Anda di halaman 1dari 10

DIABETES MELITUS

A. Hasil studi kasus DM


1. Pasien Pertama
a. Pengkajian
Pengkajian pada kamis 13 April 2017, data yang diperoleh dengan cara auto
anamnesa dan allo anamnesa, melakukan pengamatan atau observasi langsung,
pemeriksaan fisik, menelaah catatan rekam medis dan catatan perawat dari pengkajian
tersebut didapatkan hasil sebagai berikut :
Pasien bernama Ny. B (41 tahun), status menikah, penyuluhan terakhir SMP,
beragama Islam, bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan alamat pasien di jalan
swadaya III No. 156 rt 03/002 kel. Rawa Terate, kec. Cakung, kota Jakarta Timur.
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan utama lemas dan pandangan gelap ketika
lelah beraktifitas.
Riwayat kesehatan saat ini pasien mengatakan masuk IGD pada tanggal 11 April
2017 pukul 05.20 karena badan terasa lemas. Pasien merasa pandangan gelap bila
terlalu lelah beraktivitas. Pasien juga memiliki keluhan poliuria, polifagia dan
polidipsi sejak 1 bulan yang lalu. Riwayat kesehatan masa lalu pasien pernah berobat
ke RS swasta dengan keluhan badan terasa lemas dan sesak nafas pada tanggal 3
April 2017 dan mendapat beberapa obat.
Riwayat kesehatan keluarga pasien ada yang memiliki penyakit diabetes mellitus
yaitu kedua orangtua, kakak dan adik pasien. Riwayat psikososial dan spiritual pasien
mengatakan orang terdekatnya saat ini adalah suami dan anaknya. Pembuat keputusan
didalam keluarga adalah suami. Dampak penyakit pasien terhadap keluarga adalah
membuat keluarga cemas. Koping dalam menghadapi masalah adalah dengan
menerima penyakit tersebut. Sistem nilai kepercayaan dan kebudayaan yang dianut
dan mempengaruhi penyakit ialah dengan melakukan sembahyang 5 waktu.
Pola kebiasaan sehari-hari pasien suka makanan dan minuman yang manis. Klien
sehari makan 3x dengan tambahan 4x cemilan. Klien minum 10 gelas sehari. BB
pasien 70 kg. Hasil pemeriksaan fisik pada tanggal 13 April 2017 keadaan umum
lemah, kesadaran compos mentis. Pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah
120/80 mmHg, suhu 36.7ºC, nadi 80 x/menit, pernapasan 18 x/menit. Kulit: baik,
warna kulit normal, keadaan kulit baik. Bising usus 10 x/menit. Urogenital: pasien
terdapat perubahan pola kemih, frekuensi BAK pasien 11 x/hari warna BAK kuning
jernih. Ekstremitas atas dan bawah: ada rasa kebas dibagian ekstremitas atas dan
bawah, akral hangat, tidak ada edema.
Hasil pemeriksaan diagnostic pada tanggal 13 April 2017 aseton darah (-)
negative (N: negative), gliko Hb (HbA1c) 12.1% (<5.7 : optimal, 5.7- 6.4 : resiko
tinggi,>=6.5 : diabetes) , GDS 506 mg/Dl.
Pada tanggal 13 April 2017 pasien mendapatkan terapi: diet DM 1500 kkal, Nacl
0,9% 500 ml/ 12 jam, Omeprazole 1x20 mg melalui IV, novorapid sliding scale
melalui subkutan, ramipril 1x5 mg melalui IV, domperidon 3x10 mg melalui IV.

b. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian yang didapatkan pasien memiliki diagnosa
ketidakseimbangan nutrisi.

c. Perencanaan Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil yang dapat dilakukan berdasarkan kriteria SMART : specific
(jelas atau khusus), measurable (dapat diukur), achievable (dapat diterima), Rasional
dan Time (ada kriteria waktu), diharapkan setelah dilakukan asuhan keperawatan
masalah keperawatan dapat teratasi sesuai diagnosa keperawatan masing-masing
sebagai berikut :
Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d obesitas
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan gangguan kebutuhan nutrisi klien
terpenuhi pada tanggal 17 April 2017
Kriteria hasil : berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan, adanya penurunan berat
badan sesuai tujuan
Rencana keperawatan :
1. Diskusikan dengan pasien tentang kelebihan makan dan motivasi untuk
menurunkan berat badan tanggal 13 April 2017 pukul 08.00
2. Berikan penyuluhan kesehatan tentang : penyakit Diabetes tanggal 13 April 2017
pukul 08.30, 16.00
3. Beri penyuluhan kesehatan tentang : prinsip diit yang benar untuk DM tanggal 15-
16 April 2017 pukul 08.30, 16.00
4. Pantau GDS tanggal 13-17 April 2017 pukul 05.30, 11.30, 17.30
5. Beri obat omeprazole 20 mg melalui IV tanggal 13-17 April 2017 pukul 10.00
6. Beri obat domperidon 10 mg melalui IV tanggal 13-17 April 2017 pukul 06.00,
14.00, 22.00
7. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat insulin (novorapid)
tanggal 13-17 April 2017 pukul 06.00, 12.00, 18.00
8. Ukur intake makanan tanggal 13-17 April 2017 pukul 06.20, 12.20, 18.20

