Anda di halaman 1dari 5

PAPER BEDSIDE TEACHING

WENDA SHINTA KAWUWUNG

NIM 16061013

KELAS B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

2019
RANGKUMAN PENERAPAN BEDSIDE TEACHING DALAM DAN LUAR NEGERI

Penerapan bedside teaching menurut jurnal :

“GAMBARAN PELAKSANAAN BEDSIDE TEACHING PADA


PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN PRODI KEBIDANAN
JENJANG DIPLOMA III STIKES 'AISYIYAH YOGYAKARTA
Rosmita Nuzuliana, Kharisah Diniyah, Esitra Herfanda” Tahun 2015

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BEDSIDE TEACHING DALAM


PEMBELAJARAN KLINIK, tahun 2015

BEDSIDE TEACHING SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN KLINIK


Indah Puspasari Kiay Demak 2015

GAMBARAN PELAKSANAAN BEDSIDE TEACHING PADA PRAKTIK KLINIK

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KLINIK MODEL BEDSIDE TEACHING

Para pakar pendidikan klinik memberikan sebuah panduan dalam pengajaran dan
pembelajaran dalam pendidikan klinik yang dikenal “BEDSIDE”. BEDSIDE merupakan
singkatan dari Briefing, Expectation, Demonstrations, Spesific Feedback, Inclution
microskill, Debriefing and Education. BEDSIDE ini dikembangkan dari teori experience and
explanation cycles yang dikemukakankan oleh Cox, 1993. Briefing meliputi kegiatan
menyiapkan mahasiswa Koas tentang syarat pengetahuan yang harus dimiliki sebelum BST dan
juga mempersiapkan pasien untuk BST. Expectation adalah menentukan tujuan belajar yang
ingin dicapai oleh mahasiswa. Demonstrations tergantung tujuan yang ingin dicapai yaitu bila
dosen ingin mengamati dan memberi feedback atas kegiatan mahasiswa maka dosen harus
meminimalkan interupsi dan bila tujuannya sebagai model maka mahasiswa diberi kesempatan
mengamati dosen dalam memeriksa pasien. Spesific Feedback diawali dengan positif aspek
sehingga akan memotivasi mahasiswa untuk belajar. Inclution microskill merupakan kemampuan
yang harus dimiliki oleh dosen klinik sehingga BST menjadi efektif dan efisien. Debriefing
meliputi menanyakan masukan dari mahasiswa dan pasien. Education meliputi memberitahu
sumber belajar yang digunakan mahasiswa belajar lebih lanjut dan dalam.

Anindita et al. (2014) dalam penelitiannya menjelaskan BST meningkatkan motivasi


belajar sebanyak 90%, Yusiana & Damayanti (2015) BST bisa meningkatkan keterampilan
mahasiswa. Hal ini dikarenakan persepsi peserta didik terhadap bedsid teaching sebagai metode
pembelajaran klinik adalah tepat. Bedside teaching merupakan pembelajaran yang membawa
peserta didik berhadapan langsung dengan pasien, sehingga peserta didik dapat mempraktikkan
langsung aspek klinis juga komunikasi serta etika. Kenyamanan pasien diperoleh dari adanya
peningkatan komunikasi yang baik antara dokter dengan pasien. Adanya BST member
kesempatan pasien untuk berkonsultasi lebih dalam tentang penyakitnya dan pasien bisa
diikutsertakan dalam proses tanya jawab. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kianmehr tahun 2010 (dalam Anindita et al, 2014) bahwa 70% pasien setuju dengan adanya
bedside teaching yang berefek dalam peningkatan komunikasi dokter dan pasien.

Penerapan metode BST penting bagi kurikulum pendidikan kesehatan. Dengan penerapan
metode pembelajaran klinis yang baik yaitu dengan BST akan meningkatkan keterampilan
mahasiswa dan menghasilkan lulusan mahasiswa yang lebih kompeten bersaing dalam dunia
kerja. Perlunya adanya persiapan yang matang didalam memulai menerapkan metode
pembelajaran klinik BST.Dimulai dari adanya pemahaman pembimbing serta kesedianya
didalam membingbing mahasiswa menggunakan metode BST, mengingat kendala kegagalan
dilakukanya BST adalah tidak adanya waktu yang cukup bagi pembimbing klinik.Adanya respon
yang positif dari mahasiswa dalam penerapan metode BST merupakan salah satu petunjuk bahwa
BST cocok diterapkan.
Metode Bedside Teaching
1. Pengertian
Menurut Nursalam (2002), Bebside Teaching adalah merupakan metode mengajar pada
mahasiswa / peserta didik, dilakukan disamping tempat tidur klien meliputi mempelajari kondisi
klien dan asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh klien
2. Manfaat
Dalam penerapan metode pembelajaran klinik ini, manfaat yang dapat diamabil adalah
agar pembimbing klinik dapat mengajarkan dan mendidik mahasiswa / peserta didik untuk
menguasai keterampilan prosedur, menumbuhkan sikap profesional, mempelajari perkembangan
biologis / fisik, melakukan komunikasi melalui pengamatan langsung
3. Prinsip
Dengan pembelajaran klinik metode Beside Teaching hal prinsip yang perlu diperhatikan
adalah ;
1. Sikap fisik maupun psikologis dari pembimbing klinik peserta didik dan klien.
2. Jumlah peserta didik dibatasi (ideal 5 - 6 orang).
3. Diskusi pada awal dan paska demonstrasi didepan dilakukan seminimal mungkin.
4. Lanjutkan dengan demonstrasi.
5. Kaji pemahaman mahasiswa / peserta didik sesegera mungkin terhadap apa yang
didapatnya saat itu.
6. Kegiatan didemonstrasikan adalah sesuatu yang belum pernah diperoleh mahasiswa /
peserta didik sebelumnya, atau apabila mahasiswa / peserta didik menghadapi kesulitan
menerapkan.
4. Persiapan
Memberikan kasus yang sesuai yang dapat memberi kesempatan kepada mahasiswa / peserta
didik untuk menerapkan keterampilan teknik prosedural dan interprosedural :
1. Koordinasi dengan staf di klinik agar tidak mengganggu jalannya rutinitas perawatan
klien.
2. Melengkapi peralatan / fasilitas yang akan digunakan.
KESIMPULAN :
Bedside teaching merupakan metode pembelajan klinis yang dilakukan disamping tidur
pasien.Beberapa keunggulan yang dapat kita dapatkan dengan menggunakan metode
pembelajaran Bedside teaching.Mahasiswa semakin nyaman dengan metode BST, mereka bisa
mengaplikasikan ilmu atau teori yang sudah didapatkan. Pembimbing atau tutor hanya sebagai
fasilitator, mahasiswa dtuntut untuk lebih aktif dan adanya hubungan timbal balik yang bagus
antara mahsiswa dan pembimbing. Penerapan metode pembelajaran yang baik oleh pembimbing
atau tutor sangat mempengarui keberhasilan didalam metode pemebelajaran BST.
Penerapan metode bedside teaching mempunyai efektivitas yang tinggi terhadap peningkatan
keterampilan mahasiswa.Perlu adanya dukungan dari semua dalam mencapai metode bedside
teaching yang bagus. Selain meningkatkan keterampilan tapi metode ini mendorong mahasiswa
lebih aktiv dan bisa belajar tentang soft skiil terhadap pasien.

Anda mungkin juga menyukai