ini adalah tugas
yang mulia.

Dia harus berperan sebagai ratu tertinggi, dihormati di atas segalanya, Holly
Queen.

“Kalau begitu, ayo kita keluar!”

Sentuhan dering tangannya adalah tanda bagi setiap orang untuk bergerak.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 65


Part 4
Remedios mencengkeram pedang sucinya dan menebas iblis --- yang
namanya dia dengar dari salah satu ajudannya tapi dia benar-benar lupa ---
setengahnya. Diisi dengan kekuatan suci, pedang itu bisa menimbulkan luka
yang mengerikan pada iblis, dan hal itu sangat berpengaruh. Dia telah
menebas Iblis-iblis yang mengamuk di kota satu demi satu. Iblis-iblis yang
jatuh lenyap bagaikan asap putih tebal yang dikukus dari luka-luka mereka.
Dalam beberapa detik, tidak ada jejak bahwa iblis-iblis itu pernah ada di sana.

Namun, tanda-tanda bagaimana iblis-iblis telah menghancurkan kota ini.

“Bagaimana ini bisa terjadi!?”

Dia melihat seorang pasukan yang jatuh --- bukan salah satu dari prajurit
barisan depan, tapi seorang petugas patroli lokal --- dan Remedios berteriak
dengan marah.

Lapis baja kulitnya telah dipotong bersih, dan tangan yang mencengkeram
perutnya ternoda merah tua. Dia bahkan bisa melihat warna pink jeroannya.
Wajahnya sudah jauh dari titik pucat, tapi putih tanpa darah.

Sementara dia hampir tidak memiliki pengetahuan medis, pengalamannya


sendiri memberi cukup informasi agar dia bisa mengambil keputusan. Tidak
ada waktu untuk mengirim prajurit yang terluka kembali ke tempat
pengumpulan korban. Dia perlu mengobati mereka di tempat dengan magic.

Prajurit-prajurit itu belum mati, tapi itu bukan kelangsungan hidup yang ajaib,
juga bukan karena prajurit itu sama bagusnya, jadi apakah ini tujuan iblis itu?
Katanya, dia tidak mengetahui apa yang direncanakan iblis.

Tetap saja, pilihan untuk membiarkan prajurit mati tidak ada di hati
Remedios. Tidak ada yang akan membuang prajurit pemberani yang telah
memilih untuk menjadi tameng bagi bangsanya untuk memberikan waktu
bagi negeri mereka. Dan yang paling penting adalah bahwa dia adalah
seorang penegak keadilan, Paladin.

“Cepat sembuhkan dia!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 66


Remedios tidak hanya didampingi oleh paladin elit di belakangnya, tapi juga
oleh beberapa Priest. Perintahnya diarahkan pada mereka.

Sebagai tanggapan, salah satu ajudannya melangkah dan dengan tenang


menjawab:

“Tidakkah lebih baik membiarkan petugas medis di belakang membantunya?


Jika kita menggunakan Mana para priest di sini, kita mungkin akan kehabisan
waktu melawan Jaldabaoth, yang mungkin adalah Iblis - “

“-Ahhhh, kembali saat kau bisa meringkas kalimatmu maxsimal 10 kata! Ini
adalah perintah Sembuhkan dia ke titik di mana dia bisa bergerak sendiri!
Dan juga-”

Pada titik ini, Remedios melirik ajudan di sampingnya dan berkata:

“-Aku tidak bisa mendengarmu bergumam melalui helm mu, jadi angkat
bicara lah!”

“Ah, tidak, bukan ...”

“Bagus!”

Penyembuhan ini memperbaiki luka para prajurit dengan cepat, tapi tetap
saja, pemulihannya tidak menyeluruh. Lagi pula, ini hanya mantra tingkat
pertama, dan tidak bisa sepenuhnya menyembuhkan seorang prajurit di
ambang kematiannya. Meski begitu, sudah cukup untuk menyembuhkan para
prajurit sampai pada titik di mana mereka bisa terhuyung-huyung. Karena
para prajurit tidak lagi dalam bahaya kematian, tidak perlu lagi
menyembuhkan mereka. Remedios masih teringat kegilaan adiknya yang
terus-menerus untuk secara bijak menggunakan sumber daya yang terbatas.

“Tuan yang pemberani, tetaplah seperti itu dan dengarkan. Kami telah
melakukan pertolongan pertama pada luka-luka mu, jadi kembalilah! Setelah
itu, biarkan petugas medis di bagian belakang merawatmu. “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 67


Rasa sakit saat berjalan mungkin cukup untuk membuat prajurit-prajurit itu
menangis, tapi dia tidak lagi sempat mendengarnya. Dia harus mencapai
tujuannya sebelum Jaldabaoth tiba.

Para prajurit juga merasakan makna yang kuat dalam tatapan Remedios. Tak
satu pun dari mereka berbicara atau memprotes; mereka hanya mundur secara
bersama.

“Baik! Lalu mari kita bertemu lagi nanti!”

Remedios berlari cepat ke arah pasukannya. Armor logamnya lebih ringan


dan mudah bergerak daripada yang terlihat, dan mengingat kemampuan
fisiknya, dia bisa mencapai tujuannya lebih cepat dari pada orang lain.
Namun, adik perempuannya, Calca dan ajudannya sering mengatakan
kepadanya, “Jangan sekali-kali bertindak sendiri!” Maka Remedias mencekik
keinginan untuk berlari sekuat tenaga dan menolak keinginannya untuk
terakhir kalinya.

Segera, Remedios sampai di tempat tujuannya, yang merupakan sudut kota.

Jalan-jalan terbentang di depan mereka. Evakuasi telah selesai sejak lama,


jadi tidak ada orang di jalanan.

“Kapten, jika kita mengikuti jalan ini dan berbelok ke kanan, lalu belok kanan
lagi, kita akan berada di plaza tempat kita akan menunggu Jaldabaoth.
Apakah Anda ingin kita kembali ke depan? “

“Tidak, tunggu Calca-sama dan adikku --- dan para petualang. Setelah itu,
buat cek terakhirmu lalu kumpulkan spanduknya tinggi-tinggi! “

Mematuhi perintah Remedios, bawahannya mengikatkan bendera ke sebuah


bangunan yang jauh. Ini untuk memberi tahu unit lain bahwa paladin elit yang
dipimpin oleh Remedios telah tiba.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 68


Operasi mereka akan melibatkan Calca dan penjaga pribadinya, Kylardo dan
the crack troops of the temples, petualang berpangkat tinggi dan paladin
pilihan Remedios. Keempat unit telah berpisah dan kemudian menuju ke
lokasi Jaldabaoth.

Ada kira-kira lima ratus paladin dalam urutan, dan kebanyakan dari mereka
sebanding dengan dua puluh monster, dan di antaranya ada Warrior hebat
yang mampu membunuh enam puluh monster kuat satu lawan satu. Secara
keseluruhan, ada dua puluh lima prajurit ultra elit ini, yang membentuk inti
kekuatan Remedios.

Kebetulan, tiga ratus sisa paladin yang aneh saat ini berdiri mengawasi
demihuman yang sedang maju.

Awalnya, mereka seharusnya sudah terbentuk menjadi satu kesatuan dan


pindah sebagai satu kesatuan. Namun, Jaldabaoth memiliki kemampuan
menyerang wilayah yang bisa menjatuhkan tembok, jadi mereka memilih
berpisah agar tidak hancur saat pasukan mereka terkonsentrasi pada satu titik.
Alasan mengapa mereka menggantungkan bendera di kejauhan sehingga
meskipun Jaldabaoth melihat bendera dan menyerangnya, itu tidak akan
menghambat bagian lain dari unit tersebut.

“Apa serangan pemusnah dinding Jaldabaoth bisa digunakan lebih dari sekali,
Isadora?”

Ada dua ajudan dalam urutan paladin. Salah satunya adalah pendekar pedang
tingkat menengah, tapi unggul dalam hal lain, dan namanya Gustav Montanis.
Saat ini, dia mengarahkan paladin yang memperkuat tembok kota, jadi dia
tidak ada di sini.

Ada lagi, yang saat ini berdiri di samping Remedios. Orang yang diberi tahu
oleh Remedios untuk pertanyaannya adalah salah satu dari Nine Colors juga,
Isadora Sanders, yang disebut “Pink”.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 69


“Jika dia bisa menggunakannya berkali-kali, maka aku tidak tahu mengapa
dia belum melakukannya. Mungkin lebih masuk akal untuk
mempertimbangkan bahwa mungkin ada beberapa kondisi atau semacam
penundaan sampai dia bisa menggunakannya lagi. “

“Kurang lebih. Namun itu akan menjadi terlalu paranoid. “


[TL : Paranoid : Rasa takut berlebihan terhadap seseorang]

“Tidak, bukan apa-apa. Mungkin dia menghemat kekuatannya untuk


menghasilkan kekuatan besar. Kita tidak boleh ceroboh. “

“Ya ya aku tahu.”

Remedios menghentikan pembicaraan mereka. Dia hanya tidak cocok untuk


berpikir, dan topik politik khususnya membuat kepalanya sakit. Dia benar-
benar bingung oleh alasan mengapa para bangsawan mengerutkan kening
pada fakta bahwa seorang wanita telah naik ke tahta Holly Queen.

Mereka merasakan hal yang sama tentang gelar Calca, yang merupakan
kombinasi antara Holly King dan Wanita. Mereka memprotes fakta bahwa
mereka memiliki seorang wanita yang memimpin mereka dan sebuah istilah
baru harus diciptakan untuknya.

Pada catatan itu, akan lebih mudah untuk mengerti jika itu hanya masalah
siapa yang lebih kuat atau lemah.

“--- Remedios-sama, kelompok Priest dan petualang telah menaikkan bendera


mereka.”

“Bagaimana dengan Calca-sama?”

“Belum.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 70


“Begitukah ... jadi, sudah waktunya untuk mulai memberikan mantra
pertahanan durasi lebih lama. Begitu Calca-sama tiba, kita akan maju ke
Jaldabaoth terlebih dahulu dan bertindak sebagai umpan untuk menarik
perhatiannya. Jaga agar tetap kuat dan waspadalah terhadap serangan khusus
yang dimiliki musuh. “

“Tidak ada gerakan dari alun-alun.”

Mereka telah memastikan bahwa pasukan pertama telah dihabisi, dan jika
target mereka telah bergeser lokasi, petualang yang bertanggung jawab atas
pengintaian akan memberi tahu mereka. Jika tidak ada kabar dari mereka, itu
berarti Jaldabaoth tidak pindah dari alun-alun tempat dia muncul.

“Jangan memandang rendah kami, iblis kecil yang menyedihkan. Mungkin


berpikir bahwa jika dia bisa membunuh kita semua di sini, dia bisa
menaklukkan Kerajaan dengan mudah. “

“Tidak kapten. Kemungkinan besar dia berusaha untuk berhenti tepat waktu.
Jika kita terjepit di sini melawan Jaldabaoth, prajurit demihuman akan bisa
menang di tempat lain. “

“...Jadi begitu. Itu mungkin juga ... Jaldabaoth ini cukup pintar, ya. “

“Kurasa dia pintar bermain-main karena dia iblis.”

“... Hmph. Dia hanya iblis yang terlalu percaya dengan dirinya sendiri, lihat
aku akan memukulnya dan membuatnya menangis karena kekalahan pahit
yang dialaminya. “

Saat Remedios mulai bersumpah kepada para dewa, bendera terakhir naik,
seolah-olah sedang menunggu saat itu.

“Wakil kapten!”

“Baik kapten! Semua orang, kita pindah! “

“Baik! Ikuti aku!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 71


Remedios mulai berlari, bertekad mengubur pedangnya di wajah iblis itu.

Dia berbelok di tikungan, berlari lagi, lalu berbelok di tikungan sekali lagi.

Dan juga, dia melihat orang yang tampak mencurigakan, berdiri di tengah
sebuah alun-alun yang berwarna merah cerah dan dipenuhi mayat tersebut.
Ekor yang menonjol dari pinggang orang itu.

Gambarannya hampir sama dengan yang diberikan oleh prajurit yang


melarikan diri.

Dia tidak memiliki sayap seperti kelelawar atau tanduk melengkung, dan
satu-satunya tanda bahwa dia bukan manusia adalah ekornya. Dari sudut
pandang itu, dia sedikit lebih dari sekedar pria bertopeng.

Namun---

“Apakah kau Jaldabaoth !?”

“「Red c- 」ah! “

Bau busuk memenuhi udara saat mereka memasuki alun-alun, darah dan
jeroan. Terdengar suara daging yang membasahi saat dia masuk, tapi dia tidak
lagi memikirkan hal-hal seperti itu. Semua yang tersisa mengisi segenap
kekuatannya dan mengayunkan pedangnya.

Tebasan yang di ayunkannya saat Jaldabaoth dengan mudah menghindarinya,


dan dia mengayunkannya lagi.

Itu juga dihindari.

Remedios tahu bahwa betapapun lamanya dia belajar, dia tidak akan pernah
bisa unggul dalam hal kecerdasan. Oleh karena itu, dia menghabiskan seluruh
waktunya untuk memperbaiki keterampilan bertarungnya, karena dia
mengerti bahwa dia lebih berbakat di bidang itu. Selain itu, dia telah menjadi
pahlawan terbesar negeri ini.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 72


Dan sekarang, insting dari paladin Remedios Custodio meneriakinya.

Penghindaran Jaldabaoth bukanlah sebuah kebetulan. Dia memasang sebuah


pertunjukan kesombongan karena dia memiliki kekuatan untuk
melakukannya. Hanya sedikit manusia yang bisa mengikuti pertempuran yang
akan segera terjadi, dan dia perlu lebih meningkatkan dirinya dengan sihir.

Naluri Remedios tidak pernah mengecewakannya pada saat seperti ini.

“Kembali! Kalian semua cepat kembali! - tidak, bentuk barisan! Iblis ini
sangat kuat! “

Mengatakan demikian, dia mundur dengan anak buahnya. Anak buahnya


mundur lebih jauh darinya, tapi dia tidak bisa melangkah sejauh mereka.
Paling banyak, dia bisa bergerak empat meter ke belakang, di tempat di mana
dia bisa mengambil satu langkah dan kemudian menebas musuh.

Jaldabaoth membulatkan bahunya. “Haaa ... kelihatan seperti banteng yang


mau menyeruduk. Apa itu? Mungkinkah karena sudah melihat warna merah?”

Remedios mengabaikan ejekan Iblis itu, dan pasukan yang dipimpin oleh
Kylardo dan Calca muncul di dalam bidang penglihatannya. Terkejut melihat
Remedios melawan Jaldabaoth, mereka segera bergerak cepat.

Jaldabaoth berbalik menghadap Calca, menampakkan punggungnya yang


tanpa perlindungan ke arah Remedios. Tetapi instingnya mengatakan
kepadanya bahwa Jaldabaoth mungkin menunggunya untuk menyerang dari
belakang, dan karenanya dia terdiam.

“Kalian berdua! Dia sangat kuat! Jika kalian tidak menarik orang-orang
kalian kembali, mereka hanya akan mati sia-sia!”

Mereka berdua langsung menanggapi teriakan Remedios, tetapi mereka tetap


maju.

Remedios mencoba menjauhkan mereka dari Jaldabaoth sambil berkeliling


dan sampai dia berdiri di depan mereka berdua.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 73


“Remedios, tolong jangan memaksakan diri.”

“Dia benar, onee-sama. Tidakkah sebaiknya Anda bertarung bersama semua


orang sekaligus? “

Matanya tidak bergerak dari Jaldabaoth bahkan saat dia mendengarkan kata-
kata mereka yang tenang dari belakangnya. Mungkin dia berencana
melepaskan kekuatan wall-breaking(Penghancur dinding) ,Jika dia bergerak,
dia akan lari dan meremukkannya.
(TL : Wall Breaking = julukan orang dari Holy kingdom tentang mantra 「
Meteor Strike」 Demiurge yang sudah menghancurkan tembok Holly
Kingdom )

Namun, Jaldabaoth tidak menunjukkan tanda-tanda akan melakukannya.

Sikap Jaldabaoth yang santai membuat Remedios tidak nyaman.

Aku harus, aku harus menyerang nya!

“Jadi kau Jaldabaoth?”

Jaldabaoth mengangkat bahu untuk menanggapi pertanyaan Calca sikat itu


hanya mengintensifkan ketidaksenangannya. Setiap hal kecil yang iblis itu
lakukan hanya membuatnya semakin marah.

“Benar. ... anjingmu menyerangku tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Apa
yang akan dia lakukan jika dia salah orang? Nah, itu menarik bagiku bahwa
ada orang-orang biadab di Holly Kingdom yang tidak mampu berbicara. Ah,
hanya untuk memastikan, bolehkah aku bertanya apakah kau adalah Holly
Queen yang memerintah? “

“ Benar. “

“ Tidak perlu memberi tahu dia nama Anda, Calca-sama.”

Remedios mengarahkan ujung pedangnya ke Jaldabaoth.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 74


“Yang perlu Anda ketahui hanyalah bahwa dia adalah Jaldabaoth, dan semua
yang perlu kita lakukan hanyalah membunuhnya dan mengirimnya kembali
ke neraka. Berbicara dengan dia hanya akan mencemari lidahmu- “

“A-ah, Remedios, tadi ... “Kata-kata Calca yang bingung membuat Remedios
memiringkan kepalanya. Apakah dia pernah mengatakan hal seperti itu
sebelumnya?

Kylardo sepertinya memiliki mantra dari belakang, karena gelombang panas


berkobar di dalam tubuhnya, disertai dengan kekuatan luar biasa.
Serangannya baru saja telah dihindari, tapi sekarang dia yakin bisa
menyerangnya dalam keadaan ini. Pada titik ini, Remedios pikir, jadi begitu,
berbicara dengannya itu bertujuan untuk memberikan mereka waktu.

“- Tetapi, aku baik hati, jadi aku akan mengobrol denganmu untuk sementara
waktu. Apakah kau punya pertanyaan?”

Jaldabaoth menekankan pada area mata topengnya, sebuah bayangan


Remedios telah melihat Calca, Kylardo, dan wakil kaptennya berkali-kali
tampil di masa lalu.

“... Dan Juga, tolong, siapkan dirimu sampai kamu puas. Melihat kalian ---
yang dengan putus asa mempersiapkan diri untuk mengalahkanku --- diinjak-
injak dan hidup kalian diambil oleh kekuatan yang bahkan melampaui batas,
Sungguh merupakan pemandangan untuk membangkitkan keputusasaan yang
semakin besar pada mereka yang menyaksikannya dengan mata kepalamu
sendiri. --- Bukankah itu pemandangan yang indah? “

“ Aku tidak akan membiarkan itu terjadi! “

“ Maaf, Remedios, tapi bisakah kau diam sebentar? “

Ada sedikit penekanan dalam suara Calca, dan Remedios diam . Itu hanya
sedikit perubahan nada, tapi dari pengalaman, Remedios tahu bahwa Calca
marah.

“Remedios, mundur sedikit.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 75


“Tapi, jika aku mundur, aku tidak akan bisa menebasnya jika dia melakukan
sesuatu yang aneh ...”

“Ah, tidak apa-apa. Aku tidak akan menyerang sampai kita selesai berbicara,
atau sampai kalian yang melancarkan serangan duluan. “

“ Kau pikir kami akan mempercayai apa yang dikatakan Iblis --- “

“ Remedios! “

“ --- Mengerti. “

Remedios menuruti apa yang diperintahkan, dan adiknya berbisik padanya


melalui helmnya.

“Calca-heika mencoba untuk belajar lebih banyak dari pihak musuh. One-
sama hanya perlu mengabaikan apa yang dikatakan oleh iblis itu dan
menghiraukannya. “

Muu, Remedios meringis, wajahnya seperti berkata kalau, aku tidak senang
dengan ini.

Musuhnya adalah iblis. Karena itulah, mereka harus mempertimbangkan


bahwa semua yang dia katakan mungkin bohong. Bergegas dan menebasnya
akan menghemat usaha dan pikiran. Namun, menghalangi tuannya adalah
pengkhianatan terhadap kesetiaannya. Dengan demikian, dia menggertakkan
giginya dan menahannya.

“Sekarang, Kaisar Jaldabaoth. Ada beberapa hal yang harus kutanyakan


padamu. Kenapa kau kemari Jika Kau ingin menginjak-injak negeri ini,
mengapa tidak bergerak dengan prajurit demihuman dari benteng? Atau Apa
mungkin ... “

“ ... Ah, kau tidak perlu mengatakan apa-apa lagi. Aku bisa membayangkan
apa yang ingin kau katakan. Sepertinya kau salah. Alasan aku datang ke sini
sendiri bukanlah untuk bersekutu dengan kalian. “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 76


Terdengar suara lihir Aku mengerti yang berasal dari Calca, yang berdiri di
belakang Remedios. Dia terdengar sangat kecewa.

“Ada dua alasan mengapa aku datang kesini. Yang pertama adalah karena
dibandingkan dengan dibunuh oleh demihuman, menghancurkan kalian
sendiri akan memperdalam keputusasaan kalian lebih dari itu. Alasan lainnya
adalah --- untuk menghindari kesalahan yang sama seperti yang aku lakukan
di Kingdom. Aku tidak mengira akan bertemu dengan seorang Warrior sekuat
diriku. Oleh karena itu, kenyataan bahwa aku datang ke sini sendirian adalah
untuk melihat apakah ada yang sebanding denganku.”

“ Mungkin ada, apa kalian tahu? “

“ Tentu saja ini aku yakin --- tidak ada satupun. Aku telah memberi kalian
waktu. Jika orang seperti itu memang ada, mereka pasti akan berada di kota
ini --- di sampingmu, orang terpenting di negeri ini. Namun, aku belum
menemukan orang seperti itu. Itu seperti pengecut yang mengoceh
,menyembunyikan diri mereka sendiri. “

“ Dasar bajingan! Apa Kau mengatakan kalau kami lebih lemah dari pada
Warrior itu !?”

Remedios tidak bisa berpura-pura tidak mendengar kata-kata itu, dan Iblis itu
membuatnya hilang kesabaran dan berteriak dalam kemarahan. Kata-kata
Calca dan adiknya perintah untuk tidak menebasnya dan hanya diam saja ,
sudah hampir hilang dari pikiran Remedios.

“Seperti yang aku katakan. Apakah anda tidak mendengarnya? Apakah itu
yang ingin Anda ketahui, Yang Mulia? “

“ Meskipun ada satu hal lagi --- Malaikat, majuu! “

Suara kuat Calca memenuhi alun-alun, dan malaikat-malaikat di sekelilingnya


yang tersembunyi di antara para Priest membentangkan sayap mereka dan
terbang .

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 77


Ada lima malaikat yang dipanggil melalui mantra tingkat ketiga --- Arch
angel Flames. Ada dua puluh lebih yang dipanggil melalui mantra tingkat
dua, Angel Guardians. Dan kemudian, ada satu malaikat yang dipanggil Calca
sebelum tiba di sini --- Principality of Peace.

Sementara dia tidak mengingat kekuatan apa yang dimiliki malaikat, dia ingat
bahwa Principality of Peace yang dipanggil Calca dapat menggunakan mantra
tingkat menengah yang cukup hebat dan dapat menggunakan kemampuan
seperti perlindungan dari Iblis, smite evil, mass silence, dan sebagainya.

Itu karena dia sering melihat Calca memanggilnya. Merasakan niat


membunuh di sekitarnya, Remedios mengerti bahwa dia tidak lagi perlu
menahan diri, dan diapun menyerang. Biasanya, para Priest akan
mendukungnya dengan mantra serangan, namun tak ada satupun yang ada
disana.Mungkin mereka menghemat mana untuk memanggil malaikat.

Remedios mengaktifkan salah satu Skill dari Job Class nya, Evil Slayer.

Kekuatan Dahsyat di dalam pedang sucinya semakin intensif. Pada saat itu,
lima petualang tiba-tiba muncul di belakang Jaldabaoth. Mereka pasti
menggunakan invisibility magic (sihir tak kasat mata) untuk mendekatinya.
Dia tidak tahu mengapa mereka tiba-tiba menjadi terlihat. Namun dia tahu
bahwa ada mantra yang disebut [Invisibility], dia tidak tahu seperti apa
mantra itu atau bagaimana hal itu bisa ditiadakan.

Jaldabaoth tidak merespon petualang yang tiba-tiba muncul. Tidak ---


sepertinya dia bahkan tidak memperhatikannya.

Pada saat itu, dia merasakan bahwa dia salah mengetahui tentang aura
intimidasi dari Jaldabaoth. Atau lebih tepatnya, ini hanyalah ilusi atau tiruan,
dan yang asli tidak ada di sini.

Tidak --- dia menolak deduksi terakhir. Itu tidak mungkin. Instingnya ----
kemampuannya untuk mengendus iblis --- mengatakan bahwa Jaldabaoth ada
di sana.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 78


Petualang tampak terkejut, dan menebas Jaldabaoth dengan panik. Sama
seperti dia mengira senjata mereka bisa mengenainya, Jaldabaoth
menumbuhkan sayap aneh di belakangnya. Mereka menusuk para petualang
yang telah mencoba menyerangnya dari belakang.

Mungkin darah berbusa yang dia batukan adalah karena dia ditikam di dada
dan darah mengalir ke paru-parunya, tapi dengan hidupnya yang sudah
hampir berakhir, seorang petualang mengayunkan senjatanya kearah
Jaldabaoth.

Namun, Jaldabaoth membiarkan serangan menghujaninya, tanpa ada


sedikitpun tanda-tanda kalau dia terluka.

Karena mereka ada di sini, petualang tersebut seharusnya cukup terampil.


Masuk akal untuk berasumsi bahwa mereka akan menggunakan senjata
berunsur suci sebagai bagian dari persiapan mereka. Meski begitu, mereka
tidak bisa sedikitpun melukai Jaldabaoth, menunjukkan bahwa iblis ini cukup
berpangkat tinggi.

Dalam beberapa saat, kondisi pertempuran perlu diubah, Remedios


menyerang sambil berteriak “Yeeart!” Seolah meraung, dan menebas secara
diagonal dengan pedang sucinya.

Jaldabaoth melompat satu langkah mundur, dan sesuatu seperti tentakel itu ---
tidak, mungkin itu adalah akup tentakel yang melemparkan petualang
menembus padanya.

Dia tidak berniat untuk terus melihatnya. Dia memegang tangan kirinya dari
ganggang pedangnya, -

“「 - Flow Acceleration」”

-Kemudian diaktifkan sebuah Martial-art, melangkah maju, dan mendorong.


Pedang suci yang menusuk tenggorokan Jaldabaoth lalu diblokir oleh sebuah
cakar yang tumbuh tiba-tiba –

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 79


“「 Holly Strike 」!”

Dia memasukkan kekuatan suci ke dalam pedang lalu ke dalam cakar saat
mereka melakukan kontak.

Ini adalah teknik dasar untuk paladin, dan pada awalnya ditujukan untuk
digunakan pada saat pisau seseorang masuk ke dalam daging musuh, tapi
bukan berarti itu tidak bisa digunakan sebagai serangan sentuh. Karena
sebagian besar kekuatan dahsyat meledak di permukaan, hal itu tidak akan
banyak merugikan, tapi tetap saja dia tetap menggunakannya. Itu karena
instingnya sebagai paladin --- yang adik perempuannya sebut naluri binatang
--- berteriak bahwa dia perlu menunjukkan bahwa mereka masih bisa
melawan Jaldabaoth, dan mencegah semangat pasukan sekitarnya jatuh.

“Jadi Begitu ...”

Malaikat-malaikat membuat diri mereka terjebak di antara Remedios dan


Jaldabaoth yang kemudian mundur.

Mereka meluncurkan serangan mereka yang mengambang setinggi kepala.

Remedios mengeklik lidahnya.

Suara metalik yang terdengar saat pedang sucinya bersentuhan dengan cakar
Jaldabaoth mengatakan kepadanya betapa sulitnya cakar itu. Selain itu, fakta
bahwa dia dapat dengan mudah menghindari serangan yang dia berikan
setelah peningkatan magis --- meskipun dengan cara yang agak kikuk ---
menunjukkan seberapa tinggi kemampuan fisiknya.

Hanya ada sedikit orang yang bisa bersaing dengan orang yang hebat seperti
itu. Sementara para malaikat yang dipanggil melalui mantra tingkat ketiga
dan kedua biasanya unggul dalam membunuh monster, mereka sepertinya
hanya akan menghalangi pertempuran ini. Secara khusus, greaves para
malaikat yang mengambang bolak-balik merusak pemandangan.

“「Penetrate Magic - Holy Ray」.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 80


Adiknya melemparkan sebuah mantra. Namun, lenyap di depan wajah
Jaldabaoth seperti telah dibelokkan.

“「Twin Penetrate Magic - Holy Ray 」.”

Calca memancarkan dua sinar cahaya juga. Dia mungkin berpikir bahwa akan
baik-baik saja asalkan salah satu dari mereka bisa menembus kekebalan sihir
Jaldabaoth, tapi akungnya serangannya pada akhirnya tidak efektif sama
seperti adiknya.

Itu berarti dia memiliki daya tahan sihir yang sangat tinggi. Dengan kata lain -
--

Aku hanya perlu menempatkan semua kekuatanku ke dalam sini!

Dia meraung, untuk bangkit.

“Gunakan kepalamu dan biarkan para malaikat bertarung! Tidak ada gunanya
jika kita yang melakukannya!”

Faktanya adalah bahwa meskipun para malaikat memiliki keunggulan tinggi


dan mengelilinginya di semua sisi, Jaldabaoth tetap tenang. Tapi itu wajar
saja. Bahkan setelah dikelilingi oleh begitu banyak orang, tidak ada satu
serangan pun yang melukai Jaldabaoth.

Petualang berlari untuk mengumpulkan rekan-rekan mereka yang terjatuh di


kaki Remedios. Sementara tubuh mereka yang tidak bergerak jelas terlihat
mati, mereka masih berharap bahwa semua ini tidak nyata.

“... Sangat menyebalkan. Bahkan mereka tidak lebih dari serangga,


kelompok mereka terlihat menjijikan. “ Jaldabaoth terlihat sangat tenang.

Memang, dia bisa menghilangkan mantra yang dilemparkan padanya dari


belakang dan dengan sempurna menghindari serangan fisik membuatnya
tampak sangat unggul. Namun---

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 81


Apakah kau pikir kita tidak pernah melawan musuh seperti ini sebelumnya?

Kecuali summoner mereka adalah seorang spesialis, monster yang dipanggil


pada umumnya lebih lemah daripada yang memanggil mereka. Oleh karena
itu, ada kasus di mana serangan malaikat tidak ada gunanya.

Terhadap musuh yang hebat, cara terbaik untuk menggunakan malaikat


adalah ---

Malaikat-malaikat di udara menyerang Jaldabaoth secara bersamaan.

--- Untuk menghambat gerakan lawan mereka dengan cara ini.

Itu cukup efektif.

Mungkin dia mulai menjadi tegang, tapi Jaldabaoth terus menyerang, dan satu
tangkai cakarnya menyebabkan beberapa malaikat tersebut mati.

Namun, para malaikat dari belakang mengisi kekosongan, melanjutkan


serangan di tempat rekan-rekan mereka yang sudah menghilang.

Ini adalah hal yang menyeramkan tentang monster yang dipanggil. Karena
mereka adalah makhluk yang tidak terhitung sekarat bahkan ketika mereka
terbunuh, mereka bisa digunakan sepenuhnya dengan cara ini.

Malaikat-malaikat itu tampak seperti air terjun yang ganas, tanpa lelah atau
berhenti, dan serangan balasan Jaldabaoth yang mengalir membuat Remedios
menatap dengan takjub. Namun---

Itu merupakan kecerobohan dari pihakmu!

Remedios telah bergerak dengan halus untuk masuk ke sebuah lubang


pertahanan Jaldabaoth, sebuah kesalahan fatal yang terlihat jelas saat dia
waspada terhadap para malaikat yang datang dari atas.

“---Apa!?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 82


“Yeeart!”

Dia mengaktifkan sebuah Skill, dan kemudian Martial-art nya, menggunakan


pedang sucinya untuk menyerang dengan sekuat tenaga.

Dia telah memilih untuk menghemat kekuatan pedang sucinya yang terbesar
karena nalurinya mengatakan kepadanya bahwa sekarang bukan saatnya
untuk melakukan langkah yang kuat, yang hanya bisa digunakan sehari sekali.

Karena terkena serangan yang kuat dari gerakan itu, Jaldabaoth terbang
mundur seolah-olah dia dipukul ke ke udara, sampai dia menghancurkan
sebuah toko di sisi lain alun-alun.

Remedios menunduk menatap kedua tangan yang memegangi bilahnya.

“---Astaga.”

“Nee-sama! kau melakukannya! “

Dia berteriak marah menanggapi seruan adiknya yang terlalu bersemangat itu.

“Ini belum selesai! Bagaimana dia bisa terbang sejauh itu !? “

“Mengingat kekuatan hebatmu, kurasa itu mungkin, Nee-sama ...”

“Dia terbang sendiri!”

Memang, dia tidak membiarkan Jaldabaoth melarikan diri dari pengepungan,


dia bahkan memberinya kesempatan untuk bersembunyi di sebuah rumah.

Alasan mengapa mereka bisa melawan musuh seperti Jaldabaoth adalah


karena mereka bisa mengepung lawan mereka dan memaksa mereka untuk
menghadapi banyak orang sekaligus. Membiarkannya untuk bersembunyi di
rumah yang sempit itu terlalu berbahaya.

Selain itu, tindakan Jaldabaoth akan berubah sekarang. Mungkin dia akan
berhenti bermain-main sekarang.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 83


“Remedios! Apa yang harus kita lakukan? “Teriak Calca.

Biasanya, Remedios akan bertanya dan kemudian Calca akan menjawab, tapi
justru sebaliknya. Selama pertempuran, dia lebih mampu membuat pilihan
yang tepat daripada yang lainnya.

“Keluarkan dia dari rumah tanpa mendekatinya!”

Setelah mendengar itu, para Priest melemparkan serangan mantra satu demi
satu.

Mereka merobohkan rumah dalam waktu singkat. Namun, sulit dipercaya


Jaldabaoth hancur di bawah puing-puing yang jatuh. Bahkan Remedios dalam
baju besinya yang tidak percaya akan hal itu.

Dan juga---

Remedios menunduk memandangi bajunya yang tidak bernoda.

Mungkinkah dia menghindar dengan serangan itu hanya dengan terbang


menjauh? Apakah dia menggunakan Martial-art seperti Fortress atau
semacamnya? Atau apakah itu hanya Skill yang dimiliki Iblis? Ada banyak
kemungkinan untuk itu, tapi keadaan akan menjadi merepotkan jika dia tidak
dapat melihatnya.

Di tengah suara kehancuran, rumah-rumah yang berdekatan runtuh karena


mantra area-effect. Kotoran dan debu memenuhi udara, dan dia tak bisa
menahan untuk batuk.

“Katakan, Remedios, kenapa Jaldabaoth belum keluar?”

“... Nee-sama, Apa mungkin dia sudah lolos dengan sihir teleportasi?”

Iblis yang berbicara begitu angkuh itu? Aku tidak bisa membayangkan dia
akan melarikan diri tanpa terluka...

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 84


“... Kita harus menggunakan api. Tuangkan minyak dan nyalakan, lalu
bisakah aku meminta anda untuk mensucikannya, Calca-sama? “

“Nee-sama, apakah kita akan melakukan ritual Holly Fire? Melakukan hal itu
untuk menyakiti lawan ... apakah itu benar-benar tindakan seorang paladin? “

“Kalau begitu, Jika Remedios menganggap itu cara terbaik, maka kita akan
ikut dengannya. Tidak, kita harus melakukannya. Karena dia adalah Iblis,
tidak ada alasan dia tidak akan terluka. “

Banyak Iblis yang tahan terhadap api, tapi Api Suci adalah elemen yang suci,
dan perlawanan api hanya setengah efektif untuk melawannya.

“Kalau begitu, Calca-sama, persiapan ritualnya -”

“Kita tidak punya waktu untuk itu. Silakan gunakan versi yang
sederhananya.” Calca menatap lurus ke depan saat dia mengatakan itu, dan
dari sudut mata Remedios, dia melihat adik perempuannya bertanya-tanya
apakah dia harus pergi “ Tapi - “ Menyederhanakan ritual Api Suci akan
memberi banyak tekanan pada tubuh pengguna.

Ini bukan sesuatu mudah baginya, karena itu salah satu bawahan Calca
ditugaskan agar membuat dia tetap aman, seharusnya ritual dapat dilakukan.
Namun, akan lebih buruk lagi jika mereka memberi waktu kepada Jaldabaoth.

“Jika menurutmu ini cara terbaik, maka kita akan melakukannya. Namun, jika
aku melakukannya sendiri, aku tidak akan dapat membantumu setelah itu.
Ingat itu ... Lalu, bisakah kau menyalakan api segera? “

“ Un-- , --Kukuku. Aku sudah merasa sangat jengkel. “Tiba-tiba, suara


Jaldabaoth keluar dari tumpukan puing-puing.

“Nee-sama!”

“Aku tahu!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 85


Remedios segera berdiri di depan Calca dan memegangi pedangnya dalam
posisi siap.

Jaldabaoth telah tertimbun di bawah puing-puing rumah. Karena itu,


menyebutkan penggunaan serangan Api Suci adalah pilihan yang tepat.
Mereka tidak berpikir bahwa dia mungkin telah kehilangan kesadaran karena
terkejut ditimbun di bawah rumah yang runtuh.

“Sepertinya sudah saatnya aku serius.”

“Oh? Lalu kita harus melakukannya lebih awal. Aku sudah menunggunya,
jadi kenapa kau tidak menunjukkan kekuatanmu? ... Calca-sama, Kylardo,
Mundur. “

Remedios membisikkan perintahnya kepada yang lain.

Pada saat yang bersamaan, Remedios menyerang balik, lalu malaikat-


malaikat yang telah di ditarik kembali itu membentuk tembok di antara
mereka dan Jaldabaoth.

“Oh ya. Dalam hal ini, silahkan mundur. Akan sangat mengecewakan jika kau
mati akibat shockwave “
[TL: Shockwave : Kaya gelombang kejut]

Tumpukan kayu dan batu bata yang roboh membengkak. Saat mereka terjatuh
ke tanah, sesuatu yang besar perlahan bangkit dari antara mereka.

“... Jaldabaoth?”

Remedios tidak bisa menahan gumamannya.

Itu karena dia terlihat berbeda dari Jaldabaoth sebelumnya. Hal itu membuat
dia bingung apakah dia telah bertukar tempat dengan iblis lain. Namun, tidak
banyak iblis yang terlihat seperti itu.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 86


Memang, itu adalah Jaldabaoth. Itu adalah bentuk Asli Jaldabaoth. Dia
mengepakkan sayapnya yang berapi-api, dan api juga membakar ujung
ekornya yang panjang. Lengannya yang menakutkan juga terbakar. Wajahnya
yang jahat berwajah murka.

“Priest, perintahkan para malaikat untuk menyerang!”

Mematuhi perintah Calca, para Priest memerintahkan malaikat mereka untuk


segera menyerang. Jaldabaoth tidak menyerang balik para malaikat saat
mereka mengayunkan senjata mereka, hanya membawa serangan sederhana
ke lawannya.

Meski dikelilingi dan diserang, rasanya sama sekali tidak mempan. Itu
tampak seperti sekumpulan anak-anak yang mencoba menabrak paladin lapis
baja dengan tongkat.

“Ini adalah wujudku yang sebenarnya.”

Jaldabaoth berbicara dengan suara kasar dan nada yang keras yang sepertinya
mengguncang perut mereka.

Dia mundur saat menangkis para malaikat. Dia mengabaikan setiap serangan
yang dilakukan malaikat saat mengangkat tangannya yang diberi api, lalu
mengepalkannya ke kepalan tangan. Bentuknya yang berapi-api menyerupai
bom vulkanik merah-panas.

“Sekarang, kau serangga bodoh dan mengganggu - lenyaplah.”

Dengan suara keras, para malaikat yang seharusnya berada di depan


Remedios lenyap. Jaldabaoth telah memukulnya dengan kecepatan yang luar
biasa, dan bahkan visi gerak remediasi yang terlatih tidak bisa menangkap
satu pun gerakannya.

Hanya satu pukulan yang cukup kuat untuk memusnahkan semua malaikat
yang membentuk tembok untuk Remedios.

Ini adalah bentuk sebenarnya Jaldabaoth.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 87


Remedios menelan ludah saat menyaksikan kekuatan luar biasa yang bisa
dengan mudah membantai beberapa malaikat dengan satu pukulan, dan
kemudian dia mencengkeram pedang sucinya yang lebih kuat.

Keringatnya menetes seperti hujan, dia merasa seolah-olah itu membuat


kulitnya berubah warna di bawah armornya. Bisakah dia memenangkan ini?
Tidak---

“---Yeeeeeeeaaart!”

Remedios berteriak untuk mengusir rasa takutnya. Sementara itu adalah


langkah tanpa berpikir, jika dia tidak bertanggung jawab sekarang, dia pasti
akan mengakui kekalahan di hatinya.

Dia mencengkeram pedang sucinya erat-erat, dan melompat maju. Dia


menggunakan kekuatan penuh tubuhnya dalam potongan besar ke bawah.

Jaldabaoth tidak menghalangi ataupun menghindarinya.

Dan kemudian --- pedang itu memantul dengan mudah terlihat menggelikan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 88


#
Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 89
“...Eh?”

Pedang itu, terbuat dari logam misterius yang lebih keras dari pada
adamantite, memantul dari kulit Jaldabaoth.

Melihat ke atas, dia melihat Jaldabaoth menatapnya.

Tatapannya terlihat seperti bagaimana manusia yang tidak memperdulikan


seekor cacing yang menggeliat di tanah.

“Berurusan denganmu menggunakan tangan kosong agak merepotkan ...


tidak, ada senjata bagus di sini.”

Jaldabaoth melangkah maju, menghiraukan Remedios. Tubuhnya yang besar


mendorongnya ke samping.

“Apa!? Ugh, sial! “

Remedios dan malaikat yang baru dipanggil ditebas oleh Jaldabaoth.

Mereka memukulinya dengan mantra serangan.

Namun, semuanya memantul.

Bajingan ini, dia sama sekali tidak berhenti, Apa yang dia lihat---

wajah Remedios menjadi pucat ketika dia melihat ke arah yang dituju
Jaldabaoth. Di sana berdiri Calca dan Kylardos.

“Kalian pikirkan sesuatu, lakukan sesuatu, hentikan dia! Cepat hentikan dia!”

Remedios menggonggong memberi perintahnya ke paladin di belakang


mereka.

Dia tidak bisa memikirkan apa yang bisa mereka lakukan, tapi dia tidak bisa
membiarkan Jaldabaoth mencapai Calca dan Kylardo.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 90


“Biarkan Calca dan Kylardo mundur! Dia mengincar mereka berdua!”

Para paladin dan Priest menutup barisan di depan mereka berdua, membentuk
dinding. Dinding yang menyedihkan

“Berhenti! berhenti !! BERHENTI !!!”

Remedios menjerit saat ia mengayunkan pedangnya lagi dan lagi.

Namun, tak ada yang berhasil menembus kulit Jaldabaoth.

Paladin mengayunkan pedang mereka, para Priest melemparkan mantra


mereka, tapi meski begitu, mereka tidak bisa menghentikan Langkahnya
Jaldabaoth sedikit pun.

Dia berjalan acuh tak acuh, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Orang-
orang yang menyentuh api bundar di sekelilingnya meratap dan jatuh ke
tanah, tapi Jaldabaoth tidak terlihat seperti dia ingin menyerang.

“Kalian berdua, lari! Kami tidak bisa menghentikannya sekarang !!”

Kepala Remedios berada dalam keadaan merasa bingung total saat dia
berteriak.

Jaldabaoth seharunya sudah diusir oleh petualang dari Kingdom. Dia berada
tingkat yang sama dengan para petualang tingkat adamantite, dan dia
mungkin bahkan lebih kuat dari mereka. Namun, mengapa dia tidak bisa
melakukan sesuatu tentang Jaldabaoth?

Berpikir! Pasti ada yang bisa aku lakukan! Aku harus menemukannya! Aku
perlu menemukan sesuatu yang bisa kulakukan untuk melukainya! Pasti ada
alasan mengapa Jaldabaoth tidak terkalahkan.

Sama seperti bagaimana beberapa monster sangat tahan terhadap semua


logam di samping perak, pasti ada semacam kemampuan pertahanan rasial
yang melindungi tubuhnya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 91


Tapi kemampuan apa itu !!!!!

Instingnya yang handal tidak mengatakan apa-apa padanya. Sampai sekarang,


dia selalu menjagakan wakil kapten atau Kylardo serta Calca yang memberi
perintah. Yang harus dilakukannya sekarang hanyalah membawa mereka
keluar.

Namun, ketiganya diam sekarang. Remedios mulai merasa sangat frustasi,


tapi dia jelas tentang satu hal.

Selama mereka berdua melarikan diri, mereka akan mencegah Jaldabaoth


untuk mencapai tujuannya. Mereka berdua juga mengerti, karena mereka
berbalik dan berlari tanpa melihat ke belakang.

Itu bagus.

Tidak ada waktu bagi orang untuk bermain-main seperti orang idiot di medan
perang yang sesungguhnya.

Bahkan jika Remedios mati, selama Holly Queen, kepala negara bertahan,
ada harapan, Dan bahkan jika skenario terburuk terjadi dan Holly Queen mati,
selama adiknya masih hidup dan mereka berhasil.

Untuk mengembalikan tubuhnya, mereka bisa menghidupkannya kembali.


Beberapa Priest --- mungkin bisa melakukan mantra tingkat ketiga --- untuk
berjaga-jaga di sisi Calca. Pertahanan mereka harus bisa memberikan mereka
berdua lebih banyak waktu untuk melarikan diri.

“Um.「Greater teleportation」.”

Tiba-tiba, Jaldabaoth lenyap, dan pedang di tangannya tidak menyerang


apapun kecuali udara.

“Apa !?”

Remedios panik dan melihat sekelilingnya, dan kemudian ratapan pahit


sampai di telinganya. Hati Remedios luntur.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 92


Suara itu terdengar dari tempat mereka berdua berlari.

Namun, dinding paladin mencegahnya melihat apa yang sedang terjadi.


Kekuatan item harta magisnya menahan ketakutannya, namun tidak dengan
kegelisahannya.

Jika adiknya dan penjaga mereka terbunuh, maka hanya Calca yang bisa
melawan Jaldabaoth.

Dia adalah mahkota Holy Kingdom; Jika dia Kalah, maka kerajaan akan jatuh
bersamanya.

“Beri aku jalan!!! “ Remedios berteriak saat berlari dengan cepat, paladin
dengan tergesa-gesa membuka barisan mereka untuknya.

Dia terlalu jauh dari Calca, tubuhnya terlalu lamban dan sangat lamban.

Remedios selalu memikirkan kekuatan lengannya dan kecepatan kakinya


berada di puncak kemampuan manusia, dan ini adalah suatu kebanggaan
baginya, tapi ini adalah pertama kalinya dia tahu bahwa itu hanya sebuah
kebanggaan, yang harus dia lakukan hanyalah bertahan satu pukulan.

Jika , dia merasakan sakit, ada banyak Priest di sini., selama dia tidak mati itu
dapat disembuhkan.

Sementara Remedios mengatakan pada dirinya sendiri bahwa saat dia berlari,
dia melihat bahwa Jaldabaoth telah menggenggam tubuh Calca. Dia tidak
memiliki kesempatan untuk melihat keselamatan Kylardo.

Tangan besar Jaldabaoth menutupi di sekitar kaki Calca. Tangan-tangan itu


tertutup api. Dia mendengar sesuatu seperti dagingnya mendesis di bawah
baju besi yang dipanaskan, dan wajahnya yang terlihat pucat di balik
helmnya, membuatnya seolah-olah terlihat gila karena dia mengepalkan
giginya yang rapi.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 93


Dasar bajingan! Dia disandera!

Apakah Jaldabaoth akan membuat semacam permintaan --- setelah


mengambil sikap bertarung, Remedios merasa dirinya meragukan kata-kata
yang telah dia katakan.

“Senjata yang bagus sekali.”

“- Hah?”

Remedios melirik pedang suci yang dipegangnya. Apakah dia menginginkan


ini ?

“Sejak pertama kali melihatnya, aku merasa ini akan menjadi senjata yang
bagus.”

Dia mengangkat lengannya sendiri, mengangkat Calca ke garis


penglihatannya. Jaldabaoth menekuk lengannya. Itu tampak seperti sedang
melakukan latihan. Tanpa celah , dan Calca meratap dalam penderitaan tanpa
kata.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 94


Ini hanya Meme jadi jangan ditanggepin dengan serius yak >,<

Tidak dapat menandingi kekuatan Jaldabaoth dan berat tubuhnya sendiri,


persendian lututnya sekarang menekuk ke arah yang tidak seharusnya.

Saat itulah Remedios menyadari arti Jaldabaoth. Dia bermaksud


menggunakan Holly Queen , Calca Bessarez, sebagai senjata.

“Kau , Apa yang kau-...”

Dia tidak bisa memahaminya.

Namun, dia tidak punya pilihan selain memahaminya.

“Baiklah, apakah sekarang giliranku?”

Senyum jahat muncul di wajah yang marah itu, dan Jaldabaoth mendekatinya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 95


Apa yang harus dia lakukan?

Remedios mundur, dan paladin di belakangnya juga mundur.

Apa, apa yang bisa aku lakukan disaat seperti ini? Apa yang harus aku
lakukan?

Remedios mencari bantuan, dan di belakang Jaldabaoth, dia melihat para


Priest yang melindungi Calca dan Kylardo tergeletak di tanah.

Sementara para priest tidak bergerak, adiknya masih bergerak samar.

Mungkin dia diam-diam telah memberi mantra.

Kylardo masih hidup! Tapi siapa yang harus aku selamatkan dulu --- aku
harus bertanya kepada Isadora.

“Isadora! Apa yang harus kita lakukan!?”

“Mundur!”

“Mengerti! Kalian semua cepat! Mundur! Mundur!”

“---Apa? Tidak bertarung ? Dan setelah aku melakukan semua upaya untuk
mendapatkan senjata untuk menghancurkan kau sampai berkeping-keping ...
「Fireball」. “

Jaldabaoth mengulurkan tangan yang tidak menahan Calca dan melepaskan


mantra serangan tingkat tiga. Bola api terbang dan meledak, membakar
paladin di dalam area pengaruhnya.

Dilindungi oleh mantra tahan api, paladin itu tidak terluka parah.

Namun, ternyata mereka tidak mati. Calca menggeliat dan berjuang, tapi dia
tidak bisa melepaskan diri dari Cengkraman Jaldabaoth.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 96


“Betapa wanita yang menyebalkan. Kamu adalah senjata sekarang
Bertindaklah layaknya senjata. “

Tubuh Jaldabaoth tertekuk sedikit saat ia mengangkat lengan yang menahan


Calca.

“HENTIKAN!”

Saat menyadari tujuan Jaldabaoth, Remedios menjerit kesakitan. Lalu,


Jaldabaoth mengayunkan tubuhnya Calca, mengabaikan tangisannya.

Splat!

Calca tidak bisa melindungi dirinya sendiri pada waktunya, dan wajahnya
yang tidak terlindungi menabrak dengan kejam ke tanah.

Setelah itu, Jaldabaoth perlahan mengangkat lengannya lagi, dan Calca


menggantung lemas dari tangannya, dia sudah kehilangan keinginan untuk
menahannya.

Bentuk Helmnya sedikit terbuka di bagian wajahnya. Itu untuk meningkatkan


mental pasukan dengan kecantikannya.

Namun, wajah cantik itu sekarang menjadi dibasahi darah segar. Itu rata
sekarang, seperti jembatan, hidungnya yang telah masuk tampak datar.

“Kau berengsek!”

“Kau dasar bodoh! Hentikan!”

Salah satu anak buahnya --- seorang paladin --- tidak dapat menahan diri
untuk menarik pedangnya dan mengeluarkannya.

Dia ingin menghentikannya, tapi sudah terlambat.

Jaldabaoth mengayunkan senjatanya ke paladin, dengan kecepatan yang


sepertinya tidak memegang tubuh manusia

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 97


Mereka berdua bertabrakan, dan paladin dikirim terbang dengan deru logam
yang menggelegar.

Armornya hancur seperti dia ditimpa raksasa, menunjukkan betapa hebatnya


tabrakan mereka.

Mata Remedios tidak berpaling dari tubuh Calca.

Manusia mungkin memiliki kulit yang lebih lembut dari pada spesies lain,
tapi manusia yang kuat bisa membungkus tubuh mereka dalam ki atau sihir,
dan jika mereka masih sadar, mereka mungkin bisa bertahan dari tebasan
tanpa terluka. Memang. Jika mereka sadar.

Mungkin itu terlepas karena benturan, karena helmnya telah terbang dan
rambutnya yang panjang berputar kencang.

Wajahnya yang terbalik tampak berantakan, hidungnya hancur dan gigi


depannya hancur berantakan, matanya berguling dan erangan samar bocor
dari tenggorokannya.

Keindahannya, yang dianggap sebagai harta nasional, telah lenyap tanpa


bekas. Keadaannya saat ini terlalu tragis untuk dikatakan.

“Apa yang harus kita lakukan, Isadora !? Bagaimana kita bisa menyelamatkan
Calca !? “

“Aku, aku tidak tahu! “

“Terus apa bisa kau lakukan !? Bukankah otakmu ada untuk saat seperti ini !?

“Aku tidak pernah membayangkan hal seperti ini bisa terjadi! Tidak ada yang
bisa kita lakukan selain mundur! “

“Jadi kau ingin aku meninggalkan adikku dan Calca di sini !?”

“Apa lagi yang bisa kita lakukan!?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 98


Dan Remedios tidak mengatakan apa-apa.

“Ya ampun, Melihat manusia bertengkar di depan musuh mereka adalah


pemandangan yang menakutkan. Yha, ini sudah waktunya. Waktu bermain
selesai. “

“Apa?”

Jaldabaoth perlahan menatap ke langit.

“Sudah saatnya pasukanku tiba di kota ini. Aku perlu menghancurkan


gerbang dan mengantarkan badai pembantaian. “

“Apa, menurutmu kami akan membiarkanmu melakukan itu?”

“Membiarkan aku? Kalian tidak perlu membiarkanku. Yang perlu kalian


lakukan hanyalah menerimanya. Seperti yang dikatakan, pemberian sebuah
bintang di sini. “

Jaldabaoth mengangkat tangan yang tidak memegang Calca, dan kemudian,


seperti sedang mencari sesuatu - dia menunjuk ke langit.

“--HENTIKAN !!!”

Remedios berteriak karena dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan.

Namun, semua orang membeku di tempat, tidak bisa bertindak. Itu karena
mereka tidak bisa menyerang Jaldabaoth, yang menahan sandera Holy Queen.

Tidak, semua orang takut jika mereka menyerangnya, dia akan memblokirnya
dengan tubuh Calca. Apa yang akan mereka lakukan jika Calca meninggal
karena pukulan mereka?

Tanpa rasa takut pada kebingungan Remedios dan yang lainnya --- bintang
itupun jatuh.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 99


Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 100
Chapter 2
Seeking Salvation

Part 1
Seorang gadis sendirian berjalan di jalanan Kingdom.

Tidak ada yang menarik dari dia, tidak ada kecantikan untuk membuat orang
memperhatikannya dua kali. Tetapi, dia masih tetap menjadi pusat perhatian,
meski dalam arti negatif.

Mata hitam kecilnya terlihat seperti penuh dengan kebencian, memberi kesan
bahwa dia terus-menerus melotot pada orang lain, sementara lingkaran hitam
di sekitar matanya membuat orang berpikir bahwa dia adalah tipe wanita yang
bergaul dengan penjahat di lorong-lorong kumuh.

Tetapi ini berguna ketika berjalan di antara orang banyak saja, tapi begitu
sampai di gerbang kota dan tempat-tempat lainnya, dia akan mendapat
pengawasan dan penyelidikan intensif dari pihak berwenang setempat.

Gadis itu, Neia Baraja, menatap langit.

Di atasnya, langit tertutup awan gelap, memberi kesan kalau senja telah tiba
meskipun ini adalah siang hari.

Pusat dari musim dingin telah berlalu, tapi musim semi masih jauh.

Neia menghela napas lelah, lalu mengikuti indera tajam yang diwarisi oleh
orang tuanya dan berjalan menuju sebuah penginapan.

Alasan mengapa dia harus begitu waspada bahkan di dalam kota sekalipun
adalah karena dia merasakan perasaan dikucilkan yang kuat sejak dia
memasuki kota ini.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 101


Tentu, itu tak lebih dari sekedar imajinasi dari seorang gadis.

Lagi pula, saat dia mengenakan jubah dengan tudung yang menutupi
kepalanya, tidak ada alesan untuk mengatakan apakah dia orang asing atau
bukan. Tetapi, dia tidak salah menilai hawa kesuraman yang dia rasakan. Dia
mengintip orang yang lewat dan melihat wajah mereka tertekan dan langkah
kaki mereka terlihat berat. Seolah-olah mereka mengenakan kemurungan
musim dingin di sekitar diri mereka sendiri.

Dalam keadaan normal, dia mungkin mengira itu karena cuaca mendung.
Namun, dia merasa kalau perasaan jebakan -- atau mungkin perasaan suram --
yang dia rasakan di sini, di ibukota Re-Estize, seharusnya berasal dari sumber
lain.

Mungkin itu karena mereka kalah dalam perperangan belum lama ini
Tetapi, jika dibandingkan dengan orang-orang di Holy Kingdom, mereka
seharusnya lebih bahagia.

Meskipun wilayah teluk bagian selatan dari Holy Kingdom masih relatif
aman, namun daerah utara sekarang sudah seperti neraka.

Bagi prajurit pembebasan --- terbentuk dari sisa-sisa prajurit Holy Kingdom
Utara --- dan baginya, yang datang ke sini sebagai anggota rombongan duta
besar, hal itu terasa kurang menyenangkan.

Semakin dia memikirkannya, semakin dia merasa murung, dan Neia


menggapai pinggangnya, untuk menenangkan dirinya. Sensasi dingin dari
baja mengalir di tangannya.

Itu adalah pedang yang dibawanya, dihiasi dengan logo ordo ksatria Holy
Kingdom, yang menjadi bukti identitasnya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 102


Biasanya, pedang paladin akan ditingkatkan dengan sedikit sihir, tapi
miliknya tidak. Itu karena ini adalah senjata dari jenis yang diberikan untuk
prajurit yang sedang menjalani pelatihan. Setelah menyelesaikan latihannya
dan proses Pensucian barulah secara resmi dia diangkat sebagai paladin, dan
pedangnya akan diisi dengan sihir.

Itu adalah salah satu ritual yang terkandung dalam pengenaan mantel paladin.
Dan itu sedikit lebih tajam dari lempeng baja yang ditajamkan. Sampai dia
resmi menjadi paladin, senjata yang dia pakai itu masih merupakan senjata
pribadi yang sudah menemaninya berlatih selama bertahun-tahun. Orang lain
tidak bisa menyalahkannya karena membiasakan mengelus-elus pedangnya
saat dia merasa gelisah.

Sensasi dari pedang kesayangannya menenangkan hati Neia, dan dia


mendesah pelan. Lalu dia membuka jubahnya dan mempercepat langkahnya.

Kakinya tertahan setiap kali dia berpikir bahwa dia harus melaporkan kabar
buruk. Tetapi, karena dia tidak menyukai hal-hal seperti itu sehingga dia
harus bergerak cepat, untuk menyelesaikan ini sesegera mungkin. Jika tidak,
dia harus terus menahan perasaan tidak menyenangkan di hatinya.

Akhirnya, penginapan di mana rombongan duta besar mereka tinggal muncul


dihadapannya. Itu adalah penginapan yang sangat mencolok, dikatakan bahwa
termasuk di antara lima besar di Kingdom. Wajar saja, harga yang
dibebankan setinggi peringkatnya.

Saat memikirkan keadaan tragis dari tanah airnya, Holy Kingdom, dia tidak
bisa tidak merasa bersalah atas bagaimana dia bergelimang dalam
kemewahan seperti itu sementara orang-orang sebangsanya sedang menderita.
Sebenarnya, pemimpin wanita dari rombongan duta besar menentang tinggal
di sini justru karena perilaku mewahnya.

Dia merasa bahwa mereka harus mengurangi pengeluaran mereka dalam


perjalanan ini dan menggunakan sisa uang di tempat lain.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 103


Tetapi, pendapatnya ditolak, karena saran dari seorang pria yang merupakan
asisten pemimpin.

“Sebagai wakil dari Holy Kingdom, jika kita tidak menginap di penginapan
yang tepat, orang-orang yang melihat kita mungkin berpikir bahwa Holy
Kingdom adalah kerajaan yang akan segera bangkrut dan hancur. Oleh karena
itu, kita harus tinggal dipenginapan yang bagus untuk menunjukkan bahwa
negara kita masih kuat.”

Logika asisten komandan tidak terbantahkan. Tidak ada orang lain dalam
kelompok yang bisa menyangkalnya. Tetapi, komandan mereka terbawa
emosi dan tidak dapat menerima usulan itu, dan dia dengan keras kepala
menolak untuk mengikutinya. Setelah perseteruan yang lama, akhirnya dia
diyakinkan oleh semua anggota utusan lainnya untuk dengan enggan memilih
penginapan ini.

Tetapi, semua orang mengerti bahwa dana mereka untuk perjalanan ini sangat
terbatas, jadi mereka tidak dapat mengeluarkan biaya yang tidak perlu. Untuk
menyelesaikan tugas mereka sesegera mungkin, bahkan Neia, seorang squire
(pengawal), telah terikat untuk menjalankan misi ini.

Tujuan kunjungan rombongan duta besar ke Kingdom tidak lain adalah untuk
mencari bantuan untuk Holy Kingdom. Oleh karena itu, Neia dan anggota
utusan lainnya berkeliling mencoba mengadakan pertemuan dengan para
orang yang berpengaruh di Kingdom.

Siapa pun bisa membuat janji, bahkan bagi seorang squire. Tidak ada masalah
dengan pemikiran dari komandannya.

Tetapi, Neia adalah satu-satunya squire di antara utusan tersebut. Yang


lainnya adalah paladin sejati. Bahkan jika dia membuat janji, apa pendapat
pihak lain di masa depan saat mereka mengetahui kalau orang lain telah
dikunjungi oleh seorang paladin, sedangkan mereka hanya dikunjungi
seorang squire saja sebagai pembawa pesan?

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 104


Tentunya mereka akan merasa tidak senang. Bahkan Neia pun tahu itu.
Tetapi, meski dia memprotesnya, perintah yang diturunkan kepadanya tidak
berubah. Sebagai squire, hanya sedikit yang bisa dia katakan. Sepertinya,
Neia belum menyerah karenanya.

Jika itu adalah kegagalan atas dirinya sendiri, dia bisa dengan senang hati
menerimanya. Tetapi, melakukan hal tersebut dapat menyebabkan Holy
Kingdom yang terluka kehilangan lebih banyak bantuan dari Kingdom. Neia
tidak bisa begitu saja menghilangkan fakta bahwa kegagalannya bisa
menyebabkan lebih banyak orang dari bangsanya akan menjadi korban,
dengan jawaban sederhana seperti “Ya, saya mengerti.”

Tetapi, fakta bahwa seorang pengawal harus segera bergegas beraksi tanpa
menunggu perintah hanya membuat sang pemimpin semakin tidak senang.
Dia sepertinya berpikir bahwa semuanya salah Neia. Untungnya, asisten
pemimpin berhasil menyelesaikan semuanya, tetapi pemimpin utusan tersebut
memiliki kesan buruk terhadap Neia sekarang.

Neia dipilih untuk rombongan duta besar ini semata-mata karena indranya
yang tajam, yang akan menjamin keselamatan dalam perjalanan mereka ke
sini.

Dia ingin mereka tidak mengharapkannya untuk berkontribusi dalam hal lain.

Tapi tidak seperti Aku bisa mengatakan itu...

Neia menatap ke langit dan mendesah Haaah. Kemudian, dia melihat saat
kabut putih yang dia keluarkan melayang perlahan di udara dan lenyap. Saat
memikirkan sambutan tidak senang yang menunggunya di penginapan,
perutnya mulai menegang.

Bangsawan yang harusnya Neia temui bukanlah orang yang sangat penting ---
dia tidak berperingkat tinggi di Kingdom --- jadi karena tidak bisa membuat
janji dengan dia bukanlah sebuah kemunduran yang besar, tapi meskipun
demikian, pemimpinnya akan memarahinya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 105


...Biasanya, bahkan jika Kamu ingin bertemu seseorang yang penting segera,
mereka masih memerlukan waktu untuk meneliti latar belakangmu dan
belajar lebih banyak tentangmu. Jadi Kamu baru bisa mengadakan
pertemuan secepatnya dalam kurun waktu seminggu..

Yah, setidaknya itu tidak terdengar seperti dia hanya mengeluh tentang
penolakan pihak lain.

Menurut instruksi pemimpin, kami akan meninggalkan Ibu kota dalam


beberapa hari... pemimpin kami, yha...

Pemimpin mereka yang sekarang selalu gelisah. Dia terlihat seperti tidak bisa
mengendalikan emosi.

Dulu, dia tidak seperti itu. Neia tahu itu. Dia adalah orang yang ramah ... atau
orang yang cuek, jika seseorang tidak bersikap sopan. Tetapi, sejak
pertempuran di mana mereka kehilangan Holy Queen, terjadi perubahan
dramatis dalam kepribadiannya.

“... Pekerjaan yang tidak memuaskan, huh.”

Sebagai squire, satu-satunya hal yang bisa dia lakukan tentang teguran
pemimpinnya yang tidak masuk akal adalah menundukkan kepalanya dan
diam-diam menerimanya.

Meski begitu, hal ini tidak seberapa dibandingkan dengan bagaimana orang-
orang yang masih hidup di Holy Kingdom sedang berjuang. Yang harus dia
lakukan hanyalah menundukkan kepalanya dan menghadapi badai.

Setelah mengendalikan dirinya untuk menghadapi keadaan yang terburuk ---


atau mungkin dia sudah menyerah --- Neia sampai di depan penginapan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 106


Dia menarik napas dalam-dalam, menarik kembali tudungnya, dan kemudian
membuka pintu mewah penginapan itu. Seperti yang diharapkan dari sebuah
penginapan kelas tinggi, dia tidak masuk ke ruang duduk, tapi sebuah ruangan
kecil. Sepertinya sudah dirancang bagi para tamu untuk membersihkan
kotoran dari alas kaki mereka.

Tetapi, tempat yang akan dia tuju ada di sebuah wilayah kelas atas, persis
seperti penginapan ini, dan jalannya telah diaspal dengan batu. Tidak ada
hujan, jadi tidak ada yang perlu dilepas. Karena itu, Neia kemudian membuka
pintu di depannya.

Hembusan udara hangat membasahi tubuhnya. Setelah masuk, penjaga pintu


menutup pintu setelahnya, ada bar di sebelah kanannya, dan tangga di sebelah
kirinya. Di samping mereka ada sofa yang digunakan untuk menerima tamu.
Tidak ada alat pemanas di dalam ruangan.

Tetapi, kenyataan bahwa masih ada perbedaan suhu meski ketidakhadiran


mereka mungkin karena adanya magic item. Magic caster di Holy Kingdom
pada umumnya adalah priest, dan sementara mereka bisa membuat beberapa
magic item, beberapa dari magic item yang berharga dibuat untuk
meningkatkan daya hidup.

Dalam hal ini, Kingdom lebih hebat dari Holy Kingdom. Kalau begitu,
seberapa maju Empire, yang pernah disebutkan ayahnya? Meskipun dia
mungkin tidak pernah memiliki kesempatan untuk kesana dalam hidupnya,
Neia masih memiliki rasa kekaguman yang samar pada Empire.

Biasanya, seorang gadis desa hanya bisa melihat desa sepanjang hidupnya.
Seorang warrior yang tidak berbakat seperti Neia mungkin menghabiskan
seluruh hidupnya untuk melayani negaranya dan tidak pernah mendapat
kesempatan untuk mengunjungi negara lain. Kalau begitu, sepertinya
kesempatan untuk bepergian ke luar negeri bagaikan lempeng perak yang
redup di kegelapan awan yang suram (Sulit untuk terjadi).

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 107


Pikiran-pikiran ini melintas di kepala Neia saat dia menaiki tangga, menuju
ruangan di lantai dua tempat utusan menginap. Orang-orang di penginapan itu
sepertinya teringat wajah Neia, karena tidak ada yang menganggapnya
sebagai orang asing dan menghentikannya.

Mengingat masalah biaya, hanya pemimpin dan asisten pemimpin yang


seharusnya tinggal di sini; anggota lainnya harus tinggal di penginapan yang
lebih murah. Tetapi, mengeluarkan sedikit biaya seperti itu mungkin
membuat pihak lain berpikir bahwa tidak ada masa depan bagi Holy
Kingdom.Pada akhirnya, asisten pemimpin berhasil meyakinkan pemimpin
mereka dari kebijaksanaan kata-katanya.

Neia sampai di pintu kamar atasannya dan mengetuk pintu, lalu membuka
sedikit. Di dalamnya ada paladin yang ditempatkan di dalam ruangan untuk
keamanan.

Orang yang mereka jaga adalah paladin terkuat di Holy Kingdom, yang juga
komandan rombongan duta besar mereka. Dalam hal ini, akan lebih banyak
pengikut daripada pelindung. Dengan logika itu, bukankah lebih bijaksana
jika dirinya ditinggal? Neia tahu lebih baik jika membiarkan mulutnya
terbuka akan membuat dirinya bermasalah, jadi dia tidak akan pernah
mengungkapkannya.

“Neia Baraja, melapor.”

Saat pintu terbuka, dia masuk ke kamar. Di depannya ada sebuah ruangan
besar. Ada meja panjang di tengah, tempat Kapten duduk.

