Anda di halaman 1dari 8

ACARA III

LAYOUT PETA
3.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah melatih mahasiswa agar mampu mengunakan
aplikasi ArcGIS dalam melakukan layout peta sehingga peta yang dibuat dapat
memenuhi unsur-unsur yang diperlukan dalam pembuatan peta seperti legenda, skal,
nama peta, serta skala.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
a) Aplikasi ArcGis
b) Peta Rupa Bumi Indonesia (Peta Dasar) yang Telah Di Digitasi
c) Laptop/Komputer
d) Mouse

3.3 Dasar teori


Layout peta merupakan tahap terakhir dalam pembuatan peta. Layout peta berarti
menyusun penempatan-penempatan dari pada peta judul, legenda, skala, sumber data,
penerbit, no sheet, macam-macam proyeksi dan lainlainnya (Sutiah, 2011). Desain
peta memegang peranan penting dalam hal menciptakan peta yang menarik. Peta yang
indah, menarik, warna-warni yang bagus perlu diperhatikan apakah peta tersebut
memang baik secara geometris maupun kartografis. Kalau tidak, maka peta tersebut
hanya merupakan "hiasan" saja tanpa memberi arti posisi dan informasi yang benar
(Nyamiati, 2012). Jadi, sebuah peta harus diperhatikan tampilan dan tata letaknya. Hal
ini berfungsi untuk mempermudah pengguna dalam memahami dan mengerti peta yang
dibuat. Selain itu, dengan tata letak peta yang baik dan menarik akan membuat
pengguna merasa nyaman dalam menggunakan peta tersebut. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam layout peta adalah: a. Judul Judul peta mencerminkan isi dan tipe
peta. Judul biasanya dicantumkan di bagian atas peta dengan huruf besar. Fungsi judul
adalah menunjukkan daerah yang digambarkan oleh peta tersebut (utomogeo83, 2011).
Dari judul pengguna haruslah sudah mengetahui peta apa yang dilihatnya. b. Skala
Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak
yang sebenarnya di permukaan bumi (utomogeo83,
2011). Secara umum skala dapat dibedakan menjadi 3 yaitu (utomogeo83, 2011):

1. Skala angka/numerik Skala yang berupa angka-angka. Misalnya skala peta 1


: 200.000, skala peta 1 : 1.000.000 dan sebagainya.
2. Skala Garis/Grafik Skala yang ditunjukkan dengan membuat garis linier
dengan membuat perbandingan pada setiap ruasnya. Adapun contohnya
sebagai berikut: 0 1 2 3
3. Skala kalimat/verbal Skala Yang menggunakan kalimat baku sebagai
pentunjuk skala. Jenis skala ini banyak dipakai di Eropa yang biasanya
menggunakan satuan inchi dan mil. Contoh: One Inch to two miles c. Legenda
Legenda merupakan keterangan dari simbol-simbol penting dalam sebuah
peta. Berikut merupakan contoh legenda:

d. Letak lintang dan bujur Untuk menentukan suatu tempat secara tepat di permukaan
bumi biasanya digunakan garis geografi yang diakui secara internasional. Garis
geografi tersebut ada dua yaitu Garis lintang dan Garis Bujur (Suhada). Garis bujur
merupakan garis khayal/imaginer yang menghubungan kutubutara dan selatan
(Suhada). Sedangkan garis lintang merupakan garis yang melintang atau membagi
bola bumi (globe) menjadi dua, yaitu bagian utara dan bagian selatan garis
khatulistiwa. e. Pencatatan sumber Pencatatan sumber ini berupa sumber peta dan
informasi terkait dengan peta.

f. Kerangka peta (frame) Kerangka peta (frame) merupakan garis tepi yang ada pada
peta. Berikut merupakan contoh peta beserta kerangka peta.

g. Penyusun atau penggambar peta Untuk menunjukan siapa-siapa yang bertanggung


jawab dalam pembuatan peta ditulis nama penyusun/penggambar peta berikut tahun
penggambarannya. Penyusun/penggambar peta ditulis di sebelah bawah luar bingkai
peta (Sutiah, 2011).

3.4 Cara Kerja


Cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Lankah pertama untuk memulai proses Layout adalah menga ktifkan terlebih
dahulu tools layout di Customize dengan mengklik kanan toolbar kemudian
centanglah pada menu layout seperti tampilan dibawah ini.

2. kemudian Masuk pada layout view seperti gambar dibawah ini.

3. Untuk efektifnya proses layout maka sebaiknya mengatur terlebih dahulu format
kertas yang ingin digunakan dengan mengklik tools adapun tempat
pengaturannya berada pada tools Changes layout. Berikut ini adalah tampilan
tempat pengaturan format kertas yang ingin kita gunakan. Setelah memilih format
kertas kemudian klik Finish.

4. Setelah mengatur ukuran kertas hal yang selajutnya diklakukan adalah membuat
Grid pada peta dengan cara menglik pada peta, setelah itu pilih menu properties.

Setelah itu klik menu properties, pilih Grid kemudian klik New Grid pilih Graticule
Setelah itu klik Next setelah sesuaikan menit pada Interval Grid setelah itu klik dengan
hingga selesai.

5. Langkah terakhir adalah mengatur komposisi peta, yang semua kebutuhannya


dapat kita temukan di toools insert yaitu seperti berikut ini.
Untuk menambahkan Inset Peta

Untuk menambahkan judul Peta

Untuk menambahkan sumber peta, serta


pembuat peta serta hal lain yang di perlukan.
Untuk menambahkan legenda

Untuk menambahkan orientasi peta

Untuk menambahkan skala garafik

Untuk menambahkan skala angka

Untuk menambahkan gambar atau logo yang


diperlukan,
3.4 Hasil
Hasil yang telah dicapai setelah melakukan praktikum yaitu, peta pengunaan lahan
Petasi yang telah dilayout yang telah dilengkapi dengan Judul Peta, Legenda, Orientasi,
Pembuat Peta, Skala, serta garis bingkai peta serta Grid. Yang terlampir dibawah ini.

3.5 Pembahasan
Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam
sebuah bidang sehingga susunan artistik. Hal ini juga disebut dengan manajemen
bentuk dan bidang, tujuan utama layout peta adalah menampilkan elemen gambar dan
teks agar menjdi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca
peta menerima informasi yang disajikan pada peta. Dalam melayout peta kami
mendapatkan kesulitan dalam membuat insert peta dikarenakan dalam membuat insert
peta di butuhkan peta acuan dal hal ini file shp peta sulawesi dan kami tidak
memilikinya sehingga kami tidak membuatnya.

3.6

Anda mungkin juga menyukai