Anda di halaman 1dari 12

KARBOHIDRAT

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM


BIOKIMIA

Disusun Oleh :
ANUGRAH PRATAMA PUTRA
18/19998/THP–STPK B

SARJANA TEKNOLOGI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT


DAN TURUNANNYA
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbohidrat disebut juga sebagai hidrat arang, didasarkan pada
penelitian-penelitian awal yang menunjukkan bahwa pada pemanasan
senyawa tersebut akan membebaskan air dan menyisakan karbon (arang).
Berdasarkan hal tersebut karbohidrat dianggap sebagai senyawa organic
yang mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. Karbohidrat merupakan senyawa
aldehid atau keton beserta turunannya yang mengikat banyak gugus
hidroksil, dengan kata lain karbohidrat merupakan senyawa polihidroksil
dari keton atau aldehid. Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar
senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen,
dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari
satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang
merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi
rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga
yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat
juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk
serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin. Karbohidrat menyediakan
kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat
seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat
yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi
seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan
mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain
sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat
protein dan lemak.
Dalam alam, karbohidrat terdapat sebagai monosakarida (gula
individual/sederhana), oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida
merupakan bentuk karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk
yang lebih sederhana, dan bentuk monoskaarida dapat dibagi lagi menjadi
triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa, ataupun oktosa . Oligosakarida
umumnya didefinisikan sebagai suatu molekul yang mengandung dua
hingga sepuluh unit monosakarida, beberapa diantaranya mempunyai berat
molekul beberapa juta
Glukosa merupakan bahan bakar utama untuk jaringan mamalia
(kecuali hewan pemamah biak) dan bahan bakar universal bagi janin. Unsur
ini diubah menjadi jenis–jenis karbohidrat lain yang mempunyai fungsi
sangat spesifik, misalnya glikogen untuk simpanan energi, ribosa di dalam
asam nukleat, galaktosa di dalam laktosa susu, dalam senyawa–senyawa
lipid kompleks tertentu, dan dalam bentuk gabungan dengan protein, yaitu
didalam glikoprotein serta proteoglikan.
B. Tujuan
Tujuan dari Praktikum Biokimia acara Karbohidrat adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui adanya polisakarida.
2. Untuk mengetahui gugus reduksi bebas pada senyawa sakarida (mono
atau oligosakarida).
C. Manfaat
Manfaat dari Praktikum Biokimia acara Karbohidrat adalah sebagai
berikut:
1. Agar praktikan dapat mengetahui gugus reduksi bebas pada senyawa
sakarida.
2. Agar praktikan juga dapat menentukan polisakaria.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia
yang befungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat
sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai
struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan
dari sudut kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri atas unsur Carbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O) (Nurhamida, 2014).
B. Polisakarida
Polisakarida. Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah
pati, dekstrin, glikogen dan polisakarida nonpati.Pati, merupakan karbohidrat
utama yang dimakan manusia yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pati
terutama terdapat dalam padi-padian, biji-bijian dan umbi-umbian. Beras,
jagung dan gandum mengandung 70-80 % pati, kacang-kacang kering sepeti
kacang kedelai, kacang merah dan kacang hijau mengandung 30-60% pati,
sedangkan ubi, talas, kentang dan singkong mengandung 20-30% pati. Proses
pemasakan pati disamping menyebabkan pembentukan gel juga akan
melunakkan dan memcah sel, sehingga memudahkan pencernaannya
(Nurhamida, 2014).
C. Benedict
Uji Benedict digunakan untuk mengetahui kandungan gula pereduksi
pada tetes tebu. Uji Benedict berisi larutan alkali. Larutan alkali dari tembaga
direduksi oleh gula yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas
dengan membentuk kupro oksida berwarna. Larutan Benedict mengandung
kupri sulfat, natrium karbonat, dan natrium sitrat. Uji Benedict dilakukan pada
suasana basa yang menyebabkan transformasi isomerik. Pada suasana basa,
reduksi ion Cu2+ dari CuSO4 oleh gula pereduksi akan berlangsung dengan
cepat dan membentuk Cu2O yang merupakan endapan merah bata. Pereaksi
Benedict terdiri atas larutan Cu2+ dalam suasana basa kuat (Laita, 2017).
D. Dekstrin
Dekstrin merupakan hasil hidrolisis pati menjadi gula oleh panas, asam
atau enzim. Proses ini melibatkan alkali dan oksidator, Pengurangan panjang
rantai tersebut akan menyebabkan perubahan sifat dimana pati yang tidak
mudah larut dalam air diubah menjadi dekstrin yang mudah larut Dekstrin
bersifat sangat larut dalam air panas atau dingin, dengan viskositas yang relatif
rendah. Sifat tersebut mempermudah penggunaan dekstrin apabila digunakan
dalam konsentrasi yang cukup tinggi [6]. Dekstrin yang pada umumnya
mempunyai nilai DE 10 – 15 dengan menggunakan asam atau enzim α –
amilase. Dalam penelitian ini akan diproduksi dekstrin dengan nilai DE yang
lebih kecil menggunakan enzim β – amilase (Tyanjani, 2015).
E. Fungsi Benedict
Uji benedict digunakan untuk menentukan monosakarida dan disakarida
yang mengandung grup aldehid dan yang dapat diosidasi asam karboksil. Gula
akan mereduksi ion kupri pada larutan benedict. Reagen benedict bereaksi
positif pada glukosa, laktosa, fruktosa dan maltosa (Sunarya, 2007).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Tanggal dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilakukan pada hari Jumat, 12 April 2019 di
Laboratorium Biokimia, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Stiper (INSTIPER) Yogyakarta.
B. Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu gelas
beker, tabung reaksi, pipet tetes, pipet ukur, ball pipet, rak tabung reaksi,
kompor.
Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu larutan
dekstrin, larutan glukosa, larutan amilum, larutan fruktosa, larutan iodine
encer, reagen benedict.
C. Cara Kerja
1. Teoritis
a. Uji Polisakarida
1. Menyiapkan peralatan dalam keadaan bersih dan kering
2. Mengambil 2 mL larutan glukosa, dekstrin, amilum, dan fruktosa
kemudian memasukkan dalam masing-masing tabung reaksi
3. Menambahkan beberapa tetes larutan iodine encer
4. Mengamati perubahan yang terjadi
b. Uji Benedict
1. Menyiapkan peralatan dalam keadaan bersih dan kering
2. Mengambil 2 mL larutan glukosa, dekstrin, amilum, dan fruktosa
kemudian memasukkan dalam masing-masing tabung reaksi
3. Menambahkan 2 mL larutan benedict
4. Memanaskan dalam waterbath selama 5 menit
5. Mendinginkan dengan air mengalir
6. Mengamati perubahan warna dan endapan yang terjadi
2. Diagram Alir
a. Uji Polisakarida