Kapten Remedios Custodio dan Wakil Kapten Gustav Montanis keduanya


duduk di sana. Dan dari tujuh belas anggota utusan mereka, lebih dari separuh
dari mereka berdiri tegak di sepanjang dinding. Dia menyelinap mengintip
dokumen yang ditumpuk di atas meja di depan mereka. Kebanyakan dari
dokumen itu telah dicoret.

“Kapten. Neia Baraja ada di sini untuk menyampaikan laporannya.” Dia


membusungkan dadanya, menyesuaikan postur tubuhnya, dan menyebutkan
namanya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 108


“- Bagaimana tanggapan mereka?”

“Saya mohon maaf. Mereka menolak karena kekurangan waktu. Mereka


bilang mereka paling tidak membutuhkan waktu dua minggu.”

“Chih.” Remedios mengeklik lidahnya.

Perut Neia terasa sesak. Apakah dia mengungkapkan ketidaksenangannya


pada Neia, atau kepada para bangsawan yang telah menolaknya? Meski ada
dua kemungkinan seperti itu, dia tidak berani mengklarifikasi hal yang
menakutkan seperti itu.

“Benarkah. Terima kasih telah bepergian di tengah-tengah udara yang dingin.


Kembali ke kamarmu dan istirahatlah. “

“Siap!”

Neia mendengus lega pada perkataan Gustav. Sementara dia ingin segera
pergi, Remedios memanggilnya dan menghentikannya.

“...Aku ingin bertanya sebelumnya, tapi apakah Kamu benar-benar


mengatakan kepada mereka bahwa kita ingin segera membuka negosiasi?”

“--Ah? Mm! Iya! Saya mencoba bertanya kepada mereka, tapi sayangnya
mereka bilang tidak...”

“Jadi bukan karena kegagalanmu, begitu?”

“Ah, itu, itu -”

Itu tidak benar, dia ingin mengatakannya, tapi siapa yang berani
mengatakannya? Selain itu, dia sudah tahu bahwa dia tidak akan bisa
melepaskan diri dari teguran ini tidak peduli bagaimana dia menjawabnya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 109


“...Kapten. Bukan hanya seorang bangsawan yang dimintanya lalu menolak.
Para bangsawan lainnya menolak permintaan pertemuan dengan cara yang
sama. Di antara mereka ada beberapa bangsawan yang menunjukkan bahwa
mereka tidak dapat memberikan bantuan kepada Holy Kingdom, tapi siapa
yang ingin berbicara demikian.”

Remedios melotot pada Gustav, yang tampaknya telah berbicara untuk


menghentikan pembicaraan mereka.Tidak ada kata-kata yang berlalu di antara
mereka, tapi ketegangan terbentuk di udara.

“-Neia Baraja.”

“Ya!”

Dia masih terus saja melototi Neia. Meskipun Neia merasa merendahkan
bahunya dalam kekalahan, dia tidak mengungkapkannya secara langsung,
malah menanggapi dengan nada malu-malu.

Gustav sekarang telah bergerak di antara mereka berdua, tapi Remedios


menghiraukannya dan terus melotot pada Neia.

“Sementara kita membuang-buang waktu di sini, banyak dari orang-orang


kita dibantai oleh para demihuman yang dipimpin oleh Jaldabaoth. Selain itu,
empat kota besar telah jatuh, selain kota dan desa yang tak terhitung
jumlahnya.”

Keempat kota tersebut masing-masing: ibu kota Hoburn, yang bertempat di


Katedral Agung yang dianggap sebagai kuil tertinggi dari kepercayaan Holy
Kingdom.

Kota pelabuhan Rimun, yang terletak di sebelah barat ibukota.

Kota benteng Kalinsha, yang paling dekat dengan tembok, dan yang pertama
diserang oleh demihuman.

Dan kemudian ada Prart, kota antara Kalinsha dan Hoburn.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 110


Dengan kata lain, sebagian besar kota besar di utara sekarang berada di
bawah kendali gerombolan demihuman Jaldabaoth.

“Dan mereka telah menangkap banyak tawanan, yang telah ditahan di kamp-
kamp yang terbuat dari desa-desa dan kota-kota yang direbut. Hanya dengan
menyaksikan makhluk yang di sana cukup untuk membuat orang merinding.”

“Ya!”

Kamp-kamp itu dikelilingi tembok, dan tidak ada seorangpun yang


menyaksikan apa yang terjadi di dalam karena tidak ada yang berhasil
menyusup ke dalamnya. Tetapi, rumornya mengatakan bahwa mereka dijaga
oleh demihuman. Orang-orang yang telah menyelidiki sedekat mungkin
mengatakan bahwa mereka bisa mendengar erangan dan jeritan kesakitan dari
dalam.

Yang lebih meyakinkan adalah kenyataan bahwa tidak ada yang merasa
Jaldabaoth, sebagai pemimpin para Iblis, akan memberikan perlakuan
manusiawi kepada tahanan manusianya.

“Jadi mengetahui semua itu, kau masih kembali dengan hasil seperti ini?
Apakah kau mencoba dengan sebaik mungkin? Biasanya kau punya sesuatu
untuk ditunjukkan jika kau sudah melakukannya, bukan?”

“Ya! Saya mohon maaf sedalam-dalamnya!”

Memang, dia benar. Remedios benar. Tapi --- pikiran yang muncul di hati
Neia menolak untuk menerimanya.

Dalam hal itu, apa gunanya Kapten ordo paladin Holy Kingdom jika dia
gagal menyelamatkan tawanan mereka?

Dia sangat ingin membalas dengan kata-kata itu. Tetapi, sebagai squire Holy
Kingdom, dia tidak mungkin mengatakan hal seperti itu.

“Karena kau merasa bersalah, rencana apa yang akan kau lakukan? Apa yang
bisa kau lakukan untuk menunjukkan hasil yang pasti? “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 111


Neia bingung mendengar kata-kata itu.

Di hatinya, Neia hanyalah warga biasa Holy Kingdom. Dia tidak memiliki
gelar mulia, kekuasaan atau kekayaan. Dia bahkan bukan seorang paladin,
hanya seorang squire. Tidak ada yang Neia bisa lakukan, untuk menawarkan
bangsawan Kingdom agar menarik mereka. Dalam hal ini, yang bisa dia
lakukan hanyalah ---

“Saya akan bekerja lebih keras.”

--- pikirnya. Tetapi, tampaknya jawaban itu tidak sesuai dengan persetujuan
Remedios.

“Aku bertanya bagaimana kau ingin bekerja lebih keras. Usaha yang sia-sia
adalah- “

“-Kapten.”

Gustav menyela Remedios saat dia akan mulai mengatakan sesuatu.

“Mengapa tidak biarkan saja hal ini sekarang? Lagi pula, ini sudah saatnya
kita memulai persiapan kita, bukan? Anggota Blue Rose yang terhormat akan
segera hadir. Jika kita terlalu lama menyambut mereka, kita akan
mengecewakan mereka, bukan?”

“Benar. Squire Baraja!!! bekerjalah lebih keras dan tunjukkan sesuatu padaku
lain kali.”

“Dimengerti!”

Remedios membuat gerakan mengusir dengan tangannya. Dengan kata lain,


dia berkata cepat dan bergegaslah.

“Saya minta maaf, Kapten Remedios!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 112


Meskipun dia lelah, Neia berteriak seakan baik-baik saja dan gemetar karena
sukacita saat dia meninggalkan ruangan. Tetapi, sekutunya yang sekarang
berubah menjadi musuh yang paling mengerikan dalam sekejap.

“Kapten, bolehkah dia hadir saat Blue Rose tiba?”

Kata-kata Gustav membuat penglihatan Neia berkobar sekilas. Tetapi, ini


adalah topik yang melibatkannya, karena dia adalah seorang squire.

Remedios menatap ajudannya. Hal ini berbeda dengan saat dia menatap pada
Neia. Matanya yang peduli membuatnya tampak seperti wanita yang telah
berubah kepribadiannya, dan hampir membuatnya bingung.

“Benarkah? Jadi, kalau kamu bilang begitu ... tapi kenapa?”

“Alasan utama untuk membawanya sebagai squire adalah karena dia memiliki
indera yang luar biasa. Sepertinya ada hal-hal mungkin yang hanya bisa dia
sadari.”

Banyak paladin dan squire telah tewas dalam pertempuran dengan Jaldabaoth,
tetapi beberapa di antaranya selamat. Meski begitu, alasan dia dipilih untuk
menemani kelompok mereka justru karena inderanya. Sementara paladin
adalah warrior yang sangat baik, mereka hanya sedikit berbeda dari rata-rata
orang biasa dalam hal lain.

Dalam misi ini, mungkin akan butuh seseorang untuk bisa merasakan yang
tak terlihat, melihat musuh pada jarak yang jauh, menyusup ke jalur
pertahanan dan melakukan tugas lain, yang berarti bahwa akan ada kebutuhan
untuk memiliki rekan yang mampu menguasai seperti skill pengintaian.

Dalam keadaan normal, seseorang akan memanggil petualang atau pemburu,


tapi kebanyakan mereka sudah mati, dan sisanya telah melarikan diri ke
selatan atau ke negara lain. Oleh karena itu, dengan kandidat yang tidak
memenuhi syarat untuk dipilih, Neia pun terpilih.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 113


Walaupun dia tidak lebih hebat dari ayahnya, dia merasa bangga dengan fakta
bahwa indranya lebih tajam daripada mereka yang hanya dilatih sebagai
paladin. Dia sangat senang karena bakatnya bisa melayani negaranya, tapi
perasaan itu terus-menerus hilang. Sekarang, dia mulai membenci kenyataan
bahwa dia telah terpilih.

“Benarkah? ... Baiklah, jika kamu berpikir begitu, lakukanlah. Aku setuju.”

“Terima kasih banyak, Kapten.”

“...Squire Baraja. Seperti yang baru saja kami katakan, kamu akan tetap
berada di sudut ruangan dan mendengarkan pembicaraan kami. Jika terjadi
sesuatu, beritahu kami. ...Sekarang kembali ke kamarmu dan segarkan dirimu
sebelum kembali.”

“Siap!”

Akhirnya, aku bebas pikir Neia, tapi kemudian Gustav mengikutinya tepat
saat dia pergi.

Setelah mereka meninggalkan ruangan, dia berbicara pelan kepadanya.

“Saya minta maaf tentang Kapten.”

Neia berhenti, berbalik, dan kemudian dia menyuarakan keraguan yang


selama ini tersimpan di hatinya.

“... Apakah saya melakukan sesuatu yang membuat Kapten marah? Maksud
saya, saya pernah mendengar bahwa pertempuran di mana kita kehilangan
kota mengubah dia sepenuhnya, jadi apa yang sebenarnya terjadi?”

“... Banyak paladin mati dalam pertempuran dengan Jaldabaoth, termasuk


Holy Queen-sama dan saudari perempuan Kapten.”

Aku tahu itu. Tapi mengapa?

Hal yang sama juga terjadi pada Neia.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 114


Baik ayah dan ibunya sudah meninggal. Orang seperti ini hampir tidak biasa
di seluruh Holy Kingdom. Tentu saja, dia sebenarnya tidak bisa
mengatakannya.

“Tanpa ada tempat untuk melampiaskan kesedihan dan kemarahan yang dia
rasakan dari itu, Kapten memilih untuk menempatkannya padamu. Aku pikir
alasan mengapa dia tidak melakukannya pada kami paladin adalah karena
kami berjuang dan menderita bersamanya.”

Apa!?, Neia menggerutu dalam hatinya.


Dengan kata lain, semua ini karena Neia tidak ambil bagian dalam
pertempuran itu.

Ini tidak adil

Setengah dari rekan-rekan Neia sesama squire telah melakukan perjalanan ke


kota yang sama dan banyak dari mereka berakhir sebagai korban jiwa. Alasan
mengapa Neia tidak berada di setengah itu adalah karena keberuntungannya,
dan bukan karena pilihan yang dibuat Neia.

“Izinkan juga aku mengatakan ini: tolong tahanlah itu. Saat ini, Kapten adalah
orang yang tak tergantikan untuk Holy Kingdom.”

“... Bahkan jika dia membawa kemarahannya pada orang lain dan membuat
mereka merasakan waktu-waktu yang sulit, begitu?”

“Benar.”

Gustav menatapnya dengan tatapan sedih di matanya.

Kemarahan melintas di sekujur tubuhnya. Dia ingin berteriak. Neia tahu


wanita itu kuat, tapi tetap saja, Neia juga telah melakukan bagiannya untuk
mengawalnya ke Kingdom dengan aman. Dia menyadari adanya demihuman
dan dia lebih waspada daripada orang lain saat mereka berkemah di malam
hari.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 115


Neia memiliki peran dalam rombongan duta besar ke tempat tujuan mereka.
Karena itulah, Neia tidak merasa dirinya kurang berharga dari wanita itu.

Tetapi, Neia membatalkan perasaannya ketika sudah bergejolak.

Dia harus menanggung ini demi orang-orang yang menderita di Holy


Kingdom. Membiarkan salah satu dari mereka bertengkar, akan
memperpanjang ratapan orang-orang yang tak terhitung jumlahnya,
merupakan tindakan terbodoh yang bisa dibayangkan.

Selain itu, dia akan bebas dari tugas ini begitu dia kembali ke negara tersebut.
Jadi, yang harus dia lakukan hanyalah menahannya beberapa saat lagi.

Neia tersenyum dan mengangguk.

“Dimengert. Jika demi Holy Kingdom, saya akan menahannya dengan


senyuman.”

♦♦♦

Blue Rose tiba di penginapan tidak lama setelah Neia kembali dari kamar.

Neia menunggu, di antara paladin yang berdiri tak bergerak di dekat dinding.

Segera, pintu itu terbuka, dan sekelompok orang masuk.

Meskipun mereka bukan orang yang terkenal, reputasi mereka masih sangat
baik di Holy Kingdom, dan itu membuat jantung Neia berdebar kencang.
Mereka adalah wanita-wanita yang telah naik ke puncak yang tidak dapat
dirinya jangkau . Secara pribadi, dia ingin bertanya kepada mereka segala
macam pertanyaan. Sepertinya, dia tidak bisa melakukan hal seperti itu.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 116


Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 117
Mereka adalah ... salah satu dari tiga kelompok petualang peringkat
Adamantite di Kingdom. Blue Rose ... mereka mengagumkan ...

Sementara dia mendengar deskripsi dan nama mereka dari rumor, ini adalah
pertama kalinya dia melihat mereka secara langsung. Ada perbedaan yang
cukup besar antara bagaimana dia membayangkan mereka dari cerita dan
bagaimana mereka yang sebenarnya.

Yang berdiri di depan mereka adalah pemimpin Blue Rose. Dia adalah
seorang priest yang memiliki simbol suci Dewa Air, the wielder of the
demonic blade (pengguna pedang Demon), Kilineyram --- Lakyus Alvein
Dale Aindra.

Wajahnya yang indah itu sedemikian rupa sehingga bahkan sesama


perempuan pun akan terpesona olehnya, dan sulit dipercaya bahwa dia adalah
petualang kelas atas. Jika dia mengenakan gaun, dia akan menjadi gambaran
seorang putri pada umumnya seperti yang dibayangkan Neia.

Wanita cantik itu berbicara dengan suara lembut yang sesuai dengan semua
fantasi Neia tentang dirinya.

“Terima kasih atas undangannya. Kami adalah Blue Rose.”

Remedios, yang berdiri menyambut mereka, mengangguk sedikit untuk


mengungkapkan rasa syukurnya.

“Saya tidak bisa cukup hanya dengan berterima kasih untuk dapat menerima
undangan kami, anggota terhormat Blue Rose.”

“Kami adalah orang-orang yang merasa terhormat menerima undangan dari


paladin yang mengenakan pedang suci dan memiliki kemampuan bertemput
yang sesuai, Remedios Custodio-sama.”

Pembicaraan mereka memperlihatkan cara bicara Remedios yang sederhana


dan agak kaku lalu membedakannya dengan Lakyus. Cara berbicara yang
alami. Sepertinya dia benar-benar putri bangsawan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 118


“Ah, sayalah yang seharusnya senang bertemu dengan pemegang Demonic
Blade(pedang Iblis) seperti Anda sendiri. Ahem. Silahkan duduk. Orang-
orang di sekitar kami semua adalah paladin Holy Kingdom. Akan baik jika
kami semua bisa mendengarkan. Erm, jika ada waktu setelah itu, saya sangat
ingin melihat pedang iblis itu.”

“Dengan senang hati, dan kesempatan untuk menyaksikan pedang suci Anda
akan menyenangkan saya yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata. “

“Selanjutnya, sebagai tuan rumah kami mempersilahkan duduk untuk semua


orang.”

Anggota Blue Rose masing-masing duduk dengan cara mereka sendiri.


Beberapa dari mereka sudah melipat tangan mereka dan meraih siku mereka.
Itu Neia bertanya-tanya apa mereka selalu seperti itu atau apa mereka
mempelajarinya.

“Haruskah kami memperkenalkan diri?”

Wakil Kapten menjawab, mungkin untuk membantu Remedios.


“Tidak, tidak perlu. Berita tentang eksploitasi anda telah berhasil melewati
Holy Kingdom. Ah, dan maaf mungkin agak terlambat untuk ini, saya adalah
Wakil Kapten Ordo Paladin, Gustavo Montanjes. “

Lakyus tersenyum lembut menanggapi jawaban Gustav.

“Benarkah. Alangkah baiknya jika berita itu disanjung. “

“Ah-”

“-Iya. Kami tidak pernah mendengar apa-apa selain hal baik tentang Anda.
Sebenarnya, sulit bagi saya untuk menyembunyikan kegembiraan saya atas
penaklukan heroic Anda-.”

Sepertinya Remedios ingin mengatakan sesuatu, tapi Gustav telah menyela


dia. Setelah itu, dia tersenyum kepada Lakyus seperti tidak ada masalah.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 119


“Betapa menyenangkan. Meskipun saya ingin bertanya tentang rumor macam
apa, kami berada di sini hari ini untuk menerima permintaan. Bukan niat kami
untuk membuang waktu berharga klien kami. Karena itu, mari kita bahas
secara khusus permintaan ini.”

“Mhm~. Sebelum itu, saya ingin menanyakan nama gadis itu -”

Neia langsung ketakutan saat menyadari salah satu twin thieves (Pencuri
Kembar) itu tertarik padanya.

Yang lainnya juga menatapnya dengan penuh minat. Mereka berdua


sepertinya twin thieves yang dikenal sebagai Tia dan Tina. Meskipun menjadi
anggota Blue Rose yang terkenal bahkan di Holy Kingdom, tidak ada rumor
atau cerita tentang perbuatan mereka.

Mereka adalah sepasang individu misterius. Dan sekarang orang-orang itu


menunjuk padanya. Dia merasa seperti dia tiba-tiba didorong ke atas
panggung dari tempat duduk penonton. Pikiran seperti Kenapa, apa ini, apa
yang terjadi ini telintas dalam pikirannya.

“Gadis itu tidak memiliki tubuh warrior. Berbeda dengan si otot milik kami. “

“Oi! Apa maksudnya itu!?”

Orang yang sempat berbicara adalah Gagaran, pahlawan wanita yang


tubuhnya seperti dinding tebal.

““Persis seperti yang aku katakan... Dia bukan warrior, tak peduli bagaimana
kau melihatnya. Sekarang ini baru seorang warrior.”

“Oi oi, kamu bisa melatih tubuhmu dengan experience (exp/atau bisa juga
diartian ke bahasa indo yang artinya ‘Pengalaman’), kamu tahu kan.”

“Jadi kamu akan berubah begitu, Gagaran?” Wajah thieves membatu.

“Jangan kasar, aku merasa kasihan pada gadis itu.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 120


“Hei! Apakah aku atau kamu sudah penuh dengan kesombongan sejak kamu
berlatih denganku ? Oi!”

“Tidak ada yang berubah. Hanya saja itu menyakitkan ketika kau
menangkapku dengan kekuatan konyolmu saat aku sedang tidur -”

“-Cukup kalian berdua ... maafkan saya, begitulah keadaan kami.”

“Tidak apa-apa. Namanya Neia Baraja. Dia memiliki indera yang tajam, dan
dia memberikan banyak kontribusi selama perjalanan kami di sini. “

“Saya mengerti.” Jawabannya datar dan tanpa emosi, tidak lucu sedikit pun.

“.. Mm. Nah, sepertinya itu salah kami, kami belum membuat kemajuan sama
sekali. Jika tidak ada yang keberatan, haruskah kita mulai membahas masalah
ini? Juga, tidak ada gunanya berbicara seperti bangsawan, kan? Mari kita
lanjutkan, kalau begitu?”

“Evileye,” kata Lakyus dengan nada mencela.

Dia adalah arcane magic caster misterius Evileye. Wajahnya berbalut topeng,
dia bisa menggunakan mantra yang kuat, tapi dia tidak pernah melepaskannya
dalam kondisi apapun.

Dia memiliki tubuh yang sangat mungil --- beberapa rumor mengatakan
bahwa dia mungkin berasal dari spesies bertubuh kecil.

“Tidak, tidak apa-apa. Aku sama sekali tidak ahli dalam hal rumit seperti ini.”

“Kapten… “

“... Kuku. Jadi, pemimpin pihak lain telah memberikan persetujuan mereka ---
bagaimana dengan kita? Selain itu, begitu mereka membayar biaya yang
sesuai, mereka akan menjadi klien kita. Jangan repot-repot memikirkan
urusan lain dan mempertanyakan soal uang. Tidakkah lebih baik
menyelesaikan kesepakatan lebih cepat lebih baik?” Lakyus menghela napas,
dan Evileye melanjutkan, tampaknya mencibir mereka.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 121


“Baiklah, atasan kami juga telah memberi persetujuannya, jadi kami akan
memastikan detailnya sebelum kami membicarakan pembayaran? Saya ingin
Anda membicarakan tentang orang yang mengacaukan negara Anda,
Jaldabaoth? “

“Anda tahu?”

“Oi oi, apa menurutmu kami tidak tahu apa yang dilakukan bangsawan?
Kingdom juga memiliki saudagar. Ditambah, Guild petualang juga bertukar
informasi. Kabarnya, bagaimana dengan itu? Mau berbagi apa yang kalian
tahu juga? Terus terang, kami lebih senang mendapatkan informasi daripada
uang.”

“Mm... bolehkah saya membicarakan hal ini dengan Gustav lebih dahulu?”

Evileye melambaikan tangan untuk menunjukkan bahwa mereka harus


melanjutkan, dan kemudian Remedios dan Gustav bangkit dan memasuki
ruangan sebelah --- kamar tidur.

“Kalau begitu, bisakah kita menggunakan botol (Teko) ini?”

Gagaran menunjuk ke botol air dan gelas di sekelilingnya saat dia berbicara
dengan Neia.

Kenapa aku, Neia resah saat menjawab, “Silahkan.” Dia ingin memuji dirinya
sendiri karena nada sempurna dan tidak membiarkan suaranya bergetar.
Setelah Gagaran menuangkan air untuk semua orang, Remedios dan Gustav
kembali.

“Kami akan membayar biaya Anda, jadi bisakah Anda memberi tahu kami
apa yang Anda ketahui?”

Uwah, pikir Neia. Entah kenapa, dia merasa Remedios, yang mengeluh
tentang biaya tinggal di penginapan, tidak akan menyetujuinya. Sementara
Gustav sempat mengatakan sesuatu padanya, Neia tidak tahu alasan apa yang
dia gunakan untuk meyakinkannya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 122


“Baiklah, meski saya pikir kami bisa memberi tahu apa yang ingin anda
ketahui jika Anda memberi tahu kami tentang keadaan sebenarnya Holy
Kingdom sekarang.”

“Tolong biarkan kami membayar biaya yang telah ditentukan.”

Gustav segera meletakkan sebuah kantong kecil di atas meja.

“Mm, oi.”

Evileye menyentakkan dagunya ke salah satu Thieve. Menanggapi hal itu, dia
dengan cepat mengulurkan tangan dan menyambar kantong itu,
melemparkannya ke atas dan ke bawah dengan lembut di tangannya. Lalu dia
menangkapnya dan mengangguk pada Evileye.

Dia mungkin mencoba untuk melihat apakah itu berisi sejumlah yang
diharapkan dengan sensasi dari melemparkan dan menangkapnya.

“Baik. Lalu saya dan Evileye, akan menjelaskannya mewakili Blue Rose...
Meskipun, seperti yang saya katakan tadi, agak tidak realistis jika Anda
menuntut semua informasi yang kami miliki tentang Jaldabaoth. Mari kita
mulai dengan membicarakan apa yang terjadi di negara kami. Tapi sebelum
itu, saya ingin memverifikasi sesuatu dengan Anda. Jaldabaoth Anda terlihat
seperti ini, kan?”

Evileye mengambil pulpen dan kertas dari samping meja dan mulai
menggambar dengan goresan cairan. Tetapi, gambaran yang dia hasilkan
hanya bisa dianggap sebagai tulisan kekanak-kanakan (Amburadul/Jelek).

Remedios hendak mengatakan, “Bukan, bukan itu ...”sebelum salah satu si


kembar menyambar kertas itu dan merobeknya menjadi dua.

“Apa yang kau lakukan!?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 123


Sementara Evileye sangat marah, si kembar lainnya menyambar pulpen saat
itu dan menarik dengan cepat selembar kertas baru, lalu menunjukkan Evileye
hasil gambarannya. Evileye bergumam, Uguu dengan nada tidak puas.

Sebenarnya, kualitasnya jauh lebih baik daripada gambarnya yang


sebelumnya. Penampilannya sangat sulit digambarkan dengan kata-kata. Dia
mengenakan pakaian asing dan mengenakan topeng aneh.

Setelah melihat foto itu, Remedios dengan marah mengepalkan tinjunya dan
menggeram seperti binatang buas.

“Bajingan Itu.”

Setelah melihat ini, si kembar dan Evileye menghentikan perseteruan mereka


dan berbalik menghadap Remdios.

“Baiklah, kami telah membuktikan satu hal, bahwa itu sama --- Iblis yang
sama. Nah, jika iblis seperti itu bisa muncul satu demi satu, kita akan berada
dalam masalah. Terima kasih banyak, seperti yang mereka katakan.
Sekarang”

Evileye kemudian mulai menceritakan kejadian yang telah terjadi di Ibu Kota,
dan Neia meringis di dalam hatinya.

Dia tahu Jaldabaoth kuat. Dan dia tahu bahwa pasukan iblis dan iblis bersisik
itu ada, jadi dia tidak terkejut oleh mereka. Tapi kenyataan kalau ada 5
Demon Maid yang masing-masing Demon Maid setara dengan Petualang
kelas adamantite membuat rasa putus asanya meningkat

Aku pikir tidak ada yang melihat Demon Maid di Holy Kingdom. Jadi apakah
mereka kartu as Jaldabaoth? Berpikir dia punya sesuatu seperti itu ...

“- Lalu, berapa perkiraan Anda tingkat kesulitan Jaldabaoth?”

Pertanyaan Gustav menyebabkan Blue Rose saling memandang, tetapi pada


akhirnya Evileye yang berbicara mewakili semua orang.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 124


“Biarkan aku menyelesaikan ini dulu, nilai ini hanyalah sebuah dugaan.
Mungkin lebih tinggi, mungkin lebih rendah, jadi saya harap Anda
mengingatnya. Kami memperkirakan kesulitan demon itu sekitar dua ratus.”

“Dua ratus...”

Gustav tersentak. Neia juga hampir tersentak, tapi dia berhasil menahan
dorongan itu. Beberapa paladin yang berdiri di dekat dinding tidak begitu
berhasil. Remedios adalah satu-satunya yang tetap tenang, ekspresinya tidak
berubah.

Jika Neia mengingatnya dengan benar, kesulitan seratus monster bukanlah


sesuatu yang bisa dikalahkan manusia.

“Persisnya seberapa kuat tingkat dua ratus itu?”

Evileye sepertinya sedikit kesulitan untuk menjawab pertanyaan langsung


Remedios.

“Meskipun makhluk dengan tingkat kesulitan dua ratus tidak pernah muncul
di dunia manusia sebelumnya... yah, Old Dragon kira-kira bernilai sekitar
seratus.”

“Old Dragon ... meskipun saya belum pernah melawannya, apakah itu sama
dengan Guardian Deity of the oceans (Dewa Penjaga Laut)?”

Dewa penjaga laut mengacu pada Naga Laut yang ada di laut. Ada dua tangan
dan kaki dan ekor panjang yang tebal yang menggantikan sayapnya yang
tidak berhias.

Itu lebih mirip Ular Laut daripada Naga, dan kecerdasannya sama atau
melampaui manusia. Guardian Deity of the oceans adalah makhluk yang baik
hati yang akan melindungi kapal jika mereka dipuja.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 125


Neia sangat beruntung bisa melihatnya sekali, dari kejauhan, saat mereka
pergi ke Rimun untuk berlibur.

Naga itu mengangkat kepalanya tinggi-tinggi di atas permukaan laut, dan


terlihat cukup agung untuk mendapatkan gelar Dewa Penjaga. Sulit
membayangkan manusia bisa mengendalikan makhluk seperti itu.

“Kapten Remedios. Jika kita menggunakan acuan mengalahkan Dewa


Pelindung sebagai garis dasar ... hm, jika ada seorang nelayan di sini dia
mungkin akan memberikan kita tatapan permusuhan. Tetap saja, itu berarti
dia dua kali lebih kuat dari Old Dragon.”

“Tepat. Kami telah menentukan bahwa dia lebih kuat dari Demon God yang
dikalahkan oleh Tiga Belas Pahlawan. Artinya, kemunculannya di dunia
manusia akan menjadi tragedi besar dan beberapa negara akan hancur.
Begitulah kuatnya dia.”

“Meskipun, saya mendengar kabarnya bahwa ketika Jaldabaoth


mendatangkan malapetaka di Kingdom, dia diusir oleh Momon-dono. Itu
berarti Momon-dono pasti sama kuatnya kan?”

Remedios menelan ludah, lalu melanjutkan. “Atau apakah itu berarti - dia
menggunakan beberapa jenis item spesial saat mengalahkan Jaldabaoth?”

Saat itulah sikap Evileye berubah.

Neia tidak bisa melihat wajahnya, tapi dia merasa wajahnya memerah di
bawah topeng miliknya.

“Aku tidak berpikir dia menggunakan item seperti itu. Tetapi, Momon-sama
bertempur hebat saat berduel dengan Jaldabaoth. Saat itu aku melawan
bawahan Jaldabaoth, jadi aku tidak melihat pertarungan penuhnya, tapi itu
adalah pertempuran yang mengerikan. Itu adalah pertempuran yang dilakukan
oleh pahlawan di antara pahlawan, juara di antara para juara.”

“Apa, begitu?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 126


Itu yang bisa dikatakan Gustav untuk memeras kata-kata itu setelah
dipecahkan oleh kehadiran Evileye saat dia membungkam dirinya sendiri.

“Tepat sekali! Ah, betapa menakjubkan pertempurannya. Momon-sama


membelaku saat dia melawan Jaldabaoth, kau tahu.”

“Jadi dia melawan Jaldabaoth --- monster itu --- dan mengusirnya?
Benarkah?”

“Apa!? Apakah kau berpikir apa yang aku lihat dengan kedua mataku sendiri
adalah sebuah kebohongan!?”

Evileye membalas pertanyaan Remedios dengan jawaban kasar. Gustav


berusaha keras untuk menghilangkan suasana gelisah di udara.

“Ah, tidak, yang dimaksud Kapten adalah bahwa jika Darkness (Momon) bisa
menyerang titik lemah Jaldabaoth, mungkin kita juga bisa melakukan sesuatu.
Saya minta maaf karena tidak menjelaskannya.”

“Tidak, kami yang seharusnya meminta maaf atas nada kekanak-kanakan


yang dilakukan Evileye dengan klien.”

Jawaban itu datang dari Lakyus. Apa ini, ketika dua pemain utama diusir dan
pemain pendukung tiba mereka meneruskan dengan lancar percakapan di
antara mereka sendiri.

“Mm ... yah, anggap Jaldabaoth benar-benar memiliki titik lemah, tapi
Momon-sama pasti menang dengan menyerangnya. Sulit membayangkan iblis
seperti itu akan membiarkan kelemahannya tidak dijaga.”

“Memang ... mungkin dia menggunakan item atau bawahan untuk


melindunginya.”

Meskipun ini adalah pertama kalinya dia mendengar tentang demon maid,
Jaldabaoth memiliki beberapa demon maid yang kuat. Setelah menanyai
tawanan demihuman, mereka tahu setidaknya ada tiga di antaranya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 127


Ada Iblis yang memerintah padang gurun dimana para demihuman tinggal.

Ada iblis yang memerintah kota pelabuhan Rimun.

Dan kemudian, ada iblis bersisik yang memerintah prajurit demihuman


tersebut.

“Baiklah, dapatkah Anda memberi tahu kami secara rinci tentang iblis
bersisik yang Anda sebutkan tadi?”

“Benar, dapatkah Anda memberi tahu kami kemampuan apa yang


dimilikinya?”

“Baiklah, saya melawannya sebelumnya, jadi saya akan menggantikan


Evileye dan menjelaskannya secara rinci.”

Dia menggambarkan kemampuannya dan bagaimana mereka melawannya.


Cerita Lakyus berakhir dengan Brain Unglaus --- seorang pria di tingkat
Gazef --- membunuh demon itu.

“...Itu aneh. Jaldabaoth tidak melakukan gerakan apapun setelah menaklukkan


ibukota Holy Kingdom, tapi iblis bersisik telah memerintahkan prajurit
demihuman di tempatnya. Bukankah dia sudah mati?”

“Saya mengerti ... bagaimanapun, kami pernah bertemu dengan rekan kami
Brain ini sebelumnya, dan saya rasa dia tidak berbohong. Ini mungkin bukan
sejenis iblis yang unik, hanya saja iblis berperingkat tinggi.”

“Dengan kata lain, Jaldabaoth bisa menyihir iblis itu beberapa kali selama
kondisi tertentu terpenuhi? Atau mungkin dia bisa memanggil iblis yang sama
berkali-kali?”

Neia tidak bisa menggunakan sihir, tapi dia pernah mendengarnya selama
pembelajarannya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 128


Ketika datang untuk pelajaran sihir pemanggilan, memanggil banyak
makhluk adalah hal yang sangat sulit. Dengan kata lain, ketika mantra
memanggil aktif, melepaskan mantra pemanggil lain akan menyebabkan
mantra pemanggilan sebelumnya berakhir. Monster yang dipanggil saat ini
akan kembali ke asal mereka dan monster baru akan dipanggil menggantikan
mereka.

Tetapi, orang-orang yang mampu menggunakan mantra pemanggil tingkat


tinggi dapat secara bersamaan menyihir beberapa monster yang lebih lemah
sekaligus, dari jenis yang akan dibangkitkan dengan mantra pemanggil
tingkat rendah. Misalnya, seseorang bisa menggunakan mantra tingkat empat
untuk memanggil banyak monster yang bisa dipanggil oleh mantra tingkat
ketiga.

“Aku sama sekali tidak mengerti. Metode pemanggilan iblisnya masih


misteri. Meskipun dia rasanya seperti sedang memanggil mereka dengan
sebuah mantra, dia tidak mungkin bisa memanggil beberapa iblis dari
berkekuatan semacam itu ... tapi jika dia bisa, itu akan menimbulkan
pertanyaan mengapa dia tidak melakukannya di Kingdom. Mungkin jika dia
adalah seorang magic caster yang mengkhususkan diri dalam pemanggilan,
dia bisa secara bersamaan memanggil banyak tiruan dari makhluk seperti
itu...”

“Jadi, kalaupun kita berhasil mengalahkan semua iblis bersisik, Jaldabaoth


bisa segera memanggilnya kembali?”

“Benar sekali. Tetapi, itu mengacu pada situasi di mana Jaldabaoth menyihir
mereka. Jika dia menggunakan semacam kemampuan khusus untuk
melakukannya, itu akan menjadi masalah lain.”

“Jadi Anda tidak tahu banyak tentang hal itu.”

“Maaf, aku tidak tahu. Kami tahu sedikit tentang dia.” Evileye terdengar
sangat berkecil hati.”

“... Erm, aku sama sekali tidak mengerti?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 129


“... Saya akan menjelaskannya kepadamu nanti, Kapten.”

“Tidak, mulai klarifikasi sekarang. Aku belum bisa mengikuti pembicaraan


dari sekarang.”

seperti yang diharapkan dari Kapten kita... orang yang bertanggung jawab
atas kita semua...

“Begitulah, apakah maid serangga yang menjijikkan itu juga berasal dari
Summon Jaldabaoth?”

“Aku tidak tahu. Aku tidak ingin berpikir seperti itu ...”

Anggota Blue Rose mulai berdiskusi di antara mereka sendiri.

“Eh, bolehkah saya mengajukan pertanyaan?” Semua orang berpaling untuk


melihat Neia setelah dia dengan gugup angkat bicara, dan tekanan yang luar
biasa membuatnya menyesal melakukannya. Mungkin lebih baik bagi orang
lain selain dia untuk melakukannya. Tetapi, nasi sudah menjadi bubur, dan
setelah menguatkan tekadnya, dia bertanya:

“Ini mungkin pertanyaan yang sangat mendasar, tapi dari mana asal
Jaldabaoth? Apakah nama Jaldabaoth diturunkan dari masa lalu
sebelumnya?”

“Itu tidak jelas. Kami telah mempelajari segala macam literatur, tapi kami
belum bisa menemukan nama itu di dalamnya. Kami juga mencoba mencari
petunjuk berdasarkan penampilannya, namun, kami juga belum dapat
membuat kemajuan.”

“Apa ada kemungkinan kalau itu sebuah alias? Mungkin dia menimbulkan
masalah dengan nama yang berbeda di masa lalu?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 130


“Aku meragukan itu. Bagi demon --- ini juga berlaku bagi malaikat --- nama
mereka adalah bagian yang sangat penting dari keberadaan mereka. Jika iblis
ingin muncul, ia harus mengukir namanya ke dunia. Oleh karena itu, mereka
tidak bisa menggunakan nama palsu. Mencoba menunjukkan dengan
menggunakan nama palsu bahkan bisa menyebabkan mereka menghilang saat
itu juga.”

Neia sama sekali tidak tahu apa-apa tentang malaikat dan iblis, tapi jika
magic caster berstatus adamantite mengatakannya, maka itulah yang
seharusnya terjadi.

“Mengenai asal usulnya, jika dia berasal dari sisi lain benua ini, wajar bila
tidak ada informasi tentang dia ... tapi setelah berpikir begitu banyak, setiap
kemungkinan sepertinya sama, dan karena itu tidak ada yang tahu di mana dia
berasal.” Evileye mengangkat bahu.

“... Katakanlah. Bagaimana jika penampilan Jaldabaoth salah? Apa


Jaldabaoth yang kamu lihat sama dengan Jaldabaoth yang ada di gambar itu?
Bagaimana kalau dia menyamar?”

“Ho,” Evileye mencondongkan tubuh ke arah Remedios.

“Bisakah kau menjelaskan lebih detail?”

“Kami berhasil menekan Jaldabaoth dalam bentuk itu dengan sangat buruk,
dan kemudian dia mengungkapkan wujudnya yang sebenarnya ...” Remedios
memejamkan mata.

“Itu adalah kekalahan bagi kami.”

“Bisakah kau lebih jelas?”

“Tidak apa-apa, kan, Gustav?”

“Ya, tidak ada yang keberatan di sini. Jika kita bisa belajar lebih banyak
tentang dia dari penampilannya, menyembunyikan informasi itu akan menjadi
berbahaya.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 131


“Sementara aku merasa mengungkapkannya secara jelas akan lebih baik ....”
Remedios mulai bergumam dan menggerutu, lalu dia memberi tahu Evileye
tentang penampilan Jaldabaoth.

Di tengah cerita, wajah Remedios berubah dalam kemarahan. Dia mungkin


ingat pertempuran yang tidak diketahui siapa pun di sini.

“Begitukah, kami akan melanjutkan penyelidikan kami berdasarkan apa yang


baru saja kami pelajari. Kami akan terus menginformasikan kalian hal yang
kami temukan, jadi bisakah kau memberi tahu kami jika kau ingin tinggal di
kota?”

“Kami belum memutuskannya. Bagaimanapun, apakah itu berarti Anda tidak


tahu apa-apa tentang bentuknya?”

“---Lakyus, apa kamu ingat?” Lakyus menggelengkan kepalanya.

“Begitulah adanya. Maaf.”

“Saya mengerti. Kemudian, setelah kami mengambil keputusan, kami akan


segera menghubungi Anda.”

“Tapi dalam kasus ini, kita harus mempertimbangkan skenario terburuk ---
kemungkinan bahwa penampilannya di Kingdom dimaksudkan untuk
menciptakan kesan yang salah, jadi dia dengan sengaja menahan diri untuk
tidak menunjukkan kekuatan sejatinya.”

“Dengan kata lain, negara kami adalah tujuan utama Jaldabaoth, dan bahwa
dia punya rencana lain untuk Kingdom?”

“Mungkin. Jika Kingdom adalah prioritas utamanya, dia akan menunjukkan


bentuk aslinya seperti yang dia lakukan di Holy Kingdom, bukan? Atau
apakah karena dia dikejutkan oleh kekuatan Momon-sama, dan memilih
untuk melindungi identitas aslinya daripada membiarkan rencananya hancur?
Aku benar-benar tidak ingin berpikir begitu.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 132


Kata-kata Evileye menyebabkan ruangan itu dalam keheningan yang suram,
sangat dalam sehingga bahkan suara napas yang samar terdengar sangat
nyaring. Siapa yang akan bicara dulu? Dalam suasana tegang ini, Lakyus
menunjukkan keberaniannya.

“Kalau begitu, izinkan saya mengatakannya lagi --- kita berada di kapal
(posisi/tempat) yang sama dengan Anda. Kami ingin tahu lebih banyak
tentang Jaldabaoth. Terus terang, semua yang telah kami pelajari pada
dasarnya adalah analisis dari pertemuan kami dengannya. Kami tidak
memiliki dugaan tentang tujuan, identitas, atau kemampuan Jaldabaoth.”

“Mungkin kami bisa memanggil iblis untuk belajar tentang Jaldabaoth ...
Tapi itu akan menodai jiwa ... Dan bahkan jika kami memanggil iblis tingkat
rendah, kemungkinan besar mereka tidak akan tahu apa-apa tentang iblis
tingkat tinggi. Dalam hal ini, kami harus menghubungi Summoner
(Pemanggil) yang ahli…”

“Masalahnya, kami tidak mengenal siapa pun yang pandai memanggil iblis.”

Evileye adalah orang pertama yang melengkapi kata-kata Lakyus, diikuti oleh
salah satu si kembar.

Tentunya tak seorang pun tahu, setidaknya tidak dalam keadaan biasa, pikir
Neia.

Orang-orang jahatlah yang biasanya bisa men-summon (Memanggil) para


iblis, dan untungnya hanya sedikit dari mereka yang memiliki kekuatan lebih.
Itu karena sepanjang waktu, mereka juga menghancurkan diri mereka sendiri
atau mereka dibunuh oleh Death Squad(skuad pembunuh).

Tentu saja, mungkin ada beberapa yang ahli di bidang lain yang telah berhasil
melewati celah itu, tapi orang-orang seperti itu biasanya bersembunyi di
kegelapan, dan tidak akan bersosialisasi.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 133


“Tetap saja, menunggu di sana untuk mati sangat membuat frustrasi. Jika lain
kali monster itu datang ke Kingdom, aku ingin membuatnya menangis dengan
kedua tanganku sendiri. Untuk melakukan itu, aku perlu belajar sebanyak
mungkin tentang dia.”

“Juga, dia tidak memimpin demihuman di Kingdom. Jika dia merekrut para
demihuman karena kegagalannya di Kingdom, maka kita harus lebih waspada
terhadapnya.” Kata-kata itu diucapkan oleh Gagaran, dan kemudian salah satu
kembaran yang lain.

“Itukah sebabnya Anda ingin tahu apa yang kami ketahui?”

Semua orang di Blue Rose mengangguk. Lakyus menyimpulkan untuk


mereka.

“Kami akan membayar jumlah yang sama dengan biaya yang seharusnya
kami terima.”

“Kapten. Bolehkah saya menangani negosiasi yang akan datang?”


Remedios segera menyetujui pertanyaan Gustav.

“--- Uang yang telah dibayarkan, kami menginginkan bentuk balasan yang
lainnya.”

“Apa itu? Sementara kami ingin melayani Anda, kami tidak dapat melakukan
semuanya ... Tetapi, jika Anda ingin melakukan kontak dengan bangsawan
yang hebat, itu bisa diatur. “

“Apakah begitu? Terima kasih banyak. Tetapi, kami tidak memikirkan hal itu
---- bisakah Anda datang ke negara kami dan berjuang di samping kami?”

Ruangan itu terdiam sekali lagi.

Itu berlangsung beberapa saat --- tidak, mungkin lebih lama. Suara berikutnya
yang mereka dengar adalah suara Lakyus yang bersandar di kursinya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 134


“Saya mohon maaf, tapi kami tidak bisa menawarkan bentuk pembayaran
itu.”

“... Kami mengumpulkan informasi agar kami tidak mati. Melakukan hal itu
akan bertentangan dengan tujuan kami.” Mengangkat bahu, seolah
mengatakan tidak ada yang bisa dilakukan mengenai hal itu.

“Kami tidak akan meminta Anda untuk melawan Jaldabaoth. Yang perlu
Anda lakukan adalah menunggu di belakang dan membantu menggunakan
sihir penyembuhan.”

“Ayo pergi, kami tidak punya banyak nyawa untuk melakukan itu.” Gagaran
tidak mau repot-repot mengucapkan kata-katanya.

Itu benar. Bagian utara Holy Kingdom sekarang ditaklukkan oleh para
demihuman Jaldabaoth, dan yang bisa mereka lakukan hanyalah
meningkatkan pertahanan yang lemah. Banyak orang dipenjara di kamp, dan
paladin yang tersisa bersembunyi di gua dan hidup sebagai pejuang
perlawanan.

“Bukan, bukan itu masalahnya. Kami tepat waktu dalam menghentikan


pergerakan maju demihuman.”

Mereka masih bertahan di selatan, di mana prajurit dan pasukan Jaldabaoth


saling berhadapan satu sama lain, jadi dengan menyebutnya dengan titik kritis
mungkin akurat.

Bagi Neia, siapa yang tahu apa yang sedang terjadi, kata-kata Gustav
terdengar lebih mirip kebohongan daripada kebenaran.

“Bisakah kalian datang, dan membantu untuk menangani masalah itu?”

“Kami menolak.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 135


Remedios menyampaikan pertanyaannya dari postur tubuh yang baik, dan
Evileye dengan tegas menolaknya.

Mengingat semua orang di Blue Rose tetap diam, paling tidak mereka semua
sama dalam pendapatnya. Mereka pasti semua merasakan hal yang sama.

“... Terus terang ... mungkin kami menghentikan pergerakan mereka pada
waktunya, tapi kami juga di ujung tanduk. Holy Kingdom hancur, tapi
pasukan selatan masih utuh. Tetapi, mereka sendiri tidak akan cukup untuk
mengalahkan Jaldabaoth.” Gustav menuang segelas air untuk dirinya,
meminumnya, dan kemudian melanjutkan.

“Alasan mengapa kami belum sepenuhnya ditaklukkan adalah karena


angkatan laut telah menekan tentara Jaldabaoth di garis pantai utara dan
menahan mereka. Jika Jaldabaoth berhasil menemukan cara untuk mengatasi
hal itu dan membawa pasukannya ke selatan, kami akan segera kalah.”

Tetapi, itulah pemikiran seorang pria dari utara, yang tahu kekuatan
Jaldabaoth. Orang-orang di selatan mungkin akan memiliki rencana yang
berbeda. Misalnya, mengusir Jaldabaoth dengan kekuatan mereka sendiri.

Meskipun sebagian alasannya adalah karena mereka tidak berbagi informasi


mereka, itu juga karena permusuhan lama antara utara dan selatan.

Sejak awal, para bangsawan di selatan selalu memprotes fakta bahwa seorang
wanita --- yang mendahului kakak laki-lakinya --- akan dinobatkan sebagai
Holy Queen untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Oleh karena itu, Holy Queen sebelumnya mengabaikan tuduhan yang tidak
berdasar seperti “Holy Queen mengambil posisinya karena dia memiliki
sesuatu hal yang terjadi dengan kuil, dan dia dibantu oleh Kylardos Custodio”
yang berasal dari selatan, bertujuan untuk menghindari keretakan antara utara
dan selatan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 136


Setelah itu, selatan tidak memunculkan masalah lebih jauh dan dengan
demikian konfrontasi skala penuh dihindari, tapi itu hanya karena utara dan
selatan telah berada dalam keseimbangan dalam kekuasaan. Kini setelah utara
runtuh, selatan tidak memiliki alasan untuk menahan diri lagi.Dengan
demikian, selatan mulai tidak mempedulikan utara sekarang.

Bahkan dalam menghadapi invasi Jaldabaoth, manusia masih saling dendam


terhadap satu sama lain. Neia benar-benar menemukan hal yang menggelikan
dari itu. Selain itu, ada isu perebutan kekuasaan untuk posisi Holy King
berikutnya, dan membantu membuat Neia, orang biasa, menjadi lebih tidak
bahagia.

“Itu sangat buruk.”

“Tepat. Angkatan laut memiliki kekuatan udara yang sangat sedikit, dan
pertempuran mereka melawan iblis yang terbang telah membuat korban yang
mengerikan. Jika ini terus berlanjut, mereka tidak akan bisa menahan pasukan
Jaldabaoth selamanya. Kami butuh kekuatan untuk memecahkan kebuntuan
ini! Tolong, saya mohon, pinjamkan kekuatan kalian pada kami! Yang kami
butuhkan hanya satu atau dua bulan! Kami bisa membayar apapun yang
kalian mau! Saya mohon, tolong selamatkan Holy Kingdom.”

Saat Gustav menundukkan kepalanya pada mereka, Neia dan paladin lainnya
membungkuk juga seraya berkata “Tolonglah!”.

Ruangan itu sunyi sekali lagi, dan kemudian suara Lakyus menyebar
melewatinya.

“Tolong angkat kepala kalian. Dan --- saya mohon maaf, tapi kami tidak bisa
pergi ke Holy Kingdom.”

“Kenapa!?”

Neia menyentakkan kepalanya saat teriakan tiba-tiba dari Remedios. Dia


melihat Remedios bangkit dari kursinya dan melotot pada Lakyus.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 137


“Jaldabaoth tidak akan berhenti untuk menaklukkan Holy Kingdom! Dia akan
mengumpulkan kekuatannya di sana dan kemudian menyerang Kingdom,
Kamu tahu itu! Jika kamu tidak mengalahkannya sekarang, dia akan menjadi
lebih kuat lagi di masa depan! “

“Anda benar. Kemungkinan itu sangat tinggi.”

“Kalau kamu mengerti, mengapa kamu tidak membantu kami!? Dan bukan
hanya kamu, ini juga para bangsawan negeri ini, negara kami! Tak satu pun
dari kalian memahaminya! Bukankah sekarang saatnya untuk bersatu dan
berjuang bersama!? “

“... Alasan mengapa bangsawan negara ini tidak akan meminjamkan kekuatan
kepada kalian agak berbeda dari kami sendiri. Apa yang Anda tahu tentang
Sorcerous Kingdom?”

“Undead telah mengambil alih sebuah kota di Kingdom dan mendirikan


sebuah negara di sekitarnya. Tempat itu sangat menakutkan. Semua warga
Holy Kingdom rata-rata mengetahuinya”.

Seperti yang Remedios katakan, Lakyus tersenyum pahit padanya.

“Itu benar, dan sangat akurat ... tapi ada yang salah ... meskipun undead ada
dimana-mana, manusia di sana hidup dengan aman dan damai.”

“... Eh? Di sebuah negara yang didirikan oleh undead, yang membenci
kehidupan?”

“Ada banyak jenis undead, dan Sorcerer King adalah penguasa undead.
Memerintahkan undead di bawah perintahnya untuk tidak menyakiti manusia
dan menegakkan perintah itu adalah hal sederhana baginya.”

Evileye membuat suara tidak setuju.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 138


“Evileye ... Mm, Ngomong-ngomong kami masih memiliki Sorcerous
Kingdom sebelum kita berhadapan, jadi sulit bagi mereka untuk membantu
negara anda. Juga, banyak orang tewas dalam pertempuran dengan Sorcerous
Kingdom, yang akan memiliki konsekuensi serius di masa depan. Para
bangsawan yang terlihat sangat kaya mungkin tidak sebaik yang Anda
pikirkan.”

“Meskipun begitu, bukankah masalah Jaldabaoth yang harus diurus sesegera


mungkin? Faktanya adalah, banyak orang menderita karena Jaldabaoth. Dan
Sorcerer apapun itu tidak menyakiti orang-orang, kan?”

“... Berjuang di dua barisan sekaligus saat kamu kelelahan sangat berbahaya.
Saya percaya saya tidak perlu mengatakannya kepada Anda, bukan? “

Remedios menutup mulut.

“Bagaimanapun, kami juga sama. Dua dari kami terbunuh dalam pertempuran
dengan Jaldabaoth dan saat mereka dibangkitkan dari kematian, mereka
masih belum mendapatkan kembali kekuatan penuh mereka. Jika kami
menyerang wilayah Jaldabaoth di negara bagian ini, kami semua mungkin
akan terbunuh.”

“Bukankah Gustav mengatakan bahwa Anda tidak perlu melawan


Jaldabaoth?”

“ Ya ampun, dia benar-benar percaya itu ...”

“Tia! Permisi. Ahem. Saya mohon maaf, tapi saya tidak berpikir semuanya
akan berjalan seperti yang Anda bayangkan. Selama menyangkut risiko
menghadapi Jaldabaoth, kami akan menolak pekerjaan ini. Kami perlu
menjadi lebih kuat dari kami sekarang untuk mempersiapkan masa depan...
Ini hanya sebuah dugaan, tapi kami perlu bersiap-siap jika Jaldabaoth
memutuskan untuk menyerang Kingdom sekali lagi.”

Wajah-wajah setiap anggota Blue Rose tidak bergerak. Sepertinya mereka


tidak bisa terpengaruh. Segera, Remedios berhasil memeras beberapa patah
kata.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 139


“Lalu siapa lagi yang bisa menyelamatkan negara kami?” Anggota Blue
Rose saling pandang.

“Hanya ada satu orang,” jawab Evileye.

“Atau lebih tepatnya, dia orang yang harus Anda datangi untuk pertama
kalinya, bukan?”

“...Siapa itu?”

“ Tentu saja, Momon-sama. Momon-sama yang mengalahkan Jaldabaoth.”

“Ohhh! Apakah dia?!”

“Sebentar, Kapten Custodio ... kalau saya tidak salah, dia ...?”

“Anda pernah mendengarnya, kan? Ya, Momon-sama sekarang berada di


Sorcerous Kingdom dan merupakan salah satu bawahan Sorcerer King.
Karena itu, kemungkinan besar Anda harus meyakinkan Sorcerer King untuk
membantu Anda.”

“Guh!” Remedios mendengus.

Neia mengerti bagaimana perasaannya. Setiap warga Holy Kingdom akan


memiliki perasaan yang sangat rumit tentang bertanya sesuatu tentang
undead. Mengingat dia, sebagai squire, merasa seperti itu, seberapa parahkah
hal itu bagi kapten ordo paladin yang membawa pedang suci? Tetapi ---
Remedios menatap kuat anggota Blue Rose.

“... Jika itu cara terbaik untuk mengalahkan Jaldabaoth, maka ayo kita
lakukan. Tidak, hanya itu yang bisa kita lakukan. Jika kita bisa, kita akan
menaruh harapan kita pada Momon itu-”

“-Aku percaya dengan Momon-sama, Kapten.”

“Eh, erk! Bisakah kalian menulis surat untuk mengenalkan kami pada
Momon-sama?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 140


Part 2
Setelah pembicaraan dengan Blue Rose berakhir, utusan diplomatik Holy
Kingdom dan Neia berangkat lebih awal dari Ibu Kota.Karena mereka telah
memastikan kalau tidak ada seorang pun di Kingdom yang bersedia
membantu Holy Kingdom, menyelidiki bentuk sebenarnya dari Jaldabaoth
akan memerlukan waktu beberapa bulan, juga karena mereka tahu bahwa
satu-satunya yang mampu mengalahkan Jaldabaoth adalah Momon.

Selain itu, merasakan warga Holy Kingdom yang menderita membuat mereka
sangat ingin melakukan sesuatu untuk mereka.

Mereka mengistirahatkan kuda mereka sedikit mungkin, kadang-kadang


bahkan mereka memberi mantra pada kuda mereka, mereka menempuh
perjalanan ke timur menyusuri jalan dengan kecepatan yang tidak dapat
disandingkan dengan pejalan kaki biasa.

Mereka melewati desa terakhir Kingdom, dan sekarang mereka berada di


daerah perbatasan antara Kingdom dan Sorcerous Kingdom.

Bukit yang sedikit menjulang perlahan menghalangi pandangan mereka, dan


mereka bisa melihat sekilas hutan purba (Hutan Primer-Yang Pohonnya
Sudah Tua) yang rapat. Tidak ada tanda manusia hidup di dalam, dan yang
ada hanya perasaan monster yang bisa melompat keluar kapan saja. Mungkin
ini awalnya adalah wilayah Kingdom, begitulah. Kemungkinan diserang oleh
monster sudah menurun. Itu bukan berarti telah hilang.

Di daerah seperti ini, indera penglihatan dan penciuman Neia menajam, dia
terus maju.

Tidak ada tanda makhluk yang menunggu untuk menyergap. Juga tidak ada
tanda binatang buas di jalan.

Ada banyak lahan tandus yang terlihat di jalan. Jika mereka terus maju,
mereka akan memasuki wilayah yang dulunya dikuasai Kingdom, yang
jalannya tampak telah diaspal.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 141


Jalan yang beraspal lebih nyaman bagi pengunjung, tapi bagi Neia, tanah
yang tandus tadi akan lebih mudah untuk menemukan jejak.

Neia menatap tangannya.

Dia tidak menyukai tangan ini. Bukannya dia membenci tangannya yang
menguat karena latihan. Tapi karena tak berbakat.

Dia mungkin telah mewarisi indra ayahnya yang tajam, tapi sayangnya, dia
tidak menerima apapun dari ibunya.

Ibu Neia adalah seorang paladin yang terkenal pada zamannya, dan dia
memiliki kemampuan berpedang yang sangat baik. Tetapi, sebagai putrinya,
Neia tidak memiliki bakat dalam menggunakan pedang, tidak peduli berapa
banyak dia berlatih. Sebaliknya, teknik memanah yang diturunkan dari
ayahnya membuat dia bisa menggunakan panah dengan baik bahkan tanpa
latihan apapun.

Faktanya, Neia beruntung memiliki setengah dari bakat ayahnya. tapi,


keterampilan yang digunakan oleh paladin yang sangat dikagumi Neia hanya
menggunakan senjata jarak dekat. Bagi Neia, yang ingin menjadi paladin,
berbakat menggunakan senjata jarak jauh adalah Tidak Berguna.

Sekali lagi, dia mencengkeram tali pengikat kudanya erat-erat.

Dia menegakkan pinggangnya dan menyesuaikan posisinya di pelana. Dia


telah menghabiskan waktu cukup lama menunggang kuda setelah
meninggalkan Ibu kota, dan pantat serta pahanya cukup nyeri sekarang.

Dia bisa saja meminta Paladin untuk menggunakan mantra penyembuhan


tingkat rendah agar menyingkirkan rasa sakitnya. Tetapi, dia adalah seorang
gadis, dan dia sedikit malu untuk meminta hal itu kepada mereka. Juga, hal
itu masih belum pada tingkat dimana akan mempengaruhi kemampuannya
untuk mengendalikan kudanya, sehingga membuatnya semakin sulit untuk
meminta. ...

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 142


Seperto biasa, Aku hanya perlu mengoleskan obat setelah itu. Aku harus
berterima kasih pada Ayah. Dulu, saat aku bilang pantatku sakit, dia akan
berlari dengan ekspresi marah di wajahnya ... apakah aku sudah berterima
kasih padanya saat itu? ... Hah.

Neia memaksa dirinya untuk berhenti sebelum air matanya menetes.

“---Ah, Kapten, saya bisa melihat jalan beraspal. Kita akan memasuki
wilayah Sorcerous Kingdom.”

Jalan tanah tiba-tiba beralih menjadi bebatuan di tengah jalan. Rasanya aneh.

“Jadi, apakah kita akan sampai ke Sorcerous Kingdom? Atau akankah kita
mendirikan kemah di malam hari?”

Neia menatap ke langit.

“Saya pikir kita harus bisa sampai sebelum matahari terbenam jika tidak ada
hal lain terjadi. Tetapi, kita mungkin jadi sasaran perampok. Apa yang harus
kita lakukan?”

“Biarkan aku membicarakan ini.”

Remedias menarik tali kekangnya dan kudanya melambat, lalu dia mulai
berbicara dengan Gustav.

Tetapi, ini seharusnya menjadi wilayah Sorcerous Kingdom dari sini ... tapi
di mana pasukan mereka? Juga tidak ada benteng. Ada benteng di sisi-sisi
kingdom tapi tidak ada satupun disini.

Biasanya, akan ada benteng di perbatasan negara, tapi tidak ada di sini. Apa
karena Sorcerous Kingdom hanya satu kota, mungkinkah mereka
memusatkan seluruh kekuatan mereka di dalam kota?

Pandangan Neia berkeliling di sepanjang jalan beraspal.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 143


Lereng yang landai membentang di antara perbukitan. Di kejauhan, dia bisa
melihat sebidang hutan musim dingin yang tandus.

Dia ingat bagaimana dia pergi berkemah di musim dingin bersama ayahnya.
Tak ada yang berbeda, tidak peduli kemana dia pergi. Pemandangan di sini
terasa seperti Holy Kingdom. ...

Hidup di dunia yang menyakitkan, ya.

Kata-kata yang dengan sengaja digumamkan oleh ayahnya bergumam di


hatinya seperti duri. Ayahnya memilih tinggal di kota karena ibunya. Jika
ibunya tidak ada, dia pasti memilih tinggal di sebuah desa kecil dekat dengan
hutan, hidup dari karunia alam.

Ketika masih kecil, dia merasa bahwa hidup dalam suasana alami
menyakitkan. Tetapi, setelah melakukan perjalanan ini, dia bisa mengerti apa
maksud ayahnya. Apakah itu tanda kedewasaan? Seharusnya dia bisa
membicarakan hal yang berbeda dengannya sekarang.

Rasa sakit terlintas di hatinya saat memikirkan hal-hal ini. Tetapi, hanya
sesaat. Itu karena di depan mereka --- di sebelah timur sepanjang jalan --- dia
bisa melihat sesuatu yang samar di sepanjang jalur berbelok-belok karena
perbukitan.

Apa itu api!?

Neia menyipitkan mata, lalu melihat dengan hati-hati lagi.

“Ada sebuah benda putih mirip asap di sana. Tidak, itu bukan asap, tapi
kabut. Dan-”

“Maaf mengganggumu saat kau berbicara! Ada sesuatu seperti kabut di


depan!”

“Terus?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 144


Setelah Neia melapor ke belakang, Remedios melepas helmnya. Ada ekspresi
bingung di wajahnya.

“Neia Baraja. Apakah ada hal yang mengganggumu?”

“Iya. Menurut peta ini, tidak ada danau besar disekitar sini, Tapi ada sebuah
kabut tebal di depan. Aku yakin itu pasti kejadian yang tidak normal. “

Kumpulan kabut tebal itu, tampak terus menyebar, dan sepertinya akan
sampai ke tempat Neia dan yang lainnya kapan saja. Ayahnya telah
mengajarkan kepadanya segala bentuk dari fenomena alam, ketika dia
merenungkan situasi berdasarkan pengetahuan itu, kemunculan kabut ini
sungguh aneh.

“Squire Baraja. Mungkinkah itu semacam perubahan lingkungan khusus?”

Pertanyaan itu datang dari Gustav, yang telah menyadari apa yang terjadi
sebelum Remedios.

Perubahan lingkungan khusus yang dimaksud biasanya cenderung terjadi


fenomena yang tidak biasa di daerah yang luas. Misalnya, mungkin ada
tempat dimana ritual mantra berskala besar yang salah dan memenuhi area
dengan gas busuk beracun, atau mungkin tempat di mana setahun sekali,
sebuah gurun pasir mengalami badai pasir selama seminggu, atau mungkin
tempat di mana hujan warna-warni turun pada waktu-waktu tertentu.

Dengan kata lain, dia bertanya apakah kabut ini adalah salah satu kejadian
misterius itu. Tetapi, Neia belum mengumpulkan informasi tentang hal-hal
semacam itu. Dia merasa bahwa dia mungkin akan dimarahi jika dia
menjawab seperti itu, tapi dia tidak punya pilihan selain menjawab dengan
jujur.

“Saya mohon maaf, tapi saya tidak punya informasi tentang kabut yang ada di
hadapan kita.”

“Dengan kata lain, kau gagal mengumpulkan informasi, begitu?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 145


Pertanyaan lain yang sulit. Siapa yang bisa mengatakan bahwa mereka telah
mengumpulkan cukup informasi?

“Kapten Remedios, saya berpendapat memutuskan apa yang harus dilakukan


sekarang lebih penting.”

Perseteruan mereka terhenti.

Kabut semakin tebal sehingga kuda tidak bisa maju melewatinya. Mengingat
apa yang telah mereka pelajari sebelumnya, tidak ada tebing di dekat E-
Rantel. Jika mereka maju perlahan, mereka harus bisa menghadapi apa pun
yang muncul nanti. Tetapi, kabut yang terjadi begitu cepat, membuat mereka
ragu untuk melewatinya, bagaimanapun mereka tetap berjalan Secara
perlahan.

Neia mencium kabut itu. Baunya seperti air.

Tidak ada masalah dengan hal itu yang dapat dikhawatirkannya. Tetapi, ada
yang membuat dia merasa tidak nyaman.

“Kapten, Apa ada kemungkinan kalau kabut ini dihasilkan oleh monster?
Ayah saya pernah mengatakan kalau beberapa monster memiliki kemampuan
magis untuk menghasilkan kabut, dan mereka akan bersembunyi di dalamnya
untuk mengintai mangsanya.”

“... semua orang, siapkan pedang kalian! Siapa pun yang masih di jalan,
segera menjauh!”

Pengambilan keputusan yang cepat merupakan tanda keunggulan Remedios


dalam pertempuran.

Neia dan Paladin menggerakkan kuda mereka sesuai petunjuk dan


meninggalkan jalan, lalu mereka berputar. Saat ini, kabut tebal tampak seperti
akan menelan seluruh dunia.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 146


Cukup tebal sehingga dia hampir tidak bisa melihat rekan-rekan di
sampingnya, dan jarak pandangnya tidak sampai lima belas meter.
Kegelisahan bergejolak di dadanya, dan dia membayangkan dia melihat sosok
dalam aliran kabut.

Akan lebih baik jika dia bisa mendeteksi sesuatu yang mendekati mereka
dengan suara, tapi dia dikelilingi oleh knight berarmor. Setiap gerakan yang
mereka lakukan menyebabkan suara logam yang bergesek, dan menghambat
pendengaran Neia.

Dengan kondisi seperti ini, akan sangat sulit untuk mendeteksi apapun yang
mendekati mereka. Dengan ingatan Neia, satu-satunya yang masih bisa
diketahuinya dengan suara dalam kondisi seperti ini adalah ayahnya.

Saat dia menyadari kehebatan ayahnya sekali lagi, dia dengan putus asa
menutup telinganya untuk mendengarkan.

“Ini benar-benar kabut aneh, bahkan di laut tidak setebal ini.”

“Bukankah kita akan sampai di kota Sorcerous Kingdom? Masih ada monster
di sekitar batas kota? Atau apakah hal-hal aneh ini sudah biiasa di perjalanan
karena itu adalah Sorcerous Kingdom?”

“Saya tidak tahu... mungkin ini semacam mantra pertahanan yang digunakan
oleh Sorcerous Kingdom?”

“Mari kita tidak membicarakan tentang sihir, hanya membicarakannya saja


membuat kepalaku sakit. Jika kau melihat sesuatu, beri tahu Aku, dan buat
agar lebih mudah dimengerti. Jika itu monster, kita akan membunuhnya
sehingga kita bisa membuat Sorcerer King berutang budi pada kita dan
memintanya untuk mengirimkan Momon sebagai balasannya. Bagaimana
dengan itu?”

“Menurut Anda, apa yang akan terjadi? Meskipun mereka mengatakan


membasmi monster di dalam perbatasan negara adalah tanggung jawab
negara itu sendiri ...”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 147


Mungkin karena dia telah memusatkan seluruh energinya untuk
mendengarkan dengan saksama, tapi dia bisa dengan jelas melihat isi
pembicaraan antara Kapten dan Gustav.

Tetapi, jika dia menjauh, dia tidak yakin bisa mendengarnya. Apa yang akan
ayahnya lakukan pada saat seperti ini?

Aku tidak bisa terus-menerus mengandalkan seseorang yang tidak ada di


sini! Aku harus berdiri di atas kedua kakiku sendiri!

Namun faktanya jika dia tetap tinggal di sini hanya akan menghalangi
kemampuannya. Kalau begitu, apakah lebih baik untuk bertanya apa dia
diizinkan untuk berpindah tempat dalam keperluan untuk memastikan situasi.

-Sebaiknya tidak usah.

Neia menolak keinginannya untuk berbicara.

Bahkan jika dia tidak melakukannya, Kapten hampir tidak dekat dengannya.
Jika dia meminta itu dan gagal, tidak ada yang tahu bagaimana dia akan
dihukum. Dia tidak ingin dipermalukan.

Dan juga, sebagai hasilnya nanti. akan buruk jika Kapten tidak mempercayai
bimbinganku lagi

Neia berusaha keras membuat alasan di hatinya. Namun, akan sangat buruk
bagi kesehatan mentalnya jika mereka menghadapi bahaya, dia berpikir, aku
bisa menangani ini jauh lebih baik.

