Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR Kebangkitan profesi perawat di Indonesia hanya akan terjadi

manakala di dalamnya muncul individu-individu perawat yang memiliki militansi untuk


memperjuangkan profesi. Individu yang memiliki mimpi besar agar profesi ini mandiri dan
dihargai. Bukan individu yang terjebak pada hidup nyaman, menjalankan rutinitas dan
mendapat gaji dari aktifitasnya. Kita membutuhkan energy yang besar untuk mendobrak
belenggu sebagai profesi yang hanya mengikuti arus dan terkebiri. Dan keberhasilan hanya
akan didapatkan oleh mereka yang memiliki akal sehat. Akal sehat adalah suatu kualitas yang
mengagumkan, yang cenderung akan digunakan oleh mereka yang memilikinya. Mereka
yang tidak menyadarinya tidak akan menggunakannya. Akan tetapi karena lingkungan tempat
tinggal kita adalah sebuah dunia yang berubah dengan cepat, sebuah dunia yang tuntutannya
terus bertambah dan harapannya terus meningkat, maka hal terbesar yang kita semua
perlukan adalah peningkatan kualitas diri. Bagaimana kita menjadi lebih baik dan bertindak
lebih baik? Jika kita menerima bahwa dunia kita tempat tinggal dan belajar adalah dunia
milik banyak orang, sangatlah penting bagi kita untuk memahami diri sendiri, apa yang
memotivasi kita, dan bagaimana kita bisa memotivasi. Sejarah umat manusia penuh dengan
prestasi yang menakjubkan: mulai dari penampilan yang mengagumkan di dunia olah raga
sampai dengan keberanian di arena peperangan; mulai dari keberhasilan di bidang keuangan
sebagai pengusaha sampai dengan kemenangan terhadap penyakit yang mengancam jiwa atau
pengorbanan pribadi yang dilakukan seseorang untuk menjadikan hidup ini bisa lebih baik
bagi orang-orang yang kurang beruntung. Motivasi dari dalam selalu menjadi kekuatan di
balik keberhasilan dan prestasi umat manusia. Dan profesi ini membutuhkan pribadi-pribadi
yang memiliki motivasi yang tidak pernah ada habisnya. Kita bisa, jika kita berfikir bisa.
White Book Keperawatan hanyalah buku panduan yang tidak ada artinya apapun untuk
membawa perubahan ke arah yang lebih baik, kecuali dikawal oleh pribadi-pribadi perawat
yang memiliki motivasi unlimited, pribadi yang memiliki militansi untuk memperjuangkan
profesi ini menjadi profesi yang mandiri dan dihargai.

4 SAMBUTAN DIREKTUR Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas disusunnya White Book
(buku putih) Keperawatan RS. Muhammadiyah Lamongan. White Book akan dijadikan
pedoman oleh RS.Muhammadiyah Lamongan dalam pengembangan profesi tenaga
keperawatan (perawat dan bidan) agar profesi perawat dan bidan mampu mewujudkan cita-
citanya menjadi profesi yang mandiri dan dihargai. Kita menyadari, pelayanan keperawatan
memegang posisi strategis dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dari awal pasien
masuk sampai pasien pulang, saat pagi, sore dan malam, pelayanan kesehatan di rumah sakit
didominasi oleh pelayanan keperawatan. Hal ini tidak bisa dipungkiri oleh siapapun. Maka
kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, sangat tergantung dari kualitas pelayanan
keperawatan. Mudah-mudahan dengan disusunnya White Book Keperawatan, arah
pengembangan kompetensi tenaga keperawatan menjadi semakin tertata dan cita-cita menjadi
profesi yang mandiri dan dihargai semakin mendekati kenyataan. Semoga Allah SWT
meridloi. Aamiin Ya Robbal Alamiiin Direktur RSML Dr.Hj.Umi Aliyah,MARS

