Anda di halaman 1dari 1

Pada periode ini sistem pemerintahan Demokrasi Pancasila seperti yang diamanatkan

oleh UUD 1945 belum sepenuhnya dapat dilaksanakan karena negara dalam keadaan darurat
dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. Misalnya, Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP) yang semula berfungsi sebagai pembantu Presiden menjadi berubah fungsi sebagai
MPR. Sistem kabinet yang seharusnya Presidensil dalam pelaksanaannya menjadi
Parlementer seperti yang berlaku dalam Demokrasi Liberal.
Periode pertama pemerintahan negara Indonesia ini merupakan periode kemerdekaan.
Para penyelenggara negara pada awal periode kemerdekaan mempunyai komitmen yang
sangat besar dalam mewujudkan demokrasi politik di Indonesia.
Pertama, polittical franchise yang menyeluruh. Para pembentuk negara, sudah sejak semula,
mempunyai komitmen yang sangat besar terhadap demokrasi.
Kedua, Presiden yang secara konstitusional memiliki peluang untuk menjadi seorang diktator,
dibatasi kekuasaannya ketika Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dibentuk untuk
menggantikan parlemen.
Ketiga, dengan maklumat wakil presiden, dimungkinkan terbentuknya sejumlah partai
politik, yang kemudian menjadi peletak dasar bagi sistem kepartaian di Indonesia untuk
masa-masa selanjutnya dalam sejarah kehidupan politik di tanah air.
Pada periode ini mengindikasikan keinginan kuat dari para pemimpin negara untuk
membentuk pemerintahan demokratis. Namun karena Indonesia harus berjuang untuk
mempertahankan kemerdekaan maka belum bisa sepenuhnya mewujudkan pemerintahan
demokratis sesuai dengan UUD 1945. Sebagai negara yang baru merdeka Indonesia
menghadapi berbagai rongrongan mempertahankan kemerdekaan. Oleh karena itu, dapat
dipahami terjadinya perubahan ketatanegaraan seperti :
1. Tanggal 16 Oktober 1945 pemerintah mengeluarkan maklumat No. X/1945 yang
memberikan kewenangan yang luar biasa kepada BP KNIP untuk menjalankan
kekuasaan legislatif dan menetapkan GBHN.
2. Tanggal 3 November 1945 di keluarkan maklumat Pemerintah agar rakyat diberi
kesempatan yang seluas-luasnya untuk mendirikan partai politik. Setelah di keluarkan
Maklumat tersebut secara resmi berdiri 10 partai politik.
3. Maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 yang merubah sistem pemerintahan
presidensiil menjadi kabinet parlementer yang berdasarkan asas-asas demokrasi
liberal yang di pimpin oleh perdana menteri Syahrir. Dalam kabinet ini menteri-
menteri tidak lagi menjadi pembantu dan bertanggung jawab kepada Presiden tetapi
bertanggung jawab kepada KNIP.

Anda mungkin juga menyukai