Meskipun sebagian dari otaknya sedang berpikir, jika kita semua mati di sini,
orang-orang yang menderita di Holy Kingdom harus menunggu lebih lama
lagi untuk diselamatan,, tapi hinaan Remedios telah menusuk lubang yang tak
terhitung jumlahnya di hati Neia, dan dia tidak dapat menahannya lagi.

Saat itu, Neia melihat sesuatu dari sudut matanya yang tidak bisa diabaikan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 148


Di tengah kabut tebal , dia melihat sekilas gambaran kelam tentang sesuatu
yang besar yang berasal dari Sorcerous Kingdom.

“Bisakah Anda memeriksa sesuatu di sana?” Neia berbicara dengan salah satu
paladin yang berpasangan dengannya.

“...Tidak. Maaf, tapi kabutnya terlalu tebal dan aku tidak bisa melihat apapun.
Apa ada sesuatu di sana?”

Dia mendengar paladin itu menggapai pinggangnya dan dengan lembut


menarik pedangnya, lalu suara erat mencengkeram gagangnya.

“Ah, bukan apa-apa. Saya merasa melihat sesuatu, tapi mungkin saya keliru.”

“Benarkah? Tapi, jika kau pikir ada sesuatu di sana, katakan saja kepada
kami, tidak masalah apapun itu. “

“Baiklah, saya akan mengandalkan Anda ketika waktunya tiba, kalau begitu.”

Setelah mengucapkan terima kasih dengan ekspresi serius pada wajahnya,


Neia kembali ke depan.

Jika para wanita di dunia ini dibagi berdasarkan mereka yang cocok untuk
tersenyum dan mereka yang tidak cocok tersenyum sama sekali, Neia akan
masuk dalam kategori yang terakhir. Bahkan sepatah kata terima kasih dari
dia ternyata lebih baik disampaikan dengan ekspresi serius dibanding dengan
senyuman.

Neia melanjutkan mempelajari kumpulan kabut.

Mungkin hanya Neia yang bisa melihatnya karena terlalu jauh, tapi dia yakin
dia tidak salah.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 149


Mungkin berbicara dengan paladin telah mengembalikan semangatnya, Neia
memutuskan untuk memberi tahu Kapten. Tetapi, dia masih berbicara dengan
Gustav.

“Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? “

“Sangat berbahaya untuk bergerak dalam kabut. Kita tunggu sedikit lagi, dan
jika tidak ada apapun, kita turun dari kuda dan istirahat. Kalau dipikir-pikir
lagi, apa ada monster yang mengeluarkan kabut di laut? “

“Tentu ada. Tetapi, tidak ada laut atau danau di dekat sini. Seperti kata Squire
Baraja.”

“Mungkin dia membuat kesalahan atau mengabaikan beberapa informasi?

“Dia tidak akan mengacaukan sampai seperti itu. Terus terang, dia membawa
kita selamat sepanjang perjalanan ke sini, kan? Ketika kita meninggalkan
Holy Kingdom, para demihuman yang berpatroli di dekat tembok yang rusak
juga tidak melihat kita. Kita tidak bisa melakukannya sendiri tanpa dia, kan?”

“Kita bisa menembus dengan paksa.”

Sekali lagi, hati Neia merosot.

Berapa kali dia frustasi karena membawa mereka sampai sini?

Kenangan muncul di benaknya, tentang bagaimana dia meminta mereka


untuk tinggal di belakang sementara dia membimbing dirinya dalam hujan
yang sangat dingin, merayap di tanah dan berlumpur untuk mencegah dirinya
tidak terlihat oleh skill ranger tipe penyergap.

Jika dia terlihat, Neia pasti mati. Meski begitu, Neia terus melanjutkan
tekadnya untuk mati, berpegang teguh pada kepercayaan bahwa dia
melakukan ini untuk menyelamatkan orang-orang yang menderita.

Itu benar, aku tidak bekerja keras untuk mendapatkan pujian atau apapun.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 150


Dia mencoba berbicara sendiri. Bahkan jika Kapten menolak untuk mengakui
kontribusinya, orang lain pasti akan mengakui usahanya, bahkan jika mereka
tidak mengatakannya.

Ingin dipuji atau dihargai karena bekerja keras hanyalah keegoisan seorang
manusia. Inilah artinya menjadi penyelamat umat manusia. Merasakan sakit
sendiri, membuat diri sebagai perisai, semua untuk menanggung rasa sakit
dan penderitaan orang-orang adalah tugas seorang paladin. Tentunya
Kapten harus sama. Tetap saja ... bisakah dia mengecilkan suaranya? Tidak,
mungkin mereka berdua mengira kalau mereka sudah berbicara cukup pelan.

Mereka berdua masih berbicara.

Setelah ditinggalkan, Neia berpikir bahwa mereka seharusnya tidak fokus


berbicara dan terus mengawasi lingkungan sekitar. Terutama Remedios, yang
memiliki indera pendeteksi bahaya dan kemampuan bertarung seharusnya
bisa merespon dengan lebih baik daripada orang lain.

Neia menghilangkan rasa frustrasi di dalam hatinya, dan memusatkan


perhatian pada bayangan di kabut. Juga karena dia belum memperoleh
kembali kekuatan yang dibutuhkan untuk memanggil mereka lagi, dan juga
karena dia tidak ingin terus mendengarkan percakapan mereka.

Kemudian --- mungkin kabut itu telah terbelah oleh aliran angin --- untuk
beberapa saat, Neia dengan jelas melihat sekilas bayangan anjungan kapal.

Eh? Tidak mungkin ... apa itu ... kapal?

Benar, Neia telah membedakan bentuk sebenarnya dari bayangan itu; sebuah
kapal yang melayang di atas laut.

Selain itu, itu adalah kapal besar, mirip dengan kapal galleass. Kejadian itu
cuman sebentar, dan segera terselubung lagi oleh kabut tebal, meski dia tidak
yakin kalau dia benar-benar melihat sebuah kapal.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 151


Kapal galleass (Source : wikipedia)

Tentu saja, hal seperti itu tidak mungkin diterima oleh akal sehat.

Informasi yang dia miliki tidak bisa dibuktikan, Gustav sendiri sudah
mengatakan tidak ada danau di sekitarnya. Tidak, kalaupun ada, hanya orang
gila yang akan mengapungkan sebuah galleass di danau.

Jika ini adalah wilayah pesisir, mungkin saja mereka menggunakan kapal tua
sebagai benteng atau memindahkannya ke lahan tandus untuk tujuan lain.
Sebenarnya, ada beberapa contoh di Holy Kingdom. Tetapi, melakukan hal
yang sama di pedalaman tidak mungkin untuk dilakukan.

Aku melihat sesuatu, kan?

Itulah cara terbaik untuk memikirkannya. Meski begitu, matanya menolak


meninggalkan arah itu, mengamatinya berulang-ulang.

“... Jadi kau memang melihat sesuatu, ya?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 152


Menanggapi pertanyaan dari knight yang telah dia ajak bicara tadi, Neia
terkejut

“Eh !? “

“Kau baru saja mengamati arah itu, yang berarti kamu melihat sesuatu di
sana, bukan?”

“Ah? Tidak, itu ... “

Aku melihat bayangan yang kelihatan seperti kapal. Jika dia benar-benar
mengatakan itu, mereka mungkin mengira dia gila. Tentu saja, Neia akan
melakukannya. Dalam hal ini, apa yang harus dia katakan?

“Tidak masalah jika kau salah, tapi bisakah kau memberi tahuku jika kau
melihat sesuatu? Itu akan membantu jika ada sesuatu yang terjadi di sana.”

Itu adalah pendapat yang sempurna.

Dia melihat sekeliling. Semua orang mendengarkan pembicaraan Neia


dengan paladin, semua mata menatap Neia. Keadaan kembali seperti biasa,
dia tidak bisa hanya menggertak dengan mengatakan “Oh, aku melihat
sesuatu”.

“..Ah, saya hanya merasa ada bayangan hitam besar di luar sana.”

“Apakah itu bayang-bayang monster yang besar?”

Orang yang paling tidak ingin didengar oleh Neia adalah orang yang
melemparkan masalah dengan kata-kata... Sialan, jangan tanya aku,
pikirnya, tapi jelas dia tidak bisa mengatakannya.

Neia menghela napas beberapa puluh kali di dalam hatinya sebelum


menjawab:

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 153


“Tidak, tidak seperti itu. Saya merasa ada bangunan atau sesuatu yang
serupa.”

“...apa kau benar-benar melihatnya?”

“Saya tidak terlalu yakin, rasanya seperti itu. Tapi, Kemungkinan besar saya
salah. “

“Sebuah bangunan? Sebuah benteng Sorcerous Kingdom atau sesuatu seperti


itu? “

“kami juga belum pernah melihat apapun yang terlihat seperti Benteng
Sorcerous Kingdom di dekat jalan, atau di dekat desa. Mereka tidak mungkin
membangunnya di luar perbatasan. “

Meskipun dia merasa bahwa itu adalah sebuah kapal, akan lebih meyakinkan
untuk mengatakan bahwa itu adalah bangunan yang tampak seperti sebuah
kapal daripada mengatakan bahwa dia telah melihat sebuah kapal.

“Aku mengerti ... bagaimana menurutmu, Gustav?”

“Saya percaya padanya. Meskipun --- kamu belum membuktikan bahwa itu
adalah sebuah bangunan, kan?”

“Ya, itu hanya sesaat. Mungkin juga sesuatu yang beda.”

“Kapten Custodio, bagaimanapun, saya pikir menunggu di kabut adalah


pilihan terbaik. Saya tidak berpikir benteng Sorcerous Kingdom akan
mengizinkan orang asing untuk masuk.”

“Masuk akal. Ayo kita lakukan, kalau begitu. Semua orang, tetap waspada.”

Dia dijawab dalam satu suara oleh semua orang, termasuk Neia.

Sementara mereka semua berpura-pura waspada, perhatian semuanya terfokus


pada satu titik. Karena semua orang ingin mastikan apa yang telah dilihat
Neia.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 154


Kabut tebal terus mengaburkan semua penglihatan, dan ketika semua orang
mulai kehilangan minat pada bangunan itu, sesuatu terjadi.

“-Apa !?”

Neia dan knight di sebelah kanannya tersentak kaget. Sebuah bayangan


bergerak dalam kabut tebal.

“A-apa? Apa itu?”

Neia tidak bisa menjawab pertanyaan sang paladin. Mengatakan itu sebuah
kapal adalah perkataan gila.

“Apakah bayangan itu ... bergerak? Bukankah itu bangunan?”

Pertanyaan Kapten sangat masuk akal. Tetapi, karena Neia tidak


memberitahunya apa sebenarnya itu, semua yang bisa dia simpulkan itu
tampak seperti bangunan.

“Ketika saya melihatnya, itu tampak seperti ... “

“Tapi sekarang itu bergerak, kan? Dan juga ... bayangan itu tampak semakin
gelap; apakah itu menuju jalan kita?”

Benar, jika itu benar-benar sebuah kapal, maka bisa bergerak ke arah mereka.
Dengan kata lain, kapal itu adalah kapal yang bisa berlayar di darat.

Bagaimana bisa ... itu tidak mungkin ...

bahkan orang-orang selain Neia bisa melihat seperti apa bentuk aslinya.

Bentuk sebuah kapal itu tak terbantahkan, dan kapal itu bergerak seolah-olah
sedang berlayar di atas ombak. Deretan dayung tebal berjejer dan menonjol
dari sisi-sisinya, mendayung seperti mereka benar-benar mendorong air.

“Apa kau bercanda?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 155


Kata-kata terkejut keluar dari mulut Remedios yang berbicara mewakili
semua orang dalam kelompok tersebut.

“Apakah kapal-kapal Sorcerous Kingdom berjalan di darat? Negara pelosok


yang memiliki semua macam hal yang mengejutkan ...”

Tidak, tidak, tidak seperti ini juga, Neia berkata dalam hatinya. Dia mungkin
bukan satu-satunya yang berpikir seperti itu.

“Sebuah kapal yang berjalan melewati kabut ... sepertinya saya ingat pernah
mendengar tentang sesuatu seperti itu sebelumnya ...”

“Aku berharap padamu, Gustav! Ayo, coba ingat, aku yakin kamu bisa
melakukannya. Kamu mengajariku banyak hal dulu, aku yakin kamu bisa
melakukannya. Benar, mau aku pijat kepalamu?”

“Tolong jangan lakukan itu. Lagi pula, saya bukan orang bijak atau apapun.
Hanya karena Kapten kita tidak punya pendapat tentang itu, jadi
mengharuskan saya mengingat hal itu atas namanya.”

“... Karena yang perlu aku lakukan hanyalah bertanya padamu atau
Kylardos.”

“Sepertinya kami telah memanjakanmu terlalu banyak. Begitu kita mengirim


Jaldabaoth kembali ke neraka, saya akan memastikan kamu menebus semua
waktu belajar yang kamu tinggalkan.”

“Ah, terimakasih, saya ingat sekarang. Itu adalah Kapal Hantu. Saya dengar
beberapa pelaut membicarakannya, sebuah kapal yang muncul dari kabut.
Kapal yang harusnya tenggelam, tapi berlayar lagi, dan kapal itu dikendalikan
oleh undead. “

“Oh! Ya, aku pernah mendengar kalau Kapal Hantu didahului oleh kabut
tebal.... semua orang, bersiap! Jika itu Kapal Hantu, maka kita akan
menghadapi undead! Itu musuh!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 156


Bahkan para paladin tidak bisa menahan diri untuk tidak terguncang oleh
perintah Kapten mereka.

“Tunggu! Tungu dulu, Kapten Custodio! Sorcerous Kingdom yang


merupakan tujuan kita diperintah oleh raja undead, jadi bagaimana jika ini
adalah salah satu kapal Sorcerous Kingdom? “

“Apa!? Dia membawa Kapal Hantu ke lahan tandus dan kemudian


menggunakannya? ... Apa-apaan ini?”

Wajar bila Remedios akan tercengang. Undead bisa mengendalikan undead


lainnya. Tetapi, jenis undead apa yang bisa menempatkan Kapal Hantu, yang
pada awalnya berlayar di laut, di bawah komando seseorang?

Segera, kapal itu memperlihatkan dirinya secara menyeluruh.

Seperti namanya, Itu benar-benar kapal hantu.

kapalnya rusak, Ada lubang besar di sisi lambung kapal, dan papan-papan dek
melengkung ke atas di berbagai tempat.

Itu sangat besar, bahkan lebih besar dari kapal induk angkatan laut Holy
Kindom seperti “Hammer of the Holy King”. Jika tidak begitu rusak pastinya,
itu akan menimbulkan kesan kalau memiliki kekuatan yang luar biasa.

Yang terakhir dari ketiga tiangnya mengibarkan layar di bagian belakang


kapal, sementara yang lain memiliki layar persegi biasa. Tetapi, semuanya
robek dan compang-camping, dan tidak terlihat seperti bisa berfungsi untuk
mendorong sebuah kapal.

Ada kilauan yang tidak biasa pada haluan kapal yang menonjol keluar.
Terlihat sangat mengesankan, seperti dipoles. Selain itu, lampunya menyala
dengan cahaya sihir yang redup, dan memberi kesan bahwa kapal itu
membanggakan dirinya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 157


Setelah itu, bagian yang paling menarik adalah bendera yang berkibar di tiang
utama kapal. Itu adalah simbol Sorcerous Kingdom.

Kapal melayang satu meter dari tanah saat bergerak maju.

Segera, kapal melewati kelompok itu --- yang terdiam di tempat oleh
pemandangan aneh --- dari sisi mereka.

Tidak ada yang bisa bergerak, dan kemudian kabut mulai menipis. Apakah
kapal itu mengeluarkan kabut saat berlayar? Tidak, jika memang begitu, maka
kabutnya akan sangat tebal saat seseorang berada di dekat kapal, jadi mereka
seharusnya tidak bisa melihat lambung kapal. Mungkin seperti semacam
lapisan tersembunyi yang menyelimuti daerah sekitar kapal dengan kabut.

Atau mungkin itu adalah kurungan untuk menjaga mangsanya agar tidak
melarikan diri. Neia merasa takut dengan pemikirannya.

Sorcerer King ... seorang raja undead. Dia mungkin musuh yang paling
menakutkan dari semua musuh yang kami tahu.

Ketika dia mendengar bahwa dia telah memanggil kambing raksasa yang
tidak jelas bentuknya, dia membayangkan mereka sebagai domba yang
menggemaskan, jadi mungkin Neia telah meremehkan Sorcerer King.

Hal itu membuatnya tidak nyaman. Sama seperti bagaimana paladin


memandang undead sebagai musuh, undead mungkin menganggap paladin
sebagai musuh mereka juga.

Jika demikian, nasib kelompok mereka akan menjadi --- Meski begitu,
mereka tidak punya pilihan kecuali meminta bantuannya, untuk bertemu
dengan Momon, orang yang pernah bertempur dengan Jaldabaoth. Neia
menyeka keringatnya dengan telapak tangannya.

“... Kabutnya hilang. Semua orang, ayo pergi.”

Raja undead yang memerintah makhluk aneh ini.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 158


Neia mengumpulkan tekadnya.

Sorcerer King adalah undead, Tetapi dia mengizinkan manusia untuk hidup
... Orang macam apa dia sebenarnya? Yah, aku tidak akan bisa melihat sisi
lain dirinya, setelah semuanya dan menjadi seorang pengawal.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 159


Part 3
Dia bisa melihat bagian terluar E-Rantel --- ibukota Sorcerous Kingdom ---
dilapisi tiga dinding, dan ada sebuah gerbang mengesankan yang memisahkan
kota dengan daerah luar.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 160


Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 161
Namun, keduanya itu tidak begitu menarik perhatian Neia kecuali dua patung
raksasa yang mengapit pintu gerbang.

Patung itu menggambarkan undead aneh yang memegang tongkat yang


menyerupai ular melilit satu sama lain. Patung-patung itu mungkin dibuat
menurut rupa Sorcerer King, Ainz Ooal Gown.

Meski dari jauh, Neia bisa melihat detail patung yang rumit itu. Kemungkinan
besar, dia tidak akan bisa menemukan cacat di dalamnya bahkan di kaki
patung-patungnya.

Kemudian, dia melihat beberapa makhluk mirip manusia yang bekerja di


dekat patung-patung itu.

Eh? Ah ... bukankah mereka terlalu besar? Seberapa tinggi tembok itu?
Meskipun aku tahu patung-patung itu besar ... siapa orang-orang yang
bekerja di sana?

Yang lain sepertinya memiliki pertanyaan yang sama seperti Neia, dan para
paladin mulai mendiskusikan identitas makhluk mirip manusia itu.

“... Itu bukan manusia, kan?”

“Benar. Apa mereka raksasa? Walaupun, mereka kelihatannya mereka tidak


sama dengan raksasa gunung...”

Neia, hanya seorang squire, belum pernah melihat raksasa secara langsung
sebelumnya, tapi dia pernah mendengar tentang makhluk-makhluk itu selama
kelas pengetahuan monster.

Raksasa pada dasarnya manusia yang membesar, tapi selain tubuh mereka
yang kuat, mereka juga memiliki kemampuan rasial. Berkat kemampuan itu,
mereka bisa bertahan menghadapi lingkungan dimana manusia akan kesulitan
bertahan hidup, sehingga mereka biasanya membuat rumah di tempat seperti
itu. Mereka adalah spesies demihuman yang tidak banyak berhubungan
dengan manusia, yang hanya bisa hidup di dataran.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 162


Beberapa ras ada yang ahli dalam bidang sihir yang bahkan lebih maju
daripada manusia.

Ras saja tidak menentukan kebaikan atau kejahatan makhluk tertentu. Salah
satu dari tiga belas pahlawan adalah raksasa. Di Holy Kingdom, raksasa yang
dikenal dengan Sea Giants (raksasa laut) kadang-kadang muncul untuk
berdagang.

Kabarnya, raksasa pada umumnya adalah ras kasar dan berbahaya.

Contoh raksasa berbahaya yang ada di dunia manusia, satu yang harus
disebutkan adalah Giants Hill (raksasa gunung), yang tinggal di perbukitan.
Kerabat raksasa seperti troll dan sejenisnya juga cukup terkenal.

Masalahnya, apa yang dilakukan raksasa ini di kota undead?

“... Apa selalu ada raksasa di daerah ini? Apa dia menaklukkan mereka?”

“Apa Sorcerer King memerintah raksasa? Aku belum pernah mendengar hal
seperti itu sebelumnya.”

Seruan demi seru dari paladin itu bisa dimengerti.

Mereka mengumpulkan banyak informasi dalam persiapan perjalanan mereka


menuju Sorcerous Kingdom.

Tentu saja, banyak informasi yang tidak bisa dipahami, jadi mereka tidak
dapat dikatakan berhasil dalam tujuan mereka, tetapi masih dianggap
melakukan tanggung jawab mereka. Baik Kapal Hantu dan raksasa
merupakan sebuah misteri.

Apa Sorcerer King itu raksasa undead, pikir Neia. Tapi karakteristik
pembeda semacam itu seharusnya muncul dalam laporan intelijen mereka.

Saat itulah, Gustav mendatanginya dari belakang.

“Squire Baraja, sudah saatnya kita mengubah formasi. Pindah ke belakang.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 163


“Siap!”

Selama perjalanan mereka, Neia telah menjadi kepala formasi, tapi sekarang
setelah mereka berada di kota, Neia akan menempati posisi paling belakang.
Pada gilirannya, Remedios dan Gustav akan menggantikan posisi Neia di
depan.

“Kapten Custodio, akankah kita mengirim utusan untuk memberitahu tentang


kedatangan kita?”

Tentunya ada orang yang mewaspadai sekelompok orang dengan armor


lengkap dan membawa senjata yang muncul di dekat kota.

Oleh karena itu, ketika mereka memasuki sebuah kota atau desa Kerajaan,
mereka biasanya akan mengirim seorang paladin untuk memberi tahu mereka
bahwa mereka akan datang, kemudian kelompok tersebut akan mendekat,
membawa bendera Holy Kingdom. Itu adalah suatu kesopanan.

Setelah menerima izin Remedios, mereka mengirim seorang paladin maju.

Setelah sampai di gerbang menuju Sorcerous Kingdom, dia berbalik dan


kembali.

“Kapten, saya sudah memberi tahu penjaga Sorcerous Kingdom. Mereka


mempersilahkan kita masuk. “

“Begitukah, baiklah. Lalu ayo berangkat! Angkat bendera! Busungkan dada


kalian! Jangan mempermalukan nama paladin Holy Kingdom!”

Dengan begitu, kelompok tersebut perlahan-lahan menuntun kuda mereka


menuju Sorcerous Kingdom.

Akhirnya, mereka sampai di gerbang yang terlihat megah, begitu pula raksasa
yang bekerja di sana.

Raksasa tampak membersihkan patung-patung itu, seolah membuat patung-


patung yang indah itu jadi lebih indah.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 164


Mereka melirik penampilan raksasa itu, kulit mereka berwarna kebiruan,
Meskipun rambut dan kumisnya berwarna putih. Mereka tampak mengenakan
pakaian primitif yang terbuat dari sejenis kulit binatang, juga armor chainmail
(baju zirah yang terbuat dari logam dan fleksibel) yang dibuat dengan indah.

“Raksasa macam apa itu?”

Neia meneruskan pembicaraan dari barisan depan dengan semangat.

“Ini hanya dugaan, tapi saya pikir mereka seharusnya Frost Giants, kan?”

“H-mm ~” Remedios menjawab samar-samar. “Apa mereka kuat? Apa yang


bisa mereka lakukan?”

“... Oh tuhan, ... Frost Giant adalah raksasa yang hidup di iklim dingin, dan
mereka kebal terhadap suhu dingin. Sebaliknya, mereka lemah terhadap api. “

“Aku mengerti. Jadi jika kita harus melawannya, kita harus menggunakan
api, benarkah begitu? “

“Yah, sepertinya begitu. Petualang peringkat mithril harus bisa mengalahkan


mereka dengan mudah. Tetapi, mereka bisa berlatih dan belajar seperti kita,
dan terkadang Anda mungkin menjumpai seorang raksasa dengan skill
warrior. Karena itu, Anda harus berhati-hati.”

Itu adalah raksasa.

Yang bisa berlatih menjadi warrior, magic caster atau thief. Bukan hanya
manusia yang bisa melatih dirinya dalam teknik seperti itu. Meskipun
makhluk dengan keuntungan rasial umumnya tidak menyukai pelatihan
semacam itu, beberapa di antaranya akan berusaha untuk mendapatkan skill
semacam itu, dan membuat mereka menjadi lawan sangat sulit.

Ayah Neia berulang kali mengatakan kepadanya, “Monster yang mengerikan


mengintimidasi lawan dengan penampilan mereka. Tapi lawan yang hebat
terlihat tidak menakutkan.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 165


“H-mm ~ Yah, aku belum pernah melawan raksasa sebelumnya. Meski
begitu, Ogre adalah hal yang berbeda.”

“Berhati-hatilah agar anda tidak membuat marah mereka dengan menyebut


Ogre hampir sama seperti mereka. Untuk Sea Giant, paling tidak, akan seperti
membandingkan monyet dengan manusia. Tentu saja, itu rumor datang dari
seorang bard (penyair), jadi tidak ada yang tahu kebenarannya. “

“H-mm ~ Holy Kingdom tidak bisa menyewa Sea Giants, tapi Sorcerous
Kingdom bisa mempekerjakan Frost Giants. Manakah dari mereka yang lebih
kuat? “

“Saya khawatir saya tidak tahu jawabannya ...”

Meskipun Kapten jelas ingin Sea Giant lebih kuat, yang penting sekarang
adalah jenis perlakuan apa dihadapi Frost Giants di Sorcerous Kingdom.

Apakah mereka diperlakukan sebagai teman, diperbudak dengan kekuatan,


atau apakah pertukaran mata uang untuk layanan dalam hubungan yang saling
menguntungkan?

Tidak ada cara untuk mengetahui dari raksasa yang bekerja dengan diam.

Tetap saja, sepertinya Raksasa ini adalah pekerja yang sangat baik. Holy
Kingdom pernah bekerja sama dengan demihuman dulu, namun jika mereka
memperluas cakupannya, hal itu bisa berdampak terhadap banyak hal. .Tentu
saja, Holy Kingdom tidak akan pernah melakukan hal itu lagi.

Memang, ada ras seperti Mermen, memiliki sejarah panjang dalam kerja sama
dengan Holy Kingdom. Tetapi, kenangan perang dengan demihuman tetap
ada, jadi tidak akan pernah bisa diterima.

Apakah Sorcerous Kingdom hanya menerima raksasa? Atau apakah itu juga
terjadi pada ras aneh lainnya. Jika dia menemui demihuman di sini mirip
dengan orang-orang yang telah menyerang Holy Kingdom, dapatkah dia
mengendalikan kemarahan di dalam hatinya?

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 166


Tidak, jika aku tidak mengendalikan diri ...

Misalnya, apa jadinya jika dia bertemu dengan Snakeman disini? Mungkin itu
Snakeman yang berasal dari tanah yang jauh dari Holy Kingdom, dan hidup
damai dengan manusia di negara ini. Sepertinya tidak mungkin menggunakan
perasaanya untuk mencegah orang lain menunjukkan permusuhan, tetapi
mengingat keadaan sekarang, mereka harus melakukan itu.

Neia tampak gelisah di belakang Remedios.

Bisakah dia melakukannya?

Dia merasa menggelengkan kepalanya. Khawatir karena Remedios yang


menjadi sangat kasar. Dia adalah pemimpin rombongan diplomatik ini, dan
dia bekerja untuk menyelamatkan negara. Dia pasti akan melakukan sejauh
itu.

Menghawatirkan dia sepertinya terlalu tidak hormat padanya.

“Bisakah kita masuk seperti ini? Bagaimana kalau masuk melalui gerbang
lain?”

Pintu gerbang mungkin terbuka, tapi raksasa masih bekerja disana. Dia
khawatir apakah mereka keberatan dengan lewatnya manusia di kaki mereka.

“Kita akan masuk seperti ini. Jika ada kabar bahwa utusan Holy Kingdom
masuk melalui pintu lain karena mereka takut pada raksasa, kita akan menjadi
bahan tertawaan. “

“... Siap. Kami akan mematuhi instruksi Anda, Kapten.”

Dan begitulah, kelompok tersebut maju menuju gerbang.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 167


Untungnya, para raksasa yang memperhatikan mereka kemudian
menghentikan pekerjaan mereka sebentar, membiarkan mereka lewat tanpa
masalah. Neia merasa kalau ini bukan niat baik terhadap manusia lebih
mengacu ke perasaan misterius terhadap para pengunjung Sorcerous
Kingdom ini.

Biasanya, mereka akan berhenti di luar gerbang, tapi karena mereka sudah
mengirim seseorang untuk memberitahukannya, mereka diantar oleh prajurit
manusia yang terlihat seperti penjaga jalan, kelompok tersebut melewati
gerbang, di bawah cahaya lentera sihir.

Penerangan mereka berbeda dari matahari, dan kuda perang yang terlatih
bergoyang-goyang di bawah sinarnya.

“Selamat datang di E-Rantel, kota Sorcerous Kingdom. Apakah ini pertama


kalinya Anda berkunjung ke sini, paladin yang terhormat? “

“Ahh, iya”

“Saya mengerti. Lalu, mohon maaf, tapi bisakah Anda turun dari sini?”

Mungkin ini pemeriksaan bagasi, pikir Neia. Meskipun agak tidak masuk
akal untuk melakukannya dengan orang-orang yang menyebut diri mereka
utusan dari negara lain, mereka benar-benar melakukannya.

Tidak ada protes saat kelompok tersebut turun dari kuda mereka dan
mematuhi instruksi tersebut. “Silahkan lewat sini” Membawa mereka ke pintu
besar di samping pintu gerbang.

Secara umum, ini seharusnya menjadi menara samping, kombinasi dari barak
pasukan dan basis pertahanan.

“Silahkan masuk kesini. Kota ini berbeda dengan kota-kota di Kingdom


ataupun Empire karena memiliki bermacam-macam lokasi yang berbeda di
dalamnya, sehingga pengunjung pertama kali harus menghadiri workshop
(pelatihan/lokakarya) di ruangan depan.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 168


“Workshop? “

“Benar. Hal ini untuk mengurangi gangguan yang tidak terduga. Hanya
orang-orang yang telah menghadiri workshop yang bisa masuk kota. Jadi
bagaimana?”

Mereka datang sejauh ini, jadi jelas mereka tidak bisa menolak permintaan
untuk hadir. Meskipun sudah diduga, jawaban Remedios pasti adalah
“Baiklah”.

“Kalau begitu, bolehkah saya meminta agar Anda memberikan senjata Anda
dan kami akan memindahkannya ke tempat penyimpanan kami?”

Tentu saja, mereka tidak dapat menolaknya, tapi seperti biasanya, Remedios
terlihat berekspresi cuek (mengabaikan) di wajahnya.

Pedang Remedios adalah harta divine Holy Kingdom. Hanya dengan


membawanya, dia bahkan tidak perlu berlutut di hadapan Holy King. Dia
tidak bisa menyerahkan harta seperti itu bahkan sebelum bertemu dengan raja
dari suatu kerajaan, dan setelah mendengarnya, prajurit tersebut mengangguk
paham.

“... Kalau begitu semuanya, silahkan masuk dan tetap seperti saat pertama
kali anda masuk. Anda semua dipersilahkan membawa pedang anda,
membawa pedang dimaksudkan untuk memastikan keselamatan anda sendiri.
Kalau begitu, tolong berjanji pada saya kalau anda tidak akan menarik pedang
anda, meskipun anda menginginkannya. Jika anda tidak dapat melakukan itu,
sebagai gantinya saya menyarankan anda untuk segera meninggalkan kota
ini.”

“Mengerti. Kami akan membayar kepercayaan yang telah Anda tunjukkan


agar kami dapat membawa pedang kami, kami tidak akan menarik senjata
kami saat kami berada di dalam.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 169


Remedios menyentuh dadanya --- ke lambang Holy Kingdom --- apakah dia
telah membuat pernyataan. Dia bersumpah melakukannya atas
kehormatannya sebagai paladin dari Holy Kingdom.

“Kalau begitu saya akan memercayai Anda. Pertama-tama, saya akan


meminta penjaga untuk melangkah keluar.”

Di Holy Kingdom, itu adalah sumpah mutlak yang bahkan mungkin


mengejutkan orang-orang yang melihatnya, tapi diterima dengan lebih baik di
negara lain.

Setelah respon yang datar, penjaga mengetuk pintu. Setelah itu, pintu
perlahan terbuka, dan tiba-tiba muncul di depan mata mereka ---

Neia mengeluarkan suara “Aiiiieeee” dengan nada yang berada di antara


sesak napas dan menangis.

Makhluk yang perlahan muncul itu sangat besar bahkan disegala sisinya.

Makhluk itu berarmor hitam lengkap ditutupi dengan warna merah yang
menyerupai pembuluh darah, dan berduri. Tanduk iblis menonjol dari
helmnya, dan helmnya yang terbuka di bagian wajahnya menunjukkan wajah
manusia yang membusuk. Kantung mata yang kosong itu berisi titik-titik
cahaya merah yang terlihat penuh dengan kebencian dan haus darah.

Suhu di dalam ruangan mulai menurun, seakan kegelapan baru saja


ditumpahkan.

“Tolong jangan menarik senjata Anda!”

Bahu semua orang bergetar karena teriakan penjaga.

“Tidak ada yang akan terjadi jika Anda tidak menarik pedang Anda! Tapi jika
Anda melakukannya, Anda akan dibunuh seketika! Setelah itu, Anda akan
mengalami penderitaan abadi! Tolong jangan membuat saya harus
menyaksikan sesuatu seperti itu lagi!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 170


Teriakannya yang sedih terdengar seperti dia pernah mengalami hal seperti ini
sebelumnya. Apa dia pernah melihat kejadian seperti itu dulu?

Undead itu perlahan memandangi Neia dan yang lainnya. Ada perasaan
bahwa undead menunggu mereka mengayunkan pedang mereka.

“... Dan undead ini adalah ...?” Suara Remedios bergetar samar saat dia
berbicara.

“Mereka adalah penjaga yang ditempatkan di seluruh kota ini dalam jumlah
besar. “

“.. benarkah?”

Suara gemetar Remedios ada di antara terkejut, ketakutan dan kekhawatiran.


Neia merasakan hal yang sama seperti dirinya. Tidak terpikirkan bahwa
sebuah negara akan memiliki begitu banyak kekuatan luar biasa seperti itu.

“A-ah, permisi. Apakah makhluk undead ini berada di bawah kendali Yang
Mulia --- Sorcerer King?”

Penjaga itu mengangguk menanggapi pertanyaan Neia yang terkejut.

“Benar. Juga, Dia mengatur undead yang lebih kuat daripada yang di sini.”

“Apakah itu tidak berbahaya?”

Prajurit tersebut segera menanggapi pertanyaan Gustav. Dia terdengar seperti


sedang ingin mencurahkan isi hatinya pada Gustav.

“Ya, sampai saat ini, tidak ada insiden di kota dimana orang terbunuh tanpa
provokasi.”

Undead adalah makhluk yang membenci makhluk hidup. Sebagai seseorang


yang benar-benar bisa mendominasi mereka dan menjauhkan mereka dari
membahayakan makhluk hidup, Sorcerer King haruslah orang yang benar-
benar luar biasa. Neia sangat terkesan dengan kekuatan Sorcerer King.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 171


“ ...Saya paham. Ah. Lalu, bisakah Anda membawa kami ke dalam ruangan?”

“Silakan ikuti saya.”

Undead hitam itu perlahan melangkah menjauh dari pintu, dan prajurit itu
dengan berani berjalan melewatinya. Sebaliknya, Neia dan yang lainnya
sepertinya saling memandang untuk melihat siapa yang akan pertama kali
melakukannya.

Meskipun dia mengatakan bahwa undead ini diperintah oleh Sorcerer King,
hubungan tersebut tidak terlihat oleh mata telanjang.

Hal ini membuat berjalan di depannya, beberapa kali lebih menakutkan bagi
mereka daripada pergi sebelumnya, katakanlah, seekor binatang buas yang
tidak terikat, tapi tidak akan menyerang karena sudah kenyang. Remedios
berencana untuk maju lebih dulu, tapi Gustav menghentikannya. Setelah itu,
dia menatap Neia.

Jadi aku yang mencobanya, yha.

Tidak ada yang salah dengan logika itu ketika seseorang menganggap
hidupnya paling tidak berarti jika hilang. Meski begitu, meski tekad mereka
melindungi yang lemah, squire mereka sendiri berbeda.

Neia menguatkan dirinya untuk apa yang terbentang di depan, memejamkan


mata, lalu melangkah maju.

Setelah melangkah beberapa langkah ke depan, dia perlahan membuka


matanya. Dia belum dipotong. Dia mempercepat langkahnya, dan tergesa-
gesa bergerak melewati undead itu.

Setelah melihat Neia menyeberang dengan selamat, paladin lainnya


mengikuti di belakangnya. Pada akhirnya, tidak ada yang diserang, dan
mereka sampai di tempat tujuan.

Prajurit itu membuka pintu, memperlihatkan beberapa meja dan banyak kursi
sederhana.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 172


“Silakan tunggu di ruangan ini untuk sementara waktu. “

“Mengerti. Terima kasih telah membawa kami ke sini.”

Remedios menyentakkan dagunya, dan Gustav mengeluarkan sebuah kantong


kecil dari tempat penyimpanan dan menyerahkannya kepada prajurit yang
membawa mereka ke sini. Itu tip.

“Tolong jangan!”

Penolakannya begitu sengit sehingga hampir seperti ratapan keputusasaan.

Prajurit itu meletakkan tangannya di atas kepalanya, sama sekali tidak mau
menyentuh kantong itu.

Semua orang terkejut dengan reaksinya, sepertinya Neia juga. Dia tidak bisa
memikirkan mengapa prajurit tersebut bereaksi dengan sangat dramatis.

“Kita semua diberi gaji oleh Yang Mulia, jadi tolong izinkan saya menolak
kebaikan Anda.”

“Tapi, tapi karena Anda memberi kami layanan ... Dan ini bukan jumlah yang
sangat besar, kan? “

“Tidak, tidak perlu untuk itu. Saya akan menunggu di luar sampai seminar
selesai.”

Si prajurit dengan cepat keluar dari ruangan. Orang-orang yang tersisa saling
pandang, bingung dengan reaksi keras prajurit tersebut.

“Apa itu baik-baik saja?”

“Dia bilang tidak, jadi tidak ada yang bisa kita lakukan.”

Tip itu wajar. Meski tidak ada tip tidak jadi masalah, kebanyakan orang kaya
mempraktekkan tip.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 173


Tentu saja, beberapa orang melakukannya untuk meminimalkan waktu yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan bagasi dan meminta orang untuk mengurus
berbagai masalah sederhana, tapi mereka tidak melakukan permintaan
semacam itu.Terus terang, mereka hanya melakukan apa yang diharapkan
dari orang-orang di tempat mereka.

Jika itu adalah instruksi dari Sorcerer King, lalu apa tujuannya melakukan
itu?

“Kita tidak diberitahu ke mana harus duduk. Jadi duduk secara bebas,
begitu.”

Setelah semua orang duduk seperti yang diarahkan Kapten, beberapa saat
berlalu sebelum pintu dibuka sekali lagi. Neia berbalik, lalu matanya melebar.

Wujud yang telah masuk bukanlah manusia. Itu adalah makhluk yang
spesiesnya memiliki tubuh bagian atas manusia dan tubuh bawah ular, seekor
Naga.
(TL: Ras Naga yang ada di volume 8 yang dibicarakan)

Ada beberapa cabang ras Naga --- misalnya, Naga Laut yang kadang-kadang
muncul di pantai Holy Kingdom --- tapi subspesies yang satu ini tidak jelas.
Meskipun semua demihuman tidak memiliki niat baik pada umat manusia,
tetapi Neia tidak merasa takut. Semua ini berkat undead hitam itu.
Dibandingkan dengan itu, setidaknya dia bisa memberikan respon yang
rasional terhadap hal ini.

Ah! Apa itu semua? Undead yang menakutkan itu bukan hanya dimaksudkan
untuk menakut-nakuti orang, tapi untuk mematikan rasa keterkejutan mereka
ketika melihat demihuman? Dan juga mereka benar-benar telah
mempertimbangkan banyak hal untuk membiarkan demihuman hidup
berdampingan dengan manusia ...

Tampaknya Sorcerer King bukan hanya undead yang kuat.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 174


Naga merayap melewati ruangan yang sunyi, tak memperhatikan tanggapan
kelompok tersebut saat berada di depan mereka, lalu dia membungkuk
sedikit.

Ryurarius Spenia Ai Indarun, Naga yang ada di Volume 8

“Terima kasih sudah menunggu manusia terhormat yang ingin masuk kota.
Saya adalah petugas imigrasi Sorcerous Kingdom, Ryurarius Spenia Ai
Indarun. Jadi, ini bukan merupakan panggilan yang akan membuat saya akan
akrab dengan anda, jadi tidak perlu mengingat nama itu. Lalu, tanpa basa-basi
lagi, mari kita mulai. Saya akan secara singkat menjelaskan perbedaan antara
tinggal di kota ini dan kota-kota sekitarnya, dan juga hal-hal yang harus
disadari ... pertama, menarik (menggunakan) senjata di dalam kota dilarang
keras.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 175


Itu adalah peringatan yang sangat wajar, dan Neia membiarkan ketegangan
mengalir keluar dari bahunya.

“Mm, banyak yang menganggapnya sebagai pengingat biasa,” Ryurarius


menunjuk wajahnya dengan jari yang ramping. “Itu sudah tertulis diwajahmu.
Tetapi, saya ingin Anda mengingat bahwa banyak ras berjalan di jalanan
Sorcerous Kingdom. Anda telah melihat undead mengangkat kepala mereka
tinggitinggi dan berjalan dengan bangga. Bahkan jika mereka menyerang
Anda sebagai makhluk yang berbahaya, menarik senjata Anda ke mereka
tanpa provokasi akan menjadi kejahatan serius, kan?”

“Sebentar. Apakah itu berarti kami harus melarikan diri jika ada bahaya?”

“Bukan itu masalahnya. Bahkan jika ada bahaya di kota, tak satu pun dari
mereka akan menyakiti Anda. Meski begitu, ada kasus di mana orang merasa
takut, mereka merasa kalau dia bisa diserang kapanpun, dan karena itu
mereka menarik senjata mereka. Itulah yang saya bicarakan. “

“Bisakah Anda yakinkan kami tidak akan diserang? “

“Oh iya ... Dari sekian banyak makhluk berbahaya yang melewati tempat ini,
mereka yang paling mengkhawatirkan adalah bawahan Yang Mulia.”

Ryurarius tersenyum lelah.

“Setelah Anda tinggal di sini lebih dari satu hari, kekhawatiran Anda akan
berkurang dan Anda tidak akan lagi keberatan dengan mereka. Nah, hari
pertama adalah masalah terbesar. Ah, tentu saja, menarik senjata Anda untuk
membela diri diperbolehkan”

“Saya paham. Jadi tidak apa-apa asalkan dilakukan untuk membela diri. “

“Mm, benar. Selain itu, sihir pengontrol pikiran akan digunakan dalam
penyelidikan kejahatan di kota ini. Ingat itu.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 176


Mata Neia melotot. Dia juga bukan satu-satunya yang mungkin
melakukannya. Kegaduhan meletus di antara para paladin. Sebagai
perwakilan mereka, Remedios menyatakan pendapatnya.

“Sebentar. Apakah itu hukum negara Sorcerous Kingdom? Apakah


penggunaan sihir diizinkan? Apakah di pengadilan juga menggunakannya?”

Secara umum, sihir pengontrol pikiran tidak digunakan saat menanyai orang
tentang kejahatan. Misalnya, dengan menggunakan「Dominate」, seseorang
bisa membuat siapapun menjadi penjahat untuk jangka waktu yang singkat.
Dengan menggunakan 「Charm」, orang bisa memanfaatkannya untuk
kejahatan apapun. Fakta bahwa magic pengontrol pikiran dapat digunakan
untuk mengetahui pelaku pelanggaran dipandang sebagai tindakan biadab,
perbuatan kejam.

“Pengadilan juga menggunakan cara yang sama. Oh, saya bisa pastikan
bahwa Yang Mulia tidak akan memaksa Anda untuk mengatakan
ketidakbenaran. Pada saat itu Anda tidak perlu khawatir.”

Bagaimana mungkin ada yang percaya? Penggunaan sihir pengontrol pikiran


berarti sekali bahwa sebuah bangsa memutuskan seseorang adalah individu
yang berbahaya, mereka bisa membuatnya tampak sebagai penjahat dan
kemudian menghakiminya. Tidak ada manusia yang mempercayai undead
yang belum pernah mereka temui sebelumnya.

Tidak ada yang mengatakan itu, tapi mereka semua mungkin merasakan hal
yang sama.

“Dan juga, saya ingin bertanya ... jika Anda tidak mau masuk, apakah Anda
akan segera pulang?”

“...Tidak, kami tidak bisa melakukan itu. Tolong izinkan kami masuk. “

“Oh, itu jawaban yang cepat. Pedagang akan meminta waktu dan kemudian
berdiskusi di antara mereka sendiri. Kemudian, mari kita lanjutkan.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 177


Setelah itu, Ryurarius menyinggung bagaimana “kuda undead menarik
gerbong di sepanjang jalan” dan hal-hal aneh lainnya yang seolah tidak
dipahamu pikirannya. Tetapi, ketika dia berkata, “Kadang-kadang ada Dragon
yang terbang di atas kepala anda, jadi jangan khawatir atau membiarkan kuda
Anda mengamuk,” wajahnya berkerut.

Memiliki Dragon yang terbang di atas sebuah kota bukan hanya “kejadian
besar”.

Dragon adalah makhluk yang bisa melawan siapapun bahkan pahlawan yang
dipersenjatai lengkap dan dipersiapkan sekalipun bisa kalah dalam
pertarungan melawannya. Itulah sebabnya semua warrior bermimpi
membunuh Naga. Membunuh makhluk yang sangat unggul dengan kekuatan
yang mereka asah, rekan dan senjata mereka adalah perbuatan yang mulia,
dan perbuatan itu hanya bisa dilakukan oleh warrior paling hebat.

Tentunya akan menimbulkan gangguan besar jika Dragon seperti itu muncul
di tempat kediaman manusia.

Undead bukan masalah, karena kami sudah melihat mereka sebagai penjaga,
tapi Dragon ... tidak, masih, mendapati satu terbang di atas kepala sebagai
penjaga harusnya bukan masalah, kan? Juga, mereka memiliki banyak
kategori usia, dan kekuatan mereka sangat bervariasi tergantung pada usia
mereka ... bayi Dragon yang baru menetas masih disebut Dragon. Tetapi,
Dragon kecil seperti itu lebih mudah dikendalikan daripada undead tadi.

“Kalau begitu, begitulah. Terima kasih sudah mendengarkan. Sekarang,


bisakah Anda mengikuti prajurit itu kembali ke gerbang setelah Anda
meninggalkan ruangan ini? “

“Maafkan saya, tapi bolehkah saya mengajukan pertanyaan?” Remedios


mengangkat tangan. “Hm? Dan apa itu? “

“Anda tidak bermaksud membunuh atau memakan kami, kan? “

“Sepertinya saya mungkin pernah berpikir untuk melakukannya di masa lalu.


Tetapi, itu sangat dilarang sekarang. Selain itu, setelah melihat Yang Mulia,

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 178


saya merasa tidak ada gunanya bermusuhan dengan makhluk lemah seperti
saya.”

“Apakah Yang Mulia benar-benar kuat?”

Ryurarius tersenyum lelah.

“Dia sepuluh kali lebih kuat dari yang bisa Anda bayangkan. Tangan
kanannya, bahkan bawahannya sangat kuat ... terus terang saja, tidak ada kota
yang lebih aman daripada yang dikuasai Yang Mulia.”

Mungkin dia sedang memikirkan sesuatu, tapi Remedios terdiam.

“Saya tidak tahu kenapa Anda datang kesini. Tetapi, saya beri beberapa
nasihat bijak, oleh seorang teman lama --- teman sebaya yang terpercaya ---
melatih tubuhnya. Menyatakan pertentangan dengan Yang Mulia akan sangat
bodoh. Anda lebih baik melayani dengan segera bersujud dan memohon
untuk rahmat-Nya.”

Ada maksud yang jelas dari kata-kata itu. Meskipun dia mengatakan bahwa
dia telah mendengarnya dari seorang teman, tapi lebih seperti pengalaman
pribadi Ryurarius.

“Terima kasih atas saran Anda.”

Remedios berdiri, diikuti yang lain. Neia membungkuk pada Ryurarius dari
tempat dia berdiri di belakang kelompok itu sebelum meninggalkan ruangan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 179


Part 4
Mereka berjalan disepanjang jalan E-Rantel. Tujuan kelompok mereka adalah
penginapan yang direkomendasikan oleh penjaga gerbang kepada mereka
sebagai tempat berkelas tertinggi di kota ini, Shining Gold Pavilion.

Neia menatap kerumunan orang di sepanjang jalan.

Kata-kata Ryurarius telah memberinya kesan kalau negri ini dipenuhi oleh
demihuman dan undead. Namun, kenyataannya benar-benar berbeda ---
sebagian besar pejalan kaki disini adalah manusia.

Satu-satunya undead yang dilihatnya adalah kelompok undead yang sama


seperti yang mereka lihat di dekat gerbang kota, serta undead berbentuk kuda
dengan tulang dan kabut yang menarik kereta(kayak delman). Tidak ada jenis
lain selain mereka.

Di sisi lain, ada banyak jenis demihuman.

Sekelompok Goblin berbaris di jalan-jalan dalam formasi rapat, masing-


masing memancarkan aura seorang veteran yang berpengalaman. Hal itu
segera menghancurkan kesan Neia dari Goblin. Tidak, bukan hanya Neia
yang seperti itu. Paladin juga mengalami hal yang sama.

Ada juga demihuman dengan wajah kelinci berseragam maid serta berdiri
dengan dua kaki, demihuman mirip katak, tapi dia hanya melihat satu contoh
dari masing-masing mereka di kota.

Rasanya lebih normal dari yang aku bayangkan ... yah, bukannya senormal
itu, tapi tetap saja, ini cukup mirip dengan negri manusia. Hampir sulit untuk
mengatakan kalau ini berada dibawah tekanan kekuasaan dari raja undead
yang mengerikan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 180


Tak ada rasa takut di wajah warga yang berjalan di sepanjang jalan. Neia
tidak yakin ini karena mereka telah menyerah, mereka sudah terbiasa, atau
mereka memutuskan tidak perlu khawatir tinggal dengan undead. Namun,
tidak ada tanda-tanda kekacauan di jalanan. Terkadang, dia bahkan
mendengar suara anak tertawa.

Aku kira. Ini jauh lebih baik dibanding Jaldabaoth.

Saat itu, Remedios tiba-tiba menghentikan kudanya. Karena pemimpin


mereka, yang berjalan di barisan terdepan kelompok berhenti, mereka tidak
punya pilihan lain selain mengikutinya.

“Permisi, Dwarf-san. Apa aku boleh bertanya?”

Remedios sedang berbicara dengan tiga dwarf yang sedang bekerja di pinggir
jalan. Ada juga tiga skeleton undead yang melakukan penggalian tanah di
bawah perintah para dwarf.

Kejutan budaya (culture shock) yang dia alami setelah memasuki kota itu
begitu besar sehingga dia sekarang tidak memperhatikan skeleton undead itu.
Bahkan dia sedikit merasa lega karena dia melihat lawan yang dia bisa
kalahkan.

“Apa? Siapa kalian? Dari negara mana asal kalian? “

“Saya minta maaf karena telah berbicara sambil menunggangi kuda. Kami
berasal dari Holy Kingdom, dan kami mencari Shining Gold Pavilion. Apa
kamu tau dimana tempatnya? “

“Shining ... Shining Gold Pavilion? Ahhh, itu tempat yang berkelas.”

Para dwarf itu memberi mereka penjelasan yang kurang jelas. Namun, itu
sedikit berbeda dari apa yang dikatakan penjaga gerbang kepada mereka, dan
sepertinya mereka salah jalan.

Namun, tujuan sebenarnya bukan untuk menanyakan arah.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 181


“Aku mengerti. Terima kasih banyak. Gustav, beri mereka imbalan sebagai
balasannya.”

Gustav turun dari kudanya dan mengeluarkan sekantong kecil koin.

“Ahh tidak perlu aku hanya menunjukan jalan saja?”

“Tidak apa-apa. Lagi pula, kami telah menggangu pekerjaan Anda. “

“Benarkah? Terima kasih banyak.”

Dwarf menerima hadiah Gustav, dan tersenyum.

“Yha, ketika kami mendapatkan beberapa bantuan, kami akan berterima kasih
atas nama seluruh warga Holy Kingdom untuk itu.”

“Tidak, tidak perlu ... ngomong-ngomong, apa yang kalian lakukan di sini? “

“Hm? kamu tidak tahu? Kami sedang membangun jalan. Yang Mulia sendiri
memintanya dari kami. Meskipun sebagian besar penduduk yang melakukan
pekerjaannya, kami di sini untuk hanya sebagai konsultan.”

Gahahahaha, para dwarf tertawa terbahak-bahak.

“Aku mengerti. Dan undead yang disana itu...?”

“Mereka skeleton undead Yang Mulia pinjamkan kepada kami, begitu? Ahhh,
sejujurnya, Kamu tidak akan bisa mengalahkan undead jika menyangkut
pekerjaan kasar. Karena itu pandanganku tentang mereka berubah.”

“Mengontrol undead, yha ... “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 182


“Tidak, seperti ada yang ... Baiklah, Aku kira hal itu tak bisa dihindari karena
kalian adalah orang luar. Tetap saja, ini hanya ada di Sorcerous Kingdom,
bukan? Aku pernah mendengar kalau undead menunjukkan kemampuan
mereka di desa-desa terdekat. Lagipula, mereka bisa menyelesaikan pekerjaan
melelahkan seperti menanam dan sebagainya hanya dengan perintah. Lihat
ini, undead tidak lelah, mereka tidak tidur, dan mereka tidak makan. Selain
itu, mereka juga mengerti apa yang ingin kita katakan, jadi mereka
mengerjakannya sangat baik saat diberi tugas sesuai kemampuan mereka.
Meski apapun itu, Kamu bahkan tidak perlu bekerja keras. Bahkan negara
kami pun mulai memanfaatkan mereka juga.”

“Di negaramu, maksudnya negara dwarf yang terpisah dari Sorcerous


Kingdom? “

“Benar. Dari sanalah kami berasal, tapi sekarang kami tinggal di Distrik
demihuman Sorcerous Kingdom.”

“Distrik Demihuman?”

“Benar. Di situlah semua ras yang bukan manusia tinggal. Kabarnya dulu itu
adalah distrik orang miskin di kota ini, tapi diruntuhkan. Kemudian,
dibangun kembali untuk membiarkan semua jenis ras hidup dengan nyaman.
Mungkin sebentar lagi semuanya selesai, tapi untuk ras yang bertubuh kecil
dari manusia --- seperti kami para dwarf, misalnya --- sudah selesai
dibangun.”

“Kami di sini untuk menangani pembangunan itu!” Rekan dwarf itu ikut
dalam percakapan mereka.

“Aku mengerti. Tapi jika distrik orang miskin dirobohkan, Kemana para
penghuninya pergi?”

Mata Remedios menuju para undead.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 183


“Kami tidak terlalu yakin, tapi aku pikir mereka dikirim ke desa atau
sejenisnya. Ada banyak desa yang hancur dan ditinggalkan di sekitar sini, dan
aku dengar mereka dikirim ke sana untuk membangun kembali dan
membangun ladang. Disana mereka mempunyai undead yang mampu
diperintah dengan mudah. Jika saku tidak salah, mereka sudah memulai
pertanian skala besar dengan undead, atau semacamnya. Itu sebabnya harga
pangan di negara ini cukup murah.”

“Tidak masalah harganya murah! Yang penting adalah kualitasnya! Dan


anggurnya! Ohhh, aku bertambah gemuk setelah pindah ke kota ini!”

“Jika aku kembali dalam keadaan gemuk seperti ini, istriku pasti akan
berteriak “Mana bagian ku” padaku. lebih baik aku harus menguruskannya
sebelum pulang ke rumah!”

“Ahhhh, kami benar-benar beruntung saat kita mendaptkan banyak.”

Guhahahaha, para dwarf tertawa lagi.

“Terakhir, ada undead berbentuk kuda. Kamu tahu nama mereka?”

“Percayalah!! Tidak masalah jika kita tidak tahu, kan? Mereka tidak
merugikan siapa pun. Mereka adalah sekumpulan tulang, namun mereka
sangat kuat, membuat mereka cocok untuk memindahkan barang, bukan?”

“Setuju. Semoga kalian semua beruntung!”

Setelah berpamitan dari para dwarf, kelompok itu terus menuju penginapan
sekali lagi.

“Kapten, kenapa Anda menanyakan nama undead itu?”

Neia bingung. Dia mengira kalau Kuda itu menarik perhatian Kapten.

“... Gustav. Itu karena kamu bertingkah aneh saat melihat makhluk itu.”

“Benarkah ...?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 184


“Jadi, kamu tahu nama undead itu? “

“...Yha, ada sebuah nama yang muncul dalam pikiran saya ... tapi saya pikir
saya pasti telah membuat kesalahan. Tidak mungkin, saya mungkin keliru.
Saya tidak bisa membayangkan makhluk undead seperti itu bisa
dikendalikan.”

“H-mm~ yha, jika kamu yang mengatakannya, maka sepertinya begitu.”

Dan itulah akhir dari itu.

Tak lama kemudian, petunjuk yang mereka ikuti membawa mereka ke


penginapan mewah, mungkin itu Shining Gold Pavilion yang telah
direkomendasikan oleh penjaga gerbang kepada mereka. Meskipun namanya
tertulis di pamflet itu, tulisan Kingdom berbeda dengan Holy Kingdom, jadi
mereka hanya bisa menduganya.Kingdom dan Empire dulu adalah negara
yang sama, jadi ada banyak kesamaan di antara keduanya, namun Holy
Kingdom tidak pernah terikat dengan salah satu negara tersebut, jadi ada
perbedaan besar di antara keduanya.

“Gustav, segera pesan kamar.”

“Siap. Oi, kalian berdua, ikut aku.”

Gustav membawa dua paladin bersamanya ke penginapan. Beberapa menit


kemudian, salah satunya kembali.

“Kapten, kami sudah berhasil memesan kamar. Kandang kuda berada di


belakang penginapan, jadi mereka ingin kita membawa kuda-kuda itu ke
sana.”

“Baiklah, aku mengerti. Squire Baraja, bawa kuda-kuda itu ke sana.”

“Siap!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 185


Dia mengikatkan kuda ke sebatang pohon di depan penginapan, dan
kemudian dia membawa mereka ke kandang kuda satu per satu. Mengurus
kuda adalah tugas seorang squire, tapi penginapan itu juga diwajibkan untuk
membantunya, dan Neia menerima niat baik mereka dan memasuki
penginapan.

Dia mencium aroma wangi di udara dan dia berpikir. Mungkin ini untuk
menangkal bau kandang kuda supaya tidak memasuki penginapan.

Tampilan luarnya kelihatan sama dengan penginapan berkelas Kingdom, tapi


setelah melihat bagian dalamnya, mungkin jauh diatasnya. Dia bahkan merasa
sedikit tidak nyaman berjalan di dalam dengan tubuhnya yang kotor --- mandi
untuk mereka pada dasarnya hanya membilas dengan air sampai mereka pikir
mereka tidak berbau --- ini karena perjalanan panjang yang dialaminya.

Neia melangkah maju ke ruangan yang telah diberitahu oleh staf penginapan,
dan mengetuk pintu.

“Siapa itu? “

“Squire Neia Baraja.”

Di depan pintu berdiri paladin berarmor. Karena perbedaan besar antara E-


Rantel dalam imajinasinya dan kenyataan, dia merasa bahwa bahkan waktu
yang dibutuhkan untuk menghilangkan kelelahan perjalanan adalah aib, dan
dia ingin bergerak sesegera mungkin.

“Kau datang tepat waktu Squire Neia Baraja. Kami akan segera memulai
rapat.”

Sementara dia bertanya-tanya apa dia perlu untuk ambil bagian, tidak ada
gunanya bertanya terlalu banyak. Para atasanya telah angkat bicara, dan
menaati mereka adalah tindakan yang tepat.

“Kalau begitu mari kita meminta mengadakan pertemuan dengan Sorcerer


King seperti yang kita rencanakan. Gustav, aku mengandalkanmu. “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 186


“Tentu saja, Kapten. Tapi apa lagi yang harus kita lakukan selain itu?
Rencana awalnya adalah untuk bertemu orang-orang yang berkuasa dan
meminta bantuan mereka ...”

Karena Momon adalah seorang petualang, mereka awalnya berencana


menuju ke Guild Petualang. Namun, menurut Ryurarius, Guild Petualang
sekarang pada dasarnya sudah ditutup, dan permintaan ditangani oleh
Sorcerer King.

“Ayo kita ke guild saja. Mari kita lihat apa kita mampu menarik beberapa
petualang yang tidak bekerja untuk datang ke Holy Kingdom.”

“Saya mengerti, kalau begitu -”

Gustav memberi perintah kepada dua paladin, dan mereka segera bergerak
cepat.

Neia sangat ingin tahu tugas seperti apa yang akan diberikan kepadanya

Biasanya, ini adalah tugas seorang squire untuk merawat armor dan pedang
paladin, mencuci pakaian mereka, dan berbagai tugas lainnya. Menyetrika
dan merapikan pakaian kusut mereka juga merupakan bagian dari itu.
Kebanyakan paladin sekarang telah mengalami pengalaman seperti itu.

Dan tentu saja, tidak dengan kapten kami yang sangat berbakat ini, dia
menjadi paladin dalam satu kesempatan, dan mungkin dia tidak pernah
mengalami pengalaman seperti itu...

“Lalu bagaimana dengan yang lain? Apa mereka akan menunggu di dalam
penginapan?”

“Ahh, ketika saya mengumpulkan desas-desus di Kingdom, saya dipaksa


untuk percaya kalau disini adalah sebuah kota suram dan gelap. Tapi, ini jauh
lebih normal dari perkiraansaya... Jadi saya percaya membiarkan beberapa
orang di luar tidak akan menimbulkan masalah?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 187


“Meskipun sulit untuk mengatakannya pada saat ini, saya yakin seharusnya
tidak ada bahaya mendadak dalam hal itu.”

“Begitukah? Lalu mintalah beberapa orang pergi ke kuil dan melihat apakah
mereka bisa membantu kita untuk mengenalkan Momon. “

“Penguasa kota ini adalah Sorcerer King, seorang undead. Tidak akan terlalu
bagus untuk memiliki ikatan dengan kuil, bukan? “

“Tetap saja, kita adalah Paladin. Ke mana kita harus pergi kalau tidak ke
kuil?”

Gustav terlihat stres di wajahnya. Remedios ada benarnya.

“Itu ... juga benar.”

“Dan selain pemandangan yang telah diberikan oleh Sorcerer King untuk bisa
kita lihat, bagus juga untuk melihat dan mendengar tentang kehidupan di kota
ini dari masyarakatnya sendiri,benar kan?”

“Kamu ada benarnya juga...”

“Tapi apa yang harus kita lakukan jika orang-orang disini melihat sesuatu
seperti paladin, dan mereka tidak menerima kita? “

Gustav mengalami kesulitan untuk merespons karena dia memikirkan


pertanyaan itu.

Neia menjawab pertanyaannya sendiri.

Paladin adalah makhluk yang mewujudkan keadilan, jadi ini mungkin hal
yang benar dilakukan paladin untuk mempercayai Sorcerer King. Tapi, jika
pada akhirnya Sorcerer King tidak mau membantu Holy Kingdom, itu berarti
mereka tidak dapat membebaskan penderitaan warga holy kingdom.

Apa itu masih bisa dibilang sebagai tindakan yang benar?

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 188


Dia ingat bahwa ayahnya pernah mengatakan bahwa dia tidak mengerti
keadilan dari paladin. Dia tidak banyak memikirkannya selama hari-harinya
berlatih dengan tujuan untuk menjadi paladin.Tapi sekarang setelah Holy
Kingdom berada di keadaan ini, mungkin hatinya menjadi lembut dan lemah,
tetapi dia baru saja memikirkannya selama ini.

Mungkin keraguannya bisa dikesampingkan jika dia bisa bertanya kepada


ibunya, tapi ibunya tidak lagi ada di dunia.

Pada akhirnya, dia hanya bisa mengandalkan dirinya untuk menemukan


jawabannya.

Seiring Neia terus memikirkan hal-hal itu, percakapan itu terus berlanjut.
Sepasang paladin akan pergi ke kuil Empat Dewa, sementara dua kelompok
lainnya akan mengumpulkan informasi di kota.

Remedios dan yang lainnya tetap tinggal untuk mengurus sesuatu yang nanti
mungkin akan terjadi.

Seperti yang diduga, Neia diperintahkan untuk merawat armor mereka.

Setelah rapat berakhir, Neia merawat armor semua orang. Dia


membersihkannya dari kotoran dengan kain lembap. Seperti yang bisa
diduga dari armor magic, itu tidak rusak dan tidak dapat dipenyokkan.

Jika ada yang penyok, seseorang harus memalu mereka dari dalam, tapi jika
bukan orang yang ahli, itu akan membuat permukaannya tidak rata dan jelek.
Karena Neia tidak yakin akan keahliannya dalam hal itu, armor magic yang
dipakai paladin adalah yang terbaik dari semuanya. Dia sangat senang
memendam perasaan dan pikirannya dalam pekerjaan, jadi dia tidak perlu
memikirkan hal-hal yang tidak perlu.

Kemudian, dahinya bercucuran keringat, Neia membersihkan armor milik


semua orang.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 189


♦♦♦

Pertemuan mereka bersama Sorcerer King lebih awal dari yang diperkirakan.
Neia tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Bagaimana tidak terkejut
Karena pertemuan itu dijadwalkan berlangsung pada hari setelah Gustav pergi
untuk meminta bantuan.

Para paladin Holy Kingdom --- yang dilewati oleh Neia --- menyatakan
bahwa kediaman Sorcerer King yang mereka datangi cukup sederhana.

Sepertinya mungkin cukup mencolok bagi seseorang yang memerintah


sekelas kota ini, tapi sama sekali tidak sesuai dengan seseorang yang
menyebut dirinya seorang raja. Tidak ada keheningan, tidak ada kehormatan,
tidak ada aura kemewahan, dan itu tidak menunjukkan keinginan seseorang
yang memegang kekuasaan. Rasanya seperti bangunan yang dibangun untuk
keperluan praktis.

Itu terlalu menyedihkan dibandingkan dengan istana milik Re-Estize


Kingdom atapun Holy Kingdom. Namun, inilah kediaman Sorcerer King.
Karena ini pernah menjadi kota Kingdom, dia mungkin memutuskan untuk
menggunakan fasilitasnya setelah mengendalikannya.

Saat paladin melepaskan helm mereka dan mengamatinya lagi, ada sedikit
suara hinaan yang hanya bisa didengar oleh Neia. Mungkin mereka
membandingkan tempat itu dengan istana kerajaan di negara asalnya.

Siapa yang bisa menyalahkan mereka untuk itu?

Dan kemudian, Neia melihat Kapal Hantu yang sebelumnya mereka temui.
Serta undead berjalan di sepanjang jalan.

Mengapa seorang raja yang memegang kekuasaan atas undead pada tingkat
itu memilih tinggal di istana tua yang lusuh?

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 190


Aku punya firasat bahwa ada beberapa alasan untuk itu ... jika dia
menginginkan istana mewah, yang harus dia lakukan hanyalah
memerintahkan para dwarf untuk mengarahkan undead yang tak kenal lelah
untuk membangun satu...

Saat mereka melewati gerbang istana, ada dua barisan makhluk undead, yang
mirip dengan yang pertama kali mereka temui saat datang ke kota. Tidak
seperti undead yang mereka lihat di gerbang, mereka lebih langsing dan
menyilangkan tombak mereka di udara di antara mereka. Bendera tergantung
dari ujung tombak yang disilangkan.

Di sebelah kanan ada bendera Sorcerous Kingdom, dan di sebelah kiri ada
bendera Holy Kingdom.

Di bawah bendera itu ada bagian yang bisa mereka lewati.

Setelah itu, musik dimainkan. Walaupun itu adalah lagu yang belum pernah
dia dengar sebelumnya, mungkin paling baik menerima ini sebagai bagian
dari keseluruhan upacara.

Neia mengingat pembelajaran yang dia terima satu kali. Faktor terpenting
untuk melawan mantra adalah memiliki pikiran yang jernih.

Tidak, tidak mungkin ini bisa menjadi serangan magic. Seandainya ini
jebakan, tidak perlu juga mengangkat bendera Holy Kingdom.

Neia berjalan dengan cara yang tampak seperti tidak biasa, sekaligus
mengamati sekelilingnya.

Ada petugas upacara dan bendera Holy Kingdom. Ini adalah pertanda jelas
bahwa Sorcerer King sedang memperlakukan utusan mereka sebagai tamu
kehormatan; Dengan kata lain, dia mengakui Neia dan yang lainnya sebagai
duta resmi Sorcerous Kingdom, yang berarti Neia juga harus menjunjung
tinggi reputasi Holy Kingdom.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 191


Hal itu membuatnya senang, tapi pada saat bersamaan itu membuatnya
merasa perutnya tegang. Dia berjalan di sepanjang jalan di bawah bendera
yang tergantung, dan pada akhir perjalanan itu --- Neia menarik napas dan
terkejut. Dia adalah seorang kecantikannya kelas dunia.

Dia cantik ... dia sangat cantik ...

Dia memiliki kecantikan yang sempurna padanya. Gaun putihnya yang luar
biasa mahal tidak memiliki cacat dan noda. Senyumnya yang lembut sudah
cukup untuk membuatnya, wanita yang mungkin mengira kalau dia adalah
seorang malaikat.

Namun, kenyataannya tidak begitu, mengingat sepasang sayap hitam seperti


gagak itu tumbuh dari pinggangnya.