5 DAFTAR KEWENANGAN KLINIS TENAGA KEPERAWATAN


RS.MUHAMMADIYAH LAMONGAN Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada
pasien, seluruh perawat dan bidan harus dipastikan kompetensinya sesuai dengan jenjang
klinis yang dimiliki. Masing-masing jenjang klinis memiliki kompetensi, dan standar
kompetensi klinis itulah yang dijadikan landasan dalam penyusunan Kewenangan Klinis.
Kewenangan Klinis adalah uraian intervensi keperawatan dan kebidanan yang dilakukan oleh
tenaga keperawatan sesuai dengan area prakteknya. Dalam daftar kewenangan klinis ini
dibagi menjadi lima kelompok sesuai dengan jenjang klinis yaitu : 1. Kewenangan Klinis
Perawat Klinik I 2. Kewenangan Klinis Perawat Klinik II 3. Kewenangan Klinis Perawat
Klinik III 4. Kewenangan Klinis Perawat Klinik IV 5. Kewenangan Klinis Perawat Klinik V
Selain kategori berdasar jenjang klinik, juga dikelompokan berdasar area klinik yang
meliputi: 1. Area Klinik Keperawatan Medikal Bedah 2. Area Klinik Keperawatan Anak 3.
Area Klinik Keperawatan Maternitas 4. Area Klinik Area Klinik Keperawatan Kritis

6 DRAFF KEWENANGAN KLINIS PERAWAT DAN BIDAN DI


RS.MUHAMMADIYAH LAMONGAN

7 FORM USULAN KREDENSIALING TENAGA PERAWAT DAN BIDAN


RS.MUHAMMADIYAH LAMONGAN A. IDENTITAS TENAGA PERAWAT/BIDAN
Nama : NIK : TTL : Alamat : B. STATUS REGISTRASI No STR : No Ijazah : Asal Institusi
: Tanggal lulus : Pendidikan : C. STATUS KREDENSIAL YANG DIUSULKAN Awal
Kenaikan tingkat Pemulihan kewenangan D. PRASYARAT KREDENSIAL a. Apakah
Saudara pernah dilakukan proses kredensial sebelumnya? Kapan?... b. Apakah Saudara sudah
memiliki surat penugasan klinis? Jika memiliki, tulis tangal dan nomer surat tersebut.... c.
Apakah kewenangan klinis Saudara pernah dikurangi/dibekukan/dicabut? Kapan?... d.
Apakah Saudara pernah terlibat dalam kasus hukum berkaitan dengan kewenangan klinis
Saudara?

8 ... e. Tuliskan kegiatan CPD yang saudara ikuti dalam 3 tahun terakhir NO Tahun No
Sertifikat Penyelenggara Jenis f. Tuliskan Kewenangan Klinis yang diusulkan NO
Kewenangan Klinis Keterangan E. PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa segala hal yang
tertulis di dalam dokumen ini adalah benar adanya. Apabila di kemudian hari terbukti ada hal
yang tidak benar maka saya bersedia menanggung segala konsekuansi sesuai dengan aturan
hukum yang berlaku. Tanggal :... Nama Lengkap :... Tanda Tangan :...

9 FORM REKOMENDASI DIREKTUR RS.MUHAMMADIYAH LAMONGAN No : Lamp


: 1 bendel Hal : Permohonan Surat Penugasan Kerja Klinik Kepada Yth. Direktur RSM.
Lamongan di Lamongan SURAT REKOMENDASI Bersama ini kami sampaikan dengan
hormat, menindaklanjuti permohonan kredensial atas nama : Nama :... NIK :... Ruang :...
Komite Keperawatan melalui Sub Komite Kredensial memberikan REKOMENDASI untuk
diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinik (SPKK) kepada yang namanya tersebut di atas,
sesuai dengan jenjang kompetensinya. Sebagai bahan pertimbangkan kami lampirkan hasil
rekomendasi dari Panitia Kredensial Sub Komite Kredensial Komite keperawatan
RS.Muhammadiyah Lamongan. Demikian surat rekomendasi ini kami sampaiakan, atas
perhatian Ibu Direktur disampaikan terimakasih. Lamongan,.. Ketua Komite Keperawatan
RS.Muhammadiyah Lamongan...

