Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS


( UPTD )
PUSKESMAS SUKAMARA
Jln. P. Sukarma NO. 35 Kode Pos 74172
Telp. ( 0532 ) 26018 Email : pkmsukma@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMANTAUAN GARAM YODIUM
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAMARA
TAHUN 2017
NOMOR : 5.2.1.4/016/KAK/PKM-SUKAMARA

A. PENDAHULUAN
Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan


2. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
5. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
Antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
6. Keputusan Presiden Nomor 69 tahun 1994 tentang Pengadaan Garam Beryodium
7. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 tahun 2010 tentang Pedoman
Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium di Daerah

B. LATAR BELAKANG

Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium


merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan mental.
Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung
atau tidak langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya
manusia yang mencakup 3 aspek, yaitu aspek perkembangan kecerdasan, aspek
perkembangan sosial dan aspek perkembangan ekonomi.
Hasil Riskesdas tahun 2013, secara keseluruhan (perkotaan dan pedesaan rumah tangga
yang mengonsumsi garam mengandung cukup yodium mencapai 77,1%, yang
mengonsumsi garam kurang mengandung yodium sebesar 14,8% dan yang tidak
mengandung yodium sebesar 8,1%. Berkaitan dengan itu Direktur Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat, mengeluarkan Surat Edaran Nomor : JM.03.03/BV/2195/09
tertanggal 3 Juli 2009, mengenai Percepatan Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang
Yodium yang antara lain menginstruksikan kepada seluruh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota agar meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam peningkatan
garam beryodium dan menghentikan suplementasi kapsul minyak yodium pada sasaran
(WUS, ibu hamil, ibu menyusui dan anak SD/MI). Hal ini diperkuat dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 63 tahun 2010 tentang Pedoman Penanggulangan
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium di Daerah.
Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019 telah menetapkan 4 sasaran pembangunan kesehatan yaitu
meningkatkan umur harapan hidup dari 70,7 ( Proyeksi BPS, 2008) menjadi 72,
menurunkan angka kematian bayi dari 34 ( SDKI, 2007) menjadi 24 per 1000 kelahiran
hidup, menurunkan angka kematian ibu dari 346 ( SDKI, 2012) menjadi 306 per 100 ribu
kelahiran hidup dan menurunkan gizi kurang (termasuk gizi buruk ) dari 19,6%
(Riskesdas, 2013 ) menjadi kurang dari 17% dan menurunkan balita pendek dari 37%
( Riskesdas, 2013) menjadi kurang dari 28%.
Untuk mencapai sasaran RPJMN 2015 – 2019 Bidang Kesehatan,
Kementerian Kesehatan telah menetapkan RENSTRA Kementerian Kesehatan 2015-
2019, yang memuat indikator keluaran yang harus dicapai. Salah satu dari 8 indikator
keluaran di bidang Perbaikan Gizi yang harus dicapai pada tahun 2019 yaitu 90 % rumah
tangga mengonsumsi garam beryodium dengan kadungan yodium cukup. Oleh karena itu
program penanggulangan GAKY difokuskan pada peningkatkan konsumsi garam
beryodium.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk tersedianya informasi secara terus
menerus setiap tahun tentang konsumsi garam beryodium rumah tangga di Kecamatan
Sukamara.
2. Tujuan Kegiatan

a. Mendapatkan data rumah tangga yang mengonsumsi garam dengan kandungan


yodium cukup (>=30 ppm), kurang ( < 30 ppm) dan tidak mengandung yodium.
b. Diperolehnya informasi tentang :
 Jenis garam yang digunakan di rumah tangga.
 Merk garam yang digunakan di rumah tangga
D. SASARAN KEGIATAN
Rumah Tangga dengan jumlah sampel 25 KK.
E. TATA NILAI
Jur : Jujur
Nal : Profesional
Ber : Bertanggung Jawab
Ke : Kerjasama
Las : Ikhlas
F. PENANGGUNG JAWAB
Pengelola Gizi
G. PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksana Pustu dan Poskesdes
H. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pengambilan sampel garam di rumah tangga, pencatatan merk, dan menetukan jenis
garam
I. INDIKATOR KEBERHASILAN
90 % Rumah tangga menggunakan garam beryodium
J. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor
1. Lintas program : Program Kesling, KIA/KB, P2P, Promkes dan semua unit UKP yang
mana berperan untuk mendukung dan melakukan bersama-sama kegiatan promotif
dan preventif baik didalam maupun luar gedung.
2. Lintas Sektor
a. CamatSukamara
1. Sebagai pemegang Wilayah kerja di Kecamatan yang mendukung kegiatan
program Gizi khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sukamara( Kel.
Mendawai, Kel. Padang, DesaPudu, DesaNataiSedawak, Desa Karta Mulya,
DesaSukaraja, DesaPetarikan, danDesaPangkalanMuntai).
2. Memobilisasi masyarakat dalam meningkatkan peran serta dan partisipasi
dalam kegiatann Promosi Kesehatan.
3. Mendukung dan membantu kegiatan dan pemberdayaan masyarakat.
4. Mendukung dan mensukseskan kegiatan UKBM.

5. Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan


kesehatan.
b. Lurah/Kepala Desa
1. Sebagai penanggungjawab dalam segala kegiatan/permasalahan yang ada di
Kelurahan/Desa.
2. Sebagai penggerak dan wahana advokasi ke Camat.
3. Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan promosi dan
pencegahan.
4. Mendukung dan mensukseskan kegiatan UKBM.
5. Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan.
6. Membuat surat keputusan tentang penetapan posyandu dan kader posyandu.
c. Disdikbud
1. Mendukung dalam keberhasilan kegiatan promotif dan preventif di sekolah.
2. Memobilisasi sekolah dalam meningkatkan peran serta dan partisipasi
kegiatan UKS.
d. Sekolah
1. Sebagai pengelola dan pelaksana UKBM di Sekolah yang berbentuk UKS.
2. Membantu dan mensukseskan kegiatan Promosi Kesehatan di Sekolah.
e. Tim PKK
1. Sebagai Pembina Posyandu
2. Melakukan kegiatan promosi dalam bentuk penyuluhan ke ibu-ibu bayi dan
balita.
f. Kader
1. Pelaksana dalam kegiatan Posyandu Balita
2. Sebagai penggerak peran serta masyarakat.
3. Membantu kegiatan puskesmas di masyarakat
4. Sebagai penyuluh kesehatan di masyarakat
5. Membantu petugas puskesmas dalam melaksanakan kegiatan
6. Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan.

K. PENUTUP
Dalam setiap pelaksanaan UKM Puskesmas mengaju pada TaTa Nilai yang telah
ditetapkan di Puskesmas Sukamara. Tata Nilai tersebut JURNAL BERKELAS.
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat untuk diketahui.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Sukamara PJ UKM

DARMADI, SH dr. ABDUL LATIF


NIP. 197221202 199303 1 011 NIP. 19700502 200212 1 006

Anda mungkin juga menyukai