“Selamat datang, tamu Sorcerous Kingdom. Izinkan saya untuk


memperkenalkan diri; Saya adalah Pengawas para Guardian dari berbagai
Guardian Lantai dan Guardian area di seluruh Sorcerous Kingdom of Ainz
Ooal Gown. Untuk menggunakan istilah yang lebih akrab bagi Anda, saya
memegang posisi Perdana Menteri. “

“Sa, saya bersyukur atas sambutan hangat Anda. Saya adalah pemimpin
rombongan diplomatik Holy Kingdom, Remedios Custodio, dan saya sangat
bersyukur bahwa Anda telah menyiapkan pertemuan dengan kami. “

“Tidak perlu terima kasih. Yang Mulia Sorcerer King sangat prihatin atas
perkembangan di dalam Holy Kingdom, dan Yang Mulia telah mengatakan
bahwa meluangkan waktu untuk Anda adalah hal yang bisa diharapkan. “

“Kami sangat bersyukur untuk itu.”

Albedo memberi mereka senyuman, dan kehadirannya menghancurkan kata-


kata Remedios membuat dia gugup saat berbicara. Keindahannya yang tidak
wajar sedemikian rupa sehingga bahkan anggota dari jenis kelamin yang
sama --- tidak, justru karena mereka memiliki jenis kelamin yang sama ---
akan termakan oleh keindahannya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 192


Garis pandang Albedo dengan cepat berkedip-kedip di atas semua orang,
termasuk Neia.

“Sekarang, Yang Mulia menunggu kalian, jadi aku akan membimbing kalian
ke aula pertemuan. Tidak masalahkan kamu mengikuti di belakangku?”

“Y-ya, tentu saja. La-lalu, bagaimana dengan pedang kami? “

“Ah, ya, masalah itu.”

Albedo tersenyum senang.

Kenapa dia tersenyum?, Neia Bingung.

Mereka tidak mungkin membawa senjata ke hadapan seorang raja, jadi


biasanya mereka diminta menyerahkan senjata mereka. Ini juga berguna
unruk menunjukkan kepercayaan pada pihak lain.

“Biasanya, kami akan menjaga mereka dengan aman, tapi tidak perlu untuk
itu. Anda bisa membawanya.”

“Biasanya, kami akan menahannya untuk diamankan, tapi itu tidak perlu.
Anda bisa membawanya.”

Albedo mengatakan sesuatu yang tidak bisa dimengerti Neia.

Remedios juga mengatakan “kenapa?” Tentunya seseorang yang sudah


menghabiskan seluruh waktunya di samping Holy Queen pasti memiliki lebih
banyak alasan untuk mempertanyakan hal ini.

Dihadapkan dengan keraguan mereka yang tak terbantahkan, Albedo


tersenyum sekali lagi.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 193


“Tentu, ini karena kami mempercayai tamu terhormat kami dari Holy
Kingdom, dan juga karena kami, sebagai bangsa yang mempunyai begitu
banyak undead, pastilah tampak seperti negara yang aneh bagi Anda. Oleh
karena itu, saya merasa bahwa membiarkan Anda membawa pedang Anda
akan membuat Anda merasa nyaman. Tentu saja, kami tidak berniat melukai
kalian semua. Tapi jika Anda ingin menyerahkannya kepada kami, kami
pasti bisa memenuhi permintaan itu.”

“Maka, negara kami harus menerima niat baik Yang Mulia dengan senang
hati ... bolehkah saya meminta Anda untuk menjaga pedang semua orang
selain diri saya sendiri? Saya minta maaf, tapi saya membawa harta nasional
negara saya, jadi saya harap Anda mengerti saat mengatakan bahwa saya
tidak dapat menyerahkannya kepada Anda. “

“Saya mengerti.”

Albedo melirik ke samping, dan makhluk undead yang muncul membawa


pedang mereka untuk diamankan. Mungkin ada paladin yang tidak senang
memberi pedang ke undead, tapi karena Kapten mereka telah
memerintahkannya, tidak mungkin mereka menolak.

Neia memandang Albedo saat menyerahkan senjatanya.

Tidak ada yang tahu apa yang dipikirkannya saat dia terus tersenyum dengan
senyuman indah miliknya. Sebaliknya, orang bisa mengatakan bahwa dia
telah melihat mereka dengan niat baik yang tulus, seolah-olah dia menyukai
kebaikan hati Neia dan yang lainnya. Namun, apakah penilaian Neia benar?
Misalnya, jika ada kerutan didahinya ---

Dia membiarkan orang bersenjata berdiri di depan tuannya. Apa itu karena
perintah Sorcerer King? Atau... apa karena dia tahu kita tidak akan
menyakitinya?

Sorcerer King adalah Magic Caster yang sangat hebat. Apa ini karena
kesombongannya kalau tidak ada jumlah paladin dari Holy Kingdom yang
bisa mengalahkannya?

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 194


Atau mungkin dia punya penjaga Undead yang siap tempur di dekatnya.
Albedo-Sama tidak terlihat seperti dia memiliki kemampuan bertarung...

Perdana Menteri yang kecantikannya jauh dari kekerasan itu tersenyum


lembut.

“Sekarang, semuanya. Sorcerer King sedang menunggu. Silakan maju dan


menemuinya.”

♦♦♦

Ruang tahta itu juga tidak semewah yang dia bayangkan. Sepertinya secara
langsung digunakan setelah diambil alih, tanpa renovasi apapun.

Namun tahta itu sendiri berkilau cerah; Orang bisa mengatakan itu bersinar
dengan sinar keemasan.

Tentunya itu bukan ditempa dari emas murni; itu pasti dilapisi dengan emas.
Tapi meski begitu, orang bisa mengerti seberapa banyak usaha dan biaya
yang harus digunakan untuk membuatnya, sesuai dengan ukuran takhtanya.

Kemudian, bendera di belakang takhta sama mengesankannya. Itu terbuat dari


beberapa jenis kain dan berwarna hitam legam, dengan kerumitan yang tak
terkira. Sedikit perubahan pencahayaan bisa membuat orang berpikir kalau itu
berwarna ungu tua.

“Silakan masuk, Yang Mulia.”

“Semuanya, berlutut,”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 195


Paladin membungkuk ke Undead!, Neia pun terkejut dengan bagaimana
Remedios bisa membuat keputusan seperti itu, dia tidak menentang ketika
dia berlutut dan menundukkan kepalanya.

Itu karena dia adalah seorang squire yang telah mempelajarinya dalam
latihan upacara resmi. Sepertinya, pengalamannya bertemu dengan raja
sebatas pada saat dia melihat sekilas Holy King satu kali, sebagai seorang
squire. Dia menundukkan kepala sambil menggerakkan matanya, dengan
panik mengintip sekilas paladin di sekelilingnya.

Sepertinya ... semuanya baik-baik saja.

Tentu saja, itu adalah keputusan yang dibuat berdasarkan posisi mereka.
Mungkin jika dia melihat mereka langsung, mereka mungkin sedikit berbeda
dengan dirinya.

Tidak apa-apa! Aku tidak dimarahi oleh siapapun bahkan di depan Holy
King-sama. Ayah bilang aku melakukannya dengan baik, dan juga dia
bahkan memujiku.

“Mengumumkan kedatangan Yang Mulia, Ainz Ooal Gown.”

Ketika Albedo berbicara dari tempat dia berdiri di depan dan di samping
kelompok mereka, Neia mendengar suara yang sangat samar yang hanya bisa
dia dengar, seperti sobekan kertas, diikuti dengan suara langkah kaki dan
bop, suara bop dari sesuatu yang keras menyentuh tanah.Segera, dia
merasakan seseorang duduk di atas takhta.

“Izin telah diberikan, angkat kepala Anda.”

Sangat sulit bernafas saat ini. Melihat terlalu cepat atau lambat akan
melanggar sopan santun.

Setelah tertunda beberapa detik, dia secara diam-diam mengangkat kepalanya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 196


Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 197
Dan kemudian, makhluk di depan Neia menarik perhatiannya.

Di-dia adalah Sorcerer King, Ainz Ooal Gown...!?

Titik-titik cahaya merah menyala di dalam kantung mata dari tengkoraknya


yang telanjang, penampilan undead yang tidak biasa. Namun, Neia tahu kalau
dia memang sama sekali Berbeda.

Hal pertama yang mengejutkannya adalah bajunya.

Dia berpakaian lebih kaya dari pada pakaian yang dipakai seorang bangsawan
pada suatu pesta untuk merayakan pewarisan gelar.

Panjang jubahnya yang melebar terasa sangat cocok, dan lengan baju itu
sangat longgar. Ujung lengan baju itu berwarna emas dan ungu. Lalu ikat
selempang yang digunakan sebagai ikat pinggang, itu aneh dan tidak aneh
pada saat bersamaan. Aneh mungkin, memancarkan rasa luar biasa, dan
“indah” adalah satu-satunya kata yang bisa dia gunakan untuk
menggambarkannya.

Setelah itu, dia mengenakan sarung tangan yang warnanya sama dengan
pakaiannya, dilengkapi pelat logam yang ada di semua warna pelangi, dan
tangan itu memegang sebuah staff (tongkat) misterius yang tampak seperti
tujuh ular melingkar satu sama lain. Itu pastilah sumber suara keras yang tadi.

Rupanya, itu adalah Halo (lingkaran cahaya kayak di malaikat) obsidian dari
belakangnya yang benar-benar mengejutkan. ...

...Apa dia itu benar-benar salah satu Undead? Itu tidak mungkin...

Di benak Neia, undead adalah makhluk seperti Zombie, undead Skeletons,


Ghast (semacam vampir), dan makhluk lainnya.

Dalam hal ini, Sorcerer King tidak seperti gambaran sebagai salah satu
undead di mata Neia. Wajahnya yang hampir misterius tidak membuatnya
takut. Sebenarnya, seseorang bahkan bisa mengatakan bahwa ia memiliki
kemurnian dan kesucian pada dirinya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 198


Dia adalah makhluk yang hebat, makhluk yang mengagumkan, makhluk yang
kekuatannya melebihi kapasitas pikirannya untuk bisa mengerti --- dengan
kata lain, dia adalah Yang Maha Tinggi.

Neia melupakan Albedo, yang berdiri di samping takhta, dan dengan lembut
menatap Sorcerer King

Apa yang membawanya kembali kesadaranya adalah kata “Baiklah,” yang


dikatakan Sorcerer King.

“Anda telah menempuh perjalanan jauh dari Holy Kingdom, Remedios-dono,


dan Anda tuan-tuan serta pelayan dari ordo paladin.”

“Terima kasih banyak, Yang Mulia.”

“Meskipun kami bisa mengatur perjamuan selamat datang untuk Anda, saya
percaya tidak ada dari kalian yang berminat untuk hal seperti itu. Oleh karena
itu, saya telah meluangkan waktu dari jadwal sibuk saya untuk mengatur
pertemuan dengan Anda. Karena itu, daripada membuang-buang waktu
dengan permainan kata-kata yang tidak berguna --- tidak berbasa basi dan
pujian yang tidak tulus --- mari kita langsung ke inti permasalahannya. Saya
percaya tidak yang ada keberatan dengan keterbukaan? “

“Sama sekali tidak, Yang Mulia.”

“Sangat baik. Lalu, beritahu saya keadaan Holy Kingdom saat ini. Bicaralah
tanpa ada yang ditutupi agar kami Sorcerous Kingdom mempertimbangkan
untuk membantu Anda dengan lebih baik. “

Setelah Remedios menunjukkan pemahamannya, dia mencurahkan isi hatinya


tentang keadaan Holy Kingdom.

Neia tidak mengerti apa alasan yang menyebabkannya begitu terbuka dengan
informasinya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 199


Meski begitu, sangat mungkin Remedios merasa ceritanya sendiri
merepotkan. Isi omongannya sama seperti yang dikatakan Gustav pada Blue
Rose, dan dia mengakhiri dengan mengatakan bahwa situasi di garis depan
dalam keadaan menegangkan.

Dia mungkin tidak ingin mengatakan sesuatu seperti malam kehancuran Holy
Kingdom ke negara lain, apalagi ke raja undead.

“Begitu, saya mengerti. Karena itu, apa tujuanmu datang ke negaraku?”

“Kami ingin mengajukan permintaan kepada Yang Mulia; Mereka


mengatakan bahwa petualang yang dipanggil Momon telah bersumpah untuk
Anda, dan jika kita bisa meminjam warrior yang bisa bertarung setara dengan
Jaldabaoth, tidak akan ada kecemasan lagi di negara kami. Saya mohon Anda
mengirim prajurit Momon ke negara kami. “

Cahaya merah di mata Sorcerous King tiba-tiba lenyap, dan kemudian


menyala kembali beberapa saat kemudian.

“Seperti yang saya duga. Saya juga telah menyiapkan sebuah jawaban untuk
kemungkinan ini --- yang artinya tidak. “

“Bolehkah saya meminta alasan yang menyebabkan jawaban itu?”

“Yha, ini aib pada negara saya. Bagaimanapun, Momon, untuk saat ini,
adalah bagian tak tergantikan dari negara saya. Tepatnya karena dia ada di
sekitar sini orang bisa hidup dengan tenang di hati mereka.”

“Tapi apakah Anda tidak memerintahkan pasukan undead, Yang Mulia?”

“Huhuhu,” Sorcerous King tertawa pelan. “Sepertinya Anda semua dari Holy
KIngdom telah melihat kekuatan undead saya dan menganggapnya cukup
baik. Lalu, tidakkah Anda akan menerima pinjaman dari pasukan undead ini
menggantikan Momon, saya yakin Anda semua telah melihat bahwa semua
undead yang saya perinta cukup kuat. Mereka seharusnya bisa
menghilangkan pemberontakan sekumpulan demihuman.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 200


Remedios terdiam. Dia mungkin membayangkan dirinya sendiri memimpin
tentara undead kembali ke Holy Kingdom.

Tidak, itu tak terbayangkan. Memerintahkan undead benar-benar


bertentangan sebagai paladin.

Memang benar bahwa undead memberikan banyak keuntungan sebagai


pasukan. Mereka tidak perlu makan, mereka bisa berbaring menunggu di
tengah hutan purba, dan orang dapat menyebut mereka pasukan yang ideal.

Namun, mempekerjakan undead --- yang disebut sebagai musuh semua


makhluk hidup karena kebencian mereka terhadap kehidupan --- ke dalam
kekuatan mereka lebih menakutkan daripada yang lainnya.

Sebagai permulaan, membawa pasukan bangsa lain ke negara sendiri


merupakan sumber kecemasan. Setelah menyelesaikan masalah mereka,
selanjutnya mereka mungkin beralih untuk menaklukkan Holy Kingdom.

“Ten, tentang itu ...”

Sorcerer King tertawa pada kegelisahan Remedios.

“Benar juga, Remedios-dono. orang-orang di negara saya juga punya


pemikiran yang sama dengan anda. menggunakan Undead untuk bertani,
mengolah ladang dan menjaga keamaan semua kegiatan itu membutuhkan
waktu untuk diterima. tapi sayangnya tidak semua orang menerima Undead
itu. Tentu saja, Situasinya jauh lebih baik daripada saat saya baru menetapkan
peraturan itu. Momon bisa mengerti kekhawatiran mereka dan membantu
mereka dengan berbagai cara supaya bisa menerimanya. Jika aku
mengirimnya keluar sekarang, tidak akan ada yang tahu bagaimana nanti
ketidakpuasan orang-orang mungkin akan meledup.”

“Kalau begitu, pasti kami paladin bisa tinggal di belakang dan menyelesaikan
pekerjaan membangun kepercayaan pada undead, bukan? Banyak orang tahu
bahwa paladin adalah musuh dari undead. Oleh karena itu, bukankah sangat
efektif jika kami tinggal di belakang dan menyatakan bahwa undead Yang
Mulia bisa dipercaya? “
Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 201
“Umu ... itu adalah sebuah usulan yang patut dipertimbangkan.”

Setelah beberapa saat berlalu, Sorcerer King menutup wajahnya dengan


tangan yang tidak membawa tongkatnya.

“...Hm. Sepertinya memberikan orang asing untuk menangani itu sangat tidak
cocok.Seseorang bisa mempercayai seseorang yang mengalami kesulitan
yang sama seperti mereka; Tentu tidak mungkin mereka mempercayai
seseorang yang muncul entah dari mana dan mengatakan undead adalah
teman mereka, bukan? Seperti yang saya pikir, Anda tidak akan bisa
menggantikan petualang peringkat adamantite, yang sudah terkenal di
seluruh kota ini. “

Logikanya sangat tidak terbantahkan.

Karena itu, dia tidak bisa membantahnya dengan logika lagi. Selain itu,
Remedios merasa bahwa menggunakan bentuk daya tarik perasaannya pun
akan menjadi kurang efektif.

Sorcerer King lalu bertanya kepada Remedios yang tidak bisa berkata-kata:

“---Baiklah. Lalu mari kita ubah topiknya. Saya ingin bertanya tentang
beberapa orang yang tidak Anda sebutkan tadi, Remedios-dono. Dulu,
Momon memberitahuku bahwa Jaldabaoth memerintahkan maid dengan
kekuatan yang cukup besar. Bolehkah saya bertanya apakah Anda semua
telah bertemu dengan orang-orang berpakaian seperti itu di Holy Kingdom? “

“Kami belum menemukan orang yang berpakaian seperti itu di Holy


Kingdom. Sebenarnya, kami hanya mempelajari tentang mereka untuk
pertama kalinya saat kami terlibat dalam percakapan dengan Blue Rose dari
Kingdom .”

“Saya mengerti ... yang berarti maid itu mungkin kartu AS Jaldabaoth? Atau
apa itu berarti mereka aktif di lokasi lain?”

“Kami tidak bisa memastikannya.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 202


“...Saya percaya Anda menyebutkan bahwa Holy Kingdom Selatan masih
bertahan. Apakah Anda menjaga komunikasi rahasia dengan mereka? “

“Sampai batas tertentu, ya.”

“...Jadi mereka belum menyusup ke selatan, kalau begitu? Mungkin aku


terlalu banyak memikirkan sesuatu. Umu ...”

Sorcerer King tiba-tiba melihat ke langit-langit.

“Apakah Yang Mulia merasa bahwa kaki tangan Jaldabaoth telah menyusup
ke selatan?”

“Saya tidak mengatakan itu. Tapi saya berpikir bahwa jika dia memiliki pion
yang begitu kuat, mengapa dia belum menggunakannya ... dan saya yakin
saya meminta keterbukaan penuh tentang informasi pada awalnya, kan? Oleh
karena itu, izinkan saya menyampaikan pendapat saya langsung --- imbalan
apa yang dapat ditawarkan oleh Holy Kingdom kepada saya atas bantuan
negara saya?”

Ini adalah pertanyaan yang benar-benar normal dan sepenuhnya dapat


diduga.

Namun, menjawabnya sangat sulit.

“Kami bisa menawarkan persahabatan, kepercayaan, dan rasa hormat dari


negara saya.”

Sorcerer King mendengus pada jawaban Remedios. Namun, orang tidak dapat
menyimpulkan bahwa jawaban Remedios salah. Ada kalanya bahwa semua
paladin perlu menentukan masuk ke dalam pertempuran hidup atau mati.

Orang yang memperjuangkan sebuah desa miskin yang tidak mampu


membayar imbalan yang layak dan menantang gerombolan demihuman akan
digambarkan sebagai contoh ke Paladinan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 203


“Itulah yang harusnya seorang paladin katakan. Mungkin salah satu teman
lama saya juga akan mengambil tindakan berdasarkan dirinya sendiri. Tapi
sayangnya, kata-kata seperti itu tidak bisa menggerakan saya. Dan saya sudah
mengatakan ini sebelumnya untuk tidak memberikan pujian yang tidak
berarti. Apa bisa anda memberi saya keuntungan nyata? “

Apa dia mengatakan kalau Momon-dono adalah teman Sorcerer King? Dan
Apa dia berbicara dengannya begitu akrab karena dia bukan hanya sekedar
bawahan?

Saat Neia merenungkan pertanyaan itu, Remedios tetap diam.

Tidak.

Kebenaran yang tidak dapat diucapkan adalah bahwa Remedios Custodio


tidak dalam posisi untuk membuat janji semacam itu. Apa yang akan terjadi
setelah mereka mengalahkan Jaldabaoth? Tentu saja, mereka perlu
mengangkat Holy King berikutnya.

Namun, kemungkinan orang seperti itu mengindahkan kata-kata paladin akan


sangat rendah. Jika dia dipilih dari bangsawan selatan, yang tidak pernah
bergabung dengannya, Remedios dan yang lainnya mungkin ditempatkan di
bawah tahanan rumah karena ketidakmampuan mereka melindungi Holy
Queen.

Dalam kasus itu, bahkan jika mereka mengadakan sebuah perjanjian dengan
Sorcerer King, tidak ada jaminan bahwa perjanjian tersebut benar-benar akan
dihormati. Tidak, sebelum itu, sangat meragukan bahwa kelompok ini
bahkan memiliki hak untuk mewakili bangsa mereka.

Pada akhirnya, tujuan sebenarnya dari rombongan duta besar ini adalah untuk
membangun simpati di kalangan rakyat jelata yang tidak mengerti situasinya.
Oleh karena itu, mereka tidak memiliki kemampuan untuk membuat janji.
Tidak seorang pun bisa mewakili seluruh negara; satu-satunya yang bisa
melakukan itu adalah rajanya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 204


“Maafkan saya, Yang Mulia. Saya adalah Wakil Kapten Gustav Montanis,
bertugas di bawah Kapten Custodio. Izinkan saya untuk berbicara atas
namanya.”

Sorcerer King dengan lembut mengangkat dagunya, untuk menunjukkan


bahwa pria tersebut harus melanjutkan.

“Terima kasih banyak. Sesuatu Yang Mulia minta adalah sesuatu yang tidak
dapat kami jamin. Bahkan jika kita berhasil merebut kembali wilayah Holy
Kingdom, memulihkan tanah yang telah dibantai Jaldabaoth akan memakan
waktu yang sangat lama. Saya tidak percaya kami dapat menawarkan apapun
yang kami janjikan di sini secara tergesa-gesa. Namun, ada satu hal yang
saya inginkan dari Yang Mulia, yaitu bahaya Jaldabaoth. “

“Umu ... teruskan saja.”

“Baik. Kaum demihuman yang tidak terorganisir yang mengancam Kerajaan


di masa lalu sekarang dikuasai Jaldabaoth. Jika Jaldabaoth tidak dihentikan
sekarang, dan dia dibiarkan untuk bersembunyi, tidak ada yang tahu
persiapan apa yang bisa dia lakukan dan di mana dia akan menunjukkan
dirinya lagi.”

“Dengan kata lain, Anda mengatakan bahwa sekarang adalah waktu terbaik
untuk membunuhnya, mengingat bahwa dia telah menunjukkan wajahnya.
Oleh karena itu, seseorang harus memberantas benih dari potensi perselisihan
sesegera mungkin. Itukah yang kamu katakan? “

“Seperti yang Anda katakan. Saya tidak mengharapkan apapun dari Yang
Mulia. Oleh karena itu, bisakah kami memohon kepada Anda untuk
mengirim Momon-dono?”

“Saya paham. Ini adalah alasan yang sangat dimengerti. Memang sudah
saatnya Jaldabaoth ini dimusnahkan.”

“Kalau begitu -”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 205


Sama seperti wajah Gustav yang menyala dengan sukacita, Sorcerer King
mengulurkan tangan untuk menghentikannya sebelum mengetuk staffnya di
lantai.

“Namun, pengiriman Momon masih sangat sulit. Bahkan jika dia membunuh
Jaldabaoth, ketidakhadiran Momon akan menyebabkan ketidaknyamanan
dalam situasi politik kami dan membuat orang khawatir. Dalam hal ini, apa
yang harus dilakukan? Jika saya memiliki lebih banyak waktu untuk
menstabilkan politik internal negara saya, saya kemudian akan mengirimkan
Momon --- dengan persetujuannya, tentu saja. Mengingat apa yang baru saja
Anda katakan, Anda seharusnya bisa bertahan lebih lama, bukan?”

“Tapi, tapi tentu saja ... berapa lama waktu yang dibutuhkan?”

“Umu ... Albedo, bagaimana menurutmu?”

Perdana Menteri yang telah lama berdiri diri disamping semuanya saat ini
melapor ke tuannya untuk pertama kalinya. “

Setelah mempertimbangkan penerimaan demihuman secara bertahap di dalam


negara kita, maka dengan proses yang tertunda yang dapat diantisipasi.
Mungkin butuh waktu beberapa tahun. Ya ... kalau kita punya lima tahun, itu
tidak akan menjadi masalah.”

“Seperti itu. Saya percaya Anda tidak memiliki pertanyaan?”

Lima tahun. Gustav merasakan kata-kata itu di mulutnya sebelum dengan


lembut menggelengkan kepalanya.

“Kalau begitu, waktunya ...”

“Saya paham ... memang. Seharusnya saya mempertimbangkan situasi


negara anda. Bagaimanapun, ini adalah permintaan dari negara sahabat.”

Sorcerer King memberi penekanan khusus pada kata-kata “negara sahabat”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 206


“Negara kita akan melakukan yang terbaik untuk mempersingkat waktu ini.
Albedo, berapa waktu minimum yang dibutuhkan untuk melaksanakan ini? “

“Kalau begitu, kira-kira tiga tahun lagi? Namun, itu bisa menyebabkan
keresahan di negara kita. “

“Mau bagaimana lagi. Kita sedang menyelamatkan negara sahabat. Saya kira
akan ada beberapa yang kehilangan nyawa di pihak kita ... Jadi,
seumpamanya.”

Sorcerer King tampaknya bercanda, tapi tidak ada yang tertawa.

“.. Hmm. Nah, bagaimana dengan itu? Kami telah mempercepatnya dua
tahun. “

Dia sudah memberi kelonggaran dua tahun, tapi bahkan tiga tahun terlalu
lama. Berapa banyak kerusakan yang bisa terjadi selama waktu itu? Dan
kemudian, ada pertanyaan bahwa Holy Kingdom bahkan bisa bertahan
sebagai negara pada saat itu --- tidak, tidak mungkin mereka bisa
melakukannya. Namun, jika mereka keluar dan mengatakan itu, mungkin
bahkan janji mengirim Momon setelah tiga tahun mungkin akan
diperdebatkan juga.

Namun, kemungkinan keselamatan Holy Kingdom terbentang di depan mata


mereka. Mungkin dia datang ke sini untuk saat ini. Dia harus
mempertaruhkan nyawanya di atasnya. Setelah mempersiapkan diri untuk
kematian, Neia menarik napas panjang, dan berbicara.

“Permintaan maaf saya yang tulus, Yang Mulia Sorcerer King.”

“...Kamu siapa?”

“Yang ini adalah Neia Baraja, seorang squire ordo paladin Holy Kingdom.
Saya mengerti ini sangat kasar, tapi tolong ijinkan saya untuk meminta
pengiriman lebih cepat Momon-dono. “

Sorcerer King tampaknya tenggelam dalam pikirannya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 207


“Neia! Berani-beraninya seorang squire sepertimu memohon bantuan dari
Sorcerer King!”

Hanya ada satu hal yang terlintas dalam pikiran ketika Neia mendengar
teguran Remedios.

Jika Anda harus membunuh squire Anda karena tindakannya yang tidak
sopan, mohon tunggu sebentar lagi.

“Ahh, tidak apa-apa. Neia, bukan? Kalau begitu, seberapa cepat Anda ingin
saya mengirim Momon?”

“Saya merasa bahwa dia harus dikirim sesegera mungkin, bahkan jika hanya
mempercepat kedatangannya hanya dalam satu hari.”

“Dan kamu bersikeras pada permintaanmu, meskipun mengetahui bahwa


mengirim Momon akan merusak Sorcerous Kingdom?”

“Ya!” Neia menundukkan kepalanya.

Dia telah lama mempersiapkan diri untuk meminta Kaptennya mengambil


kepalanya jika kata-katanya tidak menyenangkan Sorcerous Kingdom, untuk
membayar dosa-dosanya dengan hidupnya.

Dia memejamkan mata, karena dia tahu dia bisa ditebas kapan saja.

“Yang Mulia! Saya dengan tulus meminta maaf atas ketidaksopanan squire
saya! Kami tidak pernah memiliki niat untuk menyakiti Sorcerous
Kingdom.”

“Tidak, tidak usah dipikirkan. Sebagai warga Holy Kingdom, wajar bila ingin
menyelamatkan tanah air seseorang bahkan rela dengan mengorbankan orang
lain ... Umu. Albedo, bisakah kita memotongnya sampai kurang dari dua
tahun? “

“Saya yakin ini akan sangat sulit.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 208


“Benarkah. Tetap --- lakukan saja. “

Neia secara refleks menatap Sang Sorcerous King.

“Iya ! Secepatnya, Yang Mulia! “

Mungkin sayap Albedo gemetar karena dia tidak nyaman dengan usaha
sembrono ini, terutama saat suara kuat penguasa absolut itu diarahkan
padanya.

“Neia ... Baraja. Kira-kira dua tahun Mungkin masih terlalu lama bagi Anda,
tapi Anda harus bisa bertahan selama pasukan selatan masih ada, bukan? “

Memang, dua tahun terlalu lama.

Namun, dia tidak bisa menangisi kemurahan hati sang Sorcerous King lebih
jauh lagi.

“Terima kasih banyak, Yang Mulia!” Ucapan syukur dalam suaranya tulus,
karena dia merasa bahwa kemungkinan keselamatan negaranya telah
meningkat dari sekarang.

Setelah itu, Remedios menunduk. “Terima kasih banyak, Yang Mulia! Kami
sangat bersyukur bahwa Anda telah menyetujui permintaan squire kami. “

“Tidak apa. --- Kaptain Custodio, Anda memiliki wanita baik di pasukan
Anda. Jika dia tidak mencintai negaranya dengan sangat dalam, bagaimana
mungkin yang hanya seorang squire berani mengajukan permohonan
semacam itu dari penguasa negara lain? ... Saya juga tidak menemukan
kesalahan dengannya, tentu saja.”

“Tidak, saya yakin dia pasti sangat gembira dengan kata-kata Yang Mulia.”

“Apakah begitu. Maka begitulah. Ini adalah dialog yang menguntungkan.”

“- Mengumumkan kepergian Yang Mulia, Sorcerer King.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 209


Neia menundukkan kepalanya untuk menanggapi kata-kata Albedo. Sekali
lagi, staff itu diketuk sepanjang waktu bersamaan dengan langkah kakinya,
seperti saat dia masuk.

Suara-suara itu semakin jauh, dan segera mereka mendengar suara pintu
tertutup. Sorcerer King mungkin telah meninggalkan ruangan.

“Dia telah pergi.”

Ketika Neia mengangkat kepalanya, dia melihat pipi Albedo memerah dan
tersenyum lalu berkata,

“Kalau begitu, tolong ijinkan saya mengantar Anda anda sekalian ke luar.”

♦♦♦

Neia telah menyiapkan diri untuk dimarahi Remedios, dan tentu saja, setelah
mereka kembali ke penginapan,

“Kau! Kau tahu apa yang telah kau lakukan!” Wajah Remedios merah saat
dia mendekati Neia.

Wakil kapten Gustav buru-buru mengulurkan tangannya dan melangkah di


antara Neia dan Kapten.

“Kapten Custodio! Tunggu sebentar! Tidak dapat disangkal tindakan Squire


Baraja adala tindakan yang tidak sopan, tapi akhirnya, dia menyelamatkan
kita dari menunggu satu tahun. Apa itu bukanlah sesuatu yang patut dipuji?”

“Omong kosong apa yang kamu bicarakan!? Semuanya bisa berantakan


dalam sekejap karena dia! Jadi, Kamu ingin aku memujinya karena
aktingnya? Apa kamu bercanda!?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 210


Aku Memiliki Alasan tersendiri untuk itu. Neia berkata dalam hatinya

“Kesalahan ada pada hamba.”

Neia meminta maaf dari lubuk hatinya saat dia menundukkan kepalanya.

“Apa kau benar-benar mengira kau salah? Mungkin kau beruntung kali ini,
tapi apa bisa kau bertanggung jawab jika keadaan menjadi buruk?”

“...Kesalahan terletak pada hamba.”

“Aku tahu itu! Jawab aku! Apa kau bisa menanggung beban penderitaan
semua orang yang ada di Holy Kingdom dan mengatakan pada mereka kalau
pertolongan tidak akan datang karena kau!?”

“Tidak, hamba tidak dapat menanggung tanggung jawab itu.”

“Kalau begitu, kenapa kau langsung menyerobot dan melakukan itu? Apa
yang sedang kau pikirkan!?”

Neia mengangkat kepalanya dan menatap Kapten dengan lurus.

“Hamba berserah diri bahwa jika situasi berkembang dengan buruk, Hamba
rela membiarkan anda mengambil kepala hamba sebagai permintaan maaf
hamba kepada Sorcerer King karena tindakan tidak sopan hamba.”

Mata Remedios melebar saat mendengarnya.

Namun, mereka dengan cepat memperketat ketidaksenangan sekali lagi. Di


sampingnya, Wakil Kapten Gustav mengangguk penuh semangat.

“Apa menurutmu itu cukup untuk pengampunan? Apa menurutmu hidupmu


saja cukup banyak untuk dijadikan permintaan maaf?”

“Hamba tidak tahu, tapi saya yakin Anda bisa memikirkan sesuatu, Kapten-
sama.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 211


“Dan apa yang akan kau lakukan jika kita tidak dapat memikirkan apapun!?”

Memang, seperti yang dikatakan Kapten, sangat mungkin bahwa bahkan


mengeksekusi Neia tidak akan cukup untuk mendapatkan pengampunan
Sorcerer King. Namun, Neia masih mengatakan apa yang ada di ruang
pertemuan karena tiga tahun itu terlalu lama.

Apa mungkin Kapten bersedia menunggu selama tiga tahun? Kenapa aku
dimarahi oleh seseorang yang bahkan tidak melakukan apapun? Aku tau
kalau kehidupan orang-orang Holy Kingdom dipertaruhkan, karena itu aku
seharusnya tidak bertindak atas kemauanku sendiri. Meski begitu, seseorang
seharusnya melakukan sesuatu saat itu

Meskipun ini buruk asalkan hasilnya bagus, atau apa prosesnya yang lebih
penting? Dia tidak mungkin menjawab seperti itu.

Meski begitu, sulit bagi seseorang yang telah melangkah maju untuk
melakukan sesuatu untuk mendapatkan ceramah dari seseorang yang tidak
melakukan apapun.

Tentu saja, Neia punya ide bagus tentang apa yang akan terjadi jika dia benar-
benar mengatakannya. Karena itu, dia tetap diam dan hanya menunduk.

“Kapten, itu sudah cukup. Berkat dia, kita telah terselamatkan satu tahun
menunggu. Imbalan dan hukuman harus setimpal. Mungkin Anda harus
memuji dia pada tingkat yang sama, Kapten.”

“...Cheh.” Kapten sepertinya tidak merasa cukup untuk memarahi Neia saat
dia berbalik dan pergi.

Gustav mendesah, lalu berbalik menghadap Neia.

“Tekadmu benar-benar mengagumkan. Kapten mungkin terlihat seperti itu,


tapi kenyataannya dia menghormati kontribusi kamu.”

Itu benar-benar sebuah kebohongan. Itu adalah kebohongan yang tidak bisa
ditutup-tutupi.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 212


Mungkin Gustav telah merasakan pikirannya dari ekspresinya, tapi saat dia
menatap matanya dan kemudian tersenyum pahit.

“Bagaimanapun, aku akan berbicara dengan Kapten tentang hal ini. Namun,
jika kamu bertemu dengannya sekarang, keadaan akan menjadi bertambah
rumit. Apa boleh aku merepotkanmu untuk berjalan-jalan di luar sebentar?”

“Hamba mengerti. Terima kasih, Wakil Kapten.”

Begitu berada di luar penginapan, Neia mendapati dirinya tidak mampu


bergerak dalam angin musim dingin.

“Aku merasa... hahhh...”

Sementara dia disuruh berjalan-jalan di luar, kemana dia harus pergi di negara
ini? Neia merogoh sakunya dan mengeluarkan kantong kulit kecil. Ada
sedikit uang di dalamnya, beberapa koin tembaga dan perak dari Holy
Kingdom.

Jika tidak bisa digunakan, Neia masih memiliki koin emas untuk ditukar. Itu
akan lebih dari cukup untuk mendapatkan makanan.

Namun, koin emas ini adalah uang saku terakhir yang diberikan orang tua
Neia padanya. Dimana dia harus menghabiskan uang saku berharga ini?

Neia menatap tanah asing di depannya.

“Benar-benar merepotkan... hahh...”

“Jadi, kamu kelihannya sedang depresi.”

Suara mendadak dari dekat membuat bahu Neia bergidik.

“Berjalanlah ke arah sana, tempat ini terlalu terbuka,”

Pemilik suara ini bukan seseorang yang akan dia lupakan dengan cepat, dan
Neia menahan diri saat dia hendak berteriak.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 213


Setelah berjalan seperti diarahkan, dia mendengar sesuatu bergerak dari
belakangnya.

Tampaknya bukan hanya suara yang didengarnya, tapi ada seseorang yang
benar-benar berada di belakang Neia, hanya orang bisa mengatakan kalau
mereka telah membuat diri mereka tidak terlihat sehingga Neia tidak dapat
melihat mereka.

Setelah berbalik ke jalan sesuai petunjuk, dia mendengar suara itu berkata.

“Ambil lorong di sebelah kiri”.

Neia mematuhinya dengan diam. Lorongnya sangat sepi, tanpa orang yang
lewat. Setelah berjalan beberapa langkah, Neia berbalik dan mengucapkan
nama pemilik suara itu.

“Yang Mulia, saya berani bertanya mengapa Anda datang ke sini? Apakah
saya tidak dapat melihat Anda karena sihir?”

“Aku mengerti, jadi itu sebabnya kau gadis yang baik. Jadi kamu tahu siapa
aku.”

Mengatakan demikian, Sorcerer King menunjukkan dirinya. Dia telah


berganti pakaian menjadi jubah hitam yang sederhana, tapi bahkan jubahnya
juga berkilau seperti beludru ( Kain Emas mewah ) Orang bisa
membayangkan kalau itu adalah pakaian yang sangat mahal. Neia langsung
berlutut.

“Benar, seperti Yang Mulia katakan. Jadi ... bolehkah saya bertanya di mana
pengawal Yang Mulia?”

“Tidak, aku tidak membawa pengawal bersamaku. Lagi pula, membiarkan


mereka ikut malah akan lebih merepotkan. “

“Kkk-kenapa begitu?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 214


“Mm, aku ingin berbicara dengan Kaptenmu secara pribadi, jadi pergilah dan
temui dia... tidak, akan lebih baik melakukannya di ruangan... Apa kamu bisa
membantuku membukakan jendela kamar? aku akan masuk lewat sana. “

Itu adalah permintaan yang aneh. Biasanya, dia tidak mau membuka jendela
begitu saja. Tapi, dia berurusan dengan raja negeri ini, dan seorang raja yang
telah setuju untuk membantu Holy Kingdom. Dihadapkan dengan permintaan
Sorcerer King, Tidak mungkin Neia menolak permintaanya, agar dia tidak
merusak suasana hati Sorcerer King dia harus melakukan apapun yang dia
bisa.

Kata “pembunuhan” melintas di pikiran Neia, tapi jika Sorcerer King ingin
melakukan itu, dia bisa melakukannya di ruang pertemuan.

Tentu saja, ini mungkin seseorang yang menyamar sebagai Sorcerer King.
Namun, orang di hadapannya memiliki bentuk penguasa yang mengesankan,
jadi dia benar-benar adalah Sorcerer King yang asli.

Setiap gerakan yang dia lakukan adalah sesuatu yang hanya mungkin
dilakukan oleh seseorang yang merupakan terlahir untuk menjadi penguasa.

Haruskah dia mempercayainya? Atau tidak? Neia merenungkan ini, dan


memilih yang pertama.

“Saya mengerti. Lalu, saya akan pergi dan segera melakukannya.”

“Mm ... kalau dipikir-pikir, apa kamu dikirim keluar untuk sebuah misi? Jika
memang demikian, aku harus meminta maaf ke Kaptenmu. “

“Eh?”

“...Eh?”

Neia tidak tahan untuk saling bertukar pandang dengan Sorcerer King.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 215


“...Jika itu bukan misi, maka ini pasti waktu luangmu,kan? Kalau begitu, ini
mungkin waktu berhargamu --- mm, Aku harus minta maaf padamu karena
sudah mengambil waktu istirahatmu yang berharga dengan membuatmu
melakukan sesuatu.”

“Tidak, tidak, Yang Mulia menunjukkan terlalu banyak perhatian; Tidak


perlu ... dalam hal apapun, saya akan pergi dan membuka jendela ke kamar
Kapten sekarang.”

Neia segera berlari dari sisi Sorcerer King.

Kata-kata baik dari orang itu seperti seseorang yang dengan hati-hati
memolesi obat gosok yang menenangkan ke telapak tangan seseorang yang
tertutup goresan dan memar.

Kata-kata itu merembes ke dalam hati Neia, dan ini mengejutkannya.

Neia berlari sekuat tenaga, dan langsung kembali ke penginapan.

Tentu saja, seseorang tidak bisa berlari-lari di dalam penginapan kelas atas,
tapi Neia tidak bisa membuang waktu karena alasan itu. Pada akhirnya, dia
bergerak secepat mungkin tanpa menyebabkan pelanggaran tata tertib, dan
meskipun tatapan karyawan terasa sedikit dingin, dia akhirnya sampai di
pintu ke kamar Kapten.

Neia segera mengetuk pintu, lalu menemukan bahwa pintu itu terkunci saat
dia mencoba membukanya. Rasa dingin mengalir di hati Neia saat dia
menyadari bahwa dialah satu-satunya yang diusir, tapi sekarang bukan
saatnya untuk mengkhawatirkan hal semacam itu.

“Saya Squire Neia Baraja, tolong buka.”

Pintu segera terbuka, dan paladin menunjukkan wajahnya dari baliknya.

“Maafkan saya,” katanya; Sekarang bukan waktunya untuk mematuhi setiap


etiket.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 216


Neia kemudian berpaling ke Remedios, yang berada di dalam ruangan, dan
berkata,

“Sorcerer King ingin berbicara dengan Anda secara pribadi, Kapten.”

Setelah itu Neia bisa merasakan tatapan setiap orang melihat ke belakang
punggungnya.

“Bukan, bukan begitu. Dia tidak ada di sana.”

Mengatakan demikian, Neia melangkah ke jendela dan membuka pintu.

Seperti yang diharapkan dari sebuah bangunan kelas atas, jendela-jendela itu
terbuka dengan mulus, tanpa ada kemacetan.

“Apa yang kau lakukan!?” Dari sudut pandang pihak ketiga, ini adalah
kericuhan yang tiba-tiba.

Wajar jika paladin menunduk menatapnya. Bahkan tidak bisa ditolerir untuk
paladin yang pernah ditempatkan bertanggung jawab atas keamanan Holy
Queen.

Namun, Neia mengabaikannya saat dia menyandarkan tubuh bagian atasnya


ke luar jendela dan melambaikan tangan kepada Sorcerer King, yang
seharusnya berada di luar.

Setelah itu, Neia ditarik dengan kerah bajunya.

“Apa maksudmu, Squire Baraja? Jangan membuka jendela seperti itu.


Tepatnya, Dimana Sorcerer King!?”

Melihat ke belakang, dia melihat wajah para paladin memerah. Kemarahan


mereka bisa dimaklumi. Tapi---

“Aku sudah menebaknya, kurasa. dia melanggar peraturan anda atas


perintahku. jika ada yang harus disalahkan maka salahkan aku.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 217


Suara yang tenang bergema di ruangan itu.

Sorcerer King secara perlahan memperlihatkan dirinya dari tempat ia berdiri


di atas bingkai jendela.

Neia melihat paladin meraih pedang panjang di pinggangnya, dan dengan


panik berusaha menghentikannya.

“Mm... sepertinya aku sudah membuat anda sekalian khawatir. Ah itu


salahku. Aku datang sendiri karena aku ingin berbicara dengan Anda secara
pribadi. Meskipun mungkin agak kasar untuk masuk melalui jendela, hal
yang tak bisa dihindari demi penyamaran. Aku harap Anda bisa mengerti
itu... Dan aku harus meminta maaf kepadanya juga.”

Setelah turun dari jendela, Sorcerer King mengamati ruangan di


sekelilingnya.

“...Akulah Sorcerer King, Ainz Ooal Gown”

Setelah menyebutkan namanya, Neia berlutut sebelum orang lain.

Sesaat kemudian, dia mendengar paladin di belakangnya berlutut bersamaan.

“Baiklah... Bangun, Karena waktunya mepet, apa boleh aku berbicara dengan
Anda, Kapten Custodio?”

“Kami tidak keberatan, Yang Mulia. Lalu, silahkan lewat sini.”

Saat Neia bangkit, dia membiarkan napasnya keluar --- tepat pada saat
bertatapan dengan mata Sorcerer King, yang telah berbalik. Tentu saja, tidak
ada bola mata di kantung mata Sorcerer King, jadi mengatakan bahwa dia
menatap matanya hanya sekedar imajinasi Neia.

“Apakah squire itu tidak ambil bagian?”

“Dia hanyalah seorang squire, Yang Mulia?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 218


“Bukankah tadi dia ada di ruang pertemuan?”

Nada biasa Sorcerer King membuatnya terdengar seperti dia benar-benar


tidak tahu. Namun, kata-katanya mengandung sindiran yang kuat.

“Squire Baraja, ikut bergabung dengan kami.”

“Baik!”

Meskipun Neia tidak begitu antusias untuk ikut serta, entah mengapa dia
ingin tahu mengapa Sorcerer King mengunjungi mereka.

Remedios dan Gustav menghadap Sorcerer King di dekat meja, sementara


Neia dan yang lainnya berdiri di dekat dinding. Ini adalah cara yang sama
seperti mereka menerima Blue Rose.

“Sekarang, Yang Mulia, mohon ijinkan saya untuk mengajukan pertanyaan


langsung. Bolehkah saya bertanya mengapa orang seperti Anda rela ke
penginapan kami yang sederhana?”

Remedios mengangguk pada pertanyaan Gustav.

“Tapi tentu saja. Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku tidak suka
berbasa basi. Bagaimanapun, melakukan itu membuat perkataan seseorang
mudah dipelintir atau disalahartikan.”

Perkataan Sorcerer King memiliki rasa kepedulian pribadi terhadap mereka


yang sulit untuk dijelaskan.

“Meskipun aku telah memutuskan untuk mengirim Momon dalam waktu dua
tahun, jika Anda dapat menyetujui permintaanku, bukan tidak mungkin
Sorcerous Kingdomku untuk segera mengrimkan makhluk yang setara
dengan Momon.”

“Setara dengan Momon?”

Remedios tidak bisa menahan diri untuk tidak berseru.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 219


“...bolehkah saya mengetahui maksud permintaan yang ingin Yang Mulia
buat? Tergantung pada maksud permintaan itu, saya berharap Anda akan
memaafkan kami jika kami tidak dapat segera memberi jawaban pada Yang
Mulia.”

Penyihir King terkikik menanggapi kata-kata Gustav, lalu dia berbicara.

“Tentu saja. Mengetahui keadaan anda saat ini, Aku kira aku bisa
membayangkannya... sekarang, anda bilang memberi serangan balasan
mungkin akan sangat mudah. tapi kenyataannya kemungkinan besar pasukan
anda sekarang sedang bersembunyi di dalam gua, apa aku salah?”

Semua orang di ruangan itu menahan napas.

Neia tidak terkecuali.

Kenapa Sorcerer King bisa mengetahui kebenaran dari keadaan mereka?


Darimana dia tau itu? Mengetahui pokok masalah yang sedang kami alami itu
sangat mengagumkan.

Wajah Kapten dan Gustav tidak bergerak, tapi mata mereka menatap Neia.
Mungkin mereka percaya kalau dia telah membocorkan kebenaran tentang
mereka kepada Sorcerer King. Dengan demikian, Neia menggelengkan
kepalanya seakan untuk menunjukkan, “bukan aku”.

Sorcerer King mengabaikan keterkejutan Neia dan yang lainnya lalu terus
berbicara.

“Kekuatan selatan tidak tersentuh, namun Anda tidak berusaha untuk bekerja
sama dengan mereka dan melakukan operasi gabungan. Itu karena ada
keretakan antara anda dan bangsawan selatan. Karena itu, setelah Anda ---
yang gagal melindungi Holy Queen --- jatuh di bawah komando Holy King
yang baru, mungkin akan sangat sulit bagi Anda untuk berpegang pada posisi
Anda sebelumnya. Oleh karena itu, Anda tidak dapat menawarkan tanah,
gelar, izin perdagangan, dan hak istimewa lainnya kepada saya. Jika Anda
benar-benar diam mengenai masalah ini, kemungkinan perang dengan

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 220


Sorcerous Kingdomku akan terjadi, tergantung pada kesimpulan apa yang
akan dicapai Holy King selanjutnya.”

Sorcerous King dengan jelas menyoroti poin-poin inti perang dengan


demihuman, serta keputusan yang telah mereka buat tentang masa depan
mereka.

“Demikian pula, Anda tidak bisa menggunakan harta bangsa Anda sebagai
modal penawaran. Misalnya, pedang suci yang Anda pegang, Kapten
Remedios Jika anda benar-benar mencoba menawarkannya, Palingan yang
bisa anda lakukan adalah Menganggap Harta Negara anda diambil oleh
Jaldabaoth dan kemudian anda meminta bantuanku dengan imbalan Harta
Negara yang dipegang Jaldabaoth. Tapi Melakukan itu akan sangat
berbahaya. Harus ada seseorang yang memberi tahu Holy King berikutnya
kalau harta yang di ambil itu benar-benar diambil dari anda, percaya kepada
paladin anda kemungkinan besar akan cepat gagal. Tidak berharga, dengan
kata lain. Oleh karena itu, yang bisa dilakukan Anda semua adalah apa yang
Anda lakukan di ruang pertemuan, memberi tahu saya tentang keadaan Anda
--- mm, aku menduga aku benar, terlihat dari ekspresi di wajah Anda.”

Setelah mengatakan semua ini, Sorcerer King bersandar ke sandaran


kursinya.

Keheningan memenuhi ruangan.

Sempurna. Dia terlalu sempurna.

Neia merasakan penghormatan yang tak tertandingi atas pemahaman


mendalam Sorcerer King.

Apakah ini yang orang sebut Sorcerer King, Neia heran.

Neia pernah bertemu dengan Holy Queen dulu, di masa lalu, tapi Holy Queen
hanya menyapanya saja, dan Neia, hampir tidak ada kesempatan untuk
bertemu dengan seorang raja sejati.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 221


Jadi, bagi Neia, ini adalah pertama kalinya dia melakukan kontak dengan
penguasa absolut, orang yang memiliki wawasan dan martabat yang
melampaui semua yang lain, dan di atas semua itu, kekuatan yang luar biasa -
-- dengan kata lain, makhluk sempurna.

Dampak kuat ini meninggalkan kesan tak terhapuskan pada hati Neia.

“Sepertinya, siapapun bisa menduganya. Aku benar-benar merasa malu


karena aku datang ke sini dan dengan sombong memberitakan semua itu ...
aku percaya Anda tidak berpikir bahwa aku belum pernah
mempertimbangkannya sebanyak itu?”

“Tentu saja, Yang Mulia!”

Jawab Gustav dengan senyum kaku di wajahnya.

“Hebat. Jika aku dianggap sebagai orang idiot yang bahkan tidak dapat
memastikannya, aku tidak akan dapat menghadapi bawahanku yang bekerja
keras demi aku ... sekarang, berhubungan dengan itu, aku akan mengatakan
apa yang aku inginkan --- maid, dengan kata lain. Aku ingin demon maid.”

Semua orang --- termasuk Neia --- hanya bisa menatap tercengang mendengar
kata-kata yang sangat menggelikan yang baru saja keluar dari mulut Sorcerer
King.

“... Ah, maaf. Kurang jelas yha. Hm, bagaimana aku harus mengatakannya?
Aku mempercayai tentang kabar Jaldabaoth yang memiliki maid hebat
muncul dalam pertemuan kita sebelumnya. Aku ingin mereka. Berapa banyak
yang kalian ketahui tentang kekuatan sihir mereka? “

“Tidak ada sama sekali.”

Setelah Remedios berkata demikian, Sorcerer King melihat sekeliling, seolah


mencari pertolongan.

“Jadi, begitu ... Tentang itu, aku bingung mulai dari mana aku harus
menjelaskannya ... ah, hmm, Benar juga ... Ah --- Anda bisa membayangkan

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 222


kalau Jaldabaoth mengikat para maid itu menggunakan seuatu cara. Oleh
karena itu, rencanaku adalah mengalahkan Jaldabaoth, mengambil maid itu
untukku sendiri, dan kemudian menempatkan maid itu di bawah kendaliku.
Dengan cara ini, negaraku akan mendapatkan maid yang tangguh. “

“T-Tapi, kami tidak melihat para maid Jaldabaoth di negara kami ...”

Sorcerer King menertawakan jawaban Gustav.

“Bagaimanapun, mereka terlihat di Kingdom. Sulit bagiku membayangkan


mereka tidak ada di sana. Atau mungkin mereka tidak akan muncul sampai
Jaldabaoth merasa dalam kesulitan? “

“Biarkan saya mengulangi ... kami masih belum yakin apakah maid itu benar-
benar ada. Jika maid itu tidak ada, apa yang akan Anda lakukan, Yang
Mulia?”

“Jangan menghawatirkannya sampai tiba waktunya. Aku tidak meminta Anda


untuk memberiku sesuatu untuk menggantikannya, bagaimanapun juga.
Paling tidak, aku akan mengganggap aku tidak mendapatkan apa-apa. Namun,
ada kemungkinan mereka muncul di luar bentuk sebagai maid, jadi
permintaanku mungkin termasuk bawahan Jaldabaoth juga. Ahh, itu benar
Dia mungkin telah menggunakan beberapa jenis magic item untuk
mendominasi mereka, jadi aku ingin menambahkan sebuah syarat kalau
magic item Jaldabaoth yang tidak dapat dipastikan untuk jadi milik Holy
Kingdom akan menjadi milikku. Mungkin ternyata maid yang
menghancurkan Holy Kingdom Anda akan berakhir menjadi bagian dari
Sorcerous Kingdomku, dan dalam peristiwa itu aku harap dapat
mengandalkan Anda untuk melupakan dendam Anda terhadap mereka karena
mereka kemudian akan berada di bawah kendali saya. “

“Maksud Anda, Anda ingin kami memaafkan orang-orang yang sudah


menghancurkan negara kami?”

Setelah Remedios menjawab dengan sedih, Sorcerer King mengangkat bahu.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 223


“Itu karena aku tidak mendapatkan apapun dari Holy Kingdom. Atau maksud
Anda ingin mengatakan kalau Anda memiliki sesuatu untuk ditawarkan
kepadaku?”

Remedios menggigit bibirnya, tidak mampu menjawab pertanyaan itu.

“Yang Mulia, Kapten bermaksud mengatakan bahwa sebagai orang luar, akan
sangat sulit bagi kami untuk meyakinkan para korban untuk melupakan
dendam mereka.”

“Kalau begitu Anda harus bekerja keras untuk meyakinkan mereka,” kata
Sorcerer King dengan suara dingin. “... Tidak, kalau begitu, katakan saja
kalau para maid dikuasai dengan sihir Sorcerer King dan diambil. Itu
seharusnya bisa mengalahkan kebencian mereka, bukan?”

Apa yang akan mereka lakukan, pikir Neia saat mendengar Sorcerer King
berbicara. Jika mereka masih menolak untuk menerima syarat Sorcerer King
setelah dia membuat begitu banyak kelonggaran ini untuk mereka,
kemungkinan besar mereka akan berakhir dengan tidak mendapatkan apa-apa.
Jelas bahwa ini adalah syarat yang sangat menguntungkan bagi Holy
Kingdom. Jika mereka tidak memanfaatkan kesempatan ini, maka satu-
satunya cara untuk menggambarkannya adalah kata “Bodoh”

“Remedios”.

“Itu akan sangat menjengkelkan. Membiarkan orang-orang yang merusak -”

“-Yang Mulia!” Gustav menyela kata-kata Remedios.” Tolong izinkan kami


membahas ini sejenak! Tolong beri kami beberapa waktu!”

Apakah kalian masih perlu mendiskusikan masalah ini setelah diberi begitu
banyak kompensasi? Bahkan Neia merasa tidak aneh bagi Sorcerer King
untuk menegur mereka. Tapi---

“Baiklah. Tapi, terlalu lama akan membuatku bermasalah, dan aku. Aku akan
diam sebentar. Keberatan jika aku menunggu di sini?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 224


Neia tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut dengan kemurahan hati
Sorcerer King.

“Terima kasih banyak. Kemudian, kami akan segera membahas hal tersebut.
Saya berharap semoga anda sabar, meski atas ketidaksopanan kami.”

“Tidak apa-apa. Pergilah membicarakannya.”

Keduanya bangkit untuk pergi, dan kemudian mereka kembali dengan


kecepatan yang mengejutkan. Tidak, mereka sudah sampai pada kesimpulan
sejak awal.

“Maafkan keterlambatan kami, Yang Mulia.”

“Oh tidak, lanjutkan dan diskusikan lebih banyak, tidak masalah. Lalu,
bagaimana kelanjutannya?”

“Baik, kesimpulan kami adalah bahwa kami akan mematuhi semua


persyaratan Yang Mulia.”

“Aku tidak meminta Anda untuk menuruti aku. Aku hanya melakukan
negosiasi. Jadi, itu tidak masalah. Selanjutnya, meskipun kita harus
menuliskannya, aku kekurangan peralatan dan perangko yang diperlukan.
Mari kita bahas ini nanti ... Anda tidak keberatan jika aku menggunakan
tulisan Kingdom, bukan?”

“Ada orang di sini yang bisa membacanya, jadi tidak masalah. Lalu, bisakah
saya merepotkan Anda untuk mengenalkan kami pada orang yang setara
dengan Momon? “

“Ahh, dia berdiri di depan Anda sekarang --- dengan kata lain. diriku sendiri.”

Keheningan memenuhi ruangan sekali lagi, Neia dan yang lainnya tidak
dapat berbicara saat mereka saling menatap. Setelah berkedip beberapa kali,
otak mereka akhirnya kembali berfungsi.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 225


“Yang Mulia sama kuatnya dengan Momon?” Kata-kata Remedios membuat
Neia membeku di tempat, tapi ada seorang pria yang telah bergerak karena
kata-kata ini.

“Tolong, tunggu sebentar, Kapten. Ada hal lain yang perlu kami tanyakan
kepada Yang Mulia lebih dulu!”

Gustav berpaling ke Sorcerer King. “Ah, Apa tidak apa-apa jika Yang Mulia
meninggalkan Negara anda dan pergi ke Holy kingdom? Saya tidak tahu
berapa banyak waktu yang akan dibutuhkan.”

“Itu tidak akan menjadi masalah. Tidak seperti Momon, aku bisa
menggunakan sihir teleportasi, Selama bisa menemukan lokasi Anda, aku
bisa kembali ke Sorcerous Kingdom kapan saja. “

“Ta-tapi, tentu saja, jika seprang penguasa sebuah negara datang-!”

“Setelah mendengarkanku, apa anda masih tidak mengerti alasanku


sendirian? Aku mengatakan kalau aku bermaksud untuk mengalahkan
Jaldabaoth dan membawa maid di bawah kendaliku, Anda tahu? Terlalu sulit
untuk melakukan semua itu dari Sorcerous Kingdom. Selain itu, sehubungan
dengan pertanyaan Kapten Custodio, aku ini lebih kuat dari Momon.”

“Kalau begitu, seharusnya tidak ada masalah dengan itu, Gustav.”

“Tentu saja ada masalah dengan itu! Yang Mulia! Gurauan Anda ini benar-
benar sangat menjengkelkan bagi kami!”

Wakil Kapten mencengkeram perutnya saat dia meneriakinya.

“Ini bukan bercanda. Tidak ada yang bisa mengalahkan Jaldabaoth selain aku.
Selain itu, aku akan pergi sendirian. Aku tidak akan membawa pasukan
bersamaku. Karena itu, aku akan datang sendiri, seperti sekarang, untuk
melakukan pembicaraan rahasia.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 226


“Tapi jika Yang Mulia mengalami cedera yang tidak dapat dipulihkan dari
Jaldabaoth, ini bisa menyebabkan kerusuhan antara negara kita dan
Sorcerous Kingdom!”

“Seperti yang dikatakan Gustav. Yang Mulia, benarkah tidak ada masalah
dalam hal itu?”

“Tidak sama sekali.”

“Tapi -”

“-Gustav! Aku masih berbicara. Jangan memotonku!” Setelah mengulurkan


tangannya untuk menghentikan Gustav, Remedios membungkuk dalam-
dalam.

“Kalau begitu, kita akan berada dalam perhatian Yang Mulia.”

♦♦♦

Udara di ruangan itu mulai tenang, seolah-olah badai baru saja berlalu --- dan
memang benar --- tapi teriakan Gustav bergema dari dinding.

“Apa yang kamu pikirkan!? Merekrut seorang raja! Raja sebuah negara!
Untuk melawan Jaldabaoth dan yang lainnya!”

Neia menyetujuinya. Dia mungkin tidak menggunakan akal sehatnya, tapi ini
tidak masuk akal. Di tengah semua ini, Remedios berbicara pelan.

“Katakan, bukankah menurutmu tidak masalah apa yang terjadi pada


undead?”

Ruangan itu terdiam sekali lagi.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 227


“... Musuh memiliki demon, dan kita memiliki undead. Kita tidak akan
dirugian terlepas dari siapa yang terbunuh. Bukan begitu?”

Mata Gustav melebar. jawaban yang tidak bisa terpikirkan dari kapten,
malahan itu sangat mengejutkan.

“Keduanya adalah musuh umat manusia. Maka idealnya, akan lebih baik jika
kedua belah pihak saling menghancurkan... Tentu saja, kita tidak akan hanya
duduk menonton dan menuai keuntungan. Bahkan jika Sorcerer King terluka
sampai mati oleh Jaldabaoth, kita tidak akan memanfaatkan penderitaannya.
Hanya itu.”

Suara Remedios semakin keras.

“ ...Kapten. Jika Sorcerer King, yang mengendalikan begitu banyak undead,


binasa, maka saat para undead ini bebas, bukankah itu akan menyebabkan
malapetaka yang besar?”

“Ketika saatnya tiba, Kingdom, Empire dan Theocracy akan menangani


masalah tersebut. Tentu saja, kami juga akan mengirimkan bantuan, namun
keadaan Holy Kingdom sangat buruk karena invasi Jaldabaoth. Sampai
negara kita benar-benar pulih, Yang bisa kita lakukan hanya menyemangati
mereka... Tentang itu, negara kita berdiri tergantung dari hasil pertarungan
antara Jaldabaoth dan Sorcerer King ... “

“--Kapten!” Wajah Gustav seperti batu saat dia berbicara. “Bagaimana


dengan keadilan?”

“Ini. Ini semua demi bangsa kita. . Ini untuk menyelamatkan orang-orang
yang menderita. Bukan berarti aku ingin menyebar bibit penderitaan ke
negara lain. Dan Tentu saja aku juga mengharapkan kemenangan Sorcerer
Kingdom karena membantu Holy Kingdom.”

Siapa ini, pikir Neia sambil menatap Remedios, yang mengatakan semua itu
dengan nada tenang dan santai.

Apa ini benar-benar Kapten paladin Holy Kingdom, Remedios Custodio?

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 228


Neia tidak terlalu mengetahui situasinya. Lagi pula, dia selalu menatapnya
dari kejauhan. Tapi, Neia merasa kalau dia adalah orang yang sama sekali
berbeda dari Kapten yang pernah dia dengar.

“Gustav, kamu tidak keberatan kan? Jika kamu bisa menerima ini, maka kita
harus mempertimbangkan langkah selanjutnya.”

“Langkah kita berikutnya, katamu!?”

“... Kita harus memikirkan bagaimana memanfaatkan Sorcerer King dengan


benar.”

Angin dingin membasahi punggungnya.

Mengapa aku mendengar percakapan seperti ini, pikir Neia. Tidak, dia tidak
sendiri. Sambil mengintip ke sekeliling, dia melihat bahwa paladin yang
berdiri di dekatnya hampir memiliki ekspresi yang sama di wajah mereka.
Neia pasti juga merasakan hal yang sama.

“Gustav, apa kamu punya ide?”

“Tidak, tidak, tidak sama sekali. Bukankah seharusnya kita memikirkan apa
yang harus kita lakukan setelah membawa Sorcerer King bersama kita? “

“Yha, jika Sorcerer King tidak berbicara omong kosong, dan dia benar-benar
bisa melawan Jaldabaoth, bagaimana dengan merebut kembali ibukota? Dan
kemudian kita bisa memintanya untuk mengalahkan Jaldabaoth setelah itu. “

“... Itu akan buruk. Yang Mulia telah mengatakannya sendiri kalau ia
bermaksud untuk mengalahkan Jaldabaoth, mengamankan para maid, dan
kemudian kembali ke negaranya. Oleh karena itu, kita harus segera
meninggalkan Jaldabaoth yang terakhir untuk mendapatkan keuntungan
terbesar ... Jika kita mengikuti saran Anda, Kapten, kita tidak akan memiliki
kekuatan untuk mengalahkan demihuman yang tersisa.”

“Lalu apa yang kamu usulkan?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 229


Gustav berhenti sejenak untuk berpikir, lalu dia memberi saran. “Mari kita
tingkatkan jumlah kita dulu. Dengan kata lain, kita perlu menyelamatkan
rekan-rekan kita yang ditangkap dari kamp-kamp.”

“Aku paham! Ide bagus. Lagi pula, ada orang penting yang perlu kita
selamatkan.”

“Maksud Anda anggota keluarga kerajaan, bukan?”

Remedios setuju dengan “Ah.”

Meskipun Holy Queen telah binasa, mereka belum menerima kabar bahwa
seluruh keluarga kerajaan telah meninggal. Jika salah satu dari mereka masih
hidup, mungkin mereka bisa menggunakannya sebagai boneka, dan mungkin
bisa mendapatkan kerja sama penuh dari bangsawan selatan.

“Dan juga, para bangsawan yang bisa kita selamatkan pasti akan menghargai
yang membebaskan mereka.”

Kebanyakan bangsawan tidak menyatakan persetujuan mereka atas Holy


Queen, dan menurut perhitungan Kapten, tidak ada seorang pun di sana yang
dia cintai. Namun, seharusnya ada beberapa bangsawan utara yang memiliki
ikatan darah dengan bangsawan selatan.

Jika mereka melakukannya, mereka seharusnya bisa lebih dulu mengajukan


permintaan resmi kepada bangsawan selatan. Remedios menatap Neia.

“Squire Neia. Pergilah temani Sorcerer King. Demi kepentingan kita pastikan
kau membuatnya ke pihak kita.”

“Hah? Haaaahh! ?? Tolong,Tolong tunggu sebentar! Saya tidak mungkin bisa


melayani seorang raja atau sesuatu seperti mengawalnya!”

“Yang perlu kamu lakukan adalah bekerja keras untuk melakukannya,


bukan?”

“Ini bukan masalah kerja keras atau tidak!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 230


Biasanya, dia akan segera menyetujuinya, tapi sekarang dia berusaha keras
untuk menolaknya. Ini bukan sesuatu yang bisa dia terima dengan santai.
Pasti ada yang salah dengan kepala Remedios.

“Itu benar! Kapten,” Gustav menyela. “Jika kita tidak memiliki seseorang
yang memiliki status pantas untuk melayani sebagai pelayannya, itu akan
dianggap sebagai penghinaan terhadap Yang Mulia.”

“... Berapa banyak wanita lain yang ada dalam prajurit pembebasan?”

Wanita-wanita yang tidak bisa bertempur sejak lama melarikan diri ke


selatan. Namun, itu tidak berarti bahwa mereka tidak ada. Prajurit
pembebasan masih memiliki beberapa wanita di antara mereka. Gustav
hendak menyebut beberapa dari mereka saat Kapten memotongnya.

“Kita butuh wanita dari ordo paladin. Jika aku memberi perintah kepada
seorang wanita dari priest, menurut kamu apa yang akan dilakukan oleh
gereja? Adikku sudah tidak ada lagi, kamu tahu? Dan juga, orang untuk tugas
ini harus dipilih dari orang-orang yang hadir dan yang sudah mendengar
pemikiranku. Apa kita bisa memaksakan ini pada orang lain?”

Itu berarti kau memaksaku kan?, pikir Neia, tapi dia tidak mengatakannya.

“Kalau begitu ...”

Gustav menatap Kapten.

“Aku harus berjuang di garis depan, kamu tahu? Dan juga, apa kamu ingin
aku pergi menemani Sorcerer King? Atau haruskah kita menyerahkan semua
wewenangnya kepada Sorcerer King? “

“Bahkan jika kita menggunakan mereka, kita tidak bisa begitu saja keluar dan
melakukan itu, bukan? Akan ada masalah dengan kepercayaan, dan jika
Sorcerer King melihat bahwa kita tidak memiliki kekuatan tempur dan
memutuskan untuk menaklukkan Holy Kingdom sementara dia berada di sana
... “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 231


Setelah melihat Gustav yang tidak dapat berkata-kata, Neia menyadari bahwa
persekutuan mungkin akan berakhir diantara mereka.

“-Dimengerti. Meskipun saya mungkin tidak cukup untuk tugas itu, saya akan
bekerja keras dan melakukan yang terbaik. “

“Ahh. Akan aku beritahukan ini dulu. Misimu adalah membuat Sorcerer King
lebih mudah dimanfaatkan. Tolong dia dan jaga dia dalam suasana hati yang
baik ..”

Ini bukan lagi permintaan yang tidak mungkin. Itu adalah permintaan yang
konyol.

Dia tidak percaya bahwa dia bisa melakukan hal seperti itu sama sekali.
Namun, tidak peduli apa yang dia katakan, Remedios tidak akan berubah
pikiran. Neia menundukkan kepalanya dengan pasrah.

