PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan yang kami dapatkan dari rumusan diatas adalah:
1. Mengetahui karakteristik dari Sinar-X.
2. Menentukan dhkl (jarak rata-rata antar atom).
3. Menentukan parameter kisi.
4. Menentukan intensitas radiasi.
5. Menentukan grafik hubungan Antara intensitas radiasi dengan sudut pengamatan.
1.4 Metode Penulisan
Pada penulisan makalah ini, kami sebagai penyusun menggunakan metode kupustakaan
dan mencari sumber-sumber yang berhubungan dengan tata surya melalui media internet maupun
Online. Baik itu berupa jurnal-jurnal maupun bahan bacaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sinar-X
Sinar X :adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang
radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek
sehingga dapat menembus benda-benda. Sinar X ditemukan oleh sarjana fisika berkebangsaan
Jerman yaitu W. C. Rontgen tahun 1895.
Sifat-sifat Sinar X :
Mempunyai daya tembus yang tinggi Sinar X dapat menembus bahan dengan daya tembus
yang sangat besar, dan digunakan dalam proses radiografi.
Mempunyai panjang gelombang yang pendek Yaitu : 1/10.000 panjang gelombang yang
kelihatan
Mempunyai efek fotografi. Sinar X dapat menghitamkan emulsi film setelah diproses di
kamar gelap.
Mempunyai sifat berionisasi.Efek primer sinar X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan
menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan zat tersebut.
Mempunyai efek biologi. Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada
jaringan. Efek biologi ini digunakan dalam pengobatan radioterapi.
Proses Terjadinya Sinar X
1. Di dalam tabung roentgen ada katoda dan anoda dan bila katoda (filament) dipanaskan
lebih dari 20.000 derajat C sampai menyala dengan mengantarkan listrik dari
transformator,
2. Karena panas maka electron-electron dari katoda (filament) terlepas,
3. Dengan memberikan tegangan tinggi maka electron-elektron dipercepat gerakannya
menuju anoda (target),
4. Elektron-elektron mendadak dihentikan pada anoda (target) sehingga terbentuk panas
(99%) dan sinar X (1%),
5. Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung melelui jendela yang disebut diafragma,
6. Panas yang ditimbulkan ditiadakan oleh radiator pendingin.
Kita tidak mungkin dapat melihat sebuah atom dengan mikroskop apapun kalau kita
menggunakan cahaya biasa karena besar sebuah benda haruslah paling tidak separuh dari panjang
gelombang cahaya yang dipakai untuk melihatnya. Sinar X yang panjang gelombangnya hanya
10-12 meter memungkinkan kita untuk masuk ke dalam dunia molekuler. Gelombang sinar X
yang mengenai sebuah benda akan terbelokkan dan gelombang yang terbelokkan ini akan saling
berinteraksi. Gelombang-gelombang ini saling menguatkan maupun saling meniadakan satu sama
lain, sehingga bila diproyeksikan ke sebuah layar akan tampaklah titik-titik, (di mana gelombang-
gelombang saling menguatkan) dan selebihnya tidak terlihat apa-apa (di mana gelombang-
gelombang saling meniadakan).
Bila sebuah kristal yang terdiri atas atom-atom yang tersusun rapi ditembak dengan sinar X,
setiap atom yang ada akan membelokkan setiap gelombang sinar X yang mengenainya dan
menghasilkan pola titik-titik yang dapat diartikan sebagai peta letak setiap atom dalam kristal
tersebut. Kemudian dengan rumus transformasi Fourier, titik-titik yang tampaknya tak berarti ini
kembali diubah menjadi kurva meliuk-liuk yang berlapis-lapis, yang disebut peta kepadatan
elektron. Bentuk kurva inilah yang merupakan bentuk molekul yang kita selidiki. Rumus-rumus
yang dipakai dalam kristalografi mungkin sulit dan memusingkan. Namun sebenarnya,
prinsipnya sesederhana permainan bayang-bayang di dinding dengan jari yang sering kita
lakukan pada saat mati lampu.
Dalam beberapa bahan kristalin, partikel penyusunnya tersusun sehingga keteraturannya
kadang nampak dengan mata telanjang. Kristal yang umum kita lihat adalah natrium khlorida,
tembaga sulfat hidrat, dan kuarsa. Lokasi partikel penyusun padatan kristalin (ion, atom atau
molekul) biasanya dinyatakan dengan kisi, dan lokasi setiap partikel disebut titik kisi. Satuan
pengulangan terkecil kisi disebut dengan sel satuan.
Sel satuan paling sederhana adalah kubus. Tiga sumbu kubus dan beberapa sel satuan lain
tegak lurus satu sam lain, namun untuk sel satuan lain sumbu-sumbu itu tidak saling tegak lurus.
