Penyakit infeksi merupakan ancaman yang mengintai seluruh umat manusia
di muka bumi, salahsatunya yaitu tonsilitis.Tonsilitis adalah radang tonsil yang dapat mengenai semua umur tetapi utamanya terjadi pada anak-anak. Tonsilitis dapat di sebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Salah satu jenis penyakit tonsilitis yang paling sering terjadi pada tenggorokan terutama pada usia muda ialah tonsilitis kronis. Penyakit ini terjadi disebabkan peradangan pada tonsil oleh karena kegagalan atau ketidak sesuaian pemberian antibiotik pada penderit atonsilitis akut1.Wortd Health Organization(WHO) tidak mengeluarkan data mengenai jumlah kasus tonsilitisdi dunia, namun WHO memperkirakan 287.000 anakdi bawah 15 tahun mengalami tonsilektomi (operasitonsil), dengan atau tanpa adenoidektomi. 248.000 anak (86,4%) mengalami tonsilioadenoidektomi dan 39.000 lainnya (13,6%) menjalani tonsilektomi saja. Terdapat data mengenai prevalensi tonsilitis kronis di berbagai Negara, yaitu di Islamabad,Pakistan pada tahun 1998-2007 terdapat 15.067 kasus atau dengan prevalensi 22%.Di Amerika Serika tprevalensi tonsilitis kronis sebesar 1,59%4. Sedangkan menurut penelitian di Rusia mengenai prevalensi dan pencegahan keluarga dengan tonsilitis kronis yang dilakukan pada 321 keluarga dan 335 anak- anak(umur 1-15 tahun) didapatkan data sebanyak 84(26,3%) dari 307 ibu-ibu usia reproduktif didiagnosa tonsilitis kronis5.Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan RI, angka kejadian penyakit tonsilitis diIndonesia sekitar 23%. Berdasarkan data epidemiologi penyakit THT di tujuh provinsi di Indonesia pada bulan September tahun 2012, prevalensi tonsilitis kronik tertinggi setelah nasofaringitis akut yaitu sebesar 3,8%. Selain itu,sebuah penelitian yang dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin pada periode Maret sampai dengan April 1998 menemukan1024 pasien tonsilitis kronis atau sebesar 6,75% dariseluruh kunjungan.Di Indonesia data mengenai jumlah operasi tonsilektomi atau tonsiloadenoidektomi belum ada.Namun dari beberapa rumah sakit di Indonesia,jumlah kunjungan pasien rawat jalan yangdisebabkan penyakit tonsilitis pada dua tahun terakhir, yaitu pada tahun 2012-2013 berjumlah sebanyak ±55.383 orang sedangkan pasien rawat jalan yang disebabkan tonsillitis berjumlah ±37.835orang.Dengan jumlah laki-laki sebanyak ±18.213orang dan perempuan sebanyak ±19.622 RSU sidikalang diruang inap flamboyan sejak januari sampai april 2019 ada penderita tonsilitis sebanyak 8 orang, karena itulah penulis mencoba untuk melakukan managemen asuahan keperawatan sistem pernafasan dengan tonsilitis di ruangan flamboyandi RSU Sidikalang 1.2 Tujuan PBLK 1.2.1 Tujuan Umum Penulis mampu menerapkan asuhan keperawatan untuk pemenuhan rasa aman dan perlindungan menurut NANDA pada gangguan system pernafasan dengan Tonsilitis di Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang. 1.2.2 Tujuan Khusus a. Penulis mampu melakukan Pengkajian keperawatan pada system pernafasan dengan Tonsilitis di Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang. b. Penulis mampu merumuskan Diagnosa keperawatan pada system pernafasan dengan Tonsilitis Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang. c. Penulis mampu menyusun Rencana asuhan keperawatan pada system pernafasan dengan Tonsilitis di Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang. d. Penulis mampu melakukan Implementasi keperawatan padasystem pernafasan dengan Tonsilitis di Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang. e. Penulis mampu melakukan Evaluasi asuhan keperawatan pada system pernafasan dengan Tonsilitis di Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang. f. Mampu menerapakan EBN (Evidance Based Nursing) pada system pernafasan dengan Tonsilitis di Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang. g. Mampu melaksanakan Discharge planing sistem pernapasan dengan Tonsilitis di Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang 1.3 Manfaat 1.3.1 Bagi Mahasiswa dan Perawat Menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit demam Tifoid sehingga dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang diberikan. 1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan referensi dan masukan dalam membantu pembelajaran tentang asuhan keperawatan pada pasien yang menderita penyakit Tonsilisitis. 1.3.3 Bagi RSUD Sidikalang Sebagai masukan dan referensi bagi Rumah Sakit untuk memberikan pelayanan yang komprehensif tentang perawatan pada penderita Tonsilitis .Mampu membuat evaluasi keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pernapasan di Ruang Flamboyan RSUD Sidiakalang Tahun 2019. a. Mampu membuat discharge planning pada pasien dengan gangguan sistem pernapasan di Ruang Flamboyan RSUD Sidiakalang Tahun 2019. b. Mampu menerapkan tindakan keperawatan Evidence Based Nursing (EBN) pada gangguan sistem pernapasan di Ruang Flamboyan RSUD Sidiakalang Tahun 2019. . 1.4. Manfaat Praktek Belajar Lapangan Komprenhensif (PBLK) 1.4.1 Bagi Mahasiswa Mampu mengaplikasikan teori yang didapat selama dalam masa akademik kedalam situasi nyata dilapangan dengan menerapkan asuhan keperawatan yang profesional dan komprenhensif serta meningkatkan kepercayaan diri didalam melakukan asuhan keperawatan. 1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Melatih mahasisawa untuk melakukan aplikasi asuahan keperawatan berdasarkan hasil penelitian sesuai evidence based nursing. 1.4.3 Bagi Rumah Sakit Selama kegiatan PBLK maka lahan Praktek dapat menggunakan tenaga mahasiswa sebagai perawat tambahan dan sebagai masukan dan informasi terbaru bagi Rumah Sakit umum sidikalang. 1.4.4 Bagi Pasien dan Keluarga Menambah wawasan, ilmu dan sebagai sumber informasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit gangguan sistem pernafasan tonsilitis .