10 FORM REKOMENDASI KREDENSIAL PERAWAT DAN BIDAN


RS.MUHAMMADIYAH LAMONGAN A. IDENTITAS PERAWAT Nama : NIK : TTL :
Alamat : Kualifikasi : Tanggal : B. IDENTITAS PANITIA KREDENSIAL NO NAMA
JABATAN BIDANG KEAHLIAN C. DAFTAR KEWENANGAN KLINIS YANG
DIUSULKAN No Daftar Kewenagan Klinis Kemampuan saat ini Proses Kredensial Review
Rekomendasi S TS D. REKOMENDASI

11 Rekomendasi Panitia kredensial/mitra bestari Nama Tanda tangan Catatan Perawat Nama
:... Tanda tangan :... Tanggal : E. PERSETUJUAN Sub Komite Kredensial Ketua Nama :
Tanda tangan : Tanggal : Nama : Tanda tangan : Tanggal : Anggota
12 FORM KEWENANGAN KLINIS PERAWAT DAN BIDAN RS.MUHAMMADIYAH
LAMONGAN TANGGAL BERLAKU MULAI :.. s/d Bidang : Perawatan Nama : Area kerja
: KMB/PK I NIK :. Pendidikan : Sarjana Keperawatan/D-III Keperawatan atau Kebidanan
Kewenangan klinis : PK I No. Kewenangan Kinis Pernyataan : Saya meminta izin untuk
melakukan tindakan khusus yang sesuai dengan kemampuan saya berdasarkan pelatihan,
pendidikan, penelitian terkini dan kemampuan praktek klinik. Saya memenuhi syarat untuk
melakukannya. Saya menyatakan bahwa, saya akan memberikan yang terbaik sesuai
pengetahuan saya, bahwa saya mampu melakukan fungsi penting sesuai posisi saya
sebagaimana yang digambarkan dalam praktek area kerja saya.

13 SPO Kredensialing Tenaga Perawat dan bidan Tgl Terbit Ditetapkan PROSEDUR TETAP
3 Maret 2015 Dr.Hj.Umi Aliyah,MARS Direktur Utama PENGERTIAN TUJUAN
KEBIJAKAN PROSEDUR 1. Kredensial tenaga keperawatan adalah merupakan proses
untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi tenaga keperawatan 2. Kewenangan
Klinis tenaga keperawatan (perawat dan bidan) adalah hak dan otonomi untuk melaksanakan
asuhan keperawatan atau kebidanan berdasarkan kemampuannya. 3. Penugasan tenaga
keperawatan adalah penugasan yang diberikan oleh pimpinan rumah sakit kepada seorang
tenaga keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan atau kebidanan dirumah sakit
berdasarkan kewenangan dan kompetensinya.kredensial tenaga keperawatan adalah
merupakan proses untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi tenaga keperawatan
4. Kewenangan Klinis tenaga keperawatan (perawat dan bidan) adalah hak dan otonomi
untuk melaksanakan asuhan keperawatan atau kebidanan berdasarkan kemampuannya. 1.
Komite Keperawatan melakukan proses kredensial dengan baik 2. Perawat mendapatkan
surat penugasan klinis dari Direktur Rumah Sakit PMK No. 49 tahun 2013 tentang Komite
Keperawatan 1. Perawat dan bidan mengajukan permohonan kepada Kepala Bidang
Keperawatan yang diketahui oleh kepala ruangan, dengan menyiapkan dokumen sebagai
berikut: - Daftar rincian kewenangan klinis - White paper (buku putih) - Form pengajuan
kredensialing - Loog book kompetensi - Dokumen bukti pendukung 2. Kepala bidang
keperawatan menyerahkan dokumen tersebut

14 UNIT TERKAIT kepada ketua komite keperawatan. 3. Ketua Komite Keperawatan


menugaskan kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan kredensialing kepada
perawat/bidan yang bersangkutan 4. Sub komite kredensial melakukan proses kredensialing
kepada perawat/bidan yang bersangkutan dengan melakukan verifikasi dokumen. 5. Sub
komite kredensial berkoordinasi dengan mitra bestari untuk melakukan asesmen. 6. Sub
komite kredensial dan mitra bestari memberikan rekomendasi hasil kredensial kepada Ketua
Komite Keperawatan, dengan hasil kredensial berisi rekomendasi setuju dan tidak setuju a.
Apabila dalam rekomendasi Sub Komite Kredensial tidak menyetujui, maka : - Panitia
Kredensail memberikan feedback kepada perawat yang bersangkutan tentang hal-hal apa
yang menjadikan tidak disetujui. - Perawat berhak mengajukan keberatan/banding atas
rekomendasi yang dikeluarkan oleh Panitia Kredensial. - Panitia Kredensial melakukan
kredensial ulang b. Apabila dalam rekomendasi Panitia Kredensial disetujui, maka Ketua
Komite Keperawatan mengajukan surat rekomendasi kepada Direktur RS.Muhammadiyah
Lamongan untuk dibuatkan Surat Penugasan Kerja Klinis (SPKK) 7. Direktur
menandatangani Surat Penugasan Kerja Klinis (SPKK) untuk perawat/bidan yang
bersangkutan 8. Bidang keperawatan membuat penugasan kerja untuk perawat/bidan sesuai
dengan area praktik/kerja. 1. Bidang Perawatan 2. Bagian SDI

