Anda di halaman 1dari 1

PEMANFAATAN GRAFIT LOKAL SEBAGAI MATRIKS BAHAN BAKAR RDE, MUNGKINKAH?

Grafit merupakan salah satu alotrop (bentuk” berlainan dari atom yang sama,pent) karbon yang
cocok dimanfaatkan dalam bidang nuklir. Grafit yang terdapat di alam berbentuk kristal segi enam
beraturan dengan kerapatan unsurnya 2.23 g/cm3 (sebagai gambaran, sedikit lebih renggang dari
alumunium). Fungsinya yaitu sebagai pengontrol laju neutron agar tetap dalam kondisi yang
memungkingkan terjadinya reaksi nuklir (reaksi berantai), fungsi ini disebut juga moderasi. Beberapa
keunggulan grafit antara lain. [2]

Penelitian grafit untuk sektor nuklir dimulai pada 2007 dalam bentuk grafit sintetis yang diturunkan
dari batu karang kalkasin dan tar pitch. [9]. Tak kalah denganitu, dalam penelitian yg dilakukan oleh
T indrayati dan sudaryadi dalam meninjau potensi grafit di Indonesia, mengemukakan bahwa grafit
alami dari sulawesi yang telah dimurnikan dengan flotation method mengandung unsur karbon
sebesar 61%. Sementara itu, grafit dari kalimantan yg telah dimurnikan dengan flotation methods
dan acid prosses (HF) methods mengandung lebih dari 90% karbon.(11,12).

Metode pengapungan adalah metode pemisahan berdasarkan...

Indionesia memiliki potensi grafit yang melimpah, terutama di pulau Sulawesi dan Kalimantan. Di
sulawesi, batuan grafit ditemukan di Tamboli, kecamatan Samaturu, kabupaten Kolaka, Sulawesi
southeast dengan kandungan grafit 3% dan campuran utamanya yakni batu kapur dan di”jelajahi”
oleh PT Mekongga Sejahtera (10). Di sulawesi, grafit juga ditemukan di kecamatan Latambaga,
kabupaten Kolaka, sulawesi southeast dalam bentuk slate dengan komposisi 29.08%-70.76% SiO2
dan 2.36%-4.51% karbon.(13).

Di kalimantan, grafit ditemukan di kecamatan balai sebut, kabupaten sanggau, kalimantan barat
yang telah diidentifikasi lebih lanjut mengandung campuran utama SiO2 24.27%-90.12% dengan
unsur karbon 1.25%-65.56% dan mineral dalam bentuk slate mud stone. Di kabupaten sanggau, PT
trans sulawesi memegang peran penting dalam bisnis penambangab grafit dengan luas area 10000
ha dan PT trans Sulawesi tenggara (tst) dengan area 80.5 ha.

Di sumatra, grafit ditemukan di muara saiti pangkalan dan tanjung balit, kabupaten lima puluh kota,
in ombilin di area danau singkarak dan siberlabu payukumbuh (14)

Dalam suatu penelitian lainnya yg dilakukan oleh Deni Mustika, dkk. Yg diterbitkan dalam salah satu
jurnal BATAN menyimpulkan bahwa hasil pengolahan grafit lokal dengan metode floating untuk
bidang nuklir masih belum memenuhi kriteria, terutama dalam kemurnian grafit tersebut. Kadar
karbon dari metode floating sekitar 87%, artinya ada 13% material campuran lainnya. Kelanjutan
penelitian ini, grafirr dari metode floating masih memerlukan proses lebih jauh, terutama dalam
pemurniannya. Ini dapat dilakukan dengan cara” kimiawi untuk menghilangkan unsur
ketidakmurnian grafit sehingga dapat memenuhi kriteria ngrafit nuklir yang diperlukan untuk
bpenyusun bahan bakar RDE(..)

Anda mungkin juga menyukai