Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL T.A.

K STIMULASI SENSORI

SESI 2: MENGGAMBAR

Disusun oleh :

1. Ida Septiani Utami 1701018


2. Indah Tri Subekti 1701020
3. Lintang Febriastuti 1701026
4. Nona Nonace 1701034
5. Rica Hauliya 1701041

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KEPERAWATAN

STIKES BETHESDA YAKKUM

YOGYAKARTA

2019
HALAMAN JUDUL
PROPOSAL T.A.K STIMULASI SENSORI

SESI 2: MENGGAMBAR

Disusun oleh :

1. Ida Septiani Utami 1701018


2. Indah Tri Subekti 1701020
3. Lintang Febriastuti 1701026
4. Nona Nonace 1701034
5. Rica Hauliya 1701041

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KEPERAWATAN

STIKES BETHESDA YAKKUM

YOGYAKARTA

2019

i
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL T.A.K STIMULASI SENSORI

SESI 2: MENGGAMBAR

Disusun oleh :

1. Ida Septiani Utami 1701018


2. Indah Tri Subekti 1701020
3. Lintang Febriastuti 1701026
4. Nona Nonace 1701034
5. Rica Hauliya 1701041

Proposal Terapi Aktivitas ini disetujui

pada tanggal 11 Juli 2019:

Dosen Pembimbing Klinik

(Saktiyono, S.Kep., Ns.)

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul “Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori”
Pada kesempatan ini, saya sebagai penulis tidak lupa untuk memberikan ucapan
terima kasih atas dukungan moral dan materi kepada :
1. Vivi Retno Intening,S.Kep.,Ns.,MAN., selaku ketua STIKES
Bethesda YAKKUM Yogyakarta.
2. Enik Listyaningsih, SKM.,MPH Selaku Ketua Program Studi Diploma
III Keperawatan STIKES Bethesda YAKKUM Yogyakarta.
3. Ibu Ruthy Ngapiyem,S.Kp.,M.Kes. selaku dosen yang membimbing
akademik kami.
4. Bapak Saktiyono, S.Kep.,Ns. Selaku pembimbing klinik kami di
ruang Geranium RSJD Dr. Rm. Soedjarwadi Jawa Tengah
Penulis menyadari bahwa laporan ini belumlah sempurna dan masih banyak
kesalahan dalam penulisan. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang
bersifat konstruktif dari bapak/ibu sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan
proposal ini.

Yogyakarta, 11 Juli 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Tujuan TAK secara umum ....................................................................... 2
C. Manfaat TAK secara umum ..................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 3
A. Konsep Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) secara Umum....................... 3
1. Definisi TAK ........................................................................................ 3
2. Tujuan TAK .......................................................................................... 3
3. Aktivitas dan Indikasi TAK .................................................................. 3
B. Konsep Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) secara Khusus (Stimulasi
Sensori sesi 2: menggambar) .............................................................................. 4
1. Definisi TAK Stimulasi Sensori .................................................................. 4
2. Tujuan TAK Stimulus Sensori.............................................................. 4
3. Aktifitas dan Indikasi TAK................................................................... 4
4. Setting Tempat ...................................................................................... 5
5. Alat........................................................................................................ 5
6. Metode .................................................................................................. 5
7. Sasaran dan kriteria pasien ................................................................... 6
8. Langkah Kegiatan ................................................................................. 6
9. Evaluasi dan dokumentasi .................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan Jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk
meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang berkontribusi pada fungsi
yang terintegrasi baik individu, keluarga, kelompok, organisasi atau
komunitas. Perawatan ini termasuk intervensi yang berhubungan dengan
pencegahan primer, sekunder dan tersier. Intervensi keperawatan yang spesifik
dalam pencegahan primer termasuk penyuluhan kesehatan, pengubahan
lingkungan dan dukungan sistem social. Secara khusus dalam usaha
peningkatan pelayanan kesehatan jiwa bagi klien yang kondisi fisik dan
fisiologi yang lemah perlu melibatkan keluarga klien untuk berpartisipasi aktif
dalam pelayanan terapi. Gangguan jiwa yaitu suatu sindrom atau pola perilaku
yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distress atau penderita
dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia.
(Keliat, 2009).
Fenomena gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang
signifikan setiap tahun diberbagai belahan dunia jumlah penderita gangguan
jiwa bertambah. Berdasarkan data dari WHO dalam Yoseph 2013 ada sekitar
450 juta orang di dunia mengalami gangguan jiwa. WHO menyatakan,
setidaknya ada satu dari empat orang di dunia mengalami masalah mental dan
masalah gangguan kesehatan jiwa yang ada di seluruh dunia sudah menjadi
masalah yang sangat serius. Berdasarkan hasil penelitian dari Rudi Maslim
dalam Mubarta 2011 prevalensi masalah kesehatan jiwa di Indonesia sebesar
6,55 persen. Angka tersebut tergolong sedang dibandingkan dengan Negara
lain.
Penyebab terbesar gangguan jiwa adalah tingginya angka pengangguran dan
meningkatnya tuntutan ekonomi, selain itu faktor adalah adanya pengobatan
yang tidak teratur, fasilitas pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau oleh
masyarakat, stressor social dan kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga
tentang pentingnya kontrol ulang dan minum obat secara teratur.

