1-5 Years (BALITA) and Pregnant Women
1-5 Years (BALITA) and Pregnant Women
Mudjianto; dkk
PENDAHULUAN
K
eluarga sadar gizi (KADARZI) adalah Indonesia. Berdasarkan data Susenas tahun 2003
keluarga yang sduruh anggota keluarganya (2), prevalensi gizi kurang pada anak balita di
melakukan perilaku gizi seimbang; mampu lndonesia adalah 273%. Prevalensi gizi kurang
mengenali masalah kesehatan dan gid setiap pada anak balita yang masih tinggi merupakan
anggota keluarganya; dan mampu mengambil cenninan pemantauan pertumbuhan anak balita
langkah-langkah untuk mengatasi masalah gizi yang belum optimal. Untuk memantau kesehatan
yang dijumpai oleh anggota keluarganya. Terdapat dan pettumbuhan anak balita, masyarakat dapat
5 indikator kadarzi, yaitu: 1) Keluarga biasa memanfaatkan Posyandu. Pada saat ini
mengonsumsi aneka ragam makanan; 2) Keluarga diperkirakan ada sekitar 240.000 Posyandu
selalu memantau kesehatan dan pertumbuhan tersebar di s e l u ~ hwilayah Indonesia, baik di
anggota keluarganya, khususnya anak balita dan perkotaan maupun perdesaan (1).
ibu hamii; 3) Keluarga hanya menggunakan garam Keberfiasilan pemantauan pertumbuhan
beryodium untuk memasak makanannya; 4) anak balita tergantung kepada partisipasi ibu
Keluarga memberi dukungan pada ibu meiahirkan datang ke Posyandu, setla ibu bisa dan mau
untuk memberikan AS1 eksklusif; dan 5) Keluarga memberikan makanan yang berglzi pada anaknya
biasa makan pagi (1). (3). Keadaan tersebut Gdak tedepas dari peranan
Masalah Kekurangan Energi Protein kader dalam melaksanakan kegiatan Posyandu,
(KEP) anak balita yang meiipud gizi kurang (BBIU < yang sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan
-2SD dari median baku WHC-NCHS) masih kemampuan kader dalam pemantauan
me~pakan salah satu masalah gid utama di pertumbuhan, pemberian konseling gizi s e a faktor-
PGM 2003,26(2): 27-34 Fakior-faktorpositif untuk meningkatkan potend kader Trintrin T. Mudjianto; dkk
faktor lain yang berpengamh dalam pelaksanaan menggunakan daftar pertanyaan. Analisis data
kegiatan Posyandu. dilakukan secara deskriptif. Pengetahuan kader
Dalam tulisan ini akan disajikan potensi Posyandu dibagi menjadi 3 kategori, yaiU 'tahu"
kader serta faktor-faktor yang dapat menunjang (bila dapat menjawab lebih dari 70% pertanyaan
dalam melakukan kqiatan pemantauan dengan benar), "kurang tahu" (bila menjawab 51-
pertumbuhan anak balita di Posyandu. 70% pertanyaan dengan benar), dan "tidak tahu"
(bila menjawab kurang atau sama dengan 50%
benar).
CARA
Desain penelitian yang digunakan adalah
metode survet yang benifat krosekslonal Penellt.an
d aksanakan dl KabuDaten Katn~ardan Pelaawan Karakteristik Kader Posyandu
di Provinsi Riau, ya"g dipilih secara sengaja. Di
Dan 16 Posyandu yang ditelis bemasil
masing-masing kabupaten dipilih dua kecamatan,
diwawancara sebanyak 58 kader sebagai
kemudian di masing-masing kecamatan dipilih dua
responden. S e l u ~ hresponden adalah perempuan.
desa, dan di masing-masing desa dipilih dua
Sebagian besar (83%) kader berusia 2 1 4 0 tahun.
