Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK TENAGA LISTRIK

1. PENGERTIAN TEKNIK TENAGA LISTRIK

Teknik Tenaga Listrik ialah ilmu yang mempelajari konsep dasar kelistrikan dan
pemakaian alat yang asas kerjanya berdasarkan aliran electron dalam konduktor (arus
listrik). Dalam Teknik Tenaga Listrik dikenal dua macam arus :

1. Arus searah dikenal dengan istilah DC (Direct Current)


2. Arus bolak balik dikenal sebagai AC (Alternating Current)

Dalam menghasilkan arus searah atau arus bolak balik, dikenal system pengadaan
energi listrik sebagai berikut:

 Pembangkit: Sebagai sumber energi listrik yang antara lain berupa; PLTA, PLTU,
PLTN, PLTG, PLTD, dan ENERGI DARI ANGIN, SURYA, GEOTHERMAL,
OMBAK, CHEMICAL,dan sebagainya .
 Transmisi: Sebagai jaringan untuk menyalurkan energi listrik dari pembangkit ke
beban atau ke jaringan distribusi (gardu-gardu listrik).
 Distribusi: Sebagai jaringan yang menyalurkan energi listrik ke konsumen pemakai.

2. SISTEM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


Dalam sistem energi listrik dikenal peralatan yang mengubah energi listrik, baik
dari energi listrik ke energi mekanis, maupun sebaliknya, serta megubah energi listrik
dari rangkaian atau jaringan yang satu menjadi energi listrik yang lain pada rangkaian
atau jaringan berikutnya. Piranti tersebut adalah generator, Motor dan Transformator.
1. Generator merupakan piranti atau peralatan listrik yang dapat dipergunakan untuk
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik, dapat berupa generator arus
searah (generator DC) maupun generator arus bolak-balik (Alternator).
2. Motor merupakan piranti atau peralatan listrik yang dapat dipergunakan untuk
mengubah energi listrik menjadi energi mekanis, juga dapat berupa motor arus
searah maupun motor arus bolak balik.
3. Transformator biasa disebut juga Trafo, adalah piranti atau peralatan listrik yang
dapat dipergunakan untuk mengubah energi listrik yang satu ke energi listrik
yang lain dimana tegangan keluaran (out-put) dapat dinaikkan ataupun diturunkan
oleh piranti ini sesuai dengan kebutuhan. Transformator terbagi atas ;
a. Trafo penaik tegangan (step-up) atau disebut trafo daya.
b. Trafo penurun tegangan (step-down) disebut juga trafo distribusi.
c. Trafo yang dipergunakan pada peralatan atau rangkaian elektronik,
yakni untuk memblokir rangkaian yang satu dengan yang lain.
Generator maupun motor dapat disebut mesin listrik, karena generator
dapat berupa generator arus searah dan generator arus bolak balik, demikian juga
motor.
Mesin listrik dapat dibagi atas :
a. Mesin arus searah, yang terbagi atas;
 Mesin Shunt,
 Mesin Seri,
 Mesin Kompon.
b. Mesin arus bolak balik, terbagi atas
 Transformator
 Mesin Tak Serempak (Asinkron) atau Mesin Induksi
 Mesin Sikron atau mesin Serempak.

2.1 GENERATOR
Generator merupakan sebuah perangkat yang mengubah energy mekanis menjadi energi listrik.
Generator digunakan di bidang yangsangat luas: di banda udara, di rumah sakit, di transportasi,
komputer,di bidang konstruksi, proses industri, dan lainnya.Pada dasarnya terdapat dua macam
generator, yaitu generator ACdan DC. Pada dasarnya terdapat dua macam generator, yaitu gene-rator
AC dan generator DC. Karena generator AC menghasilkan arusAC, maka sering juga disebut
sebagai alternator. Generator DCmenghasilkan arus DC
2.1.1 GENERATOR DC
Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :
e = - N df/ dt
dimana :
N : jumlah lilitan
f: fluksi magnet
e : Tegangan imbas, ggl(gaya gerak listrik)
Dengan lain perkataan, apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksi magnetik yang
berubah-ubah, maka ggl akan dibangkitkan dalam konduktor itu.
Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan ggl adalah :
 harus ada konduktor ( hantaran kawat )
 harus ada medan magnetic
 harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau adafluksi yang
berubah yang memotong konduktor itu.
Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan :
 ibu jari : gerak perputaran
 jari telunjuk : medan magnetik kutub u dan s
 jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I
Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah
dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1. Generator berpenguatan bebas


Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan medannya
dapat dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak tergantung dari mesin.
Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan
Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan
induksi akan dibangkitkan pada generator.

Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator,
maka hubungan yang dapat dinyatakan adalah:

V f = If Rf

E a = V t + I a Ra

Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator :

 Tegangan jepit (V)


 Arus eksitasi (penguatan)
 Arus jangkar (Ia)
 Kecepatan putar (n)

2. Generator berpenguatan sendiri


a) Generator searah seri

Ea= k f n (volt) V = Vs + Vl
Ea= f z n/60 p/a V = Ea – Ia Ra
Ia = Is = Il Vl + Vs = Ea – Ia Ra
Vl = Il Rl (tegangan beban) Ea = Vl + Vs + Ia Ra
Vs = Is Rs (rugi tegangan pada belitan Ea = Vl + Is Rs + Ia Ra
penguat kutub mgnet seri)

Bila rugi tegangan tiap sikat (Vsi) diperhitungkan, maka :


Ea = Vl + Is Rs + Ia Ra + 2Vsi
b) Generator DC Shunt

Ia = Il + If Vl = Vf = V
Vl = Il Rl
Vf = If Rf
V = Ea – Ia Ra – 2Vsi
Ea = V + Ia Ra
Ea = Vf + Ia Ra
Ea = Vl + Ia Ra

Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan :


 Adanya sisa magnetik pada sistem penguat
 Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian,
hingga arah medan yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada.

Mesin shunt akan gagal membangkitkan tegangannya kalau:

 Sisa magnetik tidak ada. Misal: pada mesin-mesin baru. Sehingga


cara memberikan sisa magnetik adalah pada generator shunt dirubah
menjadi generator berpenguatan bebas atau pada generator dipasang
pada sumber arus searah, dan dijalankan sebagai motor shunt dengan
polaritas sikat-sikat dan perputaran nominal
 Hubungan medan terbalik karena generator diputar oleh arah yang
salah dan dijalanksalahan, sehingga /’;[p-0arus medan tidak
memperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya dengan hubungan-
hubungan perlu diubah dan diberi kembali sisa magnetik, seperti
cara untuk memberikan sisa magnetic
 Tahanan rangkaian penguat terlalu besar. Hal ini terjadi misalnya
pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan, hingga Rf tidak
berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator
kotor.
c) Generator DC Shunt dengan tahanan Rheostad (Rh)

Ia = Il + IRh V = Vl = Vf + Vh
Ia = Il + If Vf = If Rf
If = IRh Vh = Ih Rh
Vl = Vf + Vh
Vl =If Rh + Ih Rh
Vl = If (Rf + Rh)
Vl = Ih (Rh + Rf)
Ea = V + Ia Ra
Ea = Vl + Ia Ra
Ea = Vf + Vh + Ia Ra
V = Ea – Ia Ra – 2Vsi
Ea = Vl + Ia Ra + 2Vsi
Ea = Vf + Vh + Ia Ra + 2Vsi

3. Generator kompon
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator
seri, yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki
merupakan gabungan dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan
sebagai kompon pendek atau dalam kompon panjang. Perbedaan dari kedua
hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan kumparan seri kecil, sehingga
tegangan drop pada kumparan ini ditinjau dari dari tegangan terminal kecil sekali
dan terpengaruh.
Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga kumparan
seri ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah. Bila generator ini
dihubungkan seperti itu, maka dikatakan generator itu mempunyai kumparan
kompon bantu.
Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut kompon
lawan dan ini biasanya digunakan untuk motor atau generator-generator khusus
seperti untuk mesin las. Dalam hubungan kompon bantu yang mempunyai
peranan utama ialah kumparan shunt dan kumparan seri dirancang untuk
kompensasi MMF akibat reaksi jangkar dan juga tegangan drop di jangkar pada
range beban tertentu. Ini mengakibatkan tegangan generator akan diatur secara
otomatis pasa satu range beban tertentu.
a) Kompon panjang

Ia = Is Vl = Vf
V = Ea – Ia Ra
Ea = V + Ia Ra
Ea = Vl + Vs + Ia Ra
Ea = Vl + Is Rs + Ia Ra
Ea = Vl + Is Rs + Ia Ra + 2Vsi
Ea = Vf + Is Rs + Ia Ra + 2Vsi
Vl = Il Rl
Vf = If Rf

b) Kompon pendek

Ia = If + Il Vf = If Rf
Il = Is Vf = Vl + Is Rs
V = Ea – Ia Ra…….Ea = V + Ia Ra
V = Vf = Vl + Is Rs…….Vf = Vl + Vs
Ea = vl + Is Rs + Ia Ra
Ea = Vf + Ia Ra
Vl = Il Rl
Vl = Ea – (Is Rs + Ia Ra)
Bila dilengkapi dengan Vsi:
Ea = vl + Is Rs + Ia Ra + 2Vsi
Diagram daya dan efisiensi generator DC kompon
A = rugi putaran tnpa beban
B = rugi-rugi beban
C = rugi-rugi daya umparan angker (Ia2 R)
D = rugi-rugi daya kontak sikat (Ia 2Vsi)
E = rugi-rugi daya kumparan seri (Is2 Rs)
F = rugi-rugi daya kumparan shunt (If2 Rf)
Pin = daya input
Pem = daya elektromagnetik (Ea Ia)
Pb = rugi besi dan gesekan (A + B)
Pcu = rugi tembaga (C + D + E + F)
Pn = rugi output (Vl Il)
V Ia = Pem – (C + D)
Pin = Pem + Pb
Pem = Pn + Pcu
Pb = Pin – Pem
Pcu = Pem – Pn
Ŋ generator = Pn/Pin x 100%
Ŋ listrik = Pn/Pem x 100%
Ŋ bruto = Pem/Pin x 100%

