K STIMULASI SENSORI
SESI 2: MENGGAMBAR
Disusun oleh :
YOGYAKARTA
2019
HALAMAN JUDUL
PROPOSAL T.A.K STIMULASI SENSORI
SESI 2: MENGGAMBAR
Disusun oleh :
YOGYAKARTA
2019
i
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL T.A.K STIMULASI SENSORI
SESI 2: MENGGAMBAR
Disusun oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul “Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori”
Pada kesempatan ini, saya sebagai penulis tidak lupa untuk memberikan ucapan
terima kasih atas dukungan moral dan materi kepada :
1. Vivi Retno Intening,S.Kep.,Ns.,MAN., selaku ketua STIKES
Bethesda YAKKUM Yogyakarta.
2. Enik Listyaningsih, SKM.,MPH Selaku Ketua Program Studi Diploma
III Keperawatan STIKES Bethesda YAKKUM Yogyakarta.
3. Ibu Ruthy Ngapiyem,S.Kp.,M.Kes. selaku dosen yang membimbing
akademik kami.
4. Bapak Saktiyono, S.Kep.,Ns. Selaku pembimbing klinik kami di
ruang Geranium RSJD Dr. Rm. Soedjarwadi Jawa Tengah
Penulis menyadari bahwa laporan ini belumlah sempurna dan masih banyak
kesalahan dalam penulisan. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang
bersifat konstruktif dari bapak/ibu sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan
proposal ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Tujuan TAK secara umum ....................................................................... 2
C. Manfaat TAK secara umum ..................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 3
A. Konsep Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) secara Umum....................... 3
1. Definisi TAK ........................................................................................ 3
2. Tujuan TAK .......................................................................................... 3
3. Aktivitas dan Indikasi TAK .................................................................. 3
B. Konsep Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) secara Khusus (Stimulasi
Sensori sesi 2: menggambar) .............................................................................. 4
1. Definisi TAK Stimulasi Sensori .................................................................. 4
2. Tujuan TAK Stimulus Sensori.............................................................. 4
3. Aktifitas dan Indikasi TAK................................................................... 4
4. Setting Tempat ...................................................................................... 5
5. Alat........................................................................................................ 5
6. Metode .................................................................................................. 5
7. Sasaran dan kriteria pasien ................................................................... 6
8. Langkah Kegiatan ................................................................................. 6
9. Evaluasi dan dokumentasi .................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan Jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk
meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang berkontribusi pada fungsi
yang terintegrasi baik individu, keluarga, kelompok, organisasi atau
komunitas. Perawatan ini termasuk intervensi yang berhubungan dengan
pencegahan primer, sekunder dan tersier. Intervensi keperawatan yang spesifik
dalam pencegahan primer termasuk penyuluhan kesehatan, pengubahan
lingkungan dan dukungan sistem social. Secara khusus dalam usaha
peningkatan pelayanan kesehatan jiwa bagi klien yang kondisi fisik dan
fisiologi yang lemah perlu melibatkan keluarga klien untuk berpartisipasi aktif
dalam pelayanan terapi. Gangguan jiwa yaitu suatu sindrom atau pola perilaku
yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distress atau penderita
dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia.
(Keliat, 2009).
Fenomena gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang
signifikan setiap tahun diberbagai belahan dunia jumlah penderita gangguan
jiwa bertambah. Berdasarkan data dari WHO dalam Yoseph 2013 ada sekitar
450 juta orang di dunia mengalami gangguan jiwa. WHO menyatakan,
setidaknya ada satu dari empat orang di dunia mengalami masalah mental dan
masalah gangguan kesehatan jiwa yang ada di seluruh dunia sudah menjadi
masalah yang sangat serius. Berdasarkan hasil penelitian dari Rudi Maslim
dalam Mubarta 2011 prevalensi masalah kesehatan jiwa di Indonesia sebesar
6,55 persen. Angka tersebut tergolong sedang dibandingkan dengan Negara
lain.
Penyebab terbesar gangguan jiwa adalah tingginya angka pengangguran dan
meningkatnya tuntutan ekonomi, selain itu faktor adalah adanya pengobatan
yang tidak teratur, fasilitas pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau oleh
masyarakat, stressor social dan kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga
tentang pentingnya kontrol ulang dan minum obat secara teratur.
1
2
LANDASAN TEORI
3
4
Keterangan:
Leader
Co-leader
Pasien
Fasilitator
Observer
5. Alat
a. Kertas HVS
b. Pencil 2B
6. Metode
a. Diskusi
b. Dinamika Kelompok
6
8. Langkah Kegiatan
terapis.
b) Lama kegiatan 30 menit
c) Setiap klien mengikuti
kegiatan dari awal sampai
selesai.
3. Tahap a. Terapis menjelaskan kegiatan yang 15 menit
Kerja akan dilaksanakan yaitu
menggambar dan menceritakan hasil
gambar kepada klien lain.
b. Terapis membagikan kertas dan
pencil untuk tiap klien.
c. Terapis meminta klien menggambar
apa saja sesuai dengan yang
diinginkan saat ini.
d. Sementara klien mulai menggambar,
terapis berkeliling, dan memberi
penguatan kepada klien untuk terus
menggambar. Jangan mencela klien.
e. Setelah semua klien selesai
menggambar, terapis meminta klien
untuk memperlihatkan dan
menceritakan gambar yang telah
dibuatnya kepada lain. yang harus
diceritakan adalah gambar apa,
makna gambar.
f. Setiap kali klien selesai
menceritakan gambarnya terapis
mengajak bertepuk tangan.
g. Membimbing klien memasukkan
kegiatan TAK dalam jadwal kegiatan
harian.
8
3) Co-Leader
Tidak
No Kegiatan Dilakukan
dilakukan
5) Observer
Tidak
No Kegiatan Dilakukan
Dilakukan
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: Klien mengikuti
sesi 2, TAK stimulasi sensori menggambar. Klien mengikuti
kegiatan sampai akhir dan klien mampu menggambar,
menyebutkan nama gambar, dan menceritakan makna gambar.
Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan melaui gambar
DAFTAR PUSTAKA
12