1
2

Penatalaksanaan keperawatan dengan klien gangguan jiwa yaitu pemberian


terapi modalitas yang salah satunya adalah terapi aktivitas kelompok (TAK).
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan pearawat pada sekelompok klien mempunyai masalah keperawatan
yang sama. Dan meningkatkan hubungan interpersonal, membuat perubahan,
atau ketiganya. TAK stimulus adalah TAK dengan focus memberikan
stimulus kepada pasien agar mampu memberikan respon yang adekuat. TAK
stimulus sesnsori diindikasikan untuk pasien isolasi sosial, harga diri rendah,
dan kurang komunikasi verbal. TAK mengupayakan stimulasi semua panca
indra (sensori) agar memberi respon yang adekuat dan memberikan stimulus
tertentu kepada klien sehingga terjadi perubahan perilaku. (Keliat, 2009)

B. Tujuan TAK secara umum


1 Tujuan umum TAK stimulasi sensori adalah klien dapat merespon
terhadap stimulus panca indra yang diberikan.
2 Tujuan khusus
a. Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar.
b. Klien dapat memberi makna gambar.
c. Klien mampu menceritakan perasaannya setelah menggambar.

C. Manfaat TAK secara umum


1 Dapat memaksimalkan kemampuan untuk mengendalikan jiwanya
sehingga dapat sembuh dari gangguan jiwa.
2 Dapat memperdalam pengetahuan tentang TAK keperawatan jiwa yang
telah dilakukan.
3 Dapat memaksimalkan respon TAK stimulus sensori.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) secara Umum


1. Definisi TAK
Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu upaya untuk memfasilitasi
psikoterapis terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk
memantau dan meningkatkan hubungan antar anggota (Depkes RI, 1997).
Terapi aktivitas kelompok adalah aktivitas membantu anggotanya untuk
identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang
maladaptive (Stuart & Sundeen, 1998). Terapi aktivitas kelompok
merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktivitas digunakan sebagi terapi, dan kelompok digunakan sebagai target
asuhan.
2. Tujuan TAK
Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya berhubungan dengan
orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptif.
Kekuatan kelompok ada pada kontribusi dari setiap anggota dan pemimpin
dalam mencapai tujuannya. Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagi
pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara
menyelesaikan masalah. Kelompok merupakan laboratorium tempat
mencoba dan menemukan hubungan interpersonal yang baik, serta
megembangkan perilaku yang adaptif. Anggota kelompok merasa dimiliki,
diakui, dan dihargai eksistensinya oleh anggota kelompok yang lain.
3. Aktivitas dan Indikasi TAK
a. Semua klien terutama klien rehabilitasi perlu memperoleh TAK
kecuali mereka yang : psikopat dan sosiopat, selalu diam dan autistik,
delusi tak terkontrol, mudah bosan.
b. Ada berbagai persyaratan bagi klien untuk bisa mengikuti TAK antara
lain : sudah ada observasi dan diagnosis yang jelas sudah tidak terlalu
gelisah dan inkoheren dan wahamnya tidak terlalu berat, sehingga bisa

3
4

c. kooperatif dan tidak mengganggu TAK. Untuk pelaksanaan TAK di


rumah sakit jiwa di upayakan pertimbangan tertentu seperti : tidak
terlalu ketat dalam tehnik terapi, diagnosa klien dapat bersifat
heterogen, tingkat kemampuan berfikir dan pemahaman relatif setara,
sebisa mungkin pengelompokkan berdasarkan problem yang sama.
B. Konsep Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) secara Khusus (Stimulasi Sensori
sesi 2: menggambar)
1. Definisi TAK Stimulasi Sensori
TAK stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua panca indera
(sensori) agar memberi respon yang adekuat. TAK ini menggunakan
aktivitas sebagai stimulus pada sensoris klien. Tahap berikutnya adalah
mengobservasi reaksi sensoris klien terhadap stimulus yang
disediakan, berupa ekspresi perasaan secara non verbal (ekspresi
wajah, gerakan tubuh). Biasanya klien yang tidak mau
mengungkapkan komunikasi verbal akan terstimulasi emosi dan
perasaannya, serta menampilkan respons. Aktivitas yang digunakan
sebagai stimulus adalah: mendengar musik, menggambar, melukis,
meyanyi, menari. Jika hobi klien diketahui sebelumnya, dapat dipakai
sebagai stimulus, misalnya menggambar benda kesukaan klien, dapat
digunakan sebagai stimulus.
2. Tujuan TAK Stimulus Sensori
a. Tujuan umum :
- TAK stimulasi sensori adalah klien dapat berespons terhadap
stimulus panca indera yang diberikan.
b. Tujuan khusus :
- Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar.
- Klien dapat memberi makna gambar .
- Klien mampu menceritakan perasaannya setelah menggambar.
3. Aktifitas dan Indikasi TAK
Aktivitas stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap penglihatan,
pendengaran, dan lain-lain. Klien yang di indikasi memerlukan TAK
5

stimulasi sensoris adalah klien yang mengalami isolasi sosial dan


harga diri rendah disertai dengan kurang komunikasi verbal.
Topik : Stimulasi sensori sesi 2 : Menggambar
Waktu pelaksanaan: Jumat, 12 Juli 2019, pukul 10.00-10.30 WIB
Pengorganisasian dan tugas pelaksanaan:
4. Setting Tempat

Keterangan:

Leader

Co-leader

Pasien

Fasilitator

Observer

5. Alat
a. Kertas HVS
b. Pencil 2B
6. Metode
a. Diskusi
b. Dinamika Kelompok
6

7. Sasaran dan kriteria pasien

No Nama Pasien Diagnosa Keperawatan

1. Bp. S Halusinasi penglihatan

2. Bp. H Halusinasi penglihatan dan pendengaran

3. Bp.W Halusinasi penglihatan

4. Bp. S Halusinasi pendengaran

5. Bp. S Halusinasi Pendengaran

8. Langkah Kegiatan

Tahap Kegiatan Waktu

1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak dengan klien 5 menit


yang telah mengikuti sesi 1.
b. Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan
2. Orientasi a. salam terapeutik 5 menit
b. Evaluasi/ validasi
c. Kontrak:
1) Menjelaskan tujuan kegiatan,
yaitu menggambar dan
menceritakannya kepada orang
lain.
2) Waktu : Jumat, 12 Juli 2019,
pukul 10.00- 10.30 WIB
3) Tempat : Ruang Geranium
4) Aturan main dalam TAK
Stimulasi Sensori:
a) Jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada
7

terapis.
b) Lama kegiatan 30 menit
c) Setiap klien mengikuti
kegiatan dari awal sampai
selesai.
3. Tahap a. Terapis menjelaskan kegiatan yang 15 menit
Kerja akan dilaksanakan yaitu
menggambar dan menceritakan hasil
gambar kepada klien lain.
b. Terapis membagikan kertas dan
pencil untuk tiap klien.
c. Terapis meminta klien menggambar
apa saja sesuai dengan yang
diinginkan saat ini.
d. Sementara klien mulai menggambar,
terapis berkeliling, dan memberi
penguatan kepada klien untuk terus
menggambar. Jangan mencela klien.
e. Setelah semua klien selesai
menggambar, terapis meminta klien
untuk memperlihatkan dan
menceritakan gambar yang telah
dibuatnya kepada lain. yang harus
diceritakan adalah gambar apa,
makna gambar.
f. Setiap kali klien selesai
menceritakan gambarnya terapis
mengajak bertepuk tangan.
g. Membimbing klien memasukkan
kegiatan TAK dalam jadwal kegiatan
harian.
8

h. Terminasi a. Evaluasi 5 menit


1) Terapis menanyakan perasaan
klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
b. Pesan tindak lanjut
Terapis mengajurkan klien untuk
mengekspresikan perasaan melalui
gambar.

c. Kontrak yang akan dating


1) Menyepakati TAK yang akan
datang, yaitu menonton tv.
2) Menyepakati waktu dan tempat

9. Evaluasi dan dokumentasi


a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK Stimulasi Sensori menggambar, kemampuan
klien yang diharapkan adalah mampu mengikuti kegiatan,
menggambar, menyebutkan apa yang di gambar dan menceritakan
makna gambar.
9

Sesi 2 : TAK Stimulasi Sensori


1) Kemampuan Sensori Menggambar

No Aspek yang dinilai Nama Pasien

1. Mengikuti kegiatan dari


awal sampai akhir
2. Menggambar sampai
selesai
3. Menyebutkan apa yang
digambaar
4. Menceritakan makna
gambar
Petunjuk:
 Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
klien.
 Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien
mengikuti, menggambar, menyebutkan gambar dan
menceritakan makna gambar.. Beri tanda () jika klien mampu
dan tanda (-) jika klien tidak mampu.
2) Leader
Tidak
No Kegiatan Dilakukan
Dilakukan

1 Memimpin jalannya TAK

2 Menyusun rencana aktifitas


kelompok
3 Memberikan penjelasan tentang
peraturan
4 Mengatasi masalah dalam
TAK
5 Menyampaikan tujuan, kontrak
waktu dan peraturan
10

3) Co-Leader
Tidak
No Kegiatan Dilakukan
dilakukan

1. Membantu leader dalam


melakukan pelaksanaan TAK
sesuai dengan tugas leader

4) Fasilitator (terdapat 3 fasilitator)


Tidak
No Kegiatan Dilakukan
Dilakukan

1 Mengutuhkan kehadiran klien


dalam kelompok TAK
2 Memfasilitasi dan membantu
dalam proses TAK
3 Menyediakan alat yang
dibutuhkan dalam proses TAK

5) Observer
Tidak
No Kegiatan Dilakukan
Dilakukan

1 Mengamati dan mencatat


Proses TAK
2 Mengidentifikasi isu penting
dalam TAK
3 Mengidentifikasi strategi kritis
yang digunakan leader
4 Memprediksi respon anggota
kelompok pada sesi
berikutnya
11

5 Menyampaikan hasi observasi


selama proses TAK
Beri tanda () untuk menilai kegiatan terapi.

b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: Klien mengikuti
sesi 2, TAK stimulasi sensori menggambar. Klien mengikuti
kegiatan sampai akhir dan klien mampu menggambar,
menyebutkan nama gambar, dan menceritakan makna gambar.
Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan melaui gambar
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna, dkk.2014.Keperawatan Jiwa-terapi aktifitas kelompok edisi


2.Jakarta:EGC
Purwaningsih, Wahyu & Ina Karlina.2009. Asuhan Keperawatan Jiwa
Dilengkapi Terapi modalitas dan standard operating procedure
(SOP).Jakarta:EGC

12

Anda mungkin juga menyukai