Tugas dan fungsi komite keperawatan


Medianers ~ Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan Rumah Sakit memiliki fungsi, tugas dan kewenangan. Tentang
fungsi, tugas dan kewenangan Komite Keperawatan tersebut tertuang pada Bagian ketiga,
pasal 11 dan pasal 12.

Komite Keperawatan mempunyai fungsi meningkatkan profesionalisme tenaga


keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit dengan cara:

1. Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan melakukan


pelayanan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit.
2. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan.
3. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan.
Dalam melaksanakan fungsi Kredensial, Komite Keperawatan memiliki tugas sebagai
berikut:
1. menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis dan Buku Putih.
2. Melakukan verifikasi persyaratan Kredensial
3. Merekomendasikan Kewenangan Klinis tenaga keperawatan
4. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis
5. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan.
6. Melaporkan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan untuk
diteruskan kepada kepala/direktur Rumah Sakit.
Dalam melaksanakan fungsi memelihara mutu profesi, Komite Keperawatan memiliki
tugas sebagai berikut:
1. menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik.
2. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan tenaga
keperawatan.
3. Melakukan audit keperawatan dan kebidanan.
4. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.
Dalam melaksanakan fungsi menjaga disiplin dan etika profesi tenaga keperawatan,
Komite Keperawatan memiliki tugas sebagai berikut:
1. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan.
2. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan.
3. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan masalah etik
dalam kehidupan profesi dan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan.
4. Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis.
5. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan
keperawatan dan kebidanan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Komite Keperawatan berwenang, sebagai
berikut:
1. Memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis.
2. Memberikan rekomendasi perubahan rincian Kewenangan Klinis.
3. Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan Klinis tertentu.
4. Memberikan rekomendasi surat Penugasan Klinis.
5. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan.
6. Memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan dan pendidikan kebidanan
berkelanjutan.
7. Memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan rekomendasi pemberian
tindakan disiplin.
Terkait : Struktur dan Kedudukan Komite Keperawatan di Rumah Sakit
Dalam Peraturan Mentri Kesehatan (PMK) Nomor 49 tahun 2013 tentang Komite
Keperawatan Rumah Sakit,Komite Keperawatan bertanggung jawab kepada
kepala/direktur Rumah Sakit.
I. Ketua Komite Keperawatan

Tugas pokok
Memimpin seluruh kegiatan dari komite keperawatan meliputi kredensialing, penjagaan dan
peningkatan mutu profesi, serta penjagaan serta pembinaan disiplin dan etika profesi.

Pertanggung jawaban
Ketua komite keperawatan bertanggung jawab kepada direktur atas pelaksanaan dari tugas tugas
komite keperawatan.