d. Implementasi Keperawatan
Implementasi hari pertama yang dilakukan pada tanggal 13 April sebagai
berikut : pukul 05.30 memantau GDS, hasil GDS 358 mg/dL. Pukul 06.00
memberikan obat domperidon melalui IV dan memberikan insulin (novorapid)
melalui subkutan. Pukul 06.20 ukur intake makanan, pasien makan ½ porsi. Pukul
08.00 Mendiskusikan motivasi untuk menurunkan berat badan, respon subyektif
pasien mengatakan akan mengikuti saran, respon objektif pasien tampak bersungguh-
sungguh. Pukul 08.30 Memberikan penyuluhan kesehatan mengenai penyakit DM,
respon subyektif pasien dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan banyak
bertanya. Respon obyektif pasien tampak kooperatif, dapat menjawab pertanyaan dan
banyak bertanya. Pukul 10.00 memberikan obat omeprazole melalui IV. Pukul 11.30
Memantau GDS, hasil GDS 344 mg/dL. Pukul 12.00 memberikan insulin
(novorapid) melalui subkutan. Pukul 12.20 mengukur intake makanan pasien, pasien
makan ¾ porsi. Pukul 14.00 memberikan obat domperidon melalui IV. Pukul 16.00
memberikan penyuluhan kesehatan mengenai penyakit DM, respon subyektif pasien
memberikan pernyataan yang benar terkait materi yang disampaikan, respon obyektif
pasien dapat menjawab pertanyaan dengan benar. pukul 17.30 memantau GDS, hasil
GDS 267 mg/dL. Pukul 18.00 memberikan insulin (novorapid) melalui subkutan.
Pukul 18.20 mengukur intake makanan pasien, pasien makan 1 porsi. Pukul 22.00
memberikan obat domperidon melalui IV.
Implementasi hari kedua yang dilakukan pada tanggal 14 April sebagai berikut:
pukul 05.30 memantau GDS, hasil GDS 145 mg/dL. Pukul 06.00 memberikan obat
domperidon melalui IV dan memberikan insulin (novorapid) melalui subkutan. Pukul
06.20 ukur intake makanan, pasien makan ½ porsi. Pukul 08.30 Memberikan
penyuluhan kesehatan mengenai prinsip diit yang benar untuk DM, respon subyektif
pasien dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan banyak bertanya. Respon
obyektif pasien tampak kooperatif, dapat menjawab pertanyaan dan banyak bertanya.
Pukul 10.00 memberikan obat omeprazole melalui IV. Pukul 11.30 Memantau GDS,
hasil GDS 365 mg/dL. Pukul 12.00 memberikan insulin (novorapid) melalui
subkutan. Pukul 12.20 mengukur intake makanan pasien, pasien makan ½ porsi.
Pukul 14.00 memberikan obat domperidon melalui IV. Pukul 16.00 memberikan
penyuluhan kesehatan mengenai, prinsip diit yang benar untuk DM respon subyektif
pasien dengan memberikan pernyataan yang benar terkait materi yang disampaikan,
respon obyektif pasien dapat menjawab pertanyaan dengan benar. pukul 17.30
memantau GDS, hasil GDS 178 mg/dL. Pukul 18.00 memberikan insulin (novorapid)
melalui subkutan. Pukul 18.20 mengukur intake makanan pasien, pasien makan ¾
porsi. Pukul 22.00 memberikan obat domperidon melalui IV.
Implementasi hari ketiga yang dilakukan pada tanggal 15 April sebagai berikut:
pukul 05.30 memantau GDS, hasil GDS 240 mg/dL. Pukul 06.00 memberikan obat
domperidon melalui IV dan memberikan insulin (novorapid) melalui subkutan. Pukul
06.20 ukur intake makanan, pasien makan 1 porsi. Pukul 08.30 Memberikan
penyuluhan kesehatan mengenai prinsip diit yang benar untuk DM, respon subyektif
pasien dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan banyak bertanya. Respon
obyektif pasien tampak kooperatif, dapat menjawab pertanyaan dan banyak bertanya.
Pukul 10.00 memberikan obat omeprazole melalui IV. Pukul 11.30 Memantau GDS,
hasil GDS 246 mg/dL. Pukul 12.00 memberikan insulin (novorapid) melalui IV
sesuai aturan. Pukul 12.20 mengukur intake makanan pasien, pasien makan ¾ porsi.
Pukul 14.00 memberikan obat domperidon melalui IV. Pukul 16.00 memberikan
penyuluhan kesehatan mengenai, prinsip diit yang benar untuk DM respon subyektif
pasien dengan memberikan pernyataan yang benar terkait materi yang disampaikan,
respon obyektif pasien dapat menjawab pertanyaan dengan benar. pukul 17.30
memantau GDS, hasil GDS 192 mg/dL. Pukul 18.00 memberikan insulin (novorapid)
melalui subkutan. Pukul 18.20 mengukur intake makanan pasien, pasien makan ¾
porsi. Pukul 22.00 memberikan obat domperidon melalui IV.
Implementasi hari keempat yang dilakukan pada tanggal 16 April sebagai
berikut: pukul 05.30 memantau GDS, hasil GDS 272 mg/dL. Pukul 06.00
memberikan obat domperidon melalui IV dan memberikan insulin (novorapid)
melalui subkutan. Pukul 06.20 ukur intake makanan, pasien makan ¾ porsi. Pukul
08.30 Memberikan penyuluhan kesehatan mengenai prinsip diit yang benar untuk
DM, respon subyektif pasien dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan banyak
bertanya. Respon obyektif pasien tampak kooperatif, dapat menjawab pertanyaan dan
banyak bertanya. Pukul 10.00 memberikan obat omeprazole melalui IV. Pukul 11.30
Memantau GDS, hasil GDS 178 mg/dL. Pukul 12.00 memberikan insulin
(novorapid) melalui subkutan. Pukul 12.20 mengukur intake makanan pasien, pasien
makan ¾ porsi. Pukul 14.00 memberikan obat domperidon melalui IV. Pukul 16.00
memberikan penyuluhan kesehatan mengenai prinsip diit yang benar untuk DM,
respon subyektif pasien dengan memberikan pernyataan yang benar terkait materi
yang disampaikan, respon obyektif pasien dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
pukul 17.30 memantau GDS, hasil GDS 210 mg/dL. Pukul 18.00 memberikan
insulin (novorapid) melalui subkutan. Pukul 18.20 mengukur intake makanan pasien,
pasien makan 1 porsi. Pukul 22.00 memberikan obat domperidon melalui IV.

e. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dihari keempat pasien mengatakan saya jadi tambah wawasan setelah diberi
penyuluhan kesehatan, saya jadi tahu mengenai penyakit DM dan prinsiip diit untuk
DM. Saya ingin patuh terhadap diit yang sudah dijelaskan supaya berat badan saya
sesuai dengan tinggi badan saya dan gula darah saya juga terkontrol. Keadaan umum
pasien baik, pasien composmentis, hasil tanda-tanda vital tekanan darah 120/70
mmHg; nadi : 82 x/menit; pernapasan : 20 x/menit; suhu : 36,2ºC, GDS : 150 mg/dL,
makan habis 1 porsi, pasien dapat menjawab semua pertanyaan mengenai penyakit
DM dan prinsiip diit untuk DM, pasien tampak paham dan mengingat apa yang
sudah dijelaskan hanya dengan sekali penjelasan. Analisis (A) yaitu masalah
ketidakseimbangan nutrisi teratasi. Planning (P) intervensi dihentikan.

2. Pasien kedua

a. Pengkajian
Pengkajian pada kamis 15 April 2017, data yang diperoleh dengan cara auto
anamnesa dan allo anamnesa, melakukan pengamatan atau observasi langsung,
pemeriksaan fisik, menelaah catatan rekam medis dan catatan perawat dari
pengkajian tersebut didapatkan hasil sebagai berikut :
Pasien kedua bernama Ny. N (61 tahun), status menikah, penyuluhan terakhir
SMP, beragama Islam, bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan alamat pasien Jalan
Bintara I rt 05/002 Kel. Bintara, Kec. Bekasi Barat, Kota Bekasi. Pasien masuk ke
rumah sakit dengan keluhan badan terasa lemas, kepala pusing dan rasa ingin
pingsan.
Riwayat kesehatan saat ini pasien masuk UGD dengan keluhan badan terasa
lemas, kepala pusing dan rasa ingin pingsan. Riwayat Kesehatan Masa Lalu pasien
pernah dirawat di RS dengan diagnosa medis Diabetes Mellitus kurang lebih selama
2 minggu. Riwayat Kesehatan Keluarga yaitu ada keluarga yang mengalami diabetes
mellitus yaitu ibu dari pasien.
Riwayat psikososial dan spiritual pasien mengatakan orang terdekatnya saat ini
adalah anak-anaknya. Pembuat keputusan didalam keluarga adalah pasien. Dampak
penyakit pasien terhadap keluarga adalah membuat keluarga cemas, dan anak
menunggui pasien. Koping dalam menghadapi masalah adalah dengan menerima
penyakit tersebut. Sistem nilai kepercayaan dan kebudayaan yang dianut dan
mempengaruhi penyakit ialah dengan sembahyang 5 waktu.
Pola kebiasaan sehari-hari pasien senang mengkonsumsi ikan asin. BB pasien 60
kg. pasien mengkonsumsi obat gula namun lupa nama obatnya. Hasil pemeriksan
fisik Ny. N pada tanggal 15 April 2017 dengan keadaan umum lemah, kesadaran
compos mentis. Pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 110/90 mmHg, suhu
36.3ºC, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit. Kulit: baik, warna kulit normal,
keadaan kulit baik. Pasien menggunakan gigi palsu. Bising usus 10 x/menit.
Urogenital: pasien terdapat perubahan pola kemih, frekuensi BAK 8-9 kai/hari,
warna BAK kuning jernih. Ekstremitas atas dan bawah: ada rasa baal pada
ekstremitas atas dan bawah, akral hangat, tidak ada edema.
Hasil pemeriksaan diagnostic Hb: 7.7 g/dL (N: 12.0-14.0), gliko Hb (HbA1c)
11.10% (<5.7 : optimal, 5.7- 6.4 : resiko tinggi, >=6.5 : diabetes), glukosa (+) positif
(N: (-) negative) , GDS 300 mg/Dl.
Tanggal 15 April pasien mendapat terapi: O2 1 l/menit, diet DM 1100 kkal,
furosemid melalui subkutan, infus Nacl 0,9% 500 ml/ 12 jam, ceftriaxone 1x2 gr
melalui IV, ramipril 1x2,5 mg melalui IV.

b. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian yang didapatkan pasien memiliki diagnosa
ketidakseimbangan nutrisi

c. Perencanaan Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil yang dapat dilakukan berdasarkan kriteria SMART: specific
(jelas atau khusus), measurable (dapat diukur), achievable (dapat diterima),
Rasional dan Time (ada kriteria waktu), diharapkan setelah dilakukan asuhan
keperawatan masalah keperawatan dapat teratasi sesuai diagnosa keperawatan
masing-masing sebagai berikut :
Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d obesitas
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan gangguan kebutuhan nutrisi klien
terpenuhi pada tanggal 19 April 2017
Kriteria hasil : berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan, adanya penurunan berat
badan sesuai tujuan
Rencana keperawatan :
1. Diskusikan dengan pasien tentang kelebihan makan dan motivasi untuk
menurunkan berat badan tanggal 15 April 2017 pukul 08.00
2. Beri penyuluhan kesehatan tentang : penyakit Diabetes tanggal 15 April 2017
pukul 08.30, 16.00
3. Beri penyuluhan kesehatan tentang : prinsip diit yang benar untuk DM tanggal
15-16 April 2017 pukul 08.30, 16.00
4. Pantau GDS tanggal 15 – 19 April 2017 pukul 05.30, 11.30, 17.30
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat insulin (furosemid)
tanggal 15-19 April 2017 pukul 06.00, 12.00, 18.00
6. Ukur intake makanan tanggal 15-19 april 2017 pukul 06.20, 12.20, 18.20.

