Anda di halaman 1dari 1

Kelompok 2 Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan

Ade Febriyanti 2031711001

Fristy Vanezza Gabriela 2031711022

Junita 2031711007

Nadhifah Raniah 2031711026

Seta Ardiawati 2031711009

Sobrian Musa 2031711019

Windiarti Pujinisa 2031711024

FOTOPERIODIC FLOWERING

Bunga merupakan struktur atau bentuk reproduktif tumbuhan yang akan berkembang menjadi bunga
apabila terjadi fertilisasi. Tidak sepanjang tahun tanaman akan menghasilkan bunga dimana musim
mempengaruhi kesuksesan proses reproduksi tanaman.

Fototropisme model eksternal merupakan model fototropisme yang dipengaruhi lama waktu
penyinaran matahari terhadap tumbuhan. Arabidapsis thaliana merupakan salah satu cintoh tanamn
yanh mengalami proses penyinaran pamatahi dalam waktu lama atau tumbuhan hari panjang. Model
tumbuhan hari panjang atau long day plant dalam melakukan sutu prmbungaan dipengaruhi oleh 2
faktor yaitu faktor interal dan faktor eksternal dimana faktor-faktor tersebut terjadi sercara
bersamaan.

Faktor internal meliputi sinyal yang dapat menentukan waktu yang tepat untuk pembungaan. Faktor
eksternal yaitu lama penyinaran matahari dimana dapat dilihat pada tanaman Arabidapsis thaliana.
Tanaman ini mengalami pembungaan paling banyak pada musim panas karena penyinaran matahri
lebih banyak terjadi pada siang hari daripada malam hari.

Jalur pembungaan Arabidapsis thaliana Secara Molekuler

Proses pembungaan melibatkan beberapa jenis protein, salah satu kunci atau sinyal pembungaan yang
penying ada tumbuhan. Tumbuhan adalah flower locus T apabila protein atau diingkat FT. Apabila
protein tersebut terakumulasi dalam jumlah yang meningkat maka akan terjadi pembungaan. Induksi
FT dipicu oleh protein konstan atau CO. Protein CO adalah protein regulator positif protein FtT
sehingga apabila jumlah protein CO yang tinggi akan meningkatkan jumlah protein FT juga. Protein CO
ini jumlahnya akan meningkan apabila suatu tanaman tersebut mengalami penyinaran matahari yang
lama, karena protein CO tersebut distabilisasi oleh sinar matahari. Induksi protein CO tersebut juga
dipicu oleh protein CDF, yaitu protein Regulator Negatif untuk protein CO, artinya mekanisme kerja
kedua protein tersebut berbanding terbalik. Apabila jumlah protein CDF meningkat, maka protein CDF
akan menekan jumlah protein CO. Akan tetapi, pada saat matahari mulai terbenam , jumlah protein
CDF akan menurun yang akan berefek kepada protein CO. Aryiya protein CO mengalami peningkatan
jumlah.

Kadar protein CDF pada tanaman dipengaruhi oleh mekanisme kompleks dari 2 protein yang
dinamakan FKF1 dan GI. Protein FKF1 dan GI ini merupakan protein yang membutuhkan sinar matahari
secara langsung atau membutuhkan spektrum cahaya biru agar ptotein tersebut dapat memacu
peningkatan kadar protein CDF. Hal tersebutlah yang dapat mengakibatkan suatu tanaman tidak dapat
berbunga pada waktu penyinaran yang pendek.

Anda mungkin juga menyukai