Uraian Tugas Ketua Komite Keperawatan


1. Memimpin proses kredensialing yang dilakukan oleh sub komite kredensial, komite
keperawatan.
2. Mengagendakan pertemuan dan rapat-rapat komite keperawatan.
3. Mengusulkan pertemuan dengan direksi.
4. Menerbitkan rekomendasi hasil kredensial dan rekredensial tenaga keperawatan dan rincian
kewenangan klinisnya, untuk diberikan kepada direktur sebagai bahan pertimbangan.
5. Menjaga dan meningkatkan mutu profesi dengan melakukan audit keperawatan secara rutin
untuk membahas asuhan keperawatan maupun kebidanan.
6. Memimpin pelaksanaan etika profesi.
7. Melakukan pemanggilan personil yang terlibat kasus pelanggaran etika profesi, serta
melaporkan hasilnya kepada direktur.
8. Melakukan pembinaan etika dan disiplin profesi bagi seluruh staf keperawatan.
9. Mengajukan nama-nama yang diusulkan menjadi personil komite keperawatan kepada
direktur.
10. Memimpin penyusunan buku putih, serta evaluasinya.
11. Menyusun rincian kewenangan klinis untuk setiap peserta kredensial, dengan dibantu sub
komite kredensial dan sekretaris komite keperawatan.
12. Menerbitkan rekomendasi hasil dari audit keperawatan, dengan dibantu sub komite mutu
profesi dan sekretaris komite keperawatan.
13. Mengusulkan tindakan yang diperlukan terkait pelaksanaan etika dan disiplin profesi kepada
direktur.
14. Melakukan penelusuran kasus kasus yang menyangkut etika dan disiplin profesi, serta
menerbitkan rekomendasi terkait temuan-temuan yang ada, untuk kemudian disampaikan ke
direktur, dengan dibantu sub komite etika dan disiplin profesi, serta sekretaris komite
keperawatan.

Tolok Ukur Keberhasilan


1. Terselenggaranya tata kelola komite keperawatan sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. Proses kredensial berjalan 100% untuk seluruh staf keperawatan, dan dijalankan sesuai
dengan aturan yang berlaku.
3. Terselenggaranya audit keperawatan secara rutin, dengan hasil rekomendasi yang dijalankan.
4. Seluruh staf keperawatan memahami dan menjalani etika serta disiplin profesi.
5. Hadir dalam 100% rapat komite keperawatan.
II. Sekretaris Komite Keperawatan

Tugas Pokok
Membantu ketua komite keperawatan dalam proses administrasi dan tata kelola komite keperawatan
yang tertib.

Pertanggung jawaban
Sekretaris Komite Keperawatan bertanggung jawab kepada direktur

Uraian Tugas
1. Melakukan kegiatan administratif untuk membantu ketua komite keperawatan
2. Menyusun undangan dan mengedarkan rapat-rapat serta pertemuan-pertemuan komite
keperawatan.
3. Mencatat hasil pertemuan dan rapat-rapat untuk kemudian dilaporkan kepada direktur, melalui
ketua komite keperawatan.
4. Menyusun dokumen rincian kewenangan klinis.
5. Menyusun rekomendasi-rekomendasi yang akan disampaikan dari komite keperawatan kepada
direktur.

Tolok Ukur Keberhasilan


1. Dokumen-dokumen komite keperawatan tertata rapi dan siap digunakan kapanpun diperlukan.
2. Undangan, absensi serta notulen rapat dan pertemuan terdokumentasi dengan baik.
3. Semua kegiatan komite keperawatan terdokumentasi dengan baik.
4. Hasil kredensial dan rekredensial tersusun dengan baku dan rapi.
5. Hasil audit keperawatan terdokumentasi dengan baik.
6. Hasil temuan penelusuran kasus etika dan disiplin profesi terdokumentasi dengan baik.
7. Hadir dalam >80% rapat komite keperawatan.
III. Ketua Sub Komite Kredensial

Tugas Pokok
Bersama ketua komite keperawatan memimpin pelaksanaan proses kredensial dan rekredensial
tenaga keperawatan.

Pertanggung jawaban
Ketua Sub Komite Kredensial bertanggung jawab kepada Ketua Komite Keperawatan

Uraian Tugas
1. Menyelenggarakan kredensial dan rekredensial tenaga keperawatan.
2. Menyusun daftar rincian kewenangan klinis perawat dan bidan
3. Menyusun buku putih
4. Melakukan verifikasi berkas untuk persyaratan kredensial
5. Membentuk panitia ad hoc apabila diperlukan, untuk pelaksanaan kredensial dan rekredensial.
6. Menganalisa dan mengajurkan pengurangan, penambahan, pemulihan, atau pencabutan
kewenangan klinis tenaga keperawatan kepada ketua komite keperawatan.
7. Membuat laporan seluruh proses kredensial kepada ketua komite keperawatan untuk
kemudian diajukan kepada direktur.

Tolok Ukur Keberhasilan


1. Terselenggaranya proses kredensial terhadap seluruh tenaga keperawatan, dengan objektif
dan sesuai standar.
2. Direktur mendapatkan masukkan yang berkualitas dalam pemberian surat penugasan klinis.
3. Buku putih tersedia dan berisi hal yang jelas dan mudah dijadikan acuan dalam pelaksanaan
kredensial tenaga keperawatan.
4. Hadir dalam minimal 80% rapat komite keperawatan, dan 100% rapat sub komite.
IV. Sekretaris Sub Komite Kredensial

Tugas Pokok
Melaksanakan segala hal administrasi yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh sub komite
kredensial

Pertanggung jawaban
Sekretaris sub komite kredensial bertanggung jawab kepada ketua sub komite kredensial

Uraian tugas
1. Melakukan kegiatan administratif untuk membantu ketua sub komite kredensial.
2. Menyusun undangan dan mengedarkan rapat-rapat serta pertemuan-pertemuan sub komite
kredensial.
3. Mencatat hasil pertemuan dan rapat-rapat untuk kemudian dilaporkan kepada ketua komite
keperawatan, melalui ketua sub komite kredensial.
4. Membantu ketua sub komite kredensial dalam penyusunan dokumen rincian kewenangan
klinis.
5. Menyusun rekomendasi-rekomendasi yang akan disampaikan dari sub komite kredensial
kepada ketua komite keperawatan.

Tolok Ukur Keberhasilan


1. Dokumen-dokumen sub komite kredensial tertata rapi dan siap digunakan kapanpun
diperlukan.
2. Undangan, absensi serta notulen rapat dan pertemuan terdokumentasi dengan baik.
3. Semua kegiatan sub komite kredensial terdokumentasi dengan baik.
4. Hasil kredensial dan rekredensial tersusun dengan baku dan rapi.
5. Hadir dalam minimal 80% rapat komite dan 80% rapat sub komite.
V. Anggota Sub Komite Kredensial

Tugas Pokok
Bersama ketua sub komite kredensial melaksanakan proses kredensial dan rekredensial tenaga
keperawatan.

Pertanggung jawaban
Anggota Sub Komite Kredensial bertanggung jawab kepada Ketua Sub Komite Kredensial

Uraian Tugas
1. Melaksanakan kredensial dan rekredensial tenaga keperawatan.
2. Membantu ketua sub komite kredensial menyusun daftar rincian kewenangan klinis perawat
dan bidan
3. Membantu ketua sub komite kredensial menyusun buku putih.
4. Membantu ketua sub komite kredensial melakukan verifikasi berkas untuk persyaratan
kredensial
5. Membantu ketua sub komite kredensial menganalisa dan mengajurkan pengurangan,
penambahan, pemulihan, atau pencabutan kewenangan klinis tenaga keperawatan kepada
ketua komite keperawatan.
6. Membantu ketua sub komite kredensial membuat laporan seluruh proses kredensial kepada
ketua komite keperawatan untuk kemudian diajukan kepada direktur.

Tolok Ukur Keberhasilan


1. Terselenggaranya proses kredensial terhadap seluruh tenaga keperawatan, dengan objektif
dan sesuai standar.
2. Ketua sub komite kredensial mendapatkan bantuan dalam pelaksanaan segala kegiatan dari
sub komite kredensial.
3. Hadir dalam minimal 70% pertemuan komite dan 80% rapat sub komite.
VI. Ketua Sub Komite Mutu Profesi

Tugas Pokok:
Melaksanakan dan menyelenggarakan pembinaan mutu profesi tenaga keperawatan sehingga seluruh
tenaga perawat dan bidan dapat memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan yang beriorentasi
pada mutu dan keselamatan pasien.

Pertanggung jawaban
Ketua Sub Komite Mutu Profesi bertanggung jawab kepada Ketua Komite Keperawatan.

Uraian Tugas
1. Melakukan audit keperawatan dan kebidanan secara rutin
2. Menyusun rekomendasi hasil dari audit, dan dilaporkan kepada ketua komite keperawatan.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan tenaga keperawatan.
4. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan seminar, pelatihan, atau kursus yang diperlukan.
5. Mengajukan kegiatan yang dibutuhkan untuk peningkatan mutu profesi kepada ketua komite
keperawatan.

