Anda di halaman 1dari 1

PEMERIKSAAN NEUROLOGI-KESEIMBANGAN KOORDINASI

1. Romberg test : untuk menilai fungsi kolumna posterior. Secara neurologi orang yg utuh dapat
berdiri dalam posisi ronberg dengan kedua mata tertutup selama 15 detik tanpa jatuh ,
retropulsi atau oleng yang bermakna.
2. Gaya berjalan :
a. Untuk evaluasi motorik
b. Interpretasinya gaya berjalan yang normal. (a) tandem gait, (b)berjalan menggunakan
jari-jari kaki, (c) berjalan menggunakan tumit
3. Pengujian serebelum
a. Untuk melakukannya memerlukan control motorik, perasaan posisi sendi proprioseptif,
apparatus vestibular, dan perantaraan sereberal.
b. Contoh (a) finger to nose tes, (b)finger to finger tes,(c) heel to knee to toe test, dll.
c. Interpretasinya penyakit sendi atau penyakit otot primer dapat mempengaruhi
maneuver ini.
*) 3 pola disfungsi serebelum
1. Disfungsi pada sisi ipsilateral tubuh, mengkarakteristikkan lesi hemisfer serebelum
unilateral. (Hipotonia otot, hilangnya koordinasi dan ataksia dengan jatuh kea rah
sisi abnormal semuanya sesuai dengan penyakit hemisfer serebelum
2. Gaya berjalan ataxia dengan langkah yang lebar, jatuh ke kedua sisi, dan ataksia
batang tubuh mengkarakteristikan lesi vermis?
3. Penyakit serebelum difus menyebabkan ataksia menyeluruh, ataksia bicara,dan
nistagmus bilateral yang sering vertical atau rotatorik.

Anda mungkin juga menyukai