Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Penyakit infeksi merupakan ancaman yang mengintai seluruh umat manusia


di muka bumi, salahsatunya yaitu tonsilitis.Tonsilitis adalah radang tonsil yang dapat
mengenai semua umur tetapi utamanya terjadi pada anak-anak.
Tonsilitis dapat di sebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Salah satu jenis
penyakit tonsilitis yang paling sering terjadi pada tenggorokan terutama pada usia
muda ialah tonsilitis kronis. Penyakit ini terjadi disebabkan peradangan pada tonsil
oleh karena kegagalan atau ketidak sesuaian pemberian antibiotik pada penderit
atonsilitis akut1.Wortd Health Organization(WHO) tidak mengeluarkan data
mengenai jumlah kasus tonsilitisdi dunia, namun WHO memperkirakan 287.000
anakdi bawah 15 tahun mengalami tonsilektomi (operasitonsil), dengan atau tanpa
adenoidektomi. 248.000 anak (86,4%) mengalami tonsilioadenoidektomi dan 39.000
lainnya (13,6%) menjalani tonsilektomi saja.
Terdapat data mengenai prevalensi tonsilitis kronis di berbagai Negara, yaitu
di Islamabad,Pakistan pada tahun 1998-2007 terdapat 15.067 kasus atau dengan
prevalensi 22%.Di Amerika Serika tprevalensi tonsilitis kronis sebesar 1,59%4.
Sedangkan menurut penelitian di Rusia mengenai prevalensi dan pencegahan
keluarga dengan tonsilitis kronis yang dilakukan pada 321 keluarga dan 335 anak-
anak(umur 1-15 tahun) didapatkan data sebanyak 84(26,3%) dari 307 ibu-ibu usia
reproduktif didiagnosa tonsilitis kronis5.Berdasarkan data dari Departemen
Kesehatan RI, angka kejadian penyakit tonsilitis diIndonesia sekitar 23%.
Berdasarkan data epidemiologi penyakit THT di tujuh provinsi di Indonesia
pada bulan September tahun 2012, prevalensi tonsilitis kronik tertinggi setelah
nasofaringitis akut yaitu sebesar 3,8%. Selain itu,sebuah penelitian yang dilakukan di
RSUP Dr. Hasan Sadikin pada periode Maret sampai dengan April 1998
menemukan1024 pasien tonsilitis kronis atau sebesar 6,75% dariseluruh
kunjungan.Di Indonesia data mengenai jumlah operasi tonsilektomi atau
tonsiloadenoidektomi belum ada.Namun dari beberapa rumah sakit di
Indonesia,jumlah kunjungan pasien rawat jalan yangdisebabkan penyakit tonsilitis
pada dua tahun terakhir, yaitu pada tahun 2012-2013 berjumlah sebanyak ±55.383
orang sedangkan pasien rawat jalan yang disebabkan tonsillitis berjumlah
±37.835orang.Dengan jumlah laki-laki sebanyak ±18.213orang dan perempuan
sebanyak ±19.622
RSU sidikalang diruang inap flamboyan sejak januari sampai april 2019 ada
penderita tonsilitis sebanyak 8 orang, karena itulah penulis mencoba untuk
melakukan managemen asuahan keperawatan sistem pernafasan dengan tonsilitis di
ruangan flamboyandi RSU Sidikalang
1.2 Tujuan PBLK
1.2.1 Tujuan Umum
Penulis mampu menerapkan asuhan keperawatan untuk pemenuhan rasa aman
dan perlindungan menurut NANDA pada gangguan system pernafasan dengan
Tonsilitis di Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan Pengkajian keperawatan pada system
pernafasan dengan Tonsilitis di Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang.
b. Penulis mampu merumuskan Diagnosa keperawatan pada system
pernafasan dengan Tonsilitis Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang.
c. Penulis mampu menyusun Rencana asuhan keperawatan pada system
pernafasan dengan Tonsilitis di Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang.
d. Penulis mampu melakukan Implementasi keperawatan padasystem
pernafasan dengan Tonsilitis di Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang.
e. Penulis mampu melakukan Evaluasi asuhan keperawatan pada system
pernafasan dengan Tonsilitis di Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang.
f. Mampu menerapakan EBN (Evidance Based Nursing) pada system
pernafasan dengan Tonsilitis di Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang.
g. Mampu melaksanakan Discharge planing sistem pernapasan dengan
Tonsilitis di Ruang Flamboyan RSUD Sidikalang
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa dan Perawat
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan asuhan keperawatan
pada pasien dengan penyakit demam Tifoid sehingga dapat meningkatkan mutu
asuhan keperawatan yang diberikan.
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan referensi dan masukan dalam membantu pembelajaran tentang
asuhan keperawatan pada pasien yang menderita penyakit Tonsilisitis.
1.3.3 Bagi RSUD Sidikalang
Sebagai masukan dan referensi bagi Rumah Sakit untuk memberikan
pelayanan yang komprehensif tentang perawatan pada penderita Tonsilitis .Mampu
membuat evaluasi keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pernapasan di Ruang
Flamboyan RSUD Sidiakalang Tahun 2019.
a. Mampu membuat discharge planning pada pasien dengan gangguan sistem
pernapasan di Ruang Flamboyan RSUD Sidiakalang Tahun 2019.
b. Mampu menerapkan tindakan keperawatan Evidence Based Nursing (EBN)
pada gangguan sistem pernapasan di Ruang Flamboyan RSUD Sidiakalang Tahun
2019.
.
1.4. Manfaat Praktek Belajar Lapangan Komprenhensif (PBLK)
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Mampu mengaplikasikan teori yang didapat selama dalam masa akademik kedalam
situasi nyata dilapangan dengan menerapkan asuhan keperawatan yang profesional
dan komprenhensif serta meningkatkan kepercayaan diri didalam melakukan asuhan
keperawatan.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Melatih mahasisawa untuk melakukan aplikasi asuahan keperawatan
berdasarkan hasil penelitian sesuai evidence based nursing.
1.4.3 Bagi Rumah Sakit
Selama kegiatan PBLK maka lahan Praktek dapat menggunakan tenaga
mahasiswa sebagai perawat tambahan dan sebagai masukan dan informasi terbaru
bagi Rumah Sakit umum sidikalang.
1.4.4 Bagi Pasien dan Keluarga
Menambah wawasan, ilmu dan sebagai sumber informasi kepada pasien dan keluarga
tentang penyakit gangguan sistem pernafasan tonsilitis
.

Anda mungkin juga menyukai