“Mengerti! Saya akan melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan itu, dan
saya harap saya bisa mengandalkan bantuan semua orang di sini. “

“Bagus. Jika ada sesuatu, tanyakan saja kepadaku dan dia (Gustav).”

Bahkan saat keputusasaan memenuhi hatinya, Neia terkejut bahwa


sebenarnya dia merasa sedikit gembira.

Yang Mulia, Sorcerer King, ya ...

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 232


Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 233
Chapter 3
Beginning the Counterattack

Part 1
Kereta itu bergetar.

Kereta ini adalah milik Sorcerer King, penampilan luarnya yang sederhana
berbeda jauh dengan dalamnya yang sangat bagus dan berseni, dan bagasi
yang sangat berguna. Neia sangat berterima kasih atas bantal yang tidak
menyakitkan pantatnya tidak peduli berapa lama dia duduk di atasnya.

Neia memandang sekilas Sorcerer King, yang duduk di hadapannya dan


menatap ke luar.

Dia mungkin adalah raja undead yang menakutkan, tapi tidak ada kekuatan
untuk menindas yang ditunjukkannya saat bertemu dengan mereka di ruang
pertemuan.

Mungkin ini karena dia telah menghabiskan lebih banyak waktu untuk
bercengkrama dengan Sorcerer King selama perjalanan mereka.

Selama ini, satu hal yang telah Neia pelajari adalah bahwa Sorcerer King
sangat rendah hati.

Memang benar bahwa Sorcerer King bersikap sebagai seorang raja yang
mulia, karena setiap tindakan yang dilakukannya mencerminkan kualitasnya
sebagai seorang raja.

Namun, saat Neia duduk di kereta bersamanya, dari waktu ke waktu sikapnya
seperti tidak berbeda dari orang biasa. Selain itu, kejadian ini semakin sering
terjadi akhir-akhir ini.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 234


Kemungkinan besar, Sorcerer King telah mempertimbangkan bahwa Neia
merasa gugup di sekitarnya, dan karena kemurahan hatinya, dia memilih
untuk bertindak lebih mirip orang biasa. Alasan kenapa dia bisa dengan baik
melakukannya mungkin karena kemampuan aktingnya sudah meningkat dan
mengapa dia tidak bertindak seperti itu di sekitar yang lain mungkin karena
mereka masih berperan sebagai paladin.

Beranggapan dia akan memperlakukan warga negara lain dengan cara


seperti ini ... Sungguh Raja yang sangat perhatian ...

Apakah dia memperhatikan paladin yang mengendarai kuda di samping


kereta? Atau mungkin --- mungkin dia melihat sesuatu yang lebih jauh,
sesuatu yang tidak dilihat Neia ---

“Umu? Apa ada sesuatu yang menarik di wajahku?”

“Eh! --- Tidak, maafkan saya, Yang Mulia! Tidak ada apa pun di wajah Anda
...”

Sepertinya dia menatap terlalu lama pada Sorcerer King. Kebingung kenapa
Neia menatap wajahnya, Sorcerer King menyentuh wajahnya dengan tangan
tulang miliknya.

“Kurasa cukup canggung untuk duduk berdua di dalam kereta dan tidak
mengatakan apapun. Ya, kalau begitu, mari bicarakan sesuatu.”

Meski sudah sedikit terbiasa, berbicara dengan Sorcerer King selalu membuat
perutnya sakit.

“Kita sama sekali belum saling mengenal, jadi tidak mudah untuk bertanya
langsung mengenai suatu hal yang privasi, tapi kita sudah berada di kereta
yang sama selama beberapa hari ini. Kurasa kita bisa jujur satu sama lain
sekarang. Neia Baraja. Bisahkan kau menceritakan sesuatu tentang dirimu?”

“Tentang saya?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 235


Bahkan berbicara tentang dirinya sendiri merupakan topik yang tidak jelas.
Dia tidak tahu apa yang bisa dia katakan untuk menyenangkan Sorcerer King.

“Ya, tentu saja. Misalnya, mengapa kamu ingin menjadi squire. Pekerjaan
macam apa yang biasa dilakukan oleh seorang squire. Bisakah kamu
menceritakanya?”

“Jika itu membuat Anda senang, Yang Mulia.”

Setelah menundukkan kepalanya, Neia mulai membicarakan apa yang


diminta-Nya, tapi itu bukan topik yang menarik. Berbicara tentang keluarga
dan pekerjaan seorang squire tidak terlalu menarik.

Selain itu, aku diberitahu untuk tidak memberitahukan apapun kepada


Sorcerer King tentang masalah dalam negeri tapi ini harus dilakukan.

Sebaliknya, jika dia malah harus menutupi fakta tersebut, maka tidak akan
ada yang perlu dibicarakan.

Dalam sekejap, penjelasan dengan ketidakjelasan yang membosankan itu


berakhir, dan Sorcerer King mengangguk diam.

“Begitu, aku mengerti. Jadi kamu seorang pemanah (archer), sangat jarang di
antara para paladin, Baraja-san.”

“Kemampuan saya tidak cukup baik sampai-sampai saya berani dengan


bangga menyebut diri saya seorang pemanah, Yang Mulia. Saya hanya lebih
mahir dalam memanah dari pada menggunakan pedang, dan sebenarnya
banyak orang memarahi saya dan mengatakan kalau saya harus lebih fokus
melatih keterampilan pedang saya.”

Bagi Neia, seorang pemanah adalah seseorang seperti ayahnya yang hebat,
dan dia sedikit lebih berbakat dari pada orang biasa.

“...Tidak, aku harus mengatakan kalau calon paladin yang memiliki bakat
bawaan untuk senjata jarak jauh adalah hal yang langka. Jika itu aku, aku
akan menyarankanmu untuk mengasah teknik memanahmu. Karena ada orang

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 236


lain yang lebih cocok untuk bermain pedang, maka kamu harus membiarkan
orang-orang itu menangani pedang.”

“---Terima kasih banyak.”

Kata-kata Sorcerer King itu tulus, dan hal itu membuat Neia berpikir dia
sudah merenunginya sungguh-sungguh, memang kombinasi yang aneh; Dia
harus menempuh jalan menuju pekerjaan yang langka.

Tapi, dia tidak menduga menerima perkataaan Sorcerer King selanjutnya, dan
gumamannya yang berarti dan penuh perasaan mengganggu Neia.

“Saya merasa tidak enak karena menyerahkan pekerjaan padamu untuk


mengurusku. Bukan cuma kamu; Hal yang sama berlaku untuk para paladin
juga. Cara terbaik untuk memanfaatkan keahlian kalian adalah menempatkan
kalian di luar.”

Kata-kata lembutnya membuat Neia menatapnya. Inilah sebabnya mengapa


berbicara dengan raja ini sangat susah bagi hatinya.

Dia tidak hanya berada di puncak kuasa negaranya, dia juga merupakan
individu yang sangat berkuasa. Tetapi Dia tidak memilih untuk berbicara
dengannya dari atas, tapi lebih ke merendahkan dirinya sampai dia sejajar
dengan Neia sebelum berbicara padanya.

Tidak! Aku tidak bisa menerima kebaikan Yang Mulia dengan begitu mudah!
Neia! Jika kamu tidak merendahkan diri sedikit lagi ---

Neia mendorong kepercayaan dirinya.

“Semua orang tahu saya telah ditunjuk sebagai squire Yang Mulia, jadi tolong
jangan terlalu dibawa ke hati. Selain itu, tidak ada pekerjaan yang lebih
penting daripada melayani sebagai squire Yang Mulia.”

“Begitukah ... Tetap saja, aku ingin memberimu suatu hadiah.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 237


Dulu, Sorcerer King sudah mulai membicarakan mengenai hadiah, dan saat
itu dia telah menolaknya dengan berbelit-belit. Tapi sepertinya dia akan
memulainya lagi. Neia langsung mulai memikirkan bagaimana menolak
tawarannya dengan sopan, tapi Sorcerer King belum selesai.

“Sepertinya, mungkin tidak baik menerima hadiah dari raja negeri lain. Jadi
setidaknya, izinkan aku mengucapkan terima kasih secara lisan. Aku percaya
aku telah membuatmu terganggu dalam banyak hal, dan aku harap aku akan
terus berada dalam perhatianmu.”

Lalu, Sorcerer King membungkuk padanya.

Seorang raja benar-benar membungkuk kepada seseorang seperti dirinya,


yang tidak lebih dari seorang squire.

Wajar bagi seorang raja untuk membawa beban bangsanya di atas bahunya.
Menghina seorang raja akan sama dengan menghina seluruh negara. Pendapat
bahwa sebuah negara hidup melalui rajanya adalah hal yang sangat umum.

Dengan kata lain, fakta bahwa seorang raja sedang membungkuk sama
dengan sebuah bangsa itu sendiri yang membungkuk.

Tentu, itu bukan hal yang tak terpikirkan ketika datang ke seseorang dari
posisi yang tinggi.

Tetapi, Neia hanya sebatas warga biasa negara lain, dan terus terang, tidak
perlu dia meminta maaf kepada seseorang yang statusnya seperti Neia.

Aku tidak percaya. Sorcerer King begitu arif dan bijaksana, dan pastinya dia
harusnya tahu arti membungkuk. Meski begitu, dia masih membungkuk
kepadaku seperti orang biasa --- Tidak. Jangan berbangga diri. Aku tidak
mungkin berharga. Hal ini hanya menunjukkan betapa murah hatinya
Sorcerer King; Dia bahkan memperlakukan orang biasa dengan sopan. ---
Ah! Dia tidak boleh!

“Tolong jangan lakukan itu! Yang Mulia! Tolong angkat kepala Anda!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 238


Sorcerer King melihatnya, dan Neia mendesah pelan. Terus terang, jika ada
orang lain yang melihat apa yang terjadi sekarang, sesuatu yang mengerikan
pasti akan terjadi.

“Yang Mulia -”

Neia berlutut di sela tempat duduk kabin kereta.

“Hamba adalah orang biasa, tapi saya bersumpah bahwa sampai pekerjaan
Yang Mulia selesai, saya akan dengan percaya dan setia melayani Anda.”

Neia memberi tanggapan yang tepat kepada seorang raja yang telah
menunjukkan rasa hormat kepadanya.

Dia mengabaikan suara di kepalanya yang mengatakan bahwa dia bukan raja
Holy Kingdom, dan membungkuk.

“Tidak tidak. Angkat kepalamu ... mengerti , bisakah kamu duduk dan
melanjutkan ceritamu sebelumnya? Kita belum sampai di tempat tujuan,
kan?”

“Tidak, belum.”

Dia duduk kembali di atas bantal, dan melihat ke luar.

“Kemarin, kita lewat dengan aman saat melewati reruntuhan tembok dengan
Kuasa Yang Mulia. Kami telah memilih rute yang akan membuat kita sulit
ditemukan, jadi mungkin perlu sedikit waktu lagi, tapi saya yakin kita akan
sampai di markas kami besok, atau lusa.”

Meski, markas itu hanyalah sebuah gua.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 239


“Begitukah. Bagaimanapun, kita masih punya waktu, kan? Ceritakan tentang
cerita itu dari sekarang. Juga, aku belum pernah mendengar mengapa kamu
memiliki keinginan untuk menjadi paladin. Tentunya pasti ada jalan yang bisa
kamu tempuh, mengingat bakatmu dalam memanah? Mengapa ingin menjadi
paladin? Untuk menegakkan keadilan? Atau mungkin menjadi kebanggaan
bangsamu?”

“Bukan -”

Saat dia menyipitkan matanya, apa yang terlintas dalam pikirannya adalah
pengalaman pribadinya.

“- Ibu saya adalah seorang paladin.”

Dia adalah seorang paladin yang terampil dalam menggunakan pedang, tidak
seperti Neia.

“Begini, jadi kamu dilatih oleh ibumu atau kamu mengaguminya, begitu.”

“Ah, tidak. Ibu saya sering mengatakan kalau saya seharusnya tidak usah
menjadi paladin. Ibu saya tidak bisa melakukan pekerjaan rumah, meskipun
dia bisa mencuci pakaian dan menjahit, dia sama sekali tidak baik dalam hal
memasak dan sesuatu semacam itu. Dia melakukan segalanya dengan
sembarangan, daging panggang selalu gosong, hal semacam itu biasa terjadi.”

Karena itu, wajar bila ayahnya yang memasak di rumah mereka. Ketika dia
masih muda, dia bahkan berpikir bahwa itu berlaku untuk semua keluarga.

“...Begitukah. Yah, dia masih tidak menghentikan putrinya untuk menjadi


paladin, jadi aku kira dia masih ibu yang baik.”

“Ah, tidak. Ketika saya memberi tahu ibu saya, saya ingin menjadi seorang
paladin, dia pergi dan mengeluarkan pedangnya dan berkata, 'Ibu akan
membiarkanmu jika kamu bisa mengalahkan ibu!' Dan seterusnya. Satu-
satunya alasan mengapa saya diizinkan menjadi seorang squire adalah karena
ayah saya mati-matian menghalagi saya. Jika saya melawannya, pastinya saya
tidak akan pernah bisa mengalahkannya.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 240


Saat itu pertama kalinya dia mengerti maksud membunuh.

“... Ahhhh, mm, bagus, bagus, bagaimana aku mengatakan ini ... itu keluarga
yang baik ... hm.”

“Iya. Meskipun para tetangga sering memandang aneh pada kami, saya pikir
itu adalah keluarga yang baik.”

“...Benarkah, bagus sekali ... la-lalu, kenapa, kenapa jadi paladin? Tidakkah
kamu berpikir untuk mengikuti jalan ayahmu --- Umu. Apa ayahmu seorang
ayah rumah tangga?”

“Tidak, ayah saya juga seorang prajurit yang melayani negaranya. Tetapi,
saya tidak pernah benar-benar memikirkan untuk mengikuti jejak ayah saya ...
mengapa begitu. Mungkin karena ayah memberi saya mata yang tajam ini ,
saya akhirnya benci padanya karena itu ...” Neia menekan jari telunjuknya ke
sudut matanya dan menekan sekitarnya.

Ketika dia masih kecil, teman-temannya sering berkata, “Kenapa kau


melototiku!!”, “Apa kau marah padaku?” Dan sejenisnya, kemudian dia
sering kali mengeluh pada ayahnya karena hal itu. Dan ketika percakapan itu
didengar oleh ibunya yang membuat Neia dipukuli.

Memikirkan itu membuatku nostalagia, pikir Neia.

“Tapi, mungkin setelah menjadi squire, wawasannya menjadi lebih luas. Pada
titik tertentu, saya mulai berpikir kalau ini adalah sebuah hadiah yang di
berikan ayah pada saya. Yah, saya bisa melihat sesuatu dengan jarak yang
jauh walaupun tanpa melotot. “

“Bagaimana kabar orang tuamu sekarang?”

“Ayah saya melawan prajurit Jaldabaoth di tembok dan meninggal. Saya


tidak dapat menghubungi ibu saya, dan saya tidak tahu apa yang terjadi
dengan dia, tapi saya pikir dia pasti meninggal saat mempertahankan kota.
Lagi pula, mereka adalah tipe orang yang akan berjuang sampai mati.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 241


“Sepertinya aku telah menanyakan hal yang menyakitkan.”

Sorcerer King menunduk padanya sekali lagi. Karena ini adalah kedua
kalinya, dampaknya tidak begitu besar. Tetapi, itu cukup membuat Neia
merasa cemas.

“Tolong, tolong angkat kepala Anda! Bagaimana Anda bisa tunduk pada
seseorang seperti saya!?”

“Aku tanpa pikir panjang menanyakan tentang keluargamu yang sudah


meninggal. Meskipun aku tidak tahu sebelumnya, tapi sekarang aku tahu
kebenarannya, sebuah permintaan maaf masih diperlukan...”

Sorcerer King memiringkan kepalanya ke dalam kebingungan setelah dia


mengangkatnya.

Tidak, itu tidak benar, begitulah seharusnya terjadi di antara orang yang
setara. Seorang raja tidak setara dengan warga negara dari negara lain.

Apalagi, kami yang meminta bantuannya...

“Ermm ... yah, pengecualian sih tidak apa-apa. Eh, kalau ada yang melihat
Yang Mulia membungkuk pada saya --- ah --- mereka mungkin memandang
rendah Yang Mulia, karena saya hanya seorang squire.”

“... Umu, benarkah, kamu memang benar. Begitulah cara para raja. Betapa
sulitnya hal ini”

Sorcerer King bergumam. Dia pasti bermarksud bahwa sulit bergaul dengan
orang-orang dari negara lain bahkan jika dia ingin menunjukkan
ketulusannya, mungkin.

“Oh iya, meski ini tidak bisa dihitung sebagai permintaan maaf, aku akan
memberikan ini padamu, Baraja-san.”

Sorcerer King dengan cepat merogoh jubahnya dan mengeluarkan sebuah


panah.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 242


---hah. Itu lebih besar dari apa yang bisa disembunyikan di balik jubahnya.
Neia berkedip beberapa kali, tetapi kenyataan tak berubah.

“Ini adalah senjata magic. Gunakan untuk melindungiku.”

Sebagian panah terbuat dari hewan, tapi tidak ada luka dan bau darah
padanya; Sebaliknya, panah itu terasa suci. Dia bisa mengenalinya dengan
cepat. Dengan kata lain, panah ini adalah maha karya yang harus
digambarkan dengan kata “super”.

“Ini adalah Ultimate Shooting Star Super dibuat dengan seni kuno Runecraft.
Karena berbagai alasan, aku menyimpannya untuk dipinjamkan kepada orang
lain nanti. ... Ahh, biasanya ada rune yang diukir disini, tapi kamu tidak bisa
melihatnya sekarang karena sudah terlalu lama tidak terpakai. Bagaimana
menurutmu?”

Neia menggunakan semua kekuatannya untuk menekan keinginan untuk


berteriak.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 243


Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 244
Biasanya, dia harus menolaknya. Busur ini kemungkinan besar adalah harta
negara Sorcerous Kingdom.Tetapi, adakah orang meminjamkan harta seperti
itu kepada pengawal dari negara lain?

Mungkin busur itu benar-benar terlihat menakjubkan! Jelas merupakan


senjata yang sangat kuat

“Bagaimana menurutmu? Maukah kamu menerimanya? Tugasmu adalah


menemaniku dan melindungiku, kan? Karena itu, aku yakin akan bagus untuk
membekalimu dengan senjata yang lebih baik, kan?”

“Ngh!”

Dia benar. Neia merasa kepalnya berputar-putar.

“Ahh, maaf. Apa ini terlihat terlalu mencolok? Selain itu, aku punya sesuatu
yang lebih sederhana, Great Bow Special, yang dibuat dengan runecraft
juga.”

Berkata demikian, dia merogoh jubahnya lagi -

“T-tolong jangan merepotkan Anda! Saya lebih dari puas dengan yang satu
ini! Tolong izinkan saya untuk menolak dengan sopan!”

Kata-kata Neia dicampur dengan tangisan sedih saat dia menghentikan Sang
Sorcerer King agar tidak mengeluarkan lebih banyak senjata. Jika Dia
mengeluarkan lebih banyak senjata lagi didepannya, Neia merasa kalau dia
mungkin tidak akan bisa mempertahankan indranya lagi, dan juga meminjami
begitu banyak senjata malahan akan tambah merepotkannya karena akan
menghabiskan waktu sepanjang hari hanya untuk perawatanya saja.

“Yang Mulia! Saya dengan rendah hati menerima Ultimate Shooting Star
Super yang telah Anda berikan kepada saya!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 245


Dia mengambil busur dengan tangan gemetar. Mengingat aksesoris dan
hiasannya, nampaknya jauh lebih berat daripada panah umumnya, tetapi
terasa ringan di tangan. Memegangnya membuat tubuhnya terasa lebih kuat,
seperti telah diisi dengan kekuatan magic, atau apakah itu karena busur itu
sendiri sangat ringan?

Ah, ini buruk, awalnya, aku ingin meyakinkan diriku sendiri dengan berpikir
kalau ini tidak lebih dari sekedar item magic yang kelihatan mewah. tapi ...
Ini jelas buruk. dari semua yang kutahu ... Ini mungkin lebih baik daripada
Pedang Suci... eh? ... Tidak, tunggu, tunggu dulu ... tidak-tidak!, itu pasti
salah.

“Apa kamu? bagiku, itu bukan sesuatu yang pantas dibanggakan, kamu tahu?
Jika kau ingin yang lain --- jika kamu menginginkan senjata yang lebih baik,
tolong beritahu aku.”

Ini buruk. Jika ini terus berlanjut, jika dia terus mendengarnya, keadaan akan
menjadi sangat buruk. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi
jika seorang squire berakhir dengan perlengkapan yang lebih baik daripada
orang berpangkat tinggi di negaranya.

“Terima kasih banyak, Yang Mulia. Saya sangat bersyukur bahwa Anda
telah. menghabiskan banyak waktu untuk mempertimbangkan seseorang
seperti saya...”

Membiarkan orang lain memegang ini akan sangat berbahaya, jadi Neia
mencengkeramnya erat-erat.

Dia tersenyum pada Sorcerer King saat dia mengangguk sambil pergi,
“Umu”.

Sambil tersenyum kaku, dia berhasil menyembunyikan perasaannya dengan


baik.

“Jika orang lain melihat ini, katakan pada mereka kalau aku yang
memberikannya pada kamu.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 246


Jangan biarkan orang lain melihat ini? Jika memungkinkan, aku tidak ingin
memakai ini atau menyembunyikannya – tapi aku tidak bisa melakukan itu ke
senjata pinjaman yang di gunakan untuk melindungi Yang Mulia... Ahh...
Tunggu sebentar, kepalaku pusing. Jadi sesuatu seperti ini bukan merupakan
sesuatu yang pantas untuk di banggakan... Standart Yang Mulia itu terlalu
tinggi! Dan juga jika aku merusak Busur ini apa aku harus ganti rugi? Aku
sendiri yang mengganti? Ahhh, perutku sakit... Aku harap aku tidak terlalu
memikirkan busur ini...Ah!

Neia memikirkan sesuatu yang belum dia ketahui.

“Yang Mulia! Saya melihat patung-patung besar dan megah itu di negara
Anda!”

“- Hoh.”

Dia merespon dengan suara pelan yang sangat berbeda dari yang dia gunakan
beberapa saat lalu. Hal itu membuat Neia tidak nyaman, apakah dia telah
menyinggung perasaannya dengan cara tertentu. Dia telah memberi nama
negaranya dengan namanya sendiri. Dengan demikian, Neia menduga kalau
Sorcerer King mungkin seorang yang mementingkan dirinya sendiri, juga
mengapa dia membangun patung-patung besar dirinya untuk menunjukkan
kekuatannya.

Apakah aku tidak cukup memujinya?

“Patung-patung itu tidak hanya menunjukkan kebesaran Yang Mulia, tapi


juga menunjukkan kekuatan Anda juga! Kami tidak memiliki patung seperti
itu di Holy Kingdom!”

Itu sama sekali bukan kebohongan.

Meskipun besar, orang akan butuh teknologi yang sempurna untuk membuat
sebuah seni agar menghasilkan benda yang tampak begitu hidup.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 247


Ada patung Naga Laut yang berukuran sama di sebuah tempat bernama
Lighthouse Cape, tapi itu masih belum jadi, dan terlihat tidak menarik karena
telah usang.

“Bawahanku sering mengatakan itu.”

Ahhhh, apa karena itu? Dia mendengar pujian seperti itu dari bawahannya,
jadi ini sudah diduga, apa itu maksudnya?

“Bawahanku sekarang berencana membangun patung seperti itu di berbagai


tempat di negaraku.”

“Aku mengerti. Memang, itu akan menjadi cara yang baik untuk
menunjukkan kemuliaan Yang Mulia!”

Sorcerer King menatap Neia dengan heran.

“... Uh, mm. Tetap saja, aku merasa kalau menempatkan patung-patungku
sendiri di dalam negeriku itu sedikit ... bagaimana aku harus mengatakan ini?
Meski begitu, bawahanku tetap membangun patung-patungku yang tingginya
lebih dari seratus meter di tengah kota untuk menunjukkannya pada dunia ...
Aku pikir mereka senang dengan konsep lebih besar maka lebih baik.”

“Tapi mengapa begitu?”

Sorcerer King berdeham, dan saat itulah muncul pertanyaan di benak Neia;
Apakah undead masih bisa berdeham? Tetapi, Sorcerer King sedang
berbicara, dan dia tidak bisa menyelanya.

“Keagungan raja tidak bisa ditunjukkan dengan benda fisik.”

“Ahhh!” Neia terkejut, seperti yang diduga. Neia baru saja lupa bahwa
Sorcerer King adalah undead, tapi setelah menaruh rasa hormat tulus
kepadanya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 248


Makhluk ini benar-benar seorang Raja. Tiba-tiba, dia melihat Sorcerer King
mengepalkan tinjunya dari sudut matanya.

“Tentu saja, menunjukan kehebatanku kepada dunia dengan membiarkan


rakyatku hidup dengan bebas dan makmur adalah masalah yang berbeda. Tapi
kalau menunjukannya dengan membuat patung diriku... itu sedikit. Aku
hanya berharap aku dikenal karena damainya pemerintahan yang aku
pimpin.”

“Seperti yang Anda katakan!”

Neia menelan ludah, lalu mengajukan pertanyaan.

“Sebagai salah satu undead, mengapa Yang Mulia menghabiskan begitu


banyak waktu untuk memikirkan orang-orang?”

Neia tidak menganggap kedermawanan Sorcerer King bagi masyarakat adalah


sebuah sandiwara. Dia bahkan mulai bertanya-tanya apakah dia benar-benar
adalah seorang undead.

“... Saya tidak punya banyak waktu untuk merenungkannya. Tapi, seharusnya
sesuai untuk tujuan itu, kan?”

Neia terkejut.

Apa semua raja adalah orang-orang yang menakjubkan?

Holy Queen, para bangsawan, dapatkah mereka memerintah orang-orang


dengan pemikiran ini di dalam hati mereka? Atau apakah karena dia undead?
Apa dia memang punya sudut pandang seperti ini karena dia adalah Undead?

Neia tidak bisa mendapatkan jawabannya.

“Dan juga, jika patung itu benar-benar tingginya seratus meter, maka itu akan
menghalangi sinar matahari, sehingga mungkin nanti akan ada keluhan
tentang tidak cukupnya sinar matahari dan sebagainya.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 249


Sorcerer King melanjutkan pembicaraannya itu dengan apa yang terdengar
seperti sebuah lelucon, yang mana hanya bertujuan untuk melatih kerendahan
hati Raja yang luar biasa ini ke dalam hati Neia sekali lagi Makhluk ini
sungguh Raja dari para raja.

♦♦♦

Seperti yang telah dikatakan oleh Sorcerer King sebelumnya, markas Prajurit
Pembebasan Holy Kingdom adalah sebuah gua alami di sebuah gunung.

Ada mata air bawah tanah di salah satu sudut gua, meskipun tidak terlalu
tinggi, gua itu sangat luas, cukup untuk kuda dan kereta masuk. Selain itu,
jamur yang memancarkan cahaya putih kebiruan tumbuh di sekitar --- yang
tingginya sekitar sepinggang seorang pria – yang membuat mereka tidak
membutuhkan sumber pencahayaan lain.

Alasan mengapa mereka tahu tempat ini adalah karena paladin pernah dikirim
ke sini untuk memusnahkan monster yang membuat lokasi ini sebagai sarang.

Selain itu, mereka memperbaharui tempat ini setelah mereka melarikan diri
ke sini, dan sekarang ada beberapa bagian di dalam gua, dibagi dengan tujuan
tertentu. Mereka bahkan membagi tempat untuk tidur mirip dengan sebuah
kamar.

Setelah menebang pohon --- lebih dari seratus meter --- dari hutan yang
mengelilingi pegunungan, mereka bahkan telah membuatnya menjadi
perabotan sederhana.

Tidak peduli bagimana dalamnya diubah, Tempat itu tetaplah sebuah gua.

Ada total 347 orang di sini: 189 paladin, 71 priest --- termasuk priest dan
personil lainnya --- serta 87 orang biasa yang tidak tahu mau kemana. Tentu
saja, berharap ada ruangan pribadi merupakan pertanyaan yang tidak perlu.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 250


Meski begitu, mereka tidak bisa membiarkan raja negara lain tinggal bersama
yang lainnya. Tentu saja, ada keinginan untuk meminimalkan kontak antara
Sorcerer King dan warga Holy Kingdom, serta keinginan untuk mencegahnya
berhubungan dengan informasi rahasia di dalam markas mereka, dan
pertimbangan sebagai bagian dari Holy kingdom.

Tetapi, mereka tidak dapat mengatakan bahwa mereka ingin dia


menggunakan magic teleportasi sehingga dia bisa beristirahat di Sorcerous
Kingdom.

Pada akhirnya, mereka harus secara paksa memindahkan barang-barang


mereka dan membuat sebuah ruang pribadi bagi Sorcerous King untuk
beristirahat.

Dalam keadaan normal, mereka akan mengirim utusan untuk melaporkan


kedatangan Sorcerous King dan meminta yang lain melakukan persiapan
untuk menerimanya, tetapi Holy Kingdoms sekarang berada dalam
perbudakan demihuman. Mereka tidak bisa mengirim paladin, yang memiliki
kemampuan pendeteksi musuh yang buruk, sebagai penjaga.

Lagipula, Neia sekarang berada di kereta Sorcerous King dan menunggu di


luar gua.

Orang-orang di dalam gua bergegas memindahkan barang-barang pribadi dan


memindahkan tempat tidur, lemari dan sejenisnya. Sebagai tambahan, mereka
telah menggantungkan sebuah bendera pinjaman Sorcerous Kingdom.

“... Hm.”

“Ada apa, Yang Mulia?”

“... Meskipun aku tidak bermaksud menghinamu, aku punya beberapa


pertanyaan tentang semua ini yang aku harap kamu bisa menjawab semampu
kamu. Sepertinya kalian tidak mencoba untuk menyembunyikan jejak kalian;
Apa itu tidak masalah? Atau apa sudah ada orang lain yang mengurusnya?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 251


Sorcerous King menyampaikan pertanyaannya dengan --- seolah sedang
membaca sesuatu --- nada datar, lalu mata Neia melebar.

Dia benar.

Mereka akan meninggalkan jejak ketika mendaki gunung tak berpenghuni ini.

Ketika seseorang menambahkan jejak kuda paladin di gunung mereka, itu


akan langsung kelihatan. Berhubungan dengan ini, fakta kalau mereka belum
ditemukan murni kebetulan. Atau apa mungkin?

“Yang Mulia. Kami belum menyembunyikannya sampai sekarang;


Mungkinkah mereka sengaja membiarkan kita pergi? ... Tapi kenapa?”

Suara Neia bergetar saat menanyakan pertanyaannya ke Sorcerer King.

Sepanjang perjalanan ini, Neia menyadari sepenuhnya bahwa Sorcerer King


di depannya adalah individu yang sangat bijaksana. Oleh karena itu, dia
berpikir kalau dia mungkin akan segera memberikan jawabannya, dan
pikirannya tidak salah.

“... Ada banyak kemungkinan untuk itu, tapi dalam keadaan normal, itu akan
menjadi tindakan yang paling mungkin...”

Untuk sesaat, Neia berpikir bahwa dia seharusnya tidak mendengarkan


jawaban Sorcerer King sendirian, tapi jika tidak ada Kapten, tapi dia tidak
bisa mengendalikan rasa ingin tahu yang ada di dalam dirinya.

“Mungkin karena mereka tidak ingin kehilangan jejak Prajurit Pembebasan?”

“Kehilangan jejak Prajurit Pembebasan?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 252


“Baiklah, sebelumnya maaf karena perbandingan yang aku buat ini, tapi
Ibaratkan kau sudah menemukan sebuah sarang tikus yang sering membuat
masalah, membiarkan tikus-tikus itu kembali bersembunyi di sarang yang
sudah kau ketahui bukankah itu bukan lagi bisa disebut sebuah masalah, kan?
Hal terbaik yang harus dilakukan dalam keadaan itu adalah menunggu semua
tikus berkumpul dan kemudian menghilangkan semuanya secara bersamaan
dalam satu kesempatan.”

Dia benar! Sama seperti Yang Mulia katakan. Sulit bagiku membayangkan
kemungkinan lain. Dia sudah memikirkan semua ini hanya dalam hitungan
beberapa menit... seolah dia tahu persis apa yang dipikirkan musuh, dia
memang sangat luar biasa.

“Jadi, selama situasi tetap sama, tidak akan ada yang perlu dikhawatirkan. aku
tidak hanya membicarakan situasi di sini, tapi perubahan di pihak musuh bisa
menyebabkan tingginya kesempatan untuk diserang, yang akan merepotkan.”

Neia tidak merasakan apa-apa selain mengagumi kecerdasan sang Sorcerer


King saat dia menjelaskan keadaan yang lebih baik dari situasi mereka.

“Terima kasih banyak, Yang Mulia! Saya akan segera melaporkan hal ini
kepada Kapten!”

“Kalau begitu Aku juga akan pergi.”

“Eh? Tapi pastinya Anda lelah dari perjalanan jauh ini. Kami sudah
menyiapkan kamar untuk Anda, bukankah sebaiknya anda beristirahat
sebentar? “

“Apa kamu lupa? Aku adalah undead, kamu tahu aku tidak perlu istirahat.”

Dia benar. Neia benar-benar melupakan itu.

Undead adalah makhluk yang tidak bisa merasa lelah. Dia juga telah diajari
bahwa mencoba melarikan diri dari undead dengan yang kecepatannya setara
sangat sulit. Meskipun itu hal yang lazim, pengalaman Neia dengan Sorcerer
King telah benar-benar menghancurkan anggapannya tentang undead.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 253


Terkadang, dia bahkan mendapati dirinya berpikir kalau dia hanyalah seorang
magic caster manusia yang bertopeng kerangka.

“Terima kasih banyak. Lalu, bisakah saya merepotkan Anda untuk ikut
dengan saya?”

“Tentu saja. Dan tidak perlu berterima kasih padku. Karena kita di sini untuk
mengalahkan Jaldabaoth, kita seharusnya saling membantu.”

Sementara dia tahu bahwa “kita” dalam hal ini merujuk pada Holy Kingdom
dan Sorcerer King, hal itu juga dapat diartikan sebagai pembicaraan antara
Neia dan Sorcerer King. Itu membuat Nia merasa sedikit bersemangat.

Akhirnya, seseorang mengetuk pintu kereta dari luar.

“Yang Mulia, kami sudah menyiapkan kamar untuk Anda.”

Neia membuka pintu. Ketika paladin di luar melihat panah yang dipegang
Neia, matanya melotot kaget.

Ini adalah pertama kalinya dia membawa panah yang telah dia terima dari
Sorcerer King ke luar kereta. Karena Sorcerer King tidak meninggalkan
keretanya sejak dia meminjamkan panah itu. Karena itu, tidak ada orang lain
yang melihatnya sampai sekarang. ...

kamu pasti terkejut, ya? Mm. Aku mengerti bagaimana perasaanmu. Ini
bukan senjata yang biasa dibawa oleh seorang squire ...

Sementara Neia bermandikan tatapan paladin, Neia berbalik menghadap


kereta dan membungkuk.

Meskipun dia hanya melihat kakinya, setelah melihat bahwa Sorcerer King
telah melangkah ke tanah, Neia mengangkat kepalanya dan bertanya kepada
paladin

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 254


“Maaf, tapi kami perlu berbicara dengan Kapten Remedios, jadi bisakah
kamu menuntun kami kepadanya? Yang Mulia mengatakan dia akan pergi
juga.”

“Ah, ah, iya. Mengerti! Tolong ikuti saya.”

Paladin --- yang diikuti oleh Sorcerer King, dan kemudian Neia --- memasuki
gua.

Penerangan putih kebiru-biruan dari jamur, yang tingginya sepinggang


seorang pria, sangat menyeramkan. Dimana jamurnya sangat subur, bayangan
mengerikan menari-nari di dinding di antara jamur. Selain itu, cahaya putih
kebiruan dari jamur membuatnya terlihat seperti mayat, cukup misterius, tapi
sekarang dia sudah terbiasa dengan pemandangan ini, dan tidak lagi merasa
keberatan tentang itu.

Saat mereka berjalan di gua, mereka dapat melihat paladin bersiaga sepanjang
waktu, begitu juga orang biasa dan priest. Mereka seharusnya sudah
mendengar semua tentang dia dari Kapten dan yang lainnya yang telah
mendahului mereka, tapi mereka tetap melongo melihat Sorcerer King.

Ini agak kasar, meski ... Sorcerer King tidak marah, kan? Dia adalah
penguasa yang sangat baik.

Tetapi, biasanya orang baik akan semakin menakutkan saat mereka marah.

Haruskah dia menyuruh mereka menghentikan kekasaran mereka untuk


menghindari kejadian semacam itu? Tapi, dia tidak bisa pergi dan
memberitahukan pada mereka semua, dan juga itu bukanlah masalah yang
bisa diselesaikan hanya dengan kata-kata saja.

Bagaimanapun, bagi warga Holy Kingdom --- bagi semua makhluk hidup ---
undead pada dasarnya adalah musuh bagi semua makhluk hidup.

Akan kuberitahu Kapten tentang ini nanti ... yah, bagus kalau mereka belum
menarik senjata mereka.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 255


Tiba-tiba, Neia merasakan kalau Sorcerer King mengeluarkan selembar kertas
kecil, dan dia melihat sebuah surat yang tertulis di sana. Meski Neia tertarik
dengan apa yang tertulis di dalamnya, dia tidak dapat melihat huruf-hurufnya
karena itu tersembunyi di tangannya.

Akhirnya, mereka dibawa ke sebuah ruangan yang dibagi oleh tirai gantung,
dan suara ribut terdengar dari dalam.

“Kapten Remedios. Sorcerer King dan squire Baraja telah tiba.”

Seketika itu Ruangan menjadi senyap.

Kertas di tangan Sorcerer King telah lenyap terurai entah kemana.

“Biarkan mereka masuk.”

Setelah mendengar suara Kapten, paladin menarik tirai. Para paladin dan para
priest yang berdiri menyambut Sorcerer King --- bukan bagian dari
rombongan --- memiliki emosi yang rumit di mata mereka. Bahkan Neia pun
bisa merasakan hal ini.

Tentu saja, Sorcerer King pasti juga merasakannya. Tetapi, tidak ada cara
untuk mengatakan bagaimana dia bereaksi terhadapnya hanya dengan melihat
punggungnya.

Tidak mungkin Yang Mulia tidak bisa merasakan suasana di udara ...
mungkin dia sama sekali tidak peduli dengan hal remeh seperti itu. Apa ini
sikap seorang raja?

“Semuanya, dengarkan. Dihadapan kita berdiri Yang Mulia, Sorcerer King


Ainz Ooal Gown. Karena tidak dapat mengabaikan nasib bangsa kita, Beliau
secara khusus datang ke sini sendirian untuk membantu kita. Kalian akan
menghormatinya dengan penuh hormat!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 256


Setelah Remedios berkata demikian, semua orang di ruangan itu
membungkuk kepada Sorcerer King.

Begitu semua orang mengangkat kepala mereka, Sorcerer King berbicara


dengan nada yang besar.

“Saya adalah Sorcerer King Ainz Ooal Gown. Saya datang untuk membantu
kalian, bukan atas nama bangsaku, tapi hanya sebatas keinginan pribadi. Oleh
karena itu, meskipun ini mungkin sedikit mendadak, saya telah
memperhatikan beberapa hal dalam perjalanan ke sini, jadi saya ingin melihat
pendapat kalian mengenai masalah ini. Tolong izinkan pengawal saya untuk
menjelaskannya.”

Sorcerer King melangkah ke samping, membiarkan Neia berjalan melewati


dan ke depannya.

“Maaf, semuanya. Izinkan saya untuk menjelaskan apa yang dikatakan Yang
Mulia sebelumnya.”

Neia menyampaikan pertanyaan Sorcerer King pada semua orang yang hadir.
Setelah berbicara singkat, keheningan menyelimuti ruangan.

“... Lalu apa yang Mulia usulkan pada kami?”

Remedios menjawab pertanyaan yang diajukan pada Neia, yang berdiri di


sampingnya.

“Tidak, sebelum itu, bagaimana menurumu? Aku datang hanya untuk


bertempur dengan Jaldabaoth, bukan untuk memimpin kalian semua. Jika
pada akhirnya aku terlalu banyak berpartisipasi dalam sesi perencanaan
strategi kalian, apa kalian tidak berpikir kalau akan banyak hal merepotkan
nanti yang akan datang setelah mengalahkan Jaldabaoth?”

Keributan meletus beberapa saat.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 257


“... Atau maksud Anda mengatakan kalau Anda akan tunduk pada perintah
saya? Dalam hal ini, saya juga akan menggunakan cara yang paling tepat
untuk menyelamatkan bangsa ini. Itu seharusnya menjadi cara terbaik untuk
melakukannya, kan?”

Itu seharusnya menjadi cara terbaik untuk melakukannya, bukan? Yang


Mulia mungkin Undead, tapi semua yang dia katakan masuk akal. Dia pasti
akan mematuhi kesepakatan yang dia buat juga. Saat ini, pada saat ini juga,
jika kau ingin menyelamatkan orang-orang yang menderita, menekuk lutut ke
Raja Negara lain untuk sementara waktu seharusnya menjadi pilihan tepat
untuk dibuat, bukan?

“Satu-satunya yang mungkin berdiri di atas kami adalah Yang Mulia, Holy
Queen. Dengan menyesal, kami tidak dapat menerima perintah dari raja
negara lain.”

Remedios segera menolak tawaran tersebut.

“-!”

Kau seharusnya bersedia melakukan apapun untuk menyelamatkan orang-


orang! Itu kan alasan mengapa kita memanfaatkan Raja dari negara lain,
dan Raja yang luar biasa ini untuk itu hanya untuk itu!?

Neia mengundukkan kepalanya. Itu agar tidak menunjukkan perasaan marah


yang bangkit dalam dirinya.

“Bolehkah kami bertanya mengenai tindakan apa yang akan dilakukan Yang
Mulia jika pada posisi kami?”

“Jika itu saya, hm? Jadi, hal yang logis adalah segera pindah ke lokasi baru,
benar begitu?”

“Lokasi baru ...”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 258


Semua orang di ruangan itu, termasuk Remedios, memiliki wajah tertekan di
wajah mereka. Karena mereka tidak mengetahui tempat lain yang cocok
sebagai tempat persembunyian.

“Menilai tanggapan kalian, saya rasa kalian tidak punya kalau begitu, kalian
perlu merencanakan operasi masa depan kalian dengan asumsi bahwa
semakin cepat kalian bergerak, prajurit Jaldabaoth akan segera menyerang
kalian. ... Kemudian, setelah semua ini, saya akan kembali ke kamarku.”

Tepat saat Neia akan mengikutinya, Sorcerer King mengulurkan tangannya


untuk menghentikannya.

“Maafkan saya, tapi saya ingin kamu tinggal di sini dan mendengarkan
pendapat orang lain atas nama saya, Baraja-san.”

“Siap, Yang Mulia.”

Meskipun dia tidak mengakui dia sebagai bawahannya, tampaknya Sorcerer


King memperlakukannya sebagai pengganti dirinya. Jika demikian, jika dia
tidak menyelesaikan tugas ini dengan benar, Dia akan kecewa. Hanya
membayangkan Sorcerer King yang kecewa membuat jantungnya berdebar-
debar karena beberapa alasan.

“Saya bergantung padamu? Anda tidak keberatan kan, Kapten Remedios?”

“Jika Yang Mulia mengizinkannya, kami tidak akan keberatan.”

Setelah mendengarnya, Sorcerer King berpaling untuk pergi bersama paladin


yang ditugaskan untuk menjadi pemandunya. Begitu dia menghilang di
belokan, seorang priest angkat bicara. “

Jadi itu Sorcerer King ... Kapten Remedios. Apakah akan benar-benar baik-
baik saja? Saya harap kita tidak membawa seekor macan untuk mengusir
seekor serigala. Itu akan sangat merepotkan.”

“Benar. Menghindari penderitaan dengan meminum racun ... bukankah itu


yang dilakukan orang yang tak punya?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 259


“Kita sudah membicarakan ini sebelumnya, kan? Jangan membuat saya
mengulanginya lagi. Racun itu sudah ada di dalam kita sekarang.”

Bukan Yang Mulia, ya. Mereka tidak akan menunjukkan rasa hormat
padanya? Neia tidak senang dengan perubahan sikap yang dramatis yang
telah mereka tunjukkan pada saat Sorcerer King telah pergi. Jika seseorang
memahami sikap warga Holy Kingdom terhadap undead, maka sikap mereka
sudah bisa diduga.

Sebaliknya, ketidaksenangan Neia yang tidak normal. Mengapa dia merasa


tidak senang dengan ini?

“Jadi, dia masih berguna sekarang, jadi mau bagaimana lagi ... dan kami
sudah secara jelas melihat bagaimana dia dapat membantu kita ... tapi sebagai
priest, kami mungkin mengalami masalah untuk menetralisir racun itu, kan?”

Apa maksudmu, berguna? Seseorang memperhatikan kesalahan yang kita


buat dan bahkan terus memberikan solusi, tapi bukan hanya mereka tidak tahu
berterima kasih, mereka masih memikirkan bagaimana cara menggunakannya
- Ah, jadi begitulah. Itulah yang aku rasakan dari Yang Mulia, ada yang
hilang dari Holy Kingdom ... ketulusan. Itu sebabnya aku merasa seperti ini ...

Berapa banyak anugerah yang diterimanya? Setelah berbagi kereta dengan


dia, dia diberi kesempatan untuk menyadari bahwa meskipun menjadi salah
satu undead, Sorcerer King adalah raja yang patut dihormati. Oleh karena itu,
apa yang dirasakannya kepada orang-orang ini sebenarnya adalah apa yang
dikenal sebagai kasihan.

“Ngomong-ngomong, Squire Baraja. Panah apa yang kamu bawa? “

“Ah iya. Yang Mulia mengatakan bahwa dia akan meminjamkan saya senjata
ini selama masa tugas saya.”

“... Boleh saya lihat, Squire Baraja? Saya ingin melihat apakah panah ini
ditingkatkan dengan magic yang mengerikan.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 260


Priest itu mengulurkan tangannya kepadanya. Biasanya, dia seharusnya
menyerahkan kepadanya. Tetapi-

“Tolong ijinkan saya untuk menolaknya.” Priest tersebut tertegun. Itu wajah
yang mengatakan bahwa dia tidak menduga akan ditolak.

“Ini adalah senjata yang saya terima dari Yang Mulia untuk melindungi
dirinya. Saya tidak akan membiarkannya meninggalkan tangan saya.”

Dia tidak akan membiarkan seseorang yang hanya berpikir untuk


menggunakan sekutu, menyentuhnya bahkan untuk sesaat saja. Neia
menundukkan kepalanya saat dia membalas kemarahan di hatinya agar tidak
terlihat di matanya.

“--Kaptain Custodio, apa artinya ini?”

“Ahhh, Squire Baraja, Berikan panah itu -”

“Dengan kata lain, Anda tidak keberatan jika saya melaporkan hal ini kepada
Yang Mulia?”

Udara di ruangan membeku.

“Cukup. Saya mengerti. Mari kita lanjutkan pembicaraan.”

Hmm ~ jadi setidaknya mereka masih tahu bahwa segala sesuatunya akan
berjalan buruk bagi mereka jika Yang Mulia tahu.

“Sebelum itu, Kapten Custodio, tidakkah lebih baik membiarkan Squire


Baraja kembali ke sisi Sorcerer King-dono?”

Neia melihat salah satu priest itu melirik panah sesaat.

Neia mengerti maksud yang ingin dia sampaikan, tapi meski kemarahannya
bergejolak di dalam hatinya, dia tidak membiarkannya meluapkan ke kata-
kata atau tindakannya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 261


“Saya minta maaf, tapi saya di sini untuk mendengarkan semua orang atas
perintah Yang Mulia. Saya akan sangat berterima kasih jika kalian
membiarkan saya terus tinggal di sini dan mendengarkan pembicaraan kalian
di sini.”

“Benar juga ... Gustav. Menurutmu apa yang harus kita lakukan?”

“Yang Mulia memberi tahu kita secara langsung. Jika kita membiarkannya
pergi sekarang, mungkin akan menimbulkan banyak masalah di masa depan”.

“Benar. Jadi, kita akan membiarkan dia tinggal, lalu?”

Apakah ini sesuatu yang harus kamu katakan di depan orang yang dimaksud?
Selagi memikirkan itu, dia menunduk kepalanya dan diam dengan rasa
syukur.

“Kalau begitu, mengikuti apa yang dikatakan Sorcerer King, apa yang harus
kita lakukan? Apakah ada yang punya ide untuk meninggalkan tempat ini dan
mencari tempat lain yang aman?”

Sepertinya seseorang dengan skill ranger seperti ayahnya mungkin bisa


menemukan tempat bagi banyak orang untuk tinggal dalam waktu lama.
Tetapi, tidak ada seorang pun di sini seperti itu.

“Sorcerer King - Yang Mulia sebelumnya mengatakan bahwa jika kita tidak
melakukan apapun, Jaldabaoth juga tidak akan pindah. Kalau begitu,
mengapa tidak mencari tempat baru sebelum mereka mengambil alih?”

Saran yang dibuat oleh salah satu paladin, tidak disetujui oleh semuanya.
Tetapi, Neia tahu betul bahwa masalah ini tidak akan menyelesaikan apapun.

Pada akhirnya, semua yang akan dilakukan adalah menumpuk masalah di


masa depan.

“Masalahnya bukan sekedar mencari tempat baru, tapi juga soal makanan.
Meskipun ini musim dingin dan makanan mudah untuk disimpan, tetapi itu
tidak cukup untuk kita bisa mengarungi semua musim dengan mudah.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 262


Meskipun kita belum mengamankan kerja sama dengan Kerajaan, sebaiknya
kita tidak membeli makanan dari mereka? Bukankah itu membantu?”

“Masalahnya, di Kerajaan harga luar biasa tinggi. Juga, bahkan jika kita
berhasil membeli makanan, kita memerlukan jumlah yang besar untuk
bertahan dengan banyak orang selama beberapa bulan, jadi mengangkutnya
akan sangat sulit.”

“Wakil Kapten-dono, saya mengerti apa yang ingin Anda katakan. Tetapi,
tidak akan ada lagi yang bisa dibicarakan tanpa makanan. Pada akhirnya, kita
butuh cara untuk mendapatkan jatah dari selatan, bukan? Atau mungkin
memindahkan markas kita lebih dekat ke garis pantai, jadi kita bisa
mengirimkannya dari Kerajaan.”

“Masalahnya, kita kekurangan dana, dan kita tidak mendapat tanggapan


bagus dari pedagang Kerajaan. Sedangkan untuk mendapatkannya dari
selatan ...” Gustav tertawa saat menjawab, “Mereka mungkin belum
menyadari bahwa bahaya mendekati mereka. Angkatan laut kita perlahan
mulai lelah, seperti mereka melangkah lebih dekat ke rumah potong hari demi
hari.”

“Jadi kita perlu mengeluarkan semacam jaminan untuk membuat selatan


bersedia membantu kita, kan?”

“Bagaimanapun, masalah dengan markas dan makanan kita menumpuk


seperti gunung.”

“... Seperti membangkitkan kembali Holy Queen-sama ... bisakah itu


dilakukan? Bagaimanapun, begitu kita bisa menyelesaikannya, segalanya
akan segera dibahas tuntas.”

“Masalahnya, menurut apa yang kami pelajari dari Blue Rose, mantra tingkat
lima itu akan sulit bekerja tanpa ada mayat, atau jika rusak parah.”

“... Bisakah kita mengandalkan kekuatan Yang Mulia?”

“Kamu ingin meminjam kekuatan undead?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 263


“Bagaimanapun keadaannya, apa lagi yang bisa kita lakukan? Jika Holy
Queen-sama harus dibangkitkan, maka masalah utamanya adalah Jaldabaoth.”

Mata semua orang beralih ke Remedios yang berwajah masam.

“- Mari kita tinggalkan itu untuk sesaat. Kami mendiskusikan hal ini saat
bepergian melewati negara lain, tetapi tujuan utama kami adalah menyerang
kamp dan membebaskan rakyat.”

Banyak orang mengangguk setuju.

“Saya mengerti. Semua orang di Holy Kingdom sudah dilatih bertempur.


Dalam hal ini, hanya membebaskan satu desa saja akan memberi kita
sejumlah kekuatan tempur ... dengan asumsi mereka bersedia membantu,
tentu saja. Tetapi, dalam kasus ini, bukankah itu akan membuat masalah
makanan menjadi lebih buruk?”

“Karena itulah saya katakan kita harus menyerang kamp-kamp itu.


Seharusnya ada makanan di sana.”

“Saya mengerti! Begitulah Kapten Remedios!”

Remedios tersenyum saat mendengar salah satu paladin menyebutnya. Tetapi,


mata Neia terasa dingin saat dia melihat Remedios yang sombong itu. Lagi
pula, dia tahu dari siapa saran itu.

“Juga, dengan bantuan rakyat, kita akan terus menyerang dan membebaskan
kamp-kamp di berbagai lokasi.

Dengan begitu, kita bisa menemukan bangsawan yang berhubungan di


selatan. Kita akan mengumpulkan pasukan mereka sebelum Jaldabaoth bisa
menghancurkan kita dan menyerangnya dengan serangan yang
menghancurkan. Seharusnya itu dapat mencegah mereka melakukan sesuatu
juga.

“Setuju!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 264


Kali ini, ada lebih banyak suara kesepakatan.

“Kita setuju dengan itu. Dalam hal ini, Squire Baraja, sampaikan ke Sorcerer
King -”

“- Tunggu, Kapten. Saya merasa akan lebih baik jika saya memberitahunya
sendiri. Itu merupakan adab yang ditunjukan kepada seorang raja saat
memberi tahu raja tentang operasi kita.

“ Gustav benar, tapi untuk beberapa alasan ada sesuatu yang sepertinya yang
kurang. Tetapi, Neia tidak bisa menolak ini tanpa mengetahui apa yang
kurang.

“Baiklah. Lakukanlah, kalau begitu. Saya akan menyerahkannya padamu.”

“Siap.”

Neia dan Gustav kembali ke kamar Sorcerer King bersama-sama. Meski


hanya ada sepotong kain untuk dijadikan pintunya, paladin masih berdiri di
depannya. Apakah dia di sana waspada pada orang-orang yang mungkin
membahayakan tamu di dalam, atau memperhatikan tamu itu sendiri? Setelah
diperintahkan untuk kembali oleh Gustav, sang paladin pergi.

Neia merasa mengerutkan alisnya. Karena dia telah menyuruh pergi penjaga,
datang ke sini pasti berarti dia memiliki sesuatu yang lain selain
memberitahukan tentang rencananya. Sulit membayangkan bahwa mereka
ingin membunuhnya. Tetapi, jika itu benarbenar terjadi, maka dia harus
menggunakan senjatanya sebagai pengawal Sorcerer King.

“Yang Mulia, saya Gustav Montanis; Saya dan Squire Neia Baraja meminta
izin Anda untuk masuk\.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 265


Setelah dikabulkan, Gustav melangkah masuk ke ruangan itu. Ketika
seseorang mengingat penginapan yang mereka lihat di Kerajaan dan Sorcerer
Kingdom, tempat ini tampak sangat tidak layak. Ini bukanlah tempat bagi
seorang raja bangsa untuk beristirahat. Tidak ada yang bisa dilakukan tentang
fakta bahwa dinding gua itu adalah batu, bahkan perabotannya berantakan.
Meskipun paladin belajar menjahit saat menjadi squire, itu tidak membantu
mereka untuk membuat perabotan. Tetapi, tempat tidur dimana Sorcerer King
duduk, sangat indah.

Berkilau dengan cahaya obsidian, seperti terbuat dari onyx. Selain itu, ada
selimut putih bersih di atasnya. Orang lain pasti akan pingsan karena melihat
seprai indah yang muncul entah dari mana. Tetapi, bagi Neia, yang sudah
lama bersama Sorcerer King, berpikir bahwa masalah semacam itu tidak perlu
diungkit ketika berhubungan dengan Sorcerer King.

Selain itu, ada kemungkinan dia baru saja berteleportasi ke rumah dan
kembali membawa tempat tidur. Tetapi, berbeda dengan Gustav, yang tidak
mengenal Sorcerer King seperti Neia.

“Yang Mulia. Apa, apa itu?”

“Oh, ini?” Sorcerer King menunjukkan tempat tidurnya.

“Saya membuatnya dengan sihir. Sedangkan untuk selimut ini, yah, dibuat
juga dengan magic. Sepertinya, saya tidak tahu dari mana wol murni ini
berasal, tapi rasanya enak untuk berbaring di atasnya. Saya yakin kamu bisa
beristirahat dengan nyaman di atasnya.”

Bahkan setelah menerima jawaban itu, apa yang bisa Gustav lakukan adalah
menjawabnya dengan kaku,

“ ah, ahha “.

Tetapi, Neia tidak punya hak untuk mengkritiknya. Lagi pula, dia juga
memandang jauh dan berpikir, magic benar-benar bisa melakukan apapun ~

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 266


“Jadi, saya mengerti mengapa Baraja-san telah kembali. Tapi mengapa kamu
datang juga, Wakil Kapten-dono?”

“Ah, ah, iya! Meskipun saya tidak berniat untuk merendahkan Squire Baraja,
saya merasa akan lebih tepat, sebagai Wakil Kapten, menjelaskan rencana
kedepan oleh saya sendiri; makanya saya datang ke sini.”

“Umu ... jika kamu telah memepertimbangkannya begitu , maka saya sebagai
orang luar tidak memiliki hak untuk menolak. Tetapi, saya ingin mengatakan
sesuatu.”

Saat itu, titik cahaya merah yang berfungsi sebagai mata Sorcerer King terisi
semacam benda hitam.

“Saya memberinya perintah itu karena saya merasa dia bisa


menyelesaikannya dengan baik. Tetapi, ikut campur dalam masalah ini karena
pengaruh kamu sebagai atasan sama dengan meremehkan pendapat saya.
Saya tidak senang dalam hal itu.”

Sampai saat ini, tidak peduli bagaimana dia memandangnya dan


memperlakukannya, Sorcerer King tidak pernah menunjukkan
ketidaksenangannya pada Neia. Tetapi, untuk pertama kalinya, dia
menunjukkan kemarahannya dihadapan Neia. Kemarahan ini muncul karena
kepercayaannya pada Neia, dan hal itu menyebabkan hawa panas mengalir di
dadanya. Dialah satu-satunya yang berpendapat seperti itu tentangnya.

“Saya mohon maaf sebesar-besarnya!”

“Permintaan maaf itu harus ditujukan padanya. Selain itu, Jadi, tidak masalah.
Lalu jelaskan padaku.”

Gustav dengan singkat menjelaskan rincian dari apa yang telah direncanakn,
tetapi dia mandapati ketidakjelasan.

Dia menjawab dengan suara “Umu”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 267


“Saya mengerti. Lalu - apa yang kamu harapkan pada saya? Atau apakah
kamu mengatakan bahwa kamu hanya datang untuk memberi tahu saya
tentang hal ini?”

“Tentu saja tidak; Saya ingin bertanya apakah Yang Mulia punya pendapat
pada rencana ini…”

Jadi begitu... Dia ingin meminjam kecedarsan Sorcerer King.

Itulah yang membuat Neia khawatir tentang kedatangannya. Memerintahkan


paladin tadi juga karena alasan itu. Jika paladin mendengar apa yang
dikatakan Gustav, dan misalnya tahu bahwa Wakil Kapten telah
menundukkan kepalanya kepada raja dari negara lain, yang bahkan seorang
undead, keadaan akan sangat buruk.

Saat ini, apa gunanya menutupi semuanya. ... Jelas terlihat bahwa mereka
tidak berdaya tanpa kekuatan Sorcerer King. Karena itu, meskipun cepat atau
lambat, berita tentang ini nantinya akan mulai menyebar ke seluruh
masyarakat Holy Kingdom.

Apa yang seharusnya disebarkan kepada masyarakat Holy Kingdom ke


seluruh negeri adalah kebaikan dan kemurahan hati Sorcerer King, dan
kemudian memperlakukannya dengan rasa syukur. Meskipun aku paham
mereka mewaspadainya karena dia adalah undead, aku tidak berpikir Sorcerer
King adalah tipe orang seperti itu... Meski begitu, biarpun Neia mengatakan
pada semua orang, kemungkinan tak seorang pun akan mempercayainya.
Mereka bahkan mungkin mengira dirinya terpesona atau di bawah pengaruh
magic.

Apa yang bisa aku lakukan untuk membuat semua orang percaya kepada
Sorcerer King? Sepertinya aku perlu melakukan sesuatu untuk mengubah
kesan itu dari Dia. Tetapi, aku tidak mungkin mengatakan sesuatu yang kasar
seperti,

“tolong biarkan lebih banyak orang bersamam Anda...”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 268


Ketika Neia yang memikirkan masalah ini, Sorcerer King masih berbicara
dengan Gustav.

“... Tidak, saya sudah mengatakan ini. Saya tidak akan mengganggu
perencanaan strategimu.”

“Saya berharap Anda akan memberi kami solusi mengenai hal ini, karena
kami tidak punya lagi tempat. Kami ingin menghindari kemungkinan gagal,
sekecil mungkin.”

“Karena itulah alasannya. Jika kamu menggunakan saran saya dan operasi
berakhir dengan kegagalan, apa yang harus dilakukan? Saya tidak bermaksud
memikul tanggung jawab itu.”

“Oleh karena itu, saya merasa bahwa apa yang kita diskusikan di sini hanya
untuk diri saya, Yang Mulia, dan Squire Baraja saja.”

“Baraja-san juga? Apakah tidak lebih baik tidak membiarkan dia mendengar
ini?”

“Tidak, karena berbagai alasan, akan lebih baik jika ada pihak ketiga. Juga,
dengan adanya seseorang yang punya bakat seperti dia, kita mungkin bisa
mendapatkan sesuatu yang baik.”

“... Hm, kalau begitu kita bisa membahasnya. Baraja-san, saya percaya kamu
baik-baik saja, kan?”

“Ah! Ya, saya baik-baik saja.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 269


“Kalau begitu... ada beberapa poin dalam operasi yang kamu sarankan
sekarang yang mengganggu saya. Yang pertama adalah pertanyaan tentang
makanan. Saya setuju bahwa mungkin ada persediaan makanan di kamp-
kamp penjara, tapi saya tidak merasa akan ada banyak di sana. Bila kamu
pikir, apakah menurut kamu mereka akan memberi makan tawanan mereka
dengan benar? Begitu. Jika menurut saya, saya akan mengurangi asupan
makanan dan melemahkannya sehingga mereka tidak memiliki kesempatan
untuk memberontak. Juga, ada masalah dalam hal memaksa mereka menjadi
prajurit setelah menyelamatkan mereka. Bagaimana dengan senjata mereka?
Sudahkah kamu membawanya ke gua ini?”

“Tidak, belum. Saya berpikir kita bisa mendapatkannya dari kamp.”

“Rencanamu untuk menggantungkan semuanya pada kamp, sangat


berbahaya. Kamu mengerti, kan?”

“Iya. Tetapi, menyelamatkan orang-orang yang menderita di sana sangat


penting.”

“Masalah itu saya setuju. Semakin lama waktu berlalu, semakin sedikit yang
punya perasaan untuk negara ini. Tetapi, akan lebih baik melakukan sesuatu
tentang kondisi makanan. Sebenarnya, saya merasa bahwa mencari bantuan
dari selatan adalah pilihan terbaik. Apa yang bisa dilakukan untuk
mencapainya dengan lebih mudah?”

“Keluarga kerajaan akan membantu. Meskipun Holy Queen-sama telah


meninggal dunia, saya tidak merasa semua bangsawan juga sama. Kita bisa
membantu anggota keluarga kerajaan yang didukung oleh bangsawan selatan,
dan kemudian membuat mereka meminta bangsawan selatan untuk bekerja
sama dengan kita. Jika kita melakukan itu, kita juga akan…..ngomong-
ngomong, Yang Mulia. Holy Queen sudah meninggal, tapi mungkinkah Yang
Mulia bisa melakukan sesuatu untuk itu?”

“Apa yang kamu ingin saya lakukan?”

“Kebangkitan.” (resurrection)

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 270


“Saya mengerti. Itu bukan tidak mungkin.”

Dia berkata dengan nada santai sehingga Neia meragukan pendengarannya


sejenak. Resurrection magic bisa dianggap sebagai rahasia terbesar dari
divine magic. Sangat sedikit manusia yang bisa menggunakannya. Berapa
banyak orang di dunia ini bisa mengucapkan kata-kata itu begitu mudah?

“Tentu, saya akan mengharapkan imbalan untuk itu. Lalu dimana tubuhnya?
Bagaimana keadaannya? “

“Lokasi tubuhnya saat ini belum diketahui. Mengenai imbalan, kami dengan
senang hati akan membayar dengan uang sebanyak yang diinginkan Yang
Mulia.”

Sorcerer King menggerakkan tangannya ke depan wajahnya untuk menyela


Gustav.

“Tubuh yang hilang akan membuat keadaan menjadi sangat sulit. Begitu pula,
kondisi tubuh bisa memperburuk masalah. Tanpa tubuh yang utuh, ada
kemungkinan bahwa jika menggunakan resurrection magic, dia akan menjadi
undead.

“Itu, itu akan jadi masalah untuk kami.”

Jika Holy Queen menjadi undead, itu tidak hanya akan menimbulkan
masalah, juga akan membuat seluruh Holy Kingdom terlibat dalam perang.

“Apakah tidak ada magic caster di Holy Kingdom yang bisa menggunakan
resurrection magic tingkat lima?”

“Saya minta maaf, tapi saya belum pernah mendengarnya.”

“Hoh ... dan bagaimana dengan anggota keluarga kerajaan yang tersisa?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 271


“Mereka mungkin berada di salah satu kamp pengasingan. Karena begitu
lama, saya ragu ada di antara mereka yang bersembunyi di kota.”

“Hoh, jadi tawanan, kalau begitu? ... Apakah kamu punya informasi tentang
di mana mereka berada?”

“Tidak ada sama sekali,” jawab Gustav sambil menggelengkan kepalanya.


Sorcerer King menatap ke atas. “Umu. Kamu melakuannya dengan tidak
baik, kan?”

“Benar. Tidak ada orang dalam ordo paladin yang ahli dalam mengumpulkan
informasi ...”

“Begitukah ...” Sorcerer King mendengus pelan, lalu bicara. “Menurut saya,
sebuah kelompok yang baik memungkinkan setiap bawahannya untuk
menghadapi berbagai situasi yang sangat penting. Begitu juga, bagian yang
bertugas sebagai pengumpul informasi.”

“Ya. Oleh karena itu, kami berharap bisa memanfaatkan kekuatan Yang
Mulia. Bolehkah saya tahu apakah Anda dapat membantu kami dengan magic
Anda? “

“Jadi, magic bukan segalanya ... pertama, kita butuh informasi terperinci
mengenai kamp-kamp penjara. Saya percaya kamu memiliki peta terperinci
untuk saya teliti?”

“Saya mohon maaf -”

“Saya tidak berpikir ada satu di sini; Haruskah saya mengambilnya?”

Neia menyelanya. Peta adalah harta kerajaan. Semakin akurat mereka,


semakin berguna mereka dalam pertempuran. Membiarkan musuh negara
untuk mengetahui lebih banyak tentang geografi negaranya akan lebih banyak
keburukan daripada kebaikannya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 272


Karena itu, Gustav pasti sudah berencana menolaknya. Tetapi. Neia tidak bisa
membiarkan hal ini. Dia tidak bisa mentolerir dalam memanfaatkan Sorcerer
King. Jika mereka ingin memanfaatkan kebijaksanaannya, mereka harus
membayar harga itu. Meskipun Gustav menghadapkan belati ke arahnya,
Neia berpura-pura tidak menyadari hal itu.

“Ah, kalau begitu, saya akan melihatnya setelah ini. Juga, saya mohon maaf,
tapi ceritakan semua yang kamu ketahui tentang daerah itu, Baraja-san.”

“Siap!”

Setelah mereka berdua saling bicara, Gustav menarik tirai dan pergi. Setelah
suara langkah kakinya menghilang, Sorcerer King berkata:

“Kamu tidak perlu khawatir tentang hal itu. Saya datang ke sini untuk
mendapatkan keuntungan bagi saya sendiri, Begitulah berharganya maid
Jaldabaoth”

“Ya.” Dia pasti membicarakan tentang peta. Dada Neia terasa panas.
Sungguh, itu adalah hal yang menyenangkan dari apa yang kita lakukan
dihargai oleh orang lain. “Tetapi, ini sangat berbahaya. Saya terkejut sebuah
kelompok yang dapat tercerai dengan mudah bertahan begitu lama.”

“- Saya mohon maaf.”

“Tidak, tidak perlu meminta maaf kepada saya ... bagaimanapun, sangat
merepotkan saat sebuah kelompok tidak bersatu. Apakah kamu tidak
menggunakan suara terbanyak saat perbedaan pendapat terjadi? Dan juga,
aturan untuk tidak menyimpan dendam apapun hasilnya.”

“Bagus sekali jika kita bisa mempersatukan kelompok dengan cara itu.
Tampaknya seperti tim impian.”

“Mm ... bagus sekali, katamu?” Sorcerer King tiba-tiba menatap ke atas, tapi
matanya tampak memandang sesuatu yang lebih jauh. “Ya, itu benar-benar
tim impian.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 273


“Mungkinkah negara Yang Mulia diatur seperti itu?”

“Ah, ahhh. Tidak, tidak seperti itu. Masalahnya, negara saya bukan kelompok
seperti itu. Begitu pun ... kuku.” Sorcerer King terdiam, lalu dia tertawa
hangat, “Akan sangat menarik jika memang begitu.”

“Menarik, katamu?”

“- Sekarang, bisakah kamu ceritakan tentang daerah sekitar?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 274


Part 2
Sekelompok orang bergerak perlahan di malam hari menuju sebuah kamp
penjara.

Mereka telah memutuskan mengambil saran Sorcerer King untuk menyerang


kamp penjara di tepi pantai yang sejauh mungkin dari markas mereka.