Faktor yang mendefinisikan sel satuan adalah jarak antar titik dan sudut antar sumbu. Faktor-
faktor ini disebut dengan tetapan kisi (kadang disebut juga parameter kisi).
Untuk menentukan panjang gelombang sinar X maka dibahas difraksi sinar X oleh kisi
suatu kristal. Perhatikan sketsa kisi antar atom dengan jarak antar tetangga terdekat d dibawah
ini.
2. Pada Voltase 20 kV
2θ I I²
25° 1636 1724
28° 1784 1699
51° 307 305
57° 816 784
90° 308 305
3. Pada Voltase 25 kV
2θ I I²
25° 2798 2798
28° 3029 2998
51° 548 548
57° 1480 1388
90° 484 478
𝒔𝒊𝒏𝟐 𝜽 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝟏𝟒
Puncak 2, 𝑺𝒂𝒑𝒑𝒓𝒐𝒙 = = 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝟏𝟐,𝟓 = 𝟏, 𝟐𝟒𝟗𝟑𝟐𝟗𝟎𝟗 ≈ 𝟏
𝒔𝒊𝒏𝟐 𝜽𝒎𝒊𝒏
𝒔𝒊𝒏𝟐 𝜽 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝟒𝟓
Puncak 5, 𝑺𝒂𝒑𝒑𝒓𝒐𝒙 = = 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝟏𝟐,𝟓 = 𝟏𝟎. 𝟔𝟕𝟑𝟐𝟒𝟓𝟔 ≈ 𝟏𝟏
𝒔𝒊𝒏𝟐 𝜽𝒎𝒊𝒏
𝒂
𝒅= ……… Pers. (2)
√𝒔
dengan n = 1, maka
𝝀𝟐 𝒔
𝒂=√
𝟒 𝐬𝐢𝐧 𝜽
(1,54 𝑥 10−10 )² 1
Puncak 1, 𝑎1 = √ 4 (0,046846106) = 3, 557574 x 10−10 m
(1,54 𝑥 10−10 )² 1
Puncak 2, 𝑎2 = √ 4 (0,058526203) = 3,182845 x 10−10 m
(1,54 𝑥 10−10 )² 4
Puncak 3, 𝑎3 = √ 4 (0,185339804) = 3,57714357 x 10−10 m
(1,54 𝑥 10−10 )² 5
Puncak 4, 𝑎4 = √ 4 (0,227680482) = 3,60838466 x 10−10 m
(1,54 𝑥 10−10 )² 11
Puncak 5, 𝑎5 = √ = 3,6116201 x 10−10 m
4 (0,5)
1 𝑆𝑎𝑝𝑝𝑟𝑜𝑥 1 1
= =
𝑑2 𝑎12 (0,36)2
Puncak 1, d = 3,6 Å
1 𝑆𝑎𝑝𝑝𝑟𝑜𝑥 2 1,245
= =
𝑑2 𝑎22 (0,36)2
Puncak 2, d = 3,23 Å
1 𝑆𝑎𝑝𝑝𝑟𝑜𝑥 3 3,956
= =
𝑑2 𝑎32 (0,36)2
Puncak 3, d = 1,8 Å
1 𝑆𝑎𝑝𝑝𝑟𝑜𝑥 4 4,86
= =
𝑑2 𝑎42 (0,36)2
Puncak 4, d = 1,63 Å
1 𝑆𝑎𝑝𝑝𝑟𝑜𝑥 5 10,67
= =
𝑑2 𝑎52 (0,36)2
Puncak 5, d = 1,1 Å
700
600
500
Intensitas
400
300
200
100
0
25 28 51 57 90
Sudut Pangamat
1200
1000 Inrensitas I
800 intensitas II
600
400
200
0
25 28 51 57 90
Sudut Pangamat
2.5.3. Grafik Pada Voltase 25 kV
3500
3000
2500
Intensitas
2000
Series 1
1500 Series 2
1000
500
0
25 28 51 57 90
Sudut Pangamat
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Sinar X mempunyai daya tembus yang tinggi.
2. Sinar X mempunyai panjang gelombang yang pendek yaitu : 1/10.000.
3. Sinar X mempunyai efek fotografi.
4. Sinar X mempunyai sifat berionisasi.
5. Sinar X mempunyai efek biologi.
6. Nilai parameter kisi yang diperoleh dari percobaan yaitu sebesar:
Puncak 1 = 3, 557574 x 10−10 m
3.2. Saran
Untuk praktikan sebelum melakukan praktikum, supaya lebih memeahami materi tentang
sinar-x supaya lebih mudah melaksanakan praktikum dan pembuatan laporan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA