Anda di halaman 1dari 4

BAB III

TUGAS KHUSUS

3.1 Judul

Pengaruh Konsentrasi CH4 dan Ar Terhadap Konversi N2 pada reaksi sintesis


Ammnia di Ammonia Converter ( 105-D ) Pusri IIB .

3.2 Latar Belakang

Amoniak merupakan salah satu senyawa penting yang banyak digunakann


alam industri kimia sebagai bahan baku dan produk. Amoniak (NH3) adalah gas
basa tidak berwarna, lebih ringan dari udara dan memilii aroma tajam dan unik.
Di alam Amoniak terbentuk pada saat zat-zat organik yang mengandung nirgen
membusuk, oleh sebab itu sedikit terdapat dalam udara. Bahan baku yang
digunakan untuk sintesa amoniak yaitu gas alam, udara dan steam (uap air).

Proses yang paing menentukan pada pembuatan Amonia adalah sintesis


amoniak dari gas H2 dan gas N2 yang terjadi didalam ammonia converter (105-D)
dengan bantuan katalis promoted iron. Ammonia converter terjadi reaksi sebagai
berikut :

N2 + 3H 2NH3

Katalis promoted iron berpotensi mengalami deaktivasi yang dapat


menyebabkan terjadinya penurunan jumlah konversi amniak. Deaktivasi katalis
dapat terjadi akibat tersumbatnya pori-pori dari katalis atau telah habisnya life-
time dari katalis.

Sintesis Amonia ini berfungsi untuk mengkonversikan gas H2 dan N2 dengan


rasio 3 : 1 menjadi Amoniak (NH3). Ammonia Converter menggunakan desain
converter horizontal KBR tiga tahap. Ammonia Converter ini didesain berdinding
yang dingin dan bertekanan, dimana umpan gaas yag bertemperature relatif lebih
rendah melewati annulus antara basket. Ammonia Converter berisi basket yang
bisa dipindah-pindah, yang meliputi empat fixed bed katalis dan dua heat
exchanger. Dimana setiap Bed katalis berisi katalis promoted iron berukuran 1,5-
3,0 mm yang berbentuk butiran-butiran.

Melihat peran Ammonia Converter ini sangat penting maka pengaruh


konsentrasi CH4 dan Ar terhadap konversi NH3 mempengaruhi pada % yield di
dalam Ammonia Converter , hal ini ditentukan dengan melakukan perhitungan
neraca massa berdasarkan kondisi desain dan aktual.

3.3 Tujuan

Mengetahui pengaruh konsentrasi CH4 dan Ar terhadap konversi N2 di


Ammonia Converter (105-D)

3.4 Manfaat

Menambah wawasanvilmu pengetahuan terutama pada aplikasi di bidang


industri khususnya mengenai konsentrasi CH4 dan Ar terhadap konversi N2 di
Ammona Converter (105-D) kepada pembaca di perguruan tinggi Politeknik
Negeri Sriwijaya .

3.5 Rumusan Masalah

Ammonia Converter (105-D) merupakan alat yang berfungsi untuk


mengkonversi gas H2 dan N2 dengan rasio 3:1 menjadi Amoniak(NH3). Dan
konsentrasi CH4 dan Ar terhadap konversi N2 pada proses pembentukan Amoniak
di dalam ammonia Converter (105-D) dengan menghitung neraca massa dan
konsentrasi N2 pada saat operasi data desain dan aktual .

3.6 Tinjauan Pustaka

3.6.1 Amoniak

Amoniak adalah senyawa kimia berupa gas yang berbau tajam. Pabrik
Amoniak PT Pusri Palembang ialah pabrik yang menghasikan Amoniak sebagai
hasil utama dan carbon dioxide sebagai hasi samping. Amonak digunakan sebagai
bahan mentah dalam industri kimia. Amoniak produksi pusri dipasarkan dalam
bentuk cari pada suhu -33oC dengan kemurnian minimaal 99,5% dan campuran
(impurity) berupaa air maksimal 0,5%

Bahan baku pembuatan Amoniak adalah gas bumi yang dengan komposisi
utama metana 9Ch) sekitar 705 dan karbon dioksida (CO) sekitar 1%. Steam atau
uap air diperoleh dari air sungai musi setelah mengalam suatu proses pengolahan
tertentu dipabrik utilitas.

Amoniak adalah senyawa kimia dengan rumus NH . Biasanya senyawa ini


didaati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau Amoniak). Walaupun
Amoniak memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi,Amoniak
sendiri ialah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Kontak dengan gas
amoniak berkonsentrasi tinggi dapat menyebaban kerusakan paru-paru dan
bahkan kematian . Amoniak diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amoniak
masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup.

Amniak merupakan gas tajam yang tidak berwarna dengan titik didih 33,5 C.
Cairannya mempunyai panas penguapan sebesar 1,37 kJ g-1 pada titik didihnya.
Secara fisik cairan NH mirip dengan air dalam perilaku fisiknya dimana
bergabung sangat kuat melalui ikatan hidrogen.

Pada Umumnya amoniak tidak mudah terbakar, tetapi apabila campuran


udara dan amoniak dalam ruangan 13-27% maka akan meledak dan terbakar.
Amoniak dapat terbakar pada daerah mudah terbakar : 16-25% (LFL-UFL). Suhu
kamar :651 C. Amoniak juga dapat menjadi korosif apabila terkena tembaga dan
timah . Selain itu amoniak 0,2% sampai dengan 0,3% dari volume ruangan
menyebakan kematian. Konsentrasi amoniak yang tinggi pada permukaan air akan
menyebabkan kematian ikan,udang,dan binatang air lainnya yang ada pada
perairan tersebut. Kadar Amnak yang tinggi ada air sungai menunjukkan adanya
pencemaran, akibatnya rasa air sungai kurang enak dan berbau. Pada air minum
kadar amoniak harus nol dan pada air sungai dibawah 0,5 mg/L .

Amoniak cair dapat menyebabkan uit melepuh seperti luka bakar dan juga
dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan saluran pernafasan. Bahkan bisa
menyebabkan mual, muntah , dan pingsan. Penggunaan amniak dalam waktu yang
lama dapat menyebabkan penyakit kanker karena amoniak bersifat karsnogenik
atau bahan yang dapat menimbulkan kanker.

Meruakan senyawa kimia yang Cukup terkenal bagi dunia kecantikan


khususnya rambut yang digunakan usebagai bahan campuran dari pewarna untuk
membuat cat rambut, obat pelurusan rambut yang dapat menyebabkan rambut
menjadi kering, kasar, pecah-pecah, kusam dan rusak.

Anda mungkin juga menyukai