Tolok Ukur Keberhasilan


1. Terselenggaranya audit keperawatan secara rutin
2. Hasil dari audit secara rutin disampaikan kepada direktur, dan disebarkan kepada unit-unit
terkait untuk peningkatan mutu profesi.
3. Terdapat usulan pelatihan tenaga keperawatan yang disampaikan oleh komite keperawatan
kepada direktur.
4. Hadir dalam 80% rapat komite dan 100% rapat sub komite.
VII. Sekretaris Sub Komite Mutu Profesi

Tugas Pokok
Melaksanakan segala hal administrasi yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh sub komite
mutu profesi.

Pertanggung jawaban
Sekretaris sub komite mutu profesi bertanggung jawab kepada ketua sub komite mutu profesi

Uraian tugas
1. Melakukan kegiatan administratif untuk membantu ketua sub komite mutu profesi.
2. Menyusun undangan dan mengedarkan rapat-rapat serta pertemuan-pertemuan sub komite
mutu profesi.
3. Mencatat hasil pertemuan dan rapat-rapat untuk kemudian dilaporkan kepada ketua komite
keperawatan, melalui ketua sub komite mutu profesi.
4. Membantu ketua sub komite mutu profesi dalam penyusunan dokumen hasil audit
keperawatan.
5. Menyusun rekomendasi-rekomendasi yang akan disampaikan dari sub komite mutu profesi
kepada ketua komite keperawatan.

Tolok Ukur Keberhasilan


1. Dokumen-dokumen sub komite mutu profesi tertata rapi dan siap digunakan kapanpun
diperlukan.
2. Undangan, absensi serta notulen rapat dan pertemuan terdokumentasi dengan baik.
3. Semua kegiatan sub komite mutu profesi terdokumentasi dengan baik.
4. Hasil audit keperawatan tersusun dengan baku dan rapi.
5. Hadir dalam minimal 80% rapat komite dan 80% rapat sub komite.
VIII. Anggota Sub Komite Mutu Profesi

Tugas Pokok
Bersama ketua sub komite mutu profesi melaksanakan proses peningkatan mutu profesi tenaga
keperawatan.

Pertanggung jawaban
Anggota Sub Komite Mutu Profesi bertanggung jawab kepada Ketua Sub Komite Mutu Profesi.

Uraian Tugas
1. Membantu ketua sub komite mutu profesi melakukan audit keperawatan dan kebidanan secara
rutin
2. Membantu ketua sub komite mutu profesi menyusun rekomendasi hasil dari audit, dan
dilaporkan kepada ketua komite keperawatan.
3. Membantu ketua sub komite mutu profesi mengidentifikasi kebutuhan pelatihan tenaga
keperawatan.
4. Membantu ketua sub komite mutu profesi memfasilitasi kegiatan-kegiatan seminar, pelatihan,
atau kursus yang diperlukan.
5. Membantu ketua sub komite mutu profesi mengajukan kegiatan yang dibutuhkan untuk
peningkatan mutu profesi kepada ketua komite keperawatan.

Tolok Ukur Keberhasilan


1. Terselenggaranya proses audit keperawatan yang berguna bagi peningkatan mutu profesi.
2. Ketua sub komite mutu profesi mendapatkan bantuan dalam pelaksanaan segala kegiatan dari
sub komite mutu profesi.
3. Hadir dalam minimal 70% pertemuan komite dan 80% rapat sub komite.
IX. Ketua Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi

Tugas Pokok
Bersama Ketua Komite Keperawatan memimpin pelaksanaan dan pembinaan etika dan disiplin
profesi agar seluruh tenaga keperawatan memahami dan melaksanakan kode etik profesi mereka,
sehingga pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan terselenggara sesuai dengan etika
profesi.

Pertanggung jawaban
Ketua Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi bertanggung jawab kepada Ketua Komite
Keperawatan

Uraian Tugas:
1. Melakukan penyusunan kode etik profesi keperawatan dan kebidanan sesuai dengan pedoman
yang berlaku secara nasional.
2. Melakukan sosialisasi kode etik keperawatan dan kebidanan,
3. Melakukan penegakkan disiplin profesi keperawatan.
4. Merekomendasikan penyelesaian masalah yang terkait etika dan disiplin profesi keperawatan
dan kebidanan.
5. Merekomendasikan kepada ketua komite keperawatan untuk mencabut kewenangan klinis dan
surat penugasan klinis atas personil keperawatan.
6. Memberikan pertimbangan atas pengambilan keputusan dalam pelaksanaan etik keperawatan
dan kebidanan yang dilakukan dalam asuhan keperawatan dan kebidanan kepada pasien.