d. Implementasi Keperawatan
Implementasi hari pertama yang dilakukan pada tanggal 15 April sebagai
berikut : pukul 05.30 memantau GDS, hasil GDS 224 mg/dL. Pukul 06.00
memberikan insulin (furosemid) melalui subkutan. Pukul 06.20 ukur intake makanan,
pasien makan ½ porsi. Pukul 08.00 Mendiskusikan motivasi untuk menurunkan berat
badan, respon subyektif pasien mengatakan akan mengikuti saran, respon objektif
pasien tampak bersungguh-sungguh. Pukul 08.30 Memberikan penyuluhan kesehatan
mengenai penyakit DM, respon subyektif pasien dapat menjawab pertanyaan dengan
benar. Respon obyektif pasien dapat menjawab pertanyaan dengan benar setelah
dijelaskan kembali oleh penulis. Pukul 11.30 Memantau GDS, hasil GDS 143
mg/dL. Pukul 12.00 memberikan insulin (furosemid) melalui subkutan. Pukul 12.20
mengukur intake makanan pasien, pasien makan ½ porsi. Pukul 16.00 memberikan
penyuluhan kesehatan mengenai penyakit DM, respon subyektif pasien memberikan
pernyataan yang benar terkait materi yang disampaikan, respon obyektif pasien dapat
menjawab pertanyaan dengan benar. pukul 17.30 memantau GDS, hasil GDS 306
mg/dL. Pukul 18.00 memberikan insulin (furosemid) melalui subkutan. Pukul 18.20
mengukur intake makanan pasien, pasien makan ¾ porsi.
Implementasi hari kedua yang dilakukan pada tanggal 16 April sebagai berikut :
pukul 05.30 memantau GDS, hasil GDS 257 mg/dL. Pukul 06.00 memberikan
insulin (furosemid) melalui subkutan. Pukul 06.20 ukur intake makanan, pasien
makan ½ porsi. Pukul 08.30 Memberikan penyuluhan kesehatan mengenai prinsip
diit yang benar untuk DM, respon subyektif pasien dapat menjawab pertanyaan
dengan benar. Respon obyektif pasien dapat menjawab pertanyaan setelah dijelaskan
kembali oleh penulis. Pukul 11.30 Memantau GDS, hasil GDS 246 mg/dL. Pukul
12.00 memberikan insulin (furosemid) melalui subkutan. Pukul 12.20 mengukur
intake makanan pasien, pasien makan ½ porsi. Pukul 16.00 memberikan penyuluhan
kesehatan mengenai prinsip diit yang benar untuk DM respon subyektif pasien
memberikan pernyataan yang benar terkait materi yang disampaikan, respon obyektif
pasien dapat menjawab pertanyaan dengan benar. pukul 17.30 memantau GDS, hasil
GDS 273 mg/dL. Pukul 18.00 memberikan insulin (furosemid) melalui subkutan.
Pukul 18.20 mengukur intake makanan pasien, pasien makan ½ porsi.
Implementasi hari ketiga yang dilakukan pada tanggal 17 April sebagai berikut :
pukul 05.30 memantau GDS, hasil GDS 277 mg/dL. Pukul 06.00 memberikan
insulin (furosemid) melalui subkutan. Pukul 06.20 ukur intake makanan, pasien
makan ½ porsi. Pukul 08.30 Memberikan penyuluhan kesehatan mengenai prinsip
diit yang benar untuk DM, respon subyektif pasien dapat menjawab pertanyaan
dengan benar. Respon obyektif pasien dapat menjawab pertanyaan setelah dijelaskan
kembali oleh penulis. Pukul 11.30 Memantau GDS, hasil GDS 282 mg/dL. Pukul
12.00 memberikan insulin (furosemid) melalui subkutan. Pukul 12.20 mengukur
intake makanan pasien, pasien makan ½ porsi. Pukul 16.00 memberikan penyuluhan
kesehatan mengenai prinsip diit yang benar untuk DM respon subyektif pasien
memberikan pernyataan yang benar terkait materi yang disampaikan, respon obyektif
pasien dapat menjawab pertanyaan dengan benar. pukul 17.30 memantau GDS, hasil
GDS 353 mg/dL. Pukul 18.00 memberikan insulin (furosemid) melalui subkutan.
Pukul 18.20 mengukur intake makanan pasien, pasien makan ½ porsi.
Implementasi hari keempat yang dilakukan pada tanggal 18 April sebagai
berikut : pukul 05.30 memantau GDS, hasil GDS 250 mg/dL. Pukul 06.00
memberikan insulin (furosemid) melalui subkutan. Pukul 06.20 ukur intake makanan,
pasien makan ½ porsi. Pukul 08.30 Memberikan penyuluhan kesehatan mengenai
mengenai prinsip diit yang benar untuk DM respon subyektif pasien dapat menjawab
pertanyaan dengan benar. Respon obyektif pasien dapat menjawab pertanyaan
dengan benar. Pukul 11.30 Memantau GDS, hasil GDS 210 mg/dL. Pukul 12.00
memberikan insulin (furosemid) melalui subkutan. Pukul 12.20 mengukur intake
makanan pasien, pasien makan ¾ porsi. Pukul 16.00 memberikan penyuluhan
kesehatan mengenai prinsip diit yang benar untuk DM respon subyektif pasien
memberikan pernyataan yang benar terkait materi yang disampaikan, respon obyektif
pasien dapat menjawab pertanyaan dengan benar. pukul 17.30 memantau GDS, hasil
GDS 189 mg/dL. Pukul 12.00 memberikan insulin (furosemid) melalui subkutan.
Pukul 18.20 mengukur intake makanan pasien, pasien makan ¾ porsi.

e. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dihari keempat pasien mengatakan saya jadi tambah wawasan setelah diberi
penyuluhan kesehatan, saya jadi tahu mengenai penyakit DM dan prinsip diit untuk
DM. Saya ingin patuh terhadap diit yang sudah dijelaskan supaya berat badan saya
sesuai dengan tinggi badan saya dan gula darah saya juga terkontrol. Keadaan umum
pasien baik, pasien composmentis, hasil tanda-tanda vital tekanan darah 120/80
mmHg; nadi : 88 x/menit; pernapasan : 18 x/menit; suhu : 36,2ºC, GDS : 150 mg/dL,
makan habis ¾ porsi, pasien dapat menjawab pertanyaan mengenai penyakit DM dan
prinsiip diit untuk DM meskipun dibutuhkan dua kali penjelasan. Analisis (A) yaitu
masalah ketidakseimbangan nutrisi teratasi. Planning (P) intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai