Teknik Tenaga Listrik ialah ilmu yang mempelajari konsep dasar kelistrikan dan
pemakaian alat yang asas kerjanya berdasarkan aliran electron dalam konduktor (arus
listrik). Dalam Teknik Tenaga Listrik dikenal dua macam arus :
Dalam menghasilkan arus searah atau arus bolak balik, dikenal system pengadaan
energi listrik sebagai berikut:
Pembangkit: Sebagai sumber energi listrik yang antara lain berupa; PLTA, PLTU,
PLTN, PLTG, PLTD, dan ENERGI DARI ANGIN, SURYA, GEOTHERMAL,
OMBAK, CHEMICAL,dan sebagainya .
Transmisi: Sebagai jaringan untuk menyalurkan energi listrik dari pembangkit ke
beban atau ke jaringan distribusi (gardu-gardu listrik).
Distribusi: Sebagai jaringan yang menyalurkan energi listrik ke konsumen pemakai.
2.1 GENERATOR
Generator merupakan sebuah perangkat yang mengubah energy mekanis menjadi energi listrik.
Generator digunakan di bidang yangsangat luas: di banda udara, di rumah sakit, di transportasi,
komputer,di bidang konstruksi, proses industri, dan lainnya.Pada dasarnya terdapat dua macam
generator, yaitu generator ACdan DC. Pada dasarnya terdapat dua macam generator, yaitu gene-rator
AC dan generator DC. Karena generator AC menghasilkan arusAC, maka sering juga disebut
sebagai alternator. Generator DCmenghasilkan arus DC
2.1.1 GENERATOR DC
Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :
e = - N df/ dt
dimana :
N : jumlah lilitan
f: fluksi magnet
e : Tegangan imbas, ggl(gaya gerak listrik)
Dengan lain perkataan, apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksi magnetik yang
berubah-ubah, maka ggl akan dibangkitkan dalam konduktor itu.
Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan ggl adalah :
harus ada konduktor ( hantaran kawat )
harus ada medan magnetic
harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau adafluksi yang
berubah yang memotong konduktor itu.
Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan :
ibu jari : gerak perputaran
jari telunjuk : medan magnetik kutub u dan s
jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I
Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah
dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator,
maka hubungan yang dapat dinyatakan adalah:
V f = If Rf
E a = V t + I a Ra
Ea= k f n (volt) V = Vs + Vl
Ea= f z n/60 p/a V = Ea – Ia Ra
Ia = Is = Il Vl + Vs = Ea – Ia Ra
Vl = Il Rl (tegangan beban) Ea = Vl + Vs + Ia Ra
Vs = Is Rs (rugi tegangan pada belitan Ea = Vl + Is Rs + Ia Ra
penguat kutub mgnet seri)
Ia = Il + If Vl = Vf = V
Vl = Il Rl
Vf = If Rf
V = Ea – Ia Ra – 2Vsi
Ea = V + Ia Ra
Ea = Vf + Ia Ra
Ea = Vl + Ia Ra
Ia = Il + IRh V = Vl = Vf + Vh
Ia = Il + If Vf = If Rf
If = IRh Vh = Ih Rh
Vl = Vf + Vh
Vl =If Rh + Ih Rh
Vl = If (Rf + Rh)
Vl = Ih (Rh + Rf)
Ea = V + Ia Ra
Ea = Vl + Ia Ra
Ea = Vf + Vh + Ia Ra
V = Ea – Ia Ra – 2Vsi
Ea = Vl + Ia Ra + 2Vsi
Ea = Vf + Vh + Ia Ra + 2Vsi
3. Generator kompon
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator
seri, yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki
merupakan gabungan dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan
sebagai kompon pendek atau dalam kompon panjang. Perbedaan dari kedua
hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan kumparan seri kecil, sehingga
tegangan drop pada kumparan ini ditinjau dari dari tegangan terminal kecil sekali
dan terpengaruh.
Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga kumparan
seri ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah. Bila generator ini
dihubungkan seperti itu, maka dikatakan generator itu mempunyai kumparan
kompon bantu.
Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut kompon
lawan dan ini biasanya digunakan untuk motor atau generator-generator khusus
seperti untuk mesin las. Dalam hubungan kompon bantu yang mempunyai
peranan utama ialah kumparan shunt dan kumparan seri dirancang untuk
kompensasi MMF akibat reaksi jangkar dan juga tegangan drop di jangkar pada
range beban tertentu. Ini mengakibatkan tegangan generator akan diatur secara
otomatis pasa satu range beban tertentu.