Tolok Ukur Keberhasilan


1. Tersusunnya buku kode etik profesi untuk perawat maupun bidan.
2. Seluruh staf keperawatan memahami kode etik profesi masing-masing.
3. Permasalahan etika dan disiplin profesi yang menyangkut tenaga keperawatan terselesaikan
dengan baik.
4. Terbitnya rekomendasi-rekomendasi terkait kasus-kasus etik dan disiplin profesi.
5. Hadir dalam minimal 80% rapat komite dan 100% rapat sub komite.
X. Sekretaris Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi

Tugas Pokok
Melaksanakan segala hal administrasi yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh sub komite
etik dan disiplin profesi.

Pertanggung jawaban
Sekretaris sub komite etik dan disiplin profesi bertanggung jawab kepada ketua sub komite etik dan
disiplin profesi.

Uraian tugas
1. Melakukan kegiatan administratif untuk membantu ketua sub komite mutu etik dan disiplin
profesi.
2. Menyusun undangan dan mengedarkan rapat-rapat serta pertemuan-pertemuan sub komite
etik dan disiplin profesi.
3. Mencatat hasil pertemuan dan rapat-rapat untuk kemudian dilaporkan kepada ketua komite
keperawatan, melalui ketua sub komite etik dan disiplin profesi.
4. Membantu ketua sub komite mutu profesi dalam penyusunan rekomendasi pembahasan kasus
etik dan disiplin profesi.
5. Menyusun rekomendasi-rekomendasi yang akan disampaikan dari sub komite mutu etik dan
disiplin profesi kepada ketua komite keperawatan.

Tolok Ukur Keberhasilan


1. Dokumen-dokumen sub komite mutu etik dan disiplin profesi tertata rapi dan siap digunakan
kapanpun diperlukan.
2. Undangan, absensi serta notulen rapat dan pertemuan terdokumentasi dengan baik.
3. Semua kegiatan sub komite etik dan disiplin profesi terdokumentasi dengan baik.
4. Hasil rekomendasi pembahasan kasus etik dan disiplin tersusun dengan baku dan rapi.
5. Hadir dalam minimal 80% rapat komite dan 80% rapat sub komite.
XI. Anggota Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi

Tugas Pokok
Bersama ketua sub komite etik dan disiplin profesi melaksanakan penjagaan, sosialisasi, dan
pembinaan etika dan disiplin profesi.

Pertanggung jawaban
Anggota Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi bertanggung jawab kepada Ketua Sub Komite Etik dan
Disiplin Profesi.

Uraian Tugas
1. Membantu ketua sub komite etik dan disiplin profesi melakukan pembahasan kasus etik dan
disiplin profesi.
2. Membantu ketua sub komite mutu etik dan disiplin profesi menyusun rekomendasi hasil dari
pembahasan kasus etik dan disiplin profesi, dan dilaporkan kepada ketua komite keperawatan.
3. Membantu ketua sub komite etik dan disiplin profesi dalam penyusunan buku kode etik
keperawatan dan kebidanan.
4. Bersama ketua memantau pelaksanaan etik dan disiplin profesi.
5. Membantu ketua sub komite mutu profesi mengajukan kegiatan yang dibutuhkan untuk
peningkatan kualitas dan implementasi etik dan disiplin profesi kepada ketua komite
keperawatan.
6. Membantu ketua dalam memberikan masukkan terkait pelaksanaan kode etik profesi dalam
asuhan keperawatan dan kebidanan yang diberikan kepada pasien.

Tolok Ukur Keberhasilan


1. Terselenggaranya kode etik keperawatan dan kebidanan.
2. Ketua sub komite mutu profesi mendapatkan bantuan dalam pelaksanaan segala kegiatan dari
sub komite mutu etik dan disiplin profesi.
3. Hadir dalam minimal 70% pertemuan komite dan 80% rapat sub komite.

Anda mungkin juga menyukai