Torsi Jangkar

penampang lintang generator DC dengan jari-jari r, terdapat gaya keliling F, kerja (W)=
F x jarak. Untuk 1x putaran jangkar = 2πr
W = F x 2πr
Untuk 1 sekon dengan n/60 rps
W = F 2πr n/60
W = F.r 2πn/60
F x r = T a (torsi angker)
2πn/60 = πn/30 = Wm (kecepatan putar mekanik)
W = T a W m……F (newton)
Kerja yang dilakukan oleh putaran jangkar prdetik (W) sebanding dengan daya armature (Pem)
W = Pem = Ea Ia
Ta 2πn/60 = Ea Ia
Ta = Ea Ia/n 60/2π
Ta = 9,55 Ea Ia/n….(Nm) Ea = f z n/60 P/a…(Volt)
Ta = 9,55 Pem/n….(Nm)
Konversi satuan
1 Nm = 0,737 lbft
1 N = 0,102 kg
Ta = 9,55 . 0,102 Ea Ia/n (volt)
Ta = 7,0383 Ea Ia/n (lbft)
Ta = 7,04 Ea Ia/n (lbft)
Ta = 9,55 . 0,102 Ea Ia/n (kgm)
Ta = 0,974 Ea Ia/n (kgm)

Ea = fzn/60 x P/a…(volt)
Ta = 7,04 x fzn/60 x P/a x Ia/n…(lbft)
Ta = 0,117 zn/a f Ia…(lbft) 0,117 zn/a = c
Ta = c f Ia

Torsi Poros
Akibat torsi jangkar (Ta), maka pada generator timbul daya output (Pn). Dari daya output akan timbul
torsi poros atau torsi sumbu (Tsh).
Daya kuda yang dihasilkan (BHP)
BHP = Tsh . Wn/746
BHP = Pin/746…..Pin = BHP . 746 (watt)
Tsh.Wn/746 = Pin/746
Tsh.Wn = Pin
Tsh . 2πn/60 = Pin
Tsh = 60/2π . Pin/n
Tsh = 9,55 Pin/n (Nm)
Analogi pada torsi angker (Ta), maka diperoleh Tsh sebagai berikut:
Tsh = 9,55 . 0,737 . Pin/n (lbft)
Tsh = 7,04 Pin/n (lbft)
Tsh = 9,55 . 0,102 Pin/n (kgm)
Tsh = 0,97 Pin/n (kgm)

2.2 MOTOR LISTRIK DC

Pengertian Motor DC

Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik,
fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan
bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi
energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan
kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam
pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah
putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa
tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan
demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk
motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub
magnet permanen.

Gambar 1. Motor D.C Sederhana

Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua segmen
yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker
dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet.

Prinsip Dasar Cara Kerja

Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah medan
magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
Gambar 2. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor .

Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di sekitar
konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada arah aliran
arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar 3 menunjukkan medan
magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U.

Gambar 3. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor.

Catatan :

Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor
tersebut.

Pada motor listrik konduktor berbentuk U disebut angker dinamo.


Gambar 4. Medan magnet mengelilingi konduktor dan diantara kutub.

Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan selatan yang
kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet kutub. Lihat gambar 5.

Gambar 5. Reaksi garis fluks.

Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan (looped conductor). Arus
mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B.

Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan
yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat
ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan
menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar
keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat angker dinamo berputar searah
jarum jam.

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :

 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.


 Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop, maka kedua sisi
loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan.
 Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang
lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut
kumparan medan.

Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan
magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik
menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan
demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi,
sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah tersebut dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :

Gambar Prinsip kerja motor dc


Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka tegangan sumber harus
lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi lawan. Dengan memberi arus pada kumparan
jangkar yang dilindungi oleh medan maka menimbulkan perputaran pada motor.

Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban
dalam hal ini mengacu kepada keluaran tenaga putar / torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.
Beban umumnya dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok :

 Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan
kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah
corveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
 Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatn
operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi
sebagai kuadrat kecepatan).
Peralatan Energi Listrik : Motor Listrik.

 Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-
peralatan mesin.

Prinsip Arah Putaran Motor

Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan kiri. Kutub-kutub
magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub utara ke kutub selatan. Jika medan
magnet memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri arus searah dengan empat jari, maka akan timbul
gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama dengan F.

Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam pengaruh medan magnet
akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui
penghantar bertambah besar.

Motor Listrik DC Seri

Anda mungkin juga menyukai