Posyandu aktif, sehingga SelU~hPosyandu yang
Pendidikan kader dapat dikatakan baik, sebagian
diteliti bejumlah 16 Posyandu. Responden dalam
besar telah mengenyam pendidikan SLTA atau
penelitian ini adalah kader Posyandu. Di setiap
sederajat (50%), bahkan ada yang berpendidikan
Posyandu yang diteliti, seluruh kader dijadikan
perguruan Snggi (6,9%). Pada umumnya kader
responden. Data yang dikumpulkan dari kader
tidak bekerja untuk mencari naRtah (64%), hanya
antara lain meliputi karakteristik kader, motivasi
sebagian kecil yang bekeja, yakni sebagai pegawai
menjadi kader, pelatihan, pembinaan, pengetahuan
negeri, pegawai swash, dagang, wiraswasta dan
grafik pertumbuhan dan konseling gizi. Data
petani (Tabel 1).
dikumpulkan dengan wawancara dengan
Tabel 1
Karakteristik Kader Posyandu
No Karakteristik n = 58 %
1. Umur (tahun): 21 -30 24 41,4
31 -40 24 41,4
> 40 10 17,2
2. Pendidikan: Tidak sekolah 5 8.6
SD 9 15.5
SLTPlsederajat 11 19,O
SLTAlsederajat 29 50.0
PTID2/D31Sl 4 6,9
3. Pekerjaan: Pqawai negerilswasta 7 12,l
Daganghiraswasta 12 20.7
Petani 2 3.4
Tidak bekerja 37 63,s
Lama Bertugas sebagai Kader Posyandu 1 tahun. Terdapat 28% kader bedugas kurang dari
1 tahun, dan 16% kader yang b a bertugas
~ selama
Kader yang bertugas di Posyandu sering
1 tahun. Namun, ada pula kader yang telah
mengalami pergantian. Hal tersebut dapat dillihat
bertugas selama 5 tahun atau lebih, yaitu sebesar
dari banyaknya kader yang baru bertugas di
29% (Tabel 2)
Posyandu selama 1 tahun atau bahkan kurang dari
PGM 2003.26(2): 27-34 FaMw-faMorpositif untuk meningkatkanpotensi kader Trinbin T. Mudjianto; dkk
Tabel 2
Lama Kader Bertugas dl Posyandu
Tabei 3
Tugas Kader dalam Kegiatan Posyandu
Tabel 4
Motlvasl Menjadl Kader Posyandu
Motivasl n %
Membantu kemajuan desa 24 41,4
Tahu kesehatanlberat badan anak 10 17,3
Tahu makanan bergizi 4 63
Kemauan sendirilmengisi waktu 13 22.4
Dipilih bidanlteman 5 8,6
Menunjang tugas suami 2 3,4
Total 58 100,O
Materi Pelatlhan %
Pelaksanaan Posyandu 13,8
Guna KMS 24,l
Pencatatan identitas pada KMS 25,9
Pencatatan imunisasi pada KMS 21,l
Cara membuat grafik pada KMS 22,4
Pencatatan AS1 eksklusif pada KMS 12.1
Konseling gizi 10,3
Praktik yang diberikan dalam pelatihan dalam pelatihan hanya sebanyak 17%, hanya 26%
adalah cara menimbang, membuat grafik hasil kader yang pemah mendapat praktik membuat
penimbangan dalam KMS, cara memberikan grafik dalam KMS, dan hanya sekitar 7% kader
konseling gizi dan pembuatan makanan tambahan. yang pemah mendapat praktlk memberikan
Kader yang pemah mendapat praktik menimbang konseling gizi kepada ibu balita (Tabel 6).
Tabel 6
Sebaran Kader Berdasarkan Materi Praktik dalam Pelatihan (n = 58)
Materi Praktik I %
Penimbangan 17,2
Pembuatan grafik pada KMS 25,9
Memberikan konseling gizi 6,9
Pembuatan makanan tambahan 6.9
PGM 2003,26(2): 27-34 FaMor-faMor positif untuk meningkatkan potensikader Trintn'n T. Mudjianto; dkk
Petugas n %
Bidan 36 62.1
Dokter 4 6,9
Perawat 7 12,i
Petugas Gizi/TPG 11 19,O
MantrilPetugas PKM 6 10,3
PLKB 6 10,3
Total 58 100,O
Kemampuan kader dalam membuat grafik hasil hanya dipahami oleh 46% kader. Sedangkan bila
pnimbangan anak balita dalam KMS, serta anak BGM berat badannya 3 bulan berturut-brut
pemahaman, dan interpretasi grafik tenebut akan naik, yang artinya saat itu anak sehat, tetapi
berpengaruh tehadap pmberian informasi mengalami gangguan pertumbuhan pada masa
pertumbuhan anak balita kepada ibunya. lampau, atau anak tersebut pendek, hanya 1,7%
Pemahaman kader yang salah dalam ukuran skala kader yang paham. Anak balita bila berat badannya
grafik KMS akan menyebabkan pembuatan grafik 3 bulan b e r t ~ ~ t -tidak
b ~ tnaik (3T). Berarti, anak
pertumbuhan yang salah pula. Kader yang dapat mengalami gangguan pertumbuhan, hanya
menyebutkan jarak antargaris dalam KMS dengan dipahami oleh 16% responden (Tabel 8).
benar, hanya sebanyak 57%. Ciri grafik
pertumbuhan yang baik dan Gdak baik disebutkan
.---. -
Tsbl
Sebaran Kader Posyandu Menurut Pemahaman Grafik Pertumbuhan
dalam KMS dengan Benar (n = 58)
I Jenis Pemahaman I % 1
Jarak antargaris dalam KMS (gram) 56.9
Grafik naik mengikuti salah satu pita warna KMS 70,7
Ciri grafik pertumbuhan kurang baik 72,4
Tindakan bila berat badan di bawah aaris merah (BGMI 46.6
Grafik BGM, tetapi berat badan 3 buian bertuwt-iurutnaik ti7
Berat badan 3 bulan berturut-turut Gdak naik (3 T) 15,5
PGM 2003,26(2): 27-34 Faktw-fakfor positif untuk meningkatkanpotensikader Trintnn T. Mudjianto; dkk
Kemampuan kader dalam mengisi KMS kecil kader yang mengerti. lnterpretasi grafik
serta menginterpretasikan grafik yang dibuablya pertumbuhan kurang baik hanya dipahami dengan
dapat dilihat pada Tabel 9. Sekitar 60% kader dapat benar oleh 36% responden, dan interpretasi grafik
membuat grafik hasil penimbangan dengan benar. yang mengalami gangguan pertumbuhan hanya
Namun, dalam mengarlikan pertumbuhan anak dipahami dengan benar oleh 15% responden
berdasatkan grafik yang dibuat, hanya sebagian
Tabel 9
Sebaran Kader Posyandu Menurut Praktik Pembuatan dan Pemahaman
Grafik Peltumbuhan dalam KMS dengan Benar (n.58)
I
Prakl ic ;nterpretas brafir; berat baaan tumbuh balk-
Prakt r; o e m ~ ~ a t aarafik
n berat baaan tumb~hkurana ba K
Praktlk ;ntemretasi.'brafik berat badan tumbuh kurang balk
I
1
638
534
36-2
I1
L Praicu pemb~atangrafik berat baaan d bawah gans merah
P r a ~ t ~ k ~ n t e p e w r a f i L D _ eDadan
r a t ai bawa_19anzeran I ::::I
Dan keseluruhan pertanyaan yang diajukan tentang kader yang dapat dikategorikan "tahu" dan paham
pemahaman grafik pertumbuhan serta kemampuan tentang grafik pertumbuhan dalam KMS, yaitu dapat
kader dalam praktik membuat dan menjawab lebih dari 70% pertanyaan dengan
menginlerpretasikan grafik dalam KMS, hanya 9% benar.
Tahu
Kurang tahu
44.8%
Gambar 1
Tingkat Pemahaman Kader Tentang Grafik Pertumbuhan
Kurang tahu
PEMBAHASAN
& Garrbar 2
Tmgkat Pengdahuan Kader Tentanq Komelng GRI
94 8%
Tldak tahu