Disusun Oleh :
ANUGRAH PRATAMA PUTRA
18/19998/THP–STPK B
A. Protein
Protein pertama kali ditemukan pada tahun 1838 oleh Jons Jakob
Berzelius. Protein adalah salah satu biomolekul raksasa yang berperan
sebagai komponen utama penyusun makhluk hidup selain polisakarida, lipid
dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup.
Protein membawa kode-kode genetic berupa DNA dan RNA (Poedjiadi,
2016).
Protein adalah zat organik yang mengandung karbon, hidrogen,
nitrogen, oksigen, sulfur, dan fosfor. Protein sangat dibutuhkan oleh setiap
organisme dan mikroorganisme dalam kelangsungan hidupnya. Protein
berguna untuk metabolisme sel, pembentukan jaringan, dan lain-lain
(Sukria, 2015).
B. Albumin
Putih telur terdiri dari empat lapisan. Lapisan luar terdiri dari cairan
kental yang banyak mengandung serat-serat musin. Lapisan tengah
merupakan anyaman musin setengah padat. Lapisan ketiga merupakan
A. Hasil Pengamatan
Dari praktikum Protein yang sudah dilaksanakan maka hasil
pengamatan yang didapat sebagai berikut:
A. Uji Biuret
Bahan Perubahan Warna Keterangan
Sebelum Sesudah
Kontrol Bening Bening −
Albumin I Kekuningan Kekuningan ++
B. Uji Benedict
Bahan Suhu Perubahan Warna Keterangan
Sebelum Sesudah
Albumin 40ºC-50ºC Bening Kuning Bening ++
I Kekuningan Keruh
Albumin 50ºC-60ºC Bening Kining Bening +
II Kekuningan Keruh
Albumin 60ºC-70ºC Bening Kuning +
III Kekuningan Cokelat
Albumin 80ºC-90ºC Bening Kuning Emas +++
IV Kekuningan
Albumin 90ºC-100ºC Bening Kuning Pekat +
V Kekuningan Kecoklatan
Keterangan :
− : Tidak ada koagulasi
+ : Sedikit koagulasi
++ : Cukup banyak koagulasi
+++ : Lebih banyak koagulasi
B. Pembahasan
Percobaan praktikum kali ini dengan judul protein yang bertujuan
untuk mengetahui adanya gugus peptida. Pada praktikum protein ini
percobaan yang dilakukan adalah uji reaksi biuret dan denaturasi karena
panas. Adanya asam basa yang memutus jembatan garam pada struktur
tersier senyawa protein, adanya logam berat yang kemudian membentuk
protein logam yang tidak bisa dilarutkan.
Percobaan pada praktikum protein kali ini yang dilakukan praktikan
adalah dengan menggunakan albumin atau putih telur. Pada percobaan
reaksi biuret, dengan menguji albumin dan aquadest sebagai kontrolnya.
Pada bahan kontrol tidak terjadi perubahan warna dari bening menjadi
bening dan tidak terdapat koagulasi. Kemudian dari hasil percobaan pada
albumin perubahan warna yang dihasilkan setelah ditambah biuret yaitu
dari warna awal berwarna kekuningan menjadi kekuningan dan terdapat
cukup banyak koagulasi.
Dilansir dari SF Gate, menurut U. S. Department of Agriculture
Nutrient Data Laboratory tahun 2015, putih telur ayam mengandung
protein sedikit lebih banyak daripada kuning telur. Satu porsi putih telur
besar mengandung 3,6 gram protein. Ini sedikit lebih tinggi dibandingkan
dengan 2,7 gram protein yang ditemukan dalam kuning telur. Meskipun
perbedaan kandungan protein antara kuning dan putih telur ini tak begitu
seberapa, tapi yang membedakan adalah kualitasnya. Protein yang
ditemukan dalam putih telur adalah protein kompleks yang berkualitas
yang tinggi. Protein kompleks mengandung semua asam amino esensial
yang dibutuhkan tubuh, dan perbandingan persen protein pada putih dan
kuning telur adalah 57% protein terdapat pada putuh telur dan 43% protein
pada kuning telur.
Dari perubahan reaksi biuret terhadap albumin, terindikasi bahwa
albumin mengandung ikatan peptida dalam susunannya. Karena sifat
keasaman yang diberikan pada reaksi biuret ini berpengaruh terhadap
strukur protein dalam albumin yang peka terhadap asam sehingga
warnanya pun berubah menjadi kuning kecoklatan.
Percobaan uji benedict, bahan yang digunakan juga tetap albumin
dengan menggunakan 5 tabung reaksi yang ditambahkan dengan 2 mL
albumin dengan 5 perlakuan dengan suhu yang berbeda. Pada suhu 40ºC-
50ºC terjadi perubahan warna yaitu warna bening kekuningan menjadi
kuning keruh dan cukup banyak koagulasi, pada suhu 50ºC-60ºC terjadi
perubahan warna juga yaitu warna bening kekuningan dan menjadi kuning
keruh dan ada sedikit koagulasi, pada suhu 60ºC-70ºC terjadi perubahan
warna dari bening kekuningan menjadi kuning cokelat dan ada sedikit
koagulasi, saat suhu 80ºC-90ºC warna berubah dari bening kekuningan
menjadi kuning emas dan lebih banyak koagulasi dan pada suhu 90ºC-
100ºC terjadi perubahan warna dari bening kekuningan menjadi kuning
pekat kecoklatan dan ada sedikit koagulasi.
Semakin panas, protein semakin banyak mengalami koagulasi
karena salah satu penyebab dari denaturasi protein yaitu panas. Panas dapat
mengacaukan ikatan hidrogen dari protein namun tidak akan mengganggu
ikatan kovalennya. Hal ini dikarenakan dengan meningkatnya suhu akan
membuat energi kinetik molekul bertambah. Bertambahnya energi kinetik
molekul akan mengacaukan ikatan-ikatan hidrogen. Dengan naiknya suhu
akan membuat perubahan entalpi sistem naik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil praktikan setelah melakukan
kegiatan praktikum Protein antara lain :
1. Protein adalah salah satu biomolekul raksasa yang berperan sebagai
komponen utama penyusun makhluk hidup selain polisakarida, lipid dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup.
2. Fungsi NaOH dalam kimia gunakan untuk pembuangan gas dengan cara
menghilangkan asam sebelum membuang gas tersebut ke udara atau
lingkungan terbuka.
3. Pada percobaan dengan menggunakan aquadest tidak terjadi perubahan
warna yang terlalu mencolok karena pada aquadest hanya sebagai
kontrol sehingga tidak terdapat gugus peptida.
4. Pada reaksi denaturasi pada panas, semakin tinggi suhunya maka
koagulasi yang terbentuk semakin banyak dikarenakan rusaknya protein
dan perubahan warna menjadi putih keruh semakin tinggi.
5. Dari perubahan reaksi biuret terhadap albumin, terindikasi bahwa
albumin mengandung ikatan peptida dalam susunannya. Karena sifat
keasaman yang diberikan pada reaksi biuret ini berpengaruh terhadap
strukur protein dalam albumin yang peka terhadap asam sehingga
warnanya pun berubah menjadi kuning pekat kecoklatan.
B. Saran
Pada saat praktikum berlangsung dihrapkan ruangan tidak ribut dan
bagi praktikan agar bisa lebih tertib lagi dalam mengikuti praktikum dan
memperhatikan apa yang diarahkan atau diberitahu oleh co. ass.
DAFTAR PUSTAKA