a) Kompon panjang
Ia = Is Vl = Vf
V = Ea – Ia Ra
Ea = V + Ia Ra
Ea = Vl + Vs + Ia Ra
Ea = Vl + Is Rs + Ia Ra
Ea = Vl + Is Rs + Ia Ra + 2Vsi
Ea = Vf + Is Rs + Ia Ra + 2Vsi
Vl = Il Rl
Vf = If Rf
b) Kompon pendek
Ia = If + Il Vf = If Rf
Il = Is Vf = Vl + Is Rs
V = Ea – Ia Ra…….Ea = V + Ia Ra
V = Vf = Vl + Is Rs…….Vf = Vl + Vs
Ea = vl + Is Rs + Ia Ra
Ea = Vf + Ia Ra
Vl = Il Rl
Vl = Ea – (Is Rs + Ia Ra)
Bila dilengkapi dengan Vsi:
Ea = vl + Is Rs + Ia Ra + 2Vsi
Diagram daya dan efisiensi generator DC kompon
A = rugi putaran tnpa beban
B = rugi-rugi beban
C = rugi-rugi daya umparan angker (Ia2 R)
D = rugi-rugi daya kontak sikat (Ia 2Vsi)
E = rugi-rugi daya kumparan seri (Is2 Rs)
F = rugi-rugi daya kumparan shunt (If2 Rf)
Pin = daya input
Pem = daya elektromagnetik (Ea Ia)
Pb = rugi besi dan gesekan (A + B)
Pcu = rugi tembaga (C + D + E + F)
Pn = rugi output (Vl Il)
V Ia = Pem – (C + D)
Pin = Pem + Pb
Pem = Pn + Pcu
Pb = Pin – Pem
Pcu = Pem – Pn
Ŋ generator = Pn/Pin x 100%
Ŋ listrik = Pn/Pem x 100%
Ŋ bruto = Pem/Pin x 100%
Torsi Jangkar
penampang lintang generator DC dengan jari-jari r, terdapat gaya keliling F, kerja (W)=
F x jarak. Untuk 1x putaran jangkar = 2πr
W = F x 2πr
Untuk 1 sekon dengan n/60 rps
W = F 2πr n/60
W = F.r 2πn/60
F x r = T a (torsi angker)
2πn/60 = πn/30 = Wm (kecepatan putar mekanik)
W = T a W m……F (newton)
Kerja yang dilakukan oleh putaran jangkar prdetik (W) sebanding dengan daya armature (Pem)
W = Pem = Ea Ia
Ta 2πn/60 = Ea Ia
Ta = Ea Ia/n 60/2π
Ta = 9,55 Ea Ia/n….(Nm) Ea = f z n/60 P/a…(Volt)
Ta = 9,55 Pem/n….(Nm)
Konversi satuan
1 Nm = 0,737 lbft
1 N = 0,102 kg
Ta = 9,55 . 0,102 Ea Ia/n (volt)
Ta = 7,0383 Ea Ia/n (lbft)
Ta = 7,04 Ea Ia/n (lbft)
Ta = 9,55 . 0,102 Ea Ia/n (kgm)
Ta = 0,974 Ea Ia/n (kgm)
Ea = fzn/60 x P/a…(volt)
Ta = 7,04 x fzn/60 x P/a x Ia/n…(lbft)
Ta = 0,117 zn/a f Ia…(lbft) 0,117 zn/a = c
Ta = c f Ia
Torsi Poros
Akibat torsi jangkar (Ta), maka pada generator timbul daya output (Pn). Dari daya output akan timbul
torsi poros atau torsi sumbu (Tsh).
Daya kuda yang dihasilkan (BHP)
BHP = Tsh . Wn/746
BHP = Pin/746…..Pin = BHP . 746 (watt)
Tsh.Wn/746 = Pin/746
Tsh.Wn = Pin
Tsh . 2πn/60 = Pin
Tsh = 60/2π . Pin/n
Tsh = 9,55 Pin/n (Nm)
Analogi pada torsi angker (Ta), maka diperoleh Tsh sebagai berikut:
Tsh = 9,55 . 0,737 . Pin/n (lbft)
Tsh = 7,04 Pin/n (lbft)
Tsh = 9,55 . 0,102 Pin/n (kgm)
Tsh = 0,97 Pin/n (kgm)
Pengertian Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik,
fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan
bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi
energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan
kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam
pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah
putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa
tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan
demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk
motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub
magnet permanen.
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua segmen
yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker
dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet.
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah medan
magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
Gambar 2. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor .
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di sekitar
konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada arah aliran
arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar 3 menunjukkan medan
magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U.
Catatan :
Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor
tersebut.
Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan selatan yang
kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet kutub. Lihat gambar 5.
Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan (looped conductor). Arus
mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B.
Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan
yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat
ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan
menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar
keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat angker dinamo berputar searah
jarum jam.
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan
magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik
menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan
demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi,
sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah tersebut dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban
dalam hal ini mengacu kepada keluaran tenaga putar / torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.
Beban umumnya dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok :
Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan
kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah
corveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatn
operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi
sebagai kuadrat kecepatan).
Peralatan Energi Listrik : Motor Listrik.
Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-
peralatan mesin.
Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan kiri. Kutub-kutub
magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub utara ke kutub selatan. Jika medan
magnet memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri arus searah dengan empat jari, maka akan timbul
gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama dengan F.
Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam pengaruh medan magnet
akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui
penghantar bertambah besar.