Akan lebih mudah untuk menyembunyikan jejak mereka di tepi laut,


mengingat jaraknya, mereka bisa mempunyai banyak waktu sebelum musuh
mengetahui lokasi Prajurit Pembebasan setelah serangan tersebut. Namun,
ada masalah. Jika terlalu jauh, kemungkinan akan terlihat oleh pasukan
pengintai musuh sangat tinggi. Karena itu, mereka memutuskan untuk
menyerang kamp penjara terjauh dalam jarak tempuh mereka.

Neia mengajukan pertanyaan kepada Sorcerer King, yang sedang


menunggangi kuda di sampingnya.

“Yang Mulia, kita akan mendekat dengan menunggang kuda sampai kita tiba
di desa. Apakah semua persiapannya lengkap? “Ah, tentu saja. Tetapi ... aku
tidak banyak mendengar tentang rincian penyerangan. Taktik macam apa
yang akan mereka gunakan? Aku tak sabar menantikannya.”

“Anda menantikannya?”

“Kuku, aku akan bisa melihat langsung taktik dari Holy Kingdom.
Kemampuan apa yang akan mereka gunakan untuk menghancurkan gerbang?
Atau akankah mereka terbang melintasi dinding dan menyusup dari udara?
aku ragu mereka tidak mau membiarkanku melihat itu ... Berpikir bahwa
mereka mungkin memiliki kemampuan yang tidak terduga membuatku
bergairah.”

Sorcerer King pasti akan kecewa, dan Neia merasa tidak enak.

Taktik dasar pengepungan Holy Kingdom adalah melancarkan serangan dua


arah dengan malaikat dari atas dan pasukan dari bawah. Mereka mungkin
akan melakukan hal yang sama kali ini. Atau lebih tepatnya, mereka
kekurangan orang untuk melakukan hal lain.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 275


Neia menatap Remedios. Sebenarnya, seluruh kekuatan dari Pasukan
Pembebasan sudah bergerak maju, sekarang. Kapten mengangkat tombaknya,
sejak bendera Holy Kingdom berkibar tertiup angin.

“Ayo, Bergerak!”

“Yeahhh!” Kapten memacu kudanya, yang mulai bergerak, dan paladin


mengikutinya di belakang. Mereka masih agak jauh dari desa, jadi mereka
tidak bisa melaju kencang dengan kecepatan penuh.

“Para paladin membawa kayu yang baru dipotong; apakah itu alat pendobrak
gerbang ?”

“Iya. Prajurit Pembebasan hanya memiliki paladin dan priest. Tidak ada
orang yang ahli dalam membuka pintu atau Skill menyusup. Oleh karena itu,
yang bisa kami lakukan hanyalah menggunakan serangan langsung. Kapten
adalah seorang yang ahli dalam berpedang, tapi untuk menghancurkan
gerbang, alat seperti ini akan lebih cepat.”

“Jadi mereka tidak menggunakan magic, tapi berusaha menghancurkannya


secara fisik dengan alat pendobrak? Apakah mereka akan menggunakan
tangga atau sejenisnya? Bisakah magic paladin membantu mereka melewati
dinding?”

Ada beberapa jenis mantra yang umum: arcane, divine, spiritual dan lainnya,
dan magic yang digunakan paladin masuk ke kategori “yang lain”, dan
mereka biasanya melepaskan mantra dalam bentuk blessing. Dark knight,
paladin yang sudah gugur, juga menggunakan mantra blessing. Dari apa yang
Neia tahu, tidak ada mantra mereka yang dapat membuat tangga.

“Saya minta maaf, tapi saya belum pernah mendengar magic seperti itu
sebelumnya.”

“Aku juga. Meskipun, ada beberapa mantra paladin yang memungkinkan


untuk terbang, tapi tingkatannya cukup tinggi.”

“Benarkah. Anda bahkan tahu tentang mantra paladin ... “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 276


Sungguh, dia adalah Sorcerer King. Dia berpengetahuan luas, bahkan mantra
yang tidak bisa digunakannya.

“Itu karena musuh bisa menggunakannya. Butuh banyak usaha untuk


menghafal setiap mantra yang ada. Karena aku tidak berbakat, aku harus
melakukannya dengan kerja keras. Semakin kamu pandai, semakin dekat
kamu dengan kemenangan, walaupun yang mengatakan hal itu adalah teman
saya, hm.”

Dia tidak dapat mempercayai apa yang Sorcerer King katakan tentang tidak
memiliki bakat. Tetapi, ada yang lebih penting dari itu.

“Yang Mulia, jika Anda memiliki strategi untuk di usulkan, saya akan
mengatakannya kepada Kapten.”

Kemungkinan besar seseorang yang mampu seperti Sorcerer King telah


membuat rencana yang lebih efektif daripada rencana Prajurit Pembebasan.
Itulah sebabnya dia bertanya seperti itu.

“Eh? Tidak, tidak, seharusnya tidak. Ah, jadi --- tentang itu. Membebaskan
kamp penjara ini bukanlah tugasku, tapi tugas kalian. Menyerang kamp
penjara adalah langkah pertama dalam menemukan cara yang lebih baik
untuk melakukan sesuatu. Mereka perlu menyadari itu sendiri, itulah
sebabnya mengapa harus dilakukan dengan cara seperti ini.”

Sorcerer King benar. Atau lebih tepatnya, semua yang dia katakan benar.

Tetapi, hanya untuk hari ini, Neia ingin meminjam kekuatan Sorcerer King,
karena mereka berperang untuk menyelamatkan rakyat yang menderita, jadi
dia ingin memilih jalan yang lebih cepat dan bisa menyelamatkan lebih
banyak orang.

“Saya sepenuhnya setuju bahwa apa Yang Mulia katakan benar. Tetapi, saya
berharap Anda masih akan meminjamkan kami kekuatan.”

Dia sadar kalau dia bersikap sangat kasar.

Tetapi, Neia masih menunduk dan memohon kepada Sorcerer King, Sorcerer
King berpikir sejenak sesaat sebelum berbicara lagi.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 277


“Ummm ... Neia Baraja. Jangan membuat aku mengulanginya lagi.
Kegagalan adalah awal dari kesuksesan. Konsekuensinya tidak bergantung
padaku, tetapi pada kalian sendiri, walaupun berakhir dengan kegagalan,
jangan takut. tapi diterima dengan lapang dada. Karena kegagalan itu
diperlukan untuk mencapai sukses.”

Perkataan Sorcerer King menusuk hati Neia.

Dia tidak bisa terus meminta Sorcerer King untuk membantu. Sorcerer King
mengatakan bahwa konsekuensi rencana pemulihan bangsa mereka adalah
pengorbanan yang diperlukan. Benar, seperti kata Yang Mulia. Tapi dengan
kekuatan Sorcerer King, mungkin mereka bisa menyelamatkan lebih banyak
nyawa. Apakah adil mengorbankan mereka demi kemerdekaan? Apa itu
keadilan? Apakah adil menyelamatkan lebih banyak nyawa? Atau ---
Pikirannya terus berputar akan hal itu, tanpa menemukan jawaban yang pasti.

“Sekarang, mari kita lihat kemampuan mereka.”

Saat ini, Neia hanya berdoa agar banyaknya pengorbanan yang akan mereka
lakukan tidak akan sia-sia. Kelompok tersebut bergerak lurus kedepan
menuju kamp penjara. Daerah di depan desa itu miring, dan ada menara
pengawasnya. Jika mereka mendekat dari depan, mereka pasti akan terlihat.
Bagaimanapun juga, inilah satusatunya cara mereka bisa menyerang.

Segera setelah, mereka melihat desa itu. Sepertinya ada prajurit di menara
pengawas di dekat gerbang. Mereka memukul lonceng, dan keributan muncul
dari dalam desa. Neia menyipitkan matanya, dan menatap menara pengawas.

Demihuman di sana tampak seperti kambing yang berdiri, mengenakan armor


dan membawa tombak besar. Jika Neia tidak salah, demihuman tersebut
dikenal sebagai Bafolk.

Mereka adalah spesies demihuman yang tinggal di pegunungan, dan kaki


mereka sama kuatnya dengan kambing gunung, membuat mereka menjadi
warrior yang menakutkan yang bisa mendaki permukaan yang sangat miring
sekalipun. Selain itu, bulu kusut mereka dapat membuat pedang menjadi
tumpul, jadi setelah membunuh satu, penting untuk membersihkan bulu
tersebut, begitulah yang diajarkan oleh ayahnya. Tombak Bafolk cukup
panjang sehingga bisa menusuk orang-orang yang lewat di bawah tembok
dari atas.
Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 278
Dia berpikir hal itu akan merepotkan jika mereka segera memperkuat
pertahanan mereka.

Tetapi, sepertinya mereka tidak terlatih dengan baik, bergerak sembarangan,


sehingga memberi mereka banyak waktu. Para priest turun dari kuda, dan
segera memanggil malaikat. Paladin juga turun dari kuda, dan mengangkat
perisai mereka.

Ini mungkin untuk melindungi orang-orang yang membawa alat pendobrak


dari serangan. Tetapi, tidak semua paladin seperti itu. Kira-kira sepuluh atau
lebih tetap di atas kuda dan mulai mengelilingi desa.

“Baraja-san, saya percaya pasukan yang berpencar di sekitar daerah itu


dimaksudkan untuk mencegah demihuman melarikan diri dengan informasi
tentang pertempuran ini? Jika ada yang lolos, maka kalaupun kalian
memenangkan pertarungan, akan menjadi kerugian dalam jangka panjang.”

“Itu, itu benar! Seperti yang Anda katakan!”

Dia telah mengetahui taktik paladin dengan sangat mudah. Satu-satunya hal
yang bisa dikatakan Neia tentang Sorcerer King adalah dia luar biasa. Meski
begitu, itu menimbulkan pertanyaan.

Dari mana Sorcerer King mempelajari taktik semacam itu? Makhluk berkulit
keras yang seperti demihuman tidak akan memakai armor. Dengan cakar
yang tajam, orang tidak membutuhkan pedang.

Manusia memakai armor dan membawa pedang karena memiliki tubuh yang
lemah. Jika kita tidak harus bergantung pada kemampuan seseorang, maka
kita tidak perlu juga taktik seperti itu. Mengapa Sorcerer King yang sangat
berkuasa tahu taktik pengepungan?

“Yang Mulia, dari mana Anda mendapatkan pengetahuan itu?”

“Hm? Maksudnya pengetahuan - ah! Prediksi saya sekarang? Umu. Taktik


tersebut berasal dari pengaruh kuat salah satu teman yang saya sebutkan
sebelumnya. Setelah itu, saya mengujinya dalam pertempuran langsung. Jadi,
ada banyak, tapi saya tidak menduga mereka menggunakannya secara
langsung di sini.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 279


“... Karena dia teman Yang Mulia, dia pasti sangat kuat juga, kan?”

“Oh ya. Jadi, kekuatannya tidak dalam pertempuran jarak dekat (melee) atau
sihir, tapi di bidang lain. Dalam hal ini, saya belum setingkat dengan
kekuatannya.”

Huhu, Sorcerer King tertawa senang.

Itu adalah jenis tawa yang dimiliki seseorang saat mengenang masa lalu. Saat
ini, dia tampak seperti manusia.

Mungkinkah Sorcerer King pernah menjadi manusia...?

Mungkin dia telah mengubah dirinya menjadi salah satu undead, tapi itu akan
menjadi masalah yang membingungkan. Itu seharusnya tidak mungkin
terjadi. Sepengetahuan Neia, undead bukan makhluk yang terjadi begitu saja.
Tetapi, dunia ini sangat luas.

Perjalanan Neia dengan rombongan duta besar telah membuat dia menyadari
betapa kecilnya dunia yang pernah dia kenal dulu. Di seberang lautan, di
gunung yang jauh, dan di kedalaman hutan --- seharusnya ada sesuatu di luar
sana. Orang yang bijak bisa mencemooh masalah Neia dan memberitahunya
bahwa jawabannya juga harus ada di luar sana.

“Apa yang kamu pikirkan?”

“Ah, saya, saya minta maaf.”

“Tidak, saya tidak menyalahkanmu. Saya sedikit khawatir saat melihatmu


melamun saat menunggang kuda ... pertempuran akan segera dimulai, dan
saya mengerti jika kamu gelisah.”

“Terima kasih banyak, Yang Mulia.”

Saat itu, Remedios menancapkan bendera di tanah dan menarik pedang


sucinya.

“Semua orang! Pertempuran pertama untuk menyelamatkan tanah ini dari


Jaldabaoth akan segera dimulai! Keadilan akan menang!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 280


Ada tanggapan baik dari “Keadilan akan Menang” teriakan Remedios.

Begitu mereka berkumpul, mereka memulai tugas mereka.

“Jadi sudah dimulai. Baraja-san, bukankah lebih baik maju jika kamu ingin
bertempur?”

“Tidak, saya punya tugas untuk mengurus Yang Mulia. Meninggalkan Yang
Mulia untuk bertempur ---”

Apakah ada sesuatu yang tidak bisa aku lakukan, Neia menggelengkan
kepalanya.

“Hm, mm, begitu. Lalu, mari kita bicarakan hal lain ... kamu tidak
meminjamkan senjata itu kepada orang lain, kan?”

“Tidak sama sekali! Ini adalah senjata yang saya pinjam dari Yang Mulia!
Saya tidak berani membiarkan orang lain selain saya menyentuhnya!”

“Ah ... benar sekarang. Um, aku kira. Aku harus berterima kasih kepadamu.”

Suaranya terdengar sedikit tertekan, tapi tidak ada cara untuk


mengungkapkan maksudnya dari itu.

Apakah aku sudah menyinggung Yang Mulia? ... Aku tidak terlalu yakin apa
yang terjadi, tapi mungkin aku harus meminta maaf?

Sementara Neia sedang mengacau, Sorcerer King mengubah topik


pembicaraan.

“Ah --- ini adalah kesempatan langka. Aku memandang ke sekeliling kita,
tapi aku tidak menemukan demihuman yang bersembunyi dengan sihir tak
kasat mata (invisibility magic). Mungkin kita harus maju sedikit untuk
mengamati kondisi medan perang. Aku ragu akan ada masalah jika
meninggalkan para priest di sini ... Bagaimana menurutmu?”

“Saya mengerti.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 281


Akan sangat tidak sopan untuk memberitahu Sorcerer King --- yang memiliki
kekuatan tak tertandingi yang jauh melampaui dirinya --- bahwa bergerak ke
depan akan berbahaya. Sementara suara lonceng berbunyi dari kamp penjara,
dia berada di dekat Sorcerer King ketika bergerak maju. Jadi, pertempuran
dimulai dalam kondisi seperti ini.

Para Malaikat menyerang menara pengawas di atas gerbang, dan Bafolk di


sana menghadapi mereka dengan tombak. Menara pemanah menembakkan
panah. Mereka tidak mengarahkannya ke para malaikat, tapi pada Remedios
yang memimpin serangan tersebut. Wajar jika dia jadi sasaran mereka, karena
dia tidak membawa perisai dan tidak ada kemungkinan melawannya dengan
mudah.

Tetapi, kekuatannya jauh berbeda dari yang lain. Dia dengan mudah
memotong semua anak panah yang datang padanya sambil mempertahankan
kecepatannya saat dia berlari. Seakan melakukan serangan balik, beberapa
malaikat menyerbu menara pemanah.

Tak lama setelah itu, tiga mayat Bafolk jatuh dari menara. Ketika itu, paladin
sampai di pintu gerbang dan mulai mendobraknya dengan alat pendobrak.
Pintu kayu mulai bergetar, dan ada suara samar retak dari dalam, bersamaan
dengan teriakan para paladin yang bergema, “Sekali lagi!” Gerbang itu
bergetar lagi, lebih keras dari sebelumnya.

Kemudian alat itu memukul lagi. Salah satu balok kayu gerbang itu hamper
patah, mereka bisa mendengar teriakan kemenangan paladin bahkan dari sini.
Meskipun tidak cukup besar untuk membiarkan orang masuk, mereka
seharusnya bisa menghancurkan gerbang sepenuhnya setelah beberapa kali
mencoba lagi.

Beberapa malaikat terbang melewati gerbang. Neia tidak bisa melihat apa
yang mereka lakukan dari sini, tapi mereka mungkin berusaha menyingkirkan
pertahanan Bafolk.

“- Mundur, kalian semua!”

Semuanya menatap sumber teriakan itu. Itu datang dari sebuah menara di
dekat gerbang. Malaikat seharusnya sudah merebut tempat itu. Tetapi, satu
Bafolk muncul di sana. Bagaimanapun, masalahnya terletak pada apa yang
dilakukan Bafolk.
Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 282
“Mundur!” Teriak Bafolk lagi.

Bafolk menahan seorang gadis, berusia sekitar enam atau tujuh tahun, dan dia
memegang pedang tajam di tenggorokannya.

“Jika kalian tidak mundur, aku akan membunuh manusia ini!”

Gadis itu mengenakan pakaian yang agak kotor --- wajahnya tampak kotor
juga --- dan tubuhnya gemetar.

Apakah dia masih hidup? Mereka tidak bisa merasakan tanda-tanda


kehidupan darinya. Kelihatannya itu mewakili keadaan semua orang yang di
dalam kamp.

“Kau Bajingan!” Teriak salah satu paladin.

“Cepat Mundur! Lihat!”

Ada keributan di antara paladin. Apa yang sudah terjadi? Bahkan Neia tidak
bisa melihat apa yang terjadi pada jarak ini di malam hari. Tetapi, itu berbeda
dengan Sorcerer King.

“... Tenggorokan gadis itu sepertinya berdarah.”

“Mungkinkah itu!”

“Hanya terluka; dia belum mati. Jika tidak, nilainya sebagai sandera akan -”

“- Kalian semua mundur!”

Paladin mematuhi perintah Remedios dan kembali ke belakang. Meskipun


para priest di belakang mengalami kesulitan dalam memahami situasi ini,
mereka masih mengerti apa yang sedang terjadi, dan mereka menarik kembali
para malaikat. Saat yang bersamaan, para priest berlari menuju Neia dan
Sorcerer King. Mereka mungkin mendekat untuk melihat apa yang sedang
terjadi.

“Masih belum! Mundur lebih jauh!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 283


Setelah Bafolk itu berkata demikian, paladin mulai mundur perlahan. Mereka
bisa melihat para Bafolk dengan cepat bertukar posisi di atas menara
pengawas. Mereka menukar orang-orang yang telah terluka dalam
pertempuran sebelumnya dengan para malaikat dengan prajurit baru.

“Ini buruk.”

“Ya, sangat buruk.”

Neia perlahan mengeluarkan panah yang telah dipinjamnya. Bafolk


sepertinya menggunakan gadis itu sebagai perisai.

Oleh karena itu dia memiliki ruang tembak yang sangat kecil. Membunuhnya
dalam satu serangan akan sangat sulit. Meski begitu, jika dia tidak
melakukannya, siapa lagi?

Seandainya aku bisa melatih kemampuan memanahku lebih banyak, pikir


Neia sambil mengambil anak panah dari tempatnya .

Tepat saat itu, Sorcerer King dengan cepat mengulurkan tangan, seolah ingin
menghalangi tembakannya.

“Aku tidak bermaksud mengatakan hal ini, tapi sebaiknya kamu berhenti.
Tidak ada gunanya.”

Saat dia hendak bertanya apa maksudnya, Sorcerer King menuju ke tempat
berkumpulnya paladin. Ada percekcokan hebat bagaimana menyelamatkan
gadis itu di sana. Sihir priest bisa membekukan musuh.

Banyak orang menyetujui hal tersebut, tetapi mantranya memiliki jarak


efektif. Meskipun banyak ide yang diusulkan dan digabungkan, tidak ada
orang yang tahu solusi bagaimana membuat mereka cukup dekat dengan
sandera yang akan terbunuh jika ada perlawanan. Saat itulah, Sorcerer King
dan Neia tiba.

“Berapa lama kalian akan menunggu hal ini? Situasinya terlihat buruk.”

Setelah dia berbicara, semuanya berpaling untuk melihat Sorcerer King.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 284


“Tentu kami tahu itu-”

“- Kapten ... tenanglah. Musuh ada di sana.”

“Tidak, Kapten Remedios. Anda tidak tahu apa-apa. Karena musuh tahu
bahwa sandera berguna, mereka akan menunjukkan bahwa ini bukan
ancaman, dan mereka akan menggunakannya sebagai per-”

Seakan menunggu kata itu, kepala gadis itu dipenggal. Mereka bisa melihat
darah merahnya yang cerah menyembur dari sini.

Bafolk melemparkan tubuh gadis itu ke samping, dan tubuh tak bernyawa
jatuh ke tanah seperti boneka yang senarnya telah dipotong. Semua orang
terdiam. Pikiran mereka menolak menerima apa yang baru saja terjadi.
Remedios adalah orang pertama yang kembali tersadar, dan saat dia berteriak,
Neia juga.

“KAU BAJINGAN! Kau benar-benar melakukannya! Bahkan setelah kami


mematuhi permintaanmu! “

“Hh!”

Bafolk menyeret anak laki-laki di depannya kali ini. “Karena aku punya yang
lain, lihat? Sekarang mundur! “

“KAU BAJINGAN TAK TAHU MALU!”

“Hh. Kalian sangat bodoh, kan? Mungkin kalian akan mengerti setelah aku
membawa yang lain?”

Remedios mengepalkan tinju yang bergetar hebat. Kemudian, seakan


melampiaskan perasaannya,

“Semua orang, mundur!” perintahnya.

“Juga, kumpulkan orang-orang yang berkuda di sekeliling mereka!


Lakukan!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 285


Dia bisa mendengar gertakan gigi Remedios. Cukup keras sehingga orang
bisa mengira dia menghancurkan giginya.

“Wakil kapten. Perintahkan mereka untuk berkumpul di sini. “

T-tapi -”

“Jika kamu tidak melakukannya, anak itu akan mati. Lakukan!”

“Semuanya Mundur!”

“Pergerakan yang sangat buruk. Kalian telah menunjukkan kepada musuh


bahwa sandera sangat efektif dan memberi mereka banyak waktu untuk
mempersiapkannya. Jika musuh meremehkan kalian lagi, tidakkah itu akan
menyebabkan kerusakan lebih banyak lagi?”

Wajah Remedios memerah menatap tajam Sorcerer King seakan dia melihat
musuh.

“Jika ini terus berlanjut, serangan mendadak kalian akan menjadi sia-sia.
Juga, aku bisa mendengar suatu suara yang bergerak di sana. Jika mereka
membuat penghalang di jalan, menghancurkannya akan memakan waktu
lebih lama, dan keadaan akan semakin merepotkan-”

“- Diam!”

Remedios memotong perkataan Sorcerer King.

“Siapa yang punya ide? Cara untuk menyelesaikannya tanpa ada orang yang
mati!?”

Tidak ada yang mengatakan apapun. Tentu saja tidak ada yang memiliki
solusi yang mudah. Jika ada seseorang yang baik dalam penyusupan,
misalnya, situasi ini mungkin tidak muncul.

Tetapi, tidak ada orang seperti itu. Bahkan Remedios pun seharusnya
mengerti ini. Jika naluri seperti binatang itu menganalisis situasi pertempuran
dan mengatakan kepadanya bahwa tidak mungkin, maka metode seperti itu
tidak ada.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 286


Meski begitu, kenapa dia menolak mengakuinya? Mengapa dia terobsesi agar
tidak membiarkan satu orang mati? Kata-kata Sorcerer King terlintas dalam
pikirannya - bukankah ini merupakan pengorbanan yang diperlukan yang
dikatakannya? Tidak ada cara untuk keluar dari ini tanpa kehilangan satu
orang pun jika tanpa keuntungan yang luar biasa dalam kekuatan atau
keberuntungan yang besar.

“Kapten Remedios,”

suara Neia terdengar sangat keras.

“Saat ini, bukankah kita bisa menyelesaikan pertempuran yang memakan


sedikit korban?”

Tatapan tajam Remedios beralih ke Neia. Emosi kuat yang bergejolak dari
tubuh warrior yang hebat itu membuatnya gemetar, tapi Neia yakin dia benar.

“Tidak ada keadilan dalam hal itu!”

Remedios berteriak.

Keadilan? Keadilan itu -

Paladin di sekitarnya tetap diam. Sepertinya tidak ada yang siap untuk
mengatakan apapun. Neia merasa dikelilingi oleh musuh dan dia tanpa sadar
mundur, dan kemudian dia merasakan tangan seseorang mendukungnya dari
belakang. Melihat ke belakang, dia melihat Sorcerer King, seperti yang dia
duga.

“- Aku mendukung pendapat Baraja-san.”

Dia telah menegaskannya dengan suara tenang. Tapi bagi Neia, rasanya
seperti seratus ribu tepuk tangan yang kuat. “Diam!” Remedios berteriak lagi.
Tetapi, ini bukan sesuatu yang seharusnya dia katakan kepada seorang raja
dari negara lain yang telah datang sejauh ini untuk menyelamatkannya.

Ada tindakan yang bisa diterima, dan tindakan yang tidak bisa diterima.
Kemarahan bergejolak di hati Neia.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 287


“Apa yang Anda butuhkan saat ini adalah mengubah situasi, tidak hanya diam
dan bertengkar dalam kekecewaan ... Ah, apa yang akan aku lakukan dengan
Anda? Aku akan membalikkan keadaan, sepertinya.”

Setelah bergumam pada dirinya sendiri, Sorcerer King berpaling dari mereka
--- ke pintu gerbang --- dan mulai berjalan. Karena gerakannya yang tiba-tiba,
tidak ada yang bisa menghadangnya sebelum Bafolk meneriakkan peringatan.

“Kau di sana, yang bertopeng! Aku sudah menyuruh kamu untuk mundur,
kan?”

“Aku tidak akan mundur! Menurutmu apa artinya satu jiwa manusia
bagiku!?”

“AA-apa!?”

“Tujuan kami adalah membunuh semua Bafolk di sini! Tidak masalah apa
yang akan terjadi pada manusia! 「Widen Magic Fireball」! “

Sorcerer King mengulurkan tangannya sambil berteriak, dan bola api


melayang ke depan Bafolk dan anak laki-laki yang dipegangnya. Setelah itu,
semburan api yang besar juga melahap menara pengawas. Semua orang yang
di atas telah terbunuh oleh serangan itu.

Para Bafolk dan sanderanya jatuh ke sisi tembok dari Sorcerer King. 「
Maximize Magic Shockwave 」 Mantra berikutnya menghancurkan setengah
gerbang. Karena itu, para Bafolk yang membuat barikade dibaliknya terkapar,
membuat lubang besar di dalam pertahanan mereka.

“Ayo, para paladin! Serang! Bunuh Bafolk di dalam sampai tidak ada yang
tersisa!”

Seolah tersadarkan oleh suaranya, Remedios datang dan menjawab:

“Kamu bangsat-!”

“-Kapten!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 288


“Grrrrgh! ---Serang!”

Paladin bergerak maju menanggapi kata-kata Remedios. Atau sebaliknya,


mungkin lebih tepat untuk mengatakan bahwa mereka telah meninggalkan
semua usaha untuk berpikir dan sepenuhnya tunduk pada perintahnya.

“Terima kasih, Yang Mulia!” Gustav meninggalkan kata-kata itu dan terus
melangkah.

Setelah itu, para paladin dan priest disana --- yang tersadarkan, setidaknya ---
bersyukur melihatnya. Remedios adalah satu-satunya yang menatap Sorcerer
King dengan tidak senang.

Sorcerer King berbicara kepada Neia dengan suara pelan.

“---Baraja-san. Apakah kamu pikir aku akan menyelamatkan bocah itu


dengan mantra di luar imajinasimu?” Memang, pikiran itu terlintas dalam
pikirannya. Tetapi, Sorcerer King pasti memiliki beberapa alasan atas
tindakannya.

“Ah, ya, memang begitu. Seperti yang Anda katakan.”

“Sepertinya, mungkin memang begitu.”

Sorcerer King itu mengangguk, dan Neia mendengarkan dengan diam.

“Memang, aku bisa melakukannya. Dengan menggunakan berbagai mantra


yang telah aku pelajari, menyelamatkan satu anak laki-laki akan menjadi hal
yang sepele. Tetapi, aku tidak bisa melakukan itu. Karena aku tidak bisa
membiarkan Bafolk melihat aku menyelamatkan anak itu.”

Keraguan terlintas di wajah Neia untuk pertama kalinya, dan Sorcerer King
dengan perlahan menjelaskan kepadanya.

“Jika aku membiarkan mereka mengetahui bahwa sandera adalah tindakan


yang efektif terhadap kita, para tahanan di dalamnya akan digunakan sebagai
perisai untuk menghalangi serangan kita dalam pertempuran.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 289


Paladin akan bingung, dan mereka mungkin berakhir sebagai korban jiwa.
Karena kita kekurangan orang, bahkan hanya lebih sedikit satu paladin akan
sama dengan kerugian yang besar ... setidaknya, menurut hukum Lanchester.
(TL Catatan: Hukum Lanchester adalah formula matematika yang dirancang
untuk menghitung kekuatan relatif dari waktu pasangan antara predator dan
pemangsa. Biasanya digunakan untuk pemodelan militer. Dalam kasus ini,
bahkan satu kerugian pun dapat menyebabkan lebih banyak kerugian dari
waktu ke waktu.)

Sorcerer King berjalan ke pintu gerbang, dan Neia bergegas mengejarnya.

“Di sisi lain, begitu mereka tahu sandera tidak ada gunanya, mereka akan
menjadi tidak berguna bagi orang-orang Bafolk. Sekarang, ketika mereka
diserang dan musuh hampir melewati tembok, apakah kamu pikir mereka
punya waktu untuk membunuh tahanan mereka dengan santai? Membunuh
orang yang tidak bisa bertahan seharusnya menjadi prioritas yang sangat
rendah saat itu.”

“Seperti yang Anda katakan.”

“Memang. Daripada membuang waktu membunuh orang, mereka akan


bersiap menghentikan serangan musuh. Oleh karena itu, perlu menggunakan
metode yang memperlihatkan penggunaan sandera menjadi tidak berguna.”

Dia benar, jika Remedios berhasil, dia mungkin akhirnya tidak dapat
menyelamatkan siapa pun pada akhirnya. Sorcerer King perlahan mengangkat
tubuh anak laki-laki itu di dekat kakinya.

“Yang Mulia, biarkan saya -”

“- Ini pekerjaanku.”

Neia menemani Sorcerer King saat dia membawa anak laki-laki itu ke tempat
Remedios menancapkan benderanya. Sorcerer King meletakkan anak itu di
tanah. Neia membasahi kain dengan air dari kulit ikan, dan menyeka debu di
wajah anak itu. Pipinya, pergelangan tangan dan pahanya sangat kurus. Ini
jelas menggambarkan kondisi keras di mana mereka tinggal.

“Bajingan Bafolk itu ...”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 290


“Mungkin ini tidak boleh dikatakan, tapi tolong izinkan aku untuk
mengatakannya. Akulah raja Sorcerous Kingdom, dan bukan raja orang-orang
yang tinggal di negeri ini. Dengan demikian, aku bisa dengan tenang
membuat keputusan ini. Aku akan memilih menyelamatkan ribuan nyawa
daripada hanya satu jiwa. Tapi jika anak ini adalah warga negara aku, aku
akan mengutamakan untuk menyelamatkannya. Jika kamu tidak dapat
menerima itu -”

“- Tidak, terima kasih banyak. Saya bisa mengerti bagaimana perasaan Anda
... Yang Mulia itu adil. “

“... hm? Apa maksudmu?”

“Saya mohon maaf. Ah, mungkin seharusnya begitu, Yang Mulia


meperlihatkan perbuatan yang baik?”

Apa yang aku katakan, dia tidak bisa tidak bertanya-tanya. Meskipun dia
merasa bahwa ini tidak perlu dijawab, Sorcerer King yang penyayang dan
pengasih masih menjawabnya.

“... Eh? Ah, tidak, aku tidak merasa bahwa aku adil. Dan sejujurnya, keadilan
harus ditentukan oleh orang lain. Maksud dari yang aku lakukan sangat
sederhana. Yah, aku juga berpikir untuk menyebarkan reputasi juga ...”

Neia mengingat masalah patung-patung itu.

Apakah ingin menyebarkan reputasinya berarti Sorcerer King adalah orang


yang sangat egois?

“Sepertinya, sekarang aku merasa tidak perlu berusaha sekuat tenaga untuk
itu ... akhirnya aku membicarakan hal-hal yang tidak berarti. Yang aku
inginkan hanyalah hidup dalam kebahagiaan dengan anak-anakku. Semuanya
hanya untuk itu, tapi pada saat yang sama, itu juga segalanya bagiku.”

Dia tidak menganggap Sorcerer King bisa memiliki anak. Karena itu,
mungkin bukan anak dalam arti dari garis keturunannya, tapi dalam arti lebih
luas. Rasanya seperti dia menganggap warga negaranya sebagai anak-
anaknya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 291


Dia adalah orang baik dalam setiap arti kata ... memang, betapa indahnya
dunia ini jika bahkan anak paling lemah pun bisa hidup dalam kebahagiaan.
Apa yang dia pikirkan saat dia mengambil nyawa anak ini... Saat dia melihat
raut muka wajah-Nya, dia melihat sesuatu seperti kesedihan yang akan
dirasakannya setelah membunuh seorang anak.

“Yah, itu tidak ada gunanya. Dalam hal ini, mari kita akhiri saja cerita
tersebut. Baraja-san, meskipun aku tidak memenuhi syarat untuk
mengucapkan kata-kata yang indah, semoga kamu menemukan keadilan yang
menjadi milikmu.”

“... bolehkah saya mengajukan satu pertanyaan lagi? Jika bawahan Anda
sendiri disandera seperti itu, apakah Anda akan melakukan hal yang sama?”

“...Jadi, mungkin itu keluhan bagi aku, tapi bawahanku sangat lebih
merepotkan daripada itu.”

“Apa sebenarnya maksud Anda?”

“Dulu, aku pernah bertanya kepada mereka, 'apa yang akan kalian lakukan
jika kalian disandera agar memaksa aku untuk berunding'. Pada saat itu,
setiap orang dari mereka segera mengatakan bahwa mereka lebih suka bunuh
diri daripada membuat aku tidak senang. “Tidak,” kataku pada mereka. 'Tidak
bisakah kalian mengatakan bahwa kalian akan menungguku untuk
menyelamatkan kalian dan sebagainya ... Meskipun aku senang melihat
kesetiaan mereka yang teguh, tetap saja, bagaimana aku mengatakannya.
Bawahan aku sedikit terlalu fanatik.”

Sepertinya Dia memutar pergelangan tangannya, dan meneruskannya dengan


suara letih.

Di saat yang sama Neia mulai berpikir, bukankah kekhawatiran yang tidak
perlu ini bagi seseorang yang berada di posisinya,? Remedios muncul di
pintu gerbang, membawa pedang panjang berlumuran darah, dan armornya
juga. Meski telah melepaskan helmnya, rambutnya menempel di dahinya
karena keringat.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 292


Dia tampak sangat lelah. Setelah mengatakan sesuatu pada Gustav, Neia
merasakan sejenak bahwa mata Remedios bertemu dengannya. Bukan, dia
bukan hanya memusatkan tatapannya dengan Neia, tapi lebih dari itu, dia
melihat Sorcerer King dan Neia dengan cara yang sama.

Remedios tidak berkata apa-apa, keluar dari dalam dengan ekspresi kosong di
wajahnya. Gustav, di sisi lain, mendekati mereka berdua.

“Yang Mulia, saya ingin mengucapkan terima kasih. Meskipun ada sedikit
kerugian, kami dapat meminimalkannya karena kekuatan Yang Mulia.
Meskipun Kapten seharusnya berterima kasih kepada Anda secara pribadi,
Kapten agak putus asa saat ini karena kondisi tragis orang yang kami
temukan, jadi saya berharap Anda akan memaafkan saya karena
menggantikannya.”

Gustav menyelinap mengintip anak laki-laki itu, lalu dia kembali menatap ke
bawah.

“Tidak masalah. Temuilah Kaptenmu.”

“Terima kasih banyak.”

“Kalau dipikir-pikir, kondisi yang tragis apa itu?”

“Ya. Kami menanyai beberapa orang yang kami selamatkan, dan mereka
mengatakan bahwa 'mereka menguliti para tahanan'. Tampaknya 'mereka'
bukan demihuman tapi demon yang dikirim oleh Jaldabaoth ...”

Meskipun dia merasa Kapten sedang putus asa, tetapi tidak ada alasan untuk
kekasarannya, tetapi faktanya tidak seperti itu. Sama seperti Neia yang mulai
merasa terkejut, Sorcerer King di sampingnya memiringkan kepalanya dalam
kebingungan.

“Kenapa kulitnya? Mengapa begitu? Apakah mereka akan memakannya?


Seperti kulit ayam?”

“Tidak, kami juga tidak tahu ... walaupun, para demihuman tampaknya tidak
ikut serta dalam kegiatan tersebut ... Apakah Yang Mulia tahu tentang ini?
Mungkinkah ini semacam ritual demon?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 293


“Tidak, aku minta maaf. Aku juga tidak tahu. Mengapa Jaldabaoth melakukan
hal seperti itu?”

Kebingungan Sorcerer King tampaknya berasal dari dasar hatinya, dan


setelah itu semua orang saling memandang, tapi mereka tetap tidak bisa
mengungkap misteri itu. Meski begitu, karena ini adalah perbuatan demon,
mereka mungkin melakukannya hanya untuk membuat manusia menderita.

“... Saya akan bertanya kepada para priest nanti. Kemudian, Yang Mulia,
kami sekarang mencoba untuk mencari tahu tempat-tempat persembunyian
para demihuman untuk menghabisi mereka, jadi saya ingin meminta sedikit
waktu Anda yang berharga.”

Setelah mengatakan itu, Gustav kembali ke dalam gerbang. Kira-kira sepuluh


menit kemudian, sosok manusia yang kebingungan mulai muncul dari pintu
gerbang. Mereka adalah tawanan. Sama seperti anak laki-laki yang disandera,
mereka mengenakan pakaian compang-camping dan tipis yang tidak terlihat
seperti bisa menahan dinginnya musim dingin.

Para paladin yang seharusnya mengantarkan mereka ke pintu segera kembali


melewati mereka dan lenyap di balik pintu gerbang. Apakah mereka
melakukan ini karena mereka memiliki terlalu sedikit orang untuk menangani
para tahanan, atau apakah karena pembersihan demihuman masih
berlangsung, atau keduanya? Para tahanan tampak senang di wajah mereka
saat mereka bergegas menuju Neia.

Tetapi, mereka tiba-tiba berhenti. Itu mungkin karena mereka telah melihat
sosok Sorcerer King. Dan kemudian, beberapa orang terus mendekati mereka.
Mungkin mereka merasa bahwa Sorcerer King hanya mengenakan topeng
atau semacamnya. Seorang pria berlari dari tengah kerumunan orang berjalan.
Dengan terengah-engah, pria itu berlutut di samping anak laki-laki yang
ditaruh Ainz di kaki Neia.

Tidak, akan lebih tepat bila dia mengatakan bahwa dia roboh seperti boneka
yang senar telah dipotong. Pria itu membelai pipi anak itu, dan setelah
melihat sendiri bahwa anak itu sudah meninggal, dia menangis tersedu-sedu.
Jelas, dia adalah ayah anak laki-laki itu. Neia menggigit bibirnya. Saat sang
ayah meneriakkan nama anaknya ketika dia menangis, Sorcerer King dengan
tenang berkata:

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 294


“Akulah yang membunuh anak laki-laki itu.”

Neia menatap Sorcerer King dengan heran. Apakah sekarang saatnya


mengatakan hal semacam ini?

Tetapi, tentu saja Sorcerer King yang bijaksana tidak akan tiba-tiba
mengatakannya tanpa alasan.

“Kenapa, kenapa Anda membunuhnya!?”

Api kebencian menyala di mata sang ayah. Dihadapkan dengan itu, Sorcerer
King membalas dengan tawa mengejek.

“Untuk menyelamatkanmu, tentu saja.”

“Apa, apa yang Anda katakan!?”

Untuk sesaat, mata ayah dipenuhi rasa takut. Itu karena dia menyadari bahwa
wajah Sorcerer King bukan buatan. Kemudian, matanya menoleh ke samping
untuk mencari pertolongan, dan mereka memutuskan pada Neia. Tetapi,
sebelum Neia bisa mengatakan sesuatu, Sorcerer King berbicara lebih dulu.

“Kalau begitu bolehkah aku menanyakan sesuatu padamu? Mengapa kamu


tidak melindungi anakmu? Anakmu dibawa ke depanku sebagai sandera.”

“Aku melindunginya! Tapi dia direnggut! Bajingan-bajingan itu lebih kuat


dariku, jadi aku tidak bisa berbuat apa-apa!”

Sorcerer King tertawa lagi.

“Kalau begitu, aku bertanya kepada kamu --- mengapa kamu masih hidup?”

Sang ayah tidak tahu bagaimana menjawabnya, dan terdiam di tempat.

“Aku bertanya mengapa kamu tidak mati untuk melindungi anakmu. Tidak
semua nyawa sama pentingnya. Seharusnya kamu yang paling menghargai
kehidupan anak itu. Jadi mengapa kamu tidak berjuang keras untuk
melindunginya sampai napas terakhirmu?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 295


Orang-orang melihat Sorcerer King dari jauh ketika mereka mendengarkan
dengan diam-diam situasi di sini.

Mereka pasti merasakan kegelisahan, ketakutan, dan kemarahan pada


Sorcerer King yang telah mengambil nyawa anak laki-laki itu.

“Apa, apa yang Anda katakan ...”

“Kamu adalah orang yang gagal melindunginya. Jangan mencoba untuk


menyalahkan orang lain. Kamu, yang lemah, dan itu salahmu. Juga, kamu
tampaknya salah tentang sesuatu ... kamu menyadari bahwa aku jauh lebih
hebat daripada Bafolk yang kamu sangka lebih kuat dari kamu, kan? ...
Meskipun aku bisa memaafkan penghinaanmu karena aku kasihan kepadamu
karena kehilangan anakmu, aku pun akan membunuhmu jika mereka tak
terkendali.”

Sorcerer King mengulurkan jari telunjuk yang bertulang dan meletakkannya


di wajah sang ayah.

“Itu, karena Anda kuat --- itulah mengapa Anda bisa mengatakan itu! Tidak
semua orang bisa sekuat diri Anda! “

“Benar. Aku bisa mengatakannya karena aku kuat. Justru karena kamu lemah
sehingga keadaanmu seperti ini, kan? Yang kuat memangsa yang lemah
adalah suatu kejadian yang sangat alami.”

Sorcerer King mengalihkan pandangannya kepada orang-orang di sekitarnya.

“Apakah kalian juga tidak mengalami penderitaan karena para Bafolk itu
kuat?”

“Apakah Anda mengatakan bahwa yang kuat dapat melakukan apapun yang
mereka inginkan!?”

“Benar. Yang kuat melakukan apa yang mereka mau, dan yang lemah
menderita apa yang harus mereka terima. Inilah jalan dunia. Aturan yang
sama berlaku padaku. Dalam menghadapi lawan yang lebih kuat, aku tidak
punya jalan lain selain menerimanya. Itulah sebabnya aku mencari kekuatan.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 296


Neia mengerti mengapa Sorcerer King mencari maid Jaldabaoth.

Yang Mulia harus mencari kekuatan karena dia ingin melindungi bangsanya,
untuk melindungi anak-anak negaranya. Jadi kekuatan adalah hal yang
paling penting setelah semua ...

“Awalnya, yang lemah seperti dirimu seharusnya dilindungi oleh Holy


Kingdom, yang seharusnya kuat ... Aku benar-benar kasihan padamu. Jika
kalian berada di bawah perlindunganku --- di bawah perlindungan negaraku,
Sorcerous Kingdom, hal seperti ini tidak mungkin terjadi. Itu karena aku akan
menggunakan semua kekuatanku untuk melindungi rakyat dan menyerang
para Bafolk.”

Semua orang di sekitar mereka terdiam.

Pendapat Sorcerer King tenang, dingin dan kejam, tapi pada saat bersamaan
juga mengungkapkan kebenaran dunia. Jika mereka tidak bisa menentang
perkataannya dengan logika, apakah mereka akan memilih untuk
menyanggahnya dengan perasaan mereka? Tetapi, ketakutan mereka terhadap
Sorcerer King menghentikan mereka untuk melakukannya.

“Kamu, bukankah dia salah satu undead? Apa yang undead lakukan di tempat
seperti ini?”

Sang ayah tidak bisa mengatakan apa-apa kepada Sorcerer King karena dia
mengkhawatirkan yang terakhir, jadi dia mengarahkan kemarahannya kepada
Neia sebagai gantinya. Tetapi, sebelum Neia bisa menjawab, Sorcerer King
menjawab lebih dulu, seperti yang sudah diduga.

“Untuk membantu negara kalian, tentu saja. Dan faktanya, kalian semua
diselamatkan oleh undead yang seperti kamu katakan. Jika kalian tidak puas
dengan itu, mengapa tidak menyelamatkan bangsa ini sendirian?”

Ketika dia mendengarnya, sang ayah bertanya pada Neia dengan matanya.
Tetapi, dia tidak bisa mengatakan apapun.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 297


Karena itu benar. Jika orang-orang di negara ini sudah cukup untuk
mengalahkan Jaldabaoth, Sorcerer King tidak akan berada di sini. Pria itu
memeluk mayat anak laki-laki itu, sepertinya dia takut, lalu berbalik dan
berlari. Orang-orang yang dilewatinya juga ketakutan di wajah mereka. Neia
mendengar Sorcerer King mengatakan sesuatu, tapi dia tidak tahu apakah dia
berbicara dengan orang yang melarikan diri atau dirinya sendiri.

“Bahkan Aku pun akan tertindas jika lemah. Karena itu orang tidak bisa
mengabaikan dalam mencari kekuatan. Aku pun harus tidak akan melupakan
kenyataan bahwa makhluk yang memiliki kekuatan sebanding denganku pasti
ada.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 298


Part 3
Setelah serangan ke kamp penjara yang pertama dan membebaskan prajurit
pembebasan yang dipenjara, mereka langsung pergi ke kamp penjara
berikutnya.

Ini bukan karena pemusnahan demihuman yang diutamakan, tapi karena


beberapa alasan yang berarti mereka tidak punya pilihan selain
melakukannya.

Yang paling mendesak adalah karena persediaan makanan di kamp penjara


kurang dari yang telah mereka perkirakan. Hal ini terjadi karena akibat dari
dua kebijakan para demihuman yang tidak memberi cukup makanan kepada
mereka, dan secara teratur mengirimkan makanan dari sebuah kota kecil di
dekatnya. Selain itu, para demihuman yang mengantarkan pengiriman
makanan dan juga bertanggung jawab untuk memeriksa kamp-kamp penjara
akan menyebabkan kejanggalan.

Meskipun jika mereka membunuh semua demihuman ini dan mengambil


semua makanan mereka, pihak musuh pasti akan menyimpulkan bahwa ada
sesuatu yang salah di kamp-kamp penjara. Tentunya, Jaldabaoth juga akan
mengetahuinya. Karena itu, kemungkinan besar dia akan mengirimkan
kekuatan besar yang akan dihadapi Neia dan yang lainnya.

Bersama dengan Sorcerer King dan ikut serta - tapi jelas tidak berbicara -
dalam rapat, setelah perdebatan yang cukup lama, yang membuat kakinya
sakit saat berdiri, Neia akhirnya sampai pada dua kemungkinan tindakan.
Yang pertama adalah melarikan diri ke selatan bersama dengan orang-orang
dari kamp penjara yang dibebaskan, dan bergabung dengan prajurit yang
seharusnya ditempatkan di sana.

Yang kedua adalah menyerang terlebih dahulu dan menaklukkan kota.


Sementara kedua pendapat yang sebenarnya berlawanan memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing, mereka akhirnya memilih yang terakhir,
setelah kapten ordo paladin, Remedios Custodio, memutuskannya. Remedios
memiliki alasan rahasia untuk memilih menyerang kota.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 299


Setelah menginterogasi para demihuman - dan tentu saja, membunuh mereka
sesudahnya - kota yang menjadi tujuan mereka rupanya ada bangsawan di
dalamnya yang merupakan keturunan keluarga kerajaan.

Jika mereka benar keturunan keluarga kerajaan, kemungkinan besar situasi


akan membaik. Bahkan jika mereka bukan keluarga kerajaan, akan menjadi
berkah dari Tuhan jika mereka adalah seorang bangsawan besar yang
berstatus dan koneksi tertentu. Mereka berharap akan fakta bahwa jika
mereka menyelamatkan nyawanya dan memaksanya untuk memohon kepada
prajurit selatan, dan mungkin meminta bala bantuan.

Tetapi, Neia meragukannya.

“Yang Mulia, apakah Anda benar-benar berpikir akan ada anggota keluarga
kerajaan atau seorang bangsawan yang hebat di sana?”

Neia diberi kesempatan mengendarai kuda untuk menghormati status


Sorcerer King. Jika tidak, jenis kuda yang dibolehkan dikendarai oleh seorang
squire berpangkat rendah seperti Neia adalah kuda yang digunakan untuk
menarik kereta.

“Mungkin ini perangkap. Meskipun jika tidak, kota ini akan dikepung dengan
banyak prajurit, dan tergantung situasinya mungkin akan ada demon. Kapten
Custodio seharusnya sangat menyadari itu. Meski begitu, dia telah
memutuskan untuk melakukan pertempuran hebat seperti ini. Terkadang,
kamu perlu mempertaruhkan segalanya dengan satu pilihan .”

Jika mereka tidak mencari bantuan dari selatan, segera orang akan mulai
kelaparan. Jika itu terjadi, Neia tahu bahwa Prajurit Pembebasan tidak akan
mampu meneruskannya. Dalam waktu singkat, mereka telah melihat tujuan
mereka, kota kecil, di kejauhan. Dari kudanya di barisan paling belakang,
Neia melihat prajurit dari warga* biasa berbaris di depan dirinya.

Mereka adalah warga Holy Kingdom yang telah diselamatkan dari kamp
penjara. Alasan mengapa mereka dipaksa bergabung dengan militer saat
seharusnya beristirahat, karena mereka menemukan bahwa ada lebih banyak
demihuman di kota daripada di kamp-kamp penjara. Ada banyak orang yang

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 300


lemah dari yang diperkirakan, jadi mereka tidak diharapkan untuk menjadi
prajurit infantri.

Meskipun begitu, itu lebih baik daripada tidak sama sekali, jadi mereka pun
digerakkan. Level skill Neia sulit ditekan untuk menyembunyikannya dari
penglihatan pasukan pengintai demihuman, jadi mereka perlu bergerak
secepat mungkin. Dan akibatnya membuat orang-orang semakin lelah, dan
jumlah orang dewasa yang duduk di kereta barang semakin bertambah.
Sebenarnya mengapa mereka bisa tidur di kereta yang tidak nyaman, karena
menunjukkan betapa lelahnya mereka. Sebaliknya, anak-anak berlari dengan
penuh semangat.

Para priest mungkin juga tidak terbiasa dengan perjalanan panjang dengan
berjalan kaki, mengingat bagaimana mereka tampak iri pada orang yang di
kereta sepanjang waktu.

Malahan saat ini, mereka akan terjun langsung ke dalam pertempuran begitu
mereka tiba. Apakah hal ini dibenarkan?

Selama rapat strategi dalam perjalanan, mereka memutuskan segera


menyerang kota saat mencapainya. Itu karena mereka kekurangan bekal dan
waktu.

Menyerang kota dengan musuh yang menunggu sambil bersembunyi saat


siang hari sangat berbahaya. Akan lebih mudah untuk mendekati di malam
hari, tapi akan sangat merugikan bagi manusia, yang tidak memiliki
kemampuan penglihatan pada malam hari. Terutama, pertempuran malam
sangat berbahaya bagi warga, yang hanya mendapatkan latihan bertempur
saat wajib militer. Dengan pemikiran itu, mereka memutuskan untuk
menyerang saat subuh. Garis pertempuran sudah terbentuk di depan mereka.

Di depan adalah para paladin. Di belakang mereka ada prajurit-warga yang


memegang dinding kayu yang mereka buat setelah menghancurkan kamp-
kamp penjara, dan di belakangnya ada para priest.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 301


Rencananya sama seperti terakhir kali, menggunakan para angel untuk
menekan musuh di tembok sementara paladin menghancurkan gerbang,
sebuah taktik yang mengandalkan kekuatan kasar untuk semuanya. Tugas
utama prajurit-warga hanya terbatas untuk menakut-nakuti musuh melalui
jumlah yang besar.

Oleh karena itu, mereka telah memerintahkan warga sipil untuk menghindari
pertempuran, dan jika mereka harus berjuang, untuk melawan musuh, itu
adalah hal yang lain. “... Sekarang, tunjukkan bagaimana kalian akan
melakukannya .”

Sorcerer King bergumam sendiri. Sebagai pengamat, Sorcerer King tidak


akan terlibat dalam pertempuran. Meskipun mereka ingin memanfaatkan
kekuatannya untuk mengepung seperti saat ini, tidak ada yang membuka
mulutnya untuk meminta kepadanya ketika rapat.

Sorcerer King tidak memperhatikan tatapan memelas yang ditujukan


kepadanya, dan sekarang dia berada di barisan belakang. Pertempuran
dimulai seperti yang terakhir kali. Mungkin hanya kota kecil, tapi sangat
besar untuk wilayah ini. Pintu kayunya diperkuat dengan lapisan besi, dan ada
Lubang mematikan di atasnya, meskipun temboknya tidak terbuat dari kayu,
tetapi batu.

Tembok dan gerbangnya juga dibuat jauh lebih baik daripada bangunan kamp
penjara, yang sebagian besar bahan pembuatnya diambil dari penduduk desa.
Tetapi, karena kota ini memiliki kurang dari sepuluh ribu penduduk, hal itu
masih belum bisa direbut. Prajurit Pembebasan mengalami kesulitan,
sementara itu demihuman tampak gelisah. Itu mungkin gambaran yang tepat
dari situasi sekarang.

Remedios memimpin paladin dalam penyerangan, sementara itu para angel


menyerang demihuman di tembok. Tetapi - ada juga para angel yang musnah
setelah di serang oleh musuh. Tampaknya para demihuman adalah Bafolk
yang sama seperti di kamp-kamp penjara, tapi sepertinya, yang
mempertahankan kota ini adalah pasukan yang sangat terampil.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 302


Yang paling jelas dari mereka adalah Bafolk di tembok - bersembunyi di
balik benteng - dan memegang tombak yang sangat panjang. Dia sudah
menusuk banyak angel. Bafolk itu mengeluarkan raungan. Mungkin semacam
skill, tapi itu tidak mempengaruhi para angel atau paladin yang
menghancurkan gerbang di bawahnya. Apakah karena area efek yang sempit,
ataukah hanya efektif pada sekutu? Rinciannya tidak jelas.

Tetapi, akan lebih baik mengingatnya bahwa dia memiliki semacam skill. Di
bawah, kedua belah pihak bertempur hebat di luar gerbang. Bafolk
menusukkan tombak panjang dari sisi lain pintu gerbang - dari dalam kota -
ke para paladin, yang menahannya dengan perisai berduri, mencegah musuh
menyerang paladin yang menggunakan alat pendobrak. Sedangkan Remedios,
secara langsung memotong tombak panjang yang ditusukkan padanya.

Para demihuman mencurahkan air mendidih ke atas mereka melalui murder


hole. Tetapi, paladin sudah memakai mantra 「Protection Energy Fire」
untuk mengantisipasi hal ini, akibatnya tidak peduli berapa banyak air yang
mengenai mereka, paladin tidak terluka. Tentunya, karena ini musim dingin,
akan jadi masalah jika basah kuyup dan kemudian suhu turun, tapi tidak jadi
masalah untuk saat ini. Jika mereka menggunakan minyak mendidih dan
bukan air, pedang mereka akan mudah tergelincir dari tangan mereka.

Mungkin minyak itu sangat berharga bagi para demihuman tapi mereka tidak
melakukan persiapan seperti itu. Prajurit-warga perlahan maju membawa
tembok kayu yang mereka bawa untuk digunakan sebagai perisai. Meskipun
akan lebih baik jika terbuat dari logam, tapi mau bagaimana lagi karena
kurangnya senjata yang layak. Ini mungkin tidak terlalu kokoh, tapi lebih baik
daripada tidak sama sekali, dan prajurit-warga yang bersembunyi di
belakangnya mulai menembak dengan katapel tempur.

Mereka mengarahkannya ke demihuman yang bertarung dengan para angel.


Karena mereka tidak terbiasa bertempur, batubatu yang sering mereka
lontarkan lebih sering menyerang para angel. Meskipun serangan mereka
mengenai rekan mereka sendiri, para angel tahan terhadap serangan itu, jadi
bukan masalah bagi angel.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 303


Tentunya, itu hanya ketahanan, bukan kekebalan, tapi tetap saja, prajurit-
warga tidak menyebabkan banyak kerusakan kepada para angel. Mereka tetap
menggunakannya karena mereka akan lebih bisa melukai demihuman jika
mereka menyerangnya. Setiap para angel yang mati, para priest akan
memanggil angel yang baru dan melancarkannya ke peretempuran. Meskipun
mereka hanya sedikit, karena prajurit baru itu tak kenal lelah dan tak henti-
hentinya terus bertempur, pertahanan demihuman mulai goyah.

“... Mm. Dengan mempertimbangkan lawan mungkin menggunakan magic


defensif, mereka seharusnya mengguyurkan air dingin kepada lawan.
Digabungkan dengan dingin dari musim dingin, itu akan membuat suhu tubuh
lawan mereka merosot ... bagaimanapun, kebanyakan orang akan melepaskan
mantra untuk melindungi diri dari api .”

Ketika Sorcerer King melihat medan perang, dia bergumam pada dirinya
sendiri seperti dia menganalisisnya. Sulit untuk menanggapi kata-kata itu.
Meskipun tidak ada yang mati, ada orang-orang yang terluka, jadi dia tidak
bisa memaksa dirinya untuk berbicara.

“Ngomong-ngomong, apakah benar tidak masalah jika kamu tidak ikut serta
dalam pertempuran, Baraja-san? Kamu harusnya bisa menganggap dirimu
layak dengan panah yang Aku berikan kepadamu .”

Neia ditugaskan untuk mengawasi Sorcerer King. Menggunakan tubuhnya


sebagai perisai bagiNya adalah tugasnya. Karena itu, dia belum diperintahkan
untuk bertempur.

Tetapi, apakah dia ingin aku menggunakan senjata yang dipinjamkannya?


Aku bisa mencoba memanah dari sini, tapi gagal pada tembakan pertama
dengan senjata pinjaman akan sedikit ---

Saat Neia yang ragu memikirkan bagaimana menjawabnya, sebuah suara


hebat terdengar dari sekitar gerbang kota.

Segera memeriksanya, sepertinya gerbang telah dijebol. Suara itu merupakan


gabungan dari rasa senang para paladin dan ratapan para demihuman. Begitu
gerbang kota telah hancur, paladin membanjiri kota seperti longsoran salju.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 304


Setelah melihat kemampuan Remedios, demihuman yang terguncang menjadi
semakin panik.

Setelah itu, paladin mundur dari keributan besar itu. Penglihatan tajam Neia
melihat apa yang ada di dalam celah pintu gerbang yang sempit sebelum
paladin berhasil sampai di sana. Itu sama seperti sebelumnya.

Bafolk menahan seorang anak, bahkan lebih muda dari sebelumnya, dan
mengeluarkan perintah ke paladin di sisi lain gerbang kota. Meskipun
suaranya tidak terdengar sampai ke mereka, orang bisa membayangkan
perintah yang telah diberikan. Paladin mulai mundur dan yang memimpin itu
adalah Remedios dan Gustav. Setelah itu, mereka mengatakan kepada para
priest untuk

“perintahkan para angel mundur, jika tidak mereka akan membunuh anak itu
.”

“Jadi, sama seperti tadi. Aku tidak bisa mendengarkan dari sini, aku ingin
pergi ke sana dan ikut serta dalam percakapan mereka. Bagaimana?”

“Anda tidak perlu meminta pendapat saya, Yang Mulia .”

Neia dan Sorcerer King berjalan menuju Remedios, yang lokasinya agak jauh
- antara Sorcerer King dan gerbang kota - dan mendiskusikan sesuatu dengan
prajurit-warga yang gelisah.

“Kita harus bernegosiasi dengan mereka,” kata Remedios, meskipun begitu,


orang yang tampak bermuka masam setelah melepas helm mereka adalah
orang lain.

Mungkin karena mereka tahu apa yang terjadi di kamp penjara pertama, tapi
mereka semua berpendapat

“Bagaimana kita bisa menyetujuinya” yang tertulis di wajah mereka. Bahkan


setelah Sorcerer King datang, mereka masih belum menemukan jawaban.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 305


Tidak, semua orang mencoba memikirkan bagaimana cara menghentikan
Remedios

“bagaimanapun, kita perlu menyelamatkan anak itu”, dari kedudukannya, tapi


sepertinya tidak mungkin. Setelah mengusulkan beberapa rencana negosiasi
yang tidak jelas yang pada akhirnya membuang-buang waktu, beberapa orang
saling pandang, dan segera Gustav berteriak.”Kapten!” Saat dia mengalirkan
kekuatan ke matanya.

“Kita sudah berkali-kali melewati ini! Bahkan saat itu pun, tidak masalah
bagaimana kita membahas banyak hal, hal itu tidak berhasil! Kita tidak bisa
menyelamatkan anak itu!”

Setelah mendengar perkataan Gustav, Neia tahu bahwa Kapten telah


meneruskan rapat strategi bahkan setelah Sorcerer King telah meninggalkan
tenda komando. Pada saat yang sama, dia tahu bahwa paladin tidak akan bisa
mengatasi masalah ini tanpa menumpahkan darah. Remedios menggigit
bibirnya dan tetap diam. Tetapi ---

“Kapten! Kita tidak bisa memenangkan pertempuran ini tanpa pengorbanan!


Saat ini, kita harus mengorbankan sedikit untuk menyelamatkan banyak
orang!”

Neia melihat mata Remedios berkobar dengan api merah pada kata-kata itu.

“- Itu bukanlah perang yang akan dilakukan oleh Holy Queen! Kita adalah
Pedang Yang Mulia! Kita melayani Holy Queen, yang ingin bangsa ini hidup
dan berjalan dengan damai!”

“Tapi Holy Queen-sama sudah .. .”

Sudah mati, tapi sebelum Gustav bisa mengatakan itu, Remedios berteriak
menyela dia.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 306


“Holy King selanjutnya memang belum diangkat! Tetapi bukankah
seharusnya kita melindungi cita-cita Holy Queen-sama kepada siapa kita
menjanjikan pedang kita sampai saat itu? Apa arti dari sumpah kesetiaan yang
kita buat saat kita melanggarnya sendiri??”

Ah, begitu. Neia mengerti.

Remedios telah terikat, terikat oleh keinginan orang yang dia janjikan
kesetiaannya. Seorang ksatria Holy Queen yang mencintai rakyat tidak dapat
melakukan apapun yang dapat membahayakan masyarakat. Itulah yang
mengikatnya. Satusatunya yang bisa mematahkan ikatannya adalah orang
berikutnya yang dia tawarkan pada kesetiaannya.

“Apa yang salah dengan itu? Pada siapa yang kamu janjikan pedangmu?
Kalian semua telah mengikuti upacara untuk ditahbiskan sebagai paladin!
Menurut kalian, apa yang dilayani oleh ordo paladin?”

Ketika seorang squire menjadi paladin, mereka akan bertemu dengan Holy
King dan memberikan pedang yang mereka pegang kepadanya. Sama halnya,
ketika ada pergantian Holy King, para paladin akan bertemu dengannya dan
memberikan pedang mereka kepada Holy King yang memerintah sambil
bersumpah setia padanya.

Oleh karena itu, semua orang di kelompok paladin ini telah menjanjikan
pedang mereka kepada Holy Queen.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 307


Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 308
“Atau kalian bukan?”

Nadanya berubah dalam sekejap. Setelah memanas, dia segera tenang


kembali, dan suaranya dipenuhi kedinginan.

“Apa Holy Queen-sama salah ingin memberi kebahagiaan kecil dan


membangun sebuah Negeri dimana tidak ada seorangpun yang menangis?”

“Dia tidak salah! Tapi ... tergantung situasinya ... ada hal-hal yang mungkin
perlu diubah .”

“Siapa? Siapa yang perlu diubah? Beritahu aku. Apakah ada bentuk keadilan
yang 'lebih tinggi daripada 'tidak harus mengorbankan seseorang !?”

Gustav menutup mulutnya. Neia menyadari bahwa dia telah melakukan


kesalahan sekarang. Dia tidak diperintah karena patuh terhadap kesetiaannya
kepada Holy Queen, yang dia telah menjamin kesetiaannya.

Remedios mengatakan bahwa seseorang harus melakukan keadilan. Tetapi, di


jalan yang berduri, betapapun sulitnya untuk berjalan, seseorang harus
berjalan dengan susah payah melalui semua kesulitan di jalan dan terus maju
tanpa memperhatikan apa yang ada di sekitar dirinya.

Mengorbankan sedikit untuk menyelamatkan banyak orang, dan


menyelamatkan semua orang tidak peduli seberapa besar atau kecilnya;
manakah yang benar-benar adil? Itu sudah jelas, yang terakhir.

Tetapi, itu terlalu idealis, dan orang normal akan segera menyerah.
Bagaimanapun, bahkan setelah mengetahui hal ini, Remedios tetap bersikeras
untuk menyelamatkan semua orang. Dia berpegang teguh pada cita-cita yang
orang normal akan segera meninggalkannya.

Sebab itulah dia kapten paladin, paladin dengan nilai tertinggi dari mereka
semua. Remedios adalah satu-satunya yang mencari arti dari keadilan yang
mulia dalam dirinya; Mereka yang tidak mengerti ini adalah orang-orang
yang menyedihkan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 309


Mungkin mereka memahaminya, tapi beberapa paladin menundukkan kepala
karena malu. Jika seseorang menganggap keadilan Sorcerer King “membunuh
satu orang untuk menyelamatkan seribu orang” menjadi keadilan raja, maka
keadilan ideal bagi Remedios adalah “satu atau seribu, semuanya sama” -
sebuah bentuk keadilan yang luar biasa.

Keduanya benar. Tidak ada yang salah.

Meski begitu, adakah keadilan tanpa kekuatan?

Misalnya, jika Remedios lebih kuat - jika dia memiliki kekuatan seperti dewa
yang tidak dapat dibayangkan Neia, dia bisa menyelamatkan anak itu, dan
menyelamatkan penduduk kota. Dalam hal ini, tidak akan ada masalah.

Tetapi, bukan itu masalahnya.

Dia terhenti di sini karena tidak ada jalan untuk maju tanpa pengorbanan.

Melaksanakan keadilan butuh kekuatan. Ahhh, aku ingin menjadi kuat ...
begitulah, aku bisa menghapus perbuatan Jaldabaoth dari negeri ini ...

“... Maafkan aku karena menyela saat Anda berada dalam kebuntuan, tapi
Anda tidak akan sampai pada kesimpulan jika seperti ini .”

Suara yang sangat dingin itu meniup udara panas di udara. “Yang Mulia .. .”

“Kapten Custodio. Jika ini terus berlanjut, Anda hanya akan membuat musuh
mengetahui betapa bergunanya sandera. Menurut aku, Anda tidak akan bisa
menaklukkan kota ini tanpa mengorbankan orang lain .”

“Tentu tidak. Seharusnya ada cara yang lebih baik untuk melakukan ini.
Sebuah cara di mana tidak ada yang perlu dikorbankan dan di mana tidak ada
yang perlu disakiti!”

Menanggapi perkataan itu, yang terdengar seperti meremehkan, Sorcerer


King menjawaban dengan datar.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 310


“Aku meragukannya ... kita sudah membuang banyak waktu. Jika ini terus
berlanjut, kita hanya akan membuat kesalahan yang sama lagi .”

Remedios menggigit bibirnya dengan kuat. Tetesan darah mengalir dari


bibirnya.

“... Lalu ... Kapten. Korbankan saja anak itu .”

“I-ituu--!!”

“Mm. Serahkan saja padaku. Karena begitu banyak waktu telah terbuang,
aku ragu kalian akan bisa menyelesaikannya dengan sebuah pengorbanan
kecil .”

“Apakah tidak masalah!?”

kata Neia yang tidak bisa menahan dirinya berteriak karena khawatir.

“Yang Mulia telah menyimpan mana untuk melawan Jaldabaoth; Tidak


menggunakan mana itu untuk bertarung melawan Jaldabaoth, bukankah tidak
menguntungkan?”

“Seperti yang kamu katakan, Baraja-san. Tetapi, tidak ada cara lain untuk
menyelamatkan lebih banyak orang ... sementara aku tidak dapat menjamin
bahwa tidak akan ada kerugian, paling tidak, akan jauh lebih sedikit daripada
jika kamu mencobanya. Bagaimana? Maukah kamu menyerahkannya
padaku?”

“Jadi masih akan ada ... pengorbanan .. .”

“Sayangnya begitu, Kapten Custodio .”

Remedios menunduk dan pergi tanpa sepatah kata pun. Dia berjalan menuju
kota - di mana prajurit-warga memandang dengan mata yang gelisah.

“Maafkan saya, Yang Mulia. Atas nama kapten, tolong izinkan saya, Gustav,
untuk memohon pada Anda untuk membantu kami. “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 311


“Mm ... Baiklah, pertanyaan yang tak ada gunanya, tapi kalian akan
berterima kasih untuk itu, kan?”

Semua orang yang ada disitu bingung dengan pertanyaan Sorcerer King,
tetapi mereka segera menjawab dengan setuju. Neia menyadari kegelisahan di
hati mereka tentang mengapa dia mengajukan pertanyaan yang normal.

“Benarkah. Lalu aku akan mengamankan kota ini sendiri. Kalian harus
mengawasi ikan yang menyelip dari jaring dan membunuh atau menahan
mereka. Secara pribadi, aku lebih suka menahan mereka agar mendapatkan
informasi. Juga, aku akan menggunakan undead, jadi jangan terlalu
bersemangat .”

