Skenario 3
Skenario 3
PERILAKU KESEHATAN
Dari kita, oleh kita dan untuk kita
Ibu Wani (56 tahun), seorang kader posyandu yang sangat dikenal di Desa Batu Biru,
wilayah kerja Puskesmas Flamboyan, pagi itu menyiapkan rumahnya untuk dijadikan
pelaksanaan posyandu. Dibantu kader lainnya, terlihat mereka mempersiapkan segala
kebutuhan pelayanan posyandu saat nanti petugas puskesmas datang. Prinsip “Dari kita, oleh
kita dan untuk kita” selalu diingatkan oleh Bu Wani kepada kader lainnya.
Sejak kemarin sore Ibu Wani sudah mengingatkan ibu-ibu yang memiliki bayi dan
balita untuk datang ke posyandu. Bu Wani juga memberi contoh kepada masyarakat dengan
mengimunisasi dua orang cucunya. Ia mengaplikasikan teori dari pelatihan kader yang
diterimanya, yaitu bahwa salah satu faktor untuk terjadinya perubahan perilaku adalah faktor
reinforcing. Keteladanan Bu Wani berpengaruh terhadap angka D/S yang mencapai 87% di
posyandu tersebut.
Kepala Puskesmas Flamboyan juga mempercayakan dan membina pengelolaan
Warung Obat Desa sebagai salah satu UKBM selain posyandu kepada Bu Wani. Desa Batu
Biru memang memiliki jarak yang cukup jauh ke fasilitas pelayanan kesehatan. Bu Wani
sudah diberikan beberapa pelatihan untuk bisa memberikan pengobatan dini misalnya
pemberian antipiretik pada kasus demam dan oralit untuk mencegah dehidrasi. Ia juga pelopor
dari perubahan perilaku penggunaan air bersih di desa tersebut karena angka insiden diare
yang tinggi.
Saat ini pimpinan puskesmas akan mengembangkan posyandu lansia di Desa Batu
Biru, karena penyakit tidak menular seperti hipertensi juga mulai meningkat kejadiannya pada
lansia di sana. Untuk itu Pimpinan Puskesmas Flamboyan akan bekerja sama dengan sektor
lainnya untuk pengelolaan penyakit tidak menular dan menular di wilayah tersebut dan akan
dilaksanakan kegiatan komprehensif lintas program.
Bagaimana saudara menjelaskan prinsip perubahan perilaku dan upaya yang dilakukan
puskesmas sehubungan dengan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan seperti
skenario di atas?
Terminologi
Posyandu = (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk
memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu,
bayi dan anak balita
Kader Posyandu = laki-laki atau perempuan yang di pilih masyarakat dan dilatih
untuk menangani masalah-masalah kesehatan baik
perseorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam
hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pelayanan
kesehatan dasar.
angka D/S = suatu rasio tingkat kehadiran anak balita di posyandu jumlah
anak balita yang hadir dan ditimbang di posyandu (D) dari
semua anak balita yang ada di suatu wilayah posyandu (S)
A. Pengelola Posyandu
Dalam penyelenggaraannya, pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh
masyarakat pada saat musyawarah pembentukan Posyandu.
Pengurus Posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan
bendahara.
Berikut ini beberapa kriteria pengelola Posyandu.
1. Sukarelawan dan tokoh masyarakat setempat.
2. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi, dan mampu memotivasi
masyarakat.
3. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan untuk menanggulangi masalah gizi antara lain dengan
penimbangan secara berkala anak dibawah lima tahun (Balita) yang merupakan
perpaduan dari kegiatan pendidikan gizi, monitoring gizi, dan intervensi gizi melalui
usaha-usaha posyandu