Disiapkan alat dan bahan yang digunakan

Diambil 2 mL larutan glukosa, dekstrin, amilum, dan fruktosa


kemudian memasukkan dalam masing-masing tabung reaksi

Ditambahkan beberapa tetes larutan iodine encer

Diamati perubahan yang terjadi

Diagram Alir 1. Uji Polisakarida


b. Uji Benedict
Disiapkan peralatan dalam keadaan bersih dan kering

Diambil 2 mL larutan glukosa, larutan selulosa, dekstrin, amilum,


dan fruktosa kemudian memasukkan dalam masing-masing
tabung reaksi

Ditambahkan 2 mL larutan benedict

Dipanaskan dalam waterbath selama 5 menit

Didinginkan dengan air mengalir

Diamati perubahan warna dan endapan yang terjadi

Diagram Alir 2. Uji Benedict


BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Dari praktikum yang sudah dilaksanakan maka hasil pengamatan yang
didapat sebagai berikut:
a. Uji Polisakarida
No. Bahan Perubahan Warna Banyak
Awal Akhir Tetesan
1 Dekstrin Bening Ungu tus 3
2 Glukosa Bening Kuning bening 2
3 Fruktosa Kuning bening Kuning bening 2
4 Amilum Bening Ungu tua 1
b. Uji Benedict
No. Bahan Perubahan Warna Endapan Banyak
Awal Akhir Benedict
1 Glukosa Bening Orange ++ 10 tetes
2 Amilum Bening Orange + 10 tetes
3 Fruktosa Kuning Orange Pekat − 10 tetes
bening
4 Dekstrin Bening Orange ++ 10 tetes
Keterangan:
+ : Sedikit
++ : Cukup banyak
+++ : Banyak sekali
− : Tidak ada
B. Pembahasan
Praktikum acara yang kedua yaitu membahas tentang karbohidrat,
tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui adanya polisakarida pada
uji polisakarida dan untuk mengetahui gugus reduksi bebas pada senyawa
sakarida (mono atau oligosakarida) pada uji benedict. Adapun cara kerja dari
uji polisakarida yang pertama memasukkan 2 mL larutan yang akan diuji ke
dalam masing- masing tabung reaksi (glukosa, dekstrin, fruktosa, dan
amilum), selanjutnya tambahkan tetes demi tetes larutan iodine encer dan
amati perubahan warna yang terjadi. Cara kerja dari uji benedict yang
pertama memasukkan 2 mL larutan yang akan diuji ke dalam masing-
masing tabung reaksi (glukosa, dekstrin, amilum, dan fruktosa) kemudian
tambahkan 2 mL larutan benedict. Lalu panaskan dalam waterbath selama 5
menit, selanjutnya dinginkan dengan air mengalir lalu amati perubahan
warna dan endapan yang terjadi.
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh
manusia yang befungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia.
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik
yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat
persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat
terdiri atas unsur Carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Dekstrin merupakan hasil hidrolisis pati menjadi gula oleh panas,
asam atau enzim. Proses ini melibatkan alkali dan oksidator, Pengurangan
panjang rantai tersebut akan menyebabkan perubahan sifat dimana pati yang
tidak mudah larut dalam air diubah menjadi dekstrin yang mudah larut
Dekstrin bersifat sangat larut dalam air panas atau dingin, dengan viskositas
yang relatif rendah. Sifat tersebut mempermudah penggunaan dekstrin
apabila digunakan dalam konsentrasi yang cukup tinggi.
Maka praktikum ini didapatkan data bahwa pada uji polisakarida
terjadi perubahan warna, amilum yang awalnya bening menjadi ungu
dengan ditambahkan 1 tetes iodine encer, dekstrin yang awalnya bening
menjadi ungu tua dengan ditambahkan 3 tetes iodine encer, fruktosa yang
awalnya kuning bening menjadi kuning bening dengan ditambahkan 2 tetes
iodine encer, glukosa yang awalnya bening menjadi kuning bening dengan
ditambahkan 2 tetes iodine encer. Pada uji benedict terjadi perubahan warna
dan endapan, amilum yang awalnya bening menjadi orange setelah
ditambahkan 11 tetes reagen benedict dan endapan sedikit, dekstrin yang
awalnya bening menjadi orange setelah ditambahkan 10 tetes reagen
benedict dan cukup banyak endapan, fruktosa yang awalnya kuning bening
menjadi orange pekat setelah ditambahkan 11 tetes reagen benedict dan
tidak ada endapan, glukosa yang awalnya bening menjadi orange setelah
ditambahkan 11 tetes reagen benedict dan sedikit endapan.
Fungsi dari penambahan iodine encer pada uji polisakarida dan
penambahan larutan benedict pada uji benedict adalah untuk mempermudah
dan memperjelas melihat perubahan warna yang terjadi pada setiap bahan
yang digunakan. Uji polisakarida digunakan untuk medeteksi adanya pati
(suatu polisakarida) sedangkan uji benedict digunakan untuk menunjukan
adanya gula pereduksi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil pratikan setelah melakukan
kegiatan praktikum Karbohidrat antara lain :
1. Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia
yang befungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia.
2. Terjadi perubahan warna pada setiap bahan yang digunakan pada uji
polisakarida.
3. Uji benedict digunakan untuk menentukan monosakarida dan disakarida
yang mengandung grup aldehid dan yang dapat diosidasi
asam karboksil.
4. Polisakarida juga dikenal sebagai poliosa merupakan karbohidrat
majemuk yang mempunyai susunan kompleks dengan berat molekul.
5. Fungsi dari penambahan iodine encer pada uji polisakarida dan
penambahan larutan benedict pada uji benedict adalah untuk
mempermudah dan memperjelas melihat perubahan warna yang terjadi
pada setiap bahan yang digunakan.
6. Terjadi perubahan warna pada setiap bahan yang digunakan dan
endapan hanya terjadi pada dekstrin pada uji benedict.
B. Saran
Pada saat praktikum diharapkan ruangan tidak gaduh dan bagi
praktikan agar bisa tertib mengikuti dan memperhatikan apa yang diarahkan
atau diberitahu oleh co.ass.
DAFTAR PUSTAKA

Eka. Febrianti. Tyanjani, dkk. 2015. Making Dextrin of Sago (Metroxylon sagus
Rottb) Starch Use β – Amylase Enzymes to Physico Chemical. Malang:
Universitas Brawijaya
Juniarso. Triman. 2016. Biokimia Karbohidrat. Medan: Jurusan pertanian: USU
Nurjannah. Laita, dkk. 2017. Produksi asam laktat oleh lactobacillus delbrueckii
subsp. bulgaricus dengan sumber karbon tetes tebu. Aceh: UNSYIAH
Nur. Halindah. Resky. 2019. Pendahuluan Laporan Biokimia Karbohidrat.
Bandung: Ilmu Gizi
Sari. Siregar. Nurhamida. 2014. Karbohidrat. Medan: UNIMED
Sunarya. Yayan, dkk. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Jakarta: Setia Purna

Yogyakarta, 16 April 2019


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Romi Siroj) (Anugrah Pratama Putra)

Anda mungkin juga menyukai