Berkata demikian, Sorcerer King pergi ke gerbang kota tanpa menunggu


jawaban.

“「Greater Magic Seal 」,「 Mass Hold Species 」 .”

Sorcerer King tidak berhenti berjalan saat ia melepaskan mantranya. Setelah


mengucapkan dua mantra itu, dia melambaikan tangan dan menyihir beberapa
bayangan yang redup. Semuanya ada sepuluh. Mereka memancarkan aura
yang unik bagi undead, yang bagi makhluk hidup tidak dapat menerimanya.
Bentuk mereka yang agak transparan menggambarkan kesengsaraan.

Mereka adalah Wraith (roh/hantu). Neia pernah mendengar bahwa mereka


akan mengambil bentuk spesies yang melihat mereka dari kelas pengetahuan
monsternya. Tetapi, penampilan aneh mereka tampak seperti tiga bayangan
orang yang saling menempel.

“Para High Wraith,”

Bayangan yang mengerikan itu mengikuti Sorcerer King saat dia berjalan.

Rumput yang mereka injak layu dengan cepat. Yang sudah berwarna coklat
karena musim dingin, mereka layu dengan cepat karena kehilangan
kandungan airnya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 312


“Pergilah ke sana dan tunggu perintahku .”

undead bergerak serentak, tidak tertahan oleh gravitasi, undead itu melayang
cepat ke udara. Dalam sekejap, undead itu sudah tidak terlihat karena langit
biru di atas mereka, dan fakta bahwa dia tidak dapat melihat mereka dengan
matanya yang sangat dia banggakan hanya akan meningkatkan
keterkejutannya.

Meskipun dia ingin tahu apakah tidak masalah untuk tidak menjelaskan
secara terperinci kepada undead yang dipanggil itu, Sorcerer King yang bisa
membuat rencana pertempuran yang sempurna pasti tidak akan mengabaikan
hal itu.

“Mereka, itu .. .”

“High Wraith. Karena mereka adalah makhluk tak berbentuk, mereka bisa
melewati tembok dan halangan lainnya ... tentu saja, mereka tidak bisa
melewati sesuatu yang tanpa batas ... kamu mungkin tidak ingin tahu secara
jelas, kan? Jadi, mereka adalah bagian dari persiapanku untuk mengambil alih
kota ini. Jadi, tunggu di sini, Baraja-san.. .”

“--- Tolong izinkan saya untuk menemani Anda .”

“Mm ... dalam hal ini, tolong pakai barang ini di lehermu .”

“Ini, ini?”

Sorcerer King mengeluarkan sebuah kalung dengan liontin berhiaskan lima


bintang, dihiasi rubi besar di tengahnya.

“Item ini memberi kekebalan terhadap rasa takut. High Wraith memiliki
kemampuan untuk menyebarkan teror ... biarkan Aku menyelesaikan ini dulu.
Setelah itu, kamu akan sangat kacau. Orang yang didorong oleh rasa takut
terkadang bisa menunjukkan kekuatan yang mengerikan. Bahkan Aku
mungkin tidak bisa melindungi kamu, jadi jika kamu masih ingin mengikuti
... “

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 313


“ --- Tolong izinkan saya untuk menemani Anda .”

“Mm, mm. Begitukah? Aku mengerti .”

Neia memakaikan kalung itu di lehernya.

“Meskipun begitu ... kekecewaan, mereka di saat perang, kau tahu.


Bagaimana mungkin ada perang tanpa korban?”

Neia tersenyum pahit menanggapi nada Sorcerer King yang agak riang.
Tentu, Remedios tidak membicarakan hal itu. Sorcerer King tidak mungkin
mengerti arti katakatanya.

Mungkin ini cara Sorcerer King untuk bergurau, tapi meski begitu ... Yang
Mulia sepertinya tidak terlalu berbakat dalam bergurau.

Mungkin ini satu-satunya kelemahan Sorcerer King. Tepat saat pikiran itu
sampai ke benak Neia, mereka tiba di sekitar pintu gerbang.

“Mundurlah, paladin. Aku akan menaklukkan kota ini sekarang. Mundurlah


ke belakang ... Aku percaya kalian harus mundur setidaknya sejauh itu, kan”

Sorcerer King menunjuk paling belakang dari paladin dan kemudian, dia
berjalan ke gerbang kota, seperti berjalan santai ke daerah yang tidak dikuasai
siapapun.

“Mundur! Jika Anda tidak mundur dengan cepat, anak nakal ini akan - “

Segera, Sorcerer King berhadapan dengan Bafolk yang menahan anak


tersebut. Sulit untuk mengatakan ekspresi seperti apa yang dibuat oleh
demihuman itu. Mungkin terkejut.

Demihuman lain di sekitar Bafolk mungkin memiliki wajah yang sama di


wajah mereka. Jadi, bahkan Neia pun akan terkejut jika tiba-tiba dia melihat
Sorcerer King.

“... itu, itu undead!?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 314


Kemudian, kata “undead” bergema di antara demihuman.

“Benar. Ah, Aku percaya mereka disebut 'The Living?' Aku pernah
mendengarnya, tapi Aku tidak terlalu ingat .”

“Apa? Kenapa kamu? Apa yang terjadi ... tunggu, seorang manusia?”

Mata Bafolk berpaling pada Neia.

“Kamu! Kamu mengendalikan makhluk undead itu, kan?! Betapa


menyeramkannya dia”

Pemikiran seperti, “Aku bukan seorang necromancer” atau “Kamu bersikap


tidak sopan terhadap Sorcerer King” ada di benak Neia, tapi dia tetap diam.

“Maaf mengganggu saat kamu dalam kebingungan, tapi -”

“- Mundur, undead! Atau anak ini akan dibunuh!”

Bafolk mencekik leher anak itu. Wajah anak laki-laki itu tampak sudah tidak
terlihat bernyawa. Matanya yang suram mencerminkan wajah Sorcerer King,
tapi dia tidak bereaksi. Meski begitu, dia masih tersentak setelah demihuman
itu mencekik lehernya.

“Huhaha! kamu benar-benar mencoba untuk menggunakan makhluk hidup


sebagai sandera melawan undead? Yang benar saja .”

Mata Bafolk melebar. Ekspresinya menjijikan, dan Neia berpikir bahwa


alasan dia mempunyai waktu untuk berpikir seperti ini karena dia bersandar
pada sesuatu yang besar seperti Sorcerer King.

“Manusia! Hentikan undead itu!”

Ini bukan seperti aku mengendalikannya ...

“Umu. Sekarang, bisakah kita mulai?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 315


“Apa? Mundur!! Mundurlah sekarang juga!”

Sepertinya dia telah sadar akan sesuatu, tapi Bafolk mundur ke belakang
sambil menahan sandera. Ketika dia melihat sekeliling dengan cermat, dia
bisa melihat sosok anak-anak yang lain; Apakah mereka juga dibawa ke sini
sebagai sandera? Meski begitu, mereka sepertinya tidak ingin membunuh
sandera mereka untuk memberi lawan mereka pelajaran.

Mereka mungkin berpikir, apakah para sandera akan benar-benar bekerja


pada undead, siapakah musuh dari makhluk hidup? Neia merasakan sesuatu
seperti angin hitam yang melingkar melewatinya. Pada saat itu, semua Bafolk
terdiam di tempat.

Sejak Sorcerer King telah muncul, semua orang yang ada disana tetap diam,
mengamatinya agar tidak ketinggalan satu langkah pun yang dia lakukan, tapi
perubahan ini terlalu ekstrem. Mata dan mulut mereka menganga, wajah
mereka tidak karuan dengan cara yang buruk. Juga - bukan hanya Bafolk.
Bahkan anak-anak yang hampir tak bernyawa menunjukkan respon yang
dramatis terhadap hal ini. Meskipun dia tidak bisa membaca wajah para
demihuman, Neia memahami ekspresi manusia. Ketakutan tertulis di wajah
anak-anak itu. Dan itu adalah ketakutan yang tak terbayangkan, rapuh, dan
rasa takut yang menghancurkan.

“Aiiiieeeee!”

Bafolk itu menjerit dengan cara yang aneh –

“- Hmph. Release, 「Mass Hold Species」. “

Sebuah lingkaran sihir muncul, dan sejenis mantra meluncur keluar dari
Sorcerer King. Kemudian, banyak demihuman dan anak yang disandera
mereka membeku di tempat seperti patung yang mengerikan, wajah mereka
masih tidak karuan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 316


Tetapi, mereka tidak terlihat seperti orang mati. Dia bisa mendengar suara
napas yang samar - cukup kasar, sepertinya. Kemudian, di atas mereka -
teriakan yang tak terhitung jumlahnya terdengar dari dekat dinding. Setelah
itu, terdengar suara pukulan keras, suara itu dari daging yang sedang dipukul
berulang kali di atas Neia.

“Baiklah, ayo kita pergi .”

Dia sempat terganggu oleh suara itu, jadi saat dia melihat ke depan lagi, di
pintu gerbang –

“「Greater Break Item 」 .”

- Suara nyaring terdengar kencang. Itu adalah suara gerbang yang


dihancurkan berkeping-keping yang jatuh seperti hujan.

“Seperti yang aku duga, menghancurkan bangunan menghabiskan banyak


mana ... walaupun aku tidak menggunakannya seperti yang di sana ... kurasa
yang bisa kulakukan adalah menerima kenyataan bahwa aku perlu memilih
targetku untuk hasil yang terbaik. Kamu sama sekali tidak bisa memandang
rendah hal-hal kecil .”

Sorcerer King bergumam pada dirinya sendiri saat dia berjalan di atas bukit
dari puing-puing gerbang dan melewati gerbang kota, tanpa ada yang
menghalangi jalannya. Situasi berubah dengan cepat membuat Neia bingung
dan tidak dapat bergerak. Begitu dia kembali tenang, dia tersenyum sendiri.
Sorcerer King telah menghancurkan gerbang dalam sekejap yang telah
memberi begitu banyak masalah bagi paladin.

Yang kuat benar-benar tidak adil ...

Neia berlari mengejar Sorcerer King, dan dia berbalik di depan Bafolk yang
tidak bergerak dan pergi,

“Jadi, bagaimana dengan mereka?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 317


Sambil menunjukkan demihuman yang tidak bergerak dan anak-anak yang
mereka pegang.

“Ini hanyalah sementara. Ikatlah semua orang di sini .”

“Kalau begitu saya akan memanggil paladin kesini .”

“Ide bagus. Masalahnya, Aku masih memancarkan aura ketakutan. Setiap


orang yang melangkah ke dalamnya akan dipenuhi rasa takut. Karena itu,
mintalah mereka untuk mengambil tindakan yang tepat. Aku percaya bahwa
priest seharusnya memiliki 「Lion’s Heart」 meskipun paladin memiliki ...
hm, mintalah mereka untuk menggunakan [Under Divine Flag], bagaimana?”

“Anda benar-benar tahu tentang itu.. .”

Sorcerer King itu terkikik, dan kemudian berjalan melewati Bafolk itu, seolah
mengisi celah di antara mereka.

“Gooooohhh!!”

Bafolk yang tampak kuat jatuh dari atas sambil menggeram, dan memegang
tombak. Mungkin dia melompat dari tembok kastil. Matanya merah dan
mulutnya berbusa. Dia jelas tidak dalam keadaan normal. Dia tampak seperti
jatuh ke dalam kegilaan.

“Aku mengerti. Kebuasan ... tidak, kemurkaan? Tentu, itu akan meniadakan
rasa takut dan efek mental lainnya - oho .”

Sorcerer King menghindari tombak yang menusuk dengan gerakan yang


terlatih. Itu adalah gerakan yang cepat dan efisien, sesuatu yang khas bagi
individu terlatih. Tetapi, pengelakan Sorcerer King itu berarti bahwa Bafolk
yang telah menjadi patung berakhir dengan tertusuk oleh tombak rekannya
sendiri, tusukan itu menembusnya, dan ia terjatuh ke tanah, darah menyembur
ke mana-mana. Bafolk yang mengamuk sepertinya tidak lagi memegang
konsep sekutu di kepalanya.

“Beri aku waktu untuk istirahat .”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 318


Bafolk mengangkat tombaknya. Apakah itu memanjang? Tetapi, Neia tidak
bisa menembakkan anak panah. Sorcerer King mendekati Bafolk, seperti dia
ingin menghalangi tembakannya. Tentunya, hal yang bijak untuk menjaga
jarak dengan panjang tombak. Tetapi, langkah Sorcerer King selanjutnya
menyimpang dari hal normal.

Dengan gerakan cepat, dia menekan kepala Bafolk dari kiri dan kanan.
Mungkin karena Sorcerer King sangat kuat, tapi Bafolk itu tidak dapat
melepaskan diri dari genggaman Sorcerer King tidak peduli bagaimana dia
meronta. Setelah menyerah, Bafolk itu memikirkan hal lain; Dia
mencengkeram bagian depan tombak dan menembuskannya ke Sorcerer
King.

Tidak, lebih tepatnya, Neia melihatnya seperti dia telah menembusnya.


Tetapi, Sorcerer King tetap tidak bergerak. Mungkin mantra defensif telah
menghentikannya.

“Bagaimanapun, kamu sama sekali tidak seperti Troll .”

Dengan kondisi yang menjijikkan, mata Bafolk itu keluar dari tengkoraknya;
luka yang sangat fatal. Bukan, orang bisa mengatakan bahwa ini bahkan lebih
buruk daripada luka fatal. Sorcerer King melepaskannya, dan Bafolk itu
ambruk ke tanah. Tubuhnya berceceran di tanah, tapi sulit untuk mengatakan
bahwa gerakan itu disengaja.

“Bo..bolehkah saya tahu apa yang Anda lakukan?”

Neia dengan gugup bertanya dari belakang, dan Sorcerer King mengibaskan
tangannya ketika dia dengan tak acuh menjawab:

“Tentu saja aku menghancurkan tengkoraknya. Terkadang, orang yang


mengamuk tidak mati saat mereka dibunuh. Tetapi, jika kamu
menghancurkan otak, seharusnya tidak masalah ... Tetap saja, dia sangat
lemah. Hampir tidak lebih sulit dari cangkang telur ... apakah kamu percaya?”

Wajah Neia bergetar. Yang Mulia benar-benar tidak memiliki bakat untuk
bergurau...

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 319


“Baiklah, Baraja-san, panggil para paladin. Beritahu mereka untuk
mengamankan daerah ini jadi Aku - kita bisa terus maju. “

“Ya!”

Neia berlari ke luar dengan kecepatan tinggi, ke tempat paladin berada.


Ketika dia melihat ke sana, dia melihat beberapa orang Bafolk yang
beruntung.

Karena mereka tidak bisa lari keluar dari pintu gerbang, mungkin mereka
adalah Bafolk yang berusaha untuk melarikan diri dari ketakutan, yaitu
Sorcerer King, dan mereka memilih untuk melompat dari tembok, dan inilah
hasilnya.

Setelah sampai ke tempat paladin, Neia dengan cepat menyampaikan


instruksi Sorcerer King. Setelah itu, dia bergegas kembali dengan kecepatan
tinggi ke sisi Sorcerer King. Setelah Neia kembali, Sorcerer King berkata,

“Kalau begitu ayo pergi,” dan memasuki jalanan kota.

Pertanyaannya adalah mengapa tidak ada Bafolk baru yang datang setelah
gerbang kota diterobos dan lenyap begitu saja. Neia mendengar rintihan demi
rintihan. Hal itu membuatnya berpikir bahwa kota mati ini sedang merintih.

“Ini, ini .. .”

“Aku memerintahkan undead yang Aku keluarkan untuk menyebarkan


ketakutan. Inilah hasilnya. Beberapa sandera mungkin telah hancur dalam
kebingungan ... yah, yang bisa kamu lakukan hanyalah memperlakukannya
seperti kisah yang sedih. Serahkan pada mereka .”

Dia mengarahkan pandangannya ke luar, dan seorang Bafolk berlari ke arah


mereka dengan semua kekuatannya (mungkin). Dia tampak seperti mangsa
yang disiksa, Neia bahkan merasa sedikit sedih. Pasti terkena ketakutan yang
luar biasa. Jika tidak, mengapa dia melarikan diri menuju makhluk yang
bahkan lebih kuat daripada makhluk undead?

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 320


“Hm ... tidak ada tanda-tanda manusia? Dalam hal ini - 「Maximize Widen
Magic Fireball」 “

Sorcerer King mengeluarkan bola api ke bagian tengah tubuh Bafolk itu, dan
meledak menjadi api yang besar. Setelah api itu lenyap, bagian tubuh
demihuman berjatuhan di mana-mana.

“Sambil menunggu di sini mungkin hal terbaik yang harus dilakukan ...
musuh nampaknya punya pemimpin. Dia sedang menunggu di plaza (alun-
alun) dekat pusat kota, dan dia bertahan dari ketakuan terhadap High Wraith,
jadi mari kita lanjutkan ... bagaimana menurutmu?”

“Aku percaya semua akan berjalan baik jika kita melakukan apa yang
diinginkan Yang Mulia .”

“Benarkah. Lalu ayo pergi .”

Setiap kali mereka maju selangkah, teriakan dari jiwa yang ketakutan seakan
bergema dimana-mana, seolah ada pembantaian besar. Juga, karena kurang
bersihnya para demihuman, sampah dan limbah mereka ada dimana-mana,
yang membuat mengerutkan hidungnya.

“... Ngomong-ngomong, Baraja-san, apa yang harus dilakukan terhadap


mereka?”

Dia melihat ke arah yang dituju Sorcerer King. Ada sekelompok orang
telanjang di sana. Tanpa memperhatikan jenis kelamin, tangan mereka dipaku
pada tiang kayu yang ditancapkan ke tanah. Dalam usaha mereka untuk
melarikan diri dari ketakutan, mereka berjuang dengan keras, dan tangan
mereka dilumuri oleh darah segar.

Kemungkinan besar, itu mungkin pagar yang terbuat dari manusia. Mereka
kelelahan, tulangnya kurus, tapi nyawa mereka sepertinya tidak dalam
bahaya. Dia telah menyerang kota ini untuk membebaskan rakyat. Bahkan
jika dia terus mengikuti Sorcerer King, Neia tidak akan berguna. Dalam hal
ini, membantu mereka sekarang dan membawa mereka ke tempat yang aman
adalah hal yang benar untuk dilakukan.
Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 321
Tetapi, ada satu hal yang membuatnya gelisah. Apa yang harus dia lakukan
jika orang-orang diserang oleh demihuman saat mereka dievakuasi?

Lucu sekali. Apa yang aku ragukan? Kapten akan memilih untuk membantu
mereka tanpa ragu sedikit pun. Dan alasan mengapa aku tidak bisa adalah ...
apakah karena kekuatan ... bagaimanapun juga?

“Kamu ragu-ragu ya, hm. Lalu, tinggalkan mereka di sini untuk saat ini.
Seharusnya tidak ada demihuman yang dekat sini. Meninggalkan mereka di
sini seharusnya lebih aman. Ayo pergi .”

“Siap!”

Meskipun dia masih meragukannya, Neia terus mengikuti Sorcerer King ke


plaza kota. Mengapa Sorcerer King bisa maju tanpa hambatan sedikitpun?
Meskipun dia meragukannya, dia meyakinkan dirinya sendiri dengan
mengatakan,

“pastilah dia telah melepaskan mantra .”

Segera, mereka berdua tiba di sebuah plaza yang tampak seperti pasar dengan
jalanan di mana-mana.

“Mm ... seperti yang Aku duga, tidak mungkin ini bisa diselesaikan tanpa
kehilangan nyawa .”

Dia mengikuti mata Sorcerer King, dan ada mayat manusia yang bercampur
dengan mayat demihuman. Mereka mungkin adalah orang-orang yang
terinjak-injak sampai mati dalam kekacauan yang disebabkan oleh ketakutan.

“... Mau bagaimana lagi .”

Meskipun Sorcerer King sedang bergurau, menyerang kota ini dengan


kekerasan mungkin akan menyebabkan jumlah korban yang sepadan. Dengan
melakukan itu, membiarkan Sorcerer King menggunakan kekuatannya yang
luar biasa untuk menaklukkan kota mengurangi jumlah nyawa yang hilang.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 322


Sorcerer King mengangkat bahu tanpa suara, lalu menunjuk pusat plaza
dengan dagunya. Ada seorang demihuman di sana yang lebih besar dari
semua rekannya. Tanduknya yang melengkung mirip dengan kambing
gunung, dan dia ditutupi oleh bulu perak. Tubuhnya yang bagus dengan jelas
menunjukkan bahwa dia bukan seorang demihuman biasa.

Ujung tanduknya dibungkus oleh kerang emas yang diikat dengan permata,
dan dia mengenakan penutup dada yang berpola tempurung kura-kura. Dia
mengenakan jubah cokelat kemerahan yang terbuat dari kulit binatang
peliharaan.

Tangan kirinya memegang perisai besar dengan topaz* yang melekat


padanya, sementara tangan kanannya memegang pedang berat yang bilahnya
berwarna kuning muda. Full armornya dengan jelas menggambarkan
keberanian dan kekejaman dari seorang pejuang yang luar biasa.

Dia adalah demihuman yang paling menakutkan dan terlatih. Dia mungkin
seorang penguasa atau sejenis makhluk istimewa. Jika Neia sendirian, dia
pasti telah melarikan diri dari lawan ini dengan segenap kekuatannya.

“Hebat. Aku ingin tahu item anda yang mana menghentikan rasa takut .”

Kata-kata Sorcerer King mengacu pada magic item yang dipakai demihuman
itu. Dia memiliki cincin di kedua tangan dan kalung yang tergantung di
lehernya yang menutupi seluruh dadanya. Ada sesuatu yang menggantung
dari kedua sisi pinggangnya, suatu yang mungkin merupakan satu dari tiga
tengkorak bayi yang digantungkan.

Demihuman bermata hijau itu mengamati Sorcerer King saat dia mendekat,
dan kemudian tatapannya beralih ke Neia.

“Undead yang baru saja muncul ... dan apakah yang di belakang itu seorang
necromancer?”

Demihuman itu mennyembunyikan dirinya di balik perisai besarnya, seperti


waspada terhadap serangan tatapan seperti yang akan dilancarkan oleh
Medusa.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 323


“Tidak buruk. Anda berhasil menekan kota ini, sukuku sampai seperti ini ...
Anda, yang mengendalikan semua musuh kehidupan, pengguna sihir yang
menakutkan. sebutkan nama Anda .”

Bafolk itu mengarahkan pedangnya ke Neia.

“- Tidak, tunggu, tunggu sebentar. Kamu telah salah Itu bukan Aku!”

“... Apa?”

Dia menatap Sorcerer King untuk meminta bantuan, dan dia melipat
tangannya dan menatap Neia.

“Kamu mengerti. Itu benar, memang dia. Dia tuanku .”

“Tidak tidak! Tunggu tunggu!! Yang Mulia!”

Apa yang dia katakan? Sungguh, dia sama sekali tidak berbakat untuk
membuat lelucon.

Saat melihat bagaimana Neia menggerakkan tangannya dengan panik,


Sorcerer King tertawa.

“Mm. Merasa tenang sekarang?”

“Eh?”

“Ah - itu lelucon yang bodoh .”

Melebarkan jubahnya dengan gerakan agung seorang raja, Sorcerer King


berpaling memandang demihuman itu di hadapannya.

“Akulah wujud yang mengirim undead kepadamu. Akulah raja abadi yang
memerintah sebuah negara di timur laut, Sorcerer King Ainz Ooal Gown dari
Sorcerous Kingdom. Dan siapa namamu?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 324


“Namaku Buser - Buster Grand King ... Wahai Sorcerer King, bagaimana
dengan wanita di sisimu?”

“Dia adalah pengikutku. Kalau begitu, apa yang ingin kamu lakukan? Apakah
kamu lebih baik dibunuh olehku? Atau berlutut dalam penghambaan? Pilih
sesuai keinginanmu .”

“Karena nama Aku sebagai penguasa dipertaruhkan, sekali berlutut untuk


merendahkan diri sudah cukup!”

Buser mengangkat perisai dan maju, mengangkat pedangnya dengan posisi


menyamping. Dia tampak seperti kambing yang akan menyerang.

“Mm ... Kalau begitu aku akan bermain denganmu untuk sementara waktu. --
Baraja-san, kamu duduk saja dan tontonlah. Ngomong-ngomong, kambing.
kamu dilengkapi dengan semua jenis magic item, tapi aku tidak mendeteksi
adanya magic dari item di pinggangmu. Apakah itu semacam item spesial?”

“Hahahaha. Mereka menyebutnya gaya (mode). Hanya tulang .”

“Mm ... itu mengingatkanku pada bawahanku .”

Neia merasa gemetar dari punggungnya saat mendengar itu. Jadi dia memiliki
bawahan seperti itu ...

“Bentuknya bagus, kan? Aku dengan hati-hati memilihnya dari kota ini, kamu
tahu .”

“...Aku mengerti. Aku bersimpati dengan perasaanmu. Sepertinya masalah


gaya cukup penting. Pelayanku telah mengajari itu dengan baik ... baiklah,
ayo kita mulai. [Create Greater Item] .”

Setelah melepaskan mantranya, sebuah pedang hitam pekat muncul di tangan


Sorcerer King.

Mengapa Yang Mulia menggunakan senjata?

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 325


Sorcerer King seharusnya adalah seorang arcane magic caster.

Dan merupakan yang terbaik. Dalam hal ini, senjata seharusnya digunakan
setelah dia kehabisan mana dan pilihan tindakan. Arcane magic caster tahu
dengan baik masalah itu, karena itulah mereka tidak menyentuh senjata
apapun. Sorcerer King pasti telah memilih untuk bertarung dengan pedang
karena suatu alasan.

- Mungkinkah dia mengeluarkan banyak mana? Itu akan menjadi buruk ...
Yang Mulia datang ke sini untuk bertempur dengan Jaldabaoth ...

Setelah melepaskan berulang kali 「Fireball」, mantra yang telah


melumpuhkan sekelompok besar musuh, dan kemudian - Dia memanggil
banyak undead - Neia bisa mengerti jika manaNya telah terkuras habis.

Mantra untuk memanggil undead itu pasti cukup tinggi ...

Meskipun dia tidak tahu seberapa kuat High Wraiths, mereka pasti lebih kuat
dari pada Wraith.

Oleh karena itu, memanggil begitu banyak High Wraiths akan membutuhkan
banyak kekuatan. Dalam kondisi normal, setiap kali seorang priest melepas
mantra untuk memanggil angel, dia hanya bisa memanggil sekali. Jika
mereka memanggil angel yang lebih lemah, mereka bisa memanggil banyak
angel. Dengan logika itu, dia pasti menggunakan mantra tingkat tinggi -
mungkin mantra yang tak terbayangkan dari tingkat keenam. ...

Tingkat keenam ... Neia menelan ludah.

Tingkat keenam adalah wilayah dimana tidak ada yang pernah menggapai itu
sebelumnya. Menurut legenda, Holy Queen bisa menggunakan mantra tingkat
empat. Ini adalah dua tingkatan di atasnya. Ini mungkin sebuah wilayah yang
jauh dari pengetahuan umum, tapi Sorcerer King mungkin bisa
mewujudkannya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 326


Mungkin, jika dia menggunakan mantra keenam untuk memanggil,
pengeluaran mana yang besar pun bisa dimengerti. Tapi dalam hal ini,
bukankah lebih baik bagiku untuk membantu Sorcerer King?

Neia menatap punggung Sorcerer King saat bersiap melawan demihuman itu.

Demihuman yang dia bisa melihatnya dari atas bahu Sorcerer King sangat
kuat, dan bahkan beberapa orang seperti Neia tidak akan berguna. Tetapi,
Sorcerer King bersikap dengan berterus terang dan terbuka, tanpa ada tanda
bahwa dia sedang bertarung yang tidak bisa dimenangi.

Mungkinkah Yang Mulia adalah ksatria sihir atau semacam itu? Ada
kelebihan dan kekurangan dalam meningkatkan kemampuan berpedang dan
pelepasan mantra (spellcasting) seseorang.

Kelebihannya termasuk kemampuan untuk menggunakan banyak metode


pertarungan, tetapi kekurangannya adalah sulit untuk unggul di keduanya.
Lalu, Sorcerer King itu seperti apa? Mereka berdua saling mengamati, dan
kemudian mereka perlahan memulainya. Mereka menutup celah di antara
mereka, sampai mereka berada dalam jangkauan pedang. Buser adalah orang
pertama yang membuat gerakan.

“「 Shield Bash 」 .”

Sebuah serangan mendadak, dibuat dengan perisai yang ada di depan dirinya.
Dan Sorcerer King menahannya dengan pedangnya. Seperti yang diduga,
tidak ada cara untuk menahan kekuatan dari tubuh besar itu yang tiba-tiba
melaju ke depan.

Sorcerer King terangkat ke udara. Tidak, kakinya masih kokoh tertancap di


tanah saat dia mendarat, sehingga tidak terlalu wajar. Faktanya, Sorcerer King
secara tumbuk dengan cepat. Meskipun fakta bahwa Sorcerer King - yang
bisa menghancurkan tengkorak Bafolk dengan tangan kosong - telah
ditumbuk dengan cepat cukup mengejutkan, tentunya tubuh dari tulang itu
tidak akan dapat sepenuhnya bertahan melawan serangan itu.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 327


Dari apa yang Neia ketahui, ada martial art tingkat tinggi yang disebut 「
Fortress」yang dapat sepenuhnya meniadakan kekatan tumbukan itu, tapi itu
adalah teknik yang hanya bisa digunakan oleh seorang warrior veteran.
Mereka berdua melangkah maju, dan kedua pedang saling beradu.
Pertarungan mereka terlalu cepat untuk diikuti mata Neia.

Satu-satunya yang bisa dilihatnya adalah ketika pedang mereka saling beradu
dan terdiam di tempat sesaat. Jika Neia ikut dalam pertempuran ini, dia pasti
akan dipenggal hingga mati. Baja berbenturan dengan baja pada kecepatan
tinggi, dan suara logam yang menusuk telinga bergema di sekelilingnya.

Keduanya memiliki kekuatan lengan yang setara, jadi saat mereka beradu
pedang, serangan dan pertahanan mereka terjadi pada saat yang bersamaan.

Haruskah dia terkesan dengan bagaimana Buser bisa mengayunkan pedang


berat itu dengan satu tangan, atau menunjukkan rasa hormat kepada Sorcerer
King karena telah menggunakan two-handed sword* meskipun seorang
magic caster? Ini adalah pertempuran tingkat tinggi yang belum pernah dia
lihat sebelumnya, dan Neia yakin dia tidak mungkin bisa ikut campur.

Agar tidak menghalangi pertarungan mereka, Neia perlahan pindah ke


belakang sebuah tempat perlindungan dan bersembunyi.

Mereka mengayunkan pedang satu sama lain, tapi keduanya tidak terluka ...
tentang hal itu, Sorcerer King tampaknya sedikit terlalu kuat ... Otak Neia
tidak bisa lagi bereaksi terhadap seorang magic caster yang bisa bertarung
dengan pedang pada tingkat ini.

Apakah dia menggunakan semacam mantra yang menakjubkan?

Semua yang bisa dilakukan Neia adalah mengaitkannya dengan mantra super
power yang belum pernah dia dengar sebelumnya.

Meski begitu ---

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 328


Jika ini terus berlanjut, tidak ada keraguan bahwa Sorcerer King akan
menang. Tidak, apakah dia berencana untuk mengakhiri pertarungan untuk
tujuan itu?

Undead tidak merasa kelelahan dan mereka tidak akan merasa gelisah dalam
pertempuran.

Semua ini tidak menguntungkan Buser. Buser sepertinya menyadari hal ini,
karena wajahnya mulai berubah.

Jika dia memiliki serangan yang kuat ---

Neia terkejut.

Sorcerer King tiba-tiba melemparkan pedang besarnya ke Buser. Setelah itu,


belahan cahaya muncul di sekitar Buser dan menghalang pedang yang
dilemparkan.

Gelembung cahaya lenyap, dan pedang yang dilemparkan hanya sedikit


menggores Buser.

Ini buruk!

Neia mempersiapkan dirinya untuk bergegas keluar dari tempat


perlindungannya.

Sekarang Sorcerer King hanya dengan tangan kosong ---

“- Eh?”

Beberapa saat kemudian, sebuah halberd berwarna hitam pekat telah ada di
tangan Sorcerer King.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 329


Overlord Volume
12 : The Paladin of
the Holy Kingdom |
330
Buser pasti merasakan hal yang sama seperti Neia. Matanya melebar karena
terkejut.

“Anda tidak merapalkan mantra, bagaimana Anda melakukannya!? ... Dan


kemana pedang yang Anda lempar tadi .. .”

“Aku hanya melepaskan mantra silent. Jangan khawatir tentang hal itu ...
Baiklah, bawahanku mengajari aku tentang ini, tapi aku tidak terlalu percaya
diri dengan skillku. Aku mohon maaf sebelumnya jika aku akhirnya meleset.”

Sorcerer King menyiapkan halberdnya. Dia memancarkan rasa dari perasaan


tertekan yang aneh. Warrior sering kali menyukai senjata dalam rentang kelas
yang sama. Pedang, kapak, mace (gada), dan semacam itu. Sorcerer King
menggunakan kecepatan untuk mengayunkan halberdnya. Dia menyerang
kaki Buser - yang sulit bertahan dari serangan - dengan gerakan menyapu. Ini
adalah teknik yang hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang menggunakan
hafted weapon.

Di saat yang sama Buser mengarahkan pedangnya kebawah untuk mencoba


dan memblok serangan tersebut, halberd itu tiba-tiba terangkat. Itu adalah
tipuan. Itu adalah gerakan yang membutuhkan kekuatan tangan untuk
melakukannya, tapi Buser mengangkat pedangnya untuk segera memblok itu.
Seperti yang dia pikir, Sorcerer King lebih cocok menggunakan pedang, dan
sepertinya dia tidak terlalu terampil dengan halberd.

Meskipun dia bisa meniru serangan yang biasa dengan baik, sepertinya ada
sesuatu yang aneh dari serangannya, dan bahkan Neia pun bisa menemukan
itu dengan matanya. Setelah memblok kecepatan dari halberd, Buser
melompat mundur.

“「 Sandstorm 」!”

Butiran pasir dari dalam pedang menyebar seperti dinding, bergerak cepat
menuju Sorcerer King. Itu mungkin sepenuhnya akan mengaburkan
penglihatan Sorcerer King.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 331


Meskipun dia meragukan apakah Sorcerer King memiliki bola mata,
seseorang yang penglihatannya dihalangi akan menjadi kerugian yang sangat
besar baginya.

“「Brief Sea 」!「 Grand Power Strike 」!”

Yang satu ini adalah martial art yang Neia tidak mengerti, meskipun yang
lainnya adalah teknik tinggi, kekuatan serangan itu akan menimbulkan
kerusakan tambahan.

Setelah menggunakan keduanya, Buser menyerang lebih cepat dari


sebelumnya. Item yang menghiasi tanduk Buser bersinar dengan cahaya aneh,
dan dia tampak seperti bintang jatuh (meteor).

“Yeeeeeeaaart!”

“Hmph!” Sorcerer King menahan serangan itu dengan halberdnya - “Haha!”


- Buser tertawa. Suara logam yang terpotong terdengar jelas. Mata Neia
melebar.

“Mungkinkah! Sunder Attack! “

Sunder attack secara langsung merusakkan senjata lawan, tetapi besar dari
kerusakan sangat dipengaruhi oleh komposisi senjata dan potensi
kerusakannya. Martial art Buser mungkin dimaksudkan untuk memperkuat
dua atribut ini. Neia mulai merasa cemas, tapi sesaat kemudian, dia terdiam
saat melihat Buser menatap dengan mata yang lebar.

“Tidak rusak!”

Buser berteriak kaget.

“Senjata apa itu!?”

Saat Buser bergegas mundur, ekspresinya berubah total dan tidak berniat
untuk menyerang dengan cepat, Sorcerer King memutar halberdnya,
meninggalkan pancaran yang indah di udara.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 332


“... kamu tahu aku membuat senjata ini dengan sihirku, kan? Bagaimana
mungkin bisa dengan mudah patah?”

“Tapi senjata yang terbuat dari sihir mudah hancur, kan?”

“Oh, sepertinya kamu sudah punya pengalaman bertarung dengan lawan


yang menggunakan senjati panggilan, tapi sangat berbahaya karena dibatasi
dengan pandangan yang tetap seperti itu, kan? Dengan kata lain, mungkin ada
lawan yang bisa membuat senjata yang tidak bisa kamu hancurkan .”

Sorcerer King melepaskan halberdnya. Halberd kemudian lenyap, seperti


menyatu ke udara. Hal yang sama pasti terjadi dengan pedang yang tadi.
Setelah itu, Sorcerer King seperti mengambil sesuatu dari udara, dan kali ini
dia memegang pedang hitam dikedua tangannya.

“... Sekarang, apa yang akan kamu lakukan? Jangan katakan bahwa serangan
itu adalah serangan terkuat yang kamu punya? Bisakah kamu membantuku
untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman?”

Sorcerer King melangkah maju, memperpendek jarak di antara mereka,

“... Jika kamu punya sesuatu yang tak terduga lagi, akan lebih baik jika kamu
bergegas dan menggunakannya, “

“Ku, kuku! Apa yang Anda katakan, undead! Memang, Aku sangat terkesan
dengan bagaimana Anda berhasil mempertahankan diri sepenuhnya terhadap
serangan Aku. Sangat bagus. Tetapi, itu bukan karena Anda fokus pada
pertahanan. Aku tahu Anda tidak akan lelah, jadi Anda merasa bisa
mengalahkan Aku jika Anda terus menerus menyerangku!”

Dia tahu!

Neia merasa gugup lagi. Bahkan dia sudah menyadarinya. Buser, warrior
yang lebih baik dari dirinya, tidak mungkin tidak menyadari hal itu.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 333


“Aku mengerti. Jadi itulah yang kamu pikirkan. Memang, kamu akan benar
jika berpikir seperti itu. Tapi sayangnya, itu tidak semuanya .”

Sorcerer King melebarkan lengannya dan mendekat. Pedang di tangannya


lenyap seperti asap.

“Lihatlah--”

Buser sudah menusuk tubuh yang tidak terlindungi lebih cepat dari yang bisa
diteriakkan Neia. Setelah itu—

“... apa?”

Buser panik, berulang kali dia mengayunkan pedangnya.

“Mengapa! Mengapa!! Apa ini!?”

dia berteriak setiap mengayunkan pedangnya. Itu karena Sorcerer King tidak
terluka meski terus menerima serangannya.

“Kalau begitu -”

Buser menguatkan perisainya dan menggunakan martial art. Tetapi, Sorcerer


King tetap tidak bergerak meski terkena [shield bash]. Sebaliknya, Buserlah
yang hampir terjatuh.

“Mengapa ... mm..mengapa .. .”

Manusia sulit untuk membaca ekspresi demihuman, tapi sekarang itu sangat
mudah. Di wajahnya ada rasa ketakutan yang sangat dan keputusasaan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 334


“... Martial art adalah teknik yang tidak kuketahui. Apakah martial art berasal
dari skill, atau apakah itu magic warrior? Bahkan sampai sekarang, aku masih
belum tahu. Selain itu, bukankah kamu merasa bahwa ketika bertarung
dengan lawan yang seimbang, kemenangan mungkin diputuskan oleh
pengalaman dan pengetahuan tentang martial art? Itu sebabnya aku akan
menerima seranganmu secara langsung. Tetapi ... kamu telah menunjukkan
semuanya kepadaku, kan?”

Sorcerer King mengangkat bahu dengan cara yang berlebihan, dan pada saat
bersamaan dia melepaskan salah satu dari sembilan cincin yang dipakainya
dari jarinya. Tidak ada lagi yang terjadi. Itulah satu-satunya gerakan yang
dilakukan Sorcerer King. Tetapi - udara yang sangat mengerikan dan dingin
memenuhi seluruh area. Neia dengan cepat memandang ke langit.

Dia hampir mengira bahwa matahari di langit telah membeku dan hancur
berantakan. Tetapi, matahari masih ada di sana, memancarkan sinarnya.

- Lalu apakah suatu pancaran yang dingin dan hitam pekat ini dilepaskan
oleh Sorcerer King? Mungkinkah seseorang bisa menghasilkan sesuatu
seperti ini?

Ini, ini adalah Sorcerer King. Ini adalah sosok sebenarnya dari seorang
Magic Caster yang telah membunuh puluhan ribu prajurit ...

“Dan sekarang tampaknya - tidak ada keperluan lagi bertarung denganmu .”

Dia melangkah dengan tenang menuju Buser.

Buser, di sisi lain, melangkah mundur dengan gemetar. Rasanya seperti


didorong oleh tekanan tak terlihat yang memancar dari Sorcerer King. Buser
bisa merasakan sesuatu yang tidak biasa lebih jelas daripada Neia.

Dia sangat yakin bahwa Sorcerer King bukanlah lawan yang bisa dia lawan.
Bagaimana bulunya berdiri dengan jelas membuktikan hal itu.

“Tunggu, tunggu sebentar. Tidak, tunggu sebentar. Aku memohon kepada


Anda, tunggu sebentar!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 335


Buser mengangkat tangan kanannya dan membiarkan pedang yang
dipegangnya terjatuh ke tanah.

“Meny-menyerah. Aku menyerah .”

“Mm .”

“Aku tahu sesuatu tentang Jaldabaoth. Bagaimana dengan itu. Itu seharusnya
sangat berguna,kan? Pasti berguna. “

“Aku mengerti .”

“... Juga, masih ada lagi. Anda ingin melawan Jaldabaoth, kan? Aku jauh
lebih kuat dari manusia. Aku dapat memerintahkan sukuku untuk membantu
Anda melawan Jaldabaoth - Jaldabaoth yang brengsek itu. Bagaimana?”

“Oh .”

“... tunggu, tolong tunggu! Itu tidak semua! Jika Anda mau, Aku bisa
memberi Anda bagian - semua harta karun yang Aku kumpulkan! Itu
seharusnya cukup untuk mengampuni hidupku, kan?”

“Apakah itu semuanya? Apakah tawarannya itu saja?”

“Oh, uwah, eh,” Buser dengan panik melihat sekeliling, lalu menatap
Sorcerer King sekali lagi.

“Ya ya. Tidak, bukan begitu. Aku, Aku punya lebih banyak lagi selain itu.
Aku dapat membantu Anda mendapatkan apapun yang Anda mau - tidak.
Aku pasti akan mendapatkannya untuk Anda! Sungguh! Tolong percayalah!”

“Mm. Yang aku inginkan adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa kamu
dapatkan .”

Neia merasa tidak senang dengan nada Sorcerer King. Tentu saja, Buser,
seorang yang dipandang rendah olehnya, pasti merasakannya lebih kuat lagi.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 336


“Tunggu, tunggu-tunggu, tunggu sebentar. Sungguh, tunggu sebentar. Ah,
heh, heheheh .”

Dia tertawa seperti seorang bawahan. Sikap raja yang dia tunjukkan saat dia
berhadapan dengan mereka di plaza sudah tidak terlihat. “Aku minta maaf
jika Aku mengatakan hal yang salah. Tidak, Aku minta maaf. Sungguh. Itu
kesalahan Aku. Sungguh .”

“Hm .. .”

“Kalau begitu, bagaimana, tentang itu? Aku, Aku, yang ini Aku rasa, ini bisa
bermanfaat bagi Anda. Hehe. Ah, betapa bodohnya Aku untuk bermusuhan
pada raja undead yang hebat. Oleh karena itu, jika Anda memberi Aku
kesempatan untuk mengatasi kesalahan itu, Aku akan .. hehe, Anda tidak
akan menyesalinya!”

Buser berlutut dan menggenggam tangannya sambil berharap akan belas


kasihan. Sikap yang sangat menyedihkan.

Tetapi, Neia sama sekali tidak berpikir seperti itu. Tidak, dia sudah menerima
bahwa ini adalah tindakan yang tepat yang harus dilakukan musuh saat
menghadapi sosok sebenarnya dari Sorcerer King. Di saat sama, dia dengan
jelas mengingat kata-kata Naga* yang mereka temui di Sorcerous Kingdom:
“Orang bijak akan segera berlutut dan meminta belas kasihan .”

Dalam hal ini, nasib orang yang tidak berlutut. segera –

“Aku mengerti... yah, aku suka mereka yang mengerti mereka salah dan
bekerja keras untuk memperbaiki kesalahan mereka .”

“Itu, itu berarti!”

Wajah Buser bersinar cerah dengan bahagia. Tetapi, kebahagian itu direnggut
dalam sekejap.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 337


“- Tetapi, jika aku membiarkanmu menjadi salah satu bawahanku - Pestonya
dan Nigredo tidak akan senang. Juga, aku tidak akan melakukan sesuatu yang
tidak berguna seperti menggunakan tengkorak. Aku akan memanfaatkan
sepenuhnya setiap bagian dari dirimu.”

Sekarang matilah, kata Sorcerer King saat dia mengangkat jarinya yang
ramping.

“Aiiiieee! Tidak, tidak, tiidaaaak! Aku tidak ingin mati!! Tunggu!! Aku
mohon pada Anda!!! Tolonglah Aku!! Aku masih, Aku masih bernilai!! -
Aku cukup berguna untuk membuat Anda senang!!!! Sungguh!!!!! Percayalah
pada Aku!!!!!”

“Semua hal yang hidup harus mati. Perbedaannya adalah seawal atau seakhir
mungkin mereka menemui takdir mereka .”

“Tidak!!!!! Jangan lihat Aku seperti itu!!!!! Jangan, jangan bunuh Aku!!!!!”

Buser bangkit berdiri, lalu berbalik dan lari.

Neia menatap tercengang betapa cepatnya hidup bisa berjalan saat kematian
seseorang sudah dekat. Tetapi, mantra Sorcerer King masih lebih cepat.

“Tidak berharga -「 Death 」 .”

Tidak ada yang terjadi. Tidak ada ledakan besar, tidak ada hujan tidak ada
petir. Buser berlutut dan terjungkal. Begitu saja.

“Jadi, sangat memalukan tentang informasi itu ... yah, begitulah adanya.
Apakah kamu keberatan, Baraja-san?”

“Eh, tidak, sama sekali tidak, keputusan Yang Mulia sangat benar .”

“Sungguh? Baiklah ... pergilah cari para paladin. Katakan pada mereka bahwa
aku telah mengurus dengan baik pemimpin demihuman. Meskipun ... ini agak
buruk .. .”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 338


Part 4
Merebut kembali kota dan membebaskan warganya adalah hal sepele di
hadapan kekuatan dari Sorcerer King. Paladin dan prajurit-warga yang
menyerang hampir tak terluka, meskipun beberapa penduduk yang menjadi
tawanan mati dalam kekacauan itu, tapi jumlah tersebut sangat kecil.

Hasil ini hanya mungkin terjadi karena kehadiran Sorcerer King, sampai ada
beberapa orang yang berpikir, seandainya saja jika kami telah menyerahkan
semuanya kepadanya sejak awal, mungkin kami tidak perlu kehilangan
banyak nyawa.

Entah mereka bahagia karena dibebaskan atau menangisi masalah mereka,


semua orang tersenyum saat Neia dan Sorcerer King berjalan di jalanan kota.

Meskipun mereka diberi tahu bahwa kebebasan mereka berkat bantuan dari
Sorcerer King, begitu mereka melihat Sorcerer King berkeliling secara
langsung, mata penduduk dipenuhi dengan keterkejutan, kebingungan dan
ketakutan, tapi mau bagaimana lagi. Tentu, jika Neia bisa menerima keadaan
seperti ini adalah hal yang berbeda. Meskipun dia ingin melakukan sesuatu
jika Sorcerer King tidak senang, tampaknya pria itu sendiri tidak keberatan.
Karena itulah, akan sangat kasar jika Neia melakukannya karena
keinginannya sendiri.

Neia berbicara di belakang Sorcerer King, yang sedang berjalan di depannya.

“Yang Mulia, kemana Anda akan pergi?”

Sorcerer King sedang melihat telapak tangannya, dan dia tidak melihat ke
belakang pada Neia.

“Umu. Aku ingin menuju bangunan besar di pusat kota ini. Jika itu markas
musuh, aku perlu menyelidikinya sesegera mungkin. Semua paladin
disibukkan dengan banyak tugas seperti membebaskan penduduk yang
tertangkap, membagikan makanan, merawat yang terluka, menahan
demihuman yang tertangkap, dan sebagainya.”

Neia mengangguk sedikit.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 339


“Bangunan itu cukup besar. Jika para paladin menduga itu sebagai markas,
bukankah seharusnya mereka telah menyelidikinya?”

Meskipun Sorcerer King adalah orang yang telah menaklukkan kota ini,
banyak tugas lain setelah itu diserahkan kepada prajurit-warga dan paladin
untuk menyelesaikannya. Kalau begitu, pasti mereka akan memeriksa
bangunan yang menjadi tujuan Sorcerer King.

Sorcerer King berhenti berjalan beberapa saat dan kemudian menatap Neia
dengan saksama. Lalu dia mengangkat bahu dan terus berjalan.

“Ah, mm. Sebenarnya, saya mengirim bawahan saya ke luar untuk


memastikan paladin tidak mendekat. Jadi saya ragu mereka sudah
memeriksanya.”

“Eh? Lalu apa yang Anda katakan tadi -”

“--Baraja-san. Sudah saya katakan banyak hal sampai sekarang, tapi dari
waktu ke waktu akan lebih baik jika kamu mempertimbangkan masalahmu
sendiri. Misalnya, alasan mengapa kita yang akan menyelidiki bangunan itu.”

“Ah! Mengerti, Yang Mulia!” Sorcerer King melihat telapak tangannya lagi.

Di dalamnya ada barang yang pernah dipakai oleh demihuman itu - (alm)
Buser. Sorcerer King sedang memeriksa item itu saat dia berjalan,
menggunakan magic untuk memeriksanya dengan hati-hati. Dari apa yang
dikatakan Sorcerer King, nama pedangnya adalah Sand Shooter, dan nama
armornya adalah Turtle Shell, perisainya bernama Lancer's Merit, penutup
tanduknya disebut Charge Without Hesitation, cincinnya adalah Ring of
Second Eye dan Ring of Running, sedangkan jubah itu disebut Mantle of
Protection. Sepertinya ada juga magic item lainnya seperti kalung dan
sejenisnya. Meskipun dia mengatakan bahwa tidak satupun dari item itu
memiliki magic yang hebat, Sorcerer King tampak cukup senang dengan item
tersebut.

Neia mengalihkan pandangannya dari punggung Sorcerer King ke tanah, dan


kemudian dia melakukan apa yang dikatakan Sorcerer King, untuk

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 340


memikirkan alasan mengapa Sorcerer King harus secara pribadi menyelidiki
bangunan itu. Tetapi, dia tidak menemukan jawaban yang membuatnya
berpikir, “itu dia!” Tetapi, jika dia meminta jawaban Sorcerer King karena hal
itu, pastilah dia akan diam. Pendapat Sorcerer King sangat dihormatinya dan
menganggapnya tidak berguna serta menyingkirkannya akan sangat
menakutkan. Meskipun dia berusaha keras untuk menemukan jawaban,
bangunan yang tadi disebutkan sudah tampak di depan matanya.

Dua undead - High Wraiths - berdiri di pintu masuk gedung. Saat Sorcerer
King mendekat, mereka bergerak ke samping untuk membiarkan Sorcerer
King dan Neia lewat.

“Ini ... tampaknya kediaman dari mantan penguasa kota.”

Neia tidak terlalu yakin bangsawan mana yang memerintah kota ini. Tetapi,
mengingat ukuran kota, pastilah dia lebih dari sekedar baron, tapi tidak lebih
dari seorang count.

“Iya. Undead belum memasuki tempat ini. Hati-hati. Mungkin ada lebih
banyak demihuman yang belum dikalahkan.”

“Eh!? Yang Mulia! Lalu -”

Dia ragu apakah dia harus mengatakan “Anda harus berhenti”, tapi Neia yang
lain dalam dirinya diam-diam mengatakan bahwa seharusnya tidak masalah
jika itu adalah Sorcerer King.

“Saya harus disini. Ini adalah markas musuh, dan mungkin adalah tempat
pemimpin demihuman. Meskipun alasan untuk kesimpulan itu hanya karena
bangunan ini sangat besar - mungkin ada yang kuat dibandingkan dengan
Buser di depan kita. Saya ingin menyelesaikan masalah kota ini.”

“Ah!”

Setelah mengetahui jawaban pertanyaan tadi, Neia tiba-tiba memaksa


kepalanya untuk sadar. Pada saat yang sama, rasa syukur mengalir di hatinya
atas kasih sayang dari Sorcerer King.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 341


Dia tidak membiarkan paladin mendekat karena mungkin ada musuh yang
hebat! Tidak seperti yang dikatakannya tadi, mungkinkah dia tidak mau
menceritakannya kepadaku karena dia merasa malu bertarung sebagai
pelindung orang lain?

Meskipun Neia tahu bahwa berpikir seperti ini terhadap Sorcerer King sangat
kasar, untuk beberapa alasan dia merasa Sorcerer King itu agak imut.

“...Jadi? Apakah kamu paham?”

Sorcerer King menatap wajah Neia saat mengajukan pertanyaan itu. Neia
mengangguk, dan Sorcerer KIng tampak senang saat dia menjawab,

“Ah, itu bagus.”

Dia benar-benar bahagia karena aku bisa memahaminya ... betapa lembut
dan baik hatinya Sorcerer King.

“Hamba mengerti mengapa Yang Mulia tidak ingin menarik perhatian orang
lain!”

“... hm? Ah ... benar. Lalu ... kamu paham, kan? Saya tidak ingin terlalu
mencolok.”

“Dimengerti”

Sorcerer King tampak seperti sedang memikirkan sesuatu. Untuk beberapa


alasan dia juga sangat menawan.

“... Ah - ayo kita pergi.”

“Siap!”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 342


Sebagai seorang squire, dia merasa salah membiarkan Sorcerer King berjalan
di depan, tapi Sorcerer King tidak membiarkan Neia berjalan di depannya.
Neia melihat dengan penuh kekaguman pada punggung orang yang sangat
baik dan murah hati di hadapannya. Melihat seorang raja memimpin dari
depan benar-benar pemandangan yang membuat jantungnya berdetak
kencang. Setelah melewati pintu masuk yang lebar, Neia kemudian bertanya.

“Darimana kita mulai memeriksa? Sepertinya tidak ada tanda orang lain di
sekitar sini... “

“Mm ... penglihatan dan pendengaranmu sangat tajam, Baraja-san, tapi


bagaimana dengan indera penciumanmu?”

“Terus terang, saya tidak terlalu percaya diri dengan indera penciuman saya.
Tetapi, saya pikir saya lebih baik daripada kebanyakan orang di bidang itu.
Sedangkan untuk indera perasa, saya hanya rata-rata. Tetapi, saya belum
pernah mencicipi racun sebelumnya, jadi saya tidak bisa menjadi pemeriksa
racun atau apapun ... “

“Benarkah. Lalu, bisakah kamu mendeteksi bau kematian dan kebencian?”

Saat dia mengatakan “kematian dan kebencian”, aura kekuasaan dari seorang
raja melingkari dirinya.

“Kematian dan kebencian?”

“- Lewat sini.”

Sorcerer King mulai maju. Tidak ada jejak keraguan di langkahnya. Dia
berjalan seolah-olah mengenal baik tempat ini dan apa yang ada di depannya.

Kematian dan kebencian ... hal ini seharusnya tidak berbau ... atau
mungkinkah bahwa Yang Mulia, undead yang mana, dapat melihat bau
seperti itu? Itu berarti siapa pun yang mengeluarkan bau itu menunggu di
sini!

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 343


Neia menggengam erat panah yang telah dipinjamkan Sorcerer King.
Bergantung pada situasi, dia harus bertindak sebagai pelindung Sorcerer King
dan maju untuk menembakkan panahnya.

Tetapi dia tidak bisa melakukan apapun selama pertarungan dengan Buser.
Jika dia tidak membuat dirinya lebih berguna, tidak ada alasan baginya untuk
berada di sini. Mereka tidak menemukan satupun demihuman sepanjang
jalan, dan tak lama kemudian, mereka sampai di pintu yang ukurannya sama
dengan yang mereka lewati tadi. Itu terbuat dari baja, dan besi, dan terlihat
sangat kokoh. Ada apa tampak seperti pintu penjara di tengah kediaman
bangsawan yang biasa. Hal yang sangat kontras ini memenuhi Neia dengan
firasat buruk yang kuat. Rasanya seperti dia telah dilemparkan ke tempat
yang tak biasa dan sangat menakutkan.

“Ini…”

“Ini tempatnya ... kamu bisa tetap di luar jika kamu mau?”

Pilihan itu bahkan tidak ada untuk Neia. Setelah melihat Neia menggelengkan
kepalanya, Sorcerer King mengangkat bahu dan membuka pintu.

Pintu besi dibuka dengan mudah karena kekuatan Sorcerer King. Tetapi,
ternyata sangat berat, sepertinya dibuat dengan khusus. Sorcerer King
memasuki ruangan.

Oh tidak! Aku tidak percaya aku benar-benar membiarkan Yang Mulia masuk
ke tempat yang tidak diketahui ini lebih dulu! Aku orang yang bodoh!

Neia dengan cepat memasuki ruangan juga. Sementara pintu yang berat itu
sesuai dengan dugaannya, di dalam ruangan terasa aneh.

Hal itu membuat dia merasa ini adalah kamar penyiksaan - meskipun dia
hanya mendengar gambaran tentang hal itu. Di dalam kamar tidak ada
jendela. Ada tongkat kayu menempel di dinding yang mengeluarkan cahaya
merah yang redup. Itu bukan hal yang biasa, tapi terbuat dari magic. Ada
meja yang terbuat dari kayu dan dua kursi kayu. Di dalamnya lagi ada pintu
lain, juga terbuat dari besi. Sorcerer King berdiri di tengah ruangan, dengan

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 344


seksama mengamati setiap sudutnya. Ini adalah saat dimana Neia melihat
sesuatu di atas meja.

“... Yang Mulia. Ini seperti selembar kertas, tapi apa yang tertulis di kertas
itu?”

Selembar kertas yang diangkat Neia bertuliskan huruf yang tidak terbaca.
Tentunya itu tidak ditulis dalam huruf Holy Kingdom.

“Mmm ... sepertinya tulisan itu ditulis dengan kata-kata dari bahasa demon.”

Sorcerer King mengeluarkan kacamata dari saku. Mungkin dia menyadari


ekspresi terkejut di wajah Neia, tapi kemudian dia menjelaskannya.

“Ini adalah magic item yang bisa menguraikan bahasa yang tertulis di kertas
ini. Karena menghabiskan banyak mana - Baraja-san, apakah kamu tahu ada
manusia yang bisa menguraikan huruf ini?” “Kemampuan untuk memahami
bahasa?”

“Tepat. Atau setidaknya, seseorang yang tahu tentang huruf dari kertas ini.
Juga ... setiap manusia yang memiliki talent yang memungkinkan mereka
menguraikan bahasa.”

“Saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya tidak tahu tentang...”

Neia hanya seorang squire dari ordo paladin. Dia tidak punya kesempatan
untuk mendengar berita tentang orang-orang seperti itu. Memang, dia telah
mendengar beberapa informarsi yang belum tentu benar dari teman sesama
squire.

Misalnya, “Temanku memiliki talent yang memungkinkan dia tahu dengan


persis seberapa panas air. Tentu, tidak ada yang tahu suhu yang sebenarnya,”
atau “Saudaraku adalah nakhoda kapal yang bisa berjalan lima langkah di atas
air, tapi lebih dari itu dia akan tenggelam,” dan sebagainya. Kebanyakan dari
talen itu adalah kemampuan yang hanya membuat orang mendesah dan
terdiam. Tidak ada informasi tentang orang-orang yang memiliki kemampuan
yang ingin diketahui oleh Sorcerer King.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 345


“Benarkah. Sayang sekali. Menurutmu apakah Kapten Custodio tahu?”

Tentunya Kapten dari ordo paladin akan berhubungan dengan segala jenis
informasi. Tetapi, Neia tidak tahu apa pendapat dari Remedios. Apakah
Kapten menyediakan isi kepalanya untuk informasi semacam itu?

“... Saya juga tidak yakin. Tetapi, saya merasa lebih baik bertanya kepada
Wakil Kapten.”

“Jadi, itu benar. Jika saya bertanya kepadanya ...”

Perkataan Sorcerer King mungkin terbentur karena alasan yang sama dengan
Neia.

“Tetapi, apa yang ingin Anda lakukan jika orang seperti itu tidak ada?”

“Hm? Ah, saya tidak bermaksud apapun. Tapi jika ada seseorang yang bisa
menguraikan informasi yang ditinggalkan Jaldabaoth, rencana kita ke depan
akan berubah, kan?”

Ini adalah pertanyaan yang jelas yang bisa dia mengerti jika dia berpikir
sebentar tadi, meskipun begitu dia membutuhkan Sorcerer King untuk
menjelaskan kepadanya. Neia hampir tidak bisa menahan rasa malu tentang
mengajukan pertanyaan bodoh seperti itu karena dia bahkan tidak
memikirkannya.

“Jika tidak ada orang yang bisa menerjemahkan ini, maka saya hanya perlu
mengeluarkan mana untuk menguraikannya. Tetapi, melakukan hal itu akan
menyebabkan keadaan yang tidak menguntungkan dimana saya harus lebih
berhati-hati terhadap Jaldabaoth. Jika saya bertemu Jaldabaoth setelah
mengeluarkan banyak mana, satu-satunya pilihan saya adalah melarikan diri
... walaupun begitu, ini membuat saya sangat penasaran. Jika hanya selembar
kertas, maka saya akan membacanya.”

“Apakah akan baik-baik saja?”

“Iya. Saya hanya perlu lebih memperhatikan cadangan mana saya.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 346


Sorcerer King memakai kacamatanya dan melihat dengan teliti kertas itu.
Meskipun tidak terlihat ada tanda sudah diaktifkan, itu seharusnya sudah
bekerja. Sorcerer King tampak seperti sedang menerjemahkannya sekarang.
Karena Sorcerer King tidak memiliki mata, jadi hanya seperti dia
membacanya.

“Yah, hanya menghabiskan cukup sedikit mana.”

Neia telah melihat para priest akan terhuyunghuyung setelah menggunakan


banyak mana, tapi dia tidak melihat tanda-tanda itu di Sorcerer King.

Tetapi, membandingkan Sorcerer King dengan magic caster biasa adalah


perilaku yang tidak sopan. Ya, pasti karena ia memiliki banyak simpanan
mana. Saat Neia memikirkan hal ini, Sorcerer King mendekati pintu lebih
jauh dan dengan hati-hati membukanya. Neia mendengar banyak suara napas
yang lemah dari dalam, dan hidungnya mencium aroma darah.

Dia menggenggam panahnya erat-erat, berpikir untuk menyelip di antara


Sorcerer King dan pintu, tapi Sorcerer King menghentikannya dengan
tangannya. Dengan seakan ingin mengatakan, jangan datang kesini.

“Mm ... Baraja-san. Orang yang menggunakan ruangan ini bukanlah


demihuman, tapi demon. Alasan mengapa saya mengatakan itu karena kertas
ini berisi rincian tentang eksperimen yang dilakukan demon.”

“... Eksperimen demon?”

Bahkan tanpa penjelasan lebih lanjut, dia yakin eksperimen ini tidak layak
atau benar bagaimanapun caranya.

“Iya. Mereka sepertinya telah melakukan hal-hal seperti memotong tangan


dan kemudian memasangnya kembali ke makhluk lain, atau membelah perut
dan menukar organ dalam tubuh tersebut. Mereka memulai dengan orang
yang memiliki hubungan darah sebagai kelompok kontrol, dan mereka
melakukan hal lain untuk penggabungan manusia dan makhluk hidup lainnya
- tidak hanya demihuman, tapi juga hewan - dan kemudian mereka
menyembuhkannya dengan magic untuk melihat perubahan apa yang terjadi.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 347


“Eksperimen yang sangat mengerikan! Terutama orang yang bekerabat dan
pertukaran organ tubuh, bagaimana mungkin orang waras memikirkan hal
semacam itu?”

“...Benar. Setelah melakukan eksperimen ini, wajar bila mereka


menginginkan subjek eksperimen mereka untuk hidup. Lebih lanjut, mereka
ingin membuat subjek tetap hidup selama mungkin sampai mereka tahu
mengapa mereka mati.”

Setelah berkata seperti itu, Sorcerer King berbalik, membelakangi pintu. Lalu,
dia menunjukkan pintu di belakangnya dari balik bahunya dengan jempolnya.

Untuk beberapa alasan, Neia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Beberapa dari subjek tes itu ada di sana. Mereka masih hidup meski
perutnya terbuka.”

Dia telah mengantisipasi hal ini, tetapi kenyataan yang kejam masih
mewarnai pikiran Neia yang sangat polos untuk sesaat. Setelah itu, Neaia
terbakar dengan api kebencian terhadap demon yang telah melakukan
eksperimen tidak manusiawi semacam itu.

“Baraja-san! Segera panggil pries kesini! Kapten Custodio juga! Cepat!”

“Siap!”

Tidak perlu dipertanyakan alasan mengapa mereka harus dipanggil. Neia


berlari dengan sekuat tenaga.

Di sudut pikirannya, dia mendengar sebuah suara bertanya, “apakah tidak


masalah meninggalkan Yang Mulia di sini sendirian,” tapi ini perintah dari
orang kuat yang bisa dipercaya dan bijaksana. Tidak perlu khawatir. Dia tidak
akan salah. Suara itu lenyap dalam sekejap.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 348


♦♦♦

Para priest membuka pintu dan memasuki ruangan. Cara bahu mereka
bergetar untuk sesaat menggambarkan kondisi mengerikan di dalam sel lebih
baik daripada kata-kata yang pernah ada. Di depannya, Sorcerer King
menunjukkan kertas itu ke Remedios dan Gustav.

“Lihatlah ini. Kertas ini berisi nama orang-orang di sana dan apa yang terjadi
pada mereka. Sebagai tambahan, ada kertas-kertas lain dengan hal yang sama
tertulis di sana, atau mungkin hal-hal lain, rencana Jaldabaoth, misalnya.
Saya tidak terlalu yakin tentang itu. Bisakah Anda memahami apa yang
tertulis di tulisan ini?”

Remedios melihat kertas itu dan mengerutkan alisnya, lalu langsung


menyerahkannya pada Gustav. Gustav menggeleng juga.

“Saya juga tidak tahu. Tapi Yang Mulia mengerti itu kan?”

“Ah, ya, dengan menggunakan kekuatan magic item ini. Tetapi, item itu
menghabiskan banyak sekali mana. Mana itu harus disimpan demi
pertarungan dengan Jaldabaoth. Dan yang ingin saya ketahui adalah, apakah
ada di antara kalian yang mengenal seseorang yang bisa membaca huruf ini?
Siapa pun yang mungkin .dapat memahami untuk membacanya”

“Tidak, saya tidak punya petunjuk sama sekali. Meskipun saya merasa ada
seseorang seperti mereka di antara bangsawan selatan ... saya pikir
kemungkinan itu sangat rendah.”

“Saya mengerti ... lalu bagaimana kita bisa menangani ini? Bagi saya, saya
harap Anda lebih berupaya untuk menguraikan naskah tersebut.”

“Tidak bisakah kami meminjam magic item Yang Mulia?”

“Saya menolak. Ini adalah harta bangsaku. Sama seperti bagaimana Anda
tidak mudah meminjamkan pedang suci di pinggang Anda. Dan magic caster
seperti saya, magic item seperti ini lebih berharga daripada pedang.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 349


Remedios dan Gustav saling pandang satu sama lain sekali lagi.

“Saya mengerti. Lalu mari kita bekerja keras. Juga - kita memiliki masalah
baru. Sepertinya ada Orc yang ditahan. Bagaimana menangani mereka?”

Tampaknya Orc tidak menyerang Holy Kingdom atas kehendak mereka


sendiri, tapi mereka dibawa oleh Jaldabaoth. Mereka tidak memberikan
informasi yang berguna saat ditanyai, dan ordo paladin bingung bagaimana
cara menanganinya.

“Mm ... Saya mengerti. Bisakah kamu memberitahu saya di mana mereka
berada? Bisakah kamu menyerahkan mereka padaku?”

“Iya. Terima kasih sudah merepotkan Anda.”

Gustav menjelaskan lokasinya secara kasar. Karena kota ini tidak terlalu
besar mereka mungkin tidak akan tersesat. Setelah membuat sketsa peta kasar
di benaknya, pintu sel terbuka dan seorang priest yang tampak sangat
kelelahan muncul.

“Ohhh! Apa yang terjadi!? Bagaimana dengan kondisi warga di dalamnya?”

“Kami mulai dengan menggunakan magic penyembuhan pada korban


selamat. Karena ini adalah pertama kalinya kami mencoba menyembuhkan
subyek percobaan tidak manusiawi semacam itu, jadi kami akan tinggal di
sini dan mengamati mereka. Jika mereka baik-baik saja, kita akan
memindahkan mereka ke luar. Paling tidak, itulah yang saya pikirkan.”

“Dimengerti. Kemudian, kami akan mengirim beberapa paladin dan prajurit-


warga untuk membantu kalian memindahkan mereka. “

“Dimengerti, Kapten Custodio. Jadi, saya undur diri Yang Mulia.”

Priest itu membuka pintu lagi dan masuk kembali ke dalam sel. Setelah
menyaksikan priest tersebut pergi dan menyimpulkan bahwa tidak ada lagi
yang perlu dilakukan, mereka berempat pergi ke tempat tujuan mereka
masing-masing.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 350


Tentu, Sorcerer King dan Neia berpisah dengan dua lainnya dan menuju
lokasi Orc.

“Karena ada demon di sekitar sini, akan lebih baik jika kita memiliki
seseorang yang bisa melihat bentuk asli dari shapeshifters,”

Sorcerer King berbicara saat ia berjalan. Meskipun mereka tidak bisa


memastikan keberadaan demon di kota ini, selembar kertas dengan tulisan
dari huruf demon menunjukkan kemungkinan bahwa mungkin ada demon,
atau mungkin saja ada demon di sini tadi.

“Bisakah demon mengubah diri mereka?”

“Ahh, demon seperti itu memang ada. Mereka bisa berubah bentuk menjadi
pria, wanita, atau bahkan hewan.”

“Saya mengerti ... Seseorang dengan talent yang bisa mengetahui


shapeshifting... Saya mohon maaf sebesar-besarnya. Saya belum pernah
mendengar ada orang dengan kemampuan seperti itu. Ah, tidak, saya pernah
mendengar legenda tentang hal-hal seperti itu. Saya ingat pernah membaca
tentang mereka di dalam sebuah buku. Tetapi, jika Anda bertanya kepada
saya apakah ada orang seperti itu sekarang...”

“... Sepertinya sebaiknya saya membahas masalah ini lagi dengan Kapten
Custodio, kalau begitu.”

“Apakah shapeshifting adalah bentuk dari ilusi? Saya mengetahui dengan


baik trik kecil seperti ilusi.”

“Shapeshifting sangat berbeda dari ilusi, tapi menjelaskannya akan memakan


waktu lama, jadi saya akan melewatkannya untuk saat ini. Tetapi,
meremehkan ilusi sangat berbahaya? Ilusi adalah jenis mantra yang akan jadi
lebih menakutkan jika magic casternya sangat ahli. Juga, ada ilusionis yang
tidak puas dengan hal yang mendasar dan memilih untuk mendalami hal
tersebut.”

“Jadi, pada saat mereka sudah ahli dalam hal tersebut?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 351


“Ahh, ya. Misalnya, ada mantra seperti 「Perfect Illusion」 yang bisa
membuat kelima indera menjadi tidak bekerja. Dan di luar itu, ada orang-
orang yang telah menyempurnakan ilusi mereka sampai batas maksimum,
yang dapat menggunakan keahlian tertentu setiap beberapa hari sekali untuk
menipu dunia itu sendiri.”

Ilusi yang bisa menipu dunia berada di luar kemampuan dia untuk
membayangkannya.

“Ah, bagaimana sebenarnya ilusi dunia itu bekerja?”

“Dari apa yang saya tahu, saya duga itu adalah mantra yang memungkinkan
kamu menulis ulang segala aspek dunia. Jadi, sederhananya, menggunakan
ilusi seperti itu bahkan bisa menghidupkan orang mati kembali?”

“Eh!? Anda sedang membicarakan ilusi, kan?”

“Oh ya. Ilusi duniawi - rahasia utama ilusi. Dengan menipu dunia itu sendiri,
sebuah ilusi bisa menjadi nyata.”

Yang dia bisa pikirkan hanyalah wahhh ~ Bahkan jika seseorang mengatakan
bahwa puncak ilusi bisa melakukan hal seperti itu, sungguh luar biasa bahwa
dia tidak begitu mengerti apa yang dia katakan.

“Jadi, tidak ada yang mengelola talent bawaan negeri ini?”

“Tidak, saya belum pernah mendengarnya sebelumnya. Apakah Sorcerous


Kingdom melakukan hal seperti itu?”

“Negara saya juga tidak melakukannya. Saya berencana untuk melakukannya


di masa depan, tapi itu akan membutuhkan banyak usaha ... ini mungkin akan
menjadi masalah sepuluh tahun atau lebih di masa depan.”

Sorcerer King telah membayangkan kejadian sepuluh tahun berikutnya


dalam pikirannya. Inilah perbedaan antara seorang raja dan orang biasa.

Dengan kata lain, perbedaan yang luar biasa.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 352


♦♦♦

Orc ditahan di sebuah gedung yang jendelanya tertutup dari luar. Bangunan
ini cukup besar, mungkin yang kedua atau ketiga terbesar di kota ini. Ada
banyak paladin berkumpul di pintu masuk. Sepertinya mereka waspada
terhadap apa yang ada di dalamnya. Setelah melihat Sorcerer King mendekat,
paladin berlutut dihadapannya untuk mengungkapkan rasa hormat mereka.

“Saya telah mendengar dari Kapten Custodio bahwa Orc berada di gedung
ini. Bolehkah saya masuk?”

“Iya! Tentu saja Anda boleh, Yang Mulia!”

“Kalau begitu kalian harus pergi dari tempat ini dan kembali melakukan apa
yang harus kalian lakukan.”

Paladin menengadah.

“Tapi Kapten memerintahkan kami untuk ditempatkan di sini. Kami tidak


mungkin meninggalkan pos kami.”

“... apakah dia ada sekarang. Lalu saya mengambil kembali perkataan saya
tadi.”

Setelah berkata demikian, Sorcerer King berjalan di antara paladin dan


membuka pintu. Tentunya, Neia mengikutinya. Ada bau masam di udara yang
menyengat hidung Neia. Ini bukan gas beracun, tapi baunya mengingatkan
Neia saat dia pernah mengikuti paladin ke sebuah penjara. Selain itu, ada bau
lain yang tercampur di dalamnya - bau yang membuatnya ingin muntah.

“Ini ...”

Ketika dia mendengar kapten menyebutkannya sebelumnya, dia telah


memikirkan mengapa Orc secara khusus dibawa. Neia tahu bahwa dia akan
mengetahui kebenarannya, tapi pada saat bersamaan dia membentangkan
sayap imajinasinya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 353


Jika ini bukan hanya masalah yang dihadapi Orc, jika ada aliansi besar
melawan Jaldabaoth, apakah para demihuman yang ingin melawan dia akan
bergabung di bawah panji mereka? Saat Neia memikirkan semua ini, Sorcerer
King tetap membiarkan pintu terbuka saat dia maju. Seseorang bisa
mengatakan bahwa membiarkan Sorcerer King pergi lebih dulu adalah fakta
sekarang. Mereka melewati beberapa ruangan dan koridor. Hanya dengan
berjalan kaki, dia menyadari bahwa tempat ini lebih kotor dari pada penjara.

Tempat itu dikotori dengan darah, muntah dan kotoran lainnya. Kondisi di
sini sangat mengerikan sehingga tidak mungkin membayangkan apa yang
terjadi di sini. Orc adalah demihuman yang tingginya sekitar seorang pria
dewasa, dengan wajah seperti babi. Mereka dikatakan sebagai spesies yang
menyukai kebersihan. Mereka tidak akan senang tinggal di tempat seperti itu.
Neia memperhatikan ujung mantel dari Sorcerer King.

Meskipun dia khawatir tentang bagaimana pakaian megahnya bisa ternodai,


dia juga tidak bisa menyuruhnya untuk menunggu di luar. Lagi pula, tidak
ada yang bisa mempertanyakan Sorcerer King yang bijak. Segera, indra tajam
Neia menangkap jejak dari banyak makhluk yang bernafas dan bergerak di
depan mereka. Ada juga yang terdengar seperti tangisan anak-anak dan ibu
yang berusaha menghibur mereka.

Orc ...? Bukan manusia? Neia bingung.

Dia tidak pernah mempertimbangkan kemungkinan Orc memiliki keluarga


dan membesarkan anak-anak.

Para Orc yang datang ke Holy Kingdom adalah penjajah. Mereka adalah
musuh yang dibenci. Oleh karena itu, dia telah berhenti memikirkannya
dalam arti lain. Saat Neia tenggelam dalam kebingungan, Sorcerer King
membuka pintu. Bau busuk itu semakin menyengat, dan ada beberapa
teriakan.

“Undead!”

“Itu Tulang! Kenapa!?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 354


“Manusia bajingan itu! Mereka menjual kita ke undead!”

“Mereka benar-benar menggunakan undead! Manusia kotor!”

“Mama--! Selamatkan aku--!”

“Sayang -!!!”

Sorcerer King berhenti di pintu masuk.

Tentunya bahkan Sorcerer King akan bingung dengan ini.

“Ah - ahem! Diam!”

Setelah Sorcerer King memerintahkan itu, ruangan yang ribut itu terdiam.
Tentu saja, itu hanya sesaat. Tapi segera dipenuhi lagi dengan keributan yang
beberapa kali lebih keras dari sebelumnya. Mereka meratap dengan cara yang
hampir sama. Tidak, sepertinya ada lebih banyak suara yang meratapi nasib
mereka dan memohon belas kasihan anak-anak mereka, terlepas dari apa yang
terjadi pada diri mereka sendiri.

“... Haaah.”

Sorcerer King menghela napas, seolah dia sudah lelah. Setelah itu - dia
membanting pintu. Tangan putihnya yang kurus memiliki kekuatan yang luar
biasa, dan pintunya melambung jauh, terus berputar sampai mengenai dinding
dengan suara yang keras. Para demihuman langsung terdiam. “DIAM.
Selanjutnya jika ada dari kalian berbicara tanpa izin sebaiknya siap untuk
mati.” Sorcerer King melangkah ke sebuah ruangan yang sepertinya telah
membeku dalam keheningan - dengan beberapa orang tua yang berusaha
mati-matian untuk menutupi mulut anak-anak mereka - dan semua
demihuman mundur dari dia.

“Aku tidak datang ke sini untuk membunuh kalian. Sebaliknya, aku di sini
untuk menyelamatkan kalian.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 355


Biasanya, Neia, seorang manusia akan mendapatkan banyak kesulitan saat
mencoba membaca wajah seorang demihuman seperti Orc. Tetapi, hanya saat
ini, Neia sungguh percaya diri. Setiap orang menganggap ini bohong.

“Menjelaskan kepada semua orang sekaligus sangat merepotkan. Tunjuk


seorang wakil dari kalian.”

Sesaat kemudian, seorang Orc tampak seperti baru saja akan berdiri, tapi Orc
di sampingnya menghentikannya.

Tetapi, ia tetap maju selangkah. Dia mungkin saja Orc yang kurus, tapi
sekarang dia memiliki tubuh yang kuat.

“... bolehkah Aku menganggap bahwa kamu adalah wakil dari kalian?”#

Orc tidak berkata apaapa dan hanya mengangguk.

“...Apa yang salah? Kenapa kamu tidak bicara?”

“Ah, mungkin karena Yang Mulia memerintahkan mereka untuk diam


sekarang?”

“Meskipun aku merasa telah memberikan izinku, sepertinya tidak ada yang
mengerti seperti itu. Kamu Orc yang telah melangkah maju, aku
mengizinkanmu untuk berbicara. Mulailah dengan menyebutkan namamu.”
Saya adalah Dyel dari suku Gan Zu - Dyel Gan Zu.”

“Dyel, kalau begitu. Inilah pertanyaan pertamaku. Apakah ada orang di sini
yang tidak kamu kenal, atau kepribadian siapa yang telah berubah secara
drastis?”

“Tidak, tidak, tidak ada orang seperti itu.”

“Selanjutnya, beritahu aku mengapa kalian dipenjara di sini.”

“... Anda tahu iblis itu bernama Jaldabaoth, kan?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 356


“Tentu saja. Dia adalah musuhku. Sebaliknya, kalian bisa mengatakan bahwa
aku datang ke sini - ke Holy Kingdom - untuk membunuhnya. “

Wajah mereka masih menunjukkan bahwa dia masih berbohong seperti yang
mereka kira. Memang, Neia mungkin juga memikirkan hal yang sama
sebelum dia mengerti tentang Sorcerer King. Tetapi, Neia berbeda sekarang.

Neia melihat wajah Sorcerer King, dan kemudian dia berbicara.

“Itu seperti Yang Mulia katakan. Saya adalah orang dari negara ini. Kalau
begitu, kalian harus bisa mengerti, kan? Jaldabaoth memimpin sebuah
pasukan aliansi demihuman untuk menyerang Holy Kingdom.”

Wajah Dyel sedikit berubah.

“Tunggu, manusia - mungkin, perempuan.”

Apa maksud mereka ngomong mungkin?, pikirnya, tapi bagi Neia,


membedakan jenis kelamin Orc akan sulit. Mungkin juga hal yang sama bagi
mereka.

“Kami tidak menyerang negara ini. Tak seorang pun dari suku Orc harus
membantu Jaldabaoth. Karena itu, dia membawa kami - yang menantangnya -
ke tempat ini.”

“Mm ... dan apa yang Jaldabaoth lakukan setelah dia membawa kalian ke
sini?”

Pertanyaan Sorcerer King tampaknya menimbulkan reaksi yang kuat dari


Dyel dan Orc lainnya. Orc yang tampak seperti ibu mencengkeram anak-anak
mereka erat-erat. Setelah itu, terdengar suara rintihan dan muntahan.

“... Apa yang dia lakukan di sini, sungguh?” Sorcerer King tidak bisa tidak
mengatakannya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 357


“Ah, nampaknya aku sudah mengajukan pertanyaan yang seharusnya tidak
aku tanyakan. Haruskah aku membawa air? Atau apakah kalian
menginginkan sesuatu yang lain? “

Sikap Sorcerer King sepertinya telah berubah. Entah kenapa, ia tampak


sangat gugup. Mungkin dia merasa bersalah karena menanyakan kepada Orc
tentang sebuah pertanyaan yang telah mengenang kembali kenangan buruk.
Meskipun mungkin agak kasar untuk menganggapnya seperti itu, Sorcerer
King tampak seperti orang tua yang berusaha menghibur seorang anak yang
oleh keturunan mereka sendiri mulai menangis.

Ini adalah sesuatu yang hanya akan dilakukan seorang raja yang
menganggap baik manusia dan demihuman sebagai warganya...

Bagi masyarakat Holy Kingdom, demihuman adalah musuh. Oleh karena itu,
dalam keadaan yang sama, mereka tidak akan mengatakan apapun atau
menghibur. “Kami tidak menginginkan hal lain.

Tapi kami mohon jangan tanya apa yang terjadi. Ini akan membuat Anda
tidak senang mendengarnya, dan itu sangat berarti bagi kami. Jika Anda
memerintahkan kami untuk mengatakannya, kami akan melakukannya, tapi
saya berharap Anda tidak akan melakukannya kepada yang lain. Tolong.”
Setelah mendengar isak tangis dan tangisan Orc perempuan, Neia mulai
sedikit takut dengan apa yang telah terjadi pada mereka.

“...Sangat menjengkelkan,”

Sorcerer King bergumam sendiri, tapi banyak yang terjadi seperti itu yang
Neia tidak tahu apa maksudnya.

“Ah, erm, yah. Karena kalian tampaknya adalah musuh Jaldabaoth, mengapa
tidak membicarakan masalah bergabung dengan kami, karena kita memiliki
musuh yang sama?”

Dyel mengalihkan pandangannya ke bawah.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 358


“Kami pernah berpikir untuk bertempur sekali, tapi sekarang kami tidak lagi
memikirkan hal seperti itu. Kami telah dihancurkan oleh hal-hal buruk yang
terjadi di sini. Kami tidak lagi memiliki kemauan untuk bertarung.”

“Kalau begitu, jika aku membebaskan kalian, apa yang akan kalian lakukan?”

“Jika memungkinkan, kami ingin kembali ke desa kami.

Jika masih ada orang yang aman di sana, kami ingin membawa mereka dan
pergi jauh, jauh sekali, sampai kami menemukan tempat di mana Jaldabaoth
tidak bisa menemukan kami.”

Sorcerer King mengangguk.

“Kalau begitu, datanglah ke wilayah yang aku kuasai -”

“- Tolong izinkan saya untuk menolak! Saya sangat sadar bahwa ini akan
membuat Anda kesal, tapi kalaupun kami menyetujuinya disini, kami pasti
akan lari begitu kami sampai di tempat di mana kami bisa melarikan diri.
Tetapi, pengkhianatan adalah tindakan yang rendah dan keji. Kalau begitu,
kami harus menolaknya di sini, karena yang menanti kami adalah kematian
yang tidak akan terlalu menyiksa.”

“Apa...”

Sorcerer King mungkin sedikit bingung dengan penolakan yang gigih ini.

Tetapi, Neia sangat mengerti apa yang dipikirkan Dyel. Itu karena sampai dia
bertemu dengan Sorcerer King, Neia merasa bahwa undead adalah musuh
semua yang hidup.

“... Tidak, tapi wilayahku bukan tempat yang menakutkan? Ada banyak
demihuman yang tinggal di sana?”

“Anda bohong! Kedengarannya seperti bohong! Kami, kami tidak akan


tertipu! Anda sedang berbicara tentang undead demihuman, kan?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 359


Dyel sepertinya sudah gila, tapi dia seperti dia yang dulu. Sebagai orang yang
memiliki pengalaman dalam masalah ini, dia harus menceritakan kepadanya
tentang bentuk sebenarnya dari Sorcerous Kingdom.

“Yang Mulia mengatakan yang sebenarnya. Dia adalah orang hebat yang,
meskipun seorang undead, dia juga memiliki hati yang penuh dengan kasih
sayang untuk semua makhluk hidup. Dia mencintai anak-anak, dia
memerintah demihuman secara adil, dan dia menerima rasa hormat dari
bawahannya. Sebagai bukti, mereka bahkan telah membangun patung-patung
yang besar untuk dia yang mengejutkan semua orang yang melihatnya -”

“--Baraja-san! Sungguh, itu sudah cukup ...”

“Tapi, Yang Mulia!”

“Tolong... Jangan berbicara lebih banyak...”

Karena dia telah mengatakan “tolong”, dia tidak punya pilihan kecuali diam.

“Manusia, apakah otakmu sudah dicuci!?”

“Tidak. Aku telah melihat kerajaan Yang Mulia dengan mataku sendiri.
Demihuman pertama yang saya lihat adalah Naga. “

Para demihuman saling memandang di tengah keriuhan. Ada suara bertanya,

“Apa itu Naga?” Tapi mereka diabaikan.

“Juga, saya melihat demihuman seperti kelinci. Saya bukan warga Sorcerous
Kingdom. Karena itu, waktuku di sana sangat singkat. Meski begitu, cukup
bagiku untuk mengerti apa yang sedang terjadi. Orangyang tinggal di sana
tidak memiliki kesedihan dan ketakutan terlihat di wajah mereka seperti
kalian. Dan tentu saja, tidak satupun dari mereka terluka dan memar seperti
kalian.”

Para demihuman menunduk menatap tubuh mereka yang kurus. Otot mereka
telah menciut, dan tubuh mereka tidak lebih dari kulit dan tulang.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 360


“Seperti yang dia - seperti kata Baraja-san. Tetapi, kalaupun aku mengatakan
itu, kalian mungkin tidak akan mempercayaiku. Tetapi, begitu kalian menjadi
pengikutku, aku tidak akan membiarkan kalian menderita seperti kekejaman
lagi. Aku bisa bersumpah pada kalian atas namaku, Ainz Ooal Gown. Alasan
untuk itu karena semua yang saya aku kuasai adalah milikku. Jika itu rusak,
sama saja dengan merusak barangku sendiri . Dan kalian mungkin merasa
nyaman. Jika kalian tidak ingin menerima kekuasan ku, aku tidak akan
memaksa kalian untuk melakukannya. Tinggal sesuka hati kalian.
Bagaimanapun, aku akan mempersiapkan untuk mengirim kalian kembali ke
rumah kalian.”

“... Mengapa Anda bersikap baik terhadap kami?”

Ini adalah pertama kalinya Dyel menyingkirkan dugaan dia sebelumnya. Neia
bisa merasakan dia menatap Sorcerer King.

“Kuku ... aku ingin mengalahkan Jaldabaoth. Oleh karena itu, demihuman
yang jadi bawahannya cukup merepotkan. Setelah kalian kembali ke desa
kalian juga merupakan cara untuk mengurangi kekuatannya.”

“Apa maksud Anda?”

“Tidak seperti Jaldabaoth, saya adalah raja yang pengasih. Jika kalian
menyebarkan berita ini untukku, pasti akan menyebarkan kerusuhan di
seluruh pasukannya, dan mungkin ada orang yang memutuskan untuk
berkhianat dan mendukung kita, bukan begitu?”

“Saya paham, jadi begitu.”

Sulit bagi orang untuk menaruh kepercayaan mereka pada keuntungan yang
ditawarkan kepada mereka tanpa ikatan, tapi transaksi yang saling
menguntungkan lebih dapat dipercaya. Tampaknya logika yang sama
diterapkan pada demihuman.

“Tapi, bukankah menurut Anda itu akan sulit? Banyak pengikut Jaldabaoth
adalah maniak yang haus darah. Bahkan jika kami menyebarkan berita itu di
desa kami, itu tidak akan banyak berpengaruh.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 361


“Tidak apa-apa juga. Aku ingin menggunakan semua yang bisa aku gunakan.
Dan jika Jaldabaoth melakukan teror, mungkin ada demihuman yang akan
mengkhianatinya juga. Mm, ngomong-ngomong, apakah kamu tidak mau
menolongku untuk melawan Jaldabaoth?”

“... Kami tidak bisa. Kami sudah bilang sebelumnya, kan? Kami tidak
memiliki kemauan untuk itu sekarang.”

“Hah. Sayang sekali. Dan kalian tetap tidak ingin datang ke Sorcerous
Kingdom?”

“Benar, adalah hal yang baik untuk hidup di bawah perlindungan makhluk
perkasa seperti Anda. Tetapi, ini bukan keputusan yang bisa saya buat sendiri.
Bergantung pada hasil diskusi dengan yang lain, mungkin kami akan
bergantung pada Anda.”

“Dyel!”

“Donbass. Saya tahu apa yang ingin kamu katakan. Tetapi, dengan
munculnya Jaldabaoth, demon yang kita lawan dan tidak berdaya dibuatnya ,
kita tidak bisa melindungi desa kita sendiri. Pada akhirnya, inilah yang akan
terjadi pada kita.”

Orc yang bernama Donbass itu menggigit bibirnya dan menunduk. Dia juga
mengerti hal itu.

“Apakah begitu. Kemudian, jika kalian datang ke negaraku, maka aku,


Sorcerer King akan menawarkan kalian bantuan penuh dariku. Banyak jenis
makhluk hidup di wilahyahku. Pada saat itu, aku harap kalian akan bekerja
sama dengan mereka - hiduplah bersama mereka sebagai masyarakat di
negaraku.”

Nada Sorcerer King melunak. Demihuman dipandang sebagai musuh di Holy


Kingdom, tetapi di Sorcerous Kingdom mereka dipandang sebagai makhluk
yang bisa hidup berdampingan. Dari mana perbedaan yang sangat besar ini
muncul? Saat Neia memikirkannya, dia segera menemukan jawabannya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 362


Itu karena Yang Mulia, ya ... Karena Yang Mulia memiliki kekuatan luar
biasa. Seperti yang kupikir ... kekuatan adalah yang terpenting, huh.

“Baiklah, kalau begitu, aku akan memberikan makanan yang kalian butuhkan
sampai kalian bisa kembali ke desa kalian. Selain itu, aku akan menyediakan
prajurit untuk melindungi kalian. Kembali ke rumah dengan aman dengan
tubuh kalian akan memerlukan banyak waktu dan usaha.”

“Anda akan melakukan sejauh itu hanya untuk kami?”

“Tentu saja aku akan. Pikirkan dan tangisilah selama mungkin tentang
kemurahan hati dan kasih sayang dari Sorcerous Kingdom dan sebarkan
namaku. Setelah ini, Baraja-san, bisakah saya merepotkanmu untuk
meninggalkan ruangan? Saya akan menggunakan harta rahasia nasional
Sorcerer Kingdom yang tidak ingin saya perlihatkan kepada negara lain.”

“Dimengerti.”

Neia keluar dari ruangan setelah menjawab, dan dia merasa sedikit kesepian.
Kata-kata Sorcerer King masuk akal, dan meskipun dia bisa memahaminya,
dia tidak dapat menerimanya. Saat dia berdiri di luar pintu yang rusak, suara
napas Orc dari dalam ruangan mulai berkurang. Sepertinya mereka
menghilang dari ruangan, tapi sebenarnya mungkin begitu. Sorcerer King
pernah mengatakan bahwa selama dia mengingat sebuah lokasi, dia bisa
berpindah ke sana. Dia pasti telah menggunakan mantra semacam itu pada
mereka. Segera, ruangan itu sunyi. Sesaat kemudian, suara langkah kaki
mendekati Neia. Saat pikirannya mencatat fakta itu, dia melihat bahwa satu-
satunya orang di sisi lain pintu adalah Sorcerer King.

“Maafkan saya atas lama menunggu.”

“Tidak, tidak sama sekali.”

Ruangan itu kosong. Dia pasti menggunakan magic yang hebat melampaui
kemampuan Neia untuk membayangkannya untuk memindahkan semua Orc.
Atau mungkin dia telah menggunakan cara lain - dia telah memindahkan
mereka dengan magic item.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 363


“Kalau begitu, ayo bertemu dengan Kapten Custodio dan dengarkan rencana
kita selanjutnya darinya.”

“Siap! Hamba mengerti!”

♦♦♦

Setelah keluar dari kamp tahanan Orc, mereka berdua bertanya kepada
seorang paladin yang mereka temui di jalan tentang lokasi Remedios. Tidak
ada tanda-tanda dia di banguan yang mereka tuju, tapi Gustav ada di sana.

“Ohhhh! Yang Mulia! Kami baru saja akan mengundang Anda ke sana!”

Gustav tampak berbeda dari saat mereka bertemu dengannya. Dia tampak
hidup, seolah cahaya harapan tumpah keluar darinya, dan suaranya juga
tampak senang. Apakah ada sesuatu yang telah mengubah situasi saat ini?
Mungkin Sorcerer King memiliki pertanyaan yang sama di dalam hatinya,
jadi dia bertanya:

“Apa yang terjadi? Apakah kamu menerima kabar baik?”

“Iya! Ada orang yang sangat penting yang harus Anda lihat. Ayo, lewat sini.”

Jika mereka ingin menunjukkan kepadanya seseorang, dia pasti seorang


bangsawan yang hebat, atau seseorang yang berhubungan dengan keluarga
kerajaan. Sorcerer King - yang diikuti oleh Neia karena alasan tertentu -
dipandu ke suatu ruangan oleh Gustav. Terdiri beberapa kursi kayu
sederhana. Remedios duduk di sana, seperti manusia yang kurus.

Mereka berdua berpaling untuk melihat Sorcerer King saat dia masuk, dan
mereka berdua menyambutnya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 364


“Ini adalah saudara bangsawan yang di tubuhnya mengalir darah Holy King
kami, Caspondsama.”

Memang, wajahnya mirip dengan wajah Holy Queen kedua yang menghiasi
koin emas Holy Kingdom. Neia terkejut pada fakta bahwa seseorang seperti
dia benar-benar dipenjara di sini.

“Caspond-sama. Inilah raja dari Sorcerous Kingdom Ainz Ooal Gown, Yang
Mulia Ainz Ooal Gown, yang telah datang untuk membantu bangsa kita.”

“Ohhh! Kata-kata tidak bisa mengungkapkan rasa terima kasih saya, Yang
Mulia. Saya merasa terhormat bertemu dengan Anda. Seperti yang dikatakan
orang, saya adalah saudara laki-laki yang dikalahkan oleh saudara perempuan
saya yang luar biasa.”

Ketika saudara laki-laki tersebut mengatakan sesuatu yang sangat sulit untuk
ditanggapi, Remedios memperhatikan wajahnya dan sepertinya berkata,
apakah Anda sedang mengejek Holy Queen? Tetapi, dia adalah penerus
berikutnya untuk posisi Holy Queen, jadi dia tidak bisa menerapkan sikap
yang sama seperti yang dia lakukan selama ini. Dengan demikian, Remedios
hanya mengarahkan pandangannya ke bawah.

“Ahhh, memang begitu. Suatu kehormatan bertemu dengan Anda, Royal


Brother-dono.”

Kemudian, mata mereka bertemu lagi. Neia melihat dan bertanya-tanya apa
yang sedang mereka lakukan, dan sesaat kemudian Sorcerer King
mengulurkan tangannya, yang disambut oleh Caspond. Berjabat tangan
adalah kebiasaan yang muncul di antara mereka yang memiliki status lebih
tinggi.

Ketika seseorang membandingkan seorang pria yang hanya berada di garis


suksesi takhta kepada seseorang yang memerintah negara sendiri, betapapun
kecilnya, yang terakhir akan memiliki status yang lebih tinggi. Fakta bahwa
yang terakhir ini juga adalah membantu negara tadi yang hanya berusaha
meningkatkan kepentingannya.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 365


Fakta bahwa Sorcerer King tidak segera mengulurkan tangannya mungkin
merupakan tanda penghormatan ke pihak lain.

Sungguh, dia pria yang bijaksana dan murah hati.

Itu meyakinkan Neia. Dari sudut matanya, dia melihat Caspond juga
mengangguk dan memberi suara persetujuan.

“Yang Mulia, saya minta maaf karena telah menyapa Anda dengan pakaian
lusuh ini. Akan lebih baik lagi jika saya bisa menggantinya sebelum
kedatangan Anda, tapi ...”

“Tidak ada yang perlu dipermalukan. Pakaian lusuh tidak bisa menurunkan
kelas seseorang. Anda pasti kelelahan karena telah ditahan dalam waktu yang
lama. Maukah Anda duduk sebelum berbicara?”

“Saya bersyukur atas kebaikan Anda. Kalau begitu, tolong ijinkan saya
memanfaatkan niat baik Anda.”

Sorcerer King adalah orang pertama yang melepaskan jabat tangan mereka,
dan Caspond duduk setelah dia melakukannya.

“Saya senang melihat Yang Mulia aman dan sehat. Tetap saja, bagaimana
Anda bisa ditahan di sini?” “Itu karena kebetulan saya kabur ke sini. Baron
Bagnen merawat saya dengan sangat baik.

“Bagaimana dengan dia? Kapten Custodio Saya percaya kamu membawanya


pergi setelah dia berbicara dengan saya.”

“Luka-luka Baron Bagnen tidak parah, dan hidupnya tidak dalam bahaya.
Tetapi, karena kondisi fisiknya yang buruk dan kelelahan yang hebat, dia
masih tidur nyenyak.”

“Tidak bisakah para priest menggunakan magic mereka untuk


menyembuhkannya? Saat ini akan menjadi waktu yang tepat untuk
memanfaatkan kecerdasannya, kan?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 366


“Para priest telah menghabiskan mana mereka yang tersisa untuk
menyembuhkan yang terluka, dan mereka saat ini sedang beristirahat. Saya
dengan tulus meminta maaf, tapi jika situasinya tidak terlalu penting, saya
merasa lebih baik membiarkan mereka menyimpannya.”

“Kalau begitu, maka mau bagaimana lagi, Kapten. Tetapi, dialah yang
membawaku ke sini dan berjuang keras untuk melindungiku. Jika mungkin,
tolong - kamu mengerti apa yang saya katakan, kan?”

Bukan Remedios, tapi Gustav yang mengangguk dalam.

“Baiklah, maka ada satu hal yang harus saya buktikan dulu. Apakah ada
orang di negara ini yang bisa memahami bentuk asli dari shapeshifting atau
ilusi?”

“Mengapa Anda bertanya, Yang Mulia?”

“Itu karena saya mewaspadai demon menggunakan magic untuk


menyembunyikan diri di antara orang-orang yang dipenjara.” Caspond
menatap Remedios.

“Kapten, bisakah kamu menjawab pertanyaan Yang Mulia?”

“Ah, maafkan saya. Tolong jawab atas nama saya, Wakil Kapten. Saya tidak
ingat orang seperti itu.”

Sorcerer King berkata “Mm -” dan tenggelam dalam renungannya. Caspond


kemudian bertanya kepada Remedios tentang pertanyaan lain.

“Jika itu mengganggu Sorcerer King, itu jelas menunjukkan bahwa ini pasti
merupakan pertanyaan penting. Saya akan bertanya lagi. Bisakah kamu
bersumpah kepada para dewa bahwa kamu tidak tahu?”

Kedua paladin itu mengangguk, lalu tatapan mata Caspond beralih ke Neia.
Tentunya dia tidak akan mengenal squire seperti dirinya, kan? Seperti yang
Neia pikirkan, dia buru-buru mengangguk juga.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 367


“Jadi bahkan Squire Baraja tidak tahu ... ada masalah? Kamu terlihat bingung.
Saya pernah mendengar namamu dari Kapten. Saya sangat bersyukur kamu
bisa melayani di sisi Yang Mulia.”

“Saya sangat berterima kasih!”

Neia dengan cepat berlutut pada Caspond.

“Tepat. Dia luar biasa. Saya ingin pengikut seperti itu.”

“Apa, sungguh, Anda pasti bercanda ...” Suara Neia gemetar.

Saat melihatnya di situasi seperti itu, Sorcerer King dan Caspond tertawa
senang. Kemudian, mereka melanjutkannya - meskipun Sorcerer King tidak
memiliki ekspresi wajah, tentu saja - dengan wajah yang serius.

“Meskipun saya malu mengakui ketidaktahuan saya, apakah demon memiliki


kekuatan untuk berubah menjadi orang lain?”

“Demon bisa mengambil bentuk manusia untuk membuat orang mati, tapi itu
tidak berarti mereka bisa berubah menjadi orang lain. Hanya saja mereka bisa
mengambil bentuk manusia, bukan berarti mereka bisa meniru penampilan
siapa pun. Oleh karena itu ... jika orang-orang yang dipenjara semuanya tidak
dikenal ... kita perlu waspada.”

“Kalau begitu, kita perlu orang-orang yang ditahan menjamin satu sama
lain...”

“Sekarang, ilusi lebih merepotkan. Dengan ilusi, seseorang dapat mengambil


wajah orang lain. Misalnya...”

Sorcerer King melepaskan mantra, dan wajahnya yang hanya tengkorak


berubah menjadi sosok seperti Caspond.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 368


“Ini adalah ilusi. Tetapi, ilusi tingkat rendah seperti ini mungkin bisa
mengubah pakaian seseorang, tapi bukan suara seseorang. Selain itu, mereka
tidak bisa meniru ingatan dan pikiran, tentu saja. Oleh karena itu, mereka
akan segera ketahuan jika seseorang yang dekat dengan orang yang ditiru
wajahnya berbicara kepada mereka.”

Wajah Sorcerer King berubah kembali ke bentuk semula.

“Ada banyak cara untuk menyamarkan pakaian dan suara seseorang. Oleh
karena itu, cara terbaik adalah berbicara dengan mereka dan memeriksa
tentang kesalahannya. “

Pertanyaannya pada Orc pastilah dimaksudkan untuk menjaga dari hal


tersebut, pikir Neia. Seperti yang diduga dari Yang Mulia. Pertimbangannya
sangat mengejutkan.

“Saya mengerti ... yah, kamu dengar itu, kan? Segera periksa dulu.”

“Sebentar. Anda juga harus mempertimbangkan kemungkinan demon


mengamuk saat mereka ketahuan. Apa Anda tidak berpikir bahwa
membiarkan orang yang kuat seperti Kapten Custodio berada di sisi Anda
untuk melindungi Anda, akankah lebih baik?”

“Saya mengerti. Saya akan melakukan penyelidikan dengan Kapten sebagai


saksi.”

Caspond menunduk.

“Royal Brother-dono. Hanya itu yang ingin saya buktikan. Jika Anda ingin
berbicara lebih banyak, maka boleh saja.”

“Kalau begitu - Yang Mulia. Adapun rencana kita selanjutnya, saya merasa
perlu bagi kita untuk menuju ke selatan, terhubung dengan pasukan disana
dan kemudian melancarkan serangan dengan skala penuh. Itu karena ada
beberapa bangsawan yang dipenjara bersama saya, dan saya ingin meminta
mereka untuk melihat siapa yang bisa memberi kekuatan kepada kami. Itulah
rencana yang ingin saya gunakan.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 369


“Mm. Saya tidak mengerti bangsawan negara ini, jadi jika Anda merasa itu
yang terbaik, maka tentu saja ... Apakah Anda tidak akan menyerang kamp-
kamp penjara lainnya dan menyelamatkan para tahanan di sana?”

“Belum waktunya untuk itu. Memimpin banyak orang ke daerah yang


dikuasai Jaldabaoth sangat mencolok, dan tingkat kemajuan kita akan
menjadi sangat lambat. Saya ingin menghindari hasil di mana kita kehilangan
lebih banyak daripada yang kita dapatkan dengan membantu orang lain.”

“... Lalu mengapa tidak membiarkan warga sipil melarikan diri ke selatan
sementara kita sendiri menyerang kamp penjara?”

“Kapten Custodio. Anda dibolehkan untuk berada disini, tapi saya tidak
meminta pendapatmu.”

Caspond berbicara dengan nada yang sangat berbeda dari bagaimana dia
berbicara dengan Sorcerer King. Remedios mengertakkan giginya ketika
komentar itu memicu darahnya, menyalakan api amarahnya.

“Saya juga menyetujui pendapat Royal Brother - tidak, Caspond-dono.


Bagaimanapun, Anda telah merebut dua kamp penjara, termasuk tempat ini.
Saya menganggap Anda bisa terus menerapkan pengalaman yang didapat di
sini, kan? “

“Kita tidak akan melakukan apapun,”

Caspond mengangkat bahu.

“Saya tidak merasa kita bisa merebut tanah ini kembali tanpa kematian atau
luka-luka. Jumlah korban akan bertambah dari puluhan, hingga ratusan,
sampai ribuan. Ada hal lain yang lebih penting dari ini.”

Ketika mereka mendengar kata-katanya, yang tidak mempedulikan warga,


Neia melihat ekspresi marah di wajah Remedios dan Gustav.

Sedangkan bagi Neia, yang dia pikirkan adalah begitulah bangsawan.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 370


“Caspond-sama, kamu sudah berubah. Dulu, Anda adalah orang hebat yang
sama baiknya dengan masyarakat seperti Yang Mulia Holy Queen.”

“Apa, Kapten Custodio? Apakah kamu kecewa? Huh!”

Wajah Caspond menjadi tidak karuan. Bibirnya mengkerut, memamerkan


giginya.

Tatapan tajamnya penuh dengan hinaan.

“Hatimu akan seperti berubah seperti diriku jika kamu merasakan hal yang
sama sepertiku. Aku tidak bisa mengucapkan omong kosong lagi, huh. Sangat
menjijikkan ... apa yang mereka lakukan terhadap kita ... aku kira kamu
belum pernah mendengarnya. Lalu carilah seseorang dan bertanya kepada
mereka. Dengan begitu, kamu akan tahu persis bagaimana jahat dan tidak
beradabnya demon itu.”

Dia seperti orang yang sama sekali berbeda, atau mungkin akan lebih tepat
untuk mengatakan bahwa suatu noda hitam di dalam kepribadiannya yang
ditutupi secara paksa telah muncul lagi.

“Jika mungkin, saya ingin membunuh semua demihuman itu ...”

Dia melirik Sorcerer King, yang mengangkat bahu dan menjawab:

“Anda bisa melakukan apa yang Anda inginkan setelah Anda menanyakannya
kepada mereka. Saya sudah membebaskan Orc.”

“Yah, mau bagaimana lagi, kalau begitu. Sayang sekali. Jadi, para Orc
merasakan kesengsaraan di sampingku ... meskipun, bisakah Anda
menyerahkan mereka kepada saya dengan imbalan pedang suci?”

“Saya adalah seorang magic caster. Apa yang akan saya lakukan dengan
pedang bahkan jika Anda memberikannya kepada saya?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 371


Caspond tertawa mendengar jawaban Sorcerer King. Di sisi lain, wajah
hampa Remedios tampak jauh berbeda dengan wajah Gustav yang pucat.
Kedengarannya seperti lelucon, tapi Caspond mungkin serius. Tubuh Neia
bergetar.

Pikiran bahwa dia membenci demihuman yang dipenjara itu cukup pantas
bahwa dia bersedia menyerahkan harta nasional hanya untuk mengembalikan
mereka ke tangannya ... apa yang telah terjadi padanya?

“Jadi Anda akan meninggalkan kota ini?”

“Saya ingin jika saya bisa. Tapi sebelum itu, saya ingin bertanya ke beberapa
tahanan dan mengirim utusan ke selatan. Saya pikir itu akan memakan waktu
seminggu paling cepat. Ketika kita merebut tanah ini kembali, saya akan
menawarkan sejumlah penghargaan kepada Anda sesuai dengan kebaikan
Anda yang telah diatur oleh Kapten Custodio.”

“Saya menantikannya.”

♦♦♦

Sorcerer King pergi bersama Neia sesaat kemudian. Caspond lalu berkata,

“Baiklah. Karena Sorcerer King sudah pergi, ayo kita ke acara utama.”

“Siap. Melindungi banyak orang sekaligus akan sangat sulit. Jika mungkin,
saya yakin kita perlu meminjam bala bantuan dari selatan, atau mungkin
mendapatkan semacam transportasi seperti kuda dan kereta.”

Caspond tersenyum dingin saat mendengar saran Gustav.

“Omong kosong apa yang kamu katakan? Siapa bilang kita membicarakan
itu?”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 372


“Apa kita tidak perlu mempertimbangkan bagaimana caranya memindahkan
diri kita ke selatan?”

“Biarkan saya berbicara dengan jelas. Kita tidak akan lari ke selatan sekarang
juga. Kita akan bertempur dengan prajurit Jaldabaoth di sini.”

“Itu terlalu gegabah!”

Saat mendengar kata-kata Gustav, Remedios terus berbicara.

“Meskipun kita memiliki tembok kota, kita akan tamat begitu kita dikepung
dan makanan habis. Ketika dikepung akan menjadi hal yang sangat bodoh
bagi kita tanpa bala bantuan untuk bergantung.”

Meskipun Remedios mungkin tidak pandai dalam berpikir, dia sangat bisa
diandalkan saat menghadapi pertempuran. Gustav mengangguk saat
mendengar kata-kata kaptennya yang percaya diri.

“Meski begitu, kita harus bertarung di sini.”

Saat mereka berdua berbalik dan menatap dirinya, Caspond tersenyum dingin
dan menjelaskannya sendiri.

“Kalian juga mendengarnya, kan? Sorcerer King sedang menyimpan


mananya untuk pertempuran dengan Jaldabaoth ...”

Setelah melihat Gustav mengangguk, Caspond melanjutkan.

“Itu akan merepotkan. Setelah mengalahkan Jaldabaoth dan mengambil


demon maid, Sorcerer King akan kembali ke Sorcerous Kingdom. Sebelum
itu, kita perlu membuatnya mengurangi jumlah demihuman yang telah
menyerang negara ini. Karena itu, kita harus menempatkan diri kita dalam
kesulitan.”

“Tapi kesepakatan kita Sorcerer King ...”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 373


“Setiap kali Sorcerer King membunuh beberapa demihuman dengan
magicnya, lebih sedikit orang dari Holy Kingdom yang akan mati, kan? Yang
akan kamu pilih Perjanjian kamu dengan undead, atau kehidupan warga Holy
Kingdom yang tidak berdosa?”

Wajah Gustav tampak tidak senang, sementara Remedios yang berwajah kaku
segera menjawab:

“Orang-orang tak berdosa dari Holy Kingdom, tentu saja.”

“Begitulah, Kapten. Karena itu, kamu harus membuat pertarungan Sorcerer


KIng. Karena kita telah membuat kesepakatan, pasti ada alasan bagus untuk
melanggarnya.”

“Jadi kita harus melawan prajurit Jaldabaoth untuk itu?”

“Benar. Atau lebih tepatnya - kita memulai pekerjaan kita untuk melarikan
diri ke selatan, tapi karena kita membutuhkan lebih banyak waktu daripada
yang kita harapkan, kita dikepung oleh pasukan Jaldabaoth. Tanpa pilihan
yang tersisa, kita tidak punya pilihan selain meminta kekuatan Sorcerer King.
Bagaimana menurutmu?”

Mata Remedios dan Gustav sepertinya saling berkata dia benar. Tetapi—

“Saya punya pertanyaan. Bagaimana jika mana yang dihabiskan oleh Sorcerer
King menjadi tidak menguntungkan selama pertempuran dengan Jaldabaoth?”

“Kudengar mana bisa dipulihkan dengan cepat, kan?”

“Adikku juga bilang begitu.”

Adik remedios adalah seorang priest. Jika dia berkata, “Saya mendengarnya
dari dia”, tidak ada yang bisa membantahnya.

“Kita akan membebaskan beberapa demihuman dengan sengaja dan


memancing pasukan Jaldabaoth ke sini. Kita perlu melakukannya sebelum
kita kehabisan makanan, ingat.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 374


“... Tapi berapa banyak pasukan Jaldabaoth yang akan datang?”

Ketiganya sudah menceritakan apa yang mereka ketahui. Setelah serangkaian


pertempuran, kekuatan pasukan Jaldabaoth kurang dari seratus ribu orang.
Prajurit tersebut dibentuk dari dua belas jenis demihuman, serta enam jenis
lain yang tidak cukup banyak untuk memenuhi syarat sebagai pasukan,
dengan total delapan belas jenis.

Dua belas ras itu adalah:

Snakemen - demihuman berkepala ular, dianggap kerabat dekat Lizardmen.

Armatts - ras seperti tikus yang berjalan tegak dengan bulu seperti besi.
Mereka dianggap sebagai keluarga dekat Quagoa.

Cabens - mereka menyerupai kera yang sedikit lebih besar dari manusia, yang
matanya tidak ada.

Zerns - spesies berlendir dengan tubuh bagian atasnya seperti belut dengan
lengan dan tubuh bawahnya berlendir seperti ulat berwarna biru. Beberapa
orang bertanya-tanya, “apakah kalian yakin mereka bukan heteromorph?”
Tapi mereka terpengaruh terhadap mantra yang bekerja pada demihuman, jadi
mereka digolongkan sebagai demihuman.

Blader - spesies serangga yang kuku jarinya tumbuh seperti pisau dan
tubuhnya dilindungi oleh eksoskeleton seperti armor. Sama seperti Zerns,
mereka juga terpengaruh oleh mantra yang bekerja pada demihumans, jadi
mereka digolongkan sebagai demihuman.

Horuners - demihuman dengan kaki seperti kuda yang mahir berlari kencang.
Mereka bisa berlari dalam waktu lama tanpa istirahat dan memiliki gerakan
yang mengejutkan.

Spidans - demihuman seperti laba-laba dengan empat lengan panjang dan


ramping dan kaki yang menyerupai laba-laba. Mereka bisa mengeluarkan
semua jenis benang sutra dari mulut mereka dan membuat segala macam
pakaian dan barang dengan sutra itu.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 375


Pakaian sutra yang mereka buat dengan cara ini sama kerasnya dengan baja.

Stone Eaters - dipersenjatai dengan senjata sederhana, ciri mereka yang


paling menakutkan adalah kemampuan mereka untuk mengeluarkan bebatuan
yang mereka makan. Pecahan batu yang bisa mereka keluarkan dengan
mudah dalam jangkauan lebih dari seratus meter bisa membuat armor rusak
dengan mudah. Tetapi, mereka hanya bisa melakukannya dalam jumlah
terbatas, jadi jika seseorang bisa bertahan melewati itu, tidak ada yang perlu
ditakuti.

Orthrous - mereka adalah versi Centaurus yang tubuh bawahnya digantikan


oleh binatang buas. Mereka memiliki kekuatan tempur yang lebih baik
daripada Centaurus, tapi sebaliknya mereka kurang gesit.

Magilos - lahir dengan kemampuan untuk menggunakan mantra sampai


tingkat empat. Mantra yang bisa mereka gunakan ternyata tampak di tubuh
mereka seperti tato. Anggota mereka yang lebih kuat ditutpi banyak tato.
Terkadang ada individu yang bisa mengembangkan skill menjafi magic
caster, dan mereka dikabarkan mampu melepaskan mantra sampai tingkat
kelima. Mereka mungkin adalah makhluk setingkat orang yang hebat.

Pteropos - spesies yang hidup di tebing, yang sangat mahir terbang dalam
jarak jauh. Meskipun mereka bisa terbang, sepertinya membutuhkan banyak
kekuatan, sehingga mereka hanya bisa terbang untuk sementara waktu setiap
hari, dan setelah itu mereka bahkan tidak bisa terbang. Jika mereka tidak
terbang, mereka bisa membelah armor dengan angin, sehingga bertahan
melawannya sangat sulit. Mereka adalah spesies yang kuat saat mereka tidak
bisa terbang.

Dan kemudian, ada Bafolk. Sisa enam ras lainnya tidak terlalu banyak, tapi
masing-masing cukup kuat. Para Ogre.

Buri Uns - ras Ogre dengan kekuatan untuk mengendalikan tanah yang bisa
dianggap sebagai spesies unggulan. Mereka memiliki kemampuan khusus
yang terkait dengan tanah.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 376


Vah Uns - Serupa dengan Buri Uns, mereka adalah makhluk pengendali air.
Mereka memiliki kemampuan khusus terkait air.

Nagarajas - mereka tampak seperti ular dengan tubuh bersisik dan lengan.
Mereka adalah spesies yang sama sekali berbeda dari Naga yang sama
namanya, dan mereka tidak cocok dengan yang terakhir. Mereka terlahir
dengan kemampuan untuk melepaskan banyak mantra, dan terkadang mereka
bahkan membekali diri dengan pedang dan armor.

Spriggans - spesies yang bisa dengan bebas mengubah ukurannya dari kecil
ke besar. Mereka pada dasarnya spesies yang baik dan Spriggans yang jahat
sangat langka. Konon, baik Spriggans yang baik maupun yang buruk tidak
terkendali saat mereka mengamuk.

Zoastia - karnivora dengan tubuh bagian atas dari binatang buas. Mereka
adalah keluarga Centaurus dan Orthrous. Mereka memakai plate armor dan
membawa perisai bundar. Mereka tidak memiliki kemampuan khusus, tapi
mereka memiliki kavaleri berat dengan kekejaman dan kekuatan binatang
buas. Salah satunya sangat kuat, dan Orthrous sering mengandalkannya.
Tampaknya hubungan itu seperti hubungan antara Goblin dan Hobgoblin.
Tetapi, karena kurangnya kemampuan khusus mereka, mereka bukanlah
musuh yang sangat kuat melawan petualang yang bisa melepaskan mantra
[Fly]. Meski begitu, dalam pertarungan satu lawan satu, petualang orichalcum
pun akan mengalami kesulitan.

♦♦♦

“Menurut Sorcerer King, markas Anda mungkin sedang diawasi, kan?


Kemudian jika mereka tahu berapa banyak pasukan yang kita miliki, mereka
mungkin tidak akan mengirim terlalu banyak pasukan. Itu bekerja untuk
keuntungan kita. Tetapi, ada masalah.”

“Makanan.”
Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 377
“Iya. Meskipun para priest bisa membuat makanan, mereka hanya bisa
menghasilkan sedikit bahkan setelah menghabiskan mana. Mereka juga tidak
bisa makan seperti demihuman.”

Remedios dan Gustav tampak ketidaksenangan di wajah mereka. Ketiganya


tahu bahwa demihuman memangsa manusia. Oleh karena itu, bahkan jika
mereka mencoba untuk kelaparan yang menyerang demihuman, mereka
semua tahu mereka akan kalah pada akhirnya.

Itu karena kamp penjara demihuman bisa dianggap sebagai makanan


pembuka untuk mereka.

“Coba periksa berapa lama makanan kita bisa bertahan -”

“Kami sudah memeriksanya. Kami juga mencari pandai besi yang mungkin
bisa memodifikasi peralatan demihuman untuk digunakan oleh manusia.”

“Aku mengandalkanmu, Kapten.”

Ketiganya terus mendiskusikan persiapan mereka untuk pengepungan.


Setelah beberapa jam kemudian, mereka mencapai kesimpulan yang bisa
mereka terima, dan ketiganya tersenyum. “Baiklah, kalau begitu mari bersiap
untuk pengepungan.”

♦♦♦

Satu minggu kemudian, saat persediaan makanan mereka menyusut dan


sudah saatnya mereka bergerak, pasukan demihuman muncul dari cakrawala.
Tetapi, itu adalah pasukan besar yang jauh melebihi dari dugaan mereka.

♦♦♦

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 378


Part 5
Ainz memandang ke luar daerah kota, yang dalam keadaan panik karena
kemunculan pasukan demihuman, dan dia perlahan rubuh.

Ini bukanlah suatu kebohongan. Perasaan dan jiwa Ainz menegang sampai
batasnya karena kelelahan, dan meskipun bentuk undeadnya, dia berlutut
karena batinnya yang lelah dan mencengkeram wajahnya.

Apa yang harus aku lakukan ... apa yang harus aku lakukan setelah ini ...

Pada dasarnya, Ainz telah mengikuti tulisan Demiurge. Tentu saja, tidak
setiap kata dan tindakan tertulis, jadi dia sedikit berimprovisasi, tapi meski
begitu, Ainz berencana mengikuti perkembangan rencana Demiurge.

Atau lebih tepatnya, masalahnya adalah bahwa dia telah melakukan


improvisasi terlalu banyak. Terus terang, petunjuk operasi yang dia dapatkan
dari Demiurge pada dasarnya adalah: “Tolong beradaptasilah dengan
situasi” dan hal lain seperti itu.

Ini sudah terlalu banyak. Itulah dugaan Ainz saat pertama kali melihat
petunjuknya. Jika Ainz adalah orang yang luar biasa, mungkin dia bisa
mengikuti petunjuk itu dan memainkan peran sebagai Sorcerer King dengan
sempurna.

Tetapi, yang paling disesalkannya, kemampuan Ainz biasa saja, atau bahkan
lebih buruk dari itu. Dia mengingat hal-hal seperti ini: Ainz telah meminta,

“Aku tidak mengerti, tulislah lebih terperinci”,

dimana Demiurge dengan rendah hati menjawab dengan

“Bagaimana mungkin saya melakukan sesuatu yang kasar terhadap Ainz-


sama yang cerdas”,

dan hal ini telah menyebabkan diskusi yang hebat .

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 379


Dia telah menarik Albedo ke dalam diskusi ini di tengah jalan, dan Ainz -
yang memulai dengan kerugian besar - mengakhirinya dengan kerugian yang
sama pula. Jadi, petunjuk operasi yang memberinya wewenang penuh
berakhir di tangan Ainz. Jika ini adalah lelucon dari Demiurge, dia mungkin
bisa menghadapinya dengan cara lain, tapi ini adalah buah dari kepercayaan
dan rasa hormat bawahannya.

Lebih tepatnya, pernyataan tersebut dibuat dengan sangat jelas seperti

“Anda pasti bisa mencapai kesimpulan yang lebih baik, Ainz-sama -


bagaimana mungkin seseorang tak berarti seperti saya mengikat Anda dengan
kata dan perbuatan saya?”

Jika kamu berpikir dengan akal sehat, mengapa raja negara lain akan datang
dengan sendiri ... pendapat yang tidak masuk akal ... tetap saja, aku sudah
melakukannya sejauh ini. Meskipun aku menimbulkan beberapa masalah di
sepanjang jalan dan sedikit ceroboh beberapa kali, aku masih sampai sejauh
ini ...

Dia tidak percaya pada tuhan, tapi dia ingin berdoa kepada mereka dengan
segenap hatinya.

Tidak dapatkah Demiurge dan Albedo mempertimbangkan kemampuanku


sebelum melimpahkan misi kepadaku. ...

Apa Demiurge dan Albedo sekiranya mempertimbangkan kemampuanku


sebelum memberikan misi ini padaku...

Diminta untuk melakukan hal yang tidak mungkin membuat motivasinya


menciut.

... Baik, tenanglah, diriku. Nanti akan lebih mudah setelah aku melewati ini.

Ainz melimpahkan kekuatan ke kakinya, lalu dia berdiri.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 380


Rencananya telah sampai pada pertengahan tahap yang sangat penting, tapi
itu juga hal yang buruk. Menurut Demiurge, jika mereka membentuk garis
pertahanan di kota ini, mereka akan menyerang sampai korban mencapai
85%.

Ainz tidak tahu apa yang dia bicarakan. Karena Demiurge merasa seharusnya
begini, maka itu seharusnya menjadi jawaban yang lebih baik daripada yang
dilakukan Ainz. Jika semua kematian itu membawa manfaat bagi Nazarick,
maka biarkan mereka mati.

Sebaliknya, Ainz akan memikirkan apakah membunuh lebih banyak akan


membawa manfaat lebih bagi Nazarick dan hal-hal semacam itu. Tetapi,
masalahnya terletak pada fakta bahwa Demiurge telah meminta Ainz untuk
manusia di sini yang tidak dibunuh. Terus terang kalau itu saja, maka dia
akan secara acak memilih beberapa dan selesai dengan itu, tapi ada satu hal
lagi yang harus diperhatikan. Itu adalah manusia yang setia kepada Ainz, atau
yang mungkin bisa dibujuk untuk bergabung dengan pihak Ainz.

『Saya merasa kalau pasti ada beberapa manusia yang akan setia kepada
Anda seperti para dwarf itu, maka tolong beritahu saya nama mereka, dan
ketika saya bergerak, saya akan berusaha untuk tidak membunuh mereka.』

Ketika dia menerima pesan dari Demiurge, dia bahkan berpikir, Apakah kamu
bercanda?
Karena dia meragukan pemikiran Demiurge.

“... Tidak ada yang seperti itu.”

Perkataan sedih itu berhasil keluar dari Ainz. Tidak ada manusia di sini yang
setia pada Ainz.

Sebaliknya, dia sangat merasakan seberapa dibencinya undead di Holy


Kingdom.

Pada keadaan yang mengerikan ini, berapa banyak orang yang akan setia
kepada dirinya?

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 381


Jadi, dia mengatakan kepada Demiurge bahwa tidak ada satupun.

Demiurge dengan tulus percaya kalau Ainz pasti bisa mempesona beberapa
manusia. Jadi apa jadinya sekarang jika dia mengatakan ke Demiurge kalau
dia tidak berhasil melakukannya dengan siapapun?

Aah Perutku sakit ...

Dwarf yang Demiurge bicarakan pasti Gondo Firebeard, tapi itu saat itu ainz
hanya beruntung. Dia memperoleh hasil baik yang genting dengan kelemahan
di hatinya hanya karena keberuntungan, dan keberuntungan semacam itu
tidak akan terulang kembali.

Dan justru karena dia memiliki sejenis informasi yaitu Gondo karena dia Ainz
jadi mengingat konsep runesmith kembali di hatinya. Namun, tidak ada yang
seperti itu di Holy Kingdom.

Ada satu orang yang sudah membentuk hubungan pertemanan dengan dia,
Neia Baraja, tapi hanya itu saja.

Lagi pula, dia memberinya magic item untuk memperbaiki hubungan mereka
dan juga untuk alasan lain, tapi seberapa efektifnya itu masih belum jelas.

Dia terus menatapnya dengan mata pembunuh, jadi mungkin sebaiknya dia
tidak mengharapkan sesuatu yang baik untuk melakukannya.

Apa yang akan Demiurge pikirkan jika aku mengatakan kepadanya bahwa
hanya ada satu orang, Ainz bertanya pada dirinya sendiri.

Akankah citra Ainz yang Demiurge simpan di dalam hatinya tidak akan
hancur? Lalu, apa yang akan terjadi di masa mendatang?

Di Dwarven Kingdom, aku mengatakan ke Demiurge kalau aku tidak begitu


cerdas, tapi saat itu sepertinya dia sama sekali tidak mempercayaiku ... ini
buruk. Seberapa hebatnya aku di matanya? Atau lebih tepatnya, sepertinya
aku semakin bertambah hebat dan hebat; apa aku membayangkan sesuatu?
Biasanya, bukan sebaliknya?

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 382


Penantiannya terasa sakit. Itu tidak berat; hanya sakit.

Dulu, dia telah memikirkan betapa berat dan menyakitkan kata “tugas”. Lebih
tepatnya, bagian di mana bawahannya memandang Ainz sebagai makhluk
agung adalah yang paling menyakitkan dari semuanya.

Kurasa aku harus mengambil kesempatan ini untuk mengatakan ke Demiurge


kalau aku tidak terlalu hebat, tapi apa yang akan terjadi jika aku
melakukannya? Apa yang harus aku lakukan jika hal itu menyebabkan
rencana yang sudah dikerjakan Demiurge begitu lama berakhir dengan
kegagalan? Jika aku menghabiskan beberapa tahun merayu klien besar,
hanya untuk gagal karena sepatah kata dari bos bajingan yang tidak peduli
dengan semua itu... Ahhh,

kata Ainz sambil menggaruk kepalanya yang tidak berambut.

Apa yang harus dia lakukan?

Apa jawaban terbaik yang bisa dia berikan?

Tidak peduli bagaimana dia mencoba mensimulasikannya, semuanya berakhir


dengan Demiurge menatapnya dengan kecewa.

Dia tidak bisa mencapai kesimpulan yang bisa dia terima. Dia
mengharapkan terlalu banyak dariku - semakin tinggi mendaki, maka
semakin dalam jatuhnya . Itulah mengapa aku mengatakan kalau aku tidak
hebat sama sekali ...

Dan kemudian, rencana Ainz sendiri sudah gagal.

Ainz merogoh sakunya dan menarik pedang. Itu adalah pedang biasa yang
bertuliskan rune. Tapi, itu berisi kekuatan yang sama dengan panah yang
dipinjamkannya pada Neia.

Tentu saja, ini bukan rune dari para Dwarf. Rune yang terukir tidak memiliki
kekuatan sama sekali. Ini adalah peralatan yang dibuat dengan teknik
YGGDRASIL.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 383


“Haaaa ...”

Ainz menghela napas.

Dia memiliki beberapa senjata seperti ini. Rencana awalnya adalah


meminjamkan senjata ini ke Holy Kingdom.

Orang-orang Holy Kingdom akan terpesona oleh kekuatan pedang yang luar
biasa dan berpikir, jadi ini kekuatan senjata yang terukir dengan rune yang
pada akhirnya akan meningkatkan reputasi senjata rune Sorcerous Kingdom.

Inilah adalah alasan lain mengapa dia meminjamkan senjata itu ke Neia.

Dia merasa kalau orang-orang Holy Kingdom akan melihat senjata itu dan
diam-diam meminjamnya dari Ainz.

Tetapi---

Ainz meraih kepalanya.

Kenapa tidak ada yang meminjamnya? Aku bahkan berpikir orang akan
membicarakannya karena sangat mencolok ... kurasa seharusnya aku
memaksanya ke garis depan dan membuatnya bertempur, ya ...

Kemudian, terdengar suara ketukan pintu.

Dengan cepat dia memeriksa jubahnya dan tempat-tempat berantakan lainnya


sebelum mengembalikan pedangnya ke dalam saku dimensinya. Lalu dia
meletakkan tangannya di belakang punggungnya, menatap pintu seperti
seorang berkuasa, dan berbicara dengan suara keras:

“Siapa itu?”

“Yang Mulia, bolehkah hambamu masuk?”

Tidak ada cara untuk mengetahui apakah itu suara laki-laki atau perempuan
melalui pintu.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 384


Biasanya, dia seharusnya bertanya nama sang pengunjung, tapi Demiurge
sudah mengatakan kepadanya kalau ada seseorang yang akan datang, dan
Ainz memberinya izin tanpa ragu sedikit pun.

“Ahh, tidak apa-apa. Masuklah.”

Orang yang memasuki kamar Ainz menutup pintu di belakangnya, dan


tubuhnya juga berubah.

Ia memiliki kepala berbentuk telur dengan mulut dan dua mata yang tampak
seperti lubang yang cekung. Tangannya yang berjari tiga sama ramping
seperti serangga yang lengket.

Itu adalah Doppelganger.

Doppelganger yang telah dia pinjamkan pada Demiurge atas permintaannya.

Karena itu monster Doppelganger, dia tidak terlalu kuat. Bahkan saat
bertransformasi, hanya bisa menyalin kemampuan tingkat empat puluh, dan
bahkan lebih lemah lagi tanpa transformasi.

Kemampuannya yang lebih kuat adalah bagaimana bisa dengan bebas


menggunakan perlengkapan yang dibatasi karma. Kabarnya, itu tidak bisa
menggunakan magic item diatas kelas relic.

Mata seperti lubang kosong itu beralih ke arah Ainz, dan kemudian berlutut.

“Hamba dengan tulus meminta maaf atas banyak pelanggaran yang telah
hamba timbulkan selama menjalankan tugas. Hamba berharap Anda akan
memaafkannya.”

“Jangan khawatir. Kamu hanya melakukan pekerjaanmu. Tak ada yang perlu
kukatakan tentang itu.”

“Hamba bersyukur atas ucapan Anda yang murah hati.”

Ainz melihat ke arah pintu kamar.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 385


“Apakah kamu tidak sibuk sekarang? Harusnya ada banyak hal yang perlu
kamu kerjakan, kan? Dan apakah ada orang di luar? Jika ada orang, kita akan
mendapat masalah jika kita tidak mengecilkan suara kita.”

“Itu baik-baik saja. Tidak ada yang keberatan dengan hamba untuk menemui
Anda sendiri, Ainz-sama.”

“Begitukah ...”

“Iya”, jawab Doppelganger. Tetapi, masih penting untuk berhati-hati.

“Kalau begitu, Ainz-sama, tolong beritahukan hamba tentang keputusan


Anda.”

“Beritahu tentang apa?”

Sepertinya Ainz tahu betul mengapa Doppelganger datang kemari. Atau lebih
tepatnya, sekarang saatnya untuk memberitahu Doppelganger ini.

Ya, pertanyaan tentang siapa yang telah dia perbudak.

“Maafkan Hamba. Hamba berbicara tentang masalah ini sebelumnya ---


masalah orang-orang yang mengabdi kepada Anda dan yang hidupnya harus
diselamatkan, Ainz-sama.”

“Mm ...” Ainz mengangguk kuat, dan mulai berjalan.

Tentu saja, dia tidak bisa meninggalkan ruangan. Akhirnya, dia hanya bisa
berjalan di dalam ruangan ini. Tidak ada yang tahu kemana mata
Doppelganger melihat, tapi Ainz yakin mata itu mengikuti gerakannya, Ainz
yakin. Sebenarnya, akan sangat menakutkan jika tidak melihat ke arahnya.

Waktu hampir habis. Seperti dugaan Ainz dengan segenap kekuatannya, dia
tiba-tiba berhenti di tempat.

--- Dia tidak bisa menemukan jawaban yang benar. Tentu saja, dia tidak
punya ide untuk membiarkan dirinya terus menutupi semuanya lagi.

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 386


Pasti hati manusia akan berdebar sekarang, tapi tubuhnya tidak memiliki
organ yang bisa bergerak seperti itu ...

Emosi yang kuat melonjak, menyebabkan emosinya yang menolak mulai


mempengaruhi, dan saat riak-riak kecil bergerak tak menentu di dalam
hatinya, Ainz memberi tahu Doppelganger jawabannya.

“Umu. Aku akan jujur. Tidak ada manusia yang perlu diselamatkan.
Tinggalkan beberapa tetap hidup sesuai kebutuhan.”

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 387


Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 388
Overlord Volume 12
AFTERWORD

Saya yakin banyak orang pasti berharap bulan Agustus akan berumur enam
puluh hari ketika mereka mengerjakan pekerjaan rumah liburan mereka saat
orang tua mereka memarahinya, atau saat mereka membalik-balik kalender
pada bulan Agustus.

孩提时代,一边被父母责骂一边写着暑假作业的时候,或是到了八月翻
着月历的时候,应该有很多人梦想着说八月能有六十天吧。

Maruyama selalu seperti itu. Dia berpikir begitu saat dia lupa mengerjakan
pekerjaan rumahnya dan harus mengangkat tangannya pada hari pertama
sekolah pada bulan September.

丸山一直是这么想的。在因为忘了写作业,九月第一天在学校举着手的
同时这么想着。

Namun, kali ini, saya membuatnya menjadi nyata!

然后这一次,让它变成现实了!

Mimpi masa kecilku menjadi kenyataan! Maruyama ingin menjadi orang


dewasa seperti ini di masa lalu, dan sekarang menjadi kenyataan! Oh betapa
indahnya!

小时候的梦想实现了。曾想成为这样的大人的丸山,现在成为了现实!
这是多么美好的事啊!

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 389


Semua orang - saya kira saya harus berhenti di sini. Mengucapkan alasan tak
berdaya ini untuk menyeret semuanya tidak akan membantu banyak hal.

大家的——差不多就到此为止吧。说着这些像是无谓的借口的话来拖延
时间也无济于事呢。

Oleh karena itu, itu sedikit tertunda, tapi akhirnya kami berhasil menerbitkan
buku itu. Nah, ini harus berada dalam batas kesalahan. Tidak, kenyataannya
adalah karena banyak hal terjadi. Serius, ada banyak dari mereka baik dan
buruk.

因此,虽然比预订稍有延误,但总算是顺利出书了。嘛,这应该还算是
在误差范围内。不,其实是因为发生了很多事。真的,不管是好事和坏
事都很多。

Omong-omong, Maruyama membeli beberapa ebooks sementara di rumah


sakit, ebooks sangat hebat! Saya tidak berharap mereka berguna. Saya pikir
ada baiknya bahwa Overlord memiliki versi ebook. Oleh karena itu, saya
telah memutuskan untuk mengonversi Overlord menjadi format digital.
Seperti yang saya pikir, ada banyak hal yang manusia tidak akan mengerti
jika mereka tidak mencobanya. Demikian pula, jika Anda tidak terlibat dalam
situasi, ada banyak hal yang tidak akan Anda pahami mengenai hal itu.

话说回来,丸山在住院中买了几本电子书籍来读,电子书真的是不错呢
!没想到居然是这么方便的东西。我真的觉得『OVERLORD』有电子
版也不错。因此之后决定『OVERLORD』也将进行电子化。果然人类
有很多事不自己试看看就不明白呢。同样的不身在这个状况下就不了解
的事也很多。

Kebetulan, sementara ini sangat menarik, ebook yang saya baca adalah
manga, terutama saya menyukai komedi.

顺带一提,虽然是题外话,我读的电子书籍是漫画,而且基本上都是恋
爱喜剧型的。
Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 390
Nah, yang terakhir, saya perlu berterima kasih pada banyak orang. Terutama
Anda yang memegang buku ini, juga rumah sakit tertentu.

那么在最后,这一次也要向许多人致上谢意。尤其是拿着此书的大家,
还有某家医院。

Saya akan senang jika bisa bertemu lagi di volume berikutnya. Terima kasih
banyak semuanya.

那么要是能在下一卷再会的话,我会很高兴的。非常感谢大家

Overlord Volume 12 : The Paladin of the Holy Kingdom | 391